DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD IQBAL
713001S17030
BANJARMASIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
patologi pada organ anatomi tubuh tanpa harus dibedah terlebih dahulu.
Dalam hal penegakkan diagnosa salah satu penyakit yang sangat erat
kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di
esofagus. LES berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika
akan menutup untuk mencegah asam dan makanan yang ada di lambung
agar tidak naik kembali ke esofagus. Jika LES menjadi longgar dan tidak
menutup dengan baik, asam lambung bisa keluar dari perut dan
tertentu,
1
2
dirasakan adalah sensasi terbakar di bagian dada atau nyeri ulu hati.
Mulut serta kerongkongan juga akan terasa tidak enak. Kita juga akan
Banjarmasin”.
3
Penulis berharap bahwa penulisan dan penyusunan makalah studi kasus ini
dapat bermanfaat.
Duodenum (OMD).
memberikan
Reflux Disease.
5
Sistematika penulisan pada studi kasus ini dibagi dalam lima bab,
BAB I : Pendahuluan
penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Rasad,1998) .
6
7
8
9
10
2.1 Anatomi
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
(Sabota Jilid 2)
11
12
7
2.1.1 Oesophagus
dindingnya terdiri dari 4 lapis mulai dari lapisan paling luar sampai dalam,
(Sabota Jilid 2)
8
2.1.2 Lambung
atas 4 lapis, dimulai dari lapisan paling luar sampai ke dalam, yaitu sebuah
sebuah lapisan tebal yaitu lapisan mucosal lunak yang masuk ke sejumlah
(Sabota Jilid 2)
9
2.1.3 Duodenum
(Sabota jilid 2)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
2.2 Fisiologi
pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan
sebagainya.
tekak dengan lambung, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak
dibawah lambung.
Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang berfungi mencerna dan
lipase.
2.3 Patologi
yaitu:
a. Disfagia
b. Akhalasia Oesophagus
c. Varises Oesophagus
oesophagus.
d. Striktura Oesophagus
e. Diverticulitis
f. Carsinoma
g. Gastritis
12
mukosa gaster.
f. Gerd
dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya
2.4.1 Definisi
saja), dan bisa juga double kontras (menggunkan barium dan udara).
single contrast (kontras positif) dan double contrast (kontras positif dan
minum suspensi barium sulfat kental (BaSO4). Bahan ini adalah suatu
besar), dan tidak larut dalam air. Garam tersebut diaduk dengan air dalam
oesophagus pasien.
yang telah dicampur dengan soda. Pasien akan merasa lambungnya terisi
oleh gas.
oblique – prone. Tujuan dari gerakan ini agar suspense barium sulfat
sebagai berikut :
a. Posisi Pasien :
b. Posisi Objek :
c. Central Ray :
d. Central Point :
e. Kriteria Gambaran :
1. Posisi Pasien :
2. Posisi Objek :
3. Central Ray :
4. Central Point :
5. Kriteria Gambaran :
a. Posisi Pasien :
b. Posisi Objek :
3. Atur bagian tubuh yang oblique tepat pada garis tengah grid.
c. Central Ray :
d. Central Point :
e. Kriteria Gambaran :
putaran duodenum.
a. Posisi Pasien :
b. Posisi Objek :
dekat kepala
menahan tubuh.
pergerakan.
c. Central Ray :
d. Central Point :
e. Kriteria Gambaran :
dari gaya gravitasi bumi maka pyloric canal dan duodenal bulb tidak
yaitu:
3. Dosis ekivalen pada lensa sebesar 150 mSv dalam satu tahun.
sebesar 500 mSv dalam satu tahun (nilai batas dosis ekivalen pada
2. dosis ekivalen pada lensa mata sebesar 50 mSv dalam satu tahun
3. dosis ekivalen pada ekstremitas atau kulit sebesar 150 mSv dalam
satu tahun.
yang berlebih dan tidak melewati nilai batas yang ditentukan adalah :
1. Collimation (kolimasi)
2. Shielding khusus
gonad.(Ballinger, 1995)
mendekati nol.
4. Teknik radiografi
adalah 1/10 dari pekerja radiasi sebesar 2 mSv per tahun. ( Badan
kamar pemeriksaan.
23
ke pintu.
radiografi.
b. Menjaga jarak
dekat tubuh kita dengan sumber radiasi maka paparan radiasi yang
berada di dekat sumber radiasi saat proses radiografi. Hal ini untuk
yang tepat, dengan waktu paparan 0,0... detik lebih baik daripada 1
detik.
BAB III
METODELOGI
OUTPUT
INPUT PROSES
Hasil akhir
pasie Dilakukan
1. pemeriksaan
n pemeriksaan
radiografi
radiografi
2. Persi Oesophagus Maag
Oesophagus Maag
apan Duodenum dengan
Duodenum dengan
Pemeriksaan indikasi
indikasi
Zat Gastroesophageal
3. Gastroesophageal
Reflux Disease di
Kontras Reflux Disease di
Instalasi Radiologi
4. Film Instalasi Radiologi
RSUD Ulin
X-Ray RSUD Ulin
Banjarmasin.
5. Kaset Banjarmasin.
Film
6. Pesa
wat Sinar-X
7. Proce Definisi Operasional
ssing Film Berdasarkan alur skema di atas maka dapat di uraikan
sebagai berikut :
25
3.2.1 Input
26
27
terlihat jelas.
3.2.2 Proses
3.2.3 Output
a. Pesawat Rontgen
Jenis : Fluoroscopy
Merk : Siemens
b. Control Panel
C. Processing Film
Merk : Carestream