Anda di halaman 1dari 138

Editor Nasution S A, dkk . Buku Panduan CLINICAL PATHWAY.

Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta, 2015.

Daftar Isi

1. Syok Anafilaktik 3
2. Ulkus peptikum 5
3. Perdarahan saluran cerna bagian atas 7
4. Ileus paralitik 10
5. Instabilitas dan jatuh 12
6. Intake sulit 13
7. Sindrom delirium akut 15
8. GGK 18
9. GGA 23
10. Krisis Hipertensi 27
11. Sindrom Nefrotik 31
12. Demam Reumatik Akut dan Penyakit Jantung Reumatik 35
13. Endokarditis Infektif 38
14. Gagal Jantung Akut 41
15. Sindrom Koroner Akut (Angina tak stabil, infark miokard) 43
16. Abses Hati 45 1
17. Hepatoma 50
18. Sirosis Hepatis Kompensata 53
19. Pankretitis Akut 56
20. Kolesistitis Akut 59
21. Kolelitiasis 62
22. DM tipe 2 Dengan/Tanpa Komplikasi 65
23. Hipoglikemia 68
24. Koma Hipotiroid 71
25. Ketoasidosis Diabetik 73
26. Kaki Diabetes 75
27. Karsinoma Tiroid 79
28. Krisis Tiroid 81
29. Perioperatif Pasien Diabetes 83
30. Tiroiditis Infeksiosa Akut 86
31. Asma Akut 88
32. Pneumonia Komunitas 90
33. Pneumonia Nosokomial 92
34. Artritis Septik 94
35. Gout Artritis 97
36. Lupus Eritematosus Sistemik 100
37. Lupus Eritematosus Sistemik Berat 103
38. Osteoartritis 106
39. Artritis Reumatoid 109
40. Spondiloartropati seronegatif 112
41. Dengue fever dan Dengue Hemorraghic Fever 114
42. Dengue Syok Sindrom 117
43. Fever of Unknown Origin 121
44. Malaria Ringan-Sedang 124
45. Malaria Berat 127
46. Sepsis 130
47. Demam Tifoid 135
48. Tifoid Toksik 138

2
1. Syok Anafilaktik

Lama Perawatan : 3 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2-3
TINDAKAN TANGGAL : ……………………… TANGGAL : ………………
Assessment/  Status RM lengkap  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital  Pemeriksaan fisik
Awal  Pemeriksaan fisik
Investigation/  Saturasi oksigen  Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan  EKG tes alergi bila diperlukan
 Pemeriksaan laboratorium : darah
rutin, fungsi ginjal, gula darah
sewaktu, fungsi hati, elektrolit darah
Treatment/  Administrasi epinefrin 1:1000; 0,01  Pemberian kortikosteroid oral
Medikasi mg/kgbb max 0,5 mg (dewasa) atau  Antihistamin oral bila
0,3 mg (anak). Diinjeksi segera diperlukan
intramuscular di bagian mid-
anterolateral.
 Catat waktu pemberian dosis pertama
 Pemberian adrenalin dapat diulang
setelah 5-15 menit bila diperlukan.
Sebagian pasien berespon setelah 3
pemberian 1-2 dosis
 Jika hipotensi berlanjut diperlukan
administrasi epinefrin intravena,
1:10.000 dengan kecepatan 2-10 mcg
per menit atau bila diperlukan dapat
diberikan vasopressin intravena
tambahan lain
 Anti hisstamin : difenhidramin 25-50
mg intravena pada dewasa, ranitidine
50 mg intravena
 Glukortikoid intravena: hidrokortison
200 mg atau metil prednisolone 100-
200 mg
Diet Diet biasa per oral Diet biasa per oral
Penyuluhan Edukasi pada pasien dan keluarga Jelaskan kepada keluarga dan
mengenai perawatan pasien pasien tentang kondisi pasien,
perkiraan penyebab alergi agar
dihindari, kemungkinan terjadinya
kambuhan setelah pulih, rencana
terapi selanjutnya
Rujuk/ Konsultasi alergi imunologi Konsultasi alergi imunologi
Konsultasi
Outcome  Saluran nafas aman dan paten,  Administrasi pasien lengkap
pernafasan normal, hemodinamik  Pasien dan keluarga
stabil memahami rencana tindakan
serta kemungkinan yang
mungkin terjadi selama
perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang besaran
biaya administrasi
 Pasien dapat bekerjasama
selama proses perawatan
 Pasien/keluarga
menandatangani inform
consent
Rencana Rawat Inap Rawat Jalan
Perawatan

4
2. ULKUS PEPTIKUM

Perkiraan lama perawatan : Rawat Jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
……………… ……………… ……………… ……………………
Assessment  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
/Penilaian  Pengkajian  Komplikasi:  Komplikasi:  Komplikasi:
Awal resiko perforasi, perforasi, perforasi,
 Dyspepsia, stenosis pilorik stenosis pilorik stenosis pilorik
asupan  Dyspepsia,  Dyspepsia,  Dyspepsia,
makanan, berat asupan makanan, asupan makanan, asupan makanan,
badan berat badan berat badan berat badan
 Tanda
perdarahan
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium : laboratorium : laboratorium :
darah rutin darah rutin darah rutin
 Pemeriksaan (kalau perlu) (kalau perlu)
kuman  Pemeriksaan
Helicobacteria kuman
Pylori 
pemeriksaan tes
Helicobacteria
Pylori pro
5
CLO, atau PA evaluasi
Treatment/  PPI :  PPI :  PPI :  PPI :
Medikasi Esomeprazole Omeprazole Omeprazole Omeprazole
2x40 mg, 2x20 mg, 2x20 mg, 2x20 mg,
Omeprazole Lansoprazole Lansoprazole Lansoprazole
2x20 mg, 2x30 mg, 2x30 mg, 2x30 mg,
Lansoprazole Pantoprazole Pantoprazole Pantoprazole
2x30 mg, 2x40 mg 2x40 mg 2x40 mg
Pantoprazole  H2RA: simetidin  H2RA: simetidin  H2RA: simetidin
2x40 mg 2x800 mg atau 2x800 mg atau 2x800 mg atau
 Jika obat diatas 4x400 mg, 4x400 mg, 4x400 mg,
tidak ada, ranitidine 4x150 ranitidine 4x150 ranitidine 4x150
H2RA: mg mg mg
simetidin 2x800
mg atau 4x400
mg, ranitidine
4x150 mg
 Antasida : 4x1
sdm (kalau
perlu)
 Terapi untuk H.  Antasida : 4x1  Antasida : 4x1  Antasida : 4x1
pylori: sdm (kalau perlu) sdm (kalau perlu) sdm (kalau perlu)
 Amoksisilin
2x1000mg +
klaritromisin
2x500mg
(rejimen
terbaik) atau
metronidazole
3x500 mg +
klaritromisin
2x500 mg bila
alergi penisilin)
atau
metronidazole
3x500 mg +
amoksisilin
2x1000 mg
(kombinasi
termurah)
rejimen
dikombinasikan
dengan PPI
Diet Diet lambung Diet lambung Diet lambung Diet lambung
Penyuluhan  Rencana  Rencana  Rencana  Rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Modifikasi gaya  Modifikasi gaya  Modifikasi gaya  Modifikasi gaya

Rujuk/
hidup
Jika terdapat
hidup
Jika terdapat
hidup
Jika terdapat
hidup
Jika terdapat
6
Konsultasi komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Outcome  Menghilangkan  Menghilangkan  Menghilangkan  Menghilangkan
keluhan keluhan keluhan keluhan
 Mencegah  Mencegah  Mencegah  Mencegah
kekambuhan/re kekambuhan/rek kekambuhan/rek kekambuhan/rek
kurensi ulkus urensi ulkus urensi ulkus urensi ulkus
 Mencegah  Mencegah  Mencegah  Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
 Diagnosis dini  Diagnosis dini  Diagnosis dini  Diagnosis dini
bila terdapat bila terdapat bila terdapat bila terdapat
keganasan keganasan keganasan keganasan
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan
3. PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS

Perkiraan lama perawatan : 5 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITA 0-6 JAM 6-24 JAM HARI 2 HARI 3-5
S/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN ……………… ……………… ……………… ……………………
Assessment  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
/Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
deficit deficit deficit deficit
neurologis neurologis neurologis neurologis
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
risiko risiko risiko risiko
 Pemasangan  Nyeri di  Nyeri di  Nyeri di
akses vena epigastrium atau epigastrium atau epigastrium atau
 Nyeri di nyeri di region nyeri di region nyeri di region
epigastrium lain lain lain
atau nyeri di  Perdarahan  Perdarahan  Perdarahan
region lain saluran cerna saluran cerna saluran cerna
 Perdarahan  Mual, muntah  Mual, muntah  Mual, muntah
saluran cerna  Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
 Mual, muntah NGT NGT NGT 7
 Pemasangan  Urine output dan  Urine output dan  Urine output dan
NGT pemasangan pemasangan pemasangan
 Urine output kateter urin kateter urin kateter urin
dan  Penyakit hati  Penyakit hati  Penyakit hati
pemasangan kronik kronik kronik
kateter urin
 Penyakit hati
kronik
Investigation  Cek gula darah  Pemeriksaan  Pemeriksaan
/  EKG, saturasi laboratorium : laboratorium :
Pemeriksaan O2 darah perifer darah perifer
 Pemeriksaan lengkap lengkap
laboratorium :
darah perifer
lengkap, gula
darah, ureum
kreatinin, BUN
ratio, SGOT,
SGPT,
elektrolit,
hemostasis
(BT, PT,
APTT), cross
match
(persiapan
transfuse)
 Foto Rontgen
dada
Treatment/  Vit K: 3x1 amp  Vit K: 3x1 amp  Vit K: 3x1 amp  Vit K: 3x1 amp
Medikasi  Jika PPI :  Sucralfat :  Sucralfat :  Sucralfat :
Omeprazole 4x1000 mg 4x1000 mg 4x1000 mg
2x40 mg, jika  Somatostatin :  Somatostatin :  Somatostatin :
karena ulkus bolus 250 bolus 250 bolus 250
peptikum  mcg/iv, mcg/iv, mcg/iv,
drip PPI dilanjutkan per dilanjutkan per dilanjutkan per
 Sucralfat : infus 250 infus 250 infus 250
4x1000 mg mcg/jam selama mcg/jam selama mcg/jam selama
 Somatostatin : 12-24 jam atau 12-24 jam atau 12-24 jam atau
bolus 250 sampai sampai sampai
mcg/iv, perdarahan perdarahan perdarahan
dilanjutkan per berhenti berhenti berhenti
infus 250  Atau ocreotide:  Atau ocreotide:  Atau ocreotide:
mcg/jam bolus 100 mcg/iv bolus 100 mcg/iv bolus 100 mcg/iv
selama 12-24 dilanjutkan per dilanjutkan per dilanjutkan per
jam atau infus 25 mcg/jam infus 25 mcg/jam infus 25 mcg/jam
sampai selama 8-24 jam selama 8-24 jam selama 8-24 jam
perdarahan atau sampai atau sampai atau sampai
berhenti (jika perdarahan perdarahan perdarahan
perdarahan berhenti. berhenti. berhenti. 8
karena varises)
 Atau ocreotide:
bolus 100
mcg/iv
dilanjutkan per
infus 25
mcg/jam
selama 8-24
jam atau
sampai
perdarahan
berhenti.
Non Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat
Farmakologi
Diet Puasa Puasa Puasa sampai Puasa sampai
perdarahan hilang perdarahan hilang
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai kondisi
kondisi pasien pasien dan pasien dan pasien dan
dan rencana rencana rencana rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Mobilisasi pasif  Mobilisasi pasif
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostic diagnostic
 Perdarahan  Perdarahan
berhenti berhenti
Rencana  Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Jalan
Perawatan  Rawat HCV
jika terjadi
gangguan
hemodinamik

9
4. ILEUS PARALITIK

Perkiraan Lama Perawatan: 5 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI 2 HARI 3-5
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
……………… ……………… ……………… ……………………
Assessment  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
/Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
deficit neurologis deficit deficit neurologis deficit
 Pengkajian risiko neurologis  Pengkajian risiko neurologis
 Pemasangan akses  Pengkajian  Nyeri  Pengkajian
vena risiko epigastrium atau risiko
 Nyeri epigastrium  Nyeri nyeri di region  Nyeri
atau nyeri di epigastrium lain epigastrium atau
region lain atau nyeri di  Muntah, keluhan nyeri di region
 Muntah, keluhan region lain tidak bisa buang lain
tidak bisa buang  Muntah, air besar, perut  Muntah,
air besar, perut keluhan tidak kembung keluhan tidak
kembung (distensi, bisa buang air (distensi, bising bisa buang air
bising usus besar, perut usus menurun besar, perut
menurun /hilang) kembung /hilang)
(distensi, bising  Urine output
kembung 10
 Riwayat trauma, (distensi, bising
riwayat penyakit usus menurun  Intake nutrisi usus menurun
dan pembedahan /hilang)  Komplikasi : /hilang)
abdomen,  Urine output Hipovolemia,  Urine output
pankreatitis akut, sepsis, malnutrisi  Intake nutrisi
penyakit hati  komplikasi
kronik
 Hasil pemeriksaan
colok dubur
 Pemasangan NGT
 Urine output dan
pemasangan
kateter urin
Investigation/  Pemeriksaan  Radiologi: foto  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium : polos abdomen laboratorium : laboratorium :
darah perifer 3 posisi darah perifer darah perifer
lengkap, gula  Foto rontgen lengkap, gula lengkap, fungsi
darah, ureum dada darah, elektrolit hati, fungsi
kreatinin, BUN ginjal, gula
ratio, SGOT, darah, elektrolit
SGPT, elektrolit
Treatment/  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-
Medikasi liter/hari 2,5-3 liter/hari liter/hari 3 liter/hari
 Natrium dan  Natrium dan  Natrium dan  Natrium dan
kalium sesuai kalium sesuai kalium sesuai kalium sesuai
kebutuhan per 24 kebutuhan per kebutuhan per 24 kebutuhan per
jam 24 jam jam 24 jam
 Terapi etiologi  Terapi etiologi  Terapi etiologi  Terapi etiologi
Non Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat
Farmakologi
Diet Puasa Puasa Puasa sampai cairan Puasa sampai cairan
NGT <200 ml NGT <200 ml
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga mengenai keluarga keluarga keluarga
kondisi pasien dan mengenai mengenai kondisi mengenai
rencana tatalaksana kondisi pasien pasien dan kondisi pasien
dan rencana rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Mobilisasi pasif  Mobilisasi pasif
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan gejala dan gejala dan
sesuai diagnostic keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
 Hemodinamik diagnostic diagnostic diagnostic
stabil  Hemodinamik  Etiologic diatasi  Etiologic diatasi
 Etiologic stabil  Keluhan hilang
didapatkan  Etiologic 11
didapatkan
Rencana  Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Jalan
Perawatan
5. INSTABILITAS DAN JATUH ICD : M25.3

Perkiraan lama perawatan : 10 hari

JENIS HARI PERAWATAN


AKTIVITAS/ TANGGAL : ………………………
TINDAKAN
Assessment/  Sindrom Delirium : CAM
Penilaian  Status Nyeri : Pain Scale
Awal  Status Fungsional : ADL Barhel
 Status Kognitif : CDT atau AMT atau MMSE
 Status Afektif : GDS
 Status nutrisi : MNA
Investigation/  Pemeriksaan tekanan darah berbaring duduk untuk penilaian hipotensi
Pemeriksaan ortostatik
 The time up and go test (TUG), uji penggapai fungsional (functional
reach test), dan uji keseimbangan berg
 EKG, tanda vital
 Pemeriksaan laboratorium : darah perifer lengkap, urinalisis lengkap, gula
darah, ureum, kreatinin, albumin dan globulin, cek elektrolit, hemostasis
darah, dan agregasi trombosit
 Pemeriksaan kadar vitamin D sesuai indikasi
 Foto rontgen dada,vertebrae, genue, dan pergelangan kaki sesuai indikasi
 Pemeriksaan neurologis mendeteksi deficit neurologis local, adakah CVD 12
atau TIA
 Identifikasi factor domisili (lingkungan tempat tinggal)
Treatment/  Identifikasi factor Intristik dan ektrinsik, mengkaji dan mengobati trauma
Medikasi fisik akibat jatuh; mengobati berbagai kondisi mendasari intabilitas dan
jatuh; memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara
berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai;
mengubah lingkungan agar lebih aman seperti pencahayaan yang cukup;
pegangan; lantai yang tidak licin; dll
Diet  Tergantung kebutuhan pasien, diet lunak atau diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien atau keluarga mengenai perawatan pasien
 Rencana control ulang di poliklinik
 Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu
Rujuk/Konsu  Rehab Medik
ltasi  Mata sesuai indikasi
 Kardiologi sesuai indikasi
 Ortopedi sesuai indikasi
 Neurologi sesuai indikasi
Outcome  Mengurangi atau mencegah kejadian jatuh
 Hemodinamik dan perfusi jaringan baik
 Pasien terkelola dengan baik
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Rawat Jalan
Perawatan
6. INTAKE SULIT ICD : E44

Perkiraan Lama Perawatan : 3 hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/  Sindrom Delirium : CAM Tanda vital
Penilaian  Status Nyeri : Pain Scale
Awal  Status Fungsional : ADL
Barhel
 Status Kognitif : CDT atau
AMT atau MMSE
 Status Afektif : GDS
 Status nutrisi : MNA
Investigation/  EKG, saturasi O2 EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium :
darah perifer lengkap, hitung
jenis, urinalisis lengkap, gula
darah, ureum, kreatinin,
albumin, profil lipid, cek
elektrolit.
 Foto rontgen dada
 Pemeriksaan evaluasi fungsi 13
menelan sesuai indikasi
Treatment/  Pemberian Oksigen, pasang  Evaluasi status fungsional yaitu
Medikasi infus, dan monitor tanda- penyiapan proses makanan
tanda vital  Menentukan jumlah energy dan
 Evaluasi penyebab timbulnya komposisi zat gizi yang diperlukan
factor risiko malnutrisi  Nutrisi Enteral diberikan melalui pipa
(social-ekonomi, nasogastric, pipa nasoduodenum,
neuropsikologi, kondisi fisik- pipa nasoileum, atau gastrotomi dan
medik) makanan berupa cairan
 Evaluasi status fungsional  Nutrisi parenteral diberikan dalam
yaitu penyiapan proses keadaan akut atau sakit berat dan
makanan dalam bentuk cairan parenteral
 Menentukan jumlah energy
dan komposisi zat gizi yang
diperlukan
 Nutrisi Enteral diberikan
melalui pipa nasogastric, pipa
nasoduodenum, pipa
nasoileum, atau gastrotomi
dan makanan berupa cairan
 Nutrisi parenteral diberikan
dalam keadaan akut atau
sakit berat dan dalam bentuk
cairan parenteral
Diet Diet Parenteral atau enteral Diet Parenteral atau enteral sesuai
sesuai keadaan pasien keadaan pasien
Penyuluhan Jelaskan kepada keluarga dan  Rencana control di poliklinik setelah
pasien tentang kondisi pasien, perawatan
kemungkinan terjadinya  Edukasi konsumsi obat pulang yang
komplikasi, rencana terapi diberikan oleh dokter untuk 1 minggu
selanjutnya
Rujuk/  THT sesuai indikasi -
Konsultasi  Gastroenterologi sesuai
indikasi
Outcome Hemodinamik stabil untuk  Hemodinamik dan perfusi jaringan
transfer ke ruang rawat inap, dan baik
monitoring kesadaran terpantau,  Intake makanan baik
pasien transfer ke ruang rawat  Rencana tindak lanjut jelas
inap
Rencana Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa
Perawatan

14
7. SINDROM DELIRIUM AKUT ICD : F05

Perkiraan lama perawatan : 4 hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 4


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/  Sindrom Delirium : Tanda Vital Tanda Vital
Penilaian CAM
Awal  Status Nyeri : Pain
Scale
 Status Fungsional :
ADL Barhel
 Status Kognitif : CDT
atau AMT atau MMSE
 Status Afektif : GDS
 Status nutrisi : MNA
Investigation/  EKG, saturasi O2  Pemeriksaan  EKG per hari
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : darah  Analisis Kejiwaan
laboratorium : darah perifer lengkap, gula
perifer lengkap, darah, ureum, kreatinin,
urinalisis lengkap, gula cek elektrolit, SGOT,
darah, ureum, kreatinin, SGPT.
cek elektrolit, SGOT,  EKG per hari 15
SGPT.  Analisis Kejiwaan
 Foto rontgen dada  Foto rontgen dada
 Pemeriksaan neurologis
mendeteksi deficit
neurologis local,
adakah CVD atau TIA
 Analisis kejiwaan

Treatment/  Berikan oksigen,  Berikan oksigen,  Berikan oksigen,


Medikasi pasang invus dan pasang invus dan pasang invus dan
monitor tanda vital monitor tanda vital monitor tanda vital
 Segera dapatkan hasil  Segera dapatkan hasil  Segera dapatkan hasil
pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang
untuk memandu untuk memandu untuk memandu
langkah selanjutnya, langkah selanjutnya, langkah selanjutnya,
tujuan utama terapi tujuan utama terapi tujuan utama terapi
adalah mengatasi factor adalah mengatasi factor adalah mengatasi factor
pencetus pencetus pencetus
 Dapat dipasang pipa  Dapat dipasang pipa  Dapat dipasang pipa
nasograstik mencegah nasograstik mencegah nasograstik mencegah
aspirasi aspirasi aspirasi
 Kateter urin dipasang  Kateter urin dipasang  Kateter urin dipasang
terutama jika terdapat terutama jika terdapat terutama jika terdapat
ulkus decubitus disertai ulkus decubitus disertai ulkus decubitus disertai
inkotinensia urin inkotinensia urin inkotinensia urin
 Awasi kemungkinan  Awasi kemungkinan  Awasi kemungkinan
imobilisasi imobilisasi imobilisasi
 Hindari sebisa mungkin  Hindari sebisa mungkin  Hindari sebisa mungkin
pengikatan tubuh untuk pengikatan tubuh untuk pengikatan tubuh untuk
mencegah imobilisasi. mencegah imobilisasi. mencegah imobilisasi.
Jika memang Jika memang Jika memang
diperlukan gunakan diperlukan gunakan diperlukan gunakan
dosis terendah obat dosis terendah obat dosis terendah obat
neuroleptic dan atau neuroleptic dan atau neuroleptic dan atau
benzodiazepine dan benzodiazepine dan benzodiazepine dan
monitoring status monitoring status monitoring status
neurologisnya, neurologisnya, neurologisnya,
pertimbangkan pertimbangkan pertimbangkan
penggunaan penggunaan penggunaan
antipsikotika tipikal. antipsikotika tipikal. antipsikotika tipikal.
Kaji ulang intervensi Kaji ulang intervensi Kaji ulang intervensi
ini setiap hari, ini setiap hari, ini setiap hari,
targetnya adalah targetnya adalah targetnya adalah
penghentian obat penghentian obat penghentian obat
antipsikotik dan antipsikotik dan antipsikotik dan
pembatasan pembatasan pembatasan
penggunaan obat tidur penggunaan obat tidur penggunaan obat tidur
secepatnya secepatnya secepatnya
 Kaji status hidrasi
secara berkala
 Kaji status hidrasi
secara berkala
 Kaji status hidrasi
secara berkala
16
 Ruang tempat pasien  Ruang tempat pasien  Ruang tempat pasien
harus pencahayaan harus pencahayaan harus pencahayaan
cukup, terdapat jam cukup, terdapat jam cukup, terdapat jam
dan kalender yang dan kalender yang dan kalender yang
besar dan besar dan besar dan
memungkinkan memungkinkan memungkinkan
diletakkan barang- diletakkan barang- diletakkan barang-
barang yang familiar barang yang familiar barang yang familiar
bagi pasien dari rumah, bagi pasien dari rumah, bagi pasien dari rumah,
hindari stimulus hindari stimulus hindari stimulus
berlebihan, keluarga berlebihan, keluarga berlebihan, keluarga
dan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan
harus berupaya harus berupaya harus berupaya
sesering mungkin sesering mungkin sesering mungkin
mengingatkan pasien mengingatkan pasien mengingatkan pasien
mengenai hari dan mengenai hari dan mengenai hari dan
tanggal, jika kondisi tanggal, jika kondisi tanggal, jika kondisi
klinis sudah klinis sudah klinis sudah
memungkinkan memungkinkan memungkinkan
memakai alat bantu memakai alat bantu memakai alat bantu
dengar atau kacamata dengar atau kacamata dengar atau kacamata
yang biasa digunakan yang biasa digunakan yang biasa digunakan
paien sebelumnya, paien sebelumnya, paien sebelumnya,
motivasi untuk motivasi untuk motivasi untuk
berinteraksi sesering berinteraksi sesering berinteraksi sesering
mungkin dengan mungkin dengan mungkin dengan
keluarga dan tenaga keluarga dan tenaga keluarga dan tenaga
kesehatan, evaluasi kesehatan, evaluasi kesehatan, evaluasi
strategi orientasi strategi orientasi strategi orientasi
realitas, beritahu realitas, beritahu realitas, beritahu
kepada pasien bahwa kepada pasien bahwa kepada pasien bahwa
dirinya sedang bingung dirinya sedang bingung dirinya sedang bingung
dan disorientasi namun dan disorientasi namun dan disorientasi namun
kondisi tersebut dapat kondisi tersebut dapat kondisi tersebut dapat
membaik membaik membaik
Diet Diet lunak atau cair Diet lunak atau cair Diet lunak atau biasa
dengan NGT atau tidak dengan NGT atau tidak
tergantung kondisi pasien tergantung kondisi pasien
Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan  Jelaskan kepada  Rencana control di
keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan
kemungkinan  Edukasi konsumsi obat
terjadinya komplikasi, pulang yang diberikan
rencana terapi oleh dokter untuk 1
selanjutnya minggu
 Melatih daya ingat,
orientasi realitas dan
motivasi untuk

Rujuk/ Rencana rujukan atau


berinteraksi
Rencana rujukan atau Konsultasi psikiatri atau
17
Konsultasi konsul psikiatri konsul psikiatri psikolog
Outcome Hemodinamik stabil untuk  Hemodinamik dan  Hemodinamik dan
transfer ke ruang rawat perfusi jaringan baik perfusi jaringan baik
inap, dan monitoring  Kesadaran baik  Kesadaran baik
kesadaran terpantau,  Rencana tindak lanjut
pasien transfer ke ruang jelas
rawat inap
Rencana Ruang perawatan intensif Ruang perawatan intensif Ruang perawatan intensif
Perawatan bila disertai gangguan bila disertai gangguan bila disertai gangguan
pada tanda vital pada tanda vital pada tanda vital
8. CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) ICD:N18

Perkiraan Lama Perawatan : rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian  Tanda vital  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan fisik
Awal  Pemeriksaan fisik lengkap lengkap
lengkap  Nilai progresivitas
 Nilai penyebab: DM,  Melakukan konsultasi
hipertensi, ke divisi atau
glomerulonephritis departemen lain jika
kronik, nefropati asam ada penyakit penyerta
urat, nefropati obat anti
inflamasi non-steroid,
infeksi, obstruksi
 Stratifikasi prognosis
atau risiko berdasarkan
eGFR dan albuminuria
Investigation/  eGFR berdasarkan  eGFR berdasarkan  eGFR berdasarkan
Pemeriksaan serum kreatinin serum kreatinin serum kreatinin
 rasio urin/albumin
kreatinin
 rasio urin/albumin
kreatinin
 rasio urin/albumin
kreatinin
18
 Hematologi lengkap,  Hematologi lengkap,  Hematologi lengkap,
urinalisis lengkap, gula urinalisis lengkap, gula urinalisis lengkap, gula
darah, ureum, cek darah, ureum, cek darah, ureum, cek
elektrolit, profil lipid. elektrolit, profil lipid. elektrolit, profil lipid.
 USG ginjal  Pemeriksaan morfologi
eritrosit

Treatment/  Pencegahan progresi  Pencegahan progresi  Pencegahan progresi


Medikasi CKD CKD CKD
Kontrol tekanan darah Kontrol tekanan darah Kontrol tekanan darah
dan penghambatan dan penghambatan dan penghambatan
system angiotensin system angiotensin system angiotensin
aldosterone: aldosterone: aldosterone:
- ACE inhibitor: - ACE inhibitor: - ACE inhibitor:
sebagai anti sebagai anti sebagai anti
hipertensi dan hipertensi dan hipertensi dan
menurunkan menurunkan menurunkan
proteinuria. proteinuria. proteinuria.
Diberikan sampai Diberikan sampai Diberikan sampai
dosis paling dosis paling dosis paling
maksimal yang maksimal yang maksimal yang
dapat menurunkan dapat menurunkan dapat menurunkan
proteinuria sampai proteinuria sampai proteinuria sampai
paling minimal. paling minimal. paling minimal.
Target tekanan Target tekanan Target tekanan
darah dengan darah dengan darah dengan
pasien albuminuria pasien albuminuria pasien albuminuria
< 30 mg/hari: < 30 mg/hari: < 30 mg/hari:
<140/90 mmHg, <140/90 mmHg, <140/90 mmHg,
sedangkan jika sedangkan jika sedangkan jika
albuminuria > 30 albuminuria > 30 albuminuria > 30
mg/hari, target mg/hari, target mg/hari, target
tekanan darah: tekanan darah: tekanan darah:
<130/80 mmHg <130/80 mmHg <130/80 mmHg
- ARB: dapat - ARB: dapat - ARB: dapat
diberikan pada diberikan pada diberikan pada
pasien yang pasien yang pasien yang
mengalami efek mengalami efek mengalami efek
samping akibat samping akibat samping akibat
ACE inhibitor ACE inhibitor ACE inhibitor
 Pengikat fosfat:  Koreksi anemia dengan  Koreksi anemia dengan
kalsium karbonat target Hb 10-12 g/dl target Hb 10-12 g/dl
(CaCO3), kalsium (evaluasi status besi (evaluasi status besi
asetat terlebih dahulu) terlebih dahulu)
 Statin atau fibrat:  Pada anemia dengan  Pada anemia dengan
diberikan pada pasien
dengan dislipidemia
<10 g/dl dan status besi
cukup, dapat diberikan
<10 g/dl dan status besi
cukup, dapat diberikan
19
 Obat anti diabetes jika agen stimulasi agen stimulasi
kadar gula darah tinggi eritropoietin : eritropoietin :
 Control asidosis - Epoietin alfa dan - Epoietin alfa dan
metabolic dengan beta: dimulai beta: dimulai
target HCO3 20-22 dengan 2000-5000 dengan 2000-5000
mEq/l IU 2x seminggu IU 2x seminggu
 Koreksi hiperkalemia: atau 80-120 unit atau 80-120 unit
kation exchange resin; /kgBB/minggu SC /kgBB/minggu SC
ca polystyrene - Continuous - Continuous
sulfonate erythropoiesis erythropoiesis
 Terapi pengganti ginjal receptor activator receptor activator
: pada eGFR < 15 (C.E.R.A) dapat (C.E.R.A) dapat
dengan gejala eGFR < diberikan 0,6 diberikan 0,6
7 ml/menit, tanpa µg/kgBB atau 50- µg/kgBB atau 50-
gejala dapat berupa 75 µg per minggu 75 µg per minggu
hemodialisis, peritoneal  Transfuse PRC dapat  Transfuse PRC dapat
dialysis, atau diberikan bersamaan diberikan bersamaan
transplantasi ginjal. dengan dialysis atau dengan dialysis atau
Maka perlu dilakukan sesuai dengan kondisi sesuai dengan kondisi
tindakan persiapan klinis pasien klinis pasien
akses vena, misalnya  Pengikat fosfat:  Pengikat fosfat:
dengan pemasangan Calcium carbonat Calcium carbonat
double lumen catheter (CaCO3), calcium (CaCO3), calcium
atau fistula arteriovena acetate dengan target acetate dengan target
fosfat normal fosfat normal
 Kalsitriol  Kalsitriol
(1,25(OH2D3)) : (1,25(OH2D3)) :
pemberiannya dibatasi pemberiannya dibatasi
pada pasien dengan pada pasien dengan
kadar fosfat darah kadar fosfat darah
normal, dan kadar PTH normal, dan kadar PTH
> 2,5 kali normal > 2,5 kali normal
 Statin atau fibrat:  Statin atau fibrat:
diberikan pada pasien diberikan pada pasien
dengan dislipidemia dengan dislipidemia
 Obat anti diabetes jika  Obat anti diabetes jika
kadar gula darah tinggi kadar gula darah tinggi
 Control asidosis  Control asidosis
metabolic dengan metabolic dengan
target HCO3 20-22 target HCO3 20-22
mEq/l mEq/l
 Koreksi hiperkalemia:  Koreksi hiperkalemia:
kation exchange resin; kation exchange resin;
ca polystyrene ca polystyrene
sulfonate sulfonate
 Terapi pengganti ginjal  Terapi pengganti ginjal
: pada eGFR < 15 : pada eGFR < 15
dengan gejala eGFR < dengan gejala eGFR <
7 ml/menit, tanpa 7 ml/menit, tanpa 20
gejala gejala
Diet  Pengaturan asupan  Pengaturan asupan  Pengaturan asupan
protein: protein: protein:
- Pasien non dialysis  Pasien non dialysis  Pasien non dialysis
0,6-0,75 0,6-0,75 gram/kgBB 0,6-0,75 gram/kgBB
gram/kgBB ideal/hari sesuai ideal/hari sesuai
ideal/hari sesuai dengan CCT dan dengan CCT dan
dengan eGFR dan toleransi pasien toleransi pasien
toleransi pasien  Pasien Hemodialisis 1-  Pasien Hemodialisis 1-
 Pengaturan asupan 1,2 gram/kgBB 1,2 gram/kgBB
kalori: 35 Kal/kgBB ideal/hari ideal/hari
ideal/hari  Pasien peritoneal  Pasien peritoneal
 Pengaturan asupan dialysis 1,3 dialysis 1,3
lemak: 30-40% dari gram/kgBB/hari gram/kgBB/hari
kalori total dan  Pengaturan asupan  Pengaturan asupan
mengandung jumlah kalori: 35 Kal/kgBB kalori: 35 Kal/kgBB
yang sama antara asam ideal/hari ideal/hari
lemak bebas jenuh dan  Pengaturan asupan  Pengaturan asupan
tidak jenuh lemak: 30-40% dari lemak: 30-40% dari
 Pengaturan asupan kalori total dan kalori total dan
karbohidrat: 50-60% mengandung jumlah mengandung jumlah
dari kalori total yang sama antara asam yang sama antara asam
 Garam (NaCl): 2-3 lemak bebas jenuh dan lemak bebas jenuh dan
gram/hari tidak jenuh tidak jenuh
 Kalium: 40-70  Pengaturan asupan  Pengaturan asupan
mEq/kgBB/hari karbohidrat: 50-60% karbohidrat: 50-60%
 Fosfor: 5-10 dari kalori total dari kalori total
mg/kgBB/hari  Garam (NaCl): 2-3  Garam (NaCl): 2-3
 Kalsium: 1400-1600 gram/hari gram/hari
mg/hari  Kalium: 40-70  Kalium: 40-70
 Besi:10-18 mg/hari mEq/kgBB/hari mEq/kgBB/hari
 Magnesium: 200-300  Fosfor: 5-10  Fosfor: 5-10
mg/hari mg/kgBB/hari. Pasien mg/kgBB/hari. Pasien
 Asam folat pasien HD: HD: 17 mg/hari HD: 17 mg/hari
5 mg  Kalsium: 1400-1600  Kalsium: 1400-1600
 Air: jumlah urin 24 jam mg/hari mg/hari
+ 500 ml (insensible  Besi:10-18 mg/hari  Besi:10-18 mg/hari
water loss)  Magnesium: 200-300  Magnesium: 200-300
 Pembatasan konsumsi mg/hari mg/hari
alkohol  Asam folat pasien HD:  Asam folat pasien HD:
5 mg 5 mg
 Air: jumlah urin 24 jam  Air: jumlah urin 24 jam
+ 500 ml (insensible + 500 ml (insensible
water loss). Pada water loss). Pada
CAPD air disesuaikan CAPD air disesuaikan
dengan jumlah dialisat dengan jumlah dialisat
yang keluar. Kenaikan yang keluar. Kenaikan
BB diantara waktu HD BB diantara waktu HD
< 5% BB kering. < 5% BB kering. 21
 Pembatasan konsumsi Pembatasan konsumsi
alkohol alkohol
Penyuluhan  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada
keluarga dan pasien keluarga dan pasien keluarga dan pasien
tentang kondisi pasien, tentang kondisi pasien, tentang kondisi pasien,
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
terjadinya komplikasi, terjadinya komplikasi, terjadinya komplikasi,
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
 Pengkajian komplikasi:  Pengkajian komplikasi:  Pengkajian komplikasi:
 Kardiovaskuler  Kardiovaskuler  Kardiovaskuler
 Gangguan  Gangguan  Gangguan
keseimbangan asam keseimbangan asam keseimbangan asam
basa, cairan dan basa, cairan dan basa, cairan dan
elektrolit elektrolit elektrolit
 CKD-MBD  CKD-MBD  CKD-MBD
 Anemia  Anemia  Anemia
 Menginformasikan  Menginformasikan
bahwa pasien bahwa pasien
berdasarkan kondisinya berdasarkan kondisinya
masing-masing, masing-masing,
membutuhkan terapi membutuhkan terapi
pengganti ginjal pengganti ginjal
Rujuk/ - - -
Konsultasi
Outcome  Menunda progresi dari  Pasien dan keluarga  Hemodinamik stabil
CKD memahami rencana  Mencegah terjadinya
 Pencegahan kegawatan tindakan, proses, serta komplikasi
CKD kemungkinan-  merencanakan terapi
 Mencegah terjadinya kemungkinan yang ginjal pengganti rutin
komplikasi mungkin terjadi selama
 Merencanakan terapi perawatan
pengganti ginjal pada  Pasien mengerti dan
CKD tahap 4-5 dapat bekerja sama
selama proses
pengobatan
 Pasien/keluarga
menandatangani inform
consent
 Merencanakan terapi
pengganti ginjal

Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan


Perawatan

22
9. GANGGUAN GINJAL AKUT ICD:N17

Perkiraan Lama Perawatan : 14 hari

JENIS RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI 3-13 HARI 14
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian lengkap  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan fisik
Awal  Tanda vital fisik lengkap fisik lengkap lengkap
 Pemeriksaan  Melakukan
fisik lengkap konsultasi ke
 divisi atau
departemen lain
jika ada
penyakit
penyerta
Investigation/  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,
Pemeriksaan urinalisis rutin, urinalisis rutin, gula darah, ureum, kreatinin
gula darah, gula darah, ureum,  urinalisis rutin
ureum, ureum, kreatinin, cek
kreatinin, cek kreatinin, cek elektrolit,
elektrolit elektrolit urinalisis rutin
 Protein urin
kuantitatif (jika
 Protein urin
kuantitatif (jika
tiap 3 hari
23
perlu/sesuai perlu/sesuai
indikasi) indikasi)
 USG ginjal
 Fraksi eksresi
natrium urin
Treatment/  O2 mulai 2-4  O2 mulai 2-4  O2 mulai 2-4 
Medikasi lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
oksigen oksigen oksigen
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
akses vena akses vena akses vena
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
CDL untuk CDL untuk CDL untuk
hemodialisis hemodialisis hemodialisis
bila ada indikasi bila ada indikasi bila ada indikasi
dialysis dialysis dialysis
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
kateter urin, kateter urin, kateter urin,
nilai dieresis nilai dieresis nilai dieresis
 Terapi Suportif  Terapi Suportif  Terapi Suportif
atau nutrisi atau nutrisi atau nutrisi
 Bila  Bila  Bila
hipovolemia: hipovolemia: hipovolemia:
- Akibat - Akibat - Akibat
perdarahan: perdarahan: perdarahan:
transfuse transfuse transfuse
PRC dan PRC dan PRC dan
cairan cairan cairan
isotonic, isotonic, isotonic,
hemmatokrit hemmatokrit hemmatokrit
dipertahank dipertahank dipertahank
an sekitar an sekitar an sekitar
30% 30% 30%
- Akibat - Akibat - Akibat
diare, diare, diare,
muntah, muntah, muntah,
asupan asupan asupan
cairan cairan cairan
kurang: kurang: kurang:
berikan berikan berikan
kristaloid kristaloid kristaloid
 Koreksi  Koreksi  Koreksi
gangguan gangguan gangguan
elektrolit dan elektrolit dan elektrolit dan
asam basa: asam basa: asam basa:
 Kalium:  Kalium:  Kalium:
dibatasi <50
meq/hari
dibatasi <50
meq/hari
dibatasi <50
meq/hari
24
 Kalsium  Kalsium  Kalsium
karbonat per karbonat per karbonat per
oral 3-4 oral 3-4 oral 3-4
gram/hari gram/hari gram/hari
 Fosfat:  Fosfat:  Fosfat:
aluminium aluminium aluminium
hidroksida atau hidroksida atau hidroksida atau
kalsium kalsium kalsium
karbonat yang karbonat yang karbonat yang
diminum diminum diminum
bersamaan bersamaan bersamaan
dengan makan dengan makan dengan makan
 Dialysis sesuai  Dialysis sesuai  Dialysis sesuai
indikasi. Pilihan indikasi. Pilihan indikasi. Pilihan
lain continuous lain continuous lain continuous
renal renal renal
replacement replacement replacement
therapy therapy therapy
 Pada GGA post  Pada GGA post  Pada GGA post
renal: atasi ISK renal: atasi ISK renal: atasi ISK
pembuatan pembuatan pembuatan
nefrostomi, dan nefrostomi, dan nefrostomi, dan
tindakan khusus tindakan khusus tindakan khusus
lainnya untuk lainnya untuk lainnya untuk
menghilangkan menghilangkan menghilangkan
batu, striktur batu, striktur batu, striktur
uretra, uretra, uretra,
pembesaran pembesaran pembesaran
prostat prostat prostat
Diet  Kebutuhan  Kebutuhan  Kebutuhan  Diet sesuai
kalori: 30 kalori: 30 kalori: 30 kebutuhan dan
kal/kgBB kal/kgBB kal/kgBB berat derajat
ideal/hari pada ideal/hari pada ideal/hari pada sakitnya
GGA tanpa GGA tanpa GGA tanpa
komplikasi, lalu komplikasi, lalu komplikasi, lalu
ditambah 15- ditambah 15- ditambah 15-
20% pada GGA 20% pada GGA 20% pada GGA
berat berat berat
 Protein : 0,8-1,0  Protein : 0,8-1,0  Protein : 0,8-1,0
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB
ideal/hari pada ideal/hari pada ideal/hari pada
GGA berat GGA berat GGA berat
 Perbandingan  Perbandingan Perbandingan
karbohidrat dan karbohidrat dan karbohidrat dan
lemak: 70:30 lemak: 70:30 lemak: 70:30
Penyuluhan  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada 
keluarga dan keluarga dan keluarga dan
pasien tentang pasien tentang pasien tentang
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, 25
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
terjadinya terjadinya terjadinya
komplikasi, komplikasi, komplikasi,
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
 Melatih  Melatih  Melatih
mobilisasi pasif mobilisasi pasif mobilisasi
sesuai sesuai pasif/aktif
kemampuan kemampuan sesuai
pasien pasien kemampuan
 Pengkajian pasien secara
komplikasi: bertahap
 Sindroma
uremikum
 Gangguan
keseimbangan
asam basa,
cairan dan
elektrolit
 Edema paru
 Infeksi

Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Perbaikan  Pasien dan  Perbaikan  Fungsi ginjal
fungsi ginjal keluarga fungsi ginjal kembali normal
 Mencegah memahami  Mencegah  Penyebab dasar
terjadinya rencana terjadinya teratasi
komplikasi tindakan, komplikasi
proses, serta  Pengkajian
kemungkinan- risiko infeksi
kemungkinan nosokomial
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
 Pasien mengerti
dan dapat
bekerja sama
selama proses
pengobatan
 Pasien/keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana IGD/Ruang rawat Rawat inap/HCU Rawat inap/HCU Rawat Jalan
Perawatan intensif Observasi
(ICU/HCU)

26
10. KRISIS HIPERTENSI ICD:I10

Perkiraan Lama Perawatan : 5 hari

JENIS RAWAT RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ JALAN HARI 2 HARI 3-4 HARI 6
TINDAKAN HARI 1 TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian lengkap  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Awal  Tanda vital fisik lengkap fisik lengkap fisik lengkap
 Pemeriksaan  Melakukan
fisik lengkap konsultasi ke
 Tanda-tanda divisi atau
kerusakan departemen
organ target lain jika ada
 Neurologi penyakit
 Kardiovaskule penyerta
r
 Mata
Investigation/  EKG, saturasi  EKG, saturasi  EKG, saturasi  Darah rutin
Pemeriksaan oksigen oksigen oksigen  Urin lengkap,
 rasio albumin-  rasio albumin-  Hematologi termasuk
kreatinin urin kreatinin urin lengkap, gula pemeriksaan 27
 Hematologi  Hematologi darah, ureum, sedimen urin,
lengkap, lengkap, kreatinin, proteinuria
urinalisis urinalisis elektrolit, kuantitatif
lengkap, gula lengkap, gula urinalisis 
darah, ureum, darah, ureum, (diulang 1
kreatinin, kreatinin, kali)
elektrolit, tes elektrolit
kehamilan  Foto rontgen
 Foto rontgen dada
dada  USG ginjal
 Pemeriksaan
etiologic
hipertensi
sekunder bila
ada indikasi
Treatment/ 1. O2 mulai 2-4 1. O2 mulai 2-4 1. O2 mulai 2-4 1. O2 mulai 2-4
Medikasi lt/menit, lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan dengan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
saturasi oksigen dengan dengan dengan
2. Pemasangan akses saturasi saturasi saturasi
vena oksigen oksigen oksigen
3. Pemasangan 2. Memeriksa 2. Memeriksa 2. Memeriksa
kateter urin, nilai Alat medic Alat medic Alat medic
dieresis yang yang yang
4. Tatalaksana terpasang di terpasang di terpasang di
hipertensi tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien
Target tatalaksana (akses (akses (akses
hipertensi emergensi intravena, intravena, intravena,
berkurangnya mean kateter urin, kateter urin, kateter urin,
arterial blood pressure dll). Nilai dll). Nilai dll). Nilai
20-25% dalam waktu 2 diuresis. diuresis. diuresis.
jam. Setelah diyainkan 3. Setelah 3. Setelah 3. Setelah
tidak ada tanda mencapai mencapai mencapai
hipoperfusi organ, target target target
penurunan dapat tekanan tekanan tekanan
dilanjutkan dalam 2-6 darah, obat darah, obat darah, obat
jam sampai tekanan yang dapat yang dapat yang dapat
darah 160/100-110 digunakan: digunakan: digunakan:
mmHg selanjutnya - ACE - ACE - ACE
sampai mendekati Inhibitor/ Inhibitor/ Inhibitor/
normal. Yang Angioten Angioten Angiotens
digunakan dalam sin sin in
penanganan: Receptor Receptor Receptor
Blocker Blocker Blocker
Pada hipertensi - Calcium - Calcium - Calcium
urgensi: Channel Channel Channel
 Captopril peroral: Blocker Blocker Blocker
6,25 mg - 50 - Beta - Beta - Beta
mg/kali dapat
diulang tiap 30
Blocker
- Diuretik
Blocker
- Diuretik
Blocker
- Diuretik
28
menit Thiazide Thiazide Thiazide
 Clonidin oral: 75- - Clonidin - Clonidin - Clonidin
150 µg/kali, 4. Obat-obat 4. Obat-obat 4. Obat-obat
diulang tiap jam simtomatis simtomatis simtomatis
sampai dosis total
0,9 mg
 Labetalol 100-200
mg per oral
 Furosemid 20-40
mg per oral

Pada hipertensi
emergensi:
 Nicardipin IV:
diencerkan dalam
NaCl 0,9% atau
D5% sebanyak
100-200 cc.
Diberikan drip2-10
mcg/kg/menit atau
2,5-10 mg/jam
sampai tekanan
darah tercapai
sesuai kebutuhan.
Dosis maksimal 15
mg/jam
 Clonidin IV:
clonidine 900 mcg
dimasukkan dalam
cairan infus
glukosa 5% 500cc
dan diberikan
dengan mikrodrip
12 tetes/menit,
setiap 15 menit
dapat dinaikkan 4
tetes sampai
tekanan darah yang
diharapkan
tercapai, lalu
observasi 4 jam,
kemudian ganti
dengan oral sesuai
kebutuhan, lalu
diturunkan
perlahan-lahan
dosisnya
 Diltiazem IV:
Diltiazem 10 mg
(0,25 mg/kgBB)
29
diberikan dalam 1-
3 menit kemudian
diteruskan dengan
infus 5-10 mg/jam,
observasi 4 jam
kemudian ganti
dengan tablet oral.
 Nitrogliserin IV:
diberikan 5
mcg/menit bolus.
Dapat ditingkatkan
5 mcg/menit tiap
3-5 menit
 Nitroprusid IV:
infus 0,25-10
mcg/kgBB/menit
(maksimal 10
menit)

5. Simtomatis lainnya
Diet Diet rendah Diet rendah Diet rendah Diet rendah
garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari
Penyuluhan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan  Rencana
kepada kepada kepada kepulangan
keluarga dan keluarga dan keluarga dan  Rencana
pasien tentang pasien tentang pasien tentang control pasca
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, rawat inap
kemungkinan kemungkinan kemungkinan  Minum obat
terjadinya terjadinya terjadinya pulang secara
komplikasi, komplikasi, komplikasi, teratur
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
serta  Melatih  Melatih
perawatan mobilisasi mobilisasi
pasien pasif sesuai pasif sesuai
sesuai sesuai
kemmpuan kemmpuan
pasien pasien
Rujuk/ Konsultasi mata, Konsultasi mata, - -
Konsultasi neurologi neurologi
Outcome  Hemodinamik  Pasien dan  Pasien Hemodinamik
stabil keluarga mengerti dan stabil
 Mencegah memahami dapat bekerja
terjadinya rencana sama selama
komplikasi tindakan, proses
 Monitoring proses, serta pengobatan
tanda-tanda kemungkinan-  Hemodinamik
rebound kemungkinan stabil
phenomenon yang mungkin
terjadi selama
 Mencegah 30
terjadinya
perawatan komplikasi
 Pasien  Monitoring
mengerti dan tanda-tanda
dapat bekerja rebound
sama selama phenomenon
proses  Pengkajian
pengobatan risiko infeksi
 Pasien/ nosokomial
keluarga
menanda
tangani inform
consent
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
11. SINDROM NEFROTIK ICD:N04

Perkiraan Lama Perawatan : 6 hari

JENIS RAWAT RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ JALAN HARI 2 HARI 3-5 HARI 6
TINDAKAN HARI 1 TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Berkas
Penilaian lengkap  Pemeriksaan  Pemeriksaan kepulangan/
Awal  Tanda vital fisik lengkap fisik lengkap transfer
 Pemeriksaan  Melakukan  Resume medis
fisik lengkap konsultasi ke  Resep pulang
 divisi atau  Tanda vital
departemen
lain jika ada
penyakit
penyerta
Investigation/  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,
Pemeriksaan hemostasis, gula darah, urinalisis elektrolit gula
urinalisis elektrolit lengkap, gula darah
lengkap, gula  IgA, IgG, IgM darah, ureum,  Urin lengkap,
darah, ureum,  HbsAg, anti kreatinin, termasuk
kreatinin,
elektrolit,
HCV, Anti
HIV
elektrolit,
profil lipid, tes
pemeriksaan
sedimen urin
31
profil lipid, tes  BT/CT, fungsi hati.
fungsi hati. PT/APTT  Albumin
 Albumin untuk serum
serum persiapan  Sedimen urin,
 Sedimen urin, biopsy ginjal  Biopsy ginjal
protein urin
kuantitatif

Treatment/ - O2 mulai 2-4 - O2 mulai 2-4 - O2 mulai 2-4 - O2 mulai 2-4


Medikasi lt/menit, lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan dengan dengan dengan
saturasi saturasi saturasi saturasi
oksigen oksigen oksigen oksigen
- Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan
akses vena akses vena akses vena akses vena
- Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan
kateter urin, kateter urin, kateter urin, kateter urin,
nilai dieresis nilai dieresis nilai dieresis nilai dieresis
- Tirah baring, - Tirah baring, - Tirah baring, - Tirah baring,
berhenti berhenti berhenti berhenti
merokok merokok merokok merokok
- Diuretik: - Diuretik: - Diuretik: - Diuretik:
furosemide furosemide furosemide furosemide
oral, dapat oral, dapat oral, dapat oral, dapat
dikombinasi dikombinasi dikombinasi dikombinasi
dengan tiazid, dengan tiazid, dengan tiazid, dengan tiazid,
metalazon, metalazon, metalazon, metalazon,
atau atau atau atau
acetazolamide acetazolamide acetazolamide acetazolamide
- Anti hipertensi - Anti hipertensi - Anti hipertensi - Anti hipertensi
dan control dan control dan control dan control
proteinuria: proteinuria: proteinuria: proteinuria:
ACE inhibitor, ACE inhibitor, ACE inhibitor, ACE inhibitor,
antagonis antagonis antagonis antagonis
reseptor reseptor reseptor reseptor
angiotensin II, angiotensin II, angiotensin II, angiotensin II,
atau bila atau bila atau bila atau bila
diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan
dapat dapat dapat dapat
dikombinasi dikombinasi dikombinasi dikombinasi
keduanya keduanya keduanya keduanya
setelah setelah setelah setelah
berkonsultasai berkonsultasai berkonsultasai berkonsultasai
dengan dengan dengan dengan
konsultan konsultan konsultan konsultan
untuk untuk untuk untuk
mengurangi mengurangi mengurangi mengurangi

-
proteinuria
Obat -
proteinuria
Obat -
proteinuria
Obat -
proteinuria
Obat
32
hiperlipidemia hiperlipidemia hiperlipidemia hiperlipidemia
golongan golongan golongan golongan
statin: statin: statin: statin:
simvastatin, simvastatin, simvastatin, simvastatin,
pravastatin, pravastatin, pravastatin, pravastatin,
lovastatin, lovastatin, lovastatin, lovastatin,
atorvastatin atorvastatin atorvastatin atorvastatin
- Pengobatan - Pengobatan - Pengobatan - Pengobatan
kausal sesuai kausal sesuai kausal sesuai kausal sesuai
etiologic SN etiologic SN etiologic SN etiologic SN

Diet  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah


garam garam garam garam
 Restriksi  Restriksi  Restriksi  Restriksi
cairan pada cairan pada cairan pada cairan pada
edema edema edema edema
 Restriksi  Restriksi  Restriksi  Restriksi
protein dengan protein dengan protein dengan protein dengan
diet protein diet protein diet protein diet protein
0,8 0,8 0,8 0,8
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB
ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari +
eksresi protein eksresi protein eksresi protein eksresi protein
dalam urin/24 dalam urin/24 dalam urin/24 dalam urin/24
jam. Bila jam. Bila jam. Bila jam. Bila
fungsi ginjal fungsi ginjal fungsi ginjal fungsi ginjal
sudah sudah sudah sudah
menurun, diet menurun, diet menurun, diet menurun, diet
protein protein protein protein
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
hingga 0,6 hingga 0,6 hingga 0,6 hingga 0,6
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB
ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari +
eksresi protein eksresi protein eksresi protein eksresi protein
dalam urin/24 dalam urin/24 dalam urin/24 dalam urin/24
jam jam jam jam
 Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah
kolesterol: < kolesterol: < kolesterol: < kolesterol: <
600 mg/hari 600 mg/hari 600 mg/hari 600 mg/hari
Penyuluhan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan  Rencana
kepada kepada kepada control di
keluarga dan keluarga dan keluarga dan poliklinik
pasien tentang pasien tentang pasien tentang setelah
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, perawatan
kemungkinan kemungkinan kemungkinan  Edukasi
terjadinya terjadinya terjadinya konsumsi obat
komplikasi, komplikasi, komplikasi, pulang yang
rencana terapi rencana terapi rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya
serta 
selanjutnya
Melatih 
selanjutnya
Melatih
dokter untuk 1
minggu
33
perawatan mobilisasi mobilisasi  Control lebih
pasien pasif sesuai pasif sesuai dini jika ada
sesuai sesuai keluhan
Pengkajian kemampuan kemmpuan berulang
komplikasi: pasien pasien
 Penyakit ginjal
kronik
 Tromboemboli
akibat
hiperkoagulasi
 Infeksi sampai
dengan sepsis
 Malnutrisi
kalori dan
protein
 Efek toksik
obat yang
terikat pada
protein
 Hipertensi
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik  Pasien dan  Pasien dan Perbaikan
stabil keluarga keluarga keluhan, etiologic
memahami memahami diketahui, cegah
rencana rencana komplikasi,
tindakan, tindakan, tindak lanjut
proses, serta proses, serta pengobatan jelas
kemungkinan- kemungkinan-
kemungkinan kemungkinan
yang mungkin yang mungkin
terjadi selama terjadi selama
perawatan perawatan
 Pasien  Pasien
mengerti dan mengerti dan
dapat bekerja dapat bekerja
sama selama sama selama
proses proses
pengobatan pengobatan
 Pasien/  Pasien/
keluarga keluarga
menanda menanda
tangani inform tangani inform
consent consent
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan

34
12. DEMAM REMATIK AKUT DAN PENYAKIT JANTUNG REUMATIK ICD:I01

Perkiraan Lama Perawatan : 10-14

JENIS HARI 1 HARI 2-4 HARI 5


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda Vital Tanda Vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG Saturasi O2 Darah perifer lengkap Darah perifer lengkap
Pemeriksaan  Darah perifer lengkap,
LED, kreatinin, ureum,
kultur darah.
 Foto rontgen dada
Treatment/  Tirah baring: pasien  Tirah baring: pasien  Tirah baring: pasien
Medikasi demam reumatik aktif demam reumatik aktif demam reumatik aktif
harus tirah baring dan harus tirah baring dan harus tirah baring dan
dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan
mobilisasi bertahap mobilisasi bertahap mobilisasi bertahap
tergantung kondisi tergantung kondisi tergantung kondisi
jantung jantung jantung
 Eradikasi streptococcus  Eradikasi streptococcus 
35
Eradikasi streptococcus
grup A dilanjutkan grup A dilanjutkan grup A dilanjutkan
prevensi sekunder prevensi sekunder prevensi sekunder
jangka panjang jangka panjang jangka panjang
(prevensi primer) (prevensi primer) (prevensi primer)
- Benzatin Penisillin: - Benzatin Penisillin: - Benzatin Penisillin:
1,2 juta Unit IM 1,2 juta Unit IM 1,2 juta Unit IM
(BB <30 kg (BB <30 kg (BB <30 kg
600.000 Unit IM) 600.000 Unit IM) 600.000 Unit IM)
- Penoxymethil - Penoxymethil - Penoxymethil
penicillin penicillin penicillin
(penicillin V): 750- (penicillin V): 750- (penicillin V): 750-
1000 mg/ hari 1000 mg/ hari 1000 mg/ hari
dibagi 2-4 dosis dibagi 2-4 dosis dibagi 2-4 dosis
selama 10 hari selama 10 hari selama 10 hari
- Amoxicillin: 25-50 - Amoxicillin: 25-50 - Amoxicillin: 25-50
mg/kgBB/hari bagi mg/kgBB/hari bagi mg/kgBB/hari bagi
3 dosis max 750- 3 dosis max 750- 3 dosis max 750-
1500 mg/hari 1500 mg/hari 1500 mg/hari
selama 10 hari selama 10 hari selama 10 hari
 Anti radang untuk  Anti radang untuk  Anti radang untuk
karditis dan poliartritis karditis dan poliartritis karditis dan poliartritis
migrans: migrans: migrans:
- Prednisone: 2mg/kg - Prednisone: 2mg/kg - Prednisone: 2mg/kg
/hari selama 2 /hari selama 2 /hari selama 2
minggu lalu minggu lalu minggu lalu
diturunkan 20-25% diturunkan 20-25% diturunkan 20-25%
tiap minggu tiap minggu tiap minggu
- Atau salisilat: 100 - Atau salisilat: 100 - Atau salisilat: 100
mg/kg dibagi 4-5 mg/kg dibagi 4-5 mg/kg dibagi 4-5
dosis selama 2 dosis selama 2 dosis selama 2
minggu kemudian minggu kemudian minggu kemudian
60-70 mg/kg/hari 60-70 mg/kg/hari 60-70 mg/kg/hari
selama 3-6 minggu selama 3-6 minggu selama 3-6 minggu
 Bila terdapat gagal  Bila terdapat gagal  Bila terdapat gagal
jantung: restriksi diet jantung: restriksi diet jantung: restriksi diet
rendah garam, obat rendah garam, obat rendah garam, obat
gagal jantung yaitu: gagal jantung yaitu: gagal jantung yaitu:
ACE-I, diuretic, dan ACE-I, diuretic, dan ACE-I, diuretic, dan
digoksin digoksin digoksin
 Chorea: clorpromazin,  Chorea: clorpromazin,  Chorea: clorpromazin,
diazepam, atau diazepam, atau diazepam, atau
haloperidol haloperidol haloperidol
 Antibiotik untuk  Antibiotik untuk  Tindakan bedah bila
Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder: medika mentosa gagal
- Benzatin Penisillin: - Benzatin Penisillin: dan dilakukan setelah 3
1,2 juta Unit IM 1,2 juta Unit IM bulan demam
(BB <27 kg (BB <27 kg  Antibiotik untuk
600.000 Unit IM) 600.000 Unit IM) Prevensi Sekunder:
setiap 3-4/minggu setiap 3-4/minggu - Benzatin Penisillin:
- Penoxymethil
penicillin
- Penoxymethil
penicillin
1,2 juta Unit IM
(BB <27 kg
36
(penicillin V): 2 x (penicillin V): 2 x 600.000 Unit IM)
250 mg 250 mg setiap 3-4/minggu
- Penoxymethil
penicillin
(penicillin V): 2 x
250 mg
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana control di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan, dan
kemungkinan  Edukasi konsumsi obat
terjadinya komplikasi, pulang yang diberikan
rencana terapi oleh dokter untuk 1
selanjutnya minggu dan antibiotic
(pembedahan) jangka panjang
 Melatih mobilisasi
pasif/aktif sesuai
kemampuan pasien
Rujuk/ Konsultasi ke rehabilitasi Rehabilitasi sesuai Rehabilitasi sesuai
Konsultasi medis kemampuan fisik kemampuan fisik
Outcome  Gambaran klinis Tanda vital dan perfusi  Tanda vital dan perfusi
memenuhi kriteria jaringan baik jaringan baik
demam reumatik dan  Rencana tindak lanjut
penyakit jantung jelas
reumatik
 Tanda vital dan perfusi
jaringan baik
Rencana Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa
Perawatan

37
13. ENDOKARDITIS INFEKTIF ICD:133.0

Perkiraan Lama Perawatan : 10-14

JENIS HARI 1 HARI 2-4 HARI 5-28


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda Vital Tanda Vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG Saturasi O2 Darah perifer lengkap
Pemeriksaan  Darah perifer lengkap,
urinalisis lengkap,
LED, kreatinin, ureum,
CRP, 2x kultur darah
selang 12 jam.
 Foto rontgen dada
Treatment/ Prinsip terapi: Oksigenasi, cairan IV yang cukup, Sama Sama dengan hari 1
Medikasi antipiretik dan antibiotic dengan hari
1 Indikasi Operasi:
Antibiotik Empiris katup asli:  Gagal Jantung
 Ampisilin-Sulbaktam 12 g/hari IV dalam 4  Infeksi tidak
dosis selama 4-6 minggu atau amoksisilin terkontrol
klavulanat 12 g/hari IV dalam 4 dosis dengan
gentamisin 3 mg/kgBB /hari IV atau IM
 Pencegahan
Emboli
38
dalam 2-3 dosis terbagi selama 4-6 minggu
 Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi selama 4-6 minggu
dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau
IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 4-6
minggu dengan siprofloksasin 1000 mg/hari
POdalam 2 dosis terbagi atau 800 mg/hari IV
dalam 2 dosis terbagi selama 4-6 minggu
pada pasien dengan alergi beta lactam

Antibiotik empiris katup prostetik (kurang


dari 12 bulan pasca pembedahan):
Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi selama 6 minggu dengan
gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dalam
2-3 dosis terbagi dengan Rifampin 1200 mg IV
atau PO dalam 2 dosis terbagi selama 2 minggu

Antibiotik empiris katup prostetik (lebih dari


12 bulan pasca pembedahan):
Rejimen antibiotic sama dengan katup asli

Endokarditis karena Streptococcus oral dan


streptococcus grup D (terapi standard)
 Penisilin G sodium 12-18 juta unit/24 jam IV
terbagi dalam 6 dosis selama 4 minggu atau
amoksisilin 100-200 mg/kgBB/hari terbagi 4-
6 dosis atau Ceftriaxone 2g 1 kali/hari IV
atau IM selama 4 minggu
 Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi selama 4 minggu pada
pasien dengan alergi beta lactam

Endokarditis katup asli karena Streptococcus


oral dan streptococcus grup D resisten
terhadap Penicilin G:
 Penisilin G sodium 24 juta unit/24 jam IV
terbagi dalam 6 dosis selama 4 minggu atau
amoksisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi 4-6
dosis dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB
IM atau IV dosis tunggal selama 2 minggu
 Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi, dengan gentamicin
sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV dosis tunggal
selama 2 minggu pada pasien dengan alergi
beta lactam

Endokarditis karena Enterococci:


 amoksisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi 4-6
dosis selama 4-6 minggu dengan gentamicin
39
sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV terbagi 2-3
dosis selama 2 minggu
 Ampisilin 200 mg/kgBB/hari dalam 4-6 dosis
terbagi selama 4-6 minggu dengan
gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV
terbagi 2-3 dosis selama 2 minggu
 Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi, selama 6 minggu
dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau
IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 6 minggu
pada pasien dengan alergi beta lactam

Endokarditis karena stafilokokus katup asli:


 Regimen untuk methicillin Succeptible
Staphylococci: (flu) kloksasilin 12 g/hari IV
dalam 4-6 dosis terbagi selama 4-6 minggu
atau oksasilin selama 4-6 minggu dengan
gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV
terbagi 2-3 dosis selama 3-5 hari
 Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi, selama 4-6 minggu
dengan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau
IV dalam 2-3 dosis terbagi selama 3-5 hari
pada pasien dengan alergi beta lactam serta
methicillin resistant
Endokarditis karena stafilokokus katup
prostetik:
 Regimen untuk methicillin Succeptible
Staphylococci: (flu) kloksasilin 12 g/hari IV
dalam 4-6 dosis terbagi selama >6 minggu
atau oksasilin dengan rifampin 1200 mg/hari
IV atau oral dalam 2 dosis terbagi selama >6
minggu dan gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM
atau IV terbagi 2-3 dosis selama 2 minggu
 Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari IV
dalam 2 dosis terbagi, selama 4-6 minggu
dengan rifampin 1200 mg/hari IV atau oral
dalam 2 dosis terbagi selama >6 minggu dan
gentamicin sulfat 3 mg/kgBB IM atau IV
dalam 2-3 dosis terbagi selama 2 minggu
pada pasien dengan alergi beta lactam serta
methicillin resistant

Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa


Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana control di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan, dan 40
kemungkinan  Edukasi konsumsi obat
terjadinya komplikasi, pulang yang diberikan
rencana terapi oleh dokter
selanjutnya
(pembedahan)
 Melatih mobilisasi
pasif/aktif sesuai
kemampuan pasien
Rujuk/ Konsultasi ke rehabilitasi Rehabilitasi jantung sesuai Rehabilitasi jantung sesuai
Konsultasi medis kemampuan kemampuan
Outcome  Gambaran klinis Tanda vital dan perfusi  Tanda vital dan perfusi
memenuhi kriteria jaringan baik jaringan baik
diagnosis endocarditis  Rencana tindak lanjut
infektif jelas
 Tanda vital dan perfusi
jaringan baik
Rencana Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa
Perawatan
14. Gagal Jantung Akut ICD:150

Perkiraan Lama Perawatan : 7 hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 5-7


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda Vital Tanda Vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG Saturasi O2 Darah perifer lengkap EKG
Pemeriksaan  Darah rutin, urinalisis EKG
lengkap, LED,
kreatinin, ureum,
SGOT, SGPT,
elektrolit.
 Foto rontgen dada
Treatment/  Oksigen Sama dengan Sama dengan
Medikasi  Diuretik: furosemide bolus intravena hari 1 hari 1
dan/atau drip kontinyu
 ACE-I dosis titrasi hingga dosis maksimal
yang dapat ditoleransi
- ARB jika ACE intolerans
 Beta-Bloker: Carvedilol, bisoprolol, atau 41
metoprolol bila tidak ada kontraindikasi
 Spironolakton dosis 25-50 mg/hari
 Digoksin sesuai indikasi
 Antikoagulan sesuai indikasi
 Antiplatelet: aspirin 80 mg atau
klopidogrel 1x75 mg sesuai indikasi
 Nitrat sesuai indikasi
 Laktulosa 2x15 ml

Diet Diet rendah garam Diet rendah garam Diet rendah garam
restriksi cairan restriksi cairan restriksi cairan
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana control di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan, dan
kemungkinan  Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya dokter untuk 1
(pembedahan) minggu
 Melatih mobilisasi
pasif/aktif sesuai
kemampuan pasien
Rujuk/ Konsultasi ke rehabilitasi Rehabilitasi jantung
Konsultasi medis sesuai kemampuan
Outcome  Gambaran klinis Tanda vital dan perfusi  Tanda vital dan
memenuhi kriteria jaringan baik perfusi jaringan baik
diagnosis Gagal 
Jantung akut
 Balans cairan negative
500-1000 ml/24 jam
 Saturasi > 94%
 Tanda vital dan perfusi
jaringan baik
Rencana Ruang perawatan Intensif Ruang perawatan Intensif Ruang perawatan biasa
Perawatan

42
15. Sindrom Koroner Akut (SKA) meliputi :
Angina tak Stabil ICD:120.0
Infark Miokard ICD: 121

Perkiraan Lama Perawatan : 7 hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 4-5 HARI 6-7


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Tanda vital
Penilaian lengkap
Awal  Tanda vital

Investigation/  EKG, saturasi  Darah rutin,  ureum,  EKG


Pemeriksaan O2, Darah profil lipid, kreatinin, 
rutin, gula SGOT, SGPT, elektrolit,
darah sewaktu, gula darah, EKG
ureum, elektrolit
kreatinin,  HbsAg, anti
elektrolit, PT, HCV, Anti
aPTT HIV penyaring
(bila ada
rencana
tindakan 43
invasive), PT,
aPTT
 EKG serial
Treatment/ - Antitrombotik: Asprin loading - Antitrombotik: Sama Sama
Medikasi doses 320 mg dilanjutkan Asprin 1x160 mg dengan dengan
1x160 mg dan klopidogrel dan klopidogrel hari 2-3 hari 2-3
loading dose 300 mg kecuali 1x75 mg atau
pada usia > 75 tahun tidak ticagrelor 2x90
perlu loading doses, mg.
dilanjutkan 1x75 mg atau - Antikoagulan
ticagrelor loading dose 180 mg UA/NSTEMI/STE
dilanjutkan 2x90 mg. MI : Heparin
- Trombolitik pada STEMI: diberikan dengan
Streptokinase 1,5 juta unit target APTT 1,5 –
dalam 100 ml dextrose 5% 2 kali control, pada
atau larutan salin 0,9% dalam angina pectoris tak
1 jam atau aktiator stabil heparin 5000
plasminogen jaringan (t-PA) unit bolus intra
Alteplase bolus 15 mg vena dilanjutkan
dilanjutkan dengan 0,75 mg/kg dengan drip 1000
BB (maks 50 mg) dalam jam unit/jam, LMWH,
pertama dan 0,5 mg/kg BB (enoxaparin,
(maks 35 mg) dalam 60 menit fondaparinux,
- Antikoagulan fraxiparin)
UA/NSTEMI/STEMI : - Beta Bloker, ACE
Heparin diberikan dengan Inhibitor, obat anti
target APTT 1,5 – 2 kali lipid: Golongan
control, pada angina pectoris statin (rosuvastatin
tak stabil heparin 5000 unit atau atorvastatin),
bolus intra vena dilanjutkan Antagonis kalsium:
dengan drip 1000 unit/jam, diltazem atau
LMWH, (enoxaparin, verapamil atau
fondaparinux, fraxiparin) long acting
Beta Bloker, ACE Inhibitor, obat dihidropidin
anti lipid: Golongan statin (amlodipine), nitrat
(rosuvastatin atau atorvastatin),
Antagonis kalsium: diltazem atau
verapamil atau long acting
dihidropidin (amlodipine), nitrat

Diet Puasa sampai Diet biasa Diet biasa Diet biasa


bebas nyeri
Penyuluhan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan  Rencana control
kepada kepada kepada di poliklinik
keluarga dan keluarga dan keluarga dan setelah
pasien pasien tentang pasien tentang perawatan
mengenai kondisi pasien, kondisi pasien,  Edukasi
perawatan kemungkinan rencana tindak konsumsi obat
pasien terjadinya lanjut pasca pulang yang
komplikasi,
rencana terapi
perawatan
ICCU
diberikan oleh
dokter untuk 1
44
selanjutnya selanjutnya minggu
 Melatih  Melatih
mobilisasi mobilisasi
pasif sesuai aktif sesuai
kemampuan sesuai
pasien kemmpuan
pasien
Rujuk/ - Konsultasi Rehabilitasi Rehabilitasi
Konsultasi rehabilitasi medik
Outcome Gambaran klinis Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik
memenuhi kriteria stabil, nyeri stabil, nyeri stabil, nyeri hilang,
SKA hilang atau hilang rencana tindak
berkurang, PT- lanjut jelas
aPTT terpantau
Rencana Rawat intensif Rawat intensif Intermediate ward Rawat inap biasa
Perawatan
16. Abses Hati ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 3-7 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-7
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian lengkap  Status  Status  Status
Awal  Melakukan kesadaran kesadaran kesadaran
general inform  Pemberian  Deficit  Deficit
consent oksigen (bila neurologis neurologis
 Edukasi diperlukan) fokal transien fokal transien
kepada pasien  Nyeri kuadran  Pemberian  Pemberian
mengenai kanan atas oksigen (bila oksigen (bila
rencana  Mual, muntah, diperlukan) diperlukan)
pemeriksaan, nafsu makan  Nyeri kuadran  Pemasangan
tatalaksana, turun, kanan atas akses vena
dan perawatan penurunan  Mual, muntah,  Nyeri kuadran
pasien berat badan, nafsu makan kanan atas
 Tanda vital demam turun,  Mual, muntah,
 Monitoring  Evaluasi feses penurunan nafsu makan
peningkatan (warna berat badan, turun,
suhu tubuh
 Pengkajian
dempul), diare
berdarah
demam
 Evaluasi feses
penurunan
berat badan,
45
risiko jatuh  Bendungan (warna demam
dan alergi vena porta, dempul), diare  Evaluasi feses
 Status ikterik berdarah (warna
kesadaran  Urin output  Bendungan dempul), diare
 Deficit vena porta, berdarah
neurologis ikterik  Bendungan
fokal transien  Urin output vena porta,
 Pemantauan  Intake nutrisi ikterik
tanda sesak  Urin output
 Pemberian  Intake nutrisi
oksigen (bila  Pemeriksaan
diperlukan) laboratorium :
 Pemasangan darah perifer
akses vena lengkap,
 Nyeri kuadran hemostasis
kanan atas (BT, PT,
 Mual, muntah, aPTT), SGOT
nafsu makan SGPT, ureum
turun, kreatinin,
penurunan elektrolit,
berat badan, albumin.
demam  Evaluasi USG
 Evaluasi feses abdomen (bila
(warna diperlukan)
dempul), diare
berdarah
 Pemasangan
NGT (bila
diperlukan)
 Bendungan
vena porta,
ikterik
 Urin output
dan
pemasangan
kateter urin
bila diperlukan
 Cek gula
darah
 Pemeriksaan
laboratorium :
darah perifer
lengkap,
hemostasis
(BT, PT,
aPTT), SGOT
SGPT, ureum
kreatinin, 46
elektrolit,
albumin.
 Pemeriksaan
EKG
 Analisa cairan
asites, kultur
abses dan
sitology abses
 USG abdomen
 Foto rontgen
dada
Treatment/ - Antipiretik: parasetamol Sama Sama Sama
Medikasi - Analgetik: tramadol, profenid sup dengan dengan dengan
- Antibiotik/anti amebik tabel tabel tabel
pertama pertama pertama
Abses hati piogenik
- Antibiotic spectrum luas atau sesuai hasil
kultur kuman
- Kombinasi antibiotic sebaiknya terdiri dari
golongan inhibitor beta lactamase generasi I
atau III dengan/ atau tanpa aminoglikosida.
Pasien yang tidak dapat mengkonsumsi
golongan beta lactamase dapat diganti
dengan fluorokuinolon.
- Kombinasi lain terdiri dari golongan
ampisilin, aminoglikosida (jika dicurigai
adanya sumber infeksi dari system bilier),
atau sefalosporin generasi III (jika dicurigai
adanya sumber infeksi dari kolon) dan
klindamisin atau metronidazole (untuk
bakteri anaerob).
- Jika dalam waktu 4-72 jam belum ada
perbaikan klinis, maka antibiotic diganti
dengan antibiotic yang sesuai hasil kultur
sensitivitas. Pengobatan secara parenteral
selama minimal 14 hari lalu dapat diubah
menjadi oral sampai 6 minggu kemudian.
Jika diketahui jenis kuman streptokokkus,
antibiotic oral dosis tinggi diberikan sampai
6 bulan.

Abses hati Amebik


- Metronidazol:
- Harus diberikan sebelum dilakukan
aspirasi
- Metronidazole 3x750 mg setiap hari per
oral atau secara intravena selama 7-10
hari.
- Amebisid Luminal:
- Lodoquinol 3x650 mgs setiap hari
47
selama 20 hari.
- Diloxanide furoat 3x500 mg setiap hari
selama 10 hari
- Aminosidin (paromomisin) 25-35 mg/kg
BB setiap hari dalam dosis terbagi tiga
selama 7-10 hari.
Non  Drainase cairan  Drainase  Drainase  Drainase
Farmakologi terutama pada kasus (bila masih (bila masih (bila masih
yang gagal dengan diperlukan) diperlukan) diperlukan)
terapi konservatif atau  Aspirasi  Aspirasi  Aspirasi
bila abses berukuran (bila masih (bila masih (bila masih
besar (>5cm). Jika diperlukan) diperlukan) diperlukan)
abses kecil dapat
dilakukan aspirasi
berulang. Pada abses
multiple, dilakukan
aspirasi jika ukuran
abses yang besar,
sedangkan abses yang
kecil akan menghilang
dengan pemberian
antibiotic.
 Surgical drainage:
dilakukan jika drainase
perkutaneus tidak
komplit dilakukan,
ikterik yang persisten,
gangguan ginjal,
multiloculated abses,
atau adanya rupture
abses.
 Abses hati amebik
 Aspirasi cairan abses:
 Indikasi :
- Tidak respon
terhadap
pemberian
antibiotic selama 5-
7 hari
- Jika abses di lobus
hati kiri berdekatan
dengan
pericardium
- Dilakukan jika
diagnose belum
dapat ditentukan
Diet  Diet biasa,  Diet biasa,  Diet biasa,  Diet biasa,
tinggi kalori tinggi kalori tinggi kalori tinggi kalori
tinggi protein tinggi protein tinggi protein tinggi protein 48
Penyuluhan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan
kepada kepada kepada kepada
keluarga dan keluarga dan keluarga dan keluarga dan
pasien tentang pasien pasien pasien
perawatan mengenai mengenai mengenai
pasien gejala pasien gejala pasien gejala pasien
 Mobilisasi tanpa tanpa tanpa
aktif memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya
 Melatih  Melatih  Melatih
mobilisasi mobilisasi mobilisasi
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi gejala dari keluhan sesuai
diagnostic
 Penegakan diagnosis
 Mencegah dehidrasi dan memberikan
asupan nutrisi optimal
 Hemodinamik stabil untuk transfer ke
ruangan
 Evaluasi komplikasi yang dapat muncul:
 Empyema
 Efusi pleura atau pericardium
 Thrombosis vena porta atau vena lienalis
 Rupture abses ke rongga pericardium
atau toraks
 Terbentuknya fistula abdomen
 Sepsis
 Koinfeksi dengan infeksi bakteri,
kegagalan multi organ, dan rupture ke
dalam peritoneum, rongga toraks dan
perikardium

Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan


Perawatan

49
17. Hepatoma ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 3-7 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-7
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda Vital  Tanda Vital  Tanda Vital
Penilaian lengkap  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
Awal  Melakukan resiko resiko resiko
general inform  Status  Status  Status
consent kesadaran dan kesadaran dan kesadaran dan
 Tanda vital deficit deficit deficit
 Pemasangan neurologis neurologis neurologis
akses vena  Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
 Pengkajian akses vena akses vena akses vena
risiko jatuh,  Nyeri kuadran  Nyeri kuadran  Nyeri kuadran
alergi, kanan atas kanan atas kanan atas
penularan  Mual, muntah,  Mual, muntah,  Mual, muntah,
infeksi, dan nafsu makan nafsu makan nafsu makan
kemungkinan turun, turun, turun,
keganasan penurunan penurunan penurunan
 Kesadaran dan berat badan, berat badan, berat badan,
deficit
neurologis
demam
 Evaluasi feses
demam
 Evaluasi feses
demam
 Evaluasi feses
50
 Evaluasi (warna (warna (warna
penyebaran ke dempul), diare dempul), diare dempul), diare
SSP berdarah berdarah berdarah
 Pemberian  Bendungan  Bendungan  Bendungan
suplemen O2 vena porta, vena porta, vena porta,
apabila ikterik ikterik ikterik
diperlukan  Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
 Pengkajian NGT NGT NGT
nyeri dengan  Urin output  Urin output  Urin output
skala VAS:  Intake nutrisi  Intake nutrisi
 Evaluasi nyeri
yang disertai
demam
 Nyeri di
kuadran kanan
atas atau
region lain
 Mual muntah,
anoreksia,
demam
 Ikterik, tanda
hipertensi
portal,
perdarahan
 Evaluasi feses
(warna
dempul), diare
berdarah
 Penurunan
berat badan
 Pemasangan
NGT (bila
diperlukan)
 Urin output
dan
pemasangan
kateter urin
bila diperlukan
 Evaluasi gula
darah
 Cek gula  USG abdomen   Biopsy hati
darah  Foto rontgen
 Pemeriksaan dada
laboratorium :  Pemeriksaan
darah perifer laboratorium :
lengkap, darah perifer
hemostasis lengkap,
(BT, PT, elektrolit jika 51
aPTT), SGOT diperlukan,
SGPT, bilirubin
bilirubin ureum
(bilirubin kreatinin,
total, direk dan albumin.
indirek) ureum
kreatinin,
elektrolit,
albumin.
 Urin lengkap
 USG abdomen
 Foto rontgen
dada
Treatment/ - Analgetik: Analgetik bila Analgetik bila Analgetik bila
Medikasi parasetamol, diperlukan diperlukan diperlukan
tramadol
(tergantung
derajat nyeri),
opioid
tataklaksana
(terlampir).
Non Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat Nutrisi Adekuat
Farmakologi
Diet Evaluasi Diet biasa Diet biasa Diet biasa,
penurunan berat
badan, anoreksia
Penyuluhan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan
kepada kepada kepada kepada
keluarga dan keluarga dan keluarga dan keluarga dan
pasien tentang pasien pasien pasien
perawatan mengenai mengenai mengenai
pasien gejala pasien gejala pasien gejala pasien
 Mobilisasi tanpa tanpa tanpa
memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya
 Melatih  Melatih  Melatih
mobilisasi mobilisasi mobilisasi
Rujuk/ - - -  Konsultasi ke
Konsultasi divisi bedah
digestif untuk
reseksi (bila
diperlukan)
 Konsultasi ke
departemen
radiologi
untuk
embolisasi

Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi 52


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostic diagnostic diagnostic diagnostic
 Penegakan  Perbaikan  Perbaikan
diagnosis keadaan keadaan
umum umum
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
18. Serosis Hepatis Kompensata ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : Rawat Jalan

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-7
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap Sama Sama Sama
Penilaian  Melakukan general inform consent dengan dengan dengan
Awal  Tanda vital tabel 1 tabel 1 tabel 1
 Pemasangan akses vena
 Pengkajian skala nyeri
 Pengkajian risiko
 Risiko jatuh (dengan morse fall assessment),
 Risiko alergi
 Pengkajian efusi pleura
 Pungsi asites terapeutik (bila massif dan
mengganggu pernafasan)
 Kesadaran dan deficit neurologis
 Pengkajian ensefalopati hepatikum
 Evaluasi tanda sesak
 Pemberian suplemen O2 apabila diperlukan
 Berat badan dan anoreksia,
 Ikterik, tanda bendungan vena portal, 53
pemantauan perdarahan
 Urin output
 Pengkajian komplikasi
- Varises esofagus/ gaster
- Hipertensi portal
- Peritonitis bakterialis spontan
- Sindroma hepato renal
- Sindroma hepato pulmonal
- Gangguan hemostasis
- Ensefalopati hepatikum
- Gastropati hipertensi portal
- Karsinoma hepar
Investigation/  Saturasi O2  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : laboratorium : laboratorium :
laboratorium : darah perifer darah perifer darah perifer
darah perifer lengkap, lengkap, lengkap,
lengkap, hemostasis (PT, hemostasis (PT, hemostasis (PT,
hemostasis (PT, aPTT), SGOT aPTT), SGOT aPTT), SGOT
aPTT), SGOT SGPT, bilirubin SGPT, bilirubin SGPT, bilirubin
SGPT, bilirubin (bilirubin total, (bilirubin total, (bilirubin total,
(bilirubin total, direk dan direk dan direk dan
direk dan indirek) ureum indirek) ureum indirek) ureum
indirek) ureum kreatinin, kreatinin, kreatinin,
kreatinin, elektrolit, elektrolit, elektrolit,
HbsAg, anti albumin. albumin. albumin.
HCV, elektrolit,  Volume urin 24  Volume urin 24  Volume urin 24
albumin. jam dan eksresi jam dan eksresi jam dan eksresi
 Volume urin 24 natrium urin natrium urin natrium urin
jam dan eksresi  Timbang berat  Timbang berat  Timbang berat
natrium urin badan setiap badan setiap badan setiap
 Timbang berat hari hari hari
badan setiap  USG abdomen  USG abdomen  USG abdomen
hari (tiap 6 bulan) (tiap 6 bulan) (tiap 6 bulan)
 USG abdomen  Foto rontgen  Foto rontgen  Foto rontgen
(tiap 3 bulan) dada bila perlu dada bila perlu dada bila perlu
 Foto rontgen  Biopsy hati bila  Biopsy hati bila  Biopsy hati bila
dada bila perlu perlu perlu perlu
 Biopsy hati bila
perlu

Treatment/  Laktulosa (target BAB 2-3 kali sehari) Sama Sama Sama
Medikasi  Hepatoprotektor: Silymarin, fosfatidil choline, dengan dengan dengan
sylibin, curcumin, dll tabel 1 tabel 1 tabel 1
 Antiviral: telbivudin ditambahkan dengan
lamivudine, adefovir, entecavir, tenofovir (bila
HbsAg (+))
 Furosemide tab
 Propranolol
 Spironolacton 54
 Bila sirosis alcohol
- Stop konsumsi alcohol
- Medikamentosa
 Sirosis karena virus hepatitis
- Lamivudine, adefovir, telbivudine, entecavir,
tenofovir.
 Sirosis Bilier
- Sirosis bilier primer: Ursodeoxycholic Acid
(UDCA) 13-15 mg/kg/hari, Pruritus:
antihistamin, narcotic receptor antagonist
(naltrexone), dan rifampisin. Cholestyramine.
Plasmapheresis.
- Primary sclerosing Cholangitis (PSC): UDCA
20 mg/KgBB/hari, transplantasi hati
Diet  Diet biasa  Diet biasa  Diet biasa  Diet biasa
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
penurunan berat penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan dan badan dan badan dan badan dan
anoreksia anoreksia anoreksia anoreksia
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai mengenai
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
pasien pasien pasien pasien
 Edukasi  Rencana  Rencana  Rencana
mengenai tatalaksana dan tatalaksana dan tatalaksana dan
komplikasi dan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
indikasi untuk komplikasi komplikasi komplikasi
dirawat  Edukasi  Edukasi  Edukasi
 Edukasi mengenai mengenai mengenai
mengenai optimalisasi optimalisasi optimalisasi
optimalisasi nutrisi nutrisi nutrisi
nutrisi
Rujuk/ Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat
Konsultasi komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Outcome  Penegakan  Penegakan  Penegakan  Penegakan
diagnosis diagnosis diagnosis diagnosis
sementara sementara sementara sementara
 Mencegah  Mencegah  Mencegah  Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
 Memberikan  Memberikan  Memberikan  Memberikan
asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi
optimal optimal optimal optimal
Rencana  Pemeriksaan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat jalan
Perawatan ulang 3 bulan:
USG abdomen,
foto rontgen
dada 55
 Rawat jalan
19. Pankreatitis Akut ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 3-6 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-6
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Evaluasi tanda  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Melakukan perdarahan dan  Pengkajian  Pengkajian
general inform saturasi O2 risiko risiko
consent  Melakukan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
 Tanda vital konsultasi ke deficit deficit
 Pemasangan departemen lain neurologis neurologis
akses vena jika ada  Pemasangan  Pemasangan
 Pengkajian penyakit akses vena akses vena
skala nyeri penyerta  Pemasangan  Pemasangan
 Pengkajian  Pengkajian kateter urin jika kateter urin jika
risiko skala nyeri diperlukan diperlukan
 Risiko jatuh  Kesadaran dan  Nyeri  Nyeri
 Risiko alergi deficit epigastrium epigastrium
 Kesadaran dan neurologis yang menjalar yang menjalar
deficit  Pemasangan hingga hingga
neurologis kateter urin jika punggung punggung 56
 Resusitasi bila diperlukan  Demam, mual,  Demam, mual,
terdapat  Rontgen toraks muntah, muntah,
gangguan  Pemasangan anoreksia, ileus anoreksia, ileus
hemodinamik NGT (bila paralitik paralitik
 Pemeriksaan diperlukan)  Pemasangan  Pemasangan
EKG  Urin output NGT (bila NGT (bila
 Nyeri  Atasi nyeri diperlukan) diperlukan)
epigastrium dengan NSAID  Urin output  Urin output
yang menjalar  Intake nutrisi  Intake nutrisi
hingga
punggung
 Evaluasi tanda
sesak
 Pemberian
suplemen O2
apabila
diperlukan
 Demam, mual,
muntah,
anoreksia, ileus
paralitik
 Evaluasi bila
gejala klinis
memburuk
dengan kriteria
RANSON
 Pemasangan
NGT (bila
diperlukan)
 Urin output dan
pemasangan
kateter jika
diperlukan
 Atasi nyeri
dengan NSAID
Investigation/  Cek gula darah  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : laboratorium : laboratorium :
laboratorium : darah rutin, darah rutin, darah rutin,
darah rutin, SGOT SGPT, SGOT SGPT, SGOT SGPT,
SGOT SGPT, ureum, gula darah, gula darah,
ureum, kreatinin, gula elektrolit darah elektrolit darah
kreatinin, gula darah, elektrolit
darah, elektrolit  USG abdomen
 USG abdomen
 Foto rontgen
dada PA

Treatment/  Analgesik dan  Analgesik dan  Analgesik dan  Analgesik dan


Medikasi sedative dengan sedative dengan antipiretik: antipiretik: 57
NSAID NSAID parasetamol 3-4 parasetamol 3-4
 Penghambat  PPI: x 500mg x 500mg
sekresi enzim Omeprazole  PPI:  PPI:
pancreas 1x40 mg Omeprazole Omeprazole
 PPI:  Antivomitus 1x40 mg 1x40 mg
Omeprazole  Anti inflamasi
1x40 mg  Antibiotik
 Antivomitus
 Antibiotik
 Surgical: bila
infeksi berat
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet Puasa dengan Puasa dengan Puasa dengan Puasa dengan
mempertimbangka mempertimbangka mempertimbangka mempertimbangka
n kondisi klinis n kondisi klinis n kondisi klinis n kondisi klinis
pasien pasien pasien pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai gejala mengenai gejala
perawatan kondisi pasien pasien tanpa pasien tanpa
pasien  Rencana memperburuk memperburuk
tatalaksana dan penyakitnya penyakitnya
kemungkinan  mobilisasi  mobilisasi
komplikasi
 Melatih
mobilisasi pasif
sesuai
kemampuan
pasien
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penegakan  Administrasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
diagnosis pasien lengkap gejala dan gejala dan
sementara saat masuk keluhan sesuai keluhan sesuai
 Mencegah rumah sakit diagnostic diagnostic
dehidrasi dan  Pasien dan  Perbaikan  Perbaikan
memberikan keluarga keadaan umum keadaan umum
asupan nutrisi memahami
optimal rencana
tindakan,
proses, serta
kemungkinan-
kemungkinan
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan 58
Perawatan
20. Kolesistitis Akut ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 3-7 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-7
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Evaluasi tanda  Evaluasi tanda  Evaluasi tanda
Awal  Melakukan syok syokpengkajian syokpengkajian
general inform  Pengkajian risiko risiko
consent skala nyeri  Pemasangan  Pemasangan
 Tanda vital  Atasi nyeri akses vena akses vena
 Evaluasi tanda dengan petidin  Evaluasi nyeri  Evaluasi nyeri
syok bila diperlukan perut kanan atas perut kanan atas
 Pemasangan dengan atau atau epigastrium atau epigastrium
akses vena tanpa yang menjalar yang menjalar
 Pengkajian antispasmodik ke daerah ke daerah
skala nyeri  Demam, mual, scapula kanan scapula kanan
dengan skala muntah, ikterik  Demam, mual,  Demam, mual,
VAS  Pemantauan muntah, ikterik muntah, ikterik
 Atasi nyeri tanda-tanda  Pemantauan  Pemantauan
dengan perforasi tanda-tanda tanda-tanda
analgetik (peritonitis)
 BAB dempul
perforasi perforasi 59
 Pengkajian (peritonitis) (peritonitis)
risiko atau tidak  BAB dempul  BAB dempul
 Risiko jatuh  Urin output atau tidak atau tidak
 Risiko alergi  Pemasangan  Pemasangan
 Resusitasi NGT (bila NGT (bila
cairan bila diperlukan) diperlukan)
diperlukan  Urin output dan  Urin output dan
 Evaluasi nyeri pemasangan pemasangan
perut kanan atas kateter jika kateter jika
atau epigastrium diperlukan diperlukan
yang menjalar  Intake nutrisi  Intake nutrisi
ke daerah
scapula kanan
 Demam, mual,
muntah, ikterik
 Pemantauan
tanda-tanda
hiperbilirubin
 Pemantauan
tanda-tanda
perforasi
(peritonitis)
 BAB dempul
atau tidak
 Pemasangan
NGT (bila
diperlukan)
 Urin output dan
pemasangan
kateter jika
diperlukan
 Urinalisa
 Kaji Indeks
Massa tubuh
(IMT)
Investigation/  Cek gula darah  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan  EKG, saturasi laboratorium : laboratorium : laboratorium :
O2 darah rutin, darah perifer darah perifer
 Pemeriksaan SGOT SGPT, lengkap, SGOT lengkap, SGOT
laboratorium : ureum, SGPT, ureum, SGPT, ureum,
darah perifer kreatinin, kreatinin, kreatinin,
lengkap, SGOT bilirubin (total elektrolit, elektrolit,
SGPT, ureum, direk, indirek) bilirubin (total bilirubin (total
kreatinin, direk, indirek) direk, indirek)
elektrolit,
bilirubin (total
direk, indirek)
 USG abdomen
Treatment/  Antipiretik dan  Analgesik dan  Analgesik dan  Analgesik dan 60
Medikasi analgetik: sedative dengan antipiretik: antipiretik:
Parasetamol NSAID parasetamol 3-4 parasetamol 3-4
 Antibiotic  PPI: x 500mg x 500mg
(opsi) Omeprazole  PPI:  PPI:
- Ampisilin 1x40 mg Omeprazole Omeprazole
- Sefalosporin  Antivomitus 1x40 mg 1x40 mg
- Metronidazo  Anti inflamasi
le  Antibiotik
 Analgetik:
petidin bila
diperlukan
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet  Puasa sampai  Puasa sampai  Puasa sampai  Puasa sampai
bebas nyeri atau bebas nyeri atau bebas nyeri atau bebas nyeri atau
diet ringan diet ringan diet ringan diet ringan
 Nutrisi  Nutrisi  Nutrisi  Nutrisi
parenteral parenteral parenteral parenteral
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai mengenai
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
dan rencana  Rencana  Rencana  Rencana
tatalaksana tatalaksana dan tatalaksana tatalaksana
 mobilisasi kemungkinan selanjutnya  mobilisasi
komplikasi  mobilisasi
 Melatih
mobilisasi pasif
sesuai
kemampuan
pasien
Rujuk/ Bedah digestif Bedah digestif Bedah digestif Bedah digestif
Konsultasi untuk untuk untuk untuk
pertimbangan pertimbangan pertimbangan pertimbangan
operasi bila kondisi operasi bila kondisi operasi bila kondisi operasi bila kondisi
umum baik/stabil umum baik/stabil umum baik/stabil umum baik/stabil
Outcome  Penegakan  Administrasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
diagnosis pasien lengkap gejala dan gejala dan
 Mencegah saat masuk keluhan sesuai keluhan sesuai
dehidrasi dan rumah sakit diagnostic diagnostic
memberikan  Pasien dan  Perbaikan  Perbaikan
asupan nutrisi keluarga keadaan umum keadaan umum
optimal memahami
rencana
tindakan,
proses, serta
kemungkinan-
kemungkinan
yang mungkin
61
terjadi selama
perawatan
 Pasien mengerti
dan dapat
bekerja sama
selama
perawatan
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
21. Kolelitiasis ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 6 BULAN 12 BULAN 18
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Kaji nyeri kolik  Kaji nyeri kolik  Kaji nyeri kolik
Awal  Melakukan atau atau tidak atau atau tidak atau atau tidak
general inform  Kaji ikterik,  Kaji ikterik,  Kaji ikterik,
consent nyeri perut nyeri perut nyeri perut
 Tanda vital menetap ada menetap ada menetap ada
 Pengkajian atau tidak atau tidak atau tidak
skala nyeri
dengan skala
VAS
 Pengkajian
risiko
 Risiko jatuh
 Risiko alergi
 Evaluasi nyeri
perut kanan atas
lebih dari 30 62
menit dan
kurang dari 12
jam)
 Pemantauan
tanda-tanda
bendungan
hiperbilirubin
 Mencari
penyebab nyeri
yang lain,
misalnya abses
atau
hepatomegaly
dengan berbagai
penyebab
 Mual, lemas,
malaise
 Urin output
 Kaji Indeks
Massa tubuh
(IMT)
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium : laboratorium : laboratorium : laboratorium :
darah perifer darah perifer darah perifer darah perifer
lengkap, SGOT lengkap, SGOT lengkap, SGOT lengkap, SGOT
SGPT, ureum, SGPT, ureum, SGPT, ureum, SGPT, ureum,
kreatinin, kreatinin, kreatinin, kreatinin,
albumin, gula albumin, albumin, albumin,
darah, profil bilirubin (total bilirubin (total bilirubin (total
lipid, bilirubin direk, indirek), direk, indirek), direk, indirek),
(total direk,  USG abdomen  USG abdomen  USG abdomen
indirek)
 Urinalisa
 USG abdomen
 Foto rontgen
dada
Treatment/  Ursodeoxy  UDCA 2-3 x  UDCA 2-3 x  UDCA 2-3 x
Medikasi cholic acid 250 mg 250 mg 250 mg
(UDCA) untuk  analgetik:  analgetik:  analgetik:
mencegah Parasetamol, Parasetamol, Parasetamol,
terbentuknya tramadol tramadol tramadol
batu kolesterol
dosis 8-10
mg/hari selama
6 bulan sampai
2 tahun,
persentase
keberhasilan
lebih baik pada 63
batu soliter
dengan
diameter <10
mm
 analgetik:
Parasetamol,
tramadol (bila
diperlukan)
Diet Diet biasa rendah Diet biasa rendah Diet biasa rendah Diet biasa rendah
lemak lemak lemak lemak
Penyuluhan  Edukasi kepada  mengenai  mengenai  mengenai
pasien dan tatalaksana tatalaksana tatalaksana
keluarga pasien dan pasien dan pasien dan
mengenai kemungkinan kemungkinan kemungkinan
tatalaksana komplikasi komplikasi komplikasi
pasien dan
kemungkinan
komplikasi
Rujuk/ Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda-
Konsultasi tanda obstruksi tanda obstruksi tanda obstruksi tanda obstruksi
pertimbangkan pertimbangkan pertimbangkan pertimbangkan
tindakan tindakan tindakan tindakan
surgical/ERCP surgical/ERCP surgical/ERCP surgical/ERCP
Outcome  Penegakan  Mencegah  Mencegah  Mencegah
diagnosis komplikasi komplikasi komplikasi
 Mencegah
komplikasi dan
memberikan
asupan nutrisi
optimal
 Pasien mengerti
dan dapat
bekerja sama
dalam
tatalaksana
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

64
22. DM tipe 2 dengan/tanpa Komplikasi ICD:

Perkiraan Lama Perawatan :

Tanpa komplikasi/komplikasi ringan: rawat jalan

Komplikasi sedang-berat: 7-14 hari

JENIS HARI 1-7 HARI 8-30 BULAN 2-4 BULAN 5-6


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis
Penilaian  Poliuria  Poliuria  Poliuria  Poliuria
Awal  Polydipsia  Polydipsia  Polydipsia  Polydipsia
 Polifagia  Polifagia  Polifagia  Polifagia
 Penurunan berat  Penurunan berat  Penurunan berat  Penurunan berat
badan yang badan yang badan yang badan yang
tidak dapat tidak dapat tidak dapat tidak dapat
dijelaskan dijelaskan dijelaskan dijelaskan
penyebabnya penyebabnya penyebabnya penyebabnya
 Lemah  Lemah  Lemah  Lemah
 Kesemutan  Kesemutan  Kesemutan  Kesemutan
 Gatal  Gatal  Gatal  Gatal
 Mata kabur  Mata kabur  Mata kabur  Mata kabur
 Disfungsi ereksi  Disfungsi ereksi  Disfungsi ereksi  Disfungsi ereksi
65
pada pria pada pria pada pria pada pria
 Pruritus vulvae  Pruritus vulvae  Pruritus vulvae  Pruritus vulvae
pada wanita pada wanita pada wanita pada wanita

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


 Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
 Tinggi dan berat  Tinggi dan berat  Tinggi dan berat  Tinggi dan berat
badan, IMT badan, IMT badan, IMT badan, IMT
 Kelenjar tiroid  Pengkajian  Pengkajian
 Pengkajian komplikasi komplikasi
komplikasi:
ABI,
monofilament
Investigation/ Diagnosis Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Pemeriksaan  GDS > 200  GDP dan/atau  GDP dan/atau  GDP dan/atau
mg/dl GDS/GD 2 jam GDS/GD 2 jam GDS/GD 2 jam
 GDP > 126 PP PP PP
mg/dl  Kurva gula  Kurva gula  Kurva gula
 Jika diperlukan darah harian darah harian darah harian
TTGO: kadar  Pemantauan  Pemantauan  Pemantauan
glukosa darah gula darah gula darah gula darah
pasca mandiri mandiri mandiri
pembebanan  HbA1C  HbA1C
glukosa 75 gr >  Kolesterol total,
200 mg/dl LDL, HDL, TG
 HbA1C > 6,5%  ureum,
kreatinin,
Evaluasi  Elektrokardiogr
 Kolesterol total, am, jika
LDL, HDL, TG diperlukan
 ureum,  Urinalisa
kreatinin,  Foto rontgen
 albumin urin dada
kuantitatif  Funduskopi,
 Elektrokardiogr jika diperlukan
am
 Urinalisa
 Foto rontgen
dada
 funduskopi
Treatment/ Terapi oral Sama Sama Sama
Medikasi  Monoterapi: biguanid, sulfonylurea, glinid, dengan dengan dengan
penghambat alfa-glukosidase, thiazolidindion, table 1 table 1 table 1
penghambat DPP-IV, dan penghambat SGLT-2
 Kombinasi 2 obat
 Kombinasi 3 obat

Terapi Injeksi 66
 Insulin kerja pendek, cepat, menengah, panjang,
ultra panjang, dan campuran
 Agonis reseptor GLP-1

Kombinasi terapi oral dan injeksi


Diet Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau
sesuai komplikasi sesuai komplikasi sesuai komplikasi sesuai komplikasi
Aktifitas Fisik Olahraga 3-4x/ Olahraga 3-4x/ Olahraga 3-4x/ Olahraga 3-4x/
minggu, total 150 minggu, total 150 minggu, total 150 minggu, total 150
menit/ minggu menit/ minggu menit/ minggu menit/ minggu
Penyuluhan  Edukasi tentang  Edukasi tentang  Edukasi tentang  Edukasi tentang
diabetes dan diabetes dan diabetes dan diabetes dan
komplikasinya komplikasinya komplikasinya komplikasinya
 Modifikasi  Modifikasi  Modifikasi  Modifikasi
perilaku perilaku perilaku perilaku
 psikoterapi  psikoterapi  psikoterapi  psikoterapi
Rujuk/  Jika kombinasi terapi 3 jenis obat belum mencapai Sama Sama Sama
Konsultasi target dengan dengan dengan
 Pasien dengan LFG < 15 ml/menit table 1 table 1 table 1
 Pasien dengan retinopati diabetic proliferative
 Pasien dengan penyulit kelainan tiroid
 Pasien dengan sindrom coroner akut
 Pasien dengan stroke akut
 Pasien penyakit arteri perifer dengan crtical limb
ischemia
Outcome  Terdeteksi DM,  Tekanan darah <140/90 mmHg Sama Sama
komorbid dan  GDP 80-130 mg/dL dengan dengan
komplikasi kronik  GDS/GDPP <180 mg/dL tabel 2 tabel 2
pada ginjal, jantung,  HbA1C <7%
mata, syaraf,  LDL <100 mg/dL atau <70 mg/dL
vaskuler, kaki (jika risiko KV sangat tinggi)
 Intervensi sesuai  HDL laki-laki >40 mg/dL,
kondisi pasien, diet, perempuan >50 mg/dL
obat, pola hidup  Trigliserida <150 mg/dL

67
23. Hipoglikemia ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 3 hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Sama Sama Sama
Penilaian  Pengkajian factor risiko: usia lanjut; obat dengan dengan dengan
Awal (sulfonylurea atau insulin); gagal ginjal; gagal hati; tabel 1 tabel 1 tabel 1
aktifitas fisik berlebih; asupan tidak adekuat
 Lapar, mual
 Lemah, lesu, sulit berbicara, kesulitan menghitung
sementara
 Keringat dingin pada muka, bibir atau tangan
gemetar
 Tidak sadar, dengan atau tanpa kejang
 Bingung, mengantuk, sulit berbicara, inkoordinasi,
perilaku yang berbeda, gangguan penglihatan
 Malaise, sakit kepala

Pemeriksaan fisik
 kesadaran
 Tanda vital 68
 Pemeriksaan fisik menyeluruh
 Deficit neurologis
Investigation/ Diagnosis Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Pemeriksaan  Trias Whipple: terdapat gejala kadar gula kadar gula kadar gula
hipoglikemia, kadar gula darah rendah, darah darah darah
perbaikan gejala saat kadar gula darah berkala berkala berkala
meningkat
 Gula darah <70 mg/dL

Evaluasi
 Kadar gula darah berkala
 Tes fungsi ginjal, tes fungsi hati

Treatment/ Pasien sadar Sama Sama Sama


Medikasi 1. Berikan gula murni 30g (2 sendok makan) atau dengan dengan dengan
sirup atau permen gula murni (bukan pemanis table 1 table 1 table 1
pengganti gula/ gula diet/ gula diabetes dan
makanan yang mengandung karbohidrat
2. Hentikan obat hipoglikemik sementara
3. Pantau GDS tiap 1-2 jam
4. Pertahankan GDS sekitar 200 mg/dL
5. Cari penyebab

Pasien tidak sadar


1. Diberikan larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon
(50 ml) bolus intravena
2. Diberikan cairan dekstrosa 10% per infus, 6 jam
per kolf
3. Periksa GDS, bila:
- GDS <50 mg/dL  bolus dekstrosa 40% 50
ml IV
- GDS <100 mg/dL  bolus dekstrosa 40% 25
ml IV
4. Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian
dekstrose 40%, bila:
- GDS <50 mg/dL  + bolus dekstrosa 40% 50
ml IV
- GDS <100 mg/dL  + bolus dekstrosa 40% 25
ml IV
- GDS 100-200 mg/dL  tanpa bolus Dekstrose
40%
- GDS >200 mg/dL  pertimbangkan
menurunkan kecepatan drip dekstrosa 10%
5. Setelah poin no (4), dilakukan 3x berturut-turut
hasil GDS > 100 mg/dl, lakukan pemantauan GDS
setiap 2 jam dengan protocol no (4).
6. Setelah poin no (5) dilakukan 3x berturut-turut
hasil GDS > 100 mg/dl, lakukan pemantauan GDS
setiap 4 jam, dengan protocol (5).
7. Bila GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-
69
turut, sliding scale setiap 6 jam:
GD  RI (rapid insulin)
(unit, subkutan) (mgdl)
<200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
>350 20
8. Bila hipoglikemia belum teratasi, pertimbangkan
pemberian antagonis insulin, seperti:
Deksametason 10 mg IV bolus, dilanjutkan 2 mg
tiap 6 jam dan manitol 1,5-2 g/kgBB IV setiap 6-8
jam. Cari penyebab lain penurunan kesadaran
Non Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau
Farmakologi sesuai penyakit sesuai penyakit sesuai penyakit sesuai penyakit
komorbid pada komorbid pada komorbid pada komorbid pada
pasien pasien pasien pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
hipoglikemia, pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
pencegahan dan memperburuk memperburuk memperburuk
tatalaksana awal penyakitnya penyakitnya penyakitnya
Rujuk/  Bila setelah beberapa waktu (dilihat dari factor Sama Sama Sama
Konsultasi risiko dan penyebab hipoglikemia) dengan dengan dengan dengan
tatalaksana yang adekuat, tetapi hipoglikemia, tetap tabel 1 tabel 1 tabel 1
tidak teratasi  konsultasi metabolic-endokrin
 Bila terjadi penurunan kesadaran berkepanjangan
walaupun gula darah sudah perbaikan  konsultasi
neurologi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi factor risiko, Sama Sama
factor risiko, penyebab, gejala dan tanda dengan dengan
penyebab, gejala dan hipoglikemia tabel 2 tabel 2
tanda hipoglikemia  Tatalaksana segera setelah
 Tatalaksana segera teridentifikasi
setelah  Terjadi peningkatan kadar gula
teridentifikasi darah, disertai perbaikan gejala
 Terjadi peningkatan klinis
kadar gula darah,  Terpantau GD mulai stabil
disertai perbaikan  Terpantau pola makan yang
gejala klinis adekuat
Rencana Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang
Perawatan perawatan perawatan perawatan perawatan

70
24. Koma Hipotiroid ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 7-14 hari

JENIS HARI 1-3 HARI 4-6 HARI 7-14 BULAN 1-2


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Sama Sama Sama
Penilaian  Pengkajian factor risiko: penggunaan obat anti dengan dengan dengan
Awal tiroid, defisiensi yodium, post tiroidektomi, tabel 1 tabel 1 tabel 1
tiroiditis, riwayat terapi radioablasi, riwayat sakit
tiroid pada ibu pasien
 Rambut rontok/ rapuh
 Bicara lamban, mudah lupa, intelegensia kurang
 Berat badan meningkat
 Pendengaran kurang
 Suara serak
 Sesak nafas atau nyeri dada
 Muka sembab, bengkak seluruh tubuh
 Anoreksia, sulit BAB
 Mudal lelah
 Depresi
 Intoleransi terhadap dingin
 Kulit kering 71
 Menorrhagia

Pemeriksaan fisik
 Tanda vital: hipotensi, bradikardia, hipotermia,
penurunan status mental
 Obesitas/ overweight
 Eksoftalmus
 Puffy face
 Kulit kering, dingin
 Reflek fisiologis menurun
 Makroglosia
 Hipotrofi otot
 Edema non-pitting
Investigation/ Diagnosis T4 bebas, TSH T4 bebas, TSH T4 bebas, TSH,
Pemeriksaan  TSH > 4,20 ng/mL profil lipid
 T4 bebas < 0,93 ng/dL

Evaluasi
 EKG
 Foto toraks
 Profil lipid
Treatment/ Tiroksin 300-500 µg IV tiroksin oral tiroksin oral tiroksin oral 100-
Medikasi bolus, disusul dengan 50- 100-150 µg/hari 100-150 µg/hari 150 µg/hari
100 µg IV sekali sehari, diminum pagi diminum pagi diminum pagi hari
dilanjutkan dengan tiroksin hari saat perut hari saat perut saat perut kosong
oral 100-150 µg/hari kosong kosong

Diet Diet biasa kecuali Diet biasa kecuali Diet biasa kecuali Diet biasa kecuali
ada kompensasi ada kompensasi ada kompensasi ada kompensasi
jantung jantung jantung jantung
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai Sama Sama Sama
kondisi pasien dan rencana tatalaksana dengan dengan dengan
 Psikoterapi, modifikasi perilaku, edukasi dan tabel 1 tabel 1 tabel 1
memperbaiki kondisi fisik (terapi simptomatik)
Rujuk/  Konsultan endokrinologi jika terdapat komplikasi Sama Sama Sama
Konsultasi  Konsultasi ke departemen terkait dengan dengan dengan dengan
komplikasinya tabel 1 tabel 1 tabel 1
Outcome  Teridentifikasi Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi dan
factor risiko, dan teratasi dan teratasi teratasi gejala,
gejala dan gejala, keluhan gejala, keluhan keluhan serta
pemeriksaan fisik serta serta komplikasi komplikasi
dan penunjang komplikasi  Target T4 bebas  Target TSH 0,27-
 Tatalaksana 0,93-1,70 ng/dL 4,20 ng/mL
segera setelah  Target T4 bebas
teridentifikasi 0,93-1,70 ng/dL

Rencana Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang intensif/ Rawat jalan
Perawatan intensif intensif ruang rawat biasa 72
25. Ketoasidosis Diabetik ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 7 hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 4-6 HARI 7


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Sama Sama Sama
Penilaian  Factor risiko: diabetes tipe 1 atau tipe yang tidak dengan dengan dengan
Awal terkontrol tabel 1 tabel 1 tabel 1
 Factor pencetus: pasien baru terdiagnosis diabetes,
infeksi, tidak minum obat, tidak suntik insulin,
sindrom coroner akut, stroke, stress berat, kondisi
volume overload
 Gejala: mual, muntah-muntah, lemas, anoreksia,
nyeri perut, diare, polyuria, polidipsi, gangguan
kesadaran, penurunan berat badan

Pemeriksaan fisik
 Tanda vital: takikardia, febris, nafas cepat dan
dalam/kussmaul, hipotensi
 Kesadaran menurun
 Napas bau aseton

Investigation/
 Turgor turun, mata cekung, mukosa kering
Diagnosis Evaluasi Evaluasi Evaluasi
73
Pemeriksaan  Gula darah 250-600 mg/dl  Gula darah  Gula darah  Gula darah
 Keton darah/ urin positif berkala berkala berkala
 Anion gap meningkat  Darah  Darah perifer  Darah perifer
perifer lengkap lengkap
Evaluasi pencetus: lengkap  Keton darah/  Keton darah/
 Foto toraks  Keton urin urin
 EKG darah/ urin  elektrolit  elektrolit
 Urinalisis  elektrolit  EKG, bila  EKG, bila
 Ureum/kreatinin  EKG, bila diperlukan diperlukan
diperlukan  Foto toraks
Evaluasi bila
 Gula darah berkala diperlukan
 Darah perifer lengkap
 ureum, kreatinin,
 elektrolit tiap 6 jam
selama 24 jam
 HbA1C
 Elektrokardiogram,
saturasi O2
 Urinalisa
Treatment/ Pengganti cairan: Sama Sama Sama
Medikasi  Perhitungan kebutuhan cairan sebesar 100 ml kg dengan dengan dengan
BB, pada jam pertama diberikan 1-2 liter, jam tabel 1 tabel 1 tabel 1
kedua diberikan 1 liter
 Jika kadar glukosa darah mulai turun <200 mg/dL
maka pemberian cairan diganti dengan D5% atau
D10%

Pemberian insulin
 Drip insulin sesuai kadar gula darah

Koreksi elektrolit
 Berikan kalium drip bila kadar kalium darah < 5,5
mmol/L
 Bila kadar K < 3,3 mmol/L, koreksi kalium koreksi
kalium terlebih dahulu sebelum memulai drip
insulin
 Target kalium serum 4-5 mmol/L
 Bikarbonat diberikan bila pH <7,1

Tatalaksana factor pencetus:


 Antibiotik adekuat
 Tatalaksana sindrom coroner akut atau stroke
Diet Diet DM dan Diet DM dan Diet DM dan Diet DM dan
penyakit komorbid/ penyakit komorbid/ penyakit komorbid/ penyakit komorbid/
komplikasi sesuai komplikasi sesuai komplikasi sesuai komplikasi sesuai
perhitungan kalori perhitungan kalori perhitungan kalori perhitungan kalori
pasien pasien pasien pasien 74
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai Sama Sama Sama
perawatan pasien khususnya pemantauan gula darah dengan dengan dengan
mandiri. tabel 1 tabel 1 tabel 1
 Untuk mencegah KAD, pasien tidak disarankan
untuk menghentikan pengobatan tanpa
sepengetahuan dokter
Rujuk/  Rujuk jika kondisi umum menetap atau memburuk Sama Sama Sama
Konsultasi  Konsultasi departemen atau divisi lain sesuai dengan dengan dengan
dengan komplikasi atau penyakit komorbid table 1 table 1 table 1
Outcome  Terdeteksi factor resiko,  Terdeteksi factor resiko, Sama Sama
pencetus, gejala, dan pencetus, gejala, dan tanda dengan dengan
tanda  Intervensi sesuai kondisi tabel 2 tabel 2
 Intervensi sesuai kondisi pasien,
pasien,  Teratasi gejala dan tanda KAD
 Tercapai gula darah <200 beserta pencetusnya
mg/dL; bikarbonat > 15  Tercapai gula darah <200
mg/dL; pH darah 7,35- mg/dL; bikarbonat > 15
7,45; anion gap <12 mg/dL; pH darah 7,35-7,45;
mEq/L; keton darah <0,6 anion gap <12 mEq/L; keton
mmol/L darah <0,6 mmol/L
Rencana Ruang rawat intensif Rawat inap biasa atau intensif Sama Sama
Perawatan sesuai kondisi pasien dengan dengan
tabel 2 tabel 2
26. Kaki Diabetes

Perkiraan lama perawatan: 7 hari-1 bulan

JENIS HARI 1-2 HARI 3-6 HARI 7-BULAN 1


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL
TINDAKAN ……………………… ……………………
Assessment/ Anamnesis Sama Sama
Penilaian  Penilaian factor risiko dengan dengan
Awal  Klaudikasio intermitten tabel 1 tabel 1
 Evaluasi pencetus luka
 Evaluasi diabetes

Pemeriksaan fisik umum


 Tanda vital dan kesadaran
 Evaluasi cara berjalan
 Pemeriksaan kekuatan otot
 Pemeriksaan kulit meliputi: kulit kering/ bersisik/
tumit pecah-pecah/ bulu rambut menipis/ tidak ada,
tinea pedis, kalus, korn, hiperpigmentasi, fissure,
ulkus, gangrene, infeksi, edema.
 Pemeriksaan kuku kaki: menebal, infeksi, perubahan
warna, rapuh, ingrowing nail, atrofi, dll
 Pemeriksaan telapak kaki: hallux valgus, pes planus, 75
charcot foot,
 Jari kaki: hammer toe, claw toe, maserasi inter digital,
hiperekstensi
 Neuropati otonom: produksi keringat berkurang, kulit
kering, dan pecah serta pelebaran vena pada
punggung kaki atau pergelangan. Inkotinensia urin,
hipotensi ortostatik
 Neuropati sensorik: pemeriksaan monofilament 10 g,
garpu tala 128 Hz, reflek tendon Achilles, sensasi
suhu (panas dan dingin), sensasi halus (dengan kapas)
 Neuropati motoric: pemeriksaan nervus peroneal yang
ditandai dengan drop foot, kekuatan m. gastrocnemius
(plantar fleksi kaki), kekuatan m. tibialis anterior
(dorso fleksi kaki), claw toes, fraktur neuropati
(charcot foot), mobilisasi sendi, kontraktur tendon
Achilles

Pemeriksan Pedis
 Perfusi
 Pemeriksaan denyut nadi tungkai (a.dorsalis pedis dan
tibialis posterior)
 Penilaian ankle brachial index (ABI) yaitu
perbandingan tekanan darah sistolik kaki dan tangan
1. ABI normal: 0,9-1,3
2. Penyakit arteri perifer, tetapi tidak kritis: 0,6-0,9
atau >1,3
3. Iskemik tungkai kritis: <0,6

Extent
Ukuran luka dalam mm atau cm (3 dimensi)

Depth
 Dasar luka dermis
 Di bawah dermis: sub kutan, fascia, otot, tendon
 Semua lapisan selanjutnya dari kaki meliputi sendi
dan atau tulang

Infection
 Tidak ada tanda dan gejala infeksi
 Infeksi pada kulit dan jaringan subkutan saja
 Eritema > 2 cm atau infeksi meliputi struktur
subkutan tanpa tanda SIRS
 Infeksi dengan manifestasi sistemik: demam,
leukositosis (shift to the left), instabilitas metabolic,
hipotensi, azotemia

Sensitivity
 Normal
 Neuropati dengan monofilament 10 76
Investigation/  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: leukosit, laboratorium: laboratorium:
LED, kultur pus luka, leukosit, gula darah, leukosit, gula darah,
SGOT, SGPT, gula kultur luka
darah, HbA1C, profil
lipid darah, albumin,
ureum kreatinin, factor
hemostasis
 Foto pedis
Treatment/  Anti platelet: aspirin  Anti platelet: aspirin  Anti platelet: aspirin
Medikasi 1x80 mg sehari, bila 1x80 mg sehari, bila 1x80 mg sehari, bila
intoleransi/tidak intoleransi/tidak intoleransi/tidak
responsive diganti responsive diganti responsive diganti
dengan klopidogrel, dengan klopidogrel, dengan klopidogrel,
klopidogrel 1x75 mg klopidogrel 1x75 klopidogrel 1x75 mg
 Golongan statin sebagai mg  Golongan statin
anti inflamasi  Golongan statin sebagai anti
 Silostazol 2x 50-100 sebagai anti inflamasi
mg jika terbukti inflamasi  Silostazol 2x 50-100
terdapat PAD  Silostazol 2x 50- mg jika terbukti
 Pemberian insulin 100 mg jika terbukti terdapat PAD
sesuai kebutuhan terdapat PAD  Pemberian insulin
 Antibiotic sesuai  Pemberian insulin sesuai kebutuhan
kebutuhan sesuai kebutuhan  Antibiotic sesuai
 Heparin jika didapatkan  Antibiotic sesuai kebutuhan
gangguan koagulasi kebutuhan

Diet  Diet seimbang sesuai  Diet seimbang  Diet seimbang


dengan kebutuhan sesuai dengan sesuai dengan
pasien : karbohidrat 45- kebutuhan pasien : kebutuhan pasien :
65%, protein 10-20%, karbohidrat 45- karbohidrat 45-65%,
dan lemak 20-25% dari 65%, protein 10- protein 10-20%, dan
total asupan energy 20%, dan lemak 20- lemak 20-25% dari
 Kebutuhan kalori basal 25% dari total total asupan energy
laki-laki BBx30 kcal; asupan energy  Kebutuhan kalori
perempuan BBx25 kcal  Kebutuhan kalori basal laki-laki
basal laki-laki BBx30 kcal;
BBx30 kcal; perempuan BBx25
perempuan BBx25 kcal
kcal
Non  Control luka  Control luka  Control luka
Farmakologi (debridement adekuat) (debridement (debridement
 Control infeksi adekuat) adekuat)
(antibiotic adekuat)  Control infeksi  Control infeksi
 Control metabolic (antibiotic adekuat) (antibiotic adekuat)
(kadar gula darah, Hb,  Control metabolic  Control metabolic
albumin) (kadar gula darah, (kadar gula darah,
 Control tekanan (non- Hb, albumin) Hb, albumin) 77
weight bearing)  Control tekanan  Control tekanan
 Control vascular (PTA, (non-weight (non-weight
bila indikasi) bearing) bearing)
 Edukasi  Control vascular  Control vascular
(PTA, bila indikasi) (PTA, bila indikasi)
 Edukasi  Edukasi
Penyuluhan  Menginformasikan  Menginformasikan  Menginformasikan
pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien dan keluarga
mengenai prognosis mengenai prognosis mengenai prognosis
penyakit, kemungkinan penyakit, penyakit,
pembedahan kemungkinan kemungkinan
(debridement, pembedahan pembedahan
amputasi) (debridement, (debridement,
 Edukasi kepada pasien amputasi) amputasi)
dan keluarga mengenai  Edukasi kepada  Edukasi kepada
perawatan kaki pasien pasien dan keluarga pasien dan keluarga
untuk mencegah luka mengenai perawatan mengenai perawatan
berikutnya kaki pasien untuk kaki pasien untuk
mencegah luka mencegah luka
berikutnya berikutnya
Rujuk/  Bedah umum, vascular,  Bedah umum,  Bedah umum,
Konsultasi ortopedi, plastic vascular, ortopedi, vascular, ortopedi,
 Rehabilitasi medis plastic plastic
 Ahli gizi  Rehabilitasi medis  Rehabilitasi medis
 Ahli gizi  Ahli gizi
Outcome  Teridentifikasi kaki enam control pada kaki  Enam control kaki
diabetes diabetes sudah mulai diabetes sudah
 Teridentifikasi factor- teratasi teratasi
faktor risiko kaki  Luka kaki diabetes
diabetes sudah perbaikan
 Tatalaksana awal kaki
diabetes sudah mulai
diberikan
Rencana Rawat inap Rawat inap Evaluasi rawat jalan
Perawatan Evaluasi kebutuhan
pasca pembedahan (bila
dilakukan), seperti alat
bantu khusus, gizi,
dukungan keluarga, dll

78
27. Karsinoma Tiroid

Perkiraan lama perawatan: rawat jalan

JENIS HARI 1-10 BULAN 1-2 BULAN 3-4


AKTIVITAS/
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Sama Sama
Penilaian  Penilaian factor risiko (usia, riwayat radiasi di sekitar dengan dengan
Awal leher, riwayat keganasan sebelumnya atau pada tabel 1 tabel 1
keluarga)
 Benjolan di leher yang tumbuh cepat
 Suara sesak, susah nafas/sesak nafas, batuk, sulit
menelan
 Berat badan turun, nafsu makan turun

Pemeriksaan fisik umum


 Tanda vital dan kesadaran
 Konsistensi nodul keras dan melekat ke jaringan
sekitar dan nyeri
 Pembesaran KGB leher
Investigation/  USG  Kadar kalsium  Kadar kalsium dan
Pemeriksaan  Pemeriksaan kadar segera pasca hormone paratiroid
tiroglobulin, kalsitonin, tiroidektomi jika diperlukan 79
T4 bebas, TSHs  Kadar kalsium,  T4 bebas, TSHs
hormone paratiroid,
TSHs, T4 bebas 1
(satu) bulan pasca
tiroidektomi
Treatment/ L-tiroksin 2ug/kg BB L-tiroksin 2ug/kg BB
Medikasi
Non  Lobektomi, Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif,
Farmakologi tiroidektomi total, atau modifikasi perilaku, dan modifikasi perilaku,
near total memperbaiki kondisi dan memperbaiki
 Psikoterapi suportif, fisik (terapi kondisi fisik (terapi
modifikasi perilaku, simptomatik) simptomatik)
dan memperbaiki
kondisi fisik (terapi
simptomatik)
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada  Edukasi kepada
dan keluarga mengenai pasien dan keluarga pasien dan keluarga
gejala pasien tanpa mengenai gejala mengenai gejala
memperburuk kondisi pasien tanpa pasien tanpa
penyakit pasien memperburuk memperburuk
kondisi penyakit kondisi penyakit
pasien pasien
Rujuk/  Bedah  Bedah  Bedah
Konsultasi  Konsultan  Konsultan  Konsultan
endokrinologi endokrinologi endokrinologi
Outcome  Teridentifikasi gejala  Teridentifikasi  Teridentifikasi
serta terdiagnosis perbaikan gejala perbaikan/
karsinoma tiroid serta keluhan perburukan gejala
 Teridentifikasi karsinoma tiroid serta keluhan sesuai
gambaran komplikasi setelah intervensi diagnostik
dan metastasis medis
 Telah dilakukan  Teridentifikasi dan
tindakan pembedahan teratasi komplikasi
dan ablasi iodium pasca intervensi
medis (bila ada)
 Teridentifikasi
perburukan
karsinoma tiroid
setelah intervensi
Rencana  Rawat jalan selama  Evaluasi keluhan  Evaluasi keluhan
Perawatan evaluasi pre-operasi selama rawat jalan selama rawat jalan
 Rawat inap selama  Rawat inap jika  Rawat inap jika
pembedahan diperlukan diperlukan
 Evaluasi keluhan pasca
pembedahan atau ablasi

80
28. Krisis Tiroid

Perkiraan lama perawatan: 9 hari

JENIS HARI 1-10 BULAN 1-2 BULAN 3-4


AKTIVITAS/
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Sama Sama
Penilaian  Evaluasi factor risiko dengan dengan
Awal  Evaluasi pencetus: infeksi, tidak minum obat anti- tabel 1 tabel 1
tiroid, pembedahan, terapi ablasi iodium radioaktif,
zat kontras iodin, obat-obatan, palpasi tiroid
berlebihan, kehamilan, trauma pada tiroid
 Riwayat penyakit tiroid
 Gejala klinis: demam, gelisah, gangguan kesadaran,
diare, mual, muntah, batuk, sesak, berdebar-debar
kuning
 Gejala tirotoksikosis sebelumnya: berat badan turun,
jantung berdebar-debar, tangan gemetaran, banyak
keringat, tidak tahan panas, frekuensi buang air besar
sering, sulit tidur, mudah marah

Pemeriksaan fisik umum


 Tanda vital: takikardia, takipnea, febris
 Evaluasi infeksi secara umum,
81
 Evaluasi kesadaran: gelisah, derilium, kejang, koma
 Gagal jantung kongestif: peningkatan tekanan vena
jugularis, ronki basah halus, edema paru, edema
tungkai
 Fibrilasi atrium
 Disfungsi gastrointestinal: nyeri abdomen, bising usus
meningkat
 Icterus tanpa sebab yang jelas
Investigation/  Pemeriksaan EKG  Darah perifer  Pemeriksaan EKG,
Pemeriksaan  Pemeriksaan T4 bebas lengkap, SGOT, jika diperlukan
dan TSHs SGPT, bilirubin,  Pemeriksaan T4
 Darah perifer lengkap, ureum, kreatinin, bebas
urinalisis, SGOT, elektrolit  Darah perifer
SGPT, bilirubin, ureum,  Pemeriksaan EKG lengkap, SGOT,
kreatinin, elektrolit, jika diperlukan SGPT, bilirubin,
profil lipid darah ureum, kreatinin,
 Foto toraks elektrolit,
 Foto toraks jika
diperlukan
Treatment/  Rehidrasi cairan Sama dengan tabel 1 Sama dengan tabel 1
Medikasi disesuaikan dengan
kondisi pasien
 PTU 600-1000 mg
loading diikuti 200 mg
PTU tiap 4 jam dengan
dosis sehari total 1000-
1500 mg
 Lugol 10 tetes tiap 6-8
jam
 Propranolol 20-40 mg
tiap 6 jam
 Kortikosteroid:
metilprednisolon
2x12,5 mg,
hidrokortison 100 mg
tiap 8 jam,
deksametason 2 mg tiap
6 jam,
 Asetaminofen atau
parasetamol jika
diperlukan
 Antibiotic sesuai
kebutuhan
Diet  Diet lunak atau cair per Diet sesuai kondisi Diet sesuai kondisi
NGT pasien pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada  Edukasi kepada
dan keluarga mengenai pasien dan keluarga pasien dan keluarga
kondisi dan prognosis mengenai kondisi mengenai kondisi 82
pasien saat ini dan prognosis dan prognosis pasien
 Untuk mencegah krisis pasien saat ini saat ini
tiroid berikutnya pasien  Untuk mencegah  Untuk mencegah
tidak disarankan untuk krisis tiroid krisis tiroid
menghentikan berikutnya pasien berikutnya pasien
pengobatan tanpa tidak disarankan tidak disarankan
sepengetahuan dokter untuk menghentikan untuk menghentikan
pengobatan tanpa pengobatan tanpa
sepengetahuan sepengetahuan
dokter dokter
Rujuk/  ICU jika diperlukan  ICU jika diperlukan  ICU jika diperlukan
Konsultasi  Konsultasi  Konsultasi  Konsultasi
endokrinologi endokrinologi endokrinologi
 Konsultasi kardiologi  Konsultasi  Konsultasi
kardiologi kardiologi
Outcome  Teridentifikasi  Perbaikan gejala  Perbaikan gejala dan
diagnosis krisis tiroid dan tanda-tanda tanda-tanda krisis
dan tatalaksana segera krisis tiroid tiroid
 Teridentifikasi factor  Factor pencetus  Factor pencetus
pencetus krisis tiroid krisis tiroid mulai krisis tiroid mulai
dan tatalaksana segera teratasi teratasi

Rencana  Rawat inap  Rawat inap  Evaluasi untuk


Perawatan  ICU bila diperlukan  ICU bila diperlukan rawat jalan
29. Perioperatif pasien diabetes

Perkiraan lama perawatan: 6 hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3-4 HARI 5-6


AKTIVITAS/ TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN (PRA OPERASI) (INTRA OPERASI) (PASCA OPERASI)
Assessment/ Penilaian resiko operasi: Evaluasi kondisi  Evaluasi tanda
Penilaian  Faktor risiko rutin: jantung, pasien kritis dan non vital
Awal paru, ginjal, hematologic kritis  Target gula
 Factor risiko yang dihubungkan  Target gula darah darah 140-180
dengan diabetes: komplikasi 140-180 mg/dL mg/dL
mikrovaskuler, makrovaskuler,  Menggunakan  Evaluasi
dan neuropati insulin drip perdarahan
intravena secara klinis
Evaluasi kondisi pasien kritis  Hentikan dan laboratoris
 Target gula darah 140-180 penggunaan OHO  Evaluasi
mg/dL dan insulin infeksi pasca
 Menggunakan insulin drip subkutan operasi
intravena  Monitor gula darah  Evaluasi
 Hentikan penggunaan OHO berkala albumin untuk
penyembuhan
Evaluasi kondisi pasien non kritis: Evaluasi pada operasi luka
 Target gula darah 140-180
mg/dL
gawat darurat
 Usahakan target
 Monitor gula
darah berkala
83
 Menggunakan OHO, insulin gula darah 140-180
subkutan, dan atau insulin drip mg/dL
intravena  Berikan insulin
 OHO dan insulin subkutan subkutan atau
masih diberikan hingga satu hari insulin drip jika
sebelum operasi diperlukan
 Insulin drip dilanjutkan hingga  Pada ketoasidosis,
gula darah mencapai target operasi ditunda 4-6
jam jika
Antisipasi pembedahan: memungkinkan,
 Tipe prosedur pembedahan sampai
 Pasien rawat jalan atau rawat ketoasidosis
inap tertangani
 Tipe anestesia  Monitor gula darah
 Waktu mulainya pembedahan berkala
 Lamanya pembedahan
Investigation/  Darah perifer lengkap,  Monitor gula darah  Darah perifer
Pemeriksaan GDP, GDS, GDPP, atau berkala lengkap, GDP, GDS,
kurva gula darah harian, GDPP, atau kurva
SGOT, SGPT, ureum, gula darah harian,
kreatinin, elektrolit, ureum, kreatinin,
albumin elektrolit, albumin
 Foto toraks  Waktu perdarahan
 Waktu perdarahan dan dan pembekuan
pembekuan
 EKG

Treatment/  Penatalaksanaan  Target gula darah  Lanjutkan drip insulin


Medikasi diabetes: dipertahankan 140- intravena
 Pada pasien kritis 180 mg/dL selama perioperative sampai
hentikan pemberian operasi asupan makanan
OHO  Jika kadar gula adekuat
 Obat oral dan insulin darah masih diatas  Berikan insulin
diberikan sesuai dengan target, mulai drip subkutan 1-2 jam
kondisi pasien saat itu insulin intravena sebelum drip insulin
 Waspada hipoglikemia  Pemberian drip intravena dihentikan
insulin dengan  Jika pasien masih
kecepatan 1-2 U/jam dalam kondisi kritis,
atau sesuai kondisi tetap gunakan drip
gula darah insulin intravena
 Berikan D5%  Jika asupan sudah
dengan kecepatan adekuat, OHO dan
500cc dalam 6-8 atau insulin subkutan
jam bisa kembali ke dosis
 Berikan 25 semula
mEqKCl/6 jam  Atau berikan dosis
dalam cairan insulin subkutan
dekstrosa sesuai dengan dosis 84
 Jika kadar gula drip insulin intravena
darah <70 mg/dL 24-48 jam
drip insulin sebelumnya
dihentikan  Modifikasi dosis
sementara, control setiap 1-2 hari
glukosa darah setiap
30 menit dan jika
tetap <70 mg/dL
berikan glukosa IV
10%, kemudian
periksa glukosa
darah sampai
glukosa intravena
100 mg/dL, berikan
drip insulin
kecepatan 1 U/jam

Diet  Diet seimbang sesuai Sama dengan tabel 1 Sama dengan tabel 1
dengan kebutuhan
pasien: karbohidrat 45-
65%, protein 10-20%,
dan lemak 20-25% dari
total asupan energy
 Kebutuhan kalori basal
laki-laki BB x 30 kal;
perempuan BB x 25
kal. Ditambah dengan
factor koreksi
 Aktifitas fisik
disesuaikan dengan
kondisi saat itu
Penyuluhan  Psikoterapi suportif dan  Psikoterapi suportif  Psikoterapi suportif
modifikasi perilaku dan modifikasi dan modifikasi
perilaku perilaku
Rujuk/  Disesuaikan dengan  Disesuaikan dengan  Disesuaikan dengan
Konsultasi kondisi penyakit pasien kondisi penyakit kondisi penyakit
pasien pasien
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi dan  Teridentifikasi dan
komplikasi dan penyulit terkendali kondisi terkendali kondisi
diabetes mellitus diabetes mellitus, diabetes mellitus,
kemudian disesuaikan komplikasi serta komplikasi serta
dengan rencana penyulit yang ada penyulit yang ada
tindakan operasi pasca operasi

Rencana  Rawat inap  Kamar operasi  Rawat inap biasa atau


Perawatan intensif

85
30. Tiroiditis Infeksiosa Akut

Perkiraan lama perawatan: 7 hari

JENIS HARI 1-3 HARI 4-7 HARI 8-14


AKTIVITAS/ TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
Assessment/ Anamnesis Sama Sama
Penilaian  Nyeri pada kelenjar tiroid dengan dengan
Awal  Demam tabel 1 tabel 1
 Disfagia
 Disfonia
 Factor pencetus: trauma

Pemeriksaan Fisik
 Tanda vital: takikardia, takipnea, febris
 Kelenjar tiroid perabaan hangat, nyeri tekan, fluktuasi,
eritema

Investigation/  Darah perifer lengkap  Darah perifer  Darah perifer


Pemeriksaan  BAJAH: patologi lengkap lengkap,
anatomi, kultur dan
resistensi pus
Treatment/  Antiinflamasi:  Antiinflamasi:  Antiinflamasi: 86
Medikasi prednisone 40 mg/hari prednisone 40 prednisone 40 mg/hari
atau metilprednisolone mg/hari atau atau
12-32 mg per hari atau metilprednisolone metilprednisolone 12-
NSAID 12-32 mg per hari 32 mg per hari atau
 Terapi simtomatik lain: atau NSAID NSAID
antipiretik, analgetik,  Terapi simtomatik  Terapi simtomatik
antibiotic sesuai kondisi lain: antipiretik, lain: antipiretik,
infeksi analgetik, antibiotic analgetik, antibiotic
sesuai kondisi sesuai kondisi infeksi
infeksi
Non BAJAH: evakuasi dan Sama dengan tabel 1 Sama dengan tabel 1
Farmakologi drainase daerah supuratif
Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien
keluarga mengenai kondisi dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai
dan prognosis pasien saat kondisi dan prognosis kondisi dan prognosis
ini pasien saat ini pasien saat ini
Rujuk/  Bedah umum  Bedah umum  Bedah umum
Konsultasi  Bedah onkologi  Bedah onkologi  Bedah onkologi
Outcome  Teridentifikasi tanda  Teridentifikasi  Teridentifikasi tanda
infeksi atau inflamasi tanda infeksi atau infeksi atau inflamasi
local atau sistemik, inflamasi local atau local atau sistemik,
sampai sepsis, sistemik, sampai sampai sepsis,
dehidrasi, intake sulit sepsis, dehidrasi, dehidrasi, intake sulit
 Tertangani tanda dan intake sulit  Tertangani tanda dan
gejala dengan segera  Tertangani tanda gejala dengan segera
dan gejala dengan
segera
Rencana  Rawat inap  Evaluasi rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan  Evaluasi keluhan
pasca rawat inap

87
31. Asma Akut

Perkiraan lama perawatan: 3 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI 3
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
Assessment/  Status RM lengkap Sama Sama
Penilaian  Tanda vital dengan dengan
Awal  Pemeriksaan fisik tabel 1 tabel 1

Investigation/  Pemeriksaan saturasi  Darah rutin -


Pemeriksaan O2
 Pemeriksaan
laboratorium: darah
rutin
 Rontgen dada
 EKG
Treatment/  Inhalasi beta 2 agonis  Inhalasi beta 2 agonis  Kortikosteroid inhaler
Medikasi setiap 20 menit dalam + anti kolinergik dengan atau tanpa
1 jam dengan atau tanpa long acting beta 2
 Inhalasi anti kortikosteroid inhalasi agonis untuk
kolinergik bila  Kortikosteroid maintenance
diperlukan sistemik  Short acting beta 2 88
 Kortikosteroid  Terapi oksigen nasal agonis Inhaler atau
sistemik jika dalam kanul/ venture mask oral untuk reliever
pengobatan  Antibiotika sesuai  Kortikosteroid oral
kortikosteroid oral/ indikasi  Antibiotic sesuai
asma berat/ tidak  Aminofilin intravena indikasi
respon segera dengan bila diperlukan
inhalasi bronkodilator
 Antibiotic sesuai
indikasi
 Magnesium intravena
bila diperlukan
 Aminofilin intravena
bila diperlukan
 Agonis beta 2 bila
diperlukan
 Obat untuk
menurunkan asam
lambung bila
mendapat
kortikosteroid
sistemik
Diet Diet lunak Sama dengan tabel 1 Diet biasa
Penyuluhan Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien  Rencana control di
dan keluarga mengenai dan keluarga poliklinik setelah
perawatan pasien mengenai kondisi perawatan
pasien, kemungkinan  Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya dokteruntuk 1 minggu
 Melatih mobilisasi
pasif sesuai
kemampuan pasien
Rujuk/ Konsultasi divisi alergi Konsultasi divisi alergi Konsultasi divisi alergi
Konsultasi imunologi/ pulmonologi imunologi/ pulmonologi imunologi/ pulmonologi
Outcome  Serangan akut  Administrasi pasien  Fase akut tertangani
tertangani lengkap  Keluhan pernafasan
 Hemodinamik stabil  Pasien dan keluarga tidak ada
untuk transfer ke memahami rencana  Rencana tindak lanjut
ruang rawat tindakan, proses, serta jelas
kemungkinan yang
mungkin terjadi
selama perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian
administrasi
 Pasien dapat
bekerjasama selama 89
proses perawatan
 Pasien/keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana  Rawat inap  Rawat inap  Rawat jalan
Perawatan
32. Pneumonia Komunitas ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 7 hari

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3-6 HARI 7


AKTIVITAS/ TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
TINDAKAN
Assessment/  Status RM lengkap Sama Sama Sama
Penilaian  Tanda Vital dengan dengan dengan
Awal  Pemeriksaan Fisik tabel 1 tabel 1 tabel 1

Investigation/  EKG  Darah rutin  EKG  Rontgen dada


Pemeriksaan  Saturasi O2  Pemeriksaan  Saturasi O2
 Darah lengkap sputum (gram  Darah lengkap
(LED, hitung dan kultur) (LED, hitung
jenis leukosit)  Pemeriksaan jenis leukosit)
 Rontgen dada kultur darah  Rontgen dada
 Uji Sputum BTA,
pemeriksaan
gram, kultur, uji
resistensi

Treatment/  Pengobatan suportif atau  Pengobatan  Pengobatan Antibiotik


Medikasi simptomatik suportif atau suportif atau dilanjutan 90
 Pemberian terapi oksigen simptomatik simptomatik sampai 3 hari
 Pemasangan infus untuk  Pemberian  Pemberian setelah bebas
rehidrasi dan koreksi terapi oksigen terapi panas atau
kalori dan elektrolit  Pemasangan oksigen minimal
 Pemberian obat infus untuk  Pemasangan selama 7 hari
simptomatik antara lain rehidrasi dan infus untuk
antipiretik, mukolitik koreksi kalori rehidrasi dan
 Pemberian antibiotic dan elektrolit koreksi
harus diberikan kurang  Pemberian kalori dan
dari 8 jam obat elektrolit
 Pengobatan dengan simptomatik  Pemberian
antibiotic empiris antara lain obat
spectrum luas antipiretik, simptomatik
 Perawatan ICU dan mukolitik antara lain
penggunaan ventilator  Antibiotic antipiretik,
bila didapatkan gagal dilanjutkan mukolitik
nafas dan syok septik  Antibiotic
dilanjutkan
Diet Diet biasa, per Diet biasa, per Diet biasa, per oral/ Diet biasa, per oral/
oral/ NGT/ oral/ NGT/ NGT/ parenteral NGT/ parenteral
parenteral sesuai parenteral sesuai sesuai kondisi sesuai kondisi
kondisi pasien kondisi pasien pasien pasien
Penyuluhan Edukasi kepada Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana control
pasien dan keluarga keluarga dan keluarga dan di poliklinik
mengenai pasien tentang pasien tentang setelah
perawatan pasien kondisi pasien, kondisi pasien, perawatan
kemungkinan dan rencana  Edukasi
terjadinya tindak lanjut konsumsi obat
komplikasi, paska pulang yang
rencana terapi perawatan diberikan oleh
selanjutnya  Melatih dokteruntuk 1
mobilisasi aktif minggu
sesuai
kemampuan
pasien
Rujuk/ Transfer ke rawat Rencana rujukan Rencana rujukan ke Rencana rujukan ke
Konsultasi inap ke rehabiltasi rehabiltasi medik rehabiltasi medik
medik
Outcome  Hemodinamik  Administrasi  Pasien dan Rencana tindak
stabil untuk pasien lengkap keluarga lanjut jelas
transfer ke rawat  Pasien dan memahami
inap keluarga rencana terapi
memahami dan
rencana terapi kemungkinan
dan komplikasi
kemungkinan selama
komplikasi perawatan
selama  Pasien dan
perawatan keluarga 91
 Pasien dan memahami
keluarga tentang besaran
memahami biaya dan
tentang penyelesaian
besaran biaya administrasi
dan  Pasien dapat
penyelesaian bekerjasama
administrasi selama proses
 Pasien dapat perawatan
bekerjasama  Pasien/ keluarga
selama proses menandatangani
perawatan inform consent
 Pasien/
keluarga
menandatanga
ni inform
consent
Rencana Ruang rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
33. Pneumonia Nosokomial ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 10 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2-9 HARI 10
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/ Status MR lengkap Tanda Vital Tanda Vital
Penilaian Tanda vital Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
Awal Pemeriksaan fisik

Investigation/  Saturasi O2  Darah rutin Darah rutin, saturasi


Pemeriksaan  Darah lengkap, hitung  Jika keadaan oksigen, rontgen dada
jenis keukosit, LED, memburuk atau tidak
 Foto rontgen dada ada respon terhadap
 Pemeriksaan sputum pengobatan:
(gram dan kultur) pengambilan bahan
 Pemeriksaan kultur kultur melalui tindakan
darah bronkoskopi

Treatment/  Antibiotic empiris  Antibiotic empiris  Antibiotic empiris


Medikasi broad spectrum broad spectrum/ broad spectrum
intravena sambil antibiotic definitif intravena sesuai
menunggu kultur dan
uji resistensi 
intravena
Drainase perkutan/
kultur dan uji
resistensi
92
 Drainase perkutan/ bronkoskopi sesuai  Antibiotic
bronkoskopi sesuai indikasi dilanjutkan sampai 3
indikasi  Fisioterapi dada hari setelah bebas
 Fisioterapi dada (latihan pernafasan, panas
(latihan pernafasan, latihan batuk, perkusi
latihan batuk, perkusi dada, dan dan drainase
dada, dan dan drainase postural)
postural)  Pemberian antibiotic
secara de-eskalasi
harus dipertimbangkan
setelah ada hasil kultur
yang berasal dari
saluran nafas bawah da
nada perbaikan respon
klinis. Jangan
mengganti antibiotic
sebelum 72 jam,
kecuali jika keadaan
klinis memburuk

Diet Diet biasa, per oral/NGT/ Diet biasa, per oral/NGT/ Diet biasa
parenteral sesuai kondisi parenteral sesuai kondisi
pasien pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien keluarga dan pasien
perawatan pasien tentang kondisi pasien, tentang kondisi
kemungkinan pasien, dan rencana
terjadinya komplikasi, tindak lanjut paska
rencana terapi perawatan
selanjutnya  Melatih mobilisasi
 Melatih mobilisasi aktif sesuai
pasif/aktif sesuai kemampuan pasien
kemampuan pasien
Rujuk/ Menginformasikan pasien Rencana rujukan ke Merujuk pasien ke
Konsultasi dan keluarga jika keadaan rehabilitasi medik rehabilitasi medik
memburuk, memerlukan
perawatan di ruang ICU
Outcome  System pernafasan  Administrasi pasien  Rencana tindak
berfungsi baik lengkap lanjut jelas
 Pasien dan keluarga
memahami rencana
terapi serta
kemungkinan yang
mungkin terjadi selama
perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian 93
administrasi
 Pasien dapat
bekerjasama selama
proses perawatan
 Pasien/keluarga
menandatangani inform
consent
Rencana Ruang inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
34. Artritis Septik

Perkiraan Lama Perawatan: rawat inap 21 hari dan rawat jalan

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIVITAS/ HARI 1-2 HARI 3-5 HARI 6-7 HARI 1 HARI 1 HARI 1
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ………………
Assessment/  Status MR  Status MR  Status MR  Status MR  Status MR  Status MR
Penilaian lengkap lengkap lengkap lengkap lengkap lengkap
Awal  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
 Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
status kesadaran status kesadaran status kesadaran status kesadaran status kesadaran status kesadaran
 Penilaian status  Penilaian status  Penilaian status  Penilaian status  Penilaian status  Penilaian status
nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri 94
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: darah laboratorium: darah laboratorium: darah laboratorium: darah
darah perifer darah perifer perifer lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap,
lengkap, LED, lengkap, LED, LED, SGOT, LED, SGOT, LED, SGOT, LED, SGOT,
SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, SGPT, GDS, SGPT, GDS, SGPT, GDS, SGPT, GDS,
GDS, ureum, GDS, ureum, ureum, kreatinin, ureum, kreatinin ureum, kreatinin ureum, kreatinin
kreatinin, kreatinin, urinalisa
urinalisa  Kultur hasil
 Analisa cairan drainase/
sendi debridement
 Pewarnaan
gram dan kultur
cairan sendi
 Radiografi
sendi yang
terserang
 Kultur darah,
bila ada tanda-
tanda sepsis
Treatment/  Aspirasi cairan  Aspirasi cairan  Antibiotic  Antibiotic  Antibiotic oral  Antibiotic oral
Medikasi sendi sendi intravena intravena sesuai sesuai hasil sesuai hasil
 Antibiotic  Antibiotic berspektrum hasil kultur kultur kultur
intravena intravena luas sesuai hasil  Perbaikan  Perbaikan  Perbaikan
berspektrum berspektrum kultur keadaan umum keadaan umum keadaan umum
luas luas sebelum  Perbaikan
(sefalosporin ada hasil kultur keadaan umum
generasi 2 atau  Drainase/
generasi 3 atau debridement
karbapenem; sendi yang
vancomycin terinfeksi
bila curiga  Perbaikan
MRSA)
sebelum ada
keadaan umum 95
hasil kultur
 Perbaikan
keadaan umum
Diet Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi edukasi Edukasi  Edukasi Edukasi
Rujuk  Konsultasi  Konsultasi  Konsultasi
/Konsultasi bedah ortopedi bedah ortopedi rehabilitasi
 Konsultasi  Konsultasi medik
rehabilitasi rehabilitasi
medik medik
Outcome  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum
membaik membaik membaik membaik membaik membaik
 Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Efusi sendi  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
minimal atau
tidak ada lagi
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan (control 1 minggu)

96
35. Gout Artritis (Artritis pirai)

Perkiraan lama perawatan: rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 MINGGU 1 BULAN 1-3 BULAN 3 DAN
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : SETERUSNYA
……………… ……………… ……………… TANGGAL :
………………
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian Awal lengkap  Penilaian status  Penilaian status  Penilaian status
 Tanda vital nyeri nyeri nyeri
 Penilaian status
nyeri
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: darah laboratorium:
darah rutin, darah rutin, perifer lengkap, darah perifer
kadar asam urat kadar asam urat, LED, SGOT, lengkap, LED,
LED, SGOT, LED, GDS, SGPT, GDS, SGOT, SGPT,
profil lipid, ureum, ureum, kreatinin, ureum, kreatinin
ureum, kreatinin, urinalisa dilakukan setiap
kreatinin, bulan


urinalisa
Kadar asam urat
 Pemeriksaan
gula darah,
97
urin 24 jam profil lipid,
 Analisa cairan urinalisa
sendi dilakukan setiap
 Radiografi sendi 6 bulan
yang terserang
Treatment/  Tatalaksana  Obat  Tatalaksana  Sama
Medikasi serangan akut hipourisemik: serangan akut dengan
(tunggal atau - Obat (tunggal atau tabel 3
kombinasi): penghambat kombinasi):  Tatalaksa
- Kolkisin 1 xantin - Kolkisin 1 mg, na
mg, lalu 1 oksidase lalu 1 jam pencegaha
jam seperti kemudian 0,5 n
kemudian 0,5 allopurinol mg lalu 0,5 mg serangan
mg lalu 0,5 dosis awal setiap 12 jam (tetap
mg setiap 12 1x100-300 - OAINS seperti diberikan
jam mg/ hari, indometasin bila kadar
- OAINS dosis dapat 150-200 mg/ asam urat
seperti dinaikkan hari selama 2- belum
indometasin sampai 800 3 dan mencapai
150-200 mg/ mg/hari dilanjutkan 75- target)
hari selama - Probenesid 100 mg/hari;
2-3 dan 3x250-500 diklofenak 2-
dilanjutkan mg/ hari 3x 25-50 mg/
75-100  Tatalaksana hari
mg/hari; pencegahan - Steroid (oral,
diklofenak 2- serangan: IM, atau intra-
3x 25-50 mg/ - Kolkisin artikular)
hari 1x0,5 mg  Obat hipourisemik:
- Steroid (oral, - Steroid dosis - Obat
IM, atau rendah penghambat
intra-  Tatalaksana xantin
artikular) pencegahan oksidase
 Obat serangan seperti
hipourisemik bila diberikan pada: allopurinol
sebelumnya - Pasien dosis awal
sudah diminum dengan 1x100-300 mg/
dilanjutkan, bila nefropati hari, dosis
sebelumnya tanpa urat/ dapat
obat urolitiasis dinaikkan
hipourisemik urat sampai 800
tidak diberikan - Pasien yang mg/hari
saat serangan mengalami - Probenesid
akut serangan akut 3x250-500 mg/
dalam 3 hari
bulan  Tatalaksana
terakhir pencegahan
- Pasien serangan
dengan tofi (dilanjutkan):
- Kolkisin 1x0,5
mg
- Steroid dosis
98
rendah
Diet Diet rendah purin Diet rendah purin Diet rendah purin Diet rendah purin
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi edukasi Edukasi
Rujuk  Konsultasi
/Konsultasi nefrologi bila
terjadi nefropati
urat atau
urolitiasis urat
 Konsultasi
urologi bila
perlu pada
urolitiasis urat
 Konsultasi
bedah ortopedi
bila perlu untuk
koreksi
deformitas
Outcome  Terpenuhi  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
kriteria klinis  Kadar asam urat  Kadar asam urat
gout artritis normal normal
 Tidak terjadi  Tidak terjadi
serangan akut serangan akut
Rencana  Rawat jalan:  Rawat jalan:  Rawat jalan:  Rawat jalan:
Perawatan untuk artritis untuk artritis untuk artritis untuk artritis
gout akut dapat gout akut dapat gout akut dapat gout akut dapat
dilakukan di dilakukan di dilakukan di dilakukan di
fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan
tingkat 1 tingkat 1 tingkat 1 tingkat 1
 Untuk arthritis  Untuk arthritis  Untuk arthritis  Untuk arthritis
gout kronik gout kronik gout kronik gout kronik
dilakukan di dilakukan di dilakukan di dilakukan di
fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan
tingkat 2 atau 3 tingkat 2 atau 3 tingkat 2 atau 3 tingkat 2 atau 3

99
36. Lupus Eritematosus Sistemik ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 1-6 BULAN 6-2 TAHUN
TINDAKAN TANGGAL : (SETIAP1 BULAN) (SETIAP 1-3 BULAN)
TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap  Anamnesa  Anamnesa
Penilaian  Anamnesa  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan fisik
Awal  Pemeriksaan fisik  Pengukuran MEX  Pengukuran MEX
 Menentukan derajat SLEDAI atau SLEDAI atau
berat ringannya LES SLEDAI SLEDAI
 Menetukan keterlibatan  Menentukan aktifitas  Menentukan aktifitas
organ LES penyakit LES penyakit LES
 Pengukuran MEX
SLEDAI atau SLEDAI

Investigation/  Darah perifer lengkap,  Darah perifer 


Darah perifer
Pemeriksaan LED, urinalisa lengkap, LED, lengkap, LED,
 Urin lengkap, urinalisa urinalisa
proteinuria kuantitatif  Urin lengkap,  Urin lengkap,
atau albumin/creatinin proteinuria kuantitatifproteinuria kuantitatif
ratio atau albumin/creatinin atau albumin/creatinin 100
 GDS, ureum, ratio ratio
kreratinin, SGOT,  GDS, ureum,  GDS, ureum,
SGPT kreratinin, SGOT, kreratinin, SGOT,
 Foto rontgen dada SGPT SGPT
 EKG  Pada pasien yang  Pemeriksaan profil
 Konsultasi oftalmologi masih mendapat lipid
untuk pemberian siklofosfamid,  Pada pasien yang
klorokuin pemeriksaan darah masih mendapat
dilakukan 10-14 siklofosfamid,
minggu setelah pemeriksaan darah
pemberian dilakukan 10-14
siklofosfamid terakhir minggu setelah
pemberian
siklofosfamid terakhir
Treatment/ LES ringan (manifestasi mukokutan dan atau musculoskeletal Sama Sama
Medikasi saja): dengan dengan
 Klorokuin 4 mg/ kgBB/ hari (250-500 mg/hari) atau tabel 1 tabel 1
hidroksiklorokuin
 OAINS sodium diklofenak 50 mgt.i.d, piroksikam 20 mg
o.d, meloksikam 7,5 mg o.d, celecoxib 100-200 mg o.d,
kortikosteroid dosis rendah seperti prednisone < 10
mg/hari atau yang setara.
 Glukokortikoid topical untuk mengatasi ruam (gunakan
preparat dengan potensi ringan)
 Tabir surya: gunakan tabir surya topical dengan minimum
sun protection factor 15 (SPF 15)
LES sedang (manifestasi LES sedang (manifestasi LES sedang (manifestasi
hematologic, serositis, hematologic, serositis, hematologic, serositis,
nefritis lupus kelas I-II, nefritis lupus kelas I-II, nefritis lupus kelas I-II,
vaskulitis kulit) vaskulitis kulit) vaskulitis kulit)
 Glukokortikoid setara  Glukokortikoid dosis  Glukokortikoid dosis
prednisone 1-1,5 terkecil dapat yang terkecil dapat yang
mg/kgBB/hari selama 6 dapat mengontrol dapat mengontrol
minggu lalu tapering gejala gejala
off  Azatioprin 2 mg/  Azatioprin 2 mg/
 Azatioprin 2 mg/ kgBB/ hari atau kgBB/ hari atau
kgBB/ hari atau mikofenolat mofetil mikofenolat mofetil
mikofenolat mofetil (2- (2-3 gr /hari) (1 gr /hari)
3 gr /hari)  Terapi lain seperti  Terapi lain seperti
 Terapi lain seperti pada pada LES ringan pada LES ringan
LES ringan

LES berat (manifestasi LES berat (manifestasi LES berat (manifestasi


nefritis lupus kelas III atau nefritis lupus kelas III nefritis lupus kelas III
lebih, neuropsikiatri lupus, atau lebih, neuropsikiatri atau lebih, neuropsikiatri
vaskulitis organ vital, lupus, vaskulitis organ lupus, vaskulitis organ
manifestasi paru, vital, manifestasi paru, vital, manifestasi paru,
manifestasi hematologis manifestasi hematologis manifestasi hematologis
berat yang refrakter) berat yang refrakter) berat yang refrakter) 101
Untuk pengobatan awal,  Pada pasien yang  Pada pasien yang
harus rawat (sesuai clinical masih mendapat masih mendapat
pathway LES berat) siklofosfamid siklofosfamid
 Pada pasien yang masih intravena, pemberian intravena, pemberian
mendapat siklofosfamid sesuai siklofosfamid sesuai
siklofosfamid jadwal dan protocol jadwal dan protocol
intravena, pemberian yang digunakan yang digunakan
siklofosfamid sesuai  Azatioprin 1-2 mg/  Azatioprin 1-2 mg/
jadwal dan protocol kgBB/ hari atau kgBB/ hari atau
yang digunakan mikofenolat mofetil mikofenolat mofetil
 Glukokortikoid setara (1-2 gr /hari) dimulai (1-2 gr /hari) dimulai
prednisone 1-1,5 2 minggu setelah 2 minggu setelah
mg/kgBB/hari selama 6 dosis siklofosfamid dosis siklofosfamid
minggu lalu tapering yang terakhir (setelah yang terakhir
off dosis siklofosfamid ke  Glukokortikoid
 Terapi lain seperti pada enam pada pasien tappering off
LES ringan yang mendapat terapi  Terapi lain seperti
siklofosfamid sesuai pada LES ringan
protocol EULAR)
 Glukokortikoid
tappering off
 Terapi lain seperti
pada LES ringan

Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa


Penyuluhan  Edukasi proses  Edukasi tindakan dan  Edukasi tindakan dan
terjadinya penyakit ini, pengobatan yang pengobatan yang
gejala, cara dilakukan dilakukan
mendiagnosis,  Meyakinkan pasien  Meyakinkan pasien
kemungkinan dan keluarganya dan keluarganya
komplikasi untuk bersemangat untuk bersemangat
 Edukasi tindakan dan dan lebih optimis dan lebih optimis
pengobatan yang menghadapai menghadapai
dilakukan penyakit ini penyakit ini
 Meyakinkan pasien dan  Harus control di  Harus control di
keluarganya untuk poliklinik reumatologi poliklinik reumatologi
bersemangat dan lebih
optimis menghadapai
penyakit ini
 Harus control di
poliklinik reumatologi
Rujuk/  Konsul hematologic  Konsul hematologic  Konsul hematologic
Konsultasi bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan
 Konsul spesialis kulit  Konsul spesialis kulit  Konsul spesialis kulit
dan kelamin bila dan kelamin bila dan kelamin bila
diperlukan diperlukan diperlukan
 Konsul nefrologi bila  Konsul nefrologi bila  Konsul nefrologi bila
ada masalah nefritis ada masalah nefritis ada masalah nefritis
lupus lupus lupus 102
 Konsultasi masalah  Konsultasi masalah  Konsultasi masalah
organ yang terlibat organ yang terlibat organ yang terlibat
sesuai kompetensi sesuai kompetensi sesuai kompetensi
Outcome Terpenuhinya kriteria MEX SLEDAI atau MEX SLEDAI atau
diagnostic SLE SLEDAI rendah SLEDAI rendah
Rencana Rawat jalan Sama Sama
Perawatan  LES ringan dan sedang: rawat jalan di fasilitas pelayanan dengan dengan
kesehatan tingkat 2 atau 3; bila rawat jalan dilakukan di tabel 1 tabel 1
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat 2 setiap 6 bulan harus
dilakukan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat 3
 LES berat: rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat 3

Rawat inap
 Indikasi rawat:
 LES flare
 Kondisi akut pada LES sedang atau berat
 LES berat untuk diagnostic atau terapi
 Rawat inap untuk LES sedang dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat 2 atau 3
 Rawat inap untuk LES berat dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat 3
37. Lupus Eritematosus Sistemik Berat ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 30 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1-3 HARI 4-14 HARI 14-15 HARI 15-30
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Anamnesa  Anamnesa  Anamnesa
Penilaian lengkap  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Awal  Anamnesa fisik fisik fisik
 Pemeriksaan  Pengukuran  Pengukuran  Pengukuran
fisik MEX SLEDAI MEX SLEDAI MEX SLEDAI
 Menentukan atau SLEDAI atau SLEDAI atau SLEDAI
derajat berat  Menentukan  Menentukan  Menentukan
ringannya LES derajat berat derajat berat derajat berat
 Menetukan ringannya LES ringannya LES ringannya LES
keterlibatan
organ LES
 Pengukuran
MEX SLEDAI
atau SLEDAI
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer
Pemeriksaan lengkap, LED, lengkap, LED, lengkap, LED, lengkap, LED,
urinalisa urinalisa urinalisa urinalisa 103
 Urin lengkap,  proteinuria  proteinuria  proteinuria
proteinuria kuantitatif atau kuantitatif atau kuantitatif atau
kuantitatif atau albumin/creatini albumin/creatini albumin/creatini
albumin/creatini n ratio n ratio n ratio
n ratio  GDS, ureum,  GDS, ureum,  GDS, ureum,
 GDS, ureum, kreatinin, kreatinin, kreatinin,
kreatinin, SGOT, SGPT SGOT, SGPT SGOT, SGPT
SGOT, SGPT
 Foto rontgen
dada
 EKG
 Konsultasi
oftalmologi
untuk
pemberian
klorokuin

Treatment/ LES berat (manifestasi  Glukokortiko  Glukokortikoi  Glukokortiko


Medikasi nefritis lupus kelas III atau id dengan d maintenance id
lebih, neuropsikiatri lupus, tapering off dengan dosis maintenance
vaskulitis organ vital, bertahap setara dengan dosis
manifestasi paru,  Agen prednisone 1- setara
manifestasi hematologis gastroprotekt 1,5 mg/ kgBB/ prednisone
berat yang refrakter). if: proton hari 1-1,5 mg/
Untuk pengobatan awal, pump  Imunosupresif kgBB/ hari
harus rawat. inhibitor siklofosfamid  Agen
 Glukokortikoid dosis  Kalsium dan kedua dengan gastroprotekt
pulsa: metilprednisolon vitamin D dosis 500 if: proton
0,5-1 gram IV  Klorokuin mg/m2 pump
 Imunosupresif seperti atau (protocol inhibitor
siklofosfamid 1000 hidroksikloro EULAR)  Kalsium dan
mg/m2 (dierikan kuin bila  Agen vitamin D
sebulan sekali selama 6 tidak ada gastroprotektif  Klorokuin
bulan, kemudian tiap 3 kontra : proton pump atau
bulan sampai 2 tahun indikasi inhibitor hidroksikloro
(protocol NIH)) atau  Tatalaksana  Kalsium dan kuin bila
siklofosfamid 500 lain sesuai vitamin D tidak ada
mg/m2 ( diberikan tiap masalah  Klorokuin atau kontra
2 minggu selama 6 hidroksiklorok indikasi
minggu (protocol uin bila tidak  Tatalaksana
EULAR)) ada kontra lain sesuai
 Agen Biologi: indikasi masalah
Rituximab, belimumab,  Tatalaksana
(bila pasien lain sesuai
sebelumnya tidak masalah
respon siklofosfamid
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi proses  Edukasi  Edukasi  Edukasi
terjadinya tindakan dan tindakan dan tindakan dan 104
penyakit ini, pengobatan pengobatan pengobatan
gejala, cara yang dilakukan yang dilakukan yang dilakukan
mendiagnosis,  Meyakinkan  Meyakinkan  Meyakinkan
kemungkinan pasien dan pasien dan pasien dan
komplikasi keluarganya keluarganya keluarganya
 Edukasi untuk untuk untuk
tindakan dan bersemangat bersemangat bersemangat
pengobatan dan lebih dan lebih dan lebih
yang dilakukan optimis optimis optimis
 Meyakinkan menghadapai menghadapai menghadapai
pasien dan penyakit ini penyakit ini penyakit ini
keluarganya  Harus control di
untuk poliklinik
bersemangat reumatologi
dan lebih
optimis
menghadapai
penyakit ini
Rujuk/  Konsul  Konsul  Konsul  Konsul
Konsultasi hematologic hematologic hematologic hematologic
bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan
 Konsul spesialis  Konsul spesialis  Konsul spesialis  Konsul spesialis
kulit dan kulit dan kulit dan kulit dan
kelamin bila kelamin bila kelamin bila kelamin bila
diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan
 Konsul  Konsul  Konsul  Konsul
nefrologi bila nefrologi bila nefrologi bila nefrologi bila
ada masalah ada masalah ada masalah ada masalah
nefritis lupus nefritis lupus nefritis lupus nefritis lupus
 Konsultasi  Konsultasi  Konsultasi  Konsultasi
masalah organ masalah organ masalah organ masalah organ
yang terlibat yang terlibat yang terlibat yang terlibat
sesuai sesuai sesuai sesuai
kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi
Outcome Terpenuhinya Perbaikan klinis Perbaikan klinis Perbaikan klinis
kriteria diagnostic dan perbaikan skor dan perbaikan skor dan perbaikan skor
SLE dan diketahui MEX SLEDAI atau MEX SLEDAI atau MEX SLEDAI atau
organ yang terlibat SLEDAI rendah SLEDAI rendah SLEDAI rendah
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan  Indikasi rawat: untuk LES untuk LES setelah
 LES flare berat berat siklofosfamid
 Kondisi akut pada LES sedang dilakukan di dilakukan di yang kedua
atau berat fasilitas fasilitas (bila
 LES berat untuk diagnostic pelayanan pelayanan menggunakan
atau terapi kesehatan kesehatan protocol
 Rawat inap untuk LES sedang tingkat 3 tingkat 3 EULAR) dan
dilakukan di fasilitas tidak ada efek
pelayanan kesehatan tingkat 2 samping terapi
atau 3 Rawat jalan
dilakukan di
105
 Rawat inap untuk LES berat
dilakukan di fasilitas fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat 3 pelayanan
kesehatan
tingkat 3
38. Osteoartritis

Perkiraan lama perawatan: rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3 DAN
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : SETERUSNYA
……………… ……………… TANGGAL :
………………
Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap
Penilaian Awal  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
 Menghitung BMI  Menghitung BMI  Menghitung BMI
 Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri
 Anamnesa dan  Anamnesa dan  Anamnesa dan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
lengkap terutama lengkap terutama pada lengkap terutama
pada sendi yang sendi yang terkena pada sendi yang
terkena terkena
Investigation/  Pemeriksaan USG musculoskeletal bila  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: darah perlu laboratorium: darah
rutin, LED, ureum, Ureum, kreatinin rutin, LED, urin
kreatinin lengkap, GDS
 Aspirasi dan Analisa
cairan sendi
 Radiografi sendi yang
terserang, minimal
106
 Radiografi sendi yang posisi AP dan lateral
terserang, minimal
posisi AP dan lateral
 USG musculoskeletal
bila perlu
Treatment/  Mobilisasi sendi  Mobilisasi sendi secara  Mobilisasi sendi
Medikasi secara pasif dan aktif, pasif dan aktif, serta secara pasif dan aktif,
serta penguatan otot- penguatan otot-otot serta penguatan otot-
otot penunjang sendi: penunjang sendi: otot penunjang sendi:
misalnya otot misalnya otot misalnya otot
kuadriseps femoris: kuadriseps femoris: kuadriseps femoris:
- Parasetamol - Parasetamol - Parasetamol
sampai dengan 4 sampai dengan 4 sampai dengan 4
gr/hari gr/hari gr/hari
- OAINS : sodium - OAINS : sodium - OAINS : sodium
diklofenak 2-3x diklofenak 2-3x diklofenak 2-3x
25-50 mg/ hari, 25-50 mg/ hari, 25-50 mg/ hari,
piroksikam 1x20 piroksikam 1x20 piroksikam 1x20
mg, meloksikam mg, meloksikam 1 mg, meloksikam
1 x 7,5-15 mg x 7,5-15 mg o.d, 1 x 7,5-15 mg
o.d, ibuprofen ibuprofen 3x200- o.d, ibuprofen
3x200-800 mg 800 mg 3x200-800 mg
- tramadol - tramadol - tramadol
 Bila ada masalah  Bila ada masalah  Bila ada masalah
gastrointestinal gastrointestinal gastrointestinal
ditambahkan dengan ditambahkan dengan ditambahkan dengan
obat PPI obat PPI obat PPI
 Steroid intraartikular  Steroid intraartikular  Steroid intraartikular
untuk inflamasi OA untuk inflamasi OA untuk inflamasi OA
 Injeksi hyaluronan  Injeksi hyaluronan (1x  Injeksi hyaluronan
(1x injeksi hyaluronan injeksi hyaluronan (1x injeksi hyaluronan
berat molekul besar berat molekul besar berat molekul besar
atau 3-5x injeksi per atau 3-5x injeksi per atau 3-5x injeksi per
minggu hyaluronan minggu hyaluronan minggu hyaluronan
berat molekul kecil berat molekul kecil berat molekul kecil
setiap 6-12 bulan) setiap 6-12 bulan) setiap 6-12 bulan)
 Aspirasi cairan sendi  Aspirasi cairan sendi  Aspirasi cairan sendi
bila ada efusi bila ada efusi bila ada efusi

Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa


Penyuluhan  Edukasi proses  Edukasi tindakan dan  Edukasi tindakan dan
Rujuk terjadinya penyakit pengobatan yang pengobatan yang
/Konsultasi ini, gejala, cara dilakukan dilakukan
mendiagnosis,  Meyakinkan pasien dan  Meyakinkan pasien
kemungkinan keluarganya untuk dan keluarganya
komplikasi bersemangat dan lebih untuk bersemangat
 Edukasi tindakan dan optimis menghadapai dan lebih optimis
pengobatan yang penyakit ini menghadapai
dilakukan  Menurunkan berat penyakit ini 107
 Meyakinkan pasien badan dan modifikasi  Menurunkan berat
dan keluarganya gaya hidup badan dan modifikasi
untuk bersemangat  Harus control rutin gaya hidup
dan lebih optimis  Konsultasi bedah  Harus control rutin
menghadapai ortopedi dan  Konsultasi bedah
penyakit ini rehabilitasi medik ortopedi dan
 Menurunkan berat rehabilitasi medik
badan dan modifikasi
gaya hidup
 Harus control rutin
 Konsultasi bedah
ortopedi dan
rehabilitasi medik
Outcome  Terpenuhi kriteria  Nyeri berkurang (nilai  Nyeri berkurang (nilai
diagnosis osteoartritis VAS rendah) VAS rendah)
Rencana  Rawat jalan di  Rawat jalan di fasilitas  Rawat jalan di
Perawatan fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 1, 2 tingkat 1, 2 atau 3 kesehatan tingkat 1, 2
atau 3  Rawat jalan pasien atau 3
 Rawat jalan pasien osteoarthritis dengan  Rawat jalan pasien
osteoarthritis dengan efusi sendi atau pasien osteoarthritis dengan
efusi sendi atau yang memerlukan efusi sendi atau
pasien yang terapi local (injeksi pasien yang
memerlukan terapi intraartikular) atau memerlukan terapi
local (injeksi bedah minimal local (injeksi
intraartikular) atau dilakukan di fasilitas intraartikular) atau
bedah minimal pelayanan kesehatan bedah minimal
dilakukan di fasilitas tingkat 2 dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 2 tingkat 2

108
39. Artritis Reumatoid

Perkiraan lama perawatan: rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 1-5 BULAN 6 DAN
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : SETERUSNYA
……………… ……………… TANGGAL :
………………
Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap
Penilaian Awal  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
 Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri
 Anamnesa dan  Anamnesa dan  Anamnesa dan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
 Menentukan derajat  Menentukan derajat  Menentukan derajat
aktifitas AR dengan aktifitas AR dengan aktifitas AR dengan
DAS28 score DAS28 score (DAS28- DAS28 score
(DAS28-CRP atau CRP atau DAS28- (DAS28-CRP atau
DAS28-LED) LED) DAS28-LED)
 Menentukan ada  Menentukan ada  Menentukan ada
tidaknya prognostic tidaknya prognostic tidaknya prognostic
buruk buruk buruk
Investigation/
Pemeriksaan
 Pemeriksaan
laboratorium: darah
 DPL, LED dan atau
SGOT, SGPT, Ureum,
 DPL, LED dan atau
SGOT, SGPT,
109
perifer lengkap, LED, kreatinin Ureum, kreatinin
SGOT, SGPT,  Profil lipid setiap bulan  Profil lipid setiap
ureum, kreatinin  Pemeriksaan pencitraan bulan
 Pemeriksaan bila ada indikasi Pemeriksaan
screening DMARD: pencitraan bila ada
HbsAg, anti HCV, indikasi
foto toraks
 Aspirasi dan Analisa
cairan sendi
 Radiografi sendi yang
terserang
 USG musculoskeletal
bila perlu
Treatment/  Anti nyeri:  Anti nyeri:  Anti nyeri:
Medikasi - NSAID - NSAID - NSAID
- Prednisone 10-15 - Prednisone 10-15 - Prednisone 10-15
mg per hari atau mg per hari atau mg per hari atau
steroid lain yang steroid lain yang steroid lain yang
setara setara setara dengan
- Injeksi steroid - Injeksi steroid dosis minimal
intraartikular intraartikular yang dapat
 DMARD tradisional:  DMARD tradisional: mengontrol
- Metotrexat 7,5-25 - Metotrexat 7,5-25 penyakit
mg/minggu mg/minggu disertai - Injeksi steroid
disertai suplementasi asam intraartikular
suplementasi folat  DMARD tradisional:
asam folat - Sulfasalazine 2-3 - Metotrexat 7,5-25
- Sulfasalazine 2-3 gr/hari mg/minggu
gr/hari - Klorokuin 250 disertai
- Klorokuin 250 mg/hari suplementasi
mg/hari - Leflunomide 120 asam folat
- Leflunomide 120 mg/hari - Sulfasalazine 2-3
mg/hari gr/hari
- Klorokuin 250
mg/hari
- Leflunomide 120
mg/hari
Kombinasi DMARS
konvesional atau
pemberian DMARD
biologis pada pasien
dengan aktifitas penyakit
yang belum mencapai
target remisi atau low
disease activity
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi proses  Edukasi proses  Edukasi proses
Rujuk terjadinya penyakit terjadinya penyakit ini, terjadinya penyakit
/Konsultasi ini, gejala, cara
mendiagnosis,
gejala, cara
mendiagnosis,
ini, gejala, cara
mendiagnosis,
110
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
komplikasi komplikasi komplikasi
 Edukasi tindakan dan  Edukasi tindakan dan  Edukasi tindakan dan
pengobatan yang pengobatan yang pengobatan yang
dilakukan dilakukan dilakukan
 Meyakinkan pasien  Meyakinkan pasien dan  Meyakinkan pasien
dan keluarganya keluarganya untuk dan keluarganya
untuk bersemangat bersemangat dan lebih untuk bersemangat
dan lebih optimis optimis menghadapai dan lebih optimis
menghadapai penyakit ini menghadapai
penyakit ini  Harus control rutin di penyakit ini
 Harus control rutin di poliklinik reumatologi  Harus control rutin di
poliklinik reumatologi  Konsultasi bedah poliklinik reumatologi
 Konsultasi bedah ortopedi bila perlu dan  Konsultasi bedah
ortopedi bila perlu rehabilitasi medik ortopedi bila perlu
dan rehabilitasi medik dan rehabilitasi medik
Outcome  Terpenuhi kriteria  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
diagnosis artritis  Terdapat remisi atau  Terdapat remisi atau
reumatoid aktifitas peyakit rendah aktifitas peyakit
rendah
Rencana  Rawat jalan untuk  Rawat jalan untuk  Rawat jalan untuk
Perawatan penegakan diagnosis penegakan diagnosis penegakan diagnosis
dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 2 atau 3 tingkat 2 atau 3 tingkat 2 atau 3
 Rawat jalan untuk  Rawat jalan untuk  Rawat jalan untuk
pengobatan dilakukan pengobatan dilakukan pengobatan dilakukan
di fasilitas pelayanan di fasilitas pelayanan di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2
atau 3; bila pasien atau 3; bila pasien atau 3; bila pasien
menjalani pengobatan menjalani pengobatan menjalani pengobatan
di fasilitas pelayanan di fasilitas pelayanan di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2, kesehatan tingkat 2, kesehatan tingkat 2,
setiap 6 bulan harus setiap 6 bulan harus setiap 6 bulan harus
dilakukan evaluasi di dilakukan evaluasi di dilakukan evaluasi di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3;
pemberian DMARD
biologi hanya dapat
dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan
tingkat 3

111
40. Spondiloartropati Seronegatif

Perkiraan lama perawatan: rawat jalan

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 – BULAN 1 BULAN 2-5 BULAN 6 DAN
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : SETERUSNYA
……………… ……………… TANGGAL :
………………
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian Awal  Tanda vital  Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri
 Penilaian status nyeri
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: darah laboratorium: darah laboratorium: darah
perifer lengkap (Hb, perifer lengkap (Hb, perifer lengkap (Hb,
Ht, Leukosit, Ht, Leukosit, Ht, Leukosit,
Trombosit), LED, Trombosit), LED, Trombosit), LED,
SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, ureum, SGOT, SGPT,
ureum, kreatinin, kreatinin, urinalisa, ureum, kreatinin,
urinalisa, feses feses lengkap urinalisa, feses
lengkap  USG musculoskeletal lengkap
 Pemeriksaan untuk diagnosis  USG musculoskeletal
screening DMARD:
HbsAg, anti HCV,
entesitis untuk diagnosis
entesitis
112
foto toraks
 Pemeriksaan foto
polos sendi perifer,
vertebra dan pelvis
 USG musculoskeletal
untuk diagnosis
entesitis
Treatment/  OAINS sodium  OAINS sodium  OAINS sodium
Medikasi diklofenak 25-50 mg diklofenak 25-50 mg diklofenak 25-50 mg
b.i.d, piroksikam 20 b.i.d, piroksikam 20 mg b.i.d, piroksikam 20
mg o.d, meloksikam o.d, meloksikam 7,5-15 mg o.d, meloksikam
7,5-15 mg o.d, mg o.d, 7,5-15 mg o.d,
 DMARD tradisional:  DMARD tradisional:  DMARD tradisional:
- Metotrexat 7,5-25 - Metotrexat 7,5-25 - Metotrexat 7,5-25
mg/minggu mg/minggu disertai mg/minggu
disertai suplementasi asam disertai
suplementasi folat suplementasi
asam folat - Sulfasalazine 2-3 asam folat
- Sulfasalazine 2-3 gr/hari - Sulfasalazine 2-3
gr/hari gr/hari
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk  Konsultasi  Konsultasi rehabilitasi  Konsultasi rehabilitasi
/Konsultasi dermatologi bila medik medik
terdapat psoriasis
 Konsultasi
oftalmologi bila
terdapat uveitis
 Konsultasi
gastroenterology bila
terdapat IBD
 Konsultasi rehabilitasi
medik
Outcome  Terpenuhi kriteria  Keluhan berkurang  Keluhan berkurang
diagnosis  Nyeri membaik  Nyeri membaik
spondiloartropati  Aktifitas peyakit  Aktifitas peyakit
menurut ASAS berkurang rendah
Rencana  Untuk diagnosis ataua  Untuk diagnosis ataua  Untuk diagnosis ataua
Perawatan pemberian DMARD pemberian DMARD pemberian DMARD
biologis dilakukan di biologis dilakukan di biologis dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3
 Untuk pengobatan  Untuk pengobatan rutin  Untuk pengobatan
rutin dilakukan di dilakukan di fasilitas rutin dilakukan di
fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 tingkat 2 atau 3; bila kesehatan tingkat 2
atau 3; bila pasien pasien menjalani atau 3; bila pasien
menjalani pengobatan pengobatan di fasilitas menjalani pengobatan
di fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan 113
kesehatan tingkat 2, tingkat 2, setiap 6 bulan kesehatan tingkat 2,
setiap 6 bulan harus harus dilakukan setiap 6 bulan harus
dilakukan evaluasi di evaluasi di fasilitas dilakukan evaluasi di
fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3 tingkat 3 kesehatan tingkat 3
41. Dengue Fever
Dengue Hemorraghic Fever ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 8 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI 3-5 HARI 6-8
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap
Awal  Tanda vital
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer
Pemeriksaan lengkap, lengkap, tes lengkap, tes lengkap, fungsi
elektrolit fungsi hati fungsi hati hati serial bila
 Urin lengkap  Tes dengue blot diperlukan
 GDS, ureum, ulang bila
kreatinin, diperlukan
SGOT, SGPT,
albumin
 Tes NS1 (bila
awitan demam
< 3 hari) atau
dengue blot
IgG, IgM (bila 114
awitan > 5 hari)
 Widal, IgM
salmonella,
malaria ICT,
bila gejala klinis
meragukan
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi mulai 2-4 mulai 2-4 mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan
O2 (pemberian O2 (pemberian O2 (pemberian saturasi O2
oksigen oksigen oksigen (pemberian
disesuaikan disesuaikan disesuaikan oksigen
indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis disesuaikan
medis) medis) medis) indikasi
 Pemasangan  Memeriksa alat  Memeriksa alat klinis medis)
akses vena medic yang medic yang  Memeriksa
 Antipiretik: terpasang di terpasang di alat medic
parasetamol bila tubuh pasien tubuh pasien yang
demam (akses intravena, (akses intravena, terpasang di
 Simptomatis: kateter urin dll). kateter urin dll). tubuh pasien
PPI, sukralfat, Nilai diuresis. Nilai diuresis. (akses
ondansentron  Antipiretik:  Antipiretik: intravena,
dan lainnya parasetamol bila parasetamol bila kateter urin
sesuai indikasi demam demam dll). Nilai
 Pemberian  Simptomatis  Simptomatis diuresis.
cairan kristaloid  Medikamentosa  Medikamentosa  Antipiretik:
sesuai rumus: suportif lainnya suportif lainnya parasetamol
1500 + (20x(BB dilanjutkan dilanjutkan bila demam
dalam kg – 20))  Pemberian cairan  Pemberian cairan  Simptomatis
atau antara kristaloid sesuai kristaloid sesuai  Medikament
2000cc – rumus: 1500 + rumus: 1500 + osa suportif
3000cc /24 jam (20x(BB dalam (20x(BB dalam lainnya
 Evaluasi: Hb kg – 20)) atau kg – 20)) atau dilanjutkan
dan Ht tiap 12- antara 2000cc – antara 2000cc –  Hitung hari
24 jam 3000cc /24 jam 3000cc /24 jam awitan
 Bila Ht  Evaluasi: Hb dan  Evaluasi: Hb dan demam,
meningkat 10- Ht tiap 12-24 jam Ht tiap 12-24 jam klinis dan
20% dan  Bila Ht  Bila Ht laboratorium
trombosit meningkat 10- meningkat 10- pasien. Bila
<100.000, 20% dan 20% dan fase kritis
jumlah trombosit trombosit sudah
pemberian <100.000, jumlah <100.000, jumlah terlewati
cairan tetap pemberian cairan pemberian cairan cairan
sesuai rumus tetap sesuai tetap sesuai diturunkan
diatas, namun rumus diatas, rumus diatas, sesuai
pemantauan Hb namun namun perhitungan
dan Ht
dilakukan tiap
pemantauan Hb pemantauan Hb kebutuhan
dasar/
115
dan Ht dilakukan dan Ht dilakukan
12 jam tiap 12 jam tiap 12 jam maintenance
 Bila Ht  Bila Ht  Bila Ht
meningkat meningkat >20% meningkat >20%
>20% dan dan trombosit dan trombosit
trombosit <100.000, jumlah <100.000, jumlah
<100.000, pemberian cairan pemberian cairan
jumlah sesuai protocol sesuai protocol
pemberian penatalaksanaan penatalaksanaan
cairan sesuai dengan dengan
protocol peningkatan Ht peningkatan Ht
penatalaksanaan >20% dengan >20% dengan
dengan pertimbangan pertimbangan
peningkatan Ht kombinasi koloid kombinasi koloid
>20% dengan gelatin/ 500-1000 gelatin/ 500-1000
pertimbangan cc/24 jam cc/24 jam
kombinasi  Bila Ht tetap  Bila Ht tetap
koloid gelatin/ meningkat, meningkat,
500-1000 cc/24 masuk protocol masuk protocol
jam DSS DSS
 Bila Ht tetap
meningkat,
masuk protocol
DSS
Diet Lunak Lunak Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Rencana
 Pengkajian kepulangan
komplikasi:  Rencana control
 DSS post rawat inap
 DIC
 Sepsis
Rujuk/ SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan
Konsultasi penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan
infeksi infeksi infeksi infeksi
Outcome Tegaknya  Demam turun  Demam turun  Kesadaran baik
diagnosis DF/ DHF  Hemodinamik  Hemodinamik  Demam tidak
diantaranya stabil stabil ada
memenuhi kriteria:  Monitoring  Monitoring  Intake baik
 Demam atau tanda-tanda tanda-tanda
riwayat demam perarahan perarahan
akut, antara 2-7  Cegah  Pengkajian
hari, biasanya komplikasi risiko infeksi
bifasik nosokomial
 Terdapat
minimal satu
dari manifestasi
perdarahan
 Trombositopeni
a (jumlah
trombosit < 116
100.000/ml)
 Terdapat
minimal satu
tanda-tanda
leakage
(kebocoran
plasma)
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
42. Dengue Syok Sindrom ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 10 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIVITAS/ 0-30 MENIT 30 MENIT-2 JAM 2-4 JAM HARI 1-2 HARI 3-10
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap, Widal, IgM salmonella,  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer lengkap,
Pemeriksaan apusan darah tepi, malaria ICT, bila gejala lengkap, elektrolit lengkap, apusan darah apusan darah tepi,
golongan darah, klinis meragukan/ sesuai (Na, K, Cl) tepi, golongan darah, golongan darah,
elektrolit (Na, K, Cl) indikasi  GDS, ureum, elektrolit (Na, K, Cl) elektrolit (Na, K, Cl)
 Urin lengkap  
 GDS, ureum,
kreatinin, SGOT,
SGPT, albumin 
Urin lengkap
GDS, ureum, 
Urin lengkap
GDS, ureum, 117
kreatinin, SGOT,  Widal, IgM kreatinin, SGOT, kreatinin, SGOT,
SGPT, albumin salmonella, malaria SGPT, albumin, SGPT, albumin,
 Tes NS1 (bila awitan ICT, bila gejala klinis protein protein
demam < 3 hari) atau meragukan/ sesuai  Tes serologi dengue  Tes serologi dengue
dengue blot IgG, IgM indikasi virus virus
(bila awitan > 5 hari)  Rontgen toraks  Rontgen toraks
 Rontgen toraks (AP/  USG abdomen  USG abdomen
lateral)
 USG abdomen
 Widal, IgM
salmonella, malaria
ICT, bila gejala klinis
meragukan/ sesuai
indikasi
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2 mulai 2-4 lt/menit,  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi mulai 2-4 disesuaikan dengan saturasi O2 (pemberian mulai 2-4 mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, oksigen disesuaikan indikasi klinis medis) lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan  Memeriksa alat medic yang terpasang di disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi tubuh pasien (akses intravena, kateter urin dengan saturasi dengan saturasi dengan
O2 (pemberian dll). Nilai diuresis. O2 (pemberian O2 saturasi O2
oksigen  Memasang bedside monitor kontinu oksigen  Memeriksa alat  Memeriksa
disesuaikan  Antipiretik: parasetamol bila demam disesuaikan medic yang alat medic
indikasi klinis  Simptomatis indikasi klinis terpasang di yang terpasang
medis)  Jika kondisi hemodinamik stabil, pemberian medis) tubuh pasien di tubuh
 Pemasangan cairan 7 ml/ kgBB/ jam dievaluasi 60-120  Memeriksa alat (akses pasien (akses
akses vena 2 jalur menit. Jika kondisi hemodinamik stabil, medic yang intravena, intravena,
 Pasang NGT (bila cairan dikurangi menjadi 5 ml/ kgBB/ jam. terpasang di kateter urin dll). kateter urin
pasien tidak sadar  Jika fase awal syok belum teratasi: berikan tubuh pasien Nilai diuresis. dll). Nilai
atau terjadi kristaloid 20-30 ml/ kgBB, evaluasi setelah (akses intravena,  Memasang diuresis. Ganti
komplikasi 20-30 menit kateter urin dll). bedside monitor kateter urin


pankreatitis)
Pasang CVC,
 Bila belum teratasi dan hematokrit

Nilai diuresis.
Memasang 
kontinu
Antipiretik: atau aff jika118
pada hari ke 5
meningkat: berikan koloid 10-20 ml/ kgBB
ukur CVP tetes cepat 10-15 menit. Namun bila bedside monitor parasetamol bila sudah tidak
 Intubasi dan hematokrit menurun: berikan darah 10 ml/ kontinu demam diperlukan
ventilator sesuai kgBB dan dapat diulangi sesuai kebutuhan  Antipiretik:  Medikamentosa  Memasang
indikasi  Bila dengan koloid syok masih belum parasetamol bila lainnya bedside
 Pemasangan teratasi; pasang kateter vena sentral dan demam diberikan sesuai monitor
kateter urin berikan koloid sampai dengan 30 ml/ kgBB  Simptomatis indikasi kontinu
 Kaji urin output (maksimal 1-1,5 liter/ hari dengan sasaran  Jika kondisi  Simptomatis  Antipiretik:
 Memasang tekanan vena sentral 15-18 cm H2O hemodinamik  Evaluasi parasetamol
bedside monitor  Bila kondisi belum teratasi, pertimbangkn stabil, pemberian pemberian bila demam
kontinyu untuk melakukan koreksi pada gangguan cairan 5 ml/ cairan pasien.  Medikamentos
 Antipiretik: asam basa, elektrolit, hipoglikemia, anemia, kgBB/ jam Jika masih a lainnya
parasetamol bila DIC, infeksi sekunder dievaluasi 60-120 diberikan diberikan
demam  Bila tekanan vvena sentral sudah sesuai menit. Jika kristaloid 5 ml/ sesuai indikasi
 Simptomatis: target namun syok belum teratasi maka kondisi kgBB/ jam,  Simptomatis
PPI, sukralfat, dapat diberikan inotropic atau vasopressor hemodinamik evaluasi ulang  Evaluasi
ondansentron stabil, cairan tanda-tanda pemberian
injeksi  Pemberian inotropic atau vasoaktif, keadaan dikurangi hemodinamik. cairan pasien.
 Fase awal: cairan pasien harus euvolemik dulu. menjadi 3 ml/ Evaluasi 60-120 Jika dengan
kristaloid diguyur - Dopamine: 5 mg/ kgBB/ menit kgBB/ jam. menit. Jika pemberian
sebanyak 10-20 dititrasikan sampai 10 mg/ kgBB/ menit  Jika tidak stabil, kondisi kristaloid 3
ml/ kgBB, dengan sasaran MAP >60 mmHg lanjutkan hemodinamik ml/ kgBB/ jam
dievaluasi setelah - Jika MAP tetap <60 mmHg: dopamine resusitasi cairan stabil, cairan selama
15-30 menit stop, ganti dengan dobutamine: 5 µg/ melanjutkan dikurangi evaluasi 24-48
 Evaluasi: jika TD kgBB/ menit dikombinasikan dengan langkah terakhir menjadi 3 ml/ jam kondisi
sistolik > 100 norepinephrine 0,05-0,1 µg/ kgBB/ yang dijalankan kgBB/ jam. hemodinamik
mmHg, tekanan menit dan dapat dititrasikan hingga di jam  Evaluasi 24-48 stabil , ulang
nadi > 20 mmHg, dobutamin: 20µg/ kgBB/ menit dan sebelumnya jam: jika tanda-tanda
nadi < norepinephrine dititrasikan kenaikannya  Bila ada indikasi kondisi hemodinamik.
100x/menit dan 0,01 µg/ kgBB/ menit hingga dosis (missal hemodinamik Evaluasi 60-
adekuat, akral norepinephrine 1 µg/ kgBB/ menit perdarahan stabil, diuresis 120 menit.
hangat, kulit tidak
pucat, diuresis:
- Jika MAP tetap <60 mmHg, maka
regimen diganti dengan epinephrine 0,1
massif,
perdarahan tidak
cukup, maka
cairan
Jika kondisi
hemodinamik 119
0,5-1 ml/ kgBB/ µg/ kgBB/ menit dititrasikan setiap 0,1 terkontrol) dapat dihentikan. stabil, diuresis
jam, maka cairan µg/ kgBB/ menit hingga 2 µg/ kgBB/ diberikan PRC, cukup, maka
kurangi menjadi menit FFP, cairan
7 ml/ kgBB/ jam  Bila ada indikasi (missal perdarahan massif, kriopresipitat, TC dihentikan.
perdarahan tidak terkontrol) dapat diberikan (sesuai indikasi)
PRC, FFP, kriopresipitat, TC (sesuai
indikasi)

Diet Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Lunak
per NGT per NGT per NGT per NGT
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Edukasi
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
komplikasi: komplikasi: komplikasi: komplikasi:
 DIC  DIC  DIC  DIC
 Sepsis  Sepsis  Sepsis  Sepsis
Rujuk/  SpPD, konsultan  SpPD, konsultan  SpPD, konsultan  SpPD, konsultan  SpPD, konsultan
Konsultasi penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan
infeksi infeksi infeksi infeksi infeksi
 Anestesi  Anestesi  Anestesi  Anestesi  Anestesi
Outcome Tegaknya diagnosis DF/ DHF Tegaknya diagnosis DF/ DHF  Hemodinamik  Hemodinamik  Hemodinamik
diantaranya memenuhi kriteria: diantaranya memenuhi kriteria: mulai stabil stabil untuk stabil
 Demam atau riwayat demam  Demam atau riwayat demam untuk transfer transfer ke  Perbaikan dari
akut, antara 2-7 hari, akut, antara 2-7 hari, biasanya ke ruang ICU ruang ICU kualitas
biasanya bifasik bifasik  Monitoring  Monitoring kesadaran
 Terdapat minimal satu dari  Terdapat minimal satu dari kadar kadar  Monitoring
manifestasi perdarahan manifestasi perdarahan haemoglobin, haemoglobin, tanda syok
 Trombositopenia (jumlah  Trombositopenia (jumlah hematokrit, hematokrit, berulang,
trombosit < 100.000/ml) trombosit < 100.000/ml) jumlah jumlah perdarahan
 Terdapat minimal satu tanda-  Terdapat minimal satu tanda- trombosit, trombosit,  Cegah
tanda leakage (kebocoran tanda leakage (kebocoran tanda-tanda tanda-tanda komplikasi
plasma) plasma) perdarahan
 Usahakan
perdarahan
 Usahakan
 Pengkajian 120
risiko infeksi
Dengan ditambah bukti adanya Dengan ditambah bukti adanya diuresis 0,5-1 diuresis 0,5-1 nosocomial
kegagalan sirkulasi seperti: kegagalan sirkulasi seperti: ml/ kgBB/ jam ml/ kgBB/ jam 
 Nadi lemah dan cepat  Nadi lemah dan cepat  Cegah  Cegah
 Tekanan nadi sempit (<20  Tekanan nadi sempit (<20 komplikasi komplikasi
mmHg) mmHg)
Atau adanya manifestasi: Atau adanya manifestasi:
 Hipotensi  Hipotensi
 Akral dingin, lembab dan  Akral dingin, lembab dan
gelisah gelisah
Rencana Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU  Rawat ICU, pindah rawat inap biasa bila kondisi klinis sudah memungkinkan
Perawatan  Rawat jalan
43. Fever of Unknown Origin ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 14 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI 3-5 HARI 6-14
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap
Awal  Tanda vital
Investigation/  Sesuai  Sesuai  Sesuai  Melengkapi
Pemeriksaan mikroorganisme mikroorganisme mikroorganisme diagnostic yang
dan organ dan organ dan organ belum
terkait terkait terkait dilakukan
 Darah perifer  Mikrobiologi,  Mikrobiologi,
lengkap, imunologi imunologi
gambaran darah  USG abdomen  USG abdomen
tepi  Tindakan bedah
 GDS, ureum, percobaan
kreatinin, (laparotomy
SGOT, SGPT, percobaan)
albumin  Uji pengobatan
 Urinalisa, EKG
 LDH, PSA pada
pria, ANA, anti
121
ds-DNA, C3,
C4, ferritin
 Rontgen thoraks
PA, top lordotik
 Sputum BTA
3x, mantoux
test, sputum
jamur
 Widal, IgM
salmonella,
malaria ICT,
mikroskopik
malaria
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi mulai 2-4 mulai 2-4 mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan
O2 (pemberian O2 (pemberian O2 (pemberian saturasi O2
oksigen oksigen oksigen (pemberian
disesuaikan disesuaikan disesuaikan oksigen
indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis disesuaikan
medis) medis) medis) indikasi
 Pemasangan  Memeriksa alat  Memeriksa alat klinis medis)
akses vena medic yang medic yang  Memeriksa
 Antipiretik: terpasang di terpasang di alat medic
parasetamol bila tubuh pasien tubuh pasien yang
demam (akses intravena, (akses intravena, terpasang di
 Simptomatis: kateter urin dll). kateter urin dll). tubuh pasien
PPI, sukralfat, Nilai diuresis. Nilai diuresis. (akses
ondansentron  Antipiretik:  Antipiretik: intravena,
dan lainnya parasetamol bila parasetamol bila kateter urin
sesuai indikasi demam demam dll). Nilai
 Tatalaksana  Simptomatis  Simptomatis diuresis.
empirik  Tatalaksana  Tatalaksana  Antipiretik:
empirik empirik parasetamol
bila demam
 Simptomatis
 Tatalaksana
empirik
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Rencana
kepulangan
 Rencana control
post rawat inap
Rujuk/  SpPD,  SpPD,  SpPD,  SpPD,
Konsultasi konsultan konsultan konsultan konsultan 122
penyakit tropic penyakit tropic penyakit tropic penyakit tropic
dan infeksi dan infeksi dan infeksi dan infeksi
 Konsultasi lain  Konsultasi lain  Konsultasi lain  Konsultasi lain
menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan
kasus kasus kasus kasus
Outcome  Terlaksananya  Terlaksananya  Demam turun  Hemodinamik
pemeriksaan pemeriksaan  Hemodinamik stabil
diagnosis diagnosis stabil  Demam turun
etiologi etiologi  Pengkajian  Intake baik
risiko infeksi
nosokomial

Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan


Perawatan
44. Malaria Ringan/ Sedang ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 6 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4-6
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap
Awal  Tanda vital
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer
Pemeriksaan lengkap, lengkap, tes lengkap, tes lengkap
gambaran darah fungsi hati fungsi hati  hitung jumlah
tepi, hemostasis  elektrolit  elektrolit parasite malaria
(PT, aPTT,  Urin lengkap  Urin lengkap (s/d hitung
fibrinogen, d-  GDS, ureum,  GDS, ureum, parasit tidak
dimer), kreatinin, kreatinin, terdeteksi)
elektrolit SGOT, SGPT, SGOT, SGPT,
 Urin lengkap albumin albumin
 GDS, ureum,  hitung jumlah  Rontgen toraks
kreatinin, parasite malaria bila diperlukan
SGOT, SGPT,  hitung jumlah
albumin parasite malaria
 Mikroskopik
darah tebal dan
(s/d hitung 123
parasit tidak
tipis, dan hitung terdeteksi)
jumlah parasite
malaria
 EKG, foto
toraks
 Rapid test/ ICT
malaria
 Tes NS1 (bila
awitan demam
< 3 hari) atau
dengue blot
IgG, IgM (bila
awitan > 5 hari)
 Widal, IgM
salmonella, IgM
leptospira bila
diperlukan
Treatment/  Memberikan O2 mulai 2-4  Memberika  Memberika  Memberika
Medikasi lt/menit, disesuaikan dengan n O2 mulai n O2 mulai n O2 mulai
saturasi O2 (pemberian 2-4 2-4 2-4
oksigen disesuaikan indikasi lt/menit, lt/menit, lt/menit,
klinis medis) disesuaikan disesuaikan disesuaikan
 Pemasangan akses vena dengan dengan dengan
 Pemasangan kateter urine, saturasi O2 saturasi O2 saturasi O2
kaji urine output (pemberian (pemberian (pemberian
oksigen oksigen oksigen
Pengobatan suportif: disesuaikan disesuaikan disesuaikan
 Jika suhu > 40oC antipiretik indikasi indikasi indikasi
parasetamol 15 mg/ kgBB/ klinis klinis klinis
kali tiap 4 jam medis) medis) medis)
 Memeriksa  Memeriksa  Memeriksa
Pengobatan spesifik: alat medic alat medic alat medic
 Plasmodium falsiparum: yang yang yang
- DHP: 3-4 tablet (hari 1- terpasang di terpasang di terpasang di
3) + primakuin: 3 tablet tubuh tubuh tubuh
hari ke 1 pasien pasien pasien
- Artesunat + amodiakuin: (akses (akses (akses
8 tablet (hari 1-3) + intravena, intravena, intravena,
primakuin: 3 tablet hari kateter urin kateter urin kateter urin
ke-1 dll). Nilai dll). Nilai dll). Nilai
- Arthemeter lumefantrine: diuresis. diuresis. diuresis.
2x4 tablet (hari 1-3) +
primakuin 3 tablet hari Pengobatan Pengobatan Pengobatan
ke 1 suportif: suportif: suportif:
 Plasmodium vivax:  Jika suhu >  Jika suhu >  Jika suhu >
- DHP: 4 tablet (hari 1-3) 40oC 40oC 40oC
+ primakuin: 1 tablet antipiretik antipiretik antipiretik
(hari 1-14)
- Artesunat + amodiakuin:
parasetamol
15 mg/
parasetamol
15 mg/
parasetamol
15 mg/
124
4 tablet (hari 1-3) + kgBB/ kali kgBB/ kali kgBB/ kali
primakuin: 1 tablet (hari tiap 4 jam tiap 4 jam tiap 4 jam
1-14)
- Arthemeter-lumefantrine: Pengobatan Pengobatan Pengobatan
2x4 tablet (hari 1-3) + spesifik: spesifik: spesifik:
primakuin 3 tablet (hari  Melanjutka  Melanjutka  Melanjutka
1-14) n sesuai n sesuai n
 Plasmodium ovale: DHP atau protocol protocol pengobatan
kombinasi artesunat + yang yang primakuin,
amodiakuin. Dosis sama tertulis tertulis bila pasien
dengan untuk malaria vivax, pada hari 1 pada hari 1 dengan
yaitu 1x per hari selama 3 infeksi P.
hari. vivax, P.
 Plasmodium malariae: sama ovale
dengan plasmodium vivax
dan falciparum, hanya tidak
dikombinasikan dengan
primakuin
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Rencana
 Pengkajian kepulangan
komplikasi:  Rencana control
 Malaria berat post rawat inap
 Renjatan
 Gagal nafas
 Gagal ginjal
akut
Rujuk/ SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan
Konsultasi penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan
infeksi infeksi infeksi infeksi
Outcome Tegaknya  Demam turun  Demam turun  Kesadaran baik
diagnosis  Hemodinamik  Hemodinamik  Demam tidak
berdasarkan stabil stabil ada
anamnesis dan  Cegah  Cegah  Intake baik
pemeriksaan fisik komplikasi komplikasi
yang mendukung.  Pengkajian
 Didapatkan risiko infeksi
diagnosis nosokomial
definitive
parasite malaria
dari
pemeriksaan
penunjang
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan

125
45. Malaria Berat ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 10 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2-4 HARI 5-10
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap,  Darah perifer lengkap,  Darah perifer
Pemeriksaan gambaran darah tepi, gambaran darah tepi, lengkap, gambaran
hemostasis (PT, aPTT, hemostasis sesuai darah tepi, hemostasis
fibrinogen, d-dimer), indikasi, tes fungsi hati (PT, aPTT,
elektrolit  elektrolit fibrinogen, d-dimer)
 Urin lengkap  GDS, ureum, kreatinin, sesuai indikasi,
 GDS, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, albumin elektrolit
SGOT, SGPT, albumin,  hitung jumlah parasite  Urin lengkap (sesuai
protein total, bilirubin malaria (hari 2, hari 3) indikasi)
total, indirek, direk  bilirubin total, direk,  GDS, ureum,
 Mikroskopik darah indirek (sesuai kreatinin, SGOT,
tebal dan tipis, dan indikasi) SGPT, albumin,
hitung jumlah parasite protein total, bilirubin
malaria (hari 1), kultur
darah
total, indirek, direk
(sesuai indikasi)
126
 EKG, foto toraks  Mikroskopik darah
 Serologi malaria tebal dan tipis, dan
hitung jumlah parasite
malaria (hari 7),
 EKG, foto toraks
Treatment/  Memberikan O2 mulai 2-  Memberikan O2 mulai  Memberikan O2
Medikasi 4 lt/menit, disesuaikan 2-4 lt/menit, mulai 2-4 lt/menit,
dengan saturasi O2 disesuaikan dengan disesuaikan dengan
(pemberian oksigen saturasi O2 (pemberian saturasi O2
disesuaikan indikasi oksigen disesuaikan (pemberian oksigen
klinis medis) indikasi klinis medis) disesuaikan indikasi
 Intubasi dan ventilator  Memeriksa alat medic klinis medis)
bila terdapat ARDS dan yang terpasang di tubuh  Memeriksa alat
gagal nafas pasien (akses intravena, medic yang
 Pemasangan akses vena kateter urin dll). Nilai terpasang di tubuh
2 jalur: rehidrasi, atasi penggunaan ventilator, pasien (akses
hipovolemia dan nilai CVP (target intravena, kateter
 NGT bila pasien tidak 8-12 mmHg) bila urin dll). Nilai CVP
sadar terpasang. Nilai dan diuresis. Ganti
 Pasang CVC, untuk jalur diuresis. kateter urin pada
iv besar dan ukur CVP  Memasang bedside hari ke 5 atau aff
(sesuai indikasi) monitor kontinu jika sudah tidak
 Pemasangan kateter  Pengobatan suportif: diperlukan
urine, kaji urine output - Jika suhu > 40oC  Memasang bedside
antipiretik monitor kontinu
 Memasang bedside parasetamol 15 mg/  Pengobatan suportif:
monitor kontinu kgBB/ kali tiap 4 - Jika suhu >
 Pengobatan suportif: jam 40oC antipiretik
- Jika suhu > 40oC - Bila anemia Hb <5 parasetamol 15
antipiretik g/dl atau atau Ht mg/ kgBB/ kali
parasetamol 15 mg/ <15%, beri tiap 4 jam
kgBB/ kali tiap 4 transfuse darah - Bila anemia Hb
jam - Pada keadaan <5 g/dl atau atau
- Bila anemia Hb <5 asidosis, perbaiki Ht <15%, beri
g/dl atau atau Ht kondisi anemia transfuse darah
<15%, beri transfuse terlebih dahulu - Pada keadaan
darah sebelum asidosis,
- Pada keadaan memberikan perbaiki kondisi
asidosis, perbaiki koreksi bikarbonat. anemia terlebih
kondisi anemia Siapkan topangan dahulu sebelum
terlebih dahulu dialysis bila memberikan
sebelum terdapat gagal koreksi
memberikan koreksi ginjal akut yang bikarbonat.
bikarbonat. Siapkan berat - Medikamentosa
topangan dialysis - Kejang diberi lain diberikan
bila terdapat gagal diazepam 10-20 sesuai indikasi
ginjal akut yang mg IV pelan, atau  Pengobatan spesifik
berat phenobarbital 100 artemisin:
- Kejang diberi
diazepam 10-20 mg
mg IM/ kali
(dewasa) 2x/ hari
- Artesunat: 2,4
mg/ kgBB IV
127
IV pelan, atau  Pengobatan spesifik tiap 24 jam
phenobarbital 100 artemisin: sampai
mg IM/ kali - Artesunat: 2,4 mg/ penderita sadar
(dewasa) 2x/ hari kgBB IV tiap 24 dan dapat
 Pengobatan spesifik jam sampai minum obat dan
artemisin: penderita sadardan dilanjutkan
- Artesunat: 2,4 mg/ dapat minum obat dengan obat oral
kgBB IV kemudian dan dilanjutkan kombinasi
dilanjutkan di jam ke dengan obat oral - Kuinin HCl
12 dan jam ke 24 kombinasi 25%: 10 mg/
- Kuinin HCl 25%: - Kuinin HCl 25%: kgBB dilarutkan
loading dose 20 mg/ 10 mg/ kgBB dalam 200 ml
kgBB dalam 100- dilarutkan dalam dekstrose 5%
200 cc cairan 200 ml dekstrose dalam 4 jam tiap
dekstrose 5% (NaCl 5% dalam 4 jam 8 jam. Apabila
0,9 %) selama 4 jam, tiap 8 jam. Apabila pasien sudah
dan dilanjutkan pasien sudah sadar sadar dan dapat
dengan 10 mg/ kgBB dan dapat minum minum obat,
dilarutkan dalam 200 obat, dapat dapat diberikan
ml dekstrose 5% diberikan peroral peroral kuinin
dalam 4 jam. kuinin 10 mg/ 10 mg/ kgBB
Selanjutnya diberika kgBB 3x/ hari 3x/ hari selama
dengan dosis dan selama 7 hari 7 hari
cairan serta waktu  Transfuse ganti bila  Transfuse ganti bila
yang sama tiap 8 perlu perlu
jam.  Pengobatan  Pengobatan
 Transfuse ganti bila komplikasi: komplikasi:
perlu - Gagal ginjal akut: - Gagal ginjal
 Pengobatan komplikasi: hemodialisa atau akut:
- Gagal ginjal akut: hemofiltrasi sesuai hemodialisa
hemodialisa atau indikasi atau
hemofiltrasi sesuai - Hipoglikemia: hemofiltrasi
indikasi dextrose 40% 50 sesuai indikasi
- Hipoglikemia: ml IV, dilanjutkan - Hipoglikemia:
dextrose 40% 50 ml dengan dekstrosa dextrose 40% 50
IV, dilanjutkan 10% ml IV,
dengan dekstrosa dilanjutkan
10% dengan
dekstrosa 10%
Diet Puasa Puasa Diet bertahap
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
 Pengkajian komplikasi:
 Sepsis
 Wanita hamil
 Gagal nafas
Rujuk/ SpPD, konsultan penyakit SpPD, konsultan penyakit SpPD, konsultan
Konsultasi tropic dan infeksi tropic dan infeksi penyakit tropic dan
Anastesi Anastesi infeksi
Anastesi 128
Outcome Tegaknya diagnosis  Hemodinamik stabil  Hemodinamik stabil
berdasarkan anamnesis dan  Monitoring kualitas  Monitoring kualitas
pemeriksaan fisik yang kesadaran, tanda-tanda kesadaran, tanda-
mendukung. perdarahan, syok, gagal tanda perdarahan,
 Didapatkan diagnosis nafas, monitoring syok, gagal nafas,
definitive parasite adanya kejang monitoring adanya
malaria dari  Cegah komplikasi kejang
pemeriksaan penunjang  Pengkajian risiko  Cegah komplikasi
infeksi nosokomial  Pengkajian risiko
infeksi nosokomial
Rencana Rawat ICU Rawat ICU, pindah rawat Rawat ICU, pindah rawat
Perawatan inap bila memungkinkan inap bila memungkinkan
Rawat jalan
46. Sepsis ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 10 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ JAM 0-3 JAM 3-6 JAM 6-24 HARI 2-10
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Status MR lengkap  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital  Tanda vital
Awal
Investigation/  Sesuai mikroorganisme dan  Sesuai mikroorganisme dan  Sesuai mikroorganisme dan  Sesuai mikroorganisme dan
Pemeriksaan organ terkait organ terkait organ terkait organ terkait
 Darah perifer lengkap,  Darah perifer lengkap,  Darah perifer lengkap,  Darah perifer lengkap,
hitung jenis leukosit, hitung jenis leukosit, hitung jenis leukosit, hitung jenis leukosit,
elektrolit, kadar asam laktat,
kadar bilirubin
elektrolit, profil lipid, kadar
asam laktat, kadar bilirubin
elektrolit, profil lipid, kadar
asam laktat, kadar bilirubin
elektrolit, profil lipid, kadar
asam laktat, kadar bilirubin
129
 GDS, ureum, kreatinin,  GDS, ureum, kreatinin,  GDS, ureum, kreatinin,  GDS, ureum, kreatinin,
SGOT, SGPT, albumin SGOT, SGPT, albumin SGOT, SGPT, albumin SGOT, SGPT, albumin
 Urinalisa, EKG  EKG  EKG  EKG
 Kultur specimen darah  Kultur specimen darah  Kultur specimen darah  Kultur specimen darah
paling sedikit 2 set (masing- paling sedikit 2 set diambil paling sedikit 2 set diambil paling sedikit 2 set diambil
masing minimal 20cc darah) secara perkutan dan yang secara perkutan dan yang secara perkutan dan yang
diambil secara perkutan dan lainnya melalui akses lainnya melalui akses lainnya melalui akses
yang lainnya melalui akses vascular vascular vascular
vascular  Kultur site of infection  Cek serologi jamur jika  Cek serologi jamur jika
 Kultur site of infection (sputum, urin, jaringan diduga sebagai diferensial diduga sebagai diferensial
(sputum, urin, jaringan abses) diagnosis penyebab infeksi diagnosis penyebab infeksi
abses)  Rontgen thoraks PA, BNO  Rontgen thoraks PA, BNO,  Rontgen thoraks PA, BNO,
 Rontgen thoraks PA, BNO, USG USG
USG abdomen
Treatment/  Pemasangan akses vena 2 jalur Sesuai dengan  Memeriksa alat medic yang terpasang  Memeriksa alat
Medikasi  Pemasangan CVC untuk mengukur surviving sepsis di tubuh pasien (akses intravena, medic yang
CVP campaign: kateter urin dll). Nilai diuresis. terpasang di tubuh
 Intubasi dengan ventilator bila pasien international  Medikamentosa sebelumnya pasien (akses
ARDS/ sesuai indikasi guidelines for dilanjutkan intravena, kateter
 Pemasangan kateter urin, kaji urin management of  Pertimbangan dialysis sesuai indikasi urin dll). Nilai
output severe sepsis and diuresis. Ganti
 Antipiretik: parasetamol bila demam septic shock: 2012 Sesuai dengan surviving sepsis kateter urin pada
 Simptomatis: PPI, sukralfat,  Target campaign: international guidelines for hari ke 5 atau aff
ondansentron dan lainnya sesuai resusitasi: management of severe sepsis and septic jika sudah tidak
indikasi - CVP 8-12 shock: 2012 diperlukan
 Tatalaksana antibiotic empiric pada mmHg  Target resusitasi:  Medikamentosa
syok septic: karbapenem (meropenem - MAP > 65 - CVP 8-12 mmHg sebelumnya
atau imipenem) kombinasi kuinolon mmHg - MAP > 65 mmHg dilanjutkan
(levofloxacine, atau ciprofloxacine) - Urin output - Urin output > 0,5 mL/ kg/hari  Pertimbangan
atau aminoglikosida (amikasin) > 0,5 mL/ - Scvo > 70% dialysis sesuai

Sesuai dengan surviving sepsis -


kg/hari
Scvo > 70%
- Kadar laktat normal
 Pemberian inotropic: dobutamin 
indikasi
Antibiotic
130
campaign: international guidelines for - Kadar laktat sampai dengan 20 mcg/ kg/menit disesuaikan
management of severe sepsis and septic normal dapat ditambahkan setelah pemberian dengan kultur
shock: 2012 vasopressor, jika didapatkan disfungsi
 Target resusitasi:  Dalam 6 jam: miocard, atau jika didapatkan tanda- Sesuai dengan surviving
- CVP 8-12 mmHg  Berikan tanda hipoperfusi. sepsis campaign:
- MAP > 65 mmHg vasopressor  Kortikosteroid: diberikan jika international guidelines
- Urin output > 0,5 mL/ kg/hari (untuk resusitasi cairan dan pemberian for management of
- Scvo > 70% menangani vasopressor tidak dapat memperbaiki severe sepsis and septic
- Kadar laktat normal hipotensi yang hemodinamik. Hydrocortisone IV shock: 2012
tidak respon dapat diberikan 200 mg/hari, 7-10 hari  Berikan terapi infeksi
 Dalam 3 jam pertama: dengan  Transfuse PRC: hanya diberikan jika empiric 1 jenis atau
- Berikan oksigen sesuai saturasi pemberian hipoperfusi sudah teratasi dan tidak lebih yang memiliki
O2 nya, jika perlu lakukan resusitasi cairan ada kondisi iskemia miokard, aktifitas untuk
intubasi endotracheal dan berikan kristaloid) hipoksemia berat, perdarahan akut dan melawan semua
ventilasi bantu, dengan target tidal untuk IHD. Transfuse diberikan jika Hb < pathogen (bakteri,
volume 6 ml/kg mendapatkan 7,0 g/dL dengan target 7-9 g/dL jamur, virus) dan
- Lakukan pemasangan CVC dan MAP > 65  Platelet: diberikan jika trombosit < yang dapat penetrasi
monitoring tekanan arteri mmHg. 10.000/mm3 tanpa adanya perdarahan, ke jaringan dalam
- Berikan sedasi pada pasien yang Norepinephrine atau jika trombosit < 10.000/mm3 jika konsentrasi yang
menggunakan ventilasi bantu. adalah pilihan pasien memiliki risiko perdarahan adekuat. Regimen
Analgetik dapat diberikan. utama. Dapat yang signifikan antimikroba ini harus
Neuromuscular blocking agent, dikombinasikan  Insulin: apabila hasil 2 kali dikaji ulang
juga dapat diberikan, namun tidak dengan pemeriksaan kadar glukosa darah eskalasinya setiap
pada pasien dengan ARDS vasopressin berturut-turut > 180 mg/dl. Protocol hari untuk mencegah
- Ukur kadar laktat 0,03 unit/ menit ditujukan untuk mencapai target atas terjadinya resistensi,
- Dapatkan kultur darah untuk  Dopamine dapat glukosa darah 140-180 mg/dl. Kadar mengurangi toksisitas
pemberian antibiotic diberikan glukosa darah dipantau setiap 1-2 jam dan mengurangi biaya
- Berikan cairan kristaloid 30 ml/kg sebagai sampai stabil (140-180 mg/dL) dan  Gunakan level
untuk menangani hipotensi atau alternative selanjutnya dipantau setiap 4-6 jam. procalcitonin sebagai
pada level laktat > 4 mmol/L. vasopressor Pemberian insulin dosis koreksi dapat acuan untuk tidak
cairan ini terus diberikan selama
tidak ada perbaikan dari
pada pasien
yang beresiko
diberikan untuk mempertahankan gula
darah 140-180 setiap 4-6 jam.
meneruskan
pemberian 131
hemodinamik rendah untuk  Hemodialisis intermitten dibutuhkan antimikroba empiric
- Albumin dapat diberikan dalam takiaritmia, atau pada pasien sepsis berat dengan gagal pada pasien dan
resusitasi cairan jika pasien pada pasien ginjal akut mengurangi biaya
membutuhkan jumlah kristaloid bradikardia  Profilaksis untuk VTE (venous  Kombinasi terapi
yang cukup banyak  Ukur CVP dan thromboembolism): empiric dapat
- Berikan terapi infeksi empiric 1 Scvo2 farmakoprofilaksis yang dapat diberikan pada pasien
jenis atau lebih yang memiliki  Evaluasi ulang diberikan adalah LMWH setiap hari. sepsis berat sesuai
aktifitas untuk melawan semua kadar laktat Jika klirens kreatinin < 30 ml/menit, dengan focus infeksi
pathogen (bakteri, jamur, virus) dapat diberikan dalteparin atau bentuk yang sulit ditangani,
dan yang dapat penetrasi ke LMWH lainnya yang tidak atau dengan multi-
jaringan dalam konsentrasi yang memperberat metabolisme ginjal. Jika drug resistance
adekuat. Regimen antimikroba ini memungkinkan, gunakan profilaksis pathogen, misal
harus dikaji ulang eskalasinya mekanik sekaligus pada pasien sepsis Acinetobacter dan
setiap hari untuk mencegah berat, misalnya dengan kompresi pseudomonas spp.
terjadinya resistensi, mengurangi pneumatic intermiten. Pada pasien  Terapi empiric
toksisitas dan mengurangi biaya yang kontraindikasi untuk diberikan diberikan 3-5 hari.
- Gunakan level procalcitonin heparin, maka profilaksis mekanin Selebihnya
sebagai acuan untuk tidak dapat diberikan, misalnya dengan disesuaikan dengan
meneruskan pemberian stoking kompresi, dan alat kompresi hasil kultur darah
antimikroba empiric pada pasien lainnya secara intermiten  Profilaksis stress
dan mengurangi biaya  Profilaksis stress ulcer: dapat ulcer: dapat diberikan
- Kombinasi terapi empiric dapat diberikan H2 blocker, atau PPI H2 blocker, atau PPI
diberikan pada pasien sepsis berat  Tindakan untuk menangani sumber
sesuai dengan focus infeksi yang infeksi harus dilakukan dalam 12 jam
sulit ditangani, atau dengan multi- pertama setelah diagnosis dan sumber
drug resistance pathogen, misal infeksi didapatkan
Acinetobacter dan pseudomonas
spp.
- Terapi empiric diberikan 3-5 hari.
Selebihnya disesuaikan dengan

Diet 
hasil kultur darah
Pemberian makanan secara  Pemberian makanan secara  Pemberian makanan secara  Pemberian makanan secara
132
oral/ enteral apabila toleransi oral/ enteral apabila toleransi oral/ enteral apabila toleransi oral/ enteral apabila toleransi
baik dalam waktu 48 jam baik dalam waktu 48 jam baik dalam waktu 48 jam baik dalam waktu 48 jam
setelah diagnosis sepsis berat setelah diagnosis sepsis berat setelah diagnosis sepsis berat setelah diagnosis sepsis berat
atau renjatan sepsis atau renjatan sepsis atau renjatan sepsis atau renjatan sepsis
ditegakkan. Sebaiknya ditegakkan. Sebaiknya ditegakkan. Sebaiknya ditegakkan. Sebaiknya
pasien tidak dipuasakan total pasien tidak dipuasakan total pasien tidak dipuasakan total pasien tidak dipuasakan total
atau hanya diberikan glukosa atau hanya diberikan glukosa atau hanya diberikan glukosa atau hanya diberikan glukosa
intravena. intravena. intravena. intravena.
 Pemberian nutrisi pada  Pemberian nutrisi pada  Pemberian nutrisi pada  Pemberian nutrisi pada
minggu pertama diawali minggu pertama diawali minggu pertama diawali minggu pertama diawali
dengan dosis kecil (500 dengan dosis kecil (500 dengan dosis kecil (500 dengan dosis kecil (500
kalori/ hari) yang kemudian kalori/ hari) yang kemudian kalori/ hari) yang kemudian kalori/ hari) yang kemudian
dinaikkan bertahap sesuai dinaikkan bertahap sesuai dinaikkan bertahap sesuai dinaikkan bertahap sesuai
dengan kebutuhan kalori dengan kebutuhan kalori dengan kebutuhan kalori dengan kebutuhan kalori
penuh yang dapat penuh yang dapat penuh yang dapat penuh yang dapat
ditoleransi. ditoleransi. ditoleransi. ditoleransi.
 Pemberian glukosa intravena  Pemberian glukosa intravena  Pemberian glukosa intravena  Pemberian glukosa intravena
dan nutrisi enteral lebih dan nutrisi enteral lebih dan nutrisi enteral lebih dan nutrisi enteral lebih
diutamakan dari nutrisi diutamakan dari nutrisi diutamakan dari nutrisi diutamakan dari nutrisi
parenteral total atau nutrisi parenteral total atau nutrisi parenteral total atau nutrisi parenteral total atau nutrisi
enteral sebagian ditambah enteral sebagian ditambah enteral sebagian ditambah enteral sebagian ditambah
nutrisi parenteral dalam 7 nutrisi parenteral dalam 7 nutrisi parenteral dalam 7 nutrisi parenteral dalam 7
hari pertama setelah hari pertama setelah hari pertama setelah hari pertama setelah
diagnosis sepsis berat atau diagnosis sepsis berat atau diagnosis sepsis berat atau diagnosis sepsis berat atau
renjatan septic ditegakkan. renjatan septic ditegakkan. renjatan septic ditegakkan. renjatan septic ditegakkan.
 Berikan nutrisi tanpa  Berikan nutrisi tanpa  Berikan nutrisi tanpa  Berikan nutrisi tanpa
suplementasi imunonutrisi suplementasi imunonutrisi suplementasi imunonutrisi suplementasi imunonutrisi
spesifik (arginine, glutamin, spesifik (arginine, glutamin, spesifik (arginine, glutamin, spesifik (arginine, glutamin,
omega-3) pada pasien sepsis omega-3) pada pasien sepsis omega-3) pada pasien sepsis omega-3) pada pasien sepsis
berat. berat. berat. berat.
Penyuluhan 

Edukasi
Pengkajian komplikasi:
 Edukasi  Edukasi  Edukasi 133
- Multi organ disfunction Syndrome
- VAP (ventilator acquired pneumonia)
Rujuk/  SpPD, konsultan penyakit  SpPD, konsultan penyakit  Anestesi  Anestesi
Konsultasi tropic dan infeksi tropic dan infeksi
 Anestesi  Anestesi
Outcome  Terpenuhinya kriteria sepsis  Terpenuhinya kriteria sepsis  Hemodinamik stabil  Hemodinamik stabil
 Target resusitasi tercapai  Target resusitasi tercapai  Monitoring kadar tanda-  Usahakan diuresis > 0,5
tanda vital ml/kgBB/jam
 Usahakan diuresis > 0,5  Kontro sumber infeksi
ml/kgBB/jam  Cegah komplikasi
 Target resusitasi tercapai  Pengkajian risiko infeksi
nosokomial
Rencana  Rawat ICU  Rawat ICU Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
47. Demam Tifoid ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 6 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI 3-5 HARI 6
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap
Awal  Tanda vital
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer
Pemeriksaan lengkap, lengkap, tes lengkap, tes lengkap, tes
elektrolit fungsi hati fungsi hati fungsi hati
 GDS, ureum, serial bila  elektrolit serial  elektrolit serial
kreatinin, diperlukan bila diperlukan bila diperlukan
SGOT, SGPT,  tes widal, IgM
albumin salmonella
 Rapid test/ ICT
malaria
 Tes NS1 (bila
awitan demam
< 3 hari) atau
dengue blot
IgG, IgM (bila
awitan > 5 hari)
134
 Widal, IgM
salmonella, IgM
leptospira bila
diperlukan
Treatment/  Memberikan O2 mulai 2-4  Memberikan O2 mulai 2-4 Sama Sama
Medikasi lt/menit, disesuaikan dengan lt/menit, disesuaikan dengan dengan
saturasi O2 (pemberian dengan saturasi O2 tabel 2 tabel 2
oksigen disesuaikan indikasi (pemberian oksigen
klinis medis) disesuaikan indikasi klinis
 Pemasangan akses vena medis)
 antipiretik parasetamol bila  Memeriksa alat medic
demam yang terpasang di tubuh
 simptomatis lainnya pasien (akses intravena,
 kloramfenikol 4x500 mg kateter urin dll). Nilai
sampai dengan 7 hari bebas diuresis.
demam  antipiretik parasetamol
bila demam
alternative lain:  simptomatis lainnya
 tiamfenikol 4x500 mg  kloramfenikol 4x500 mg
 cotrimoksazol 2x2 tablet sampai dengan 7 hari
selama 2 minggu bebas demam
 ampisilin dan amoksisilin 50- alternative lain:
150 mg/kgBB selama 2  tiamfenikol 4x500 mg
minggu  cotrimoksazol 2x2 tablet
 sefalosporin generasi ke 3: selama 2 minggu
- ceftriaxone 3-4 gram  ampisilin dan amoksisilin
dalam 100 cc dextrose 50-150 mg/kgBB selama 2
drip, habis dalam 30 minggu
menit, 1x/ hari, selama 3-  sefalosporin generasi ke 3:
5 hari - ceftriaxone 3-4 gram
- cefotaxime 2-3 x 1 gram dalam 100 cc dextrose
- cefoperazone 2x1 gram drip, habis dalam 30
 fluorokuinolon: menit, 1x/ hari,
- ciprofloksasin 2x500 selama 3-5 hari
mg/hari selama 6 hari - cefotaxime 2-3 x 1
- ofloksasin 2x400 mg/hari gram
selama 7 hari - cefoperazone 2x1
- pefloksasin 400 mg/hari gram
selama 7 hari  fluorokuinolon:
- flerofloksasin 400 - ciprofloksasin 2x500
mg/hari selama 7 hari mg/hari selama 6 hari
- ofloksasin 2x400
mg/hari selama 7 hari
- lenofloxacin 1x500
mg/ hari selama7 hari
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan  Edukasi Edukasi Edukasi  Rencana 135
 Pengkajian komplikasi: kepulangan
 Intestinal: perdarahan intestinal, perforasi  Rencana
usus, ileus paralitik, pancreatitis control post
 Extra intestinal: rawat inap
 Cardiovascular: kegagalan sirkulasi perifer,
myocarditis, thrombosis, tromboflebitis
 Hematologic: anemia hemolitik,
trombositopenia, DIC
 Paru: empyema, pneumonia, pleuritis
 Hepatobilier: hepatitis. Kolesistitis
 Ginjal: glomerulonefritis, pielonefritis,
perinefritis
 Tulang: osteomyelitis, periostitis,
spondylitis, arthritis
 Neuropsikiatrik: thypoid toksik
 Syok septik
Rujuk/ SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan
Konsultasi penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan
infeksi infeksi infeksi infeksi
Outcome  Tegaknya  Demam turun  Demam turun  Kesadaran baik
diagnosis  Hemodinamik  Hemodinamik  Demam tidak
berdasarkan stabil stabil ada
anamnesis dan  Cegah  Cegah  Intake baik
pemeriksaan komplikasi komplikasi
fisik yang  Pengkajian
mendukung. risiko infeksi
 Didapatkan nosokomial
diagnosis
definitive
salmonella
typhii atau
salmonella para
typhi dari
pemeriksaan
penunjang
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan

136
48. Toksik Tifoid ICD:

Perkiraan Lama Perawatan : 10 hari

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2-5 HARI 6-10
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap,  Darah perifer lengkap,  Darah perifer lengkap,
Pemeriksaan elektrolit tes fungsi hati serial tes fungsi hati serial
 GDS, ureum, kreatinin, bila diperlukan bila diperlukan
SGOT, SGPT, albumin  Ureum, kreatinin, GDS,  Ureum, kreatinin, GDS,
 Rapid test/ ICT malaria elektrolit sesuai elektrolit sesuai
 Tes NS1 (bila awitan indikasi indikasi
demam < 3 hari) atau
dengue blot IgG, IgM
(bila awitan > 5 hari)
 Widal, IgM salmonella,
IgM leptospira bila
diperlukan
 Kultur darah
salmonella dan uji
resistensi
137
Treatment/  Memberikan O2 mulai  Memberikan O2 mulai  Memberikan O2 mulai
Medikasi 2-4 lt/menit, 2-4 lt/menit, 2-4 lt/menit,
disesuaikan dengan disesuaikan dengan disesuaikan dengan
saturasi O2 (pemberian saturasi O2 (pemberian saturasi O2 (pemberian
oksigen disesuaikan oksigen disesuaikan oksigen disesuaikan
indikasi klinis medis) indikasi klinis medis) indikasi klinis medis)
 Pemasangan akses vena  Memeriksa alat medic  Memeriksa alat medic
 Pemasangan kateter yang terpasang di tubuh yang terpasang di tubuh
urin, kaji urin output pasien (akses intravena, pasien (akses intravena,
 Pemasangan NGT kateter urin dll). Nilai kateter urin dll). Nilai
 Memasang bedside diuresis. diuresis. Ganti kateter
monitor kontinu  Memasang bedside urin pada hari ke 5 atau
 antipiretik parasetamol monitor kontinu aff jika sudah tidak
bila demam (oral atau  Antibiotic kombinasi diperlukan.
injeksi sesuai kondisi) kloramfenikol 4x500  Memasang bedside
 PPI misal omeprazole mg per oral dengan monitor kontinu atau
2x40 mg IV ampisilin 4x1 gr IV melepaskannya bila
 Sukralfat syrup atau ceftriaxone 1x3-4 klinis sudah membaik
 Hepatoprotektor sesuai gr drip IV atau  Medikamentosa
indikasi meropenem 3x1 gram suportif dan antibiotic
 Ondansentron IV 2x8 (bila dicurigai MDR dilanjutkan
mg typhi)
 Antibiotic kombinasi
kloramfenikol 4x500
mg per oral dengan
ampisilin 4x1 gr IV
atau ceftriaxone 1x3-4
gr drip IV atau
meropenem 3x1 gram
(bila dicurigai MDR
typhi)
 Dexamethasone 3x5
mg
Diet Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral per
NGT NGT NGT
Penyuluhan  Edukasi  edukasi  edukasi
 Pengkajian komplikasi:
sepsis
Rujuk/  SpPD, konsultan  SpPD, konsultan  SpPD, konsultan
Konsultasi penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan
infeksi infeksi infeksi
 Neurologi  Neurologi  Neurologi
 Anestesi  Anestesi  Anestesi
Outcome Tegaknya diagnosis typoid  Hemodinamik stabil  Hemodinamik stabil
disertai dengan gangguan  Monitoring kualitas  Monitoring kualitas
kesadaran dengan atau kesadaran kesadaran
tanpa kelainan neurologis  Cegah komplikasi  Cegah komplikasi
lainnya dan hasil  Pengkajian risiko  Pengkajian risiko 138
pemeriksaan cairan otak infeksi nosokomial infeksi nosokomial
masih dalam batas normal
Rencana Rawat icu Rawat icu Rawat icu, pindah rawat
Perawatan inap biasa bila kondisi
klinis memungkinkan
Rawat jalan

Anda mungkin juga menyukai