Anda di halaman 1dari 36

1

MATA
KONJUNGTIVITIS KERATITIS BLEFARITIS
Bakteri  purulen (streptoc, Alergi, staphylococcus, seboro
gonorrhea), virus  serose Virus (HSV-1), bakteri, alergi, (ada jerawat batu bnyk)
Etiologi
(adenovirus), alergi  di kedua lensa kontak
mata& gatal (seasonal), lensa kontak
Mata merah, berair, gatal Mata berair, nyeri, merah Gatal / merah / sakit di pinggi
KU
kelopal mata
Onset Akut Kronis
Biasanya 1 mata dulu baru ke2 mata Margo lateral palpebrae
Lokasi
bbrp hari kemudian
- Pemakaian lensa kontak lama
Kronologis - cerita di lingkungannya ada yg sprt
ini
- Sekret (+), - Gangguan visus ()
Kualitas
- Ggn. Visus N
Kuantitas Terus2an
Memperberat Kalo keluar makin parah Alergi : kl kena alergen gatal
Memperingan Pake insto menolong sebentar Kompres dingin
Kel. Lengket saat pagi (+) nyeri Lengket saat pagi buka mata,
tambahan Tidak ada nyeri banyak air mata
TU Demam (+) dikit
Batuk pilek? (+)  adenovirus Ngeliat cahaya silau gak? (+) 
TS
Photofobia
- Pernah sprt ini? - DM?
- Pernah pakai kacamata/kontak - Pernah pakai kacamata/kon
RPD
lensa sblmnya? (kl ada ggn. Visus) lensa sblmnya?
- Pernah operasi mata?
Di rumah atau di ling. nya ada yg
RPK
kayak gini?
- Riw. Sentuhan sm orang sakit
mata?
- Sering kucek2 mata?
RKP - Suka makan sayur (wortel)? Vit A
- Sering pake lensa kontak?
- Riw. pakai obat tetes? Rame2?
- Riw. operasi?
- Visus N - Visus  - Visus N, semua N
- Palpebrae edema - Injeksi silier (dr kornea keluar) - Margo Palpebrae : krusta (+
- Konjungtiva: Hiperemis, hipertrofi, - Kornea keruh teleangiektasis (+), hiperem
sekret mukopurulen (+)/encer,
PJ injeksi konjungtiva (+), Hipertrofi
folikel (lymph.node)/ papil(sprt
cobble stone)
- Kornea : erosi kapiler,
hiposensibilitas
PP Swab kultur sekret (mikrobio)
- Antibiotik topikal tetes -
Terapi
- Kortikosteroid : Cendoxitrol
- Konjungtivitis - Glaukoma (mata merah juga) - Hordeolum
DD - Keratitis - Uveitis (visus ) - Chalazion
- Endoftalmitis (visus ) - Ca kelenjar sebaseus
- Jangan pakai kontak lens >8 jam, obat tetes
- Jangan pakai handuk barengan
- Kl mata gatel jangan dikucek
Edukasi - Obat tetes gaboleh sampe kena mata, dan gaboleh dipk org
- Jangan dipegang matanya, harus cuci tgn kalo dipegang.
- Konjungtivitis: rata2 sembuh sendiri
- Bs menular smp 4 minggu (dr alat makeup, botol obat dll)
MATA 2
HORDEOLUM CHALAZION
Etiologi peradangan Tersumbatnya kel. sebaseus
Kelopak mata/bengkak/sakit , bisul di Kelopak mata ada benjolan
KU
kelopak mata
Onset < 1 minggu > 1 mata
Lokasi Kelopak mata bagian atas
Kronologis
Kualitas -
Kuantitas Terus2an
Memperberat Kl nunduk makin sakit
Memperingan Kompres dingin, pake insto
Kel. Tdk ada tanda2 peradangan
tambahan
TU
TS
- DM (+)
RPD - Pernah pakai kacamata/kontak
lensa sblmnya?
RPK
RKP -
- Visus N, semua N -semua N kecuali palpebrae ada
- palpebrae superior : (+) benjolan, benjolan
PJ permukaan licin, hiperemis, nyeri
tekan (+), functiolaesa ptosis (kl
bengkak banget)
PP
Terapi - -
- hordeolum
DD
- chalazion
Edukasi - -
PJ MATA
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Visus - “Apa ibu bisa baca?”
- tujuan: memeriksa ketajaman penglihatan
- 1 mata dulu. jarak snellen 6meter,  mata kanan dulu (Snellen = N 6/6) yg atas gak berubah karna jarak pasien
max 6 m dr snellen chart.
- Kl ada yg menular!!! “saya periksa mata kiri terlebih dahulu karna mata kanan ada infeksi dan takut kl menular”
- “bu tolong tutup sebelah mata dgn telapak tangan tp jangan ditekan ya bu”
- Turunin trs smp dia udh gakbisa baca >1/2 baris (hasilnya yang dia bisa baca semua)  hasilnya di kanan tulisan
“visus mata kanan … & visus mata kiri …”
- Misal: 6/15: org itu bisa baca dalam 6 meter, orang lain bisa baca itu dalam 15 m.
- Kalo gakbisa, “saya akan mulai pake jarak 5 m” pake hitungan jari (5/60)  maju
- Kalo gakbisa jg, pake lambaian tgn (1/300)
- Cahaya pake pen light “pak keliatan gak?”  1/~
- Kalo gakbisa, pake pinhole  kl membaik: brrt (+) kelainan refraksi.
- Kl pasien >40 thn  tes baca dekat
3. Konfrontasi - Tujuan : memeriksa ada/tdknya penyempitan lapang pandang (+) penyempitan =
Donder glaukoma
- “pasien diletakkan berhadapan dgn pemeriksa dgn asumsi mata pemeriksa N, pak tutup mata kiri ya. Nanti
bapak matanya lurus aja ke saya. Nnt saya taro tangan saya ditengah2 kasih tau ya kalo keliatan” OD  OS
“pak ini berapa?”
- dr luar ke tengah  kl pasien ga keliatan, majuin dikit. Hirschberg
- N lapangan pandangan sama dgn pemeriksa / menyempit dr pemeriksa 1 mata lari ke luar,
cahaya di dalam :
4. Bola mata - Kedudukan simetris eksotropi.
(senter) Kebalikan: eso
- Pergerakan, tujuan : memeriksa ada/tdknya kelemahan otot mata (mata angin)
- Hirschberg’s test : senter ditengah mata, jgn terlalu dekat min. 1m supaya tdk ada pengaruh konvergen 
hirschberg pantulan cahaya N ditengah kornea (+) tekanan/keras :
- Cover’s test : tutup satu mata, periksa mata sebelahnya (N = refleks mata ditengah) glaukoma

- TIO : tekanan bola mata yg N dulu, pasien liat kebawah, 2 jari (1 tgn neken, satu tgn ngerasa”
nyeri ada/tdk? (N = tek. Bola mata N, 11-21 mmHg)
5. Palpebrae - Bentuk : N / Entropion (palpebare kedalam  bulu mata mencolok bola mata) / Ektropion (keluar
konjungtivanya keliatan bgt)
Hordeolum = bintitan di
- Ptosis : palpebrae jatuh (suruh melek) dalam
Chalazion = bintitan
- Lagoftalmus : tdk bisa merem (pegang atasnya, suruh nutup mata, diluar
N = ada usaha buat nutup mata) Trikiasis : bulu mata
- Warna : N / hiperemis / Sianosis ke arah dalam (mata
merah)
- Tonjolan mata tidak ada  tumor? Hordeolum*? Chalazion*? Distrikiasis : bulu
mata 2 baris
- Sikatriks? Nyeri tekan?
- Sekret? Ada/ tdk, cair/mukopurulen /serosa  konjungtivitis
- Margo palpebrae? Hiperemis / krusta  blefaritis Pinguekula :
pertumbuhan daging
6. Supersilia - Pertumbuhan merata, di mata gak sampe
/Silia kornea
- Kedudukan normal  Trikiasis*? Distrikiasis*? Pterigium : daging
7. Konjungtiva - Periksa atas (tarsal) dan bawah (fornix, bulbar) sampe kornea
(senter)
- Permukaan : licin /berbenjol
- Warna : N / ikterus / hiperemis
- Benjolan/ Sikatriks
- Perdarahan?
- Sekret (+) / (-)
- Papil / folikel / pinguekula / pterigium
8. Sklera - Warna N putih
- Perdarahan / sikatriks / benjolan
9. Kornea - Diameter : N 12 mm, Kornea jernih, Sensibilitas kornea N / hipersensi / hiposensi
(senter)
- Arkus senilis
10. COA (senter) - COA dalam (jika iris terlihat utuh) / dangkal (Ada bayangan), jernih, perdarahan (-)/(+)  Senter dr samping aja,
liat dr depan.
11. Iris - Warna hitam kecoklatan, bentuk radier
(senter)
- Atrofi (Wrn keputihan) / sinekia (nempel ke ante/poste) / bengkak
12. Pupil - Bentuk bulat, ukuran isokor (simetris ka-ki) 3mm, letak esentris (ditengah)
(senter dr
- Refleks cahaya langsung miosis & tdk lgsg miosis (ditutup)
bawah aja
13. Lensa (s) - Lensa jernih (patokan : pupil keliatan hitam) / keruh
- Tes bayangan : 45 senter dr depan  (-) N tdk ada bayangan / (+) ada bayangan katarak
14. App. Lakri - N / Hiperemi / bengkak / nyeri tekan
15. Buta warna - Isihara / benang
HIDUNG
Rhinitis Alergi Rhinitis Vasomotor Rhinosinusitis
Etiologi Alergi Obat2an, dingin, bau Radang di sinus
KU Bersin2, mata merah berair Bersin2 Hidung tersumbat
Onset Persisten 1 minggu Saat tertentu(pagi/malem/dingin) Akut = < 4 minggu
Lokasi
Mungkin karena sblmnya kontak Tiba2 aja kayak gitu
Kronologis
sm debu, binatang
Mengganggu aktivitas Ingus kental, keluar susah,
Kualitas
masuk tenggorokan
Terus2an, Sekali bersin bs 5x Kl cuma skali2, tanya seminggu
Kuantitas kyk gini bs brp x? (tiap
pagi/malem dll)
- Deket binatang? Cuaca, waktu
Memperberat
- Ke tmpt yg banyak debu
Memperingan Setelah beraktivitas hilang sendiri
- Mata berair, gatal, hidung gatal Hidung tersumbat (berubah Penciuman berkurang
Kel. tambahan - Sekret hidung encer  sesuai posisi) Nyeri sekitar wajah
mengikuti posisi
TU Alergi (+)
- Mata berair Mata tidak berair
- Hidung gatal, tersumbat, bisa
TS
encer
- Batuk pilek?
RPD - Riw. Asma?
RPK
- Dirumah ada binatang Ada riw. Penggunaaan obat2an?
peliharaan? (+) co: dekongestan, jantung
RKP - Sprei atau karpet sering
dibersihkan?
- Di lingkungan ada banyak debu?
- Garis denis morgan (lipatan Konka edema, warna N Perbesaran conchae inferior
infraorbital)
- Allergic crease (krn ngisap
hidung)
PJ
- Allergic shiner (bwh mata hitam
lebam)
- Konka edema (+), livide
- Sekret (+) encer, jernih
- Skin prict test (+)  >3mm
PP - Px lab dgn sekret hidung 
eosinofil dan igE (alergi
- Antihistamin (CTM) - Dekongestean (efedrin) -
Terapi
- Kortikosteroid
- Rhinitis vasomotor/alergi
- Rhinitis idiopatik
DD
- Fraktur basis kranii (LCS keluar dr hidung)
- Rhinosinusitis (hidung tersumbat, sakit disekitar hidung dan kepala)
- hindari faktor risiko (co: kucing jangan dibawa tdr, pake masker kalo -
beres2)
Edukasi
- langsung minum obat kalau muncul gejala yg sama
- OR yang rutin
PJ HIDUNG
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Luar hidung -Inspeksi :
o bentuk normal
o tidak ada deviasi
o saddle nose
o edem, tumor
-Palpasi :
o Nyeri
o Krepitasi
3. Rinoskopi -Vestibulum nasi : lapang / sempit
anterior -Epidermis : warna merah muda
(pake senter -Cavum nasi : lapang / sempit
kepala & -Mukosa : merah muda / hiperemis
spekulum -Konka inferior dan media
hidung) o Besar : normotrofi / hipertrofi /edema / atrofi
-> spekulum o Warna : merah muda / livide (alergi)/ hiperemis
taro ditgn kiri o Permukaan : licin / berbenjol
dan mengarah -Meatus media dan infe : sekret (+)/(-)
kebawah -Septum : lurus / deviasi / spina ?
Korpus alienum :
-Sekret : (-) / (+) dr meatus mana, banyak/sedikit, warna, konsistensi, bau/tidak Benda asing
-Polip / tumor / korpus alienum / adhesi konka dgn septum
5. Ggn. penghidu -Pastikan tdk ada sumbatan
-Tanya “pernah cium bau kopi? Teh?
-Tutup satu hidung o/ pemeriksa,
-tanya “ada bau?” “ini bau apa?”
-Hasil : N pasien mengenali bau yang tercium (Normosmia)
TELINGA
Otitis Media Otitis Eksterna Serumenprob
Komplikasi dr ISPA, kerusakan Sering korek telinga
Etiologi
membran timpani,
OMA = keluar cairan bening, kental Sakit ditelinga luar Telinga tersumbat
(glue)
KU
OMSK= telinga keluar cairan sprt
nanah, berbau
Onset OMSK = > 3 minggu
Lokasi Dalam telinga / Retroaurikuler Tragus
1. TTV - sering
Suhu, TD, nadi,
korekpernapasan,
kuping kesadaran, keadaan
Tiba2 ajapasien
kayak gitu
2. Aurikula - dalam
Kronologis -Bentuk waktu dekat
: Normotia abis flu
/ mikrotia / makrotia / agenesis
(mulai - sering berenang
-Kemerahan / sikatrik / tumor/ hematom/ trauma
headlamp) - ggn pendengaran (+) Ggn. Pendengaran (+)
Kualitas
3. Pre aurikula - telinga terasa
-Fistel (lubang) : (-)/(+) penuh
Kuantitas Terus2an =
-Aurikula assecoris (daging tumbuh di dkt tragus) : (-)/(+)
Nyeri kalau tragus disentuh, atau Saat mandi/berenang
Memperberat-Abses / sikatriks
lg ngunyah makin gaenak
Memperingan-Pembengkakan?
4. Retro aurikula -Pembesaran
- nyeri banget kelenjar retroauri / Abses / fistel / sikariks
- OES: buka mulut sakit
(kuping Kel. -Pembengkakan?
- Keluar cairan (otorea) - OED: ditarik sakit
tambahan
disingkap) -Nyeri
- Posttekan nasal(pake
driptelunjuk)
(+)
5. Infra aurikula
TU -Pembesaran
Demam (+)kelenjar  infeksi parotis =
TS -Nyeri tekanpilek? (+)  duluan mana? Pembesaran kel. Retroauri (+)
- Batuk
6. Liang telinga - Riw./ Batuk
-Lapang sempit, pilek?
bentukKapan? Apakah
sprt huruf S Apakah sering begini bu?
RPD
(senter kepala) -Warna sembuh?
epidermis : merah muda / hiperemis / pucat
RPK -Sekret : (+)/(-) / banyak , bau/tdk, warna? Konsistensi?
- Sering
-Serumen berenang?
: (+)/(-), konsistensi? Warma? - Suka korek kuping? Sampe - Suka bersihin kuping?
RKP
dalem ga? Sampe dalem ga?
-Laserasi? Vesikel? Jar. Granulasi? Korpus alineum? Sagging?
- TTV = demam - TTV = demam -
7. Membran -Utuh /intact
- OMA = membran timpani - OES = liang telinga sempit
timpani -Warna : putih mengkilat
eritem/N, seperti
blm perforasi, mutiara / abu2karena
sekret perkapuran
ada / sikatriks
(otoskop) -Refleks(+) cahaya : (+), utuh / terputus benjolan/furunkel
-Posisi
- OMSK : N / =retraksi
(-)nyeri(ketarik) / bombans (cembung - OED = merah
krn adamenyeluruh
dorongan dr
pddalam)
PJ
 Palpasi
-Perforasi retroauri
: (-) / sentral (+) nyeri
/ marginal / attic (diatas)liang telinga
/ pinggir tidak rata
 Membran
-Jar. Granulasi / poliptimpani eritem, (serumen yang mengeras) / tumor
/ kolesteotoma
8. perforasi,
Rinne (512 Hz) -Fungsi: membandingkan hantaran ref. cahaya tdk tulang
N dan udara
 Liang telinga eritema, sekret
-Taro di pros. Masteoid pasien  “kl udh gadenger bilang ya bu”
(+), kolesteotoma (+)
-pindahin garpunya ke liang telinga
- Px Audiometri (kl ada ggn. Pendengaran)
PP -hasil  hantaran
- :Px kl msh dengersekret
lab dengan telingaudara lbh baik dr tulang, rinne telinga ka/ki
- positif.
Ear toilet
-Kl -(-)Antibiotik
: tuli konduktif (obstruksitetes
& antiinflamasi pada telinga)
Terapi
9. Webber -Fungsi: membandingkan
- Analgetik demam hantaran tulang telinga ka dan ki
- Obatin
-taro di vertex ISPA
-N - tdk
: Otitis Media ,weber tidak ada lateralisasi
terdengar -Otomikosis (gatal)
DD
- Otitis Eksterna
-Kl terdengar : weber lateralisasi di telinga …
- Jangan korek kuping terlalu dalam
Edukasi -Kalo misal dia keluhan di kanan,
- Kalo pilek jangan dibuang terlalu keras  nnt msk eustachii  infeksi telinga
terdengarnya di kanan : tuli konduktif
Komplikasi - Mastoiditis
terdengar di kiri (kontralateral) : tuli sensoris
10. Swabach -Fungsi: membandingkan pendengaran pemeriksa dan pasien dgn syarat
pemeriksa normal
-Taro di pros. Masteoid pasien  “kl udh gadenger bilang ya bu”
-pindahin garpunya ke mastoid kita
o kita gadenger jg : cek ulang dr pemeriksa
o kl dia jg gadenger pas kita selesai dgr : N swabach sama dengan Mulai dr yang sakit!
pemeriksa
o kl dia masih dgr pas kita selesai dgr: swabach memanjang
-kl dr awal kita msh denger  swabach memendek
PJ TELINGA
TENGGOROKAN
Faringitis Akut Tonsilitis
Etiologi Bakteri Bakteri
KU Batuk2, gatal tenggorokan Rasa ganjal di tenggorokan
- demam (+) - demam (+)
TU
- mual muntah
- pusing - nyeri menelan
TS - nyeri menelan
- diare
Sblmnya pernah sprt ini dan minum obatnya Sering sakit tenggorokan dr lama
RPD
gak selesai  faringitis eksaserbasi akut
RPK
RKP - riw. Merokok (+) -
- demam (+) - tonsil bisa atrofi/eu/hipertrofi
PJ - mukosa faring hiperemis - kripta melebar
- arcus faring hiperemis - detritus banyak
PP
Terapi
- Faringitis
DD
- tonsilitis
Edukasi

PJ TENGGOROKAN & LEHER


1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
TENGGOROKAN (head lamp!)
 menekan lidah dengan tongue spatel
 periksa :
o gigi : N tdk ada karies / karies? Dimana?
o Gusi : N / mdh berdarah?
o Lidah : Bersih / Kotor
o Mukosa faring : N merah muda / hiperemis/ anemis
o Dinding faring : bergranul / tdk Tonsilitis Akut : Tonsil T3
o Uvula : simetris? smp T4 / bengkak & hiperemis
o Arcus faring : simetris? Warna N merah muda / hiperemis?
- Kripta : pulau2 di tonsil
o Tonsil : besar T1-T1* /T1-T4? Warna merah muda, - Detritus : putih2 di kripta
kripta?--> pasti ada, melebar/tdk? Detritus? Sikatrik? Abses di Peritonsil? - Peritonsil: pinggir tonsil
o Ulkus: (-)
o Membran : selapus putih (-)
o Pelebaran pemb. Darah di dinding faring?
o Tumor : (-)
LEHER
 Meraba kelenjar : (dr belakang pasien)
o Retroauricula
o submandibula
o submentalis (dibawah dagu)
o Reg, colli anterior
o thyroid
o Reg. colli posterior
o Supraclavicula & infraclavicula
 (+)/(-) perbesaran kelenjar? Abses? Tumor?
2
JANTUNG
Angina / MCI (PJK) Gagal Jantung Hipertensi
Akt. Fisik, stres, emosi, Disritmia, malfungsi katup,
Etiologi
dingin kardiomiopati, PJK
KU Nyeri dada Sesak napas Sakit kepala
Onset Tiba2
Dada kiri (jantung), menjalar Dada
Lokasi
ke bahu/lengan
Akibat beraktivitas (stabil)
Kronologis Akt. Minimal/resting (tdk
stabil)
Sprt diremas, diikat, ditekan, (+) ganggu aktivitas Skala 1-10 sakitnya brp?
Kualitas
(+) ganggu aktivitas
Kuantitas Hilang timbul, Durasi 15 mnt Hilang timbul, Durasi
Memperberat Aktivitas fisik
Berkurang kl istirahat, tp kl Berkurang kl istirahat & kl Berkurang kl istirahat
Memperingan
berubah posisi ga berkurang berubah posisi berkurang
- Mual, muntah - Bengkak di kaki - Penglihatan kabur
Kel.
- Berkeringat dingin - Takikardi
tambahan
- keringetan
- Lemas (+) - Lemas (+) - Mual muntah (+)
TU - Mual muntah
- Nafsu makan  BB 
- Sesak napas - dada berdebar
- Pencernaan : mual - batuk (+) ada sputum
TS
muntah - asites (perutnya buncit)
- keringetan - BAB/BAK? BAK 
RPD Hipertensi Hipertensi Hipertensi
- Peny. Jantung - Peny. Jantung Hipertensi
RPK
- hipertensi - hipertensi
- Merokok - Merokok - Merokok
- makan2an kolesterol - Tidur malam trganggu - Tidur kurang
RKP (Dispnea nokturnal - Caffeine
paroksismal) - Beban pikiran banyak
- konsumsi obat2an? - Tidak OR
- Tensi  - Takikardi - Tensi 
- Palpitasi - Irama gallop - JVP 
PJ
- JVP N - JVP 
- (+) asites
- EKG, Echo - EKG (ST Elevasi EKG
- Lab enzim jantung - Echo (Kardiomegali)
PP
(troponin) - Foto thorax
(kardiomegali)
- CCB (Amlodipine) - Furosemid (diuretics) ACE-inh (Captopril)
Terapi - B blocker - ACE
- nitrat - ARB
- Infark miokard - Asma (bising dasar - Migraine
- Perikarditis bronkial) - MCI
DD - pleuritis - Efusi pleura (perkusi
- ulkus peptikum/GERD redup)
- Syok kardiogenik, IM
- Minum obat teratur & - Makan yang diimbangi - OR teratur
kontrol dengan sayur dan buah - Makan dijaga
Edukasi - Jangan OR yg berat2 dulu
- Makan dijaga (no smoking,
no caffeine, no kolesterol)
Komplikasi: cari
Bukan diagnosis, syok kardiogenik,
penyebab!
aritmia, gagal jantung
PJ JANTUNG
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
2. Inspeksi -liat dari atas dan samping
Iktus cordis :
-pulsasi iktus cordis terlihat / tdk terlihat (kalo ada : dihitung /menit)
-bendungan vena
3. Palpasi -meraba iktus cordis MCL IC 5 (bawah areola mammae sinistra)
-hitung /menit : N 60 – 90X/mnt
4. Perkusi -batas kanan jantung :
mulai dr MCL dari sonor > pekak (hepar) IC 6
Batas hepar setinggi IC 6
> naik 2 jari > geser naik miring ke arah parasternal sampe bunyi dal
Batas kanan jantung terlihat di garis Parasternal dextra IC 4 / IC 5
-batas kiri jantung :
mulai dr MCL IC 1 > IC 3 Axill ante dari dal > timpani (lambung)
Batas lambung setinggi IC 6 Batas membesar :
> naik 2 jari > geser lurus ke arah jantung smp bunyi dal kardiomegali
Batas kiri jantung terlihat di garis MCL sinistra IC 5
5. Auskultasi -Bunyi jantung pada katup ( denger sambil pegang nadi)
o Katup aorta : mendengar di garis parasternal dextra IC 2,
Bunyi jantung 2 terdengar > 1
o Katup pulmonal : di garis parasternal sinistra IC 2 BJ 2 = detak nadi
Bunyi jantung 2 terdengar > 1 BJ 1 : sistol/diastol?
o Katup trikuspid : di garis Parasternal/sternal sinistria IC 3 / 4 (bwh BJ 2 :

mammae)
Bunyi jantung 1 terdengar > 2
o Katup mitral : di garis MCL IC 4 / 5
Murmur : tdk beraturan Bunyi jantung 1 terdengar >
(akibat aliran darah tidak
-Tidak ada kelainan bunyi yang terdengar – Murmur / gallop
lancar di jantung
Gallop : sprt kuda pada
gagal jantung kiri
PARU
TB Paru PPOK Asma
Genetik, alergen
Etiologi M. tuberculosa
Asma  kardial & bronkial
KU Batuk produktif, bisa berdarah Batuk kronis, sesak napas. Sesak, batuk
Onset Udah lama (> 2 minggu) Udah berbulan2
Lokasi
Kronologis
Kualitas Bersifat progresif Napas pendek2
Kuantitas Terus menerus Hilang timbul (episodik)
Sdg melakukan aktivitas makin Pd malam hari
Memperberat
sesak
Memperingan Harus istirahat
- Dahak kuning kehijauan Ada batuk dgn dahak, (+) mengi Kelelahan (+), (+) mengi saat
Kel. tambahan saat inspirasi ekspirasi
Dahak merah bata  pneumonia
- demam (+) - sakit pada sendi
TU - BB  drastis - BB  drastis
- Malaise (+)
- pusing - pusing (+) nyeri di dada : asma
- keringat malam - sesak, bunyi kl napas kardial
TS - sesak, nyeri dada saat batuk - sakit tenggorokan
- lelah
- nyeri otot
- ada riw. Konsumsi obat TB? - Riw. Alergi (+)  asma
RPD
bronkial
- riw. TB dikeluarga/lingkungan - emfisema pd keluarga (+) - riw. Asma (+) di keluarga
RPK
(+)
- ventilasi dirumah bgmn? - Riw. Merokok lama (+)
RKP - Pemukiman padat?
- Kebersihan rumah?
- insp: otot bantu pernapasan - barrel chest (antero poste - inspe : dada hiperinflasi
dipake melebar) - auskul: ekspirasi
- auskul: ronki di apex (+) - otot bantu pernapasan bekerja memanjang, (+) wheezing
PJ - pelebaran sela iga
- fremitus melemah
- (+) wheezing
- (+) ronki  pneumonia
- lab : darah (leuko , LED ) Px rutin faal paru, foto thorax - Lab : darah (IgE )
PP - Sputum
- Foto Thorax
- Pengobatan OAT Penggunaan O2 - Bronkodilator (salbutamol
Terapi 2HRZE/4H3R3 inhaler)
- Kasih O2 bila perlu
- PPOK - Bronkitis kronik (+ sputum)
- Asma bronkial - Emfisema paru (selalu
DD
- Pneumonia sesak)
- TB - Rhinitis alergi
- Dahak slalu disiram, jgn - Stop merokoknya - Hindari faktor pencetus
buang sembarangan asma
- Minum obat harus teratur
Edukasi
min. 9 bulan dan harus
sampai tuntas
- Nanti kontrol
PJ PARU
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
PERIKSA THORAX DEPAN (Tiduran)
2. Inspeksi -bentuk thorax dr atas dan dr samping : N Latero-lateral lebih lebar dibanding
Sela iga kalo napas biasa :
(tiduran) antero-posterior tdk terlihat
-deviasi trakea? (-) PPOK : sela iga terlihat dan
-keadaan sela iga saat inspirasi dan ekspirasi: sela iga normal simetris ka-ki lebar
-bendungan vena? Kolateral*? Luka bekas operasi? (-)
Kolateral (+) : Hepatomegali
3. Palpasi -gerakan dinding thorax depan ka-ki 3x : N simetris ka-ki
-membandingkan fremitus suara “pak coba ngomong Sembilan Sembilan” 3x
N : getaran simetris ka-ki
Mengeras satu sisi : pneumonia (banyak udara)  PPOK
Melemah satu sisi : konsolidasi  TB
4. Perkusi -perkusi perbandingan : 4x  apex paru, IC 1, IC 4, IC 5
Sonor, N simetris kanan kiri Hipersonor : pneumothorax
-perkusi untuk mencari batas paru : Angkat tangan keatas Redup : berisi cariran
o batas kanan= garis MCL mulai dr apex (sonor)  hepar (pekak) IC6/7
“terdapat perubahasan suara dr sonor ke pekak karena terdapat hepar
sehingga didapatkan batas paru dextra adlh pada garis MCL sinistra IC 6”
 tarik napas (tgn gaboleh gerak)  ketok dibagian perbatasan jd
sonor, bawah perbatasan pekak
“ terdapat peranjakan 2 jari pada batas paru”
o batas kiri= garis Axil Ante mulai IC 3 (sonor)  lambung (timpani) IC8
“terdapat perubahan suara dr sonor ke timpani karena terdapat lambung
sehingga didapatkan batas paru sinistra adalah pada garis Axil Anter IC 8”
5. Auskultasi -Auskultasi perbadingan
BISING DASAR :
napas biasa, periksa dr ins sampai exp.ka-ki  3x (MCL IC 2, Axil Ante IC4&IC5) Vesikuler: ins > eks (N)
“terdengar bising dasar vesikuler simetris ka-ki, tidak ada bising tambahan” Bronkial : eks > ins (Asma)
Bronkovesikuler : ins = eks
PERIKSA THORAX BELAKANG (Duduk)  tangan di tolak pinggang / meluk badan. Trakea: ada jedanya
6. Inspeksi -Massa? Luka bekas operasi? (-) BISING TAMBAHAN :
7. Palpasi -Gerak dinding thorax blkg ka-ki 4x : N simetris ka-ki Wheezing, ronki
(tolak -membandingkan fremitus suara “pak coba ngomong Sembilan Sembilan” 4x
pinggangg) N : getaran simetris ka-ki
8. Perkusi -di garis paraspinosus, setelah scapula  geser ke lateral
(tolak -perkusi perbandingan : 4x  Sonor, N simetris ka-ki Puncak scapula : Th-7
pinggangg) -perkusi untuk mencari batas paru : Umbilicius : Th-10
o batas kanan= perkusi dr atas (sonor) sampai hepar (pekak) di Th7 – Th10
“terdapat perubahasan suara dr sonor ke pekak karena terdapat hepar
sehingga didapatkan batas paru dextra di thorax belakang adlh pada garis
paravertebrae dextra Th 9”
o batas kiri = perkusi dr atas (sonor, saat di Th7 geser ke agak lateral 
sampai lambung (timpani) di Th10
“terdapat perubahasan suara dr sonor ke pekak karena terdapat ginjal
sehingga didapatkan batas paru sinistra di thorax belakang adlh pada
garis paravertebrae sinistra Th10 ”
9. Auskultasi -di garis paraspinosus/paraverterbrae
(tolak -Auskultasi perbadingan
pinggangg) napas biasa, periksa dr ins sampai exp.ka-ki  4x di garis paraspinosus
“terdengar bising dasar vesikuler simetris ka-ki, tidak ada bising tambahan”
HEPATITIS (virus) SIROSIS HEPATIS Diare GER
A = dr makanan Komplikasi hepatitis, Rotavirus, disentri, bakteri
Etiologi
B = dr cairan tubuh alkohol
Nyeri perut atas, kuning, Perut membuncit, kuning BAB >3x sehari, mencret Dada terasa p
KU
mual muntah
Onset Ikterus dr 2 hari yg lalu
Lokasi Dada
Kronologis
Mencret, lendir& Seperti te
Kualitas
darah?
Kuantitas
Memperberat -
Memperingan
Kel. tambahan - Sakit perut bawah
- Mual muntah - mual muntah - alergi makan/susu? Nafsu makan
- Gakmau makan, BB turun - malaise - Demam
TU
- malaise - Mual muntah
- demam Lemas krn dehidrasi
- Mata agak kuning - Ikterus di mata nyeri perut &
- BAK urin sprt teh - Mules, kembung
- Feses berwarna pucat - (+) asites
TS
- BAB hematemesis,
melena
Edema tungkai
RPD - Imunisasi lengkap? Riw hepatitis (+) Hipertensi
- (+) banyak yg sprt ini - - Ada yg sprt ini di - Peny. Jantun
RPK dilingkungan & ada di lingkungan / keluarga (+) hipertensi
keluarga
- Suka makan2an dipinggir - Alkohol (+) - Makan cuci tgn dulu - Merokok
jalan? gak? - Tidur malam
- Alkohol? - Sering jajan konsumsi oba
RKP
- Riw. Transfusi? Riw. sembarangan?
Obat2an
- Riw. Suntik? Donor?
- Inspeksi: konjungtiva - Insp: perut membuncit, - Hiperperistaltik - Nyeri tekan
anemis, sklera ikterik, spider navy - Nyeri tekan
perubahan warna kulit, - (+) asites, undulasi
PJ kuku dan ujung jari ikterik - palpasi hepar:
- Palpasi : fleksikan kaki!!  hepatomegali, berbenjol,
hepatomegali, nyeri tekan tdk kenyal
(+) hipocondrium kanan
- Lab darah : SGOT, SGPT, - Lab darah : SGOT, SGPT, - Kultur tinja - Endoskopi
PP bilirubin  bilirubin  - Darah lengkap - Radiologi
- igM anti-HAX (+) - Biopsi: klasifikasi derajat - Uji resistensi Pengukuran p
- hidup sehat dan makan yg - - - antasida
Terapi
bergizi - PPI inhibitor
- Hepatitis B, C - Hepatitis B, C - Kolera - Asma (bising
- Sirosis hepatis - Disentri bronkial)
DD - Efusi pleura
redup)
Syok kardioge
- Bedrest - Cukup vitamin - Mencuci tangan kl sblm - Setelah mak
- Makan dikit2 tp sering - Hindari alkohol makan berbaring
- Hindari alkohol - Menjaga kebersihan - Tidur dgn ke
dapur ditinggikan
Edukasi
- Jangan jajan Hindari mkn b
sembarangan
- Konsumsi air putih
dibanyakin
ABDOMEN
Appendicitis Peritonitis Gastritis Haemoroid
Radang di peritoneum Peradangan/perdarahan Pelebaran vena di re
Etiologi Radang pada appendix
mukosa lambung
Nyeri di perut ka bawah Nyeri di seluruh perut Nyeri di epigastrium Ada benjolan di anus
KU
(prolaps)
Onset
Lokasi Tdk menjalar.
Kronologis
Kualitas Dalam dan tajam Nyeri tajam dan dalam Nyeri sprt ditusuk
Terus menerus Terus menerus Terus menerus - Apakah prolaps
menetap? (IV)
Kuantitas kl prolaps (-) 
- Balik sendiri (II) ata
harus dimasukin (II
Memperberat Kl batuk/ beraktvitas
Memperingan
- diare - anus gatal, nyeri, p
Kel.
- perut tegang sprt papan - maserasi kulit di se
tambahan
anus
- (+) mual muntah - mual muntah Demam
TU
- demam - sulit makan
- susah BAB - perut kembung - feses disertai darah
TS - hematemesis?
Muntah darah
- riw. Operasi usus buntu? - Pernah ada trauma di
RPD perut?
- Riw, operasi?
RPK
- Jarang makan sayur ya? - Riw. Konsumsi obat - Dirumah toiletnya
RKP - Sering susah BAB? antiinflamasi lama jongkok?
- Sering ngejan pas B
- TD , demam, nadi  - nadi , demam - Dilakukan RT kl gak
- Insp: pasien bungkuk - aus: hipoperistaltik
untuk meringangkan - perkusi: hipertimpani,
nyeri nyeri ketok
PJ - Perkusi: nyeri tekan di - palp: nyeri tekan, nyeri
mcburney angkat, (+) defence
- Rovsing sign (+) muskular
- Psoas sign (+) - RT : nyeri pd seluruh jam
- Obturator sign (+)
- Px lab darah - analisa cairan - Px darah - px feses
PP - Urinalisa (DD urologi) peritoneum - Foto polos abdomen - rectoscopy (u/ mas
- USG / foto abdomen - foto abdomen - endoskopi bukan keganasan)
Terapi -
- salpingitis - Aneurisma abdominal - Ulkus peptikum - Proctitis (radang
DD - pankreatitis - Appendicitis akut - Gastritis atrofik kronis rectum)
- kolelitiasis - Condyloma acumin
- jaga higiene makanan - kurangi makan - perbanyak makan
- banyak makan berserat berminyak berserat
- makan sedikit2 tp - minum air putih
sering - jangan mengejam s
Edukasi
- kurangi stres defekasi
- stop obat2an - jgn jongkok trll lam
NSAID/SAID - jaga kebersihan di
daerah anus

ABDOMEN 2
PJ ABDOMEN
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, keadaan pasien
-pergerakan abd saat bernapas? Simetris ka-ki
Perut mendatar -Keadaan
: tegang?perut? N/ mendatar / membuncit
Perut buncit : -Keadaan
cek asites? pusar? N/ menonjol
2. Vena melebar -Vena
Inspeksi : Hepatomegali
yang melebar (-)
Gerakan usus (+): ilus obstruksi
-Gerakan usus? Tidak terlihat / terlihat
-Massa? Pulsasi abnormal? Perubahaan warna kulit?
-Striae (stretch mark)? Sikatriks (luka operasi)? selulit (lemak nonjol)? (-) Defence musc. (+): peritonitis
-Bising usus di 4 kuadran pake stetoskop: N 6-8x/menit atau 4-6x/menit Kalo (+) massa :
Lapor di regio
Clapotage (+):mana?
sumbatan di
-Clapotage* di regio epigastrium, proc. xyphoideus (-)
Sebesar
pilorus apa?
3. Auskultasi -Stenosis* arteri di regio lumbal ka-ki (-) Konsistensi? Kenyal/tdk
Stenosis A. Renalis &
-Bunyi jantung di daerah abdomen (-) sekalian aja Fungsi difleksikan?
Batas? Untuk : sprt bunyi
tegas/tdk
A.Abdominalis
-Bising usus dr jauh tanpa stetoskop mengendurkandetakotot2 abdomen
jantung
-Perkusi di 4 kuadran  timpani
-Nyeri perkusi?
4. Perkusi -Pekak kandung kemih dr bawah umbilicus ke atas symp. Pubis
Tumpul : sirosis hepar
N timpani terus Berbenjol : sirosis hepar
(+) Retensi urin: timpani ke pekak
-Palpasi pake ujung jari, 2 tangan
Palpasi
5. -Defence muscular*? Massa?
(9 regio)
-Nyeri tekan dan nyeri angkat?

Yang gerak yang belakang

Makin mendekati costae makin


dikitASITES (tiap px(co:
angka atasnya harus
1/8)2 sisi)
HEPAR  
Fleksi, tekandr
Perkusi saat inspirasi(timpani) ke lateral, kl pekak  pekak sisi (+), jari stay
umbilicius
 Palpasidr SIAS dextra
Pasien suruhsampai kekalo
miring, arcus costae dextra,
berubah tekan
jd timpani  pekak
lagiisaat inspirasi
alih (+)
o Hati teraba/
 Undulasi
tdk? N: tidak
tanganteraba / teraba
taro di pada org
2 sisi lateral kurus,
perut, satu/ tangan
teraba brp jari (+) / (-)
dorong
o Tepi hati? Tumpul / tajam
APPENDIX
 Cari
o Permukaan titik /Mc
? Licin Burney (1/3 jarak antara SIAS ke umbilicus)
berbenjol
o Konsistensi? Kenyal / lunak
o Pasien batuk  ada nyeri gak pak? Dimana?
o Nyeri
o Nyeri tekan ? (-) tekan? Nyeri lepas?
o tekan
LIMPA  Fleksi, Rovsing sign
saat : teken kontralateral, “sakit gak pak disini?” (tunjuk) & bloomberg : nyeri angkat
inspirasi
o Psoas sign : ekstensiin dan naikin kaki kanan, “sakit gak pak?”
 Menentukan garis schuffner
o Tarikogaris
Obturator sign : fleksi dan endorotasi, “sakit gak pak?”
dr SIAS ke arah umbilicus, tarik lagi ke tengah2 arcus costae sinistra
 Palpasi dr SIAS dextra lewat garis schuffner
Kl teraba : hidronefrosis
 Laporan : N tdk teraba
Kl teraba : tinggi tepi limpa dr garis schuffner 8 bagian.
Kl pekak alih (-): curiga massa
GINJAL  Ekstensi
 Balotemen : Tangan kiri taro di perut belakang (u/ gerak2in ginjal)
 Tangan kanan taro di deket umbilicus lateral, agak bawahan (u/ raba & nahan)
 Ginjal N tidak teraba / teraba, permukaan? Berbenjol/tdk
Tafsiran Partus Hari + 7, Minggu - 3, Tahun +1  40 minggu!, siklus 28 hari
 Kl siklus 30 hari = +2 hari
 ingin  Kl siklus
kontrol 26 hari
 tanya = - 2 hari
ini pemeriksaan ke brp x? sblmnya
KU  RS/bidan
dimana? Kl HPHT gakbisa -3  +9,gak
 ada kendala tahun gaditambah
bu di px sebelumnya?
 terlambat menstruasi ANC 3
 Ada keluhan apa selama ini?
 Mulas2? Pernah keluar darah/air/lendir? Usia Kehamilan :
Riw. Kehamilan  Sudah terasa gerakan janin?  HPHT
 Kl (+) mulas  sejak kapan? Dan apakah sudah sering? Sebut  TFU
durasi waktu  Tafsiran BB Janin

 Hari pertama haid terakhir tanggal berapa?  USG (pasti)


 itu tanggal hari pertama mensnya atau hari terakhirnya?
Tafsiran
 Teratur atau tidak siklus haidnya
 Keluhan selama menstruasi?
 Apakah sebelumnya pernah nikah?
Riw. Perkawinan
 Lama perkawinan?
 ini kehamilan keberapa bu?
 Apakah semuanya lahir hidup?
Riw. Punya anak  Sekarang anaknya usia berapa? Jenis kelamin? Berat lahir? Lahir
normal/sesar?
 Apakah ada komplikasi?
 Menarch kapan? Kontrol :
RPD  Apakah pernah operasi?  Apa dan kapan WHO :
 Apakah pernah kena penyakit menular? 0 – 28 mgg : 4mgg sekali
29 – 36 mgg : 2 mgg sekali
RPK Ada penyakit keturunan di keluarga? 37 mgg – partus : 1mgg skali
 Apakah pernah memakai kontrasepsi? (jenis & kapan)
 Konsumsi tablet Fe?? Depkes : tiap trimester hny 1x,
partus 1x  total 4x
RKP  Apa pernah periksa TORCH? Suntik TT?
 Kebiasaan merokok? Alkohol? Minum obat2an?
 Pernah memelihara hewan peliharaan?
 Kalo iya, sering dimainin? pernah divaksin? Sering mandi?
“Bu nanti akan dilakukan pemeriksaan :”
Pemeriksaan
 Urin (test pack)  kl masih awal
Tambahan
 Darah  TORCH
 Kontrol nanti minggu depan ya bu kecuali ada kontraksi atau ada
air/lendir/darah yang keluar ibu lgsg dateng aja ya
 Kasih vitamin
 Timbang (BB)
 Tinggi
Edukasi  Tensi
 TFU
 Tablet Fe (90 tablet)
 TT (suntik Tetanus Toksoid)
 Temu Wicara = Kontrol lagi kapan?
 Tes Lab : protein, H2TL (hematokrit, Hb, trombosit, leukosit
 Ibu: G1A0P0, usia kehamilan, in partu / blm in partu & taf. partus
 janin: tunggal, hidup, presentasi kepala, puka/puki, udh masuk PAP?
PJ OBSGYN
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran, TB, BB, keadaan pasien
Keadaan umum, BB, TB, LILA
2. Inspeksi -Hiperpigmentasi dan striae gravidarum
Hodge ( 10%)  untuk tafsiran berat janin
Leopold -Parut bekas operasi
3. Palpasi -TFU  Janin msh di 20
PAP, blm->masuk
 keras, 1 (diukur
melenting,
Hodge setelah
bulat, usia mgg) pk meteran
kesan kepala  (TFU – 13) x 155 =
Diukur dr atas simp. Pubis sampai ke bag. atas janin
 lunak,  janin
tdk melenting, bulat,di pintu tengah panggul
Hodge 2
-Leopold 1 = bag. Teratas
kesan bokong (TFU – 12) x 155 =
-Leopold 2 = bag. Janin di kiri/kanan ibu
 garis  janin
tidak terputus2,
Hodge 3
kesan masuk pintu bawah panggul
-Leopold
punggung 3 = (TFU
bag. Bawah
di punggung –di11) x 155 =
ki/ka-Leopold
ibu 4 = janin udh masuk PAP/blm  membelakangi ibu
40 mgg : puncak fungsi
-Perlimaan
plasenta,
Tafsiran bag.itu
setelah
BB Janin Terendah janin
menurun
-Kontraksi
20 mgg 500 gr lama, kuat  pegang perutnya
= frek,
4. Auskultas28 mgg-Pake lenek
1000 grpasang 1-2 jari dibawah umbi di sisi punggung
i -“saya ukur
32 mgg 1500di 5grdetik pertama, ketiga dan kelima”
36 mgg  Tiap 25005grdetik dalam 30 detik. Abis 5 detik, istirahat, mulai lg
Stlh itu naik 4 gr/hari
detik ke-10 smp 15, sm 3x
Aterm (37-40) : 2600 gr ≥ 2  Gawat Janin
-Irregular jika selisih
-Semua itungan ditambah (I + II + III) X 4 = N 120-160x, irama regular
6. Vaginal 1. Pembukaan: dilihat dari sekitar cervix (nnt 10cm – yang dijumlahin dr
Toucher sekitar cervix)  caranya tarik jari tengah dr vulva br masuk bareng Kontraksi uterus :
telunjuk  1x/10mnt selama 10-30 dtk = tdk
2. Selaput ketuban intact/tdk intact adekuat  fase laten
3. Turunnya bagian terendah adalah: kepala  4x/10 mnt selama 40dtk = HIS
adekuat  fase aktif
4. Denominator (Pendanda): UUK / puncak kepala / glabella
CATATAN OBSGYN

Tanda2 kelahiran :
 (+) HIS reguler, frekuensi? Durasi?  adekuat
 pembukaan
 bloody show

SOAP
S : subjektif
O : objektif  generalis (TTV) & Obstetrik (px luar: ins/pal/ausk, px dalam: VT, px tambahan:
USG)
A : Assessment
P : Planning

7 Cardinals Movements of Labor : pergerakan bayi saat lahir

1. Engagement – fetal presenting part as its widest diameter reaches the level of the ischial spine
of the pelvis
2. Descent – movement of the bi-parietal diameter of the fetal head downwards until it reaches
the pelvic  inlet.
3. Flexion – Fetal head reaches the pelvic floor; head bends forward onto chest, presenting the
smallest anteroposterior diameter.
4. Internal Rotation – fetus enters pelvic inlet to the maternal pelvis, allows longest fetal head to
match the longest maternal pelvic diameter.
5. Extension – Internal rotation is complete, fetal head passes beneath the synthesis pubis while
in flexion.
6. External Rotation – allow the shoulders to rotate internally to fit the pelvis.
7. Expulsion – occurs first as the anterior, then the posterior shoulder passes under the symphysis
pubis.

Distosia : kesulitan kelahiran


3 P = Power (tdk ada kontraksi), passage (panggul sempit), passanger (posisi janin tdk mendukung,
BBJ)
NEURO 1 4
Meningitis HNP (Low Back Pain)
Riw. Jatuh, pekerjaan berat, cara
Etiologi Bakterial, TB, viral
duduk jelek Trias Ensefalitis:
KU Kesadaran menurun  tidur terus Nyeri punggung kebawah yg hebat - Kejang
Onset Akut (mendadak) - Demam
Lokasi Menjalar ke paha (radicular pain) - Penurunan
“sempat sadar atau terus2an begini? kesadaran
Kronologis
Ngantuk2?”
“diajak ngomong masih bisa gak?” Ngapain aja sakit - Meningen (-)
Kualitas - Ref fisio
penurunan kesadaran progresif
Kuantitas Terus menerus hiperefleks
Memperberat - Ref pato (+)
Tiduran bisa berkurang, tp bs juga ga
Memperingan
berkurang
Kel. tambahan dr. tumpal: (dinyanyiin)
- demam (+)  sblm kesadaran  - Diagnosis klinis (LBP), topis
TU - BB menurun (letak lesi), etio (HNP)
- Mual muntah (+) - Lesinya dimana?
- Nyeri kepala (+)  Med.spin (motorik 
- Photofobia (+) &sensorik )
TS - Batuk pilek / flu (+)  meningitis TB  Radix poste (sensorik )
Batuk berdarah - Px neurologis yg relevan
- Kejang  meningoensefalitis - Farmako (obat)
- ada riw. Penyakit infeksi? - Pernah ada riwayat jatuh duduk? - Non-farmako
- Riw. Kejang?
RPD - Riw. Batuk lama?
- Riw. Sinusitis?  nyeri di sinus
- Vaksin?
- di keluarga ada yg sprt ini?
RPK - Di lingkungan ada yg sprt ini? 
mungkin bisa nular2 trs
- Merokok?  brp banyak? (daya - cara angkat barangnya gimana?
tahan tubuh ) Harus jongkok dulu
RKP
- Alkohol? Drugs? - suka angkat beban berat gak tiap
- suka begadang? Tidur cukup? hari?
- TTV : apatis/somnolen, takikardi, - Fisio (+)  KPR & APR hiperefleks
suhu, TD , takipneu, sakit berat - Pato (+)
- ref meningeal (+) - Laseque (+)  khas!
PJ - ref fisio hiperefleks (+/++) - Motorik (bagus)
- N. XI : ggn kekuatan otot - Sensorik buruk
- N VI : diplopia (+) kl ada keluhan pd
meningoensefalitis
- lab (LCS) (bakteri : keruh, virus : - Xray : buldging
PP bening, TB : kehijauan)
- foto thorax
- tergantung penyebab (TB : OAT) - muscle relaxan u/ tegang otot
- analgesik (asetaminofen)
Terapi - NSAID (antiinflamasi)
- fisioterapi
- Operasi
- Ensefalitis - Spondilitis
- Meningoensefalitis - Infeksi batu ginjal
DD
- Gangguan coxae -> patrick & kontra
patrick sign (+)
- minum obat teratur (TB) - OR ringan  renang
Edukasi - istirahat yg cukup - Bu angkat barangnya jongkok dulu
- jgn buang sputum sembarangan - Jangan terlalu lama duduk diem
Otot ketarik ke yang sehat

NEURO 2
Stroke
Bell’s Palsy Dextra / Sinistra
Stroke Hemorrhagic Stroke Iskemik
Kena angin, berantem Gangguan di sentral Riw. Aterisklerosis 
Etiologi
Gangguan N VII (riw. Hipertensi) menyumbat
KU Mulut mencong sebelah, 48 jam Mulut mencong, Bicara pelo / ngomong cadel, lemes 1 sisi
Onset Akut (AKUT) Tiba2 saat aktivitas (KRONIK) Saat istirahat
Lokasi 1 sisi kontralateral di wajah “tanya di ka/ki?”
Sering naik motor tanpa helm atau Tiba2 aja
Kronologis
kena kipas angin kena muka
- Langsung kayak gitu terus Kaku, tanpa nyeri
Kualitas - Terasa kebas gak dimukanya? Ada baal (+)
- Masih bisa makan gak?
Kuantitas Terus menerus Dari malam hari tidak nyaman
Memperberat
Memperingan
Kel. tambahan Penurunan kesadaran
- Mual & muntah (+) - Mual muntah (+) - Mual muntah (+)
TU
- Lemes (-) - Lemas makin parah
- Lagoftalmus (+) -> gakbisa - nyeri kepala (+) - ada kebas2 sebelumnya (+)
merem - sesak napas (+) - inkontinensia (+)
TS - Hilang pengecapan - kejang (+)
- inkontinensia (+)
- kesemutan seluruh badan
- Hipertensi tdk terkontrol  minum obat?
RPD
- DM, obesitas, hiperkolersterol
- Hipertensi tdk terkontrol  minum obat?
RPK
- Stroke di keluarga? (+)
- sering terpapar angin? - Merokok, alkohol (+)
RKP
- Kurang OR, krg istirahat,Makan berlemak
- Fisiologis (+) - TD , Nadi N/
- Patologis (-) - Rangsang meningeal (+)
- N. VII (-) 1 sisi - R. fisiologi hiperefleks
- N. XII  lidah (DD stroke) - R.patologis (+)
- Lagoftalmus (+) - N. VII : (-)
PJ
- N IX X  dr yudha, uvula tertarik kesisi yg sehat, arcus faring
tdk simetris
- N. XI : tdk ada tahanan
- N. XII : (+) deviasi lidah saat dijulur
- Motorik  kaki/tgn gakbisa diangkat (1 sisi turun), tonus, atrofi
- Nerve excitablity test - Lab (gula darah, HDL/LDL,kolesterol)
PP - CT-Scan
- MRI
- kortikosteroid (anti edema) - Operasi - Obat hipertensi
Terapi - Rehab medik (pemulihan - Obat hipertensi
kekuatan otot wajah)
- Parese N VII perifer  trauma, bells palsy (idiopatik)
DD
- stroke
- menghindari angin2 (naik motor - Rehab medik
buat pake kacamata & helm) - makan2an yang seimbang
- tutup mata pas tidur pake kassa - kontrol
biar gak kering - minum obat tiap hari
- jangan nyentrong kipasnya - OR teratur tp yg ringan (co: jalan)
Edukasi
- Rehab medik yang rajin
- Pake air hangat di kompres
- Dilatih pake permen karet di sisi
yg lumpuh
- Wajah diurut keatas
PJ NEURO
1. GCS Kl gak sadar  Coba bangunin dr panggil nama  sentuh
Kl ditanya trus jawabnya salah  4, ganyambung jawabnya  3.
2. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran CM/Somnolen/Sopor
3. Rangsangan - Kuduk kaku: (KI kaku kuduk)  di tengokin ke ka-ki  N (-) tahanan / (+) pd abses retrofaringeal
Meningen - Kaku kuduk: angkat kepala tangan di blkg leher
“untuk  (-) tdk ada tahanan / (+) ada tahanan pada kepala saat diangkat
meregangkan - Brudzinsky I: sekalian kaku kuduk, liat tungkai
meningen”  (-) tungkai tidak fleksi / (+) tungkai fleksi
- Brudzinsky II: tungkai di fleksi lalu dorong ke badan maksimal
 (-) tungkai sebelah tidak fleksi / (+) tungkai kontralateral fleksi
- Kernig: tungkai di angkat difleksikan 90 lalu angkat lagi sampai 135
 (-) tungkai bisa diangkat tanpa nyeri & tahan sebelum 135 / (+) tungkai nyeri tidak bisa diang
lebih dr 135
- Laseque: angkat tungkai diekstensikan lalu angkat kaki >70
 (-) tungkai bisa diangkat tanpa nyeri & tahanan / (+) tungkai nyeri tidak bisa diangkat lebih dr 7
4. Refleks 1. Refleks Tendo : tangan di tekuk ke perut, achilles juga
Fisiologis a. Biceps: di tendo m. biceps  (+) fleksi lengan bawah
b. Triceps: di tendo m. triceps (2-3 jari diatas olecranon)  (+) ekstensi lengan bawah
c. KPR: di tendo m.quadriceps femoris / patella  (+) ekstensi tungkai
d. APR: di tendo achilles  (+) plantarfleksi telapak kaki Knee pess refleks
Achillesmulai
2. R. abdominal: gores di sekitar umbilicus  (+) umbilical bergerak kearah pess refleks
gores
3. R. maseter: pukul di dagu dialaskan jari, mulut terbuka sedikit  (+) mulut tertutup
4. Plantar respon: gores di telapak kaki  (+) plantarfleksi ibu jari dan adduksi jari2 lain
4. Refleks 1. Hoffman – tromner: tgn di fleksikan! jari tengah di teken kebawah-keatas (hendar), yg tromner pe
Patologis kyk jijik (edo)
 (+) fleksi ibu jari dan adduksi jari lain
2. Babinski: gores di metatarsal dari lateral ke medial
3. Chaddok: gores dr maleolus lateral ke medial (ibuNo. jari 2 – 6
4. Gordon: pijit m.gastocnemius kuat (+) dorsofleksi ibu jari + abduksi jari
5. Schaeffer: pencet tendo achilles lain
6. Oppenheim: mengurut betis (tepi tibia) dr lutus ke bawah
7. Rossolimo: ketuk di metatarsal atas dkt jari 1 – 2  (+) plantarfleksi jari kaki
8. Mendel bechterew: ketuk di dorsum pedis dkt jari 3 – 4  (+) plantarfleksi jari kaki
9. klonus patella: 1 tgn di bawah u/ tahan, 1 tangan didorong dr paha ke arah tumit  (+) kedutan p
10. Klonus plantar: kaki di fleksi (spy m. gastrocnemiusnya tdk berkontraksi) , sentak kaki  (+) gerak
ritmik kaki
Motorik - Derajat kekuatan otot “bu angkat tangan/kaki 10 detik”  simetris & sebut angka
(lengan & o Pak genggam tgn saya // tangan dikepal “dorong pak” // ibu jari di medial dikepal
tungkai) tahan di lengan bawah(fleksi&ekstensi) // tangan lurus tahan di lengan atas
1. N.I Peran: penghidu
(abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi)
- Memastikan tidak ada sumbatan dr inspeksi  tdk ada sumbatan (polip/sekret)
o “Pak coba dorong&lawan” jari kaki // pergelangan kaki // lutut (di fleksiin) // paha
- “pak bu sedang pilek gak?”
- “Bu(kaki dilurusin)
tau bau kopi/teh?”
o  Dr.tolong
tumpal&tutupedo: tiap
kedua ekstremitas
mata 4, 1drhidung
ya bu, tutup hendar: total
 ini bau4apa?
- Tonus otot / Kakusmia
- N Anosmia pegang di tendon (di fleksi ekstensiin)  simetris ka-ki
2. N.II - Trofi otot
Peran: (diukur pk meteran dr tulang menonjol naik 10 cm)  simetris ka-ki
penglihatan
- Visus
- Ada  snellen
gerakan  kejang, tetani, tremor, khorea (gerakan otot distal), atetosis,
chart (6/6)
spontan?
- Konfrontasi
balismus, donder: mioklonik
diskinesia, lapang pandang, tutup 1 mata (1m)
Sensorik - Tes buta warna
- Eksteroseptif (perasaan
: pake benang  “bu tolong
yang berasal dr alatambil
perasa di kulit/mukosa)
warna merah” - Ptosis: turunnya kelopak mata
 raba, nyeri
- Funduskopi : mata
di kanan
tulang2pasien diperiksa
menonjol dgn mata
(bahu, kanan
tangan, kanan
px dan tgn
maleolus) simetris ka-ki -
- strabismus: juling
Nistagmus: getaran bola mata
Nervus optik
- Propioseptif  warna?
( perasaan Bentuk?
yang Perbandingan
diperlukan arteri vena?
untuk mengatur diri sendiri) - Eksoftalmus: bola mata
3. N.III, IV, VI Peran: pergerakan bola mata menonjol keluar  terlihat lbh
o sikap (tutup mata, kita gerak2in jari kaki pegang samping, tanya “bu kerasa besar
- Sikap bola mata: (periksa dr depan & samping) ptosis / strabismus / nistagmus /
diapain?”)  terganggu / tdk
eksoftalmus / enoftalmus / diplopia / deviasi konjugee
- Enoftalmus:bola mata masuk
kedalam  terlihatlbh kecil
-oPergerakan
rasa getar pake
: Arah garpu
mata tala
angin diikutin
“bu penonjolan tulang
jari tgn saya (simetris ka-ki)
tp kepalanya diem aja ya” - Diplopia: pandangan ganda
Koordinas - stasis - Px pupil: bentuk bulat, isokor, ukuran 3mm, refleks cahaya miosis/midriasis, refleks - Deviasi konjugee: kedua bola
mata bergerak ke 1 sisi
i oakomodasi
duduk berdiri  terganggu
N/tdk (suruh / tdk
mata pasien ikutin jari kita kearah pasien)
4. N.V o tes romberg (pasien berjalan di 1 garis, tutup mata)
Sensorik
- Rasa, raba (kapas), nyeri (jarum), suhu (besi) di dahi, pipi, dagu ka-ki
- dinamis
Motorik
o tes telunjuk-hidung  pasien tunjuk jari kita & hidungnya
- Buka tutup mulut  sulcus nasolabialis simetris / tdk
o jari2  pak sambungin jari (tutup mata)
- Gerakan rahang  N ka-ki
-oPalpasi
diadokokinesia (supinasi
m. maseter (suruh & pronasi
ngunyah) bergantian
 simetris ka-ki ngikutin kita)
-oPalpasi
tumitm.lutut (angkat
temporalis (suruh lurus  
kakingunyah) taro tumitka-ki
simetris di lutut) Lagoftalmus: mata tdk bs
menutup.
5. N.VII - Inspeksi : wajah simetris/asimetris (bel’s palsy)
- Motorik  kerutan dahi, angkat alis, lagoftalmus “pak tutup mata kuat2” kembung pipi Lumpuh sentralis : gakbisa
kerut dahi tp bisa yang lain,
(pencet2 pelan  simetris/tdk), menyeringai (SNL simetris/tdk) SNL hilang
- Sensorik  Rasa kecap 2/3 lidah (sensorik)  kasih cairan (pahit-blkg, asam, asin- Lumpuh perifer: gakbisa
semua 1 sisi
samping, manis-depan)
- Fenomena chovstek (suruh buka mulut, ketuk di dekat telinga)  mulut Fungsi chovstek?
bergetar/kontraksi (tick)
6. N.VIII Vestibularis
Nistagmus  fase cepat, mata ikutin jari (gerak cepat) (+)/(-)  jenis
vertikal/horizontal/rotatoar
// kepala digantung, “saya gerakin kepala, bapak ttp liat atas ya”  (+)/(-)
Kokhlearis
Tes rinne, Tes weber, Tes swabach
7. N.IX, X - Inspeksi  arkus faring (simetris/tdk), uvula (ditengah/tdk), palatum mole, tonsil Lumpuh: uvula ke sisi yg
sehat
- Disfoni
- Reflek faring  dicolek (+ ada reflek muntah)
- Refleks okulokardiak  tekan mata , hitung nadi (+ nadi melambat) u/ memeriksa batang
otak
- Refleks sinus karotikus  tekan a. carotis (+ nadi melambat)
8. N.XI - M. Sternocleidomastoideus :
Tahan di pipi pasien, pak tengok ka-ki  (+) lawan tahanan / tdk
- M. trapezius:
Tahan di bahu, pak coba angkat bahu  (+) lawan tahanan / tdk Lumpuh: lidah ke sisi yg
9. N.XII - Sikap lidah di dalam & diluar : deviasi? sehat
- Tremor? Fasikulasi?
Fasikulasi: gerakan tdk
- Tenaga otot lidah  tgn kita di pipi dan suruh pasien dorong pake lidah ke pipi ka&ki  terkendali saat diem (di dlm
(+) lawan tahanan/tdk  (otot yg bekerja yg sehat jd dia akan dorong ke sisi kontra) mulut)

NERVUS CRANIAL

0 = lumpuh
1 = (+) kontraksi otot, (-)
Catatan Neuro
Pemeriksaan Tambahan

Bruzinski 3  teken di pipi  fleksi di tangan


Bruzinski 4  tekan di umbilicus  fleksi di tangan

1. Patrick Sign  kaki difleksikan lalu tumit diletakkan di lutut  bisa/nggak?


2. Kontrapatrick sign  kaki difleksikan lalu tumit diletakkan di lutut & di endorotasi  nyeri?
3. Bragard (HNP lumbalis)  kaki ekstensi diangkat mirip laseque tp tumit di dorsofleksi  nyeri?
4. Sicard (HNP lumbalis  kaki ekstensi diangkat mirip laseque tp jempolnya aja yg di dorsofleksi  nyeri?
Ipsi/kontra?
5. Lermit (HNP cervical)  teken kepala  nyeri?
6. Spurling (HNP cervical)  teken kepala trus di miring2in ka-ki  nyeri?
7. Tinel test (CTS)  ketuk di tendon pergelangan tgn (n. medianus)
8. Valen test (CTS)  kebalikan berdoa
9. Kontravalen (CTS)  kayak berdoa
10. Kontalaseque / cross laseque (HNP)  mirip laseque tapi sakitnya di kontralateral
5
INTEGUMEN
Varicella Tinea Scabies
Etiologi Virus varicella Kebersihan yg buruk Kebersihan yg buruk
KU Plenting2 / bintil merah + demam Bercah merah & gatal Gatal pada malam hari
Onset Udh berhari2 Udh berhari2 Bbrp hari
Muncul dr badan lalu nyebar ke Sering: lipat paha
Lokasi
pinggir (sentrifugal) (melebar gak?)
Kronologis
- Ada isinya bintilnya? Warna apa?  Gatal
 bening  Warna kulit jd eritem
Kualitas
- Biasanya polimorf (papul, vesikel,
krusta, pustul)
- Plentingnya bertambah?  Keluhan terus2an Terus menerus
Kuantitas
- Sebesar apa? milier  Merahnya seluas apa?
Memperberat - Saat keringetan/aktv makin gatal Pada malam hari mkn pa
Memperingan Digaruk makin enakan
Kel. tambahan Ada gatal, bintil centrifugal
- Demam (+)
TU
- Pusing (+)
- Nyeri kepala (+) - Rambut?
TS - Sakit menelan (+) - Kuku?
- Nyeri otot (+) - Badan?
- Sblmnya pernah gini? (kl + brrt
herpes zoozter)
RPD
- Sblmnya batuk pilek? (kl + brrt port
d’entre nya dr faringitis)
RPK Di lingkungan biasanya ada Di lingkungan biasanya ada Di lingkungan biasanya a
- Suka digaruk? - Apakah senang berkebun? - Suka tuker2an
- Pernah vaksin cacar? - sering pk jeans ketat dlm wkt pakaian/handuk?
- Sebelumnya kontak dengan pasien lama? - Rajin ganti pakaian stlh
varisella? - jeansnya sering dicuci? beraktivitas?
RKP - Rajin ganti pakaian stlh - Sering tuker2an handu
beraktivitas? baju?
- Sering tuker2an handuk dan baju? - Sering ganti sprei?
- Ganti CD brp x sehari? 3x - Kamar sering dibersihin
- Apa pelihara anjing/kucing?
PJ - TTV : suhu 
Dr sentral ke ekstremitas Bisa di seluruh tubuh (reg. kruris & Jari2 tgn (kulit tipis)
Predileks
inguinal)
Pd regio thorax posterior tampak Pd regio inguinal tampak plak eritem Ada terowongan berwar
vesikel multiple ukuran milier, ukuran plakat, bentuk tdk teratur, putih, ada papul eritem
Effloresensi bentuk bulat, susunan herpetiform, tersebar regional, tepi aktif, (+)
tersebar diskret, disertai papul & central healing, simetris ka-ki, di
krusta perm. (+) skuama
- Swab dasar lesi : sel tzank (datia - kerokan kulit di tepi lesi (KOH 10%) - Ditemukan tungau / te
PP b’inti bnyk)  artrospora, hifa sejati.
- leukosit  ,enzim hepatik 
- asiklovir 5x800 mg - griseovulvin - krim permetrin 5% 1x
- valasiklovir 3x1000 mg - ketokonazol (anak2!) seminggu
Terapi
- pake bedak menthol - terbinafin - krim belerang 3 hari be
- antipiretik, analgetik - potong rambut dan kuku
- variola (monomorf. centripetal) - kandidosis (lesi lbh basah, lesi - pedikulosis (gatal terus
- herpes zoozter (lebih nyeri)  satelit) menerus lbh lama)
DD
komplikasi - dermatitis (batas tdk jelas, (-) - prurigo
- impetigo (bula) central healing - tinea
- vesikel jgn digaruk (pk bedak) - sering ganti baju kl keringetan - orang serumah harus d
- kl mandi pelan aja, jgn digosok dan - jangan tuker2an baju atau handuk jg
Edukasi hrs pake sabun cair - mandi 2 sehari
- 1 minggu ini jgn kemana2
- jgn tukeran baju/handuk
DKI DKA DA
Bahan iritan: serangga, detergen Kontak kedua, dan pernah alergi Faktor endogen
Etiologi
(kontak pertama)
KU Bercak merah dan lecet, disertai perih (Bayi) merah di pipi
Onset Akut, 1-2 hari, kontak 1
Lokasi
Kronologis
Kualitas Rasa perih & terbakar Gatal
Kuantitas Terus menerus
Memperberat
Memperingan
Kel. tambahan Bersin bila kena debu
- demam, malaise(+) - demam, malaise(+) -
TU - muntah2 (+) - muntah2 (+)
- alergi (+)
TS - nyeri otot
- baru pertama kali - pernah seperti ini sebelumnya - riw. Asma? Alergi?
RPD
- riw. Asma (+)
RPK - Riw. Alergi?
- Tutup jendela dan pintu? - kamar sering dibersihkan? -
- Alas tidur pake ranjang?
RKP (tomcat)
- Dari dulu detergentnya pake
ini apa baru ganti merk?
Predileksi Yg sering kontak sm iritan Yg sering kontak sm iritan Di pipi
Pd regio dorsum pedis tampak plak eritem ukuran plakat tersebar
simteris ka-ki, batas sebag. Tegas, tepi tidak teratur disertai erosi dan
Effloresensi central nekrotik
Batas tegas: iritan
Batas tdk tegas : alergi
- patch test  oligomorf, batas - patch test (+)  polimorf, -
PP tegas menyebar, batas tidak tegas
saat dilepas : rx hilang saat dilepas : rx menetap
- akut : kompres as. salisilat 1% - antihistamin -
- antihistamin - kortikosteroid
Terapi
- kortikosteroid
- salep/krim lanolin 10%
- DKI -
- DKA
DD
- Dermatitis Atopik (wajah, tangan)  flexor pd dewasa, ext pada
anak, pp: skin prick test
Edukasi hindari alergen
INTEGUMEN 2
INTEGUMEN 3
Kandidosis intertriginosa Ptiriasis Versikolor Kusta Psoria
Etiologi Jamur candida Malassezia furfur robin M. leprae autoimun
KU Bercak putih, gatal Bercak putih, tdk gatal
Onset Udh lama Udh lama
Lokasi Di daerah lipatan
Kronologis
Kualitas Kl dicubit terasa (+) Kl dicubit tdk terasa (-)
Kuantitas Makin parah kl keringetan Menyebar
Memperberat - kl berkeringat makin gatal
Memperingan
Kel. - Kulit kering
tambahan Ada luka gasembuh2
TU
TS -
RPD -
di keluarga/tmn ada yg kayak di keluarga/tmn ada yg
RPK
gini kayak gini
- kl abs OR lgsg lap2? Ganti Riw. Tinggal lama sm org
RKP
baju? kusta
Effloresensi Lesi satelit Skuama halus Skuama kasar
KOH 10% pseudohifa & - lampu wood : fluoresensi - BTA
blastospora hijau/kuning keemasan - Tes lepromin
PP
KOH 10% : spaghetti
meatball
- Minum MDT dalam
Terapi
waktu min 9 bulan
- - kusta - ptiriasis versikolor
DD - ptiriasis alba - vitiligo
vitiligo psoriasis
- mandi teratur - sll bersihin luka
- habis OR secepatnya lap - jaga kelembaban kulit
Edukasi - jangan tuker2an baju (dikasih lotion)
bisa nular ke org sekitar - minum obat smp tuntas
kontrol
PJ INTEGUMEN
PEMERIKSAAN KUKU JENIS
1. TTV 1. Suhu, TD, nadi, pernapasan,
Inspeksi kesadaran
 warna - makula
N / sianosis kebiruan / pucat: perub warna, datar <0,05cm
PEMERIKSAAN KULIT DAN MUKOSA - patch : perub warna, datar >0,05 cm
 bentuk rata/bergelombang
Pake kaca pembesar dan penggaris! - plak: ada peninggian
 lesi tdk ada / ada (paranokia / : isi padat (hny di epiderm)
- papul
2. Inspeksi - warna kulit sawo matang / kuning / hitam
onikolisis) - nodul: isi padat tp akar lbh dalam
- perubahan warna kulit N tdk ada / ada 
 menebal / menipis - urtika:
sebut warna
2. Palpasi  Tekstus : halus / kasar - vesikel: isi cairan <1cm
- palpasi: suhu, kelembaban, turgor - bula: isi cairan >1cm
 Lesi : elevasi / depresi - pustul: isi nanah
3. Efloresensi “Lokasi + yang terlihat + warna + susunan +
- krusta: pengeringan cairan tubuh
penyebaran + ukuran + tepi + batas” - skuama:
- warna: hipo / hiperpigmentasi / eritem - erosi:
- tepi : teratur / tdk teratur, aktif? Menojol? - ekskoriasi: erosi lbh dalam (smp dermis)
- batas : tegas / tdk tegas - ulkus: ada dinding ulkus
- sikatrik
- bag. tengah : menonjol / tdk, central healing - nodulus:
(jamur)? cekungan delle? - kista:
- permukaan : datar / menonjol - koleret: krusta yang udh pecah dan ada sisa kulit di tepinya

4. Palpasi - kelembaban : lembab / kering / berminyak


- suhu : N / dingin / hangat (inflamasi)
- tekstur : halus / kasar
UKURAN
BENTUK
- turgor : N / menurun - Bulat
Milier/: sprt
lonjong
jarum pentuk
- permukaan : datar / menonjol - irisformis
Lentikular::bulat/lonjong
sprt kajang ijotgh
PEMERIKSAAN RAMBUT  Numular
beda warna
: sprt koin
1. Inspeksi  warna homogen / tdk - polisiklik
Plakat :sprt bunga
 kuantitas tipis / tebal
 bentuk : N / patah / menipis / PENYEBARAN SUSUNAN
Paranokia : infeksi kuku (bengkak & radang)
bercabang / berpilin / berbintil
- / black -
Onikolisis : pemisahan lempeng kukuLinier
Universal seluruh tubuh dr kuku : garis
dot - Generalisata: seluruh tubuh tp - Sirsinar: lingkaran (tinea)
msh space - Asinar: bulan sabit
 penyebaran : N / jarang / alopesia
- Regional: 1 bag. tubuh - Herpetiform: berkumpul di 1
2. Palpasi  Tekstus : halus / kasar - Soliter: 1 aja tempat
 Hair pull test : mudah dicabut- /Diskret:
tdk menyebar - Korimbiformis:hen & chicken
- Unilateral: 1 sisi (herpes) configuration
- Bilateral
- Dermatomal: diatas saraf

PEMERIKSAAN SCALP
1. Inspeksi  Tanda rang ada /tdk
 Folikel rambut ada / tdk
PSIKIATRI  Alopesia (ada skar?) / tdk
6
Perkenalkan diri dan minta persetujuan mencatat dan kehadiran orang lain  alopesia
dr. dwi gausah ngmg ini
Tanya “siapa yg sakit?” 2. Palpasi  Permukaan kasar / tdk
Gangg. Afektif Bipolar Psikosis aku
episode kini manik / psikosis akut
depresi skizo / Skizof
“apa yang dirasakan saat ini bu?” M : Lg seneng banget
Deskripsi D : Lg sedih banget
1.
umum “dlm 6bulan sblmnya
sempet kebalikannya?”
2. Onset Kl akut, tanya “sblmnya ada perubahan lain gak?” Psikosis akut=
bulan
Skizof= > 1 bu
Stressor - bulan2 terakhir ada peristiwa apa yg tjd? Min. 1 (+) stressor
 psikososial tahun
atau sekalian tanya
- udh kerja? Kl +, gmn di tmpt kerja?
- Kuliah/skolah? Kl +, gmn disana?
- Udh nikah? Brp lama? pny anak?
- Udh punya pacar?
- sejak onset ada keluhan apa?
3.  organobiologi (peny. Kronik)
RPS - pernah kecelakaan (trauma)?
+ tanya setelah stressornya atau setelah KU mulai
Hendaya
hendayanya?
 Perawatan diri - kebiasaan sehari2nya ada perubahan?
- mandi? BAK BAB?
 Pekerjaan - masih masuk atau udh jrg?
 Sosial - sering ktm temen2nya? (+) menyendir
 Sehari2 - Makan? Minum? Hobi? (+) hobi
Ggn. Psikiatrik - pernah sprt ini sblmnya?
kl (+) udh ke dokter? Diagnosis? Sembuh?
3.
- sblmnya pernah ada sakit?
RPD Ggn fisik
- Demam tinggi? DBD? Malaria?
Ggn. psikoaktif pernah konsumsi obat2an?
P’kembangan - saat masa pertumbuhan apakah sesuai dgn
fisik usianya?
- Sesuai gak sm umurnya?
P’kembangan - apa ada perubahan?
kepribadian - suka b’sosialiasi? Pny tmn?
4. *kl lupa, tanya apa ibunya pernah cerita?*
Riw - prestasinya gimana?
Pendidikan
- rajin masuk kantor?
Pekerjaan
- Ada masalah dikantor?
Agama - Biasanya gmn ibadahnya? Ada perubahan?
Perkawinan - Apa sdh pernah menikah?
- Dikeluarga brp bersaudara? Dll - Kadang di
(Bikin pohon keluarga dr ortu) keluarga ada
5.
Riw keluarga - Di keluarga ada yg sprt ini?
RK
Kl (+) tny gmn kondisinya skrg? Diagnosisnya
apa?
- Brp orang dirumah?
Situasi - Yg cari nafkah? Apakah pasien trmsk tlg punggung?
6.
kehidupan skrg  untuk tau prognosis,(kl cari nafkah sendiri
kemungkinan jelek)

B/M/D PA / PALS
Deskripsi umum (Dinilai saja!)
 penampilan Rapi / acak2an / muka kusut
Fisik : CM / Apatis -- Psikiatri : Jernih / Berkabut Berkabut
 kesadaran
1. Kl jawab jelas  jernih.
 perilaku & akt Hiperaktif / hipoaktif / gelisah / N M: hiper
psikomotorik
 pembicaraan Lancar / cukup / sedikit / banyak M: banyak
Alam Perasaan
2.  afek / mood “gmn perasannya bu skrg?” M : hipertim Disforik
- Eutima / Hipotim (sedih) / Hipertim / Disforik (galau/kesel) D : hipotim
 hidup emosi - ekspresi yg terlihat  serasi / tdk serasi
3. Ggn. persepsi
 Halusinasi - Visual : pernah melihat bayangan/orang pdhl lg sendiri? PALR / S :
(hrs diyakinkan, - Auditorik: pernah denger orang ngomong pdhl ga ada (+) halusin
tdk blh orangnya? // td katanya ngoceh emang ada yg ajak ngmg?
perasaan saja) - Olfaktorius : mencium
- Gustatorik : merasakan di lidah
- Taktil : sesuatu yg menjalar
Kl (+) tanya skrg ngeliat? Yakin? Perasaan aja kali?
 Ilusi - Visual: ini apa ya?
Mata jgn - Auditorik: ini suara apa? Tepuk tgn
ditutup - Penciuman: ini bau apa? Kopi/the
- Lidah : ksh permen, ini rasa apa?
- Raba: elus trus tny ini kerasa apa?
 Depersonalisasi - Ini tangan siapa?
4. Sensorium dan kognisi
 Peng. umum presiden skrg siapa?
 Kecerdasan & hitung 100-7 smp 5x / 100-5
konsentrasi lihat konsentrasi penuh / berkurang
kl hanya bisa bbrp x  konsentrasi berkurang
 orientasi - personal “bu ini saya pake baju putih gini siapa?”
- tempat “ini dimana?”
- waktu “ini pagi/malem?” // “ini jam berapa?”
baik / buruk
 daya ingat - segera : inget nama saya siapa? // sebut ulang 5 angka
- pendek : td kesini naik apa?
- panjang : ultah kapan?
Konfirmasi dgn wali. Cukup / baik
 pikiran abstrak - peribahasa // perbedaan motor & sepeda?
 Visuospasial Pak bisa tolong gambarkan jam?
 Menolong diri Kl kamu kesasar dihutan apa yg dilakukan?
Proses pikir
 bentuk pikir Normal (realistis) / kacau
 Arus pikir Flight of ideas?
- kebesaran: punya suatu kelebihan yg orang lain gakpunya? M: (+) waham (+) w. keja
5. - Kejar: Melihat org lain mau berbuat jahat? kebesaran curiga
 Isi pikir
- bizzare: Merasa pikirannya disiarkan? (disiarkan) (PA / PSLS
(Waham)
- curiga : merasa diomongin?
 patahkan! 2x - Rujuk : ngeliat kucing item  mau kiamat
“emang kamu siapa?” “kamu kan hanya org biasa”
6. Pengendal impuls Agresif / bisa dikontrol?
Kl nemu dompet trs ada isinya, diapain?
7. Daya Nilai
Baik / buruk
RTA (Reality Terganggu / tdk
8.
Testing Ability) (dilihat dr halusinasi/waham)
9. Tilikan Kamu tau ga knp dibawa kesini?
10. Reabilitas Dipercaya / tdk? Dpt dipercaya

STATUS MENTAL

Catatan Psikiatri
 Gejala (+) : halusinasi & waham  prog baik  Psikotik  pasti (+) waham
 Gejala (-) : malas makan, malas mandi  prog buruk  Psikotik akut lir skizo  ada tambahan (+) halusinasi

Afek : sepanjang hari


Mood: saat itu saja
Halusinasi : tdk ada rangsangan panca indera
Ilusi : rangsang panca indera tp persepsi salah

TILIKAN :
1. Menyangkal sakit
2. Labil / ambivalensi thdp penyakitnya (awalnya ngaku sakit tp kemudian enggak)
3. Menyadari sakit tp menyalahkan faktor lain
4. Menyadari sakit dan butuh bantuan tp gatau sakitnya knp
5. Sm dgn 4 tp tau sakitnya apa tapi gatau gmn cara sembuhinnnya
6. sehat
7

INFUS
Indikasi :
- BPH Pemberian
/ Ca prostat
obat iV
- Ileus
Dehidrasi
obstruksi
- Prolaps
Ambil sampel
rektumdarah
/ hemoroid
- Peritonitis
Pemberian nutrisi
Kontraindikasi :
- Infeksi
Hemorrhoid
di kulitinterna
sekitargrade
yang mau
IV (hati2)
diinfus
Komplikasi
- Luka : bakar di kokasi venipuncture
- gak nyaman
Sklerosis vena
1. TTV
Komplikasi : Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. - Emboli (masuknya - meminta pasien untuk
udara ke pembuluh berbaring dlm posisi litotomi
darah)
1. TTV - “bu agak
Suhu, sedikit
TD, nadi, ganyamankesadaran
pernapasan, yaa, tolong ibu diangkat trs ditekuk kakinya”
3.
2. Inspeksi
Persiapan alat - haemoroid?
Infus set Ada / tdk
- fissura ani?
IV Kateter
- Fistula
Plester  udh
ani?  lubang
di ambilabnormal?
dulu Dr sessy
warnasteril
- Kassa kulit
- pembuluh
Alkohol darah yang membesar
jejas, hematom,
- Penggantung infusmassa  dr sessy
4.
3. RT
Pemasangan Sblm
1. Cuci tangan massage dulu sekitarnya sambil meraba massa
masukin jari,
infus intra vena 2.1. Memasang
tonus sfingter
infusm.setani
:pasang
Menjepit dan/ tdk
taro di penggantung infus  tes bisa keluar apa
2. nggak
ampulla recti : tdk kollaps / kollaps
3.3. Mencuci
permukaan
tangan mukosa anus : licin / tdk
& handscoen
4.4. Pasang
nyeri?tourniquet dan suruh kepal
Px prostat 5.1. Asepsis
pool atas : teraba / tdk
1 garis
6.2. Cari
permukaan
vena lurus: rata / berbenjol
& tidak bercabang  Tusuk abocath sampe dalem
7.3. Tarik
sulcus medianus
sedikit untuk prostat
cek darah: cekung
 kl (+)/ mendatar
darah baru tarik semuanya
8.4. Lepas
latero-lateral
torniquetsulcus medianus : simetris ka-ki approx 3cm
9.5. Pasang
konsistensi
ke infus: kenyal
set / keras
6. nodul
10. Fiksasi selang ke jari tengah  pake kassa steril kayak pita 
7. dinyeri?
plester
8. Faeces ? (+)/(-) Jalankan infusnya
11.
4. Pelepasan infus 1.9. “bu pemasangan
Darah? (+)/(-) infus telah selesai, saya mau lepas ya infusnya”
2. matikan aliran infus
3. buka plester dan kassa
4. cabut perlahan abocathnya sambil tahan di ujungnya pakein kassa+alkohol

Cairan mikro & makro


Mikro : ada jarumnya (1 cc 20 tetes)

RECTAL TOUCHE
BPH BATU SALURAN KEMIH ISK GO
Hiperflasi prostat (DHT Batu E. coli Neisseria gonorrh
Etiologi
meningkat/aging)
Susah/tdk bisa bAK Hematuri/nyeri pinggang Disuria & nyeri di Ada sekret di pen
KU
suprapubik/uretra
Mingguan Baru bbrp hari Pria: 2-7 hari stlh
Onset
Wanita: 7-21 hari
Lokasi Nyeri menjalar ke inguinal
Kualitas nyeri sprt ditusuk Nyeri sprt diremas
Kuantitas Nyeri saat BAK Awal dan saat BA
- Pancaran BAK tdk jauh - Kl pipis suka tbtb macet - Disuria (sakit sa
- (-) nyeri saat BAK - Ada darah di urin pipis) dan ada n
- ingin BAK tp gakjadi
- kadang smp ngeden
dan bisa jd hemoroid
Kel.
- miksi di malam hari
tambahan
meningkat
- masih ada tetesan air
stlh BAK
- polakiaueia (Frek naik)
- (+) urgensi miksi)
TU Demam (+)
- - Nyeri diblkg bawah iga
TS
- Kejang otot
RPD - Riw.infeksi
RPK Riw. Hub sex bebas
- Merokok & alkohol - Jarang minum - Jarang minum - Hub. Sex tdk pk
- - Sering menahan BAK kondom
RKP
- Riw. Katerisasi?
- Riw. Infeksi sal. Kemih?
- Demam - Nyeri ketok CVA & - Demam - Inspeksi genital
- Massa di CVA Suprapubik - Balottemen (+) mukopurulen
- Retensi urin - Balotemen (+) - Nyeri ketok di CVA dan uretra, penis
PJ
- RT : pool atas prostat suprapubik edema, hipere
tdk teraba, membesar, - Nyeri suprapub
wanita)
- Lab darah - USG - Urinalisis - Px mikrobio
- PSA (prostate specific - BNO/IVP - Px bakteriologi - Kultur thayer m
PP antigen) - Urinalisis urin midstream
- Px gula darah
- urinalisis
- Kateter Keluarin batu <5mm: Kateter kl anuria (+) Antibiotik:
- Pake alfablocker untuk dilatasi pk alfa blocker Cefixim, levofloks
mengurangi resistensi
Terapi
prostat
- Reseksi transuretral
prostat
- Prostatitis GNA, PNA, HNP GNA, PNA Infeksi genital non
DD
- Ca prostat spesifik, sifilis
- Jangan menahan pipis - Perbanyak minum air - Perbanyak minum air - Pasangannya jg
terlalu lama putih putih diobati
- Kontrol 3 bulan sekali - Mengurangi asuan - Jangan sering menahan - Jangan ganti2
- Kurangi minum kopi makanan yang bis BAK pasangan
Edukasi
dan alkohol amencetuskan batu (co: - Cebok jgn dr blkg ke depan - Pake kondom kl
asam urat tinggi) - Menjaga kebersihan emang mau
urogenital berhubungan
- Pipis stlh berhu
UROLOGI
KATETER
TTV
Inspeksi : Buldging
Palpasi : nyeri tekan di suprapubik
Perkusi :
1. CVA  costae-vertebrae angle (ketok)
2. Suprapubik  dr timpani ke pekak (retensi urin pada VU)  nyeri? Terlihat buldging?
Inspeksi penis:
1. Tdk ada perdarahan OUE, hematoma, striktur uretra
2. Pasien belum disirkumsisi
3. Palpasi penis
Indikasi :
- Retensi urin (krn BPH, dll)
- Observasi input dan output cairan
Kontraindikasi :
- Perdarahan OUE
- Hematoma
- Striktur uretra  ruptur (tanda: hematom pd skrotum & clotting prostat)
- Floating prostat (di RT)
- Anuria
- Batu di uretra  krepitasi
Komplikasi :
- ISK
- Ruptur uretra
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. Persiapan alat - Kateter 14/16 seseuai ukuran OUE
- Urine bag
- Spuit
- Aquadest
- Lubricant gel dimasukin ke spuit
- Plaster dicabutin, kassa dibukain
- Doek bolong steril
- Needbaken
- desinfektan
3. Pemasangan 1. Cuci tangan, pasang handscoen
kateter 2. Inspeksi : tdk ada perdarahan OUE, striktur uretra
3. Lakukan asepsis antisepsis dr penis keluar.
 kl penis msh ada preputiumnya, buka sedikit br dibersihkan
4. Pasang doek bolong (pegang bagian dalemnya, gausah pinggir)
5. Pegang penis dalam posisi tegak  Masukan lubricant gel ke dalam penis (instilasi
penis)  tunggu 5 menit
6. “pak mulai saya masukin ya pak”
Masukan kateter smp batas percabangan (penis dalam posisi tegak)
(dr Sessy : lepas doek bolong, tarik selang kateter dan langsung sambung urine bag
dulu)
7. Mengisi balon kateter, tarik selang kateter
8. Lepas doek bolong
9. Sambungkan ke urine bag
10. Fiksasi selang di pangkal paha (tungkai atas)
11. Tutup ujung penis pake kassa+betadine & diplester
- Pak kalo mau BAK, langsung aja yaa karna udh tersambung sm kantongnya, jd
Edukasi gaperlu jalan ke toilet
- Jangan ditarik2 ya pak
4. Pelepasan 1. “pak skrg saya mau lepas ya kateternya” lalu cuci tangan
kateter 2. alat : handscoen, spuit 20 cc, needbaken
3. kempiskan balon dgn spuit 20cc
4. tarik perlahan kateter dan taro di needbaken

JVP (Jugular Vein Pressure)


Fungsi : memberikan informasi mengenai tekanan di atrium dan ventrikel dextra
Efek : bisa refleks vagal
 Atur posisi kepala pasien jadi 30 dr tempat tidur “saya taro pasien diatas bantal”
 “pak nengok kiri ya”
 cari vena jugularis (distal), tekan 1 di bawah (di supraclavicula)  u/ membendung
 tekan 1 tangan lg di bagian sudut rahang (miring) “taruh tangan di sisi kranial setinggi garis
submandibulla” (proximal)
 “pak tarik napas dalam ya” -- lepas tiba2
 liat titik pengosongan vena jugularis
 tandain pake pensil alis
 taro penggaris sejajar tmpt tidur (patokan: angulus ludovici)
 ambil penggaris lagi dan letakkan tegak lurus sm penggair sebelumnya
 hasil pengukutan tekanan vena : N 5-2 sampai 5-6 cmH20

Angka 5 darimana?
Jarak dr sternum ke cordis dextra

Dilakukan pada pasien : sesak napas, kaki bengkak, dada terasa berat

Kalo 5+N  dekompensasi


Indikasi :
1. untuk terapeutik = feeding tube
2. untuk diagnostik = liat cairan yang keluar (warna & jumlah)
- hijau : ileus obstruksi
- merah : perdarahan
Kontraindikasi :
1. tidak sadar
2. Adanya polip & perdarahan pada hidung
3. Fraktur maksilofacial (adanya racoon eye)
4. Obstruksi
5. Septum deviasi
Komplikasi :
- Refleks vagal  Kematian pd pasien
1. TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
2. Persiapan alat - NGT dgn no sesuai (16,18)  lihat jari kelingking (sblmnya direndam air panas dl spy ga kaku)
- Lubrikan / lidokain gel
- Stetoskop
- Spuit 10 cc
- plester
3. Pemasangan NGT - Mengukur panjang dr proc. Xyphoideus (lambung) sampai ke hidung lalu ke telinga  lalu beri
tanda di NGT pake kuku
- Berikan lidocain gel pada NGT
- Inspeksi hidung “saya memastikan tdk ada KI dalam pemasangan NGT yaitu”
- Memposisikan kepala dlm keadaan fleksi
- “saya mulai masukin ya pak, sambil telen aja pak” masukin smp batas perbatasan
- pengecekan apakah sudah masuk ke lambung/blm :
o mengisi spuit 10 cc udara secara kuat
o sambil dengerin di stetoskop : (+) letupan udara di lambung
(kl msk lambung ada cairan keluar warna hijau kuning)
o kl masuk paru2 = batuk2, sama keluar gelembung udara di air
- fiksasi menggunakan plester di hidung sm di preaurikula bentuk pita
Edukasi - pak rasanya tdk nyaman
- Jangan ditarik-tarik ya
- Jangan banyak bergerak

NGT
dr. sessy  masukin dr atas kepala
TANDA TANDA VITAL
1.1 TTV Suhu, TD, nadi, pernapasan, kesadaran
Kesadaran - Compos mentis / somnolen / sopor / koma
2. . Inspeksi
3. Palpasi - Kibas termometer sampai 35,5
4.2 Perkusi - Mengelap fossa axillaris pasien
5. . Suhu
Auskultasi - Manaruh termometer di apex fossa axillaris
- Tunggu smp 5 menit, br di cek  N = 37,5
Tekanan sistolik palpatoir
- Memasang manset 2 jari diatas siku
- Mencari pulsasi a. brachialis di fossa cubiti di sebelah medial
- Memompa tensimeter hingga pulsasi a. brachialis hilang
3 Tensi
Tensi
. - Memakai stetoskop
- Memompa lagi sampai 30 diatas sistolik palpatoir
- Mengempiskan manset sampai pulsasi terdengar, liat angka
- Terus dikempiskan sampai pulsasi tdk terdengar, liat angka
N = 120/80 mmHg
4 - Menghitung nadi selama 1 menit di a.radialis
Nadi
. N = 60 – 100x/menit
- Melepas baju
5
Pernapasan - Palpasi di daerah epugastrium
.
N = 16-20x/menit
BIDAI

Anda mungkin juga menyukai