BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
dapat menyebabkan kerusakan pada ginja, jantung, dan otak bila tidak
(Life style) yang tidak sehat (Rahajeng & Tuminah, 2009). Faktor yang
dan paling sedikit tiga faktor lingkungan yaitu asupan garam, stres, dan
1. Berdasarkan Penyebab
jenis ini terjadi pada sekitar 90% pada semua kasus hipertensi.
systolic hypertension).
11
2013)
1. Hipertensi Pulmonal
sebagainya.
13
a. Tonus simpatis
b. Variasi diurnal
vasokonstriksi:
kontribusi akhir.
Volume Kontriksi
cairan vena
Konstriksi Hipertrofi
Preload Fungsional struktural
Kontraktilitas
setengah sendok teh atau enam gram perhari, menrunkan berat badan yang
20-25 menit dengan frekuensi 3-5 kali per minggu. Cukup istirahat (6-8
buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai
kacang.
or blocker (ARB).
tua. teori pertama adalah wear and tear, teori ini meliputi kerusakan DNA,
glikosilasi, dan radikal bebas teori ini menjelaskan bahwa aktivitas tubuh
17
secara terus menerus dapat berakibat pada penurunan fungsi sel, jaringan, dan
berujung pada penurunan fungsi organ. Teori kedua adalah teori program,
Pangkahila, 2014)
Selain teori wear and tear dan teori program, teori peenuaan lainnya adalah
teori neuroendokrin, teori kontrol genetik, dan teori radikal bebas. Teori
sesuai dengan apa yang telah diatur di dalam DNA seseorang, namun
kedokteran anti penuaan telah mulai dijajaki untuk memutus rantai dari DNA
menjelaskan bahwa radikal bebas diyakini sebagai salah satu unsur yang
(Pangkahila, 2013)
populasi lansia di wilayah Asia dan global setelah tahun 2050 (Kemenkes RI,
2014).
Gambar 2. Persentase penduduk lansia di dunia, asia dan Indonesia tahun 1950-
2050. (Sumber: Kemenkes RI 2014)
Indonesia termasuk negara berstruktur tua, hal ini dapat dilihat dari persentase
penduduk lansia tahun 2008, 2009, dan 2012 telah mencapai diatas 7% dari
dengan jumlah lansia terendah adalah Papua (1,94%) (Kemenkes RI, 2014).
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia pasal 1 ayat 1 adalah seseorang yang telah
membedakan tiga proses sentral dalam tahap lansia, pertama, proses biologis
yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam tubuh seseorang yang
menua. Kedua, penuaan proses dalam masyarakat (social eldering), dan yang
2014).
orang lain.
masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas
lanjut usia tua (old) berusia 75 tahun sampai 90 tahun, dan sangat
tinggi adalah hipertensi. Hipertensi pada usia lanjut berbeda dengan hipertensi
Patogenesis hipertensi pada usia lanjut sedikit berbeda dengan hipertensi yang
terjadi pada usia dewasa muda. Faktor-faktor yang berperan dalam hipertensi
kadar natrium.
saja.
menerus.
umur.
dan sebagainya.
Menpora (2000) dalam Isesreni (2011) senam lansia merupakan salah satu
dilaksanakan secara benar, teratur, dan rutin. Senam lansia dapat membantu
kekuatan pompa jantung agar bertambah, sehingga aliran darah bisa kembali
berkurang, dan berbagai pembuluh darah penting khusus di jantung dan otak
lanjut usia yang biasa melakukan olahraga sejak usia muda ataupun yang
senam lansia tidak bersifat high impact tetapi low impact yang merupakan
otot yang dipilih adalah gerakan yang tidak terlalu menimbulkan beban dan
setiap gerakan dibatasi delapan sampai enam belas kali hitungan serta cukup
baik bila dilakukan secara teratur dua sampai tiga kali seminggu (Tegawati et
al., 2009).
Senam lansia dibuat khusus untuk membantu lansia agar dapat mencapai usia
lanjut yang sehat, berguna, bahagia, dan sejahtera. Program senam lansia
menjaga kesehatan pada lansia, tetapi tetapi tercapainya lansia yang sehat
Senam lansia yang dilaksanakan secara rutin efektif dalam menurunkan kadar
kolesterol darah (Hartini & Mulyanti 2012). Latihan fisik atau senam juga
darah bisa kembali lancar, sehingga senam lansia yang dilakukan secara
25
teratur akan memberikan dampak yang baik bagi lansia terhadap tekanan
darah (Isesreni & Minropa, 2011). Selain itu dengan dilakukannya senam
lansia secara rutin juga terjadi penurunan derajat insomnia (Sumedi et al.,
kualitas hidup penderita hipertensi (Setiawan et al., 2013). Senam lansia yang
individu mengenai posisi individu dalam hidup dalam konteks budaya dan
sistem nilai dimana individu hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan,
peristiwa atau kondisi yang dialami lansia, yang dipengaruhi penyakit atau
lansia, emosi, fisik, pekerjaan, kognitif dan kehidupan sosial (Fogari & A
2004). Kualitas hidup lansia meliputi: (1) Ranah fisik: yang meliputi
perasaan positif dan negatif, harga diri, citra tubuh dan penampilan diri (3)
kualitas hidup lanjut usia, sehingga kualitas hidup para lanjut usia akan
terganggu dan angka harapan hidup lansia juga akan menurun. Lanjut usia
dapat dinyatakan memiliki tingkat kualitas hidup yang baik, bila suatu kondisi
27
dengan ucapan orang lain. Lansia juga mengaku cemas dengan penyakit
hipertensi yang dialaminya saat ini dan selalu memikirkannya. Sebagian dari
lansia mengatakan jika mereka sudah ketergantungan pada obat. Lanjut usia
juga mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti masa muda karena
Didalam bidang hipertensi kualitas hidup dapat dibagi menjadi enam ranah
kepuasan hidup (Fogari & Zoppi, 2004). Kualitas hidup individu yang
memiliki tekanan darah normal. Hal tersebut dipengaruhi oleh tekanan darah
nyeri tubuh, kesehatan umum, vitalitas, dan kesehatan mental (Trevisol et al.,
dengan terapi farmakologis. Salah satu cara memperbaiki pola hidup adalah
fisik dan mental seseorang. Peningkatan kualitas hidup secara fisik antara lain
etal., 2007).
fisik ialah mengurangi stres, meningkatkan rasa antusias dan rasa percaya
merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah dan memperbaiki kualitas hidup yang terjadi pada
Salah satu faktor resiko hipertensi adalah usia lanjut, usia lanjut adalah suatu
buruk terhadap kualitas hidup lansia, baik dalam skala ringan, sedang,
Kualitas hidup pada penderita hipertensi lebih rendah dalam delapan domain
dari kuisioner SF-36, diantaranya adalah fungsi fisik, fungsi fungsional, peran
kualitas hidup, terutama dalam domain fungsi fisik. Penurunan kualitas hidup
kualitas hidup secara fisik dan mental seseorang. Peningkatan kualitas hidup
30
dan otot, serta mengurangi kadar koleterol dalam darah (Pescatello et al.,
2004; Haskell et al., 2007). Peningkatan kualitas hidup secara mental yang
antusias dan rasa percaya diri, serta mengurangi kecemasan dan depresi
sosial dan kualitas hidup pada lansia yang menderita hipertensi. Kelompok
menjalani pengobatan dengan baik untuk mencapai kualitas hidup yang tinggi
Lansia
Penurunan
kemampuan jaringan
Hipertensi
Senam lansia
Meditasi
Meningkatkan kualitas hidup secara
fisikdan mental
Keterangan:
: tidak diteliti
: diteliti
32
2.8 Hipotesis
H1: Terdapat hubungan antara senam lansia dengan tingkat kualitas hidup