Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

JAWABAN BAB 8

DISUSUN OLEH KELOMPOK III :

ANDREO GEOVANO BCA 116 239

ARIF BCA 116 248

AYU LESTARI BCA 116 287

DINA TESALIA BCA 116 035

EVINDA SARI TUMANGGER BCA 116 012

JHON PERDI BCA 115 017

KIKY NOVIYANTI BCA 116 205

MILA WATI BCA 116 231

NOVIA FITRIANI BCA 115 301

NUR OKTAVIA RIYANTI BCA 116 013

RISDA SAGALA BCA 115 094

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2019
PERTANYAAN REVIEW

1. Apa yang menjadi tujuan analisis Rentabilitas Modal Sendiri atau ROE?
Jawab : Analisis ROE bertujuan secara ekspilisit memperhitungkan kemampuan
perusahaan menghasilkan suatu laba bagi pemegang saham biasa, setelah
memperhitungkan bunga (biaya utang) dan dividen saham preferen (biaya saham
preferen). Jawaban halaman 178

2. Bagaimana formula perhitungan ROCE?


Jawab : Formula ROCE sebagai berikut
ROE = Laba bersih – Dividen Saham Preferen
Rata-Rata Saham Biasa
Jawaban halaman 177

3. Apa bedanya ROE dan analisis ROA?


Jawab : Bedanya ROE dan analisis ROA yaitu ROA memperhitungkan kemampuan
perusahaan menghasilkan suatu laba terlepas dari pendanaan yang dipakai. Sedangkan
ROE secara eksplisit memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba
bagi pemegang saham biasa, setelah memperhitungkan bunga (biaya utang) dan dividen
saham preferen (biaya saham preferen). Jawaban halaman 178

4. Apa argumentasi yang tidak memasukkan utang jangka pendek, seperti gaji atau utang
dagang, kedalam perhitungan biaya modal?
Jawab : Bagi perusahaan utang yang muncul adalah utang dikurangi penghematan pajak
dari bunga karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Sedangkan utang jangka
pendek seperti gaji atau utang dagang tidak mempunyai beban eksplisit maka karena itu
tidak diperhitungkan. Jawaban halaman 178

5. Jelaskan mengapa apabila ROA lebih besar dibandingkan biaya modal ROE akan lebih
tinggi dibandingkan ROA?
Jawab : Apabila ROA lebih besar dibandingkan biaya modal ROE akan lebih tinggi
dibandingkan ROA karena sisa kelebihan ROA atas biaya modal utang dan biaya modal
saham preferen menjadi bagian pemegang saham biasa. Jawaban halaman 178
6. Apa komponen ROE?
Jawab : ROE bisa dipecah-pecah lagi ke dalam beberapa komponen yaitu ROA dan
Leverage yang disesuaikan. Leverage yang disesuaikan kemudian dipecah-pecah lagi ke
dalam Common Earning Leverage (Earning Leverage untuk saham biasa) dan Leverage
struktur modal (Capital Structure Leverage). Jawaban halaman 183

7. Bagaimana perhitungan EPS?


Jawab : EPS bisa dihitung sebagai berikut
EPS = Laba bersih – dividen saham – dividen saham preferen
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
Jawaban halaman 185

8. Apa yang dimaksud dengan EPS Primer?


Jawab : EPS Primer merupakan hasil perhitungan dari semua ekuivalen saham biasa
diasumsikan sudah ditukarkan menjadi saham biasa. Semua bunga yang dibayarkan ke
ekuivalen saham biasa, yang berarti sudah dipakai untuk mengurangi laba perusahaan ,
ditambahkan kembali ke laba bersih (sesudah disesuaikan dengan pajak). Halaman 187

9. Apa yang dimaksud dengan EPS yang disesuaikan (EPS fully dilured)?
Jawab : EPS fully diluted adalah EPS yang memperhitungkan semua surat berharga yang
berpotensi ditukar menjadi saham biasa dan memperhitungkan jumlah semua surat
berharga yang berpotensi untuk ditukar menjadi saham. Jawaban Halaman 187,188

10. Apa arti ekuivalen saham biasa?


Jawab : Ekuivalen saham biasa artinya jika surat berharga harga pasarnya ditentukan
kemampuannya untuk ditukan menjadi kas saham. Jawaban halaman 187

11. Berikan contoh surat berharga yang potensial untuk ditukar menjadi saham?
Jawab :

12. Jelaskan penggunaan EPS untuk analisis keuangan!


Jawab : EPS digunakan untuk macam-macam analisis. Pertama, EPS bisa digunakan
untuk menganalisis profitabilitas suatu saham oleh para analisis surat berharga. Jawaban
halaman 189
13. Apa kritik terhadap EPS?
Jawab : EPS sering dikritik karena tidak mencerminkan ukuran profitabilitas perusahaan.
EPS tidak memperhitungkan aset perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan EPS
tersebut. EPS juga dinilai tidak konsisten untuk pengukuran profitabilitas karena
memakai laba perusahaan pada numenator (yang dibagi) tetapi memakai jumlah saham
pada pembagi (denominator) yang merupakan hasil keputusan pendanaan. Jawaban
halaman 193

PROBLEM
1. PT Angkara mempunyai data neraca dan laporan laba rugi seperti berikut ini.

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Kas 20 30 3
Piutang Dagang 18 20 55
Persediaan 25 30 50
Aktiva Tetap 75 80 185
138 160 293

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Utang Dagang 53 67 90
Utang Jangka Panjang 20 20 98
Saham Biasa 25 25 25
Saldo Laba 40 48 80
138 160 293

Tahun 2 Tahun 3
Penjualan 160 250
HPP 78 120
Biaya Administrasi 30 48
Depresiasi 12 28
Bunga 2 4
Pajak 16 18
Pendapatan Bersih 22 32

Anda mungkin juga menyukai