Anda di halaman 1dari 2

TARI SAKRAL

Tari sakral atau tari wali adalah jenis seni tari yang berfungsi untuk mengikuti proses
pelaksanaan upacara keagamaan. Salah satu ciri dari seni tari ini adalahdipentaskan
bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan upacara di pura. Seni tari sakral tidak
mengungkapkan atau mengandung cerita, namun berifat simbolis dan bernilai religious.

1) Tari Rejang

Bagi kepercayaan umat Hindu tari sakral ini berfungsi untuk menyambut kedatangan
para Dewa serta menghibur para Dewa yang datang dari kahyangan menuju bumi,
sehingga tarian ini hanya dipentaskan saat berlangsungnya upacara yadnya, ditarikan
oleh sekelompok wanita dengan gerakan tari yang lemah gemulai dan sederhana.

2) Tari Sanghyang

Ada sejumlah tari Sanghyang di Bali seperti Sanghyang Dedadari, Sanghyang Jaran,
Sanghyang Deling, Sanhyang Janger, Sanghyang Kidan dan banyak lagi lainnya.
Tarian Sakral ini merupakan warisan jaman pra-Hindu yang mana penarinya trans atau
kesurupan. Dipentaskan pada hari-hari tertentu dengan tujuan menolak bala dan
memohon berkat
TARI PROFAN
Tari Profan adalah tari yang biasanya dipertunjukkan untuk mendapatkan upah atau
disewa, baik ada hubungannya dengan upacara keagamaan atau tidak. Umumnya untuk
hiburan, tetapi terkadang karena dipertunjukkan pada waktu karya bisa juga berfungsi
sebagai seni bebali.

1) Tari Cendrawasih 

Adalah sebuah tari Bali yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan


mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih.

2) Tari Oleg Tamulilingan

Tari Oleg Tamulilingan atau Tari Oleg Tambulilingan adalah suatu bentuk tari Bali. Sebuah
tarian cinta kasih yang bertutur tentang sepasang kumbang (jantan dan betina) yang sedang
menjalin asmara di sebuah taman bunga.

Anda mungkin juga menyukai