Anda di halaman 1dari 24

TIM DOSEN PENGAMPUH

Andi Mappanganro, S.Kep. Ns, M.Kep.

Akbar Asfar, S.Kep. Ns, M. Kes.

TUTORIAL KEPERAWATAN KELUARGA

NAMA : SRI WAHYUNI

STAMBUK : 142 2017 0010

KELAS : C1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
SKENARIO 1

“PUSING….. HARUS BAGAIMANA?”

“Pusing… harus bagaimana?” adalah hanya salah satu kalimat yang


terlontar dalam hati pasangan Ny. S 21 Tahun dan Tn. B, umur 27 tahun, Guru
SD di Mamuju, Propinsi Sulawesi Barat. Ny. S sekarang ini belum bekerja,
lulusan AKPER di Makassar. Mereka ini adalah pasangan keluarga baru
menikah sekitar 1 bulan yang lalu setelah mereka saling kenal sejak 1 tahun
lalu. Kala itu, awal perkenalan mereka ketika Ny. S sudah semester 5 dan
sementara praktek di rumah sakit dan kebetulan merawat orang tua Tn. B di
salah satu RS di Makassar. Singkatnya, Tn. B jatuh cinta dan mampu merebut
hati Ny. S kala itu dengan keseriusannya. Perkenalan yang singkat namun
berkesan itu, akhirnya berlanjut ke jenjang pernikahan setelah mereka mampu
meyakinkan kedua orang tua mereka untuk menikah meskipun keduanya belum
ada kesepakatan seperti apa menjalani hidup kedepannya, semua ini karena
sudah terlanjur cinta.

Sementara ini, pasangan yang baru menikah tersebut masih tinggal


bersama dengan keluarga Ny. S di Makassar. Pasangan ini belum
merencanakan punya anak lantaran stress dengan masalah akibat muncul
konflik keluarga antara Tn. B dan mertuanya (ibu dari Ny. S) setelah menikah.
Hal tersebut bermula dari keinginan Tn. B untuk membawa istrinya (Ny. S)
untuk ikut bersamanya dan menempati rumah dinas Guru di SD Mamuju,
Sulbar. Tetapi hal tersebut ditentang oleh mertuanya, dengan alasan mereka
masih mau bersama dengan putri mereka. Apalagi Ny. S adalah anak satu-
satunya dalam keluarga mereka. Selain itu, menurut mereka dengan tetap
tinggal di Makassar, maka kesempatan Ny. S yang tamatan AKPER, untuk
mendapatkan pekerjaan masih terbuka.

Hal lain yang menjadi pertimbangan keluarga Ny. S adalah tempat tugas
Tn. B yang relatif terpencil, sehingga dikhawatirkan membuat putri mereka
(Ny. S) tidak terbiasa, tidak betah dan tersiksa karena jauh dari orang tuanya.
Menurut mereka, Tn. B yang seharusnya memikirkan untuk pindah ke
Makassar sehingga putri mereka tetap dekat dengan kedua orang tuanya dan
memiliki masa depan yang lebih cerah. Apalagi dengan kondisi rumah yang
sangat luas untuk mereka tempati bersama, dibanding harus tinggal di
perumahan dinas yang sempit dan terpencil bahkan mungkin tidak aman bagi
putri mereka.

Menarik untuk didiskusikan tentang kasus di atas terkait : tahap


perkembangan, tugas perkembangan, pengkajian fokus, masalah, diagnose,
intervensi, dll yg dianggap perlu terkait kasus di atas.

STEP 1 (KATA SULIT & KATA KUNCI)

Kata kunci :

 Mereka ini adalah pasangan keluarga baru menikah sekitar 1 bulan yang
lalu setelah mereka saling kenal sejak 1 tahun lalu
 Sementara ini, pasangan yang baru menikah tersebut masih tinggal
bersama dengan keluarga Ny. S di Makassar. Pasangan ini belum
merencanakan punya anak lantaran stress dengan masalah akibat
muncul konflik keluarga antara Tn. B dan mertuanya (ibu dari Ny. S)
setelah menikah.
 Hal lain yang menjadi pertimbangan keluarga Ny. S adalah tempat tugas
Tn. B yang relatif terpencil, sehingga dikhawatirkan membuat putri
mereka (Ny. S) tidak terbiasa, tidak betah dan tersiksa karena jauh dari
orang tuanya
 Tn.B berkeinginan membawa istrinya Ny.S pindah ke rumah di Sulbar
tetapi ditentang oleh mertuanya
 Orang tua Ny.S belum melepaskan anaknya yang baru menikah
STEP 2 (PROBLEM KUNCI)

Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah.

Karena dilihat dari kata kunci mereka adalah pasangan keluarga yang baru
menikah sekitar 1 bulan yang lalu, pasangan ini masih tinggal bersama orang
tua dan belum merencanakan punya anak.

STEP 3 (PERTANYAAN)

1. Termasuk dalam tugas perkembangan keluarga apa pada scenario


tersebut? Jelaskan!
2. Sebagai perawat diagnosis apa yang bisa diangkat dan apa intervensi
yang akan dilakukan?
3. Apa tindakan perawat untuk kasus tersebut?
4. Bagaimana skor kriteria permasalahan diagnosis yang diangkat?
5. Bagaimana pengkajian focus pada kasus tersebut?
6. Sebagai perawat pendidikan kesehatan apa yang sesuai untuk kasus
tersebut?
7. Apa saja tugas perkembangan keluarga yang baru menikah?

STEP 4 (JAWABAN)

7. Adapun tugas perkembangan keluarga baru menikah antara lain:


a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
sosial serta mendiskusikan rencana memiliki anak.
c. Belajar hidup dengan pasangan
d. Memutuskan dan bekerja menghadapi tujuan bersama
e. Menetapkan pedoman kekuasaan dan masalah pembuatan
keputusan
f. Membuat standar untuk interaksi diluar keluarga
g. Memilih nilai, moral, dan ideologi yang dapat diterima oleh
keduanya.

5. Pengkajian fokus pada tahap perkembangan keluarga baru menikah :


 Kapan pertemuan pasangan?
 Bagaimana hubungan sebelum menikah?
 Bagaimana pasangan ini memutuskan menikah?
 Adakah halangan terhadap perkawinan mereka?
 Bagaimana respon anggota kelaurga terhadap perkawinan?
 Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal termasuk
orientasi keluarga dari kedua orang tua?
 Siapa orang lain yang tinggal serumah selama perkawinan?
 Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?
 Bagaimana keadaan orang tua masing-masing hubungannya dengan
orang tua setelah perkawinan?
 Bagaimana rencana mempunyai anak?
 Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?
 Bagaimana rutiritas secara individu suami dan istri setelah
perkawinan?
 Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

1. Berdasarkan scenario tugas perkembangan keluarga yang dihadapi


adalah membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok
social. Diman Tn. B dituntut untuk membina hubungan dengan mertua
yang melarangnya membawa anaknya pindah ke tempat kerja di
Sulbar.

6. Pendidikan kesehatan untuk keluarga baru menikah

 Penyesuaian seksual dan peran pernikahan


 Penyuluhan dan konseling KB
 Penyuluhan dan konseling prenatal
 Komunikasi dan informasi. Kurangnya informasi dapat
mengakibatkan masalah seksual, emosional, ketakutan, rasa bersalah,
kehamilan yang tdk direncanakan, penyakit kelamin ( sebelum dan
sesudah pernikahan )

STEP 5 (PENJELASAN SISTEMATIS)


STEP 6 (Tujuan)

1. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga


2. Untuk mengetahui diagnosis dan intervensi berdasarkan scenario
3. Untuk mengetahui skor kriteria permasalahan diagnosis
4. Untuk mengetahui pengkajian focus berdasarkan scenario
5. Untuk mengetahui PENKES sesuai kasus
6. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga baru menikah

STEP 7 (L.O)

2. Sebagai perawat diagnosis apa yang bisa diangkat dan apa intervensi
yang akan dilakukan?
3. Apa tindakan perawat untuk kasus tersebut?
4. Bagaimana skor kriteria permasalahan diagnosis yang diangkat?
SKENARIO 2

AKU YANG BERSEDIH………

Terdapat keluarga yang terdiri dari Tn. G dan Ny.G serta 1 orang anak
laki-laki yaitu an. P yang berusia 7 tahun. Suatu saat sepulang dari sekolah an.P
demam dan timbul bercak diseluruh tubuhnya, ternyata an.P terserang campak.
Dengan keadaan seperti itu Tn.G menyalahkan istrinya atas apa yang terjadi
pada an.P dan menganggap NY.G tidak bisa mengurus anak, Ny.G tersinggung
dan menyalahkan Tn.G yang tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya sehingga an.P sakit, untuk berobat pun tidak ada biaya.
Pertengkaran tersebut terjadi di depan an.P, an.P semakin sedih. Dengan
keadaannya tersebut an.P tidak bias masuk sekolah, untuk menghibur diri An.P
meminta untuk bermain di rumah dengan teman-temannya, tapi yang terjadi
an.P semakin sedih karena teman-temanya malah mencemooh keadaan
kulitnya.

Menarik untuk didiskusikan tentang kasus di atas terkait : tahap


perkembangan, tugas perkembangan, pengkajian fokus, masalah, diagnose,
intervensi, dll yg dianggap perlu terkait kasus di atas.

STEP 1 (KATA SULIT & KATA KUNCI)

Kata sulit:

 Terdapat keluarga yang terdiri dari Tn.G dan Ny.S serta anak laki-laki
yang berusia 7 tahun
 Demam dan timbul bercak diseluruh tubuh
 An.P terserang campak
 Tn.G menyalahkan istrinya atas apa yang terjadi pada an.P dan
menganggap NY.G tidak bisa mengurus anak, Ny.G tersinggung dan
menyalahkan Tn.G yang tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya sehingga an.P sakit, untuk berobat pun tidak ada biaya
 Dengan keadaanya an.P tidak masuk sekolah

STEP 2 (PROBLEM KUNCI)

Tahap Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah.

Karena dilihat dari kata kunci Terdapat keluarga yang terdiri dari Tn.G dan
Ny.S serta anak laki-laki yang berusia 7 tahun.Suatu saat sepulang sekolah an.P
demam dan timbul bercak diseluruh tubuhnya ternyata an.P terserang campak
dengan kondisinya seperti itu an.P tidak masuk sekolah
STEP 3 (PERTANYAAN)

1. Bagaimana pengkajian seorang perawat pada kasus scenario 2?


2. Diagnosis apa yang bisa diangkat pada kasus tersebut?
3. Apa tindakan yang dilakukan perawat terkait kasus?
4. Intervensi yang dilakukan berdasarkan diagnosis?
5. Apa PENKES yang tepat untuk problem scenario 2?
6. Bagaimana pengkajian focus pada keluarga dengan anak usia sekolah?
7. Bagaimana fungsi perawat berdasarkan tahap perkembangan tersebut?
8. Bagaimana orang tua mengembangkan keseluruhan potensi dan ekstensi
anak termasuk kebutuhan fisik dan psikis?
9. Berdasarkan kasus tersebut, apa saja tahap perkembangan yang belum
terpenuhi?

STEP 4 (JAWABAN)

6. Pengkajian fokus keluarga dengan anak usia sekolah :


a. Keluarga dengan anak usia sekolah
b. Bagaimana karakteristik teman bermain?
c. Bagaimana lingkungan bermain?
d. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah?
e. Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan ada
kha sarana yang di miliki?
f. Bagaimana temperamen anak saat ini?
g. Bagaimana pola anak jika mengingatkan sesuatu barang?
h. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak?
i. Bagaimana prestasi anak yang di capai anak saat ini?
j. Kegiatan apa yang di ikuti anak selain di sekolah?
k. Sudah kha memperoleh imunisasi ulang selama di sekolah?
l. Pernah kha mendapat kecelakaan di sekolah atau di rumah saat
bermain?
m. Ada kha penyakit yang muncul dan di alami anak selama masa
ini?
n. Ada kha sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya?
o. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya?
p. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

2. Diagnosis yang diangkat berdasarkan kasus adalah

Ketidak mampuan koping keluarga b/d hubungan keluarga ambivalen


d/d Tn. G menyalahkan istrinya atas apa yg terjadi,Ny. G
tersinggung dan menyalahkan Tn. G karena tidak bisa menghidupi
keluarga.

(SDKI)

3. Tindakan perawat berdasarkan kasus yaitu :


 Monitor perkembangan anak masa kanak-kanak, perujukan bila
ada indikasi
 Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
 Koordinator dengan layanan pediatric
 Konselor pada nutrisi dan latihan
 Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan
kesehatan
 Konselor pada keamanan lingkungan dirumah
 Fasilitator dalam hubungan interpersonal
7. Fungsi perawat yaitu melakukan perawatan dan konsultasi baik didalam
keluarga maupun di sekolah. Misalnya pada anak yang mengalami
gangguan kesehatan perawat bekerjasama dengan guru sekolah dan
orang tua anak.
4. Intervensi berdasarkan diagnosis
a. Observasi
 Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini
 Identifikasi beban prognosis secara psikologis
 Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah
pulang
 Identifikasi antara kesesuaian harapan pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan
b. Terapeutik
 Dengarkan perasaan, masalah, dan pertanyaan keluarga
 Terima nilai-nilai keluarga dengan cara tidak menghakimi
 Diskusikan rencana medis dan keperawatan
 Fasilitasi pengambilan keputusan antara pasien, keluarga, atau
antar anggota keluarga
 Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
 Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
c. Edukasi
 Informasikan kemajuan pasien secara berkala
 Informasikan fasilitas perawatan yang tersedia
d. Kolaborasi
 Rujuk untuk terapi keluarga jika perlu
(SIKI)
STEP 5 (PENJELASAN SISTEMATIS)

STEP 6 (Tujuan)

1. Untuk mengetahui pengkajian perawat pada kasus tersebut


2. Untuk mengetahui diagnosis yang bisa diangkat berdasarkan kasus
3. Untuk mengetahui intervensi yang dilakukan perawat terkait kasus
4. Untuk mengetahui PENKES yang sesuai pada kasus
5. Untuk mengetahui pengkajian focus pada keluarga dengan anak usia
sekolah
6. Untuk mengetahui fungsi perawat berdasarkan tahap perkembangan
pada kasus
7. Untuk mengetahui tahap perkembangan yang belum terpenuhi pada
kasus
8. Untuk mengetahui tindakan orang tua dalam mengembangkan potensi
anak termasuk kebutuhan fisik dan psikis
STEP 7 (L.O)

1. Apa pengkajian perawat berdasarkan scenario 2?

5. Apa PENKES yang sesuai pada kasus tersebut?

8. Bagaimana orang tua mengembangkan keseluruhan potensi dan ekstensi


anak termasuk kebutuhan fisik dan psikis?

9. Berdasarkan kasus tersebut, apa saja tahap perkembangan yang belum


terpenuhi?

SKENARIO 3
SIAPA SEBENARNYA YANG SALAH?

Keluarga Tn.H & Ny.H tinggal bersama 1 orang anaknya An.L, berusia
18 tahun. Sebagai anak tunggal An.L sangat disayangi dan dimanja oleh orang
tuanya (Ny.H & Tn. H), mereka sangat percaya dan bangga pada An. L. Tn &
Ny. H sangat bahagia dengan keharmonisan keluarganya. Suatu saat An. L
banyak tugas dari kampus dan An. L kewalahan mengerjakannya karena tidak
terbiasa dengan kesibukan yang padat sehingga membuat An. L stres dan
kadang depresi karena melihat nilainya yang anjlok. Dan tanpa sepengetahuan
orang tuanya An.L melampiaskan kekecewaannya dengan sering mondar
mandir serta keluyuran setiap malam sehingga terpengaruh oleh teman
sebayanya dengan ikut-ikutan menkomsumsi rokok dan narkoba. Akhirnya
An.L terkena penyakit TBC, kemudian Tn.& Ny.H membawanya berobat ke
RS, dan An.L harus mengikuti terapi pengobatan selama 6 bulan berturut-turut.
Karena An.L sangat manja, dia jarang meminum obat TBCnya di rumah dengan
alasan bosan, Tn.& Ny. H pun tidak tega memaksa anaknya untuk minum obat,
sehingga terapi pengobatan pun tidak sampai tuntas. Sampai akhirnya, karena
kesibukan pekerjaan kantor Tn.H, ia pun mulai merasa kecewa pada Ny. H
karena mengganggap Ny. H tidak becus dalam mengurus dan merawat anak.
Selain itu, menurut Tn. H semua itu bisa terjadi karena kelalaian Ny. H. tidak
memperhatikan prilaku An. L. Sebaliknya Ny. H justru memojokkan Tn. H
karena menurutnya Tn. H tidak dapat menjadi figur buat keluarga dan anaknya
apalagi Tn. H tidak mau pusing kendalikan An.L sejak Tn. H sibuk sehingga
semua ini dapat terjadi...... Ny.H menggumam dalam hati sambil berkata
“percuma punya kepala keluarga kalau tidak mampu mengontrol anak....”

Menarik untuk didiskusikan tentang kasus di atas terkait : tahap


perkembangan, tugas perkembangan, pengkajian fokus, masalah, diagnose,
intervensi, dll yg dianggap perlu terkait kasus di atas
STEP 1 (KATA KUNCI & KALIMAT KUNCI)

Kata Kunci :

 Keluarga Tn.H & Ny.H tinggal bersama 1 orang anaknya An.L, berusia
18 tahun.
 Suatu saat An. L banyak tugas dari kampus dan An. L kewalahan
mengerjakannya karena tidak terbiasa dengan kesibukan yang padat
sehingga membuat An. L stres dan kadang depresi karena melihat
nilainya yang anjlok.
 An.L melampiaskan kekecewaannya dengan sering mondar mandir serta
keluyuran setiap malam sehingga terpengaruh oleh teman sebayanya
dengan ikut-ikutan menkomsumsi rokok dan narkoba
 Ny. H justru memojokkan Tn. H karena menurutnya Tn. H tidak dapat
menjadi figur buat keluarga dan anaknya apalagi Tn. H tidak mau
pusing kendalikan An.L

STEP 2 (PROBLEM KUNCI)

Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Remaja.

Karena dilihat dari kata kunci keluarga Tn.H & Ny.H tinggal bersama 1 orang
anaknya An.L, berusia 18 tahun. Suatu saat An. L banyak tugas dari kampus
dan An. L kewalahan mengerjakannya karena tidak terbiasa dengan kesibukan
yang padat sehingga membuat An. L stress dan depresi sehingga ia
melampiaskannya dengan mengkonsumsi narkoba dan rokok

STEP 3 (PERTANYAAN)
STEP 4 (JAWABAN)

STEP 5 (PENJELASAN SISTEMATIS)


STEP 6 (TUJUAN)

STEP 7 (L.O)
SKENARIO 4

KASUS KELUARGA BINAANKU...

Mahasiswa PSIK UMI melakukan pengkajian keperawatan keluarga


pada salah satu kuluarga di Desa X. Berikut ini adalah salah satu bagian dari
resume hasil pengkajian yang didapatkan pada kasus binaan mahasiswa: Tn. Yn
dengan tipe keluarga keluarga duda (single family), usia 65 th ,istrinya 1 th
yang lalu meninggal, Tn. Yn mempunyai 3 org anak, pertama sudah menikah
dan tidak tinggal serumah, begitupun juga pada anaknya yang kedua dan ketiga
sudah menikah dan ikut sama suaminya. Tn. Yn, hanya tinggal bersama dengan
cucu lakilakinya dari anak pertamanya yaitu An N 10 th. Ketiga anak Tn. Yn
jarang mengunjunginya karena masing-masing sibuk dengan urusanya.
Menurut Tn. Yn ketiga anaknya biasanya bergantian setiap bulan
mengunjunginya dan membawakan kebutuhan untuk Tn Yn. Menurut Tn Yn
anak pertamanya meminta dia untuk ikut dengannya, akan tetapi Tn Yn
menolak dengan alasan suka mengurusi kebun di belakang rumahnya. Akhirnya
anak pertama Tn. Yn mengalah dan memutuskan anak pertamanya yaitu An. N
tinggal bersama kakeknya sekaligus bersekolah di kampung kakeknya.

Tn. Yn menempati rumah permanen dengan status kepemilikan milik


pribadi. Luas rumah kurang lebih 80m2. Lantai rumah menggunakan plester
kecuali dapur yang masih menggunakan tanah, saat dikaji lantai rumah dalam
keadaan kotor dan lembab. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada
ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena
jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari. Selain itu, penataan perabotan
rumah yang tampak berantakan terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
Pada langit – langit rumah tampak terlihat banyak sarang laba-laba. Pekarangan
rumah cukup luas dan ditanami pohon mangga dan rambutan. Rumah Tn. Yn
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke kebun di belakang
rumahnya dan hanya dialirkan begitu saja sehingga air menggenang begitu saja.
Jenis jamban leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septik tank
yang letaknya di ujung rumah dengan jarak lebih dari 15 m dari sumur gali.
Keadaan air sumur jernih, tidak berbauh dan berasa hanya saja tempayan yang
digunakan tampak kotor menurut Tn. Jarang dikuras sejak istrinya tiada dan ia
pun biasa reumatik. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga, Tn. Yn memiliki
tempat penampungan sampah berupa lubang yang terdapat di pekarangan
samping rumah dan jika sudah penuh biasanya dibakar. Menurut Tn. Yn yang
pensiunan ini dirinya merasa kesepian, kadang - kadang ia merasa kesepian
karena tidak ada teman berbicara apalagi kalau cucunya pergi sekolah, Tn. Yn
lebih suka mengurung diri di kamar sejak kematian istrinya, kadangkadang
kalau rematiknya kumat ia merasa sedih karena tidak ada lagi istrinya yang
mengurusinya. Saat perawat datang, kaki kiri Tn. Yn sedang bengkak.

Tanda-tanda vital Tn. Yn, TD 160/95 mmhg, Nadi 100 x/m, pernapasan
20x/m, suhu 36 ˚C.Berdasarkan pengkajian tersebut, mahasiswa PSIK UMI
berpikir untuk melakukan proses asuhan keperawatan keluarga pada Tn. Yn
dengan memperhatikan hasil pengkajian, tahap dan tugas perkembangan serta
membuat pengkajian focusnya.

Menarik untuk didiskusikan tentang kasus di atas terkait : tahap


perkembangan, tugas perkembangan, pengkajian fokus, masalah, diagnose,
intervensi, dll yg dianggap perlu terkait kasus di atas.

STEP 1 (KATA SULIT & KATA KUNCI)

Kata kunci :

 Tn. Yn dengan tipe keluarga keluarga duda (single family), usia 65


tahun ,istrinya 1 tahun yang lalu meninggal.
 Menurut Tn. Yn yang pensiunan ini dirinya merasa kesepian, kadang -
kadang ia merasa kesepian karena tidak ada teman berbicara apalagi
kalau cucunya pergi sekolah,
 Tn. Yn lebih suka mengurung diri di kamar sejak kematian istrinya,
kadang-kadang kalau rematiknya kumat ia merasa sedih karena tidak
ada lagi istrinya yang mengurusinya
 Dalam pengelolaan sampah rumah tangga, Tn. Yn memiliki tempat
penampungan sampah berupa lubang yang terdapat di pekarangan
samping rumah dan jika sudah penuh biasanya dibakar
 Menurut Tn. Yn ketiga anaknya biasanya bergantian setiap bulan
mengunjunginya dan membawakan kebutuhan untuk Tn Yn. Menurut
Tn Yn anak pertamanya meminta dia untuk ikut dengannya, akan tetapi
Tn Yn menolak dengan alasan suka mengurusi kebun di belakang
rumahnya

STEP 2 (PROBLEM KUNCI)

Tahap Perkembangan Keluarga Usia Lanjut.

Karena pada tahap perkembangan ini dimulai saat pensiunan dan salah satu
diantara pasangan meninggal dapat dilihat pada kata kunci Tn. Yn dengan tipe
keluarga keluarga duda berusia 65 tahun ,sedangkan istrinya 1 tahun yang lalu
meninggal. Tn. Yn yang pensiunan ini merasa kesepian, kadang - kadang ia
merasa sedih jika reumatiknya kumat karena tidak ada lagi istrinya yang
mengurusinya dan tidak ada teman berbicara apalagi kalau cucunya pergi
sekolah.

STEP 3 (PERTANYAAN)
STEP 4 (JAWABAN)

STEP 5 (PENJELASAN SISTEMATIS)


STEP 6 (TUJUAN)

STEP 7 (L.O)

Anda mungkin juga menyukai