Anda di halaman 1dari 4

Dunkleosteus yang berarti ‘tulang satu dunkle’ untuk menghormati penemunya,Dr.

David Dunkle dari


Amerika Serikat,merupakan salah satu placoderm terbesar sepanjang masa dan satu dari ikan
karnivora terkuat di dunia.Dunkleosteus berasal dari Amerika Serikat pada zaman devonian dan
tinggal di perairan sedang dan dalam yang kaya akan mangsa semacam
amfibi,crustacea,moluska,dan bahkan ikan lain.

Dunkleosteus adalah salah satu ikan predator terbesar di Bumi. Mereka dapat tumbuh sekitar 5-9
meter panjangnya dan berbobot 4-6 ton, lebih besar daripada hiu putih raksasa dari Afrika Selatan
dan Australia yang kini diakui sebagai ikan pemangsa terbesar. Ukuran ini termasuk besar untuk
ikan-ikan pada masanya,bahkan Dunkleosteus adalah binatang terbesar pada zamannya

Ikan ini memiliki tulang serupa dengan hiu, namun terdapat perisai dari lempengan tulang yang
menutupi dan melindungi kepala hingga sebagian punggung, insang,dan dada. Perisai ini membuat
Dunkleosteus sulit diserang pada bagian vitalnya.Matanya dilindungi oleh bubungan tulang
melingkar dan yang paling mencolok adalah ikan ini tidak memiliki gigi. Sebagai gantinya terdapat
beberapa bilah tulang tajam seperti kapak yang sangat tajam, yang akan saling mengunci ketika
mulutnya tertutup. Bilah tulang ini saling mengasah ketika terpaut,menjadikannya tetap tajam dan
tidak akan tumpul.

Dunkleosteus digambarkan sebagai predator brutal yang menyerang hampir apa saja yang lebih kecil
dari tubuhnya. Ikan ini melaju tidak terlalu cepat karena berat-namun kuat. Ia dapat membuka
rahangnya dengan menariknya ke belakang, mengakibatkan daya hisap kuat yang menarik objek di
depannya, lalu memotong tubuh mangsa menjadi dua dengan bilah tulang di mulutnya.
Dunkleosteus juga diketahui tidak selalu mencerna makanannya dengan sempurna, mereka kadang
memuntahkan bolus, sisa-sisa makanan yang sudah masuk ke lambung dan mencari mangsa baru.
Banyak ahli juga berpendapat bahwa placoderm seperti Dunkleosteus adalah salah satu ikan
pertama yang benar-benar melakukan perkawinan, sama seperti hiu.

Dunkleosteus memiliki semua syarat yang diperlukan untuk dipandang sebagai monster lautan. Ia
merupakan hewan karnivora yang mulutnya dilengkapi dengan taring raksasa. Ikan purba ini juga
bisa tumbuh hingga sepanjang 9 meter. Sebagai perbandingan, hiu putih raksasa “hanya” bisa
tumbuh hingga sepanjang 6 meter mulai dari ujung ekor hingga ujung moncongnya.

Dunkleosteus bukan hanya besar, tetapi juga amat berat. Pasalnya hewan ini diperkirakan bisa
memiliki bobot mencapai 3.000 kilogram. Bobotnya tersebut lantas menjadikan hewan ini lebih
berat dibandingkan paus pembunuh sekalipun.

Karena Dunkleosteus memiliki ukuran yang besar dan taring yang kuat, Dunkleosteus pada dasarnya
bisa memakan hewan apapun. Sahabat anehdidunia.com mulai dari yang bertubuh lunak hingga
yang berkulit keras. Bahkan hiu yang hidup pada masa itu juga tidak luput dari ancaman
Dunkleosteus.

Informasi mengenai makanan Dunkleosteus didapat dari fosil hewan lain yang ditemukan pada
bagian perutnya, serta jejak gigitan yang ditemukan pada fosil hewan lain dan menunjukkan
kemiripan dengan karakteristik gigitan Dunkleosteus.

Dunkleosteus Punya Taring, Tapi Tidak Punya Gigi


Dengan taring besar yang mencuat dari rahangnya, Dunkleosteus pun menjelma menjadi makhluk
lautan yang amat ditakuti pada masanya. Yang menarik adalah meskipun memiliki taring,
Dunkleosteus aslinya tidak memiliki gigi. Apa yang nampak seperti taring pada mulutnya aslinya
adalah lempengan dari tulang tengkoraknya.

Dunkleosteus memiliki sepasang taring besar di rahang atas dan sepasang taring besar di rahang
bawahnya. Karena taring tersebut berbentuk runcing dan berukuran tebal, Dunkleosteus bisa
menggunakan taring ini layaknya gigi yang perkasa.

Karena taring tersebut pada dasarnya adalah perpanjang dari tulang tengkorak, taring Dunkleosteus
akan bertambah besar seiring dengan bertambahnya usia ikan ini. Menurut ilmuwan, hal ini terjadi
sebagai bentuk adaptasi dari siklus hidup Dunkleosteus. Saat Dunkleosteus bertambah besar, hewan
yang menjadi mangsanya akan ikut berubah juga.

Jika Dunkleosteus yang masih kecil hanya akan mengincar hewan-hewan bertubuh lunak, maka
Dunkleosteus dewasa tidak akan segan-segan memangsa hewan yang besar yang tubuhnya
dilindungi oleh lapisan keras. Dunkleosteus juga bisa menggunakan taringnya yang perkasa untuk
melubangi tulang tengkorak mangsanya.

Taring Dunkleosteus senantiasa berada dalam kondisi tajam karena hewan ini bisa mengasah
taringnya secara alamiah dengan cara membuka dan menutup mulutnya. Saat taring atas dan
bawahnya bergesekan satu sama lain, taringnya pun kemudian menjadi tajam dengan sendirinya dan
selalu berada dalam kondisi siap untuk mencabik-cabik mangsanya.

Dunkleosteus juga bisa mengalami masalah taring patah, misalnya karena tubuh mangsanya terlalu
kuat untuk dicabik oleh taring Dunkleosteus. Namun Dunkleosteus tidak perlu khawatir karena jika
taringnya patah, maka taringnya akan tumbuh kembali hingga seperti sedia kala.

Dunkleosteus Bisa Menangkap Mangsanya dengan Cara Menghisap

Dunkleosteus bukan hanya bisa makan dengan memakai taringnya yang perkasa. Ia juga sanggup
menelan mangsa bulat-bulat tanpa harus menerkamnya. Kemampuan ini ditunjang oleh kemampuan
Dunkleosteus dalam membuka dan menutup rahangnya dengan amat cepat.
Menurut perkiraan ilmuwan, Dunkleosteus bisa membuka rahangnya dengan kecepatan 0,02 detik.
Jika Dunkleosteus melakukannya secara tiba-tiba di dekat hewan kecil yang sedang berada dalam
kondisi lengah, hewan tersebut akan langsung tersedot masuk ke dalam mulut Dunkleosteus.

Dunkleosteus sendiri pada dasarnya memang bukan hewan laut yang bisa bergerak cepat untuk
ukurannya. Oleh karena itulah, supaya bisa mencaplok makanan sebanyak mungkin, Dunkleosteus
pun memiliki metode berburu dengan cara menghisap mangsanya secara tiba-tiba layaknya
penghisap debu bawah laut.

Dunkleosteus juga memiliki metode pencernaan yang unik. Setelah berhasil mendapatkan
mangsanya, Dunkleosteus akan menggunakan giginya untuk melumat mangsanya supaya lebih
mudah untuk ditelan. Namun meskipun Dunkleosteus memiliki taring yang perkasa, tetap saja ada
bagian tubuh yang sulit dihancurkan seutuhnya semisal tulang.

Jika hal itu yang terjadi, maka Dunkleosteus akan menelan daging mangsanya, namun meludahkan
tulang-tulangnya keluar. Ilmuwan bisa mengetahui hal ini karena saat mereka menganalisa
gumpalan fosil makanan yang ada pada bagian perut Dunkleosteus, gumpalan tersebut mengandung
potongan tulang yang berada dalam kondisi belum tercerna sepenuhnya.

Dunkleosteus Mungkin Bersifat Kanibal

Dunkleosteus bukan hanya menjadi ancaman bagi hewan-hewan laut mangsanya, tetapi juga oleh
Dunkleosteus lainnya. Saat ilmuwan memeriksa fosil tengkorak Dunkleosteus, mereka menemukan
adanya lubang dan retakan besar pada tengkorak Dunkleosteus. Ilmuwan lantas menduga kalau
retakan ini disebabkan oleh gigitan Dunkleosteus lainnya, mengingat tidak ada lagi hewan laut lain
yang bisa memberikan gigitan sehebat itu.

Karena tengkorak memiliki peran vital dalam melindungi otak, maka serangan apapun yang bisa
menembus tengkorak hampir selalu memberikan efek fatal bagi korbannya. Sahabat
anehdidunia.com bagi Dunkleosteus, serangan dari Dunkleosteus lain di bagian kepala berarti
selangkah lebih dekat menuju kematian.

Dunkleosteus merupakan hewan predator yang cerdik. Saat menyerang hewan lain, ia akan
mengincar titik lemah pada bagian kepalanya. Dengan cara itulah, Dunkleosteus bisa melukai
Dunkleosteus lainnya di bagian kepala.

Meskipun ilmuwan sudah tahu kalau Dunkleosteus bisa membunuh Dunkleosteus lainnya, ilmuwan
masih belum sepenuhnya yakin apa alasan Dunkleosteus melakukan hal tersebut. Mungkin
Dunkleosteus menyerang sesama jenisnya karena masalah perebutan wilayah. Atau mungkin saja
Dunkleosteus memang memiliki sifat kanibal dan tidak segan-segan memakan Dunkleosteus lain
yang lebih lemah.

Dunkleosteus Punah Akibat Masalah Oksigen

Saat Dunkleosteus masih belum punah, hewan ini diperkirakan memiliki habitat di hampir semua
lautan dunia. Dasarnya adalah karena lokasi penemuan fosil hewan ini tersebar di berbagai belahan
dunia. Fosil-fosil Dunkleosteus diketahui pernah ditemukan di Afrika, Eropa, hingga Amerika Utara.

Dunkleosteus sempat menghuni lautan dunia selama kurang lebih 50 juta tahun. Untuk hewan
sekalibernya, rentang periode tersebut terbilang pendek. Hal ini pun kemudian menimbulkan
pertanyaan bagi ilmuwan. Bagaimana caranya hewan predator sebesar dan sekuat Dunkleosteus
bisa mengalami kepunahan?

Menurut teori yang paling banyak dipercaya, Dunkleosteus mengalami kepunahan karena ia menjadi
korban dari fenomena menurunnya kadar oksigen di lautan seluruh dunia. Karena Dunkleosteus
memiliki ukuran yang besar, Dunkleosteus pun memerlukan kadar oksigen dalam jumlah besar pula
sehingga berkurangnya kadar oksigen di laut berdampak fatal bagi kelangsungan hidup mereka.

Peranan

Placodermi itu kelas ikan yang sudah punah. Dimana dapat dikatakan bahwa ikan yang kita tahu
sekarang merupakan hasil evolusi dari kelas placodermi. Peranannya hampir sama dengan fosil-fosil
yang lain yang mana dalam kurun waktu yang lama berubah menjadi sumber energi fosil yang
digunakan untuk kebutuhan kita sehari-hari. Dan menjadi bahan penelitian untuk menemukan
sesuatu yang baru sama seperti fosil lainnya.

Anda mungkin juga menyukai