Anda di halaman 1dari 15

71

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Senin Tanggal : 23/02/2015, Jam : 11.00 wib
Pertemuan : Pertama Halusinasi

Kondisi klien : Belum diketahui


Diagnosa keperawatan : -
Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan keperawatan :
1. Menyapa klien dengan ramah: mengucapkan salam
2. Memperkenalkan nama dan panggilan serta tujuan berinteraksi
3. Menanyakan nama klien dan nama panggilan yang disukai oleh klien
4. Membuat kontrak yang jelas dengan klien
5. Menunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
6. Menepati janji jika berjanji dengan klien
7. Menanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi oleh klien
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan ekspresi perasaan klien
Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Ani Fatmasari, biasa dipanggil ani, saya
Mahasiswa dari Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, saya dinas di rumah
sakit ini dan akan merawat bapak untuk 2 minggu kedepan! nama bapak siapa? bapak
senang dipanggil apa?
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini”
c. Kontrak
1) Topik
“Bapak, pada hari ini saya mau berkenalan dengan bapak agar kita lebih dekat
lagi dan saya bisa tahu masalah yang sedang bapak hadapi!”
72

2) Waktu
“Berapa lama bapak mau berbincang–bincang dengan saya? Bagaimana kalau
20 menit?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita berbincang dimana? Disini saja? baiklah kalau begitu!”
2. Fase kerja
“Tadi kan kita sudah berkenalan dan sudah sepakat untuk berbincang–bincang mengenai
masalah yang sedang bapak hadapi saat ini! sekarang coba bapak ceritakan kepada saya
masalah bapak tersebut! Apa yang menyebabkan bapak masuk rumah sakit ini! Bapak
ceritakan saja dengan saya! saya akan berusaha membantu bapak dalam mengatasi
masalah bapak tersebut!
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi objektif
“coba bapak sebutkan lagi nama saya! iya benar sekali, ternyata bapak masih ingat
nama saya!
c. Rencana tindak lanjut
“Sampai disini dulu ya pak, besok kita ketemu lagi, bapak ingat nama saya!”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita berbincang–bincang lagi tentang masalah yang
sedang bapak hadapi sekarang!”
2) Waktu
“Mau jam berapa pak? bagaiman kalau jam 10 pagi?”
3) Tempat
“Dimana kita berbincangnya pak? Bagaimana kalau diruangan bapak?”
Baiklah kalau begitu pak, sampai jumpa besok ya pak? Selamat siang!”
73

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Selasa Tanggal : 24/02/2015, Jam : 10.00 wib
Pertemuan : Kedua Halusinasi

Kondisi klien : Belum diketahui


Diagnosa keperawatan : -
Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan keperawatan :
1. Menyapa klien dengan ramah : mengucapkan salam
2. Memperkenalkan nama dan panggilan serta tujuan berinteraksi
3. Menanyakan nama klien dan nama panggilan yang disukai oleh klien
4. Membuat kontrak yang jelas dengan klien
5. Menunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
6. Menepati janji jika berjanji dengan klien
7. Menanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi oleh klien
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan ekspresi perasaan klien
Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Ani Fatmasari, biasa dipanggil ani, saya
Mahasiswa dari Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, saya dinas di rumah
sakit ini dan akan merawat bapak untuk 2 minggu kedepan! nama bapak siapa? bapak
senang dipanggil apa?
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini”
c. Kontrak
1) Topik
“Bapak, pada hari ini saya mau berkenalan dengan bapak agar kita lebih dekat
lagi dan saya bisa tahu masalah yang sedang bapak hadapi!”
74

2) Waktu
“Berapa lama bapak mau berbincang–bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20
menit?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita berbincang dimana? Disini saja? baiklah kalau begitu!”
2. Fase kerja
“Tadi kan kita sudah berkenalan dan sudah sepakat untuk berbincang–bincang mengenai
masalah yang sedang bapak hadapi saat ini! sekarang coba bapak ceritakan kepada saya
masalah bapak tersebut! Apa yang menyebabkan bapak masuk rumah sakit ini! Bapak
ceritakan saja dengan saya! saya akan berusaha membantu bapak dalam mengatasi
masalah bapak tersebut!
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi objektif
“coba bapak sebutkan lagi nama saya! iya benar sekali, ternyata bapak masih ingat
nama saya!
c. Rencana tindak lanjut
“Sampai disini dulu ya pak, besok kita ketemu lagi, bapak ingat nama saya!”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita berbincang–bincang lagi tentang masalah yang
sedang bapak hadapi sekarang!”
2) Waktu
“Mau jam berapa pak? bagaiman kalau jam 10 pagi?”
3) Tempat
“Dimana kita berbincangnya pak? Bagaimana kalau diruangan bapak?”
Baiklah kalau begitu pak, sampai jumpa besok ya pak? Selamat siang!”
75

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Rabu Tanggal : 25/02/2015 Jam : 10.00 wib
Pertemuan : ketiga Halusinasi

Kondisi klien :
S : Klien mengatakan seperti ada suara laki-laki yang
membisikinya dan menyuruhnya untuk bunuh diri
O : K/U baik, klien tampak gelisah dan mondar-
mandir
Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan khusus : Klien mampu mengenal halusinasi
Klien mampu mengontrol halusinasi cara pertama
(Menghardik halusinasi)
Tindakan keperawatan :
1. Mengadakan kontak sering dan singkat secara bertahap dengan klien
2. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasi yang dialami oleh klien
3. Mendiskusikan dengan klien isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi
4. Mendiskusikan dengan klien situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi
5. Mendiskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusianasi dan
memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkannya
6. Mendiskusikan dengan klien untuk mengatasi masalah tersebut
7. Mendiskusikan dengan klien dampak yang dialami jika klien menikmati
halusinasinya
8. Mengidentifikasi bersama klien cara atau tindakan jika terjadi halusinasi
9. Mendiskusikan dengan klien cara baru untuk memutus/mengontrol halusinasi
10. Memperagakan cara mengontrol halusinasi cara pertama (menghardik: “pergi saya
tidak mau dengar… saya tidak mau dengar! kamu suara palsu!”)
11. Meminta klien untuk memperagakan cara yang telah diajarkan
12. Memberikan pujian atas keberhasilan klien
13. Menganjurkan klien untuk menggunakan cara tersebut jika halusinasinya muncul
76

Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum pak! saya perawat ani, masih ingat dengan saya pak?”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan berbincang–bincang
tentang masalah yang sedang bapak hadapi sekarang dan cara
mengatasinya!
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang pada hari ini pak! Bagaimana
kalau 20 menit? Baiklah.”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang pak ? Kita berbincangnya disini saja iya?”
2. Fase kerja
“Kemarin bapak berbincang dengan saya kalau bapak mendengar suara tanpa
ada wujud! Apa yang dikatakan suara itu? Apakah terus menerus terdengar atau
sewaktu-waktu? Kapan bapak paling sering mendengar suara itu? Berapa kali dalam
sehari bapak alami? Pada keadaan apa bapak mendengar suara itu? Apakah pada
waktu bapak sendiri?”
“Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang bapak
lakukan saat mendengar suara itu? apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Baiklah
pak, bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara itu jika ia datang lagi.”
“Ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap – cakap dengan orang lain.
Ketiga, dengan melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat dengan
minum obat teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama dulu yaitu dengan menghardik.
Caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan katakan
77

pergi saya tidak mau dengar… saya tidak mau dengar! kamu suara palsu! Begitu diulang
– ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi oleh bapak. Sekarang coba bapak
peragakan! Nah begitu…. Bagus! Coba lagi! yah bagus, bapak sudah bisa melakukannya.
Bagaimana bapak sudah bisa ?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang – bincang dengan saya tadi dan
setelah memperagakan latihan cara menghardik?”
b. Evaluasi objektif
“Coba bapak sebutkan lagi isi, waktu, dan apa yang bapak rasakan saat halusinasi itu
datang? “
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara menghardik untuk
mengontrol halusinasi bapak! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya?”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua mengontrol halusinasi?”
2) Waktu
“Jam berapa? Bagaimana kalau jam 11.00 wib?”
3) Tempat
“Dimana tempatnya pak?” baiklah, sampai jumpa besok. selamat pagi.”
78

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : kamis Tanggal : 26/02/2015 Jam : 11.00 wib
Pertemuan : keempat SP 2 Halusinasi

Kondisi klien :
S : klien mengatakan masih mendengar suara laki-laki
yang membisikinya dan menyuruhnya untuk bunuh diri
O : K/U baik, klien tampak rapi, mondar-mandir,
kontak mata kurang dan kooperatif
Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran
Tujuan khusus : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap
bersama orang lain
Tindakan keperawatan :
1. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan oleh klien
2. Mendiskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi cara yang kedua yaitu
dengan bercakap–cakap bersama orang lain pada saat halusinasi datang
3. Menjelaskan dengan klien cara bercakap–cakap bersama orang lain saat halusinasi
muncul
4. Menjelaskan keuntungan bagi klien saat bercakap–cakap
5. Mengajarkan cara bercakap–cakap bersama orang lain saat halusinasi muncul
6. Meminta klien untuk memperagakan cara bercakap – cakap saat halusinasi muncul
7. Memberikan pujian atas keberhasilan klien
8. Menganjurkan klien untuk mengunakan cara kedua saat halusinasi.
Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah
sudah dipakai cara yang telah kita latih? berkurangkah suara – suaranya? bagus !”
79

c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita kemarin, hari ini saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap–cakap dengan orang lain saat halusinasi itu
muncul.
2) Waktu
“kita latihannya selama 15 menit iya pak?”
3) Tempat
“Mau dimana pak ? disini saja ya?”
2. Fase kerja
“Cara kedua untuk mencegah/ mengontrol halusinasi adalah dengan bercakap–
cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara–suara itu muncul,
bapak langsung saja cari teman untuk diajak bercakap–cakap. Minta teman untuk
mengobrol dengan bapak. Contonya begini, “Tolong, saya mulai mendengar suara–suara.
Ayo ngobrol dengan saya! Sekarang coba bapak lakukan seperti yang saya lakukan tadi?
Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi pak! Bagus! Nah dilatih terus ya pak! Disini bapak
dapat mengajak perawat atau pasien lain yang ada diruangan ini untuk bercakap cakap.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah suara–suara itu?
Bagus, coba bapak sebutkan !”
c. Rencana tindak lanjut
“Cobalah kedua cara ini kalau bapak mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau
kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan
bercakap-cakap? Nah, nanti lakukan secara teratur sewaktu-waktu suara itu muncul!”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Besok pagi saya akan kesini lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga,
yaitu melakukan aktivitas yang terjadwal?
80

2) Waktu
“Mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 8 pagi?”
3) Tempat
“Mau dimana? Disini lagi? Sampai besok ya pak. Assalamu’alaikum!”
81

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Jum’at, Tanggal : 27/02/2015, Jam : 09.00 wib
Pertemuan : Kelima SP 3 Halusinasi

Kondisi klien :
S: klien mengatakan masih mendengar suara laki-laki
yang membisikinya dan menyuruhnya untuk bunuh diri
O: K/U baik, klien tampak rapi, ada kontak mata dan
kooperatif
Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan khusus : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktivitas yang terjadwal
Tindakan keperawatan :
1. Mengevalusai kegiatan yang telah dilakukan oleh klien
2. Mendiskusikan dengan klien cara memutus/mengontrol halusinasi cara ketiga yaitu
dengan melakukan aktivitas yang terjadwal
3. Menjelaskan dengan klien pentingnya melakukan aktivitas yang terjadwal untuk
mengatasi halusinasi
4. Mendiskusikan dengan klien kegiatan yang biasa klien lakukan di rumah sakit
5. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan yang biasa dilakukan oleh klien dari
bangun tidur sampai klien tidur kembali
6. Memberikan pujian atas keberhasilan klien menyusun jadwal kegiatan sehari - hari
7. Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang telah disusun.
Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara–suaranya masih muncul?
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya pak?
Bagus!”
82

c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu dengan melakukan kegiatan terjadwal.”
2) Waktu
“Berapa lama kita latihannya pak? Bagaimana kalau 25 menit?
3) Tempat
“mau dimana kita latihannya pak? Baiklah pak.”
2. Fase kerja
“Apa saja yang biasa bapak lakukan selama dirumah sakit ini? pagi–pagi apa
kegiatannya, terus jam berikutnya apa? Wah banyak sekali kegiatannya! Mari kita latih
dua kegiatan hari ini! Bagus sekali jika bapak bisa lakukan!”
Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yag
lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap–cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara?
b. Evaluasi objektif
“Coba bapak sebutkan sudah berapa cara yang telah kita latih untuk mencegah
halusinasi datang? Bagus sekali?
c. Rencana tindak lanjut
“untuk selanjutnya bapak lakukan semua aktivitas sesuai dengan jadwal ya!
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana kalau bsok kita bertemu lagi untuk membahas cara keempat
mencegah halusinasi?”
2) Waktu
“Mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 11 siang! baiklah!
3) Tempat
“Tempatnya dimana pak! Di ruang makan ya!, Assalamu’alaikum”
83

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Sabtu, Tanggal : 28/02/2015 Jam : 11.00 wib
Pertemuan : keenam SP 4 Halusinasi

Kondisi klien :
S: klien mengatakan masih mendengar suara laki-laki
yang membisikinya dan menyuruhnya untuk
bunuh diri, tapi suara tersebut sudah mulai berkurang
O: K/U baik, klien tampak rapi, kontak mata ada, afek
sesuai, tenang dan kooperatif
Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Tujuan khusus : klien mampu mengontrol halusinasi dengan minum
obat secara teratur
Tindakan keperawatan :
1. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan klien
2. Mendiskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi cara keempat yaitu minum obat
secara teratur
3. Menjelaskan dengan klien kegunaan obat
4. Menjalaskan dengan klien akibat jika putus obat minum obat
5. Menjelaskan dengan klien cara mendapatkan obat
6. Menjelaskan dengan klien cara menggunakan obat
7. Menjelaskan dengan klien tentang benar obat dan cara minum obat yang benar
8. Meminta klien mengulang kembali tentang benar obat dan memperagakan cara minum
obat
9. Memberikan pujian atas keberhasilan klien menyebutkan kembali benar obat
10. Memantau penggunaan obat klien
11. Menganjurkan klien untuk konsultasi dengan dokter atau perawat jika klien merasakan
hal – hal yang tidak diinginkan setelah minum obat
84

Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, pak?”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? apakah suara–suaranya masih muncul? Apakah
sudah digunakan tiga cara yang telah kita latih? Apakah jadwal kegiatannya sudah
dilaksanakan? Apakah pagi tadi sudah minum obat?”
c. Kontrak
1) Topik
“ Baik, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-
obatan yang bapak minum.”
2) Waktu
“Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Bagaimana
pak?”
3) Tempat
“Dimana kita diskusinya? Disini saja iya pak?”.
2. Fase kerja
“Pak, adakah bedanya setelah bapak minum secara teratur? Apakah suara–suara
itu berkurang atau hilang? Jadi, minum obat itu sangat penting untuk mencegah suara
yang bapak dengar dan mengganggu bapak selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam
obat yang bapak minum? Ini yang warna orange (chlorpromazine, CPZ) gunanya untuk
menghilangkan suara–suara. Obat yang berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya
agar bapak merasa rileks dan tidak kaku, sedangkan yang merah jambu (haloperidol,
HLP) berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara–suara. Semua obat
ini bapak minum 3 kali sehari, setiap pukul 7 pagi, pukul 1 siang dan pukul 7 malam.
Kalau suara-suara asing itu sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter, sebab kalau bapak putus obat, bapak akan kambuh dan sulit
untuk sembuh seperti keadaan semula. Kalau obat habis, bapak bisa minta ke dokter
untuk mendapatkan obat lagi. Bapak juga harus teliti saat minum obat-obatan ini.
Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat benar-benar
85

punya bapak. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya. Bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum,
dan bapak juga harus cukup minum 10 gelas per hari.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap–cakap mengenai obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara?”
b. Evaluasi objektif
“Coba sebutkan! Bagus!
c. Rencana tindak lanjut
“Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan bapak! minum
obatnya sesuai jadwal ya pak!
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Besok kita bertemu lagi ya pak, untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara
yang telah kita bicarakan.
2) Waktu
“Mau jam berapa pak?”
3) Tempat
“Dimana tempatnya pak? Baiklah pak, sampai bertemu besok.
Assalammu’alaikum!”

Anda mungkin juga menyukai