Anda di halaman 1dari 1

Penilaian Risiko Klinis terhadap Penyakit Periodontal

Informasi mengenai risiko individu terhadap perkembangan penyakit periodontal


diperoleh melalui evaluasi data demografis, riwayat medis, riwayat dental, dan pemeriksaan
klinis pasien secara cermat. Elemen-elemen yang membantu meningkatkan risiko pada data
demografis yaitu, usia, jenis kelamin, dan status sosioekonomi pasien. Sedangkan, pada
riwayat medis mungkin memperlihatkan riwayat diabetes, merokok, HIV/AIDS, atau
osteoporosis, serta tingkat stress yang dirasakan. Riwayat dental yaitu, riwayat keluarga akan
kehilangan gigi secara dini (menunjukkan kecenderungan genetik terhadap periodontitis
agresif), riwayat penyakit periodontal sebelumnya, dan informasi mengenai seberapa sering
melakukan perawatan gigi di masa lalu. Hal penting yang diketahui sewaktu pemeriksaan
klinis dapat mencakup lokasi dan luasnya akumulasi bakteri plak, adanya faktor restorasi dan
anatomi retensi plak (restorasi overhanging, tepi subgingival, grooves, dan keterlibatan
furkasi), adanya kalkulus, kehilangan perlekatan epitel yang luas, serta ada/tidaknya bleeding
on probing (perdarahan saat probing).
Setelah mendapatkan data sosial, demografis, riwayat medis, riwayat dental, dan
pemeriksaan klinis, data tersebut dianalisis agar dapat diketahui apakah seorang individu
berisiko mengalami penyakit periodontal. Analisis ini dapat dilakukan oleh penyedia
pelayanan kesehatan atau dengan menggunakan Periodontal Assessment Tool (PAT) yaitu
salah satu contoh dari alat penilaian risiko berbasis komputer. PAT menggunakan input dari
23 item yang merupakan bagian dari pemeriksaan periodontal untuk menghasilkan
kuantifikasi penyakit saat ini dan penyakit di masa yang akan datang, dengan skor 1 (risiko
terendah) hingga 5 (risiko tertinggi) yang didasarkan pada serangkaian faktor risiko dan
riwayat pasien. Nantinya, penilaian risiko yang menyeluruh dapat membantu dalam
pengambilan keputusan klinis serta hasil pasien.

Anda mungkin juga menyukai