Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Sektor Publk

Kelompok C

Nama Anggota :

Arif Fadhila (185030100111079)

Bella Ramadhani Sa’adah (185030100111083)

Angga Catur Prasetyo (18503010111007)

Gandis Arum Rahmibillah (185030107111043)

Muhammad Yaskur S. (185030107111110)

Reza Yulia K. (185030107111056)

Capacity Building

Pengembangan Kapasitas masyarakat yang dimaksud adalah sebagai kerangka teoritis yang
digunakan untuk menjembatani kesenjangan-kesenjangan yang ada, hal ini penting sebagai
“pengungkir” pengembangan kapasitas itu sendiri yangmencakup sumber daya manusia ,sumber
daya local yang dimiliki, pengetahuannya serta fasilitas atau infrastruktur apa saja yang dimiliki
untuk menciptakan suatu pembahasan dimasyarakat. Ada beberapa strategi dalam pengembangan
kapasitas. Diantaranya,

a. Bagaimana karakter antar satu sama lain dalam masyarakat melalui mekanisme seperti apa
yang haru dilakukan.

b. Tujuan seperti apa yang akan dicapai dan apa manfaatnya, dan apakah dari capaian tujuan
tersebutdapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang ada, baik internal dan eksternal.

c. Strategi apa yang tersedia, dan harus dibuat untuk mempromosikan dan membangun
mereka.

Pengembangan Kapasitas bertujuan untuk meningkatkan organisasi kemampuan untuk mencapai


dan merumuskan tujuan dengan meningkatkan mobilisasi berbagai dimensi kapasitas.

Pengembangan Kapasitas berfokus terutama pada konseptualisasi dan pada penilaian strategi
khusus, seperti pengembangan tenaga kerja dan peningkatan kemitraan
Capacity Development

Capacity development merupakan pengembangan yang sudah ada dan pengembangan yang
mengedepankan proses kreatif yang membangun kapasitas yang belom terlihat .sehingga dalam
praktiknya pengembangan yang sudah ada dapat dijadikan pelaksanaan dalam pemeograman
data ,pendanaan, dan berpikir secara evaluative.dengan adanya ECB hal yang perlu
dikembangkan diantaranya:

1. Kepemimpinan: berkenaan dengan dukungan dan antusias pemimpin atas perubahan


yang dimiliki personal menjadi komponen penting dalam mendukung praktik evaluasi
dalam memenuhi kebutuhan staff sehingga penyelerasan evaluasi dengan visi misi suatu
organisasi tidak terjadi penyimpangan nilai maupun fungsi organisasi.

2. Budaya: harus terbiasa dengan budaya terbuka dan responsive.

3. Sumber daya: sumber daya lebih melibatkan konsultan dan staff secara tepat dengan
tenaga yang dapat dipengaruhi dengan sikap yang bertanggung jawab.

Capacity Strengthening

Penguatan kapasitas untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat tersebut mencakup


penguatan kapasitas setiap individu (warga masyarakat), kapasitas kelembagaan (organisasi dan
nilai-nilaiperilaku) dan kapasitas jejaring (networking) dengan lembaga lain serta interaksi
dengan system yang lebih luas. Sejalan dengan pemahaman tentang pentingnya pemberdayaan
pembangunan masyarakat, perlunya perhatian lebih banyak (dengan mempersiapkan) pada
lapisan masyarakat yang masih tertinggal dan hidup atau di pinggiran jalur kehidupan modern.

Penguatan masyarakat di sini memiliki makna ganda yang bersifat timbal balik. Di satu
pihak, penguatan diarahkan untuk mendayagunakan individu agar lebih mampu berperan di
dalam kelompok dan masyarakat global, ditengah-tengah ancaman yang dihadapi, baik dalam
kehidupan pribadi, kelompok dan masyarakat global.

Penguatan kapasitas adalah proses peningkatan kemampuan kelompok, organisasi dan


kelembagaan yang lain untuk memahami dan melaksanakan pembangunan dalam artiluas secara
berkelanjutan.

Dalam penguatan kapasitas ini dijelaskan bahwa CBT (city based tourism) sebuah
lembaga di pariwisata yang bekerjasama dengan AWF (African Wildness foundantion) yayasan
di afrika untuk mengembangkan masyarakat di daerah tersebut dalam 3 aspek seperti pelatihan
pemimpin, manajemen keuangan dan pendidikan. Pengembangan kapasitas masyarakat di daerah
ini dapat berkembang degan pesat apabila pemerintah memperhatikan permasalahan
permasalahan yang ada tentang kekuasaan, politik dan pengaturan masyarakat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai