Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AZISAN

NIM : E041171516

TATA KELOLA PEMILU

Anilisa 5 syarat pemilu Demokratis :

1. Regulasi yang jelas dan tegas

Menurut saya ini merupakan inti dari kelima syarat dimana regulasi/peraturan yang mengatur
jalannya pemilihan umum harus jelas juga tegas agar sesuai dengan yang diinginkan. Ini
merupakan sebuah petunjuk bagi penyelenggara dalam menjalankan tugasnya untuk
menyukseskan pemilu yang jujur dan adil.

Seluruh pelanggaran pemilu harus bisa dipastikan tegas dalam penegakan hukumnya.
Pelanggaran proses, pelanggaran pidana, pelanggaran etik. Ketika penegakan hukum tidak
berjalan maka masyarakat pun tidak akan percaya terhadap hasil pemilu. Makanya hukum harus
tegas dalam hal ini.

2. Peserta pemilu yang kompeten

Disamping regulasi yang jelas dan tegas, wakil yang akan dipilih atau peserta pemilu juga harus
mempunyai kapasitas yang mumpuni. Ketika peserta memiliki integritas yang tinggi, maka
pelanggaran pun pasti tidak akan terjadi. Adanya pelanggaran dari peserta itu karena dari diri
pesertanya yang kurang kompeten.

3. Pemilih yang cerdas

Pemilih yang cerdas yaitu pemilih yang memilih wakil yang kompeten serta taat dengan aturan.
Pemilih yang memilih wakil karena money politic adalah pemilih yang, dalam bahasa Rocky
Gerung, Dungu. Ketika peserta pemilu/wakil yang akan maju dalam kontestasi melakukan
pelanggaran seperti contoh tadi, bisa dipastikan ia akan melakukan pelanggaran selanjutnya
ketika ia terpilih dan menjabat nanti. Pemilih yang cerdas, pasti tidak akan memilih calon
pemimpin yang pada masa pencalonan melakukan pelanggaran.

Di Indonesia, sistem yang digunakan dimana seorang calon dapat terpilih karena mendapat suara
terbanyak dalam daftar terbuka (open list proportional representation). Akibatnya para calon
berlomba-lomba untuk mendapatkan suara terbanyak dimana hal ini mendorong calon untuk
menghalalkan segala cara untuk menang.

4. Birokrasi yang netral dan independen

Dalam hal ini, penyelenggara harus netral, netral dalam arti tidak membeda-bedakan calon-calon
yang akan berkontestasi di pemilu. Adanya tindak kecurangan, bukan hanya karena kurang
tegasnya regulasi, tetapi juga faktor adanya kesempatan, apalagi penyelenggara yang tidak netral,
sudah bisa dipastikan ada kecurangan di dalamnya.

Adanya kecurangan seperti manipulasi suara karena terbukanya celah ketika penyelenggara yan
tidak independen dan netral. Hal tersebut adalah salah satu malpraktik yang terjadi karena calon
merasa perlu untuk mengutak-atik proses pemilu demi keuntungan paribadi calon, dan hal
rtersebut harus melibatkan penyelenggara pemilu.

5. Penyelenggara pemilu yang berintegritas

Disamping peserta pemilu yang harus kompeten, penyelenggara pemilu juga harus kompeten,
punya kemampuan yang mumpuni dalam mengawal berjalannya pemilu. Untuk menghasilkan
pemimpin yang berkompeten, harus juga dibarengi dengan penyelenggara yang berkompeten
juga.

Adanya kecurangan dalam pemilu terkait penyelenggara pemilu dan peserta pemilu disebabkan
adanya relasi personal dari peserta pemilu dengan penyelenggara sehingga peserta pemilu
mengekploitasi relasi personal demi kemenangan yang didambakannya. Hal tersebutlah yang
akan terjadi ketika penyelenggara tidak mempunyai integritas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai