3. Penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberlakukan pemerintah
pada Januari 2020 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga
Hartarto adalah sebesar....
a. 7%
b. 6%
c. 5%
d. 4%
e. 3%
4. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan.
Terhitung sejak 1 Juli 2018 pemerintah menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) final
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari ...% menjadi ...%.
a. 3% menjadi 2,5%
b. 2,5% menjadi 2%
c. 2% menjadi 1,5%
d. 1,5% menjadi 1%
e. 1% menjadi 0,5%
5. “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.” Pernyataan tersebut Menurut Keputusan Presiden
RI Nomor ... tahun 1998
a. Keputusan Presiden RI no. 95 tahun 1998
b. Keputusan Presiden RI no. 96 tahun 1998
c. Keputusan Presiden RI no. 97 tahun 1998
d. Keputusan Presiden RI no. 98 tahun 1998
e. Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
D. SOAL ESSAY
1. Jelaskan mengenai Reformasi Total Koperasi dalam Kebijakan Pemerintah terhadap
KUMKM?
Jawaban:
Reformasi Total Koperasi yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah dengan tiga
strategi, yaitu Reorientasi, Rehabilitasi, dan Pengembangan. Reorientasi, yaitu
mengubah paradigma pemberdayaan koperasi kepada kualitas, bukan lagi pada
kuantitas koperasi. Kemudian Rehabilitasi, yaitu Pembuatan database koperasi
berbasis Online Data System (ODS) di seluruh Indonesia sebagai dasar penyusunan
program untuk pembenahan koperasi. Dan Pengembangan, yaitu meningkatkan
kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri,
dan tangguh serta setara dengan badan usaha lainnya melalui regulasi yang kondusif,
perkuatan Sumber Daya Manusia (SDM), kelembagaan, pembiayaan, pemasaran dan
kemajuan teknologi.
2. Apa yang dimaksud dengan UMKM naik kelas? Bagaimana upaya Pemerintah agar
UMKM Naik Kelas?
Jawaban:
UMKM naik kelas adalah dimana usaha yang dijalankan bisa semakin berkembang
dan diiringi dengan produktivitas meningkat serta harus memiliki daya saing yang
terus meningkat sehingga berpotensi mencapai lebih target yang lebih tinggi. Jika
awalnya hanya usaha mikro lalu tumbuh menjadi usaha kecil, selanjutnya meningkat
menjadi usaha menengah dan hingga akhirnya bisa menjadi besar.
Upaya pemerintah:
(a) Membantu perluasan akses pasar produk dan jasa UMKM termasuk proyek
pembangunan infrastruktur pemerintah juga diberikan kesempatan kepada
UMKM untuk menjadi bagian suplai dari pembangunan infrastruktur.
(b) Belanja Kementerian Lembaga dan BUMN diprioritaskan untuk produk UMKM,
serta perluas pasar UMKM di online.
(c) Akselerasi dan kemudahan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain KUR
ada juga pembiayaan dana ventura dan program Mekaar.
(d) Mempermudah perizinan, sehingga bisa meningkatkan daya saing produk
UMKM. Presiden Jokowi meminta adanya peningkatan teknologi di UMKM
dengan permesinan modern.
(e) Untuk menjadikan UMKM naik kelas dari menengah ke besar, pemerintah akan
fokus di sektor riil atau produksi dimana fokusnya adalah pada sektor unggulan
termasuk juga suplai bahan baku, intinya akan berbasis pada pengembangan
UMKM dengan komoditas unggulan
(f) Membantu dalam hal pendampingan dimana dalam produksi, pendampingan
teknis mulai dari permodalan, usaha, produksi, mendapatkan sertifikat, dan lain
lain.
3. Bagaimana peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM?
Jawaban:
KUR merupakan jenis pinjaman produktif dengan bunga rendah. Program KUR
bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan bagi usaha
produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM. Selain itu, program ini untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya KUR
pelaku UMKM dapat lebih berminat dan dimudahkan untuk mendapatkan modal kerja
karena KUR memang ditujukan kepada sektor produksi. Modal kerja ini kemudian
dapat digunakan untuk mengembangkan usaha seperti membuka cabang baru,
membeli alat produksi, dan lain sebagainya sehingga pelaku UMKM bisa lebih
antusias mengembangkan dan meningkatkan usahanya. Keberadaan KUR ini
diharapkan dapat menjadi pendorong bagi UMKM untuk lebih efektif menggerakan
ekonomi nasional.
4. Bagaimana peran KUKM dalam menekan defisit neraca perdagangan?
Jawaban:
Dalam menekan defisit neraca perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (KUKM) memiliki 4 peran, yaitu:
1) Industri pengolahan berbasis pertanian di pedesaan
Tumpuan produksi tidak hanya pada ekspor produk pertanian bahan mentah
namun sudah diolah sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi. Pertumbuhan
produksi tahunan industri mikro dan kecil mencapai 3,29% untuk makanan dan
7,70% untuk minuman. Sektor ini juga memberikan kontribusi terbesar pada
ekonomi kreatif dengan kontribusi 41,69%
2) Pariwisata
Meningkatkan ekspor melalui peningkatan produk unggulan desa melalui OVOP
(One Village One Product) yang terintegrasi dengan industri pariwisata
3) Peningkatan produk eskpor UKM
- Makanan dan Minuman
Memberikan kontribusi terbesar pertama pada ekonomi kreatif dengan
kontribusi 41,69%
- Fashion (muslim, berbasis budaya dan lokal serta perhiasan)
Memberikan kontribusi kedua terbesar pada ekonomi kreatif dengan 18,15%.
Indonesia masuk dalam 10 besar negara pengekspor perhiasan di dunia dengan
pangsa pasar mencapai 4%.
- Furnitur dan craft (kriya)
Memberikan kontribusi ketiga terbesar pada ekonomi kreatif dengan
kontribusi 15,70%
4) Optimalisasi ekspor ke pasar non tradisional
5. Dalam menembus pasar ekspor tentunya terdapat hambatan bagi UMKM untuk
memasarkan produknya. Hambatan apa saja yang terjadi dalam menembus pasar
ekspor?
Jawaban:
Gaung produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masuki pasar
internasional semakin keras terdengar. Namun nyatanya masih ada hambatan yang
disebut menjadi tantangan dalam para pengusaha UMKM untuk mengekspor
produknya ke luar.
Menurut Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur Difi A Johansyah,
terdapat 2 hambatan yang mengakibatkan UMKM kesulitan untuk menembus pasar
ekspor, yaitu:
1) Selera Pasar
perihal selera pasar di mana apa yang diproduksi di Indonesia belum tentu selaras
dengan selera pasar mancanegara. Seperti misalnya keripik pisang di Malaysia
sukanya rasa original, tapi banyak kripik pisang kita diolah jadi rasa manis. Ini
tentunya merupakan suatu perbedaan selera yang terdapat pada setiap individu dan
negara dan tentunya akan menghambat UMKM untuk menembus pasar ekspor.
2) Pengurusan Dokumen
Dimana banyak eksportir atau pelaku UMKM melakukan semua proses hulu ke
hilir produknya secara sendiri dan tak sedikit pula yang masih belum paham betul
pengurusan dokumen.