Anda di halaman 1dari 20

Gastroesopahgeal

Reflux (GERD)
• Menurut konsensus montreal, GERD
adalah suatu kondisi yang terjadi ketika
Definisi isi lambung mengalami refluks yang
menyebabkan gejala dan / atau
komplikasi
• Penyakit Refulks Gastroesofageal merup
akan sebuah masalah yang umum pada
bidang gastrointestinal di dunia.
Epidemiologi • Di negara berkembang, prevalensi
GERD berkisar antara 10 – 20 %,
sedangkan di Asia prevalensinya
kurang dari 5 %.
Klasifikasi
• Berdasarkan endoskopi
• Erosive Esophagitis / ER D
• esofagitis erosife yang ditandai dengan adanya kerusakan mukosa esofagus
pada pemeriksaan endoskopi
• Non-Erosive Reflux Disease / NER D
• yang ditandai tanpa adanya kerusakan mukosa esofagus pada
pemeriksa endoksopi
Klasifikasi
• Berdasarkan gejala klinik
• Sindrom Esofageal
• Sindrom ekstraesofageal
Faktor Risiko
• Jenis Kelamin
• Obeses
• Kopi
• Rokok
• Alkohol
GERD-Q
• Suatu perangkat kuesioner yang dikembangkan untuk
membantu diagnosis GERD dan mengukur respons terhadap
terapi.
• sensitivitas dan spesifisitas sebesar 65% dan 71%,
• GERD-Q > 7 → kemungkinan GERD
PPI-test
• PPI test dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis
pada pasien dengan gejala tipikal dan tanpa adanya
tanda bahaya atau risiko esofagus Barrett
• Tes ini dilakukan dengan memberikan PPI dosis ganda selama
1-2 minggu tanpa didahului dengan pemeriksaan endoskopi.
• Jika gejala menghilang dengan pemberian PPI dan
muncul kembali jika terapi PPI dihentikan, maka diagnosis
GERD dapat ditegakkan.
Penatalaksaan
• Non farmakologi
• Memodifikasi berat badan berlebih
• Meninggikan kepala lebih kurang 15-20 cm pada saat tidur
• menghentikan merokok minum alkohol, mengurangi makanan dan
obat-obatan yang merangsang asam lambung dan menyebabkan
refluks
• makan tidak boleh terlalu kenyang dan makan malam paling lambat
3 jam sebelum tidur
Farmakologi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai