Anda di halaman 1dari 9

HERPES GENITAL

Sarifa ma’ruf gimantoro

NIRM: 1001007
KELAS: B
SEMESTER 2

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2011-2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ISD(ILMU SOSIAL DASAR) yang di
berikan oleh Dosen pengajar. dalam makalah ini penulis membahas tentang KONDILOMA
AKUMINATA.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik dalam isi
materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga
kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah membaca
dan mempelajari makalah ini.

penyusun

Sarifa Ma’ruf Gimantoro

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………2
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………..3
D. MANFAAT PENULISAN………………………………..4

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYAKIT…………………………….1
B. PENYEBAB PENYAKIT……………………………….2
C. PENYEBARANNYA……………………………………3
D. PENGOBATAN…………………………………………4

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa
vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren. Umumnya
disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 (HSV-2), tetapi sebagian
kecil dapat pula oleh tipe 1.

Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa vesikel yang
berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitalis terjadi pada alat genital dan
sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha). Ada dua macam tipe HSV yaitu : HSV-1 dan HSV-2
dan keduanya dapat menyebabkan herpes genital.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut rumusan masalahdalam penelitian ini adalah:
1. Apa dampak dari penyakit Herpes genital
2. Bagaimana pola penyebaran penyakit Herpes genitalis

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan saya selaku penulis ingin mencoba menjelaskan
tentang penyakit ini,maksud tujuan penulisan ini:

1. Ingin mengetahui dampak penyakit kondiloma Herpes genitalis


2. Ingin mengetahui pengaruh penyakit ini terhadap lingkungan
D. MANFAAT PENULISAN

Setelah saya menyusun dan membuat karya tulis ini dapat memberikan manfaat
yang berupa pengetahuan yang menekankan pada penyakit HERPES GENITAL

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENYAKIT HERPES GENITAL

Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa
vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren. Umumnya
disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 (HSV-2), tetapi sebagian kecil dapat pula oleh tipe
1.

Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa vesikel yang
berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitalis terjadi pada alat genital dan
sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha). Ada dua macam tipe HSV yaitu : HSV-1 dan HSV-2
dan keduanya dapat menyebabkan herpes genital. Infeksi HSV-2 sering ditularkan melalui
hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri. Tipe 1
biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital.

B. PENYABAB PENYAKIT

Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2.


HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya
menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin,
kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke
bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata).
Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki
organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau
cangkroid).

Kejadian penyakit ini sangat cepat akhir-akhir ini. Penyakit ini tak dapat diberantas secara tuntas
dan sering kumat-kumatan, dan dapat menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan persalinan.
Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.

 tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut


 tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
 penyebab : virus Herpes Simpleks
 perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
 tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
 cara penularan : kontak langsung
 tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
Pada wanita penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan penyakit. Penularan
hampir selalu terjadi melalui hubungan seksual. masa inkubasi 3-5 hari, kemudian pada daerah
kemaluan timbul gerombolan vesikel, di atas kulit kemerahan dan dirasakan nyeri, bila pecah
meninggalkan bekas. Sering disertai pembesaran kelenjar yang nyeri. Penyakit sembuh dalam 2-
3 minggu. Penyakit sering kumat, timbul pada tempat yang sama dan biasanya lebih ringan dari
gejala infeksi pertama. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik
dan stress mental, atau infeksi sistemik lainnya. Hubungan seksual yang berlebihan dengan
banyak pasangan meningkatkan kemungkinan berhubungan dengan orang yang sudah kena.
Komplikasi pada wanita hamil dapat ditularkan melalui ari-ari atau pada saat melahirkan, dapat
menyebabkan keguguran, kematian janin atau cacad permanen. Di samping itu, dapat pula
menyebabkan kanker serviks.

Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.


Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan
yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan
bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri
dan membentuk keropeng.

Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.
Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.

Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.


Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya
dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.

Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan pada
penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan leher rahim.
Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk
di sekitar anus atau di dalam rektum.

C. PENYEBARAN

hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri. Tipe 1
biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital. Ada dua macam tipe HSV yaitu :
HSV-1 dan HSV-2 dan keduanya dapat menyebabkan herpes genital

D. PENGOBATAN

Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa
memperpendek lamanya serangan.
Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis
rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya
gejala.
Asikovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk
dioleskan langsung ke luka herpes.

Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko
penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada
serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.’

Sampai sekarang belum ada obat yang memuaskan untuk terapi herpes genitalis, namun
pengobatan secara umum perlu diperhatikan, seperti :
- menjaga kebersihan lokal
- menghindari trauma atau faktor pencetus.

Penggunaan idoxuridine mengobati lesi herpes simpleks secara lokal sebesar 5% sampai 40%
dalam dimethyl sulphoxide sangat bermanfaat. Namun, pengobatan ini memiliki beberapa efek
samping, di antaranya pasien akan mengalami rasa nyeri hebat, maserasi kulit dapat juga terjadi.
(14)

Meskipun tidak ada obat herpes genital, penyediaan layanan kesehatan anda akan meresepkan
obat anti viral untuk menangani gejala dan membantu mencegah terjadinya outbreaks. Hal ini
akan mengurangi resiko menularnya herpes pada partner seksual. Obat-obatan untuk menangani
herpes genital adalah 12)
- Asiklovir (Zovirus)
- Famsiklovir
- Valasiklovir (Valtres)

Asiklovir
Pada infeksi HVS genitalis primer, asiklovir intravena (5 mg/kg BB/8 jam selama 5 hari),
asiklovir oral 200 mg (5 kali/hari saelama 10-14 hari) dan asiklovir topikal (5% dalam salf
propilen glikol) dsapat mengurangi lamanya gejala dan ekskresi virus serta mempercepat
penyembuhan.(4,5)

Valasiklovir
Valasiklovir adalah suatu ester dari asiklovir yang secara cepat dan hampir lengkap berubah
menjadi asiklovir oleh enzim hepar dan meningkatkan bioavaibilitas asiklovir sampai 54%.oleh
karena itu dosis oral 1000 mg valasiklovir menghasilkan kadar obat dalam darah yang sama
dengan asiklovir intravena. Valasiklovir 1000 mg telah dibandingkan asiklovir 200 mg 5 kali
sehari selama 10 hari untuk terapi herpes genitalis episode awal.

Famsiklovir
Adalah jenis pensiklovir, suatu analog nukleosida yang efektif menghambat replikasi HSV-1
dan HSV-2. Sama dengan asiklovir, pensiklovir memerlukan timidin kinase virus untuk
fosforilase menjadi monofosfat dan sering terjadi resistensi silang dengan asiklovir. Waktu
paruh intrasel pensiklovir lebih panjang daripada asiklovir (>10 jam) sehingga memiliki potensi
pemberian dosis satu kali sehari.
Absorbsi peroral 70% dan dimetabolisme dengan cepat menjadi pensiklovir. Obat ini di
metabolisme dengan baik.

Herpes genitalis adalah kondisi umum terjadi yang dapat membuat penderitanya tertekan. Pada
penelitian in vitro  serta penelitian in vivo, povidone iodine terbukti merupakan agen efektif
melawan virus tersebut, mendapatkan hasil memuaskan secara klinis dari povidone iodine
dalam larutan aqua untuk mengobati herpes genital. 

 CDC (Center For Disease Control and Prevention), merekomendasikan penanganan supresif
bagi herpes genital untuk orang yang mengalami enam kali atau lebih outbreak per tahun.

Beberapa ahli kandungan mengambil sikap partus dengan cara sectio caesaria bila pada saat
melahirkan diketahui ibu menderita infeksi ini. Tindakan ini sebaiknya dilakukan sebelum
ketuban pecah atau paling lambat 6 jam setelah ketuban pecah. Pemakaian asiklovir pada ibu
hamil tidak dianjurkan.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-2 biasanya ditularkan melalui
hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes
simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama
bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata).
Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki
organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau
cangkroid).

B. SARAN

Agar terhindar dari penyakit HERPES GENITAL kita tidak boleh melakukan hubungan
seks bebas.

DAFTAR PUSTAKA

WIKIPEDIA INDONESIA: PENYAKIT KONDILOMA AKUMINATA

INTERNET

Anda mungkin juga menyukai