INTERMEDIATE MACROECONOMIC
Model ini menjelaskan faktor yang menentukan harga dari pizza dan jumlah pizza ang
terjual. Diasumsikan bahwa pasar pizza adalah pasar yang kompetitif dimana tiap
penjual dan pembeli hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap harga pasar.
Variabel:
Menunjukkan bahwa jumlah permintaan pizza terkait dengan harga pizza dan total
pendapatan.
Hal ini berarti pergeseran ke kanan pada kurva permintaan dari D1 ke D2. Hasilnya :
baik harga (P) dan kuantitas (Q) meninggi.
Dari diagram alir diatas, dapat dilihat bahwa GDP dapat dihitung melalui dua cara,
yaitu :
1. Pendapatan total semua orang dalam negara
2. Pengeluaran total output barang dan jasa dalam negara
Secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran. Dari sini dapat
diambil kesimpulan bahwa GDP mengukur aliran rupiah dalam ekonomi.
Disposable Personal Income = Personal Income − Personal Tax and Nontax Payments
B. Mengukur Biaya Hidup : Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) mengubah harga
berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur seluruh
tingkat harga. Biro Statistik Tenaga Kerja mengukur semuanya dengan menghitung
harga sejumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen tipikal. CPI adalah harga
sekeranjang barang ini relatif terhadap harga keranjang yang sama pada tahun
dasar.
Contoh Perhitungan :
Konsumen membeli 5 apel dan 2 jeruk setiap bulan. CPI dihitung sebagai berikut :
(5 X Harga Apel sekarang) + (2 ´ Harga Jeruk sekarang)
CPI =
( 5 ´ Harga Apel 2010) + (2 ´ Harga Jeruk 2010)
Pada perhitungan CPI, 2010 adalah tahun dasar. Index menyatakan berapa yang
harus dibelanjakan untuk membeli 5 apel dan 2 jeruk sekarang relatif terhadap harga
sekeranjang buah yang sama tahun 2010.
Perbedaan lain adalah deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang
diproduksi secara domestik. Barang-barang impor bukan bagian dari GDP dan
karenanya tidak muncul dalam deflator GDP.