GASTROESOPHAGEAL REFLUX
DISEASE ( GERD)
Pembimbing: dr. Satria Nugraha W, Sp.THT-KL
Disusun oleh:
Vinny Alif Damara
Yoga Ramadhan
Ira Rahmawati
Risalatul Nurhikmah
Lain-lain
faktor ofensif -dilatasi lambung
bahan refluksa
GERD
-delayed gastric
emptying.
H.Pylori
GERD
a. Jika gejala pasien khas untuk GERD tanpa komplikasi, maka terapi empiris
(termasuk modifikasi gaya hidup)
b. Endoskopi adalah teknik pilihan yang digunakan untuk mengidentifikasi
dugaan Barret’s esophagus & diagnosis komplikasi GERD
c. Pemantauan ambulatoar (ambulatory monitoring) esofagus membantu
untuk konfirmasi reluks gastroesofageal pada pasien dengan gejala menetap
d. Manometri esofagus dapat digunakan untuk memastikan lokasi
penempatan probe ambulatory monitoring.
Komplikasi GERD
Prognosis
3. Terapi Bedah
endoskopi
Kesimpulan
Penyakit Gastroesophageal reflux (GERD) merupakan
manifestasi klinis dari refluks berlebihan isi lambung asam ke
kerongkongan menyebabkan berbagai tingkat iritasi gejala atau
cedera pada mukosa esofagus. Gejala khas GERD termasuk
heartburn, regurgitasi dan disfagia. gejala atipikal atau
supraesophageal termasuk gejala paru (asma, batuk kronis),
berbagai gejala laryngo-faring (tenggorokan sakit kronis,
faringitis, laringitis, sensasi globus) dan nyeri dada non-jantung.
Operasi mengoreksi penyebab GERD; itu perbaikan hiatus
hernia, menambah sfingter esofagus rendah dan meningkatkan
pengosongan lambung dan motilitas tubuh esofagus.
fundoplication laparoskopi adalah standar emas untuk
pengobatan bedah GERD parah dan hasil dalam kepuasan
sekitar 95% pasien.
Daftar Pustaka
1. P. Evelyn , C. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum; 2006.
2. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Ed. 2.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2001.
3. Eroschenko V. P. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi
Fungsional Edisi 9. Jakarta : EGC; . 2003.
4. Vakil N, van Zanten SV, Kahrilas P, Dent J, Jones R; Global
Consensus Group. The Montreal definition and classification of
gastroesophageal reflux disease: a global evidence-based
consensus. Am J Gastroenterol 2006;101:1900-1920.
5. Goh KL, Wong CH. Gastrooesophageal reflux disease: An
Emerging Disease in Asia. J Gastroenterol Hepatol 2006; 2:118-23.