DOSEN PENGAMPU :
Drs. Mbina Pinem., M.Si
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7:
1. Abdullah Situmorang (3183131031)
2. Ayu Noviana Simatupang (3183331010 )
3. Winda Setiaman Zai (3182131013)
GEOGRAFI A 2018
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan Mini Riset (MR) mengenai “ Menganalisis
Tingkat Pendidikan di Negara Vietnam.” Mengembangkan Profesionalisme Mahasiswa untuk
memenuhi tugas mata kuliah GEOGRAFI ASIA TENGGARA ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Bapak Drs. Mbina Pinem., M.Si,
selaku Dosen mata kuliah GEOGRAFI ASIA TENGGARA di Kelas Reguler A Pendidikan
Geografi UNIMED yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai penulis.
Penulis sangat berharap kiranya laporan MR ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi laporan MR beserta kelebihan dan kekurangan dari laporan MR tersebut sebelum
membelinya nanti. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan laporan MR yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 7.
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sebuah negara.
Melalui pendidikan yang baik, negara dapat menjamin bahwa masyarakat telah memiliki
kapabilitas untuk bekerja dalam rangka pembangunan negara. Hal ini dapat dilakukan karena
pendidikan dapat membangun tiga hal, yaitu: loyalitas pada negara; soft & hard skill; serta
pengetahuan yang luas. Tanpa adanya pendidikan yang baik, maka masyarakat hanya dapat
bekerja berdasarkan pengalamannya yang tentu sangat terbatas. Oleh karena negara berkembang
merupakan aktor yang senantiasa berusaha untuk mengedepankan pembangunan negaranya,
maka mereka akan menjadikan peningkatan mutu pendidikan sebagai agenda utamanya. Dalam
perjalanan sejarah berdirinya, Vietnam telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan di
berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Sejak tahun 1986, pemerintah Vietnam telah
membuat berbagai macam kebijakan untuk memacu pengembangan pendidikan melalui
kebijakan kurikulum yang diberlakukan kepada semua jenjang pendidikan, baik dari tingkat
pendidikan dasar (SD), tingkat pendidikan menengah (SMP dan SMA), maupun di tingkat
pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi) negeri dan swasta.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
vietnam, misalnya pemerintah membuka ruang kepada setiap jenjang pendidikan untuk
mengembangkan potensinya masing-masing baik dari tingkat pendidikan dasar sampai
Perguruan Tinggi. Khusus di perguruan tinggi melalaui kebijakan kurikulum memberikan
kesempatan kepada para dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan keahlian
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya baik di bidang pengajaran, penelitian, maupun
pengabdian pada masyarakat serta pemikiran mandiri dan menghormati perbedaan kepribadian.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pada aspek kognisi di setiap jenjang pendidikan,
pemerintah melalui pengelola satuan/unit pendidikan memberikan bantuan dan perhatian yang
khusus dalam hal pengembangan perpustakaan, kurikulum, dan metode pengajaran.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatana makalah ini ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang negara Vietnam dan untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan, manfaat khususnya
bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca,
BAB II
KAJIAN TEORI
Vietnam adalah negara paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara yang
berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di
sebelah barat daya dan di Laut China SElatan di sebelah timur Dengan populasi sekitar 84 juta
jiwa, Vietnam adalah negara terpadat nomor 13 di dunia. GDP Vietnam tumbuh sebesar 8.17%
pada tahun 2006, negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Asia Timur dan pertama di Asia
Tenggara. Pada akhir tahun 2007, menteri keuangan menyatakan pertumbuhan GDP Vietnam
diperkirakan mencapai rekor tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir sebesar 8.44%.
Nama resmi dari Vietnam adalah Republik Sosialis Vietnam. Ia merupakan negara partai
tunggal dengan ideologi yang berbasis pada Komunisme. Vietnam memiliki presiden dan
perdana menteri, dimana Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah
panglima tertinggi militer Vietnam, menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan dan
Keamanan (Council National Defense and Security), sementara Perdana Menteri Vietnam adalah
kepala pemerintahan, mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala
26 menteri-menteri dan perwira-perwira.
Ho Chi Minh mengeluarkan kebijakan ini karena ia menyadari bahwa bangsa yang
butahuruf adalah bangsa yang tidak dapat mengenyam pendidikan. Dan bangsa yang tidak
mengenyam pendidikan akan menjadi bangsa yang tak bertaring. Hasilnya, Vietnam merupakan
salah satu negara dengan pendidikan yang baik karena kini 98 % penduduknya sudah masuk
kategori melek huruf.
Ketika Vietnam dijajah Perancis pada tahun 1858-1945, Perancis membawa sebuah misi
untuk membangun peradaban yang bermartabat di daerah jajahannya. Mereka didorong oleh
keyakinan bahwa kebudayaan Perancis adalah yang terbaik, sehingga merasa bahwa merupakan
kewajibannya untuk memperkenalkan kebudayaan tersebut pada koloni meski itu berarti
menghancurkan kebudayaan lokal. Membangun sistem pendidikan merupakan jalan yang dipilih
Perancis pada waktu itu dengan pertimbangan bahwa pendidikan dapat menyediakan Perancis
sejumlah tenaga kerja yang cerdas, loyal, dan menghargai kebudayaan Perancis.
Pendidikan dianggap sebagai alat yang penting untuk kolonial Perancis dengan
mengolonialkan rakyat Vietnam. Mereka mendidikan kelompok cendekiawan untuk bekerja
dalam lembaga pemerintah mereka dan perusahaan-perusahaan pada zaman itu. Pada tahun 1931
sampai tahun 1940, dari 100 orang hanya ada 3 orang masuk SD, dari 30.000 orang hanya ada 1
orang masuk perguruan tinggi. Meskipun mereka dapat pendidikan dari kolonial Perancis tetapi
mereka masih menyadari akan nilai-nilai kebangsaaannya. Walaupun demikian adanya, akan
tetapi banyak juga orang-orang dari golongan cendekiawan menjadi Komunis.
Adapun sistem pendidikan di Vietnam sekarang dipengaruhi oleh sistem pendidikan
Perancis. Mereka sudah menerapkan system itu misalnya; jenjang pendidikan, kurikulum, dan
adanya pendidikan reguler dan non reguler (continuing pendidikan) untuk di SMP dan
SMA/SMK. Jenjang pendidikan tersebut antara lain :
a. Sekolah Dasar: 5 tahun, semua anak berusia 6 tahun harus masuk SD dan biayanya
ditanggung oleh pemerintah. Setiap propinsi adanya satu Sekolah Dasar Inti. Di sekolah ini
adanya kelas bahasa Inggris. Siswa akan belajar bahasa Inggris dari kelas 1 dan harus dan
untuk tingkat akhir mendapat seleksi atau ujian kelulusan.
b. Sekolah Menengah Pertama: 4 tahun, pada tingkat akhir siswa harus menempuh ujian
nasional untuk mencapai kelulusannya. Untuk melanjutkan studi ke SMA/SMK, dahulu
siswa SMP harus menempuh seleksi dalam bentuk ujian nasional, akan tetapi sekarang
program itu tidak dilaksanakan lagi. Ketika masuk SMA/SMK siswa hanya dites secara
formalitas saja.
c. Sekolah Menengah Atas: 3 tahun, pada tingkat akhir adanya ujian nasional. Apbila siswa
tidak lulus, mereka tidak boleh mengikuti seleksi ujian masuk perguruan tinggi (universitas).
Ujiannya adanya 6 mata pelajaran, dengan rincian : ada 3 yang fik yaitu: Kesusastraan,
Matematika, Inggris dan ada 3 mata kuliah diganti setiap tahun dengan memilih tiga mata
kuliah di antara: Sejarah, Geografi, Biologi, Fisik, dan Kimia.
d. Perguruan Tinggi: biasanya 4 tahun, calon mahasiswa akan menempuh ujian masuk
perguruan tinggi (universitas) dan mereka mempunyai 3 pilihan. Hasil seleksi berdasarkan
nilai ujian ini. Setiap perguruan tinggi (universitas) membuat soal ujian sendiri dan
Depdiknas membuat satu jenis soal ujian untuk semua universitas dengan sistem pilihan
ganda (A, B, C, D) mulai tahun 2002.
Vietnam salah satu negara sedang berkembang di ASEAN yang berhasil mewujudkan
pendidikan inklusif ini. Menurut Duc Minh Nguyen, Direktur Education And Science
Kementerian Pendidikan Vietnam, memasuki tahun 2000-an, Vietnam melahirkan serangkaian
peraturan perundangan tentang kewajiban memenuhi hak pendidikan bagi anak-anak. Undang-
undang itu antara lain tentang perlindungan perempuan, yang mengatur tentang keharusan
memenuhi hak pendidikan anak perempuan. Undang-undang perlindungan anak, yang
mengharuskan anak-anak bersekolah mulai usia taman kanak-kanak hingga sekolah menengah
atas. Kemudian undang-undang penyandang disabilitas, yang mewajibkan negara memenuhi hak
pendidikan anak-anak dengan disabilitas. Para pejabat pemerintah, khususnya kementerian
pendidikan, memaknai ketentuan dalam undang-undang tersebut sebagai perintah yang harus
dilaksanakan. Terkait dengan pemenuhan hak pendidikan anak disabilitas, pada fase awal
pemerintah Vietnam terlebih dahulu menangani pendidikan anak tunanetra. Ini dikarenakan anak
tunanetra adalah anak disabilitas yang lebih mudah bersekolah di sekolah umum, namun
membutuhkan fasilitas khusus lebih banyak.
Dalam fase awal langkah pendidikan untuk semua, pemerintah Vietnam berupaya
membawa sebanyak mungkin anak disabilitas ke sekolah. Karena di setiap desa telah ada
minimal satu sekolah, maka konsep pendidikan inklusif pun mulai diterapkan. Seperti negara
lain, guru-guru sekolah umum di Vietnam pun awalnya belum mengerti bagaimana mengajar
anak disabilitas. Untuk mengatasinya, pemerintah mengadakan pelatihan untuk guru secara
berjenjang. Dimulai melatih guru dari tiap provinsi yang akan dijadikan instruktur untuk guru-
guru lain, bagaimana menangani anak disabilitas. Guru yang telah dilatih kemudian bertugas
memberikan pelatihan untuk guru-guru lain, bermula dari satu guru setiap sekolah. Satu guru di
tiap sekolah lalu melatih seluruh guru sekolah tersebut.
Organisasi disabilitas juga memiliki peran penting. Menurut Minh, ada beberapa
pekerjaan strategis dalam mendukung tercapainya “pendidikan untuk semua” bagi anak tunanetra
oleh pemerintah diserahkan kepada organisasi ini. Misalnya, memproduksi laporan MR Braille,
alat tulis dan tongkat untuk tunanetra, mengadakan pelatihan keterampilan, termasuk pelatihan
menggunakan komputer. Karena langkah-langkah ini membutuhkan biaya tidak sedikit, di
samping mendapat bantuan dari Bank Dunia, pemerintah juga mengajak serta sektor swasta, baik
perusahaan maupun perseorangan, untuk mendukung.
Seperti halnya negara berkembang lain, tantangan terberat Vietnam adalah menjangkau
anak-anak disabilitas dari keluarga miskin yang tinggal di daerah terpencil, yang jauh dari
sekolah. Untuk pergi ke sekolah, anak dari keluarga seperti ini kadang-kadang harus menempuh
jarak beberapa kilometer, dengan kondisi jalan yang belum baik. Menurut Minh, yang juga
Sekretaris Badan Nasional Pendidikan untuk Semua, pemerintah Vietnam menargetkan di tahun
2015 sekurang-kurangnya 70 persen anak tunanetra berusia 5 tahun hingga 18 tahun telah
bersekolah. Sedangkan 30 persen sisanya, yang diperkirakan merupakan anak dari keluarga
miskin dan tinggal di daerah terpencil, akan menjadi target rencana stategis 10 tahun berikutnya.
Prof. Dr. Ta Quang Buu, seorang ahli pendidikan di Vietnam mengatakan bahwa pada
tingkat pendidikan dasar (SD) adalah waktu dan kesempatan yang paling baik untuk
melestarikan dan menanamkan nilai identitas bangsa, sementara di tingkat perguruan tinggi
adalah saat untuk mengembangkan kualitas generasi muda dalam rangka pembangunan negara
dan pengintegrasian negara serta hubungan internasional
Di sisi lain, dapat dipahami ketika melihat kondisi pendidikan di Vietnam, kualitas
pendidikan belum sepenuhnya dapat memuaskan. Kualitas lulusan pendidikan di Vietnam belum
bisa setara dengan kualitas lulusan pendidikan secara umum di dunia dan keberhasilan
pendidikan belum menyeluruh. Pendidikan di Vietnam sedang menghadapi masalah yang besar
yakni belum terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sementara dewasa ini di
sektor lain program pemerintah di Vietnam sedang aktif mendorong kemajuan bidang
industrialisasi, modernisasi negara, dan pengembangan ekonomi kawasan dan internasional.
Kendala yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Vietnam misalnya metode pengajaran
masih ditentukan oleh pusat. Dari masalah ini, muncul dampak yang tidak baik bagi mahasiswa
karena metode pengajaran itu belum memberikan stimulan bagi kemampuan daya nalar dan
pemikiran mahasiswa. Akibatnya, setelah lulus mahasiswa sangat pasif dan tidak banyak bisa
berbuat apa-apa dalam lapangan pekerjaan. Selain itu, mahasiswa diwajibkan belajar banyak
mata kuliah yang tidak begitu bermanfaat bagi mahasiswa dalam mencapai keahliannya, seperti;
Sejarah Partai Komunis Vietnam, Marxisme, Leninisme, Politik, dan Ekonomi sementara materi
dalam mata kuliah ini membuang banyak waktu.
Sekarang ini adalah era teknologi canggih, untuk kita harus dapat memanfaatkannya
seoptimal mungkin. Para guru dan dosen harus mampu menyiapkan materi pelajaran dengan
memnafaatkan media pembelajaran elektronik seperti CD dan VCD. Kondisi di Vietnam
sekarang masih sedikit guru dan dosen dalam mengajar menggunakan media pengajaran tersebut
dan masih banyak guru dan dosen dalam mengajar menggunakan metode ceramah, dikte kepada
murid atau mahasiswa.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Minggu, 10 Mei 2020. Penelitian ini
menggunakan sistem perbandingan dari artikel-artikel penilitian yang telah dilakukan langsung
oleh pihak tertentu.
B. Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kualitatif dan sumber
datanya, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui
hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui metode
wawancara dan observasi.
Sedangkan data sekunder yaitu ata yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain
dokumentasi/tulisan (karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari hasil informasi pihak-pihak
yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.
C. Metode Pengumpulan Data
- Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan laporan MR-laporan MR
yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.
D. Sumber Data
- Data Sekunder
Data yang diambil melalui referensi baik dari artikkel, jurnal atau penelitian lain yang dapat
memberikan informasi mengenai penelitian yang kami lakukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan yang dapat kami ketahui dan kami tarik dengan beberapa
argumen, yaitu bahwa Negara Vietnam memiliki sekolah-sekolah dan univeristas-universitas
negeri yang luas. Pendidikan umum di Vietnam diberikan dalam 5 kategori yaitu:
TK,SD,SMP,SMA dan universitas, pengajaran di sana mayoritas menggunakan bahasa Vietnam
sendiri, pemerintah Vietnam juga sudah mengupayakan membangun sekolah di pedasaan untuk
mengurangi melek huruf yang banyak terjadi di pedesaan.Selain itu system pendidikan di
Vietnam juga di pengaruhi oleh system pendidikan prancis baik segi kurikulum dan yang
lainnya.
Para ahli pendidikan Vietnam merancang kurikulum agar proses belajar mengajar
memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep dan penguasaan
keterampilan inti. Ini bertujuan agar siswa Vietnam unggul. Siswa tidak hanya memahami
konsep tetapi dapat menerapkan apa yang dipahami dalam menyelesaikan problem hidup
konkrit. Oleh karena itu, penekanannya tidak hanya kognitif semata-mata, tetapi juga
psikomotorik dan afektif.
Guru dilatih untuk menggunakan pendekatan konstruksi dan pendekatan transfer sesuai
dengan tujuan pengajaran. Para guru di semua level dilatih untuk dapat menggunakan media
pembelajaran elektronik seperti LCD, VCD, DVD, untuk membuat pembelajaran lebih menarik.
Guru pun dilatih untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, membina disiplin yang baik
di kelas, dan membangun sikap positif siswa terhadap pendidikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, Negara Vietnam sedang dalam masa berkembang di lihat dari
segala sektor kehidupan atau dengan kata lain sedang membangun, termasuk juga pada
sektor pendidikan. Sehingga pemerintah Vietnam berusaha dengan keras untuk mencapai
tujuan itu. Masih banyak permasalahan yang dihadapi di dalam bidang pendidikan.
Pemerintah dengan masyarakat Vietnam harus bekerjasama untuk memajukan dan
mengembangkan pendidikan menuju kepada kualitas lebih tinggi sehingga setara dengan
dunia internasional atau minimal dengan negara-negara di Asia Tenggara. Sangat di
harapkan agar para lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi di Vietnam memiliki
kualitas yang unggul dan dapat terserap pada setiap lapangan kerja yang tersedia di
seluruh dunia internasional.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan di vietnam, misalnya pemerintah membuka ruang kepada setiap jenjang
pendidikan untuk mengembangkan potensinya masing-masing baik dari tingkat
pendidikan dasar sampai Perguruan Tinggi.
B. Saran
Laporan ini menjadi referensi untuk pembaca dalam penjelasan mengenai
kawasan Pendidikan di negara Vietnam dengan berbagai letak dan serta pendukung
referensi. Dalam hal ini negara Vietnam benar-benar memanfaatkan Pendidikannya yang
strategis untuk kemajuan negara yang ada di dalam region tersebut dan menjadi ekonomi
terbesar di dunia di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Dosen Pengampu :
Dibuat Oleh :
REKAYASA IDE
A. Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Vietnam
1. Sejarah Pendidikan
Indonesia Vietnam
a. Pra Kemerdekaan a. Antara tahun 111 SM dan 939 M
1. Masa Pemerintahan Belanda Sistem pendidikan Vietnam
Pada masa ini pendidikan terbagi empat yaitu dipengarhi oleh sistem Konfusian
pendidikan rendah, n menengah, kejuruan dan Cina dengan tujuan untuk perekrutan
pendidikan tinggi. pegawai negeri yang setia, yang
2. Masa Pemerintahan Jepang dilatih sesuai dengan moral dan etika
§ Jenjang Pendidikan terdiri : Pendidikan Dasar Konfusian
Lama studi 6 tahun, Pendidikan Lanjutan.
b. Pada tahun 1918 menganut sistem
Terdiri dari Shoto Chu Gakko (SMP) lama studi pendidikan kolonial terdiri tiga tahun
3 tahun & Koto Chu Gakko (SMA) lama studi 3 sekolah dasar, empat tahun sekolah
tahun, Pendidikan Kejuruan. mencakup dasar komplementer, dan tiga tahun
sekolah lanjutan bersifat vokasional sekolah menengah.
(pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik,
c. Selama pemisahan negara antara 1954
dan pertanian. & Pendidikan Tinggi dan 1975 dua sistem pendidikan yang
§ Bahasa pengantar disemua sekolah menggunakan berbeda dikembangkan yaitu :
bahasa Indonesia. § Di Utara, Reformasi pendidikan
§ Tujuan pendidikan lebih ditekankan kepada ditujukan untuk membangun sistem
dihasilkannya tenaga buruh kasar secara cuma- pendidikan sosialis, model Soviet.
cuma dan prajurit untuk keperluan peperangan Sistem sekolah terdiri 9 & 10 tahun
jepang § Di Selatan, sistem pendidikan 12 tahun,
b. Masa Kemerdekaan melalui Sekolah menengah kejuruan,
1. Pada masa kemerdekaan, tujuan pendidikan pusat pelatihan kejuruan, dan on-the-
adalah untuk mendidik menjadi warga Negara job
yang sejati, bersedia menyumbangkan tenaga
d. Di mulai pada tahun 1986 kebijakan
dan pikiran untuk Negara dan masyarakat untuk memacu pengembangan
2. Priode tahun 1945-1940 pendidikan melalui kebijakan
3. Priode tahun 1950 – 1975 kurikulum yang diberlakukan kepada
4. Priode tahun 1978 – Sekarang semua jenjang pendidikan (TK,
Ø Pendidikan Pra Sekolah dan PAUD Sekolah dasar & menengah, kejuruan
Ø Pendidikan Dasar & Perguruan Tinggi)
Ø Pendidikan Menengah Umum SMP(SLTA) dan
SMA(SLTA/SMU)
Ø Pendidikan Kejuruan :
o Tingkat Pertama : ST, SKKP
o Tingkat Atas : Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
§ Pendidikan Tinggi : Universitas, Institut, Sekolah
Tinggi, Akademi, Diploma dan Politeknik.
2. Kelembagaan /system Pendidikan
Indonesia Vietnam
a. Pendidikan Dasar a. Ada 2 lembaga pendidikan yaitu :
1. Lama pendidikan 9 thn: 3) Lembaga mono-disipliner atau khusus
· SD/MI 6 tahun tradisional yang memfokuskan pada area
· SMP/MTs 3 tahun. tunggal atau subyek fokus, misalnya hukum,
2. Pendidikan dasar adalah wajib bagi anak seni, teknik, ekonomi, dll
berusia 6 (enam) tahun sampai usia 15
tahun. 4) Universitas multi-disiplin yaitu memiliki
3. Ada 2 (dua) jalur pendidikan dasar yang fokus yang lebih luas pada bisnis dan subjek
setaraf dengan SD dan SMP, yaitu MI dan Universitas standar
MTS. MI dan MTs menitikberatkan dalam
b. Pelajaran-pelajaran sebagaian besar
bidang agama Islam. diajarkan dalam Bahasa Vietnam.
4. Pendidikan dasar dimulai pada kelas c.
1 Adapun sistem pendidikan dipengaruhi oleh
(satu) sampai kelas 6 (enam) untuk SD/MI sistem pendidikan Perancis seperti adanya
dan kelas 7 (tujuh) sampai 9 (sembilan) jenjang pendidikan, kurikulum, dan adanya
untuk SMP/MTs pendidikan reguler dan non reguler
b. Pendidikan Menengah (continuing pendidikan) untuk di SMP dan
1. Lama pendidikan selama 3 (tiga) tahun SMA/SMK.
2. Jalur pendidikan menengah ada dua d.: Jenjang pendidikan:
pendidikan umum & pendidikan kejuruan a. Sekolah Dasar: 5 tahun,
3. Jenis pendidikan menengah SMA/SMK
§ Semua anak berusia 6 tahun harus masuk SD
dan MA § Biaya Pendidikan ditanggung oleh
pemerintah.
c. Pendidikan Menengah § Setiap propinsi adanya satu Sekolah Dasar
1) Jenis program pendidikan Tinggi diploma, Inti.
sarjana, magister, spesialis dan doktor § adanya kelas bahasa Inggris. dimulai dari
2) Bentuk perguruan tinggi : Akademi, kelas 1
Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut dan
§ pada tingkat akhir mendapat seleksi atau ujian
Universitas kelulusan.
3) Lama Pendidikan akademik yaitu : b. Sekolah Menengah Pertama: 4 tahun,
a. sarjana (S1) rata-rata 4 – 5 tahun, § pada tingkat akhir siswa harus menempuh
b. magister (S2) rata-rata 2 tahun ujian nasional untuk mencapai kelulusannya.
c. doktor (S3) rata-rata 3 – 4 tahun § Untuk melanjutkan studi ke SMA/SMK,
d. Akta 4) memerlukan waktu rata-rata 1 dahulu siswa SMP harus menempuh seleksi
tahun dan gelar profesi (spesialis) rata-rata dalam bentuk ujian nasional
memerlukan waktu 1 – 2 tahun c. Sekolah Menengah Atas: 3 tahun,
Pada tingkat akhir adanya ujian nasional, jika
siswa tidak lulus, mereka tidak boleh
mengikuti seleksi ujian masuk perguruan
tinggi (universitas). Ujiannya adanya 6 mata
pelajaran, dengan rincian : ada 3 yang fik
yaitu: Kesusastraan, Matematika, Inggris dan
ada 3 mata kuliah diganti setiap tahun
dengan memilih tiga mata kuliah di antara:
Sejarah, Geografi, Biologi, Fisik, dan Kimia.
d. Perguruan Tinggi: biasanya 4 tahun,
§ calon mahasiswa akan menempuh ujian
masuk perguruan tinggi (universitas) Hasil
seleksi berdasarkan nilai ujian ini.
§ Setiap perguruan tinggi (universitas) membuat
soal ujian sendiri dan Depdiknas membuat
satu jenis soal ujian untuk semua universitas
dengan sistem pilihan ganda (A, B, C D)
mulai tahun 2002.
3. Kurikulum
Indonesia Vietnam
a. kurikulum pendidikan dasar secara
a. Kurikulum dibuat oleh Departemen
umum memuat pendidikan agama; Pendidikan dan Pelatihan yang terdiri dari
pendidikan kewarganegaraan; Kurikulum Nasional Dan Kurikulum Lokal
bahasa; matematika; ilmu
b. Kurikulum untuk sekolah dasar dan
pengetahuan alam; ilmu pengetahuan menengah dituangkan dalam "Rencana dan
sosial; seni dan budaya; pendidikan Program Studi" yang diberikan oleh
jasmani dan olahraga; keterampilan Departemen Pendidikan dan Pelatihan.
atau kejuruan; dan muatan lokal. Semua sekolah diharuskan untuk
b. Acuan kurikulum pendidikan mengikuti. "Program dan Studi
nasional dibuat oleh Depdiknas dan pembelajaran" adalah hukum yang
pengembangannya diserahkan pada digunakan sebagai acuan dari isi dan
sekolah sebagaimana KTSP tujuan pengajaran kurikulum untuk semua
diimplementasikan. Namun pada sekolah dasar dan menengah. Proses
prakteknya, tidak semua pendidik penyusunannya memerlukan beberapa
memiliki kompetensi untuk tahapan. Komite Pendidikan Pusat
mengembangkan KTSP sebab sudah menentukan garis besar utama untuk setiap
terbiasa dengan pola kurikulum yang program (subyek materi), termasuk jumlah
sentralistis waktu yang dibutuhkan untuk setiap mata
pelajaran sesuai dengan kebijakan
pendidikan dan prioritas untuk periode
berikutnya.
4. Kebijakan Pendidikan
Indonesia Vietnam
a. Anggaran Pendidikan sebesar 20% dari
a. Anggaran Pendidikan sebesar 15% dari
APBN Anggaran belanja Negara setiap tahunnya
b. Setiap guru di Vietnam setidak-tidaknya
b. Pada tahun 2009 status PNS golongan akan menerima gaji sebesar 600.000
IV/a masa kerja 12 tahun 8 bulan Vietnam Dong (VND) per bulan
memperoleh gaji pokok sebesar Rp ditambahn biaya hidup keluarga yang
2.260.400,- dengan tunjangan fungsional terdiri dari suami, isteri dan dua anak
guru sebesar Rp 389.000 sebesar 200.000 VND per bulan
c. Konsepnya yang lebih baik, yaitu 100
persen beaya pendidikan anak SD dan
c. pemerintah Vietnam memberikan beaya
SLTP ditanggung pemerintah, Sayang 50 persen bagi siwa SD yang
konsep yang baik tidak diikuti dengan diwajibbelajarkan & bagi orang tua yang
pelaksanaan yang terjadi ialah SPP siswa tidak mampu akan dibantu 100 persen.
memang gratis tetapi orang tua tetap ditarik
uang BP3 yang jumlahnya jauh lebih tinggi
daripada SPP
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka ide yang dapat saya berikan dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia tersebut meliputi:
1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis
4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan
5. Peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik
7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan
8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata
9. Pelaksanaan wajib belajar
10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan
11. Pemberdayaan peran masyarakat
12. Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional
Kesimpulan
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Mbina Pinem., M.Si
DISUSUN OLEH :
AYU NOVIANA SIMATUPANG
( 3183331010 )
GEOGRAFI A 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Rekayasa Ide ini.
Mengembangkan Profesionalisme Mahasiswa untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOGRAFI
ASIA TENGGARA dengan topik “Menganalisis Tingkat Pendidikan di Negara Vietnam” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih kepada
Bapak Drs. Mbina Pinem., M.Si selaku Dosen mata kuliah Geografi ASIA TENGGARA di
Kelas Reguler A Pendidikan Geografi UNIMED 2018 yang telah memberikan tugas ini kepada
saya sebagai penulis.
Penulis sangat berharap kiranya Rekayasa Ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi rekayasa ide ini beserta kelebihan dan kekurangan rekayasa ini. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam rekayasa ide ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
rekayasa ide yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan
berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya
manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan,
perkembangan dan kemajuan suatu negara.
Dengan melihat peran pendidikan yang sangat strategis ini, sudah menjadi keharusan
bagi masyarakat pada khususnya dan negara pada umumnya untuk menjadikannya sebagai
“agenda besar” negara agar keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan negara ini dapat
terjamin.
Konsep ini juga sangat terbuka, termasuk tujuan umum pendidikan, tujuan khusus
pendidikan, dan proses untuk mencapai keberhasilan dari tujuan itu. Namun semua tujuan
tersebut akan tercapai apabila di semua jenjang pendidikan harus benar-benar memperhatikan
standar mutu pendidikan termasuk juga di tingkat perguruan tinggi sehingga dengan
tercapainya mutu dan kualitas pendidikan, maka kualitas lulusanpun tercapai dan akhirnya
terpenuhilah tujuan pendidikan nasional, harapan pemerintah/negara, dan keinginan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem penyelenggaraan pendidikan yang dimiliki oleh Negara Vietnam.
2. Bagaimana kelebihan, keunggulan dan kelemahan yang ada pada sistem penyelenggaraan
pendidikan antara negara Vietnam dan Indonesia .
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui sistem penyelenggaraan pendidikan yang dimiliki oleh Negara
Vietnam.
2. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan menyangkut kelebihan, keunggulan
dan kelemahan yang ada pada sistem penyelenggaraan pendidikan antara negara Vietnam.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Jalur Pendidikan
Ada dua pengelompokan luas dari lembaga pendidikan di Vietnam yaitu :
1) Lembaga mono-disipliner atau khusus tradisional
Kelompok pertama adalah lebih umum di Vietnam di bawah kebijakan-pra Doi Moi
(renovasi). Ini memfokuskan pada area tunggal atau subyek fokus, misalnya hukum,
seni, teknik, ekonomi, dll
2) Universitas multi-disiplin
Dalam beberapa tahun terakhir banyak dari lembaga-lembaga mantan fokus tunggal
telah mengambil fokus multi-disiplin. Sebagai contoh, Hanoi University of Foreign Studies
terpusat pada pelatihan bahasa asing, kini memiliki fokus yang lebih luas pada bisnis dan
subjek Universitas standar.
Multi-disiplin universitas meningkat dan saat ini terdapat 2 perguruan tinggi nasional,
3 universitas-universitas daerah dan perguruan tinggi akan ditambahkan setiap saat. Selain itu,
Moet telah mengizinkan untuk memungkinkan sektor swasta untuk set-up perguruan tinggi dan
universitas dan perusahaan, seperti FPT di Hanoi dan Becamex dengan Mien Dong atau Timur
International University di Provinsi Binh Duong sudah melakukan hal ini. Vietnam sudah
memiliki sebuah universitas asing di RMIT International University yang dibuka pada tahun
2001 dan sekarang memiliki lebih dari 3.000 siswa dan University Jerman akan membuka Ho
Chi Minh City di Selatan. Selain itu, ada lebih dari 200 program kerjasama antara Universitas
Vietnam dan institusi asing.
2. Jenjang Pendidikan
1) Pendidikan Primer
Sistem pendidikan dasar di Vietnam direvisi selama tahun 2002-2003 akademik dan sekarang
berisi dua fase yaitu :
a) Tahap pertama mencakup kelas 1-3 dan diselenggarakan sekitar tujuh mata pelajaran: seni,
matematika, moralitas, musik, alam dan masyarakat, pendidikan jasmani, dan bahasa Vietnam.
b) Tahap kedua mencakup kelas 4 dan 5 yang mencakup sekitar sembilan mata pelajaran: seni,
teknik dasar, geografi, sejarah, matematika, moralitas, ilmu pengetahuan, pendidikan jasmani,
dan bahasa Vietnam.
4
Selain restrukturisasi sistem pendidikan dasar, metode pengajaran, penilaian, dan buku-
buku pelajaran juga direvisi.
Banyak tantangan yang dihadapi Vietnam dalam pendidikan. Tantangan-tantangan
adalah dana yang tidak mencukupi, kesulitan dalam mempertahankan kualitas pendidikan
universal, dan terbatasnya jumlah guru yang berkualitas dan ruang kelas. Tantangan lain
bangsa adalah terlalu banyak siswa hanya menghadiri kelas setengah hari dan sekitar 660 jam
sekolah per tahun dibandingkan dengan rata-rata 1.000 jam per tahun di negara-negara lain.
2) Pendidikan Sekunder
Sistem pendidikan menengah terdiri dari dua fase, mirip dengan sistem pendidikan
dasar. Tahap pertama mencakup kelas 6-9 dan mengharuskan siswa memiliki ijazah
pendidikan dasar. Tahap kedua mencakup Kelas 10-12 dan mengharuskan siswa memiliki
ijazah pendidikan dasar menengah.
Pendidikan menengah di Vietnam berfokus pada pengembangan kreativitas siswa dan
motivasi diri untuk mendorong minat mereka dalam studi mereka. Dalam rangka mendorong
kualitas ini, kurikulum mencakup seni, keterampilan dasar, moralitas, dan tubuh fisik.
3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi bertujuan untuk mendorong siswa dengan kualifikasi politik dan
moral yang siap untuk melayani bangsa, mengembangkan pengetahuan praktis, kesehatan yang
baik dan kemampuan yang berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan pertahanan.
Siswa dengan pendidikan menengah atas atau sekunder sertifikat pendidikan kejuruan,
dapat menghadiri program 3-tahun kuliah yang melatih siswa untuk karir tertentu dan
menyediakan keterampilan praktis dan pemecahan masalah.
Program Sarjana di Vietnam berlangsung 4-6 tahun dengan pendidikan menengah atas
atau sertifikat pendidikan menengah kejuruan, dan satu sampai dua tahun bagi siswa yang telah
menyelesaikan program perguruan tinggi yang berkaitan dengan wilayah subjek yang sama.
Derajat yang diterima dari lembaga pendidikan tinggi bervariasi tergantung pada
sekolah. Siswa yang lulus dari :
a) Perguruan tinggi menerima ijazah perguruan tinggi
b) Program S menerima gelar sarjana
c) Program master menerima gelar master (ex: Master of Arts, Master of Business
Administration)
d) Program Doktor menerima gelar doctor
5
3. Jenis Program Pendidikan
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan (1998), pendidikan anak usia dini
(PADU) meliputi crèches dan TK. Bertanggung jawab untuk mengasuh dan mendidik
anak-anak dari 3 bulan sampai 6 tahun.
Tujuan dari ECE adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak secara fisik,
moral, intelektual dan estetis, serta untuk meletakkan landasan bagi kepribadian mereka,
dan untuk membantu di pendidikan sekolah dasar.
b. Pendidikan Dasar
Dinyatakan dalam Konstitusi 1992 Republik Sosialis Vietnam Pasal 59 bahwa
"Pendidikan adalah hak dan tanggung jawab setiap warga negara. Pendidikan dasar adalah
wajib dan kuliah gratis untuk semua anak ".
Hal ini dinyatakan dalam UU Pendidikan bahwa "pendidikan dasar adalah wajib
bagi setiap anak usia 6-14 tahun; pendidikan dasar berlangsung 5 tahun. Usia sekolah
adalah 6 tahun "(Pasal 22). "Pendidikan dasar adalah untuk menyediakan siswa dengan
basis awal dan penting untuk pengembangan yang tepat dan kehidupan-panjang dalam hal
moralitas, kapasitas intelektual, aset fisik, estetika dan keterampilan dasar bagi kemajuan
mereka ke pendidikan menengah" (Pasal 23).
Pendidikan dasar harus mendukung anak-anak dengan pemahaman dasar dari
alam, masyarakat dan manusia. Pendidikan dasar harus memberikan keterampilan dasar
mendengar, berbicara, membaca, menulis dan menghitung, membentuk kebiasaan seperti
latihan fisik, dan menyediakan wawasan dasar yaitu dengan nyanyian, musik, menari, dan
seni.
c. Pendidikan Menengah
Pendidikan Hukum Vietnam tanggal 11 Desember 1998 telah menegaskan tujuan
pendidikan adalah untuk secara komprehensif mengembangkan sumber daya manusia
Vietnam dengan moralitas, pengetahuan, kesehatan yang baik, dan setia terhadap ide
kemerdekaan nasional dan sosialisme, untuk mengembangkan kepribadian individu dan
kapasitas untuk membangun dan perlindungan dari negara.
Tujuan pendidikan sekunder adalah untuk mengembangkan siswa dalam hal
moralitas, tubuh fisik, seni, dan keterampilan dasar sehingga dapat melanjutkan studi lebih
lanjut atau untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab sepenuhnya dan
memberikan kontribusi bagi pembangunan negara .
6
Pendidikan menengah dasar memperkuat dan meningkatkan prestasi siswa yang
diperoleh dari pendidikan rendah, mengembangkan pengetahuan dasar dan
memperkenalkan keterampilan teknis dan kejuruan sehingga dapat mengikuti studi masa
depan di sekolah tinggi, sekolah kejuruan atau bekerja. Pendidikan sekolah tinggi lebih
mengembangkan pengetahuan siswa setelah pendidikan menengah dasar dengan orientasi
kejuruan sehingga setelah lulus, dapat bergabung dengan program di universitas atau
perguruan tinggi atau langsung bekerja.
7
Departemen Pendidikan dan Pelatihan (Moet) pada tahun 1990, memiliki tanggung
jawab untuk semua pendidikan dan pelatihan di tingkat nasional. Berdasarkan keputusan
pemerintah Vietnam 322008-ND-CP, Moet dibagi menjadi 19 departemen terpisah dan unit
terkait, yang paling penting adalah unit bertanggung jawab untuk pendidikan dasar dan
menengah, pendidikan tinggi, pendidikan guru, pendidikan orang dewasa dan membiayai dan
perencanaan departemen. Tanggung jawab Moet termasuk setiap tingkat pendidikan termasuk
pra-sekolah, pendidikan umum, pendidikan profesional, pendidikan tinggi dan pendidikan
berkelanjutan.
Meskipun memainkan Moet dalam banyak peran utama dalam pendidikan di Vietnam,
ada beberapa lembaga pendidikan tinggi di Vietnam yang berada di bawah kementerian lain
atau lembaga pemerintah. Contoh ini adalah Hanoi Medical College yang berada di bawah
Departemen Kesehatan dan University Sumber Daya Air di bawah Kementerian Pertanian dan
Pembangunan Pedesaan. Contoh lebih lanjut dari ini adalah dua Universitas Nasional yang
meskipun nominal di bawah Moet beroperasi secara independen sebagai identitas yang terpisah
dan melaporkan langsung ke Kantor Pemerintah Vietnam.
b. Kurikulum Lokal
Moet memiliki peran utama dalam pendidikan, namun ada beberapa terjadi perubahan.
Keputusan 85/2003 dan Keputusan No 166/2004/ND-CP, memungkinkan daya otoritas
pendidikan lokal lebih dan tanggung jawab untuk memulai program jangka panjang pendidikan
lokal di daerah masing-masing.
UU Pendidikan tahun 2005 menetapkan lebih eksplisit persyaratan untuk sistem
pendidikan tinggi. Hukum ini didefinisikan pendidikan tinggi sebagai apa yang menerima pada
tingkat perguruan tinggi atau universitas. Lebih lanjut mengatur struktur dalam mengejar
8
BAB III
REKAYASA IDE
Ide yang dapat saya ambil dan kembangkan dari hasil Mini Riset (MR) yang telah
dilakukan untuk pengembangan suatu pendidikan di Negara Vietnam adalah:
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antara sistem pendidikan di Vietnam dan Indonesia, Indonesia memang lebih baik
kualitasnya dibandingkan di Vietnam. Namun, jika Pemerintah Indonesia tidak semakin
memperbaiki sistem pendidikan di Indoneisa, maka akan tertinggal apalagi secara global
kualitas pendidikan Indonesia masih jauh dari apa yang diharapkan
Dengan melihat system pendidikan Vietnam, Sistem Pendidikan Nasional masih lebih
baik tetapi akan lebih baik lagi jika implementasi sistem pendidikan tersebut dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat Indonesia bukan hanya sekedar konsep,
sehingga kualitas pendidikan akan lebih maju dan mampu bersaing secara internasional.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir
akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam
segala bidang khususnya dikawasan Asia dan dunia internasional umumnya.
B. Saran
Laporan ini menjadi referensi untuk pembaca dalam penjelasan mengenai kawasan
Pendidikan di negara Vietnam dengan berbagai letak dan serta pendukung referensi. Dalam hal
ini negara Vietnam benar-benar memanfaatkan Pendidikannya yang strategis untuk kemajuan
negara yang ada di dalam region tersebut dan menjadi ekonomi terbesar di dunia di masa depan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
REKAYASA IDE (RI)
DISUSUN OLEH :
NIM. 31821310113
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya dan RahmatNya kita
masih dapat menghirup nafas kehidupan hingga saat ini dan tidak lupa berterimakasih karena
penulis sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
Tugas ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak sehingg dapat mempelancar dalam penyusunan laporan mini riset ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan –
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun dalam susunan kalimat dan tata
bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan atau saran dari ibu untuk
menyempurnakan dalam pembuatan laporan ini. Akhir katapenulis berharap semoga laporan
kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sebuah negara.
Melalui pendidikan yang baik, negara dapat menjamin bahwa masyarakat telah memiliki
kapabilitas untuk bekerja dalam rangka pembangunan negara. Hal ini dapat dilakukan karena
pendidikan dapat membangun tiga hal, yaitu: loyalitas pada negara; soft & hard skill; serta
pengetahuan yang luas. Tanpa adanya pendidikan yang baik, maka masyarakat hanya dapat
bekerja berdasarkan pengalamannya yang tentu sangat terbatas.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai negara Vietnam. Selain itu, makalah ini juga sebagai salah satu pemenuhan tugas
mata kuliah yaitu “Geografi regional Asia Tenggara dan Pasifik”. Makalah ini sekiranya
dapat bermanfaat umumunya bagai para pembaca dan bagi penulis khusunya.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana secara
etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari
dua kata, yaitu E yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya
sedang berkembang. Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Jadi, secara singkat
pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki
pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam
berpikir.
Guru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam pengembangan
potensi yang dimiliki peerta didik. Pada diri gurulah kejayaan dan keselamatan masa depan
bangsa dengan penanaman nilai-nilai dasar yang luhur sebagai cita-cita pendidikan nasional
dengan membentuk kepribadian sejahtera lahir dan bathin, yang ditempuh melalui pendidikan
agama dan pendidikan umum. Oleh karena itu harus mampu mendidik diperbagai hal, agar ia
menjadi seorang pendidik yang proposional. Sehingga mampu mendidik peserta didik dalam
kreativitas dan kehidupan sehari-harinya. Untuk meningkatkan profesionalisme pendidik
dalam pembelajaran, perlu ditingkatkan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Mengikuti Penataran
Menurut para ahli bahwa penataran adalah semua usaha pendidikan dan pengalaman
untuk meningkatkan keahlian guru menyelarasikan pengetahuan dan keterampilan mereka
sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang-bidang masing-
masing.[16][16] Sedangkan kegiatan penataran itu sendiri di tujukan:
Jadi penataran itu dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, keahlian dan
peningkatan terutama pendidikan untuk menghadapi arus globaliasi.
3. Memperbanyak Membaca
Menjadi guru professional tidak hanya menguasai atau membaca dan hanya
berpedoman pada satu atau beberapa buku saja, guru yang berprofesional haruslah banyak
membaca berbagai macam buku untuk menambah bahan materi yang akan disampaikan
sehingga sebagai pendidik tidak akan kekurangab pengetahuan-pengetahuan dan informasi-
informasi yang muncul dan berkembang di dalam mayarakat.
Suatu hal yang sangat penting seorang guru mengadakan kunjungan antar sekolah
sehingga akan menambah wawasan pengetahuan, bertukar pikiran dan informasi tentang
kemajuan sekolah. Ini akan menambah dan melengkapi pengetahuan yang dimilikinya serta
mengatai permasalahan-permasalahan dan kekurangan yang terjadi sehingga peningkatan
pendidikan akan bisa tercapai dengan cepat.
Mengadakan pertemuan dengan wali siswa sangatlah penting sekali, karena dengan
ini guru dan orang tua akan dapat saling berkomunikasi, mengetahui dan menjaga peserta
didik serta bisa mengarahkan pada perbuatan yang positif. Karena jam pendidikan yang
diberikan di sekolah lebih sedikit apabila dibandingkan jam pendidikan di dalam keluarga.
Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan, maka sebagai salah satu
indicator dalam peningkatan kualitas pendidikan perlu adanya peningkatan dalam pemakaian
metode. Yang dimakud dengan peningkatan metode disini, bukanlah menciptakan atau
membuat metode baru, akan tetapi bagaimana caranya penerapannya atau penggunaanya
yang sesuai dengan materi yang disajikan, sehingga mmperoleh hasil yang memuaskan dalam
proses belajar mengajar. Pemakaian metode ini hendaknya bervariasi sesuai dengan materi
yang akan disampaikan sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan dan jenuh atau
monoton. Untuk itulah dalam penyampaian metode pendidik harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
Jadi usaha tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan pada peserta
didik diera yang emakin modern.
Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka
meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik
dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.[18] Dari segi sarana tersebut perlu
diperhatikan adanya usaha meningkatkan sebagai berikut:
2) Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi belaja mengajar
4) Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang akan diajarkan.
Semua sekolah meliputi peralatan dan perlengkapan tentang sarana dan prasarana, ini
dijelaskan dalam buku “Admitrasi Pendidikan” yang disusun oleh Tim Dosen IP IKIP
Malang menjelaskan: sarana sekolah meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, contoh: gedung sekolah (school
building), ruangan meja, kursi, alat peraga, dan lain-lainnya. Sedangkan prasarana merupakan
semua komponen yang secara tidak langung menunjang jalannya proses belajar mngajar atau
pendidikan di sekolah, sebagai contoh: jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib
sekolah dan semuanya yang berkenaan dengan sekolah.[19]
3.5 Peningkatan Kualitas Belajar
Dalam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik selamanya lancar
seperti yang diharapkan, kadang-kadang mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar.
Kendala tersebut perlu diatasi dengan berbagai usaha sebagai berikut:
1) Memberi Rangsangan
Motivasi adalah sebagai pendorong peserta didik yang berguna untuk menumbuhkan
dan menggerakkan bakat peserta didik secara integral dalam dunia belajar, yaitu dengan
diambil dari sisitem nilai hidup peserta didik dan ditujukan kepada penjelasan tugas-tugas.
Motivasi merupakan daya penggerak yang besar dalam proses belajar mengajar, motivasi
yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa:
a. Memberikan penghargaan.
Usaha-usaha meyenangkan yang diberikan kepada peserta didik yang berprestasi yang
bagus, baik berupa kata-kata, benda, simbul atau berupa angka (nilai). Penghargaan ini
bertujuan agar peserta didik selalu termotivasi untuk lebih giat belajar dan mampu bersaing
dengan teman-temannya secara sehat, karena dengan itu pendidik akan mudah meningkatkan
kualita pendidikan.
b. Memberikan hukuman.
Pemberian hukuman ini bersifat mendidik artinya bentuk hukuman itu sendiri
berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dalam meningkatkan mutu pendidkan, maka salah satu yang paling pentig ialah
kerjasama, baik antar sekolah, perguruan tinggi, ataupun antar negara. Dengan demikian,
tujuan untuk menjadi yang terbaik dan memajukan pendidikan akan menjadi tujuan utama
suatu sekolah, perguruan tinggi atau negara. Maka, penulis menyarankan untuk membentuk
kerja sama dalam bidang pendidikan.
DAFTAR ISI
www.peaceanarchy.com/2013/01/perkembangan-pendidikan-di-vietnam.html?m=1
https://www.silabus.web.id/pengertian-pendidikan-dan-makna-pendidikan/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian/pendidikan.html
https://www.kompasiana.com/marlensiarait
https://sahabatkeluarga.kemdikdud.go.id/
PROJEK KELOMPOK 7 :
PENDIDIKAN DI
3. WINDA SETIAMAN ZAI
VIETNAM
YANG LAIN.
21%
Vietnam menaikkan Dari anggaran
anggaran pendidikan dari Menjadi belanja negara
Source :https://www.bbc.com