Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan Sederhana
Oleh:
Lisnawati
JURUSAN KIMIA
PEMBAHASAN
Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu pengecatan sederhana, pengecatan diferensial dan pengecatan struktural.
Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan
larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah
difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan yang
menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba
disebut teknik pewarnaan diferensial (Pelczar& Chan, 2007).
Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen
selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen.
Ikatan ion dapat terjadi karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler
maupun pada pewarna. Terdapat tiga mcam metode pewarnaan yaitu pewarnaan
sederhana, pewarnaan diferensial dan pewarnaan gram. Pewarnaan sederhana
menggunakan pewarna tunggal, pewarnaan diferensial memakai serangkaian
larutan pewarna atau reagen. Pewarnaan gram merupakan metode pewarnaan
yang paling umum digunakan untuk mewarnai sel bakteri (Umsl, 2008).
Zat pewarna adalah garam yang terdiri atas ion positif dan ion negatif, salah
satu di antaranya berwarna. Pada zat warna yang bersifat basa, warna terdapat
pada ion positif (zat pewarna+ Cl-) dan pada pewarna asam, warna akan terdapat
pada ion negatif (zat pewarna- Na+). Hubungan antara bakteri dengan zat pewarna
basa yang menonjol disebabkan terutama oleh adanya asam nukleat dalam jumlah
besar dalam protoplasma sel. Jadi, jika bakteri itu diwarnai, muatan negatif dalam
asam nukleat bakteri akan bereaksi dengan ion positif zat pewarna basa, Kristal
violet, safranin dan metilinblue adalah beberapa zat pewarna basa yang biasa
digunakan. Sebaliknya zat pewarna asam ditolak oleh muatan negatif bakteri
menyeluruh. Jadi, mewarnai bakteri dengan zat pewarna asam akan menghasilkan
hanya pewarnaan pada daerah latar belakang saja. Karena sel bakteri tak berwarna
di atas latar belakang yang berwarna (Volk&Wheeler, 1993).
1. Pewarnaan Positif
Gambar 2. Bacillussubtilis
2. Pewarnaan Negatif
1 2
3 4
Sampel pada pewarnaan negatif kali ini diambil dari kotoran gigi
praktikan. Bakteri yang umumnya ada di dalam mulut manusia salah satunya
adalah Streptococcus mutans. Streptococcus mutans biasa ditemukan di dalam
rongga mulut.
Gambar 4. Streptococcusmutan
KESIMPULAN
http://www.kesehatangigimu.com