Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rani Mustika Sari _ 12030119410010

Kelas Corporate _ Maksi

BAB 11
Pengukuran variable : Definisi Operasional

How variables are measured (Bagaimana Variabel Di ukur)


Pengukuran adalah penugasan angka atau simbol lain untuk karakteristik (atau atribut)
objek sesuai dengan seperangkat aturan yang ditentukan sebelumnya. Objek termasuk
orang, unit bisnis strategis, perusahaan, negara, sepeda, gajah, peralatan dapur dsb. Ketika
masuk ke ranah perasaan, sikap, dan persepsi subjektif orang, pengukuran faktor-faktor
atau variabel-variabel ini menjadi lebih sulit. Jadi, setidaknya ada dua jenis variabel: satu
cocok untuk pengukuran yang objektif dan tepat; yang lain lebih samar dan tidak cocok
untuk pengukuran yang akurat karena sifatnya yang abstrak dan subyektif.
Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah mengurangi gagasan abstrak atau konsep
untuk menjadikan karakteristik penelitian lebih mungkin untuk diobservasi.
Operational definition (operationalization)
Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah mengurangi gagasan abstrak atau konsep
untuk menjadikan karakteristik penelitian lebih mungkin untuk diobservasi disebut
mengoperasionalisasikan konsep. Operasionalisasi konsep melibatkan serangkaian
langkah. langkah pertama adalah untuk datang dengan definisi konstruk yang Anda ingin
ukur. Langkah kedua adalah pengembangan dari serangkaian memadai dan perwakilan
dari item atau pertanyaan.
a) Operasionalisasi: dimensi dan elemen à mendefinisikan sebuah konsep untuk
membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek,
atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep kemudian diterjemahkan kedalam elemen
yang dapat diamati dan diukur sehingga menghasilkan suatu indeks pengukuran dari
konsep.
b) Pengoperasionalan multi dimensi konsep dari pencapaian motivasi à
menyimpulkan motivasi dengan mengukur dimensi perilaku, fakta, atau karakteristik
yang kita harapkan untuk ditemukan pada orang dengan motivasi berprestasi tinggi.
• Elemen dan Dimensi dari pencapaian motivasi àterdiri dari elemen dimensi
1, elemen dimensi 2, sampai dengan elemen dimensi 5.
c) Yang bukan termasuk definisi operasional à Deifinisi operasional tidak
menjelaskan korelasi konsep, tidak meliputi penguraian alasan, latar belakang,
konsekuensi, atau korelasi konsep.
d) Review of operationalization à Tinjauan definisi operasional diperulukan untuk
mengukur konsep abstrak seperti hal-hal yang biasanya masuk dalam wilayah
subjektif perasaandan sikap. Variabel yang lebih objektif seperti usia atau tingkat
pendidikan cukup mudah untuk diukur melalui pertanyaan langsung, sederhana, dan
tidak perlu didefinisikan secara operasional
International dimensions of operationalization
Dalam melakukan penelitian transnasional, penting untuk diingat bahwa variabel tertentu
memiliki makna yang berbeda dan konotasi dalam budaya yang berbeda. Adalah bijaksana
bagi para peneliti yang berasal dari negara yang berbeda berbicara dalam bahasa untuk
merekrut bantuan setempat untuk mengoperasionalkan konsep tertentu saat menyangkut
lintas-budaya
Nama : Rani Mustika Sari _ 12030119410010
Kelas Corporate _ Maksi

BAB 12
Pengukuran : Scaling, reliability dan Validity

A. Empat Tipe Skala


Skala adalah suatu instrument atau memaknisme untuk membedakan individu dalam
hal terkait variable minat yang kita pelajari. Menurut Sekaran (2006:15) ada empat tipe skala
dasar: nominal, ordinal, interval, dan rasio.
1. Skala nominal à adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subyek
pada kategori atau kelompok tertentu. Skala ini digunakan untuk memperoleh data pribadi
seperti gender atau departemen tempat seorang bekerja, dimana pengelompokan individu
atau objek. Contohnya: jenis kelamin (yang terdiri dari pria dan wanita).
2. Skala ordinal à skala pengukururan yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga
menyatakan peringkat kontruk yang di ukur. Kelebihan skala ini jika dibandingkan dengan
skala nominal adalah skala ordinal menyatakan kategori dan peringkat.
3. Skala interval à menyatakan kategori, peringkat dan jarak kontruk, digunakan untuk
respon beragam item yang mengukur suatu interval bisa dihasilkan dengan skala lima atau
tujuh point. Contoh: Skala Likert.
4. Skala rasio à skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak dan
perbandingan kontruk yang diukur. Kegunaan skala ini adalah digunakan dalam penelitian
organisasi ketika angka pasti factor-faktor objektif.
Dua kategori skala yang digunakan dalam mengukur sikap atau perilaku.
1. Skala peringkat (rating scaleà merupakan skala yang memiliki beberapa kategori
respond dan digunakan untuk mendapatkan respon yang terkait dengan objek, peristiwa,
atau orang yang dipelajari. Skala ini terbagi menjadi beberapa skala, yaitu:
a. Skala dikotomi à skala yang menawarkan dua pilihan jawaban yang harus dipilih
salah satunya. Contoh: Apakah Anda mempunya kartu kredit? ‘Ya ,Tidak’
b. Skala kategori à skala yang digunakan untuk mengukur sikap yang berisi beberapa
alternative ketegori pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk memberikan
alternative penilaian. Contoh: Sangat Bagus, Bagus, Sedang, Jelek, Sangat Jelek
c. Skala Likert à skala yang digunakan untuk mengukur sikap dengan menyatakan
setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subyek, objek atau kejadian tertentu. Contoh:
(1) Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Netral, (4) Tidak Setuju, (5) Sangat Tidak Setuju.
d. Skala Deferinsial Semantik à skala pengukuran sikap dengan menggunakan
pernyataan ekstrem yang penilaiannya terdiri dari dua kutup.Contoh: Baik-Buruk,
Kuat-Lemah, Modern-Kuno.
e. Skala Numerikal à skala semantik yang penilaian menggunakan nomor terdiri atas 5
atau 7 alternatif. Contoh: Sangat Sering 1 2 3 4 5 6 7 Tidak Pernah
f. Skala peringkat terperinci à skala pengukuran yang menyatakan pilihan responden
dengan melingkari nomor satu dari 5 atau 7 titik yang ada.
g. Skala jumlah konstan atau tetap à skala yang digunakan untuk pengukuran sikap
dengan mendistribusikan sejumlah poin dan mengakumulasikannya.
h. Skala stapel à skala yang digunakan untuk mengukur sikap dengan penilaian mulai
dari +3 sampai -3 atas item yang ada.
i. Skala peringkat Grafis à skala yang pengukuran yang menggunakan peringkat grafis
atas jawaban responden untuk pertanyaan tertentu.
j. Skala consensus à skala pengukuran sikap berdasarkan ketepatan atau relevansinya
dengan konsep.
k. Selain disebut diatas, skala peringkat juga bisa diukur dengan menggunakan
penskalaan multidimensional.
Nama : Rani Mustika Sari _ 12030119410010
Kelas Corporate _ Maksi

2. Skala Rangking
Merupakan skala yang digunakan untuk membuat perbandingan antar objek, peristiwa,
atau orang, dan mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya. Adapun
metode yang dipakai adalah skala perbandingan berpasangan, skala pilihan yang
diharuskan dan skala komparatif.

B. Godness of Measure
Skala yang dikembangkan seringkali tidak sempurna, dan kesalahan cenderung terjadi dalam
pengukuran variable, karena itu perlu menilai “Godness”. Artinya, peneliti harus cukup yakin
bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian mengukur variabel yang tepat, dan dan
akurat. Sehingga di perlukan tindakan berikut ini :
1. Item Analysis à Dalam analisis item, sarana antara kelompok skor tinggi dan kelompok
skor rendah diuji untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan melalui nilai-t. Item dengan
nilai-t yang tinggi dimasukkan dalam instrument.
2. Validitas à ujian seberapa baik instrumen dalam mengukur konsep tertentu yang ingin
diukur dengan kata lain berkaitan dengan menjawab pertanyaan apakah kita mengukur
konsep yang tepat? Adapun cara yang seringkali digunakan dalam melakukan uji validitas
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
• Validitas Konten à menguji fungsi seberapa baik dimensi dan elemen konsep telah
digambarkan.
• Validitas berdasarkan kreteria merupakan cara uji validitas dikatakan terpenuhi jika
pengukuran tersebut mampu membedakan individu menurut suatu kreteria yang
diharapkan dapat diprediksi
• Validitas konsep merupakan cara uji validitas yang menunjukkan seberapa baik hasil
yang atas kesesuaian dengan desain teori yang menjadi dasar pengujian.Validitas
konsep dinilai melalui validitas konvergen dan diskriminan.
3. Reliabilitas à menguji seberapa konsisten suatu alat ukur mengukur konsep yang diukur
Dengan kata lain apakah kita mengukur yang andal dengan stabilitas dan konsistensi
pengukuran yang kuat.

C. Skala Pengukuran Formatif vs Reflektif


Item-item yang mengukur suatu konsep tidak harus selalu bersatu, hal ini berlaku skala
formatif. Dalam skala reflektif, semua item diharapkan berkorelasi, berbeda dengan item dalam
skala formatif Apa yang dimaksud dengan skala formatif dan mengapa item-item dari skala
formatif belum tentu saling menyatu? Skala formatif digunakan ketika konstruk dan dipandang
sebagai kombinasi penjelasan dari indikatornya (Fornell, 1987; Fornell & Bookstein, 1982)

Anda mungkin juga menyukai