Referat TCD
Referat TCD
Hari . . . . . . . . . . . . . tanggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Batam, . . . . . . . . . . . 2011
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya, referat
dengan judul ”TRANSCRANIAL DOPPLER” dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih
yang sangat besar penyusun tujukan kepada Dr. Agus Permadi, Sp.S ; dokter
pembimbing yang telah memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh sabar,
karyawan paramedis dan non-paramedis di ruang perawatan RS Otorita Batam yang
telah memberikan banyak bantuan serta pengalaman, teman seperjuangan yang dengan
sangat baik bekerja sama dalam menjalani kepaniteraan klinik ini, dan
pasien serta keluarga yang bersedia menjadi tempat menambah ilmu dan pengalaman.
Penyusun sangat berharap makalah ini akan berguna bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai TRANSCRANIAL DOPPLER.
Penyusun juga menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Batam,.................. 2011
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Transcranial Doppler atau TCD merupakan teknologi baru, yang diperkenalkan oleh
Rune Aaslid dkk. dari University of Bern pada tahun 1982, untuk membantu menilai kondisi
pembuluh darah otak sebagai upaya pencegahan (pre-stroke), diagnosis (saat terjadi stroke),
dan menilai hasil terapi (post-stroke).
TRANSCRANIAL DOPPLER
TCD adalah sebuah tes yang mengukur kecepatan aliran darah melalui pembuluh
darah otak. TCD digunakan untuk membantu dalam diagnosis emboli, stenosis, vasospasme
dari subarachnoid hemorrhage (perdarahan dari pecah aneurisma), dan masalah lainnya. Tes
yang relatif cepat dan murah ini semakin populer di Amerika Serikat. Semasa dilakukan tes
TCD, gelombang bunyi yang tidak bisa didengar oleh manusia akan ditransmisi melalui
jaringan di kepala. Gelombang bunyi ini akan dipantulkan oleh sel darah yang bergerak di
dalam pembuluh darah dimana hal ini bisa membantu para radiologis menghitung kecepatan
gerakan sel darah tersebut. Gelombang bunyi tersebut akan direkam dan disiarkan di skrin
computer. Para dokter merekomendasikan tes ini untuk menentukan jumlah aliran darah pada
sebagian daerah pada otak. TCD juga bisa digunakan untuk memonitor aliran darah otak
sewaktu dilakukan pembedahan. TCD sering digunakan bersamaan dengan tes lain seperti
Dilahirkan pada tahun 1803, Christian Andreas Doppler, membesar di Salzburg. Saat
berumur 19 tahun, beliau dimasukkan ke Institusi Politeknik di Vienna, dan pada tahun 1828,
melanjutkan pengajian dalam bidang Sains dan filsafat. Pada tahun 1841, beliau dilantik
menjadi guru besar dalam metamatika dan geometri praktikal di Institusi Teknikal di Prague.
Society of Science dan membuatkan nama beliau jadi terkenal. 'On the colored light of the
double stars and certain other stars of the heaven'. Beliau berpendapat bahwa makin terang
bintang (luas cahaya yang dilihat), makin dekat jaraknya dengan bumi. Turut dikaitkan,
hubungan kelajuan objek dan gelombang frekuensi yang dihasilkan dan diterima. Pada tahun
1853, Doppler meninggal pada umur 49 tahun saat bercuti di Venice karena Tuberkulosis
paru.
teori Doppler melalui riset yang dilakukannya pada landasan kereta api. Beliau meminta
klarkson kereta api dibunyikan sepanjang perjalanan kereta tersebut dan mendapati bahwa
bunyi bertambah kencang saat kereta api mendekati beliau dan bunyi semakin berkurang
Pada tahun 1961 pula, Satomura dan Franklin berjaya mengaplikasikan prinsip
ultrasonografi untuk mengukur kelajuan aliran darah perifer dan pembuluh darah
ekstrakranial. Sejak itu, Doppler sonografi diaplikasikan dalam bidang angiologi, neurologi,
Setelah sekian lama, Doppler sonografi tidak digunakan untuk pemeriksaan pembuluh
darah intrakranial karena gelombangnya tidak bisa menembusi tulang tengkorak. Pada tahun
1982, buat pertama kalinya, Rune Aaslid mengukur kelajuan aliran pembuluh darah sirkulus
Willisi lewat kranium menggunakan teknik Doppler. Dalam beberapa tahun berikutnya,
teknik ini dianjurkan dalam mendiagnosa dan kontrol terapi pada penyakit vaskular
intrakranial.
MEKANISME KERJA TCD
Prinsip kerja alat ini mirip dengan alat USG yang menggunakan gelombang
ultarasonic. Gelombang diterima oleh tranduser yang kemudian diproses di dalam computer
Transduser terdiri dari transduser dua dimensi atau tiga dimensi, tanpa sayatan atau
luka. Tranduser yang ditempelkan ke bagian tubuh pemeriksa ini terdapat kristal, dan kristal
gelombang bunyi melalui transduser, dengan gelombang kembali yang bervariasi karena
Efek Doppler adalah perubahan panjang gelombang bunyi (atau gelombang lainnya)
karena terjadi pergerakkan relatif antara sumber (source) gelombang dan penerima (receiver)
gelombang.
gelombang yang diterima berbeda dari frekuensi yang dihantarkan. Perubahan frekuensi ini
adalah Doppler Shift. Penambahan atau pengurangan frekuensi gelombang ini tergantung
Gambar 3. perubahan frekuensi gelombang pada keadaan penerima yang bergerak atau
frekuensi tinggi dari probe ultrasound, dimana gelombang tersebut akan memantul ke
berbagai macam material yang akan dihantarkan kembali melalui probe tadi. Frekuensi yang
digunakan bersifat spesifik (biasanya kelipatan 2 MHz), dan kecepatan dari aliran darah
menyebabkan suatu fase shift yang dimana pada saat bersentuhan dengan probe akan
menimbulkan frekuensi yang tinggi atau rendah. Frekuensi ini dapat berubah berkaitan
dengan kecepatan aliran darah, yang nantinya akan direkan secara elektronik untuk analisa.
Karena konfigurasi dasar TCD adalah dalam bentuk gelombang pulsa dengan analisis
spektral, data yang didapatkan adalah sama seperti dalam bentuk gelombang terus-menerus
(continue). Alat ini memberikan hasil kepada pemeriksa dalam bentuk real-time, dengan
mendemostrasikan arah dan kelajuan aliran. Selain itu, diturut sertakan bacaan digital puncak
kelajuan (peak velocity), rata-rata kelajuan (mean velocity), kedalaman gelombang ultrasound
Mean velocity
PI adalah indeks ukuran resistensi vaskular yang akan berubah apabila terdapat
kondisi yang dapat mengganggu aliran vaskularisasi intrakranial2. Nilai referensi normal telah
diterbitkan untuk kelajuan rata-rata bagi tiap arteri, dimana nilainya berbeda bagi tiap pasien
tergantung umur, hematokrit, dan tekanan parsial karbon dioksida (CO2) arteri2.
angulasi gelombang pulsa, kedalaman insonasi, arah aliran dan kemampuan menjejak segmen.
Reaksi pembuluh darah terhadap kompressi arteri karotis komunis ipsilateral dapat membantu
dalam mengidentifikasi segmen arteri. Pada pasien tua dan pasien dengan kondisi patologis,
CARA PEMERIKSAAN
Bagi memeriksa aliran sirkulasi serebral dengan menggunakan TCD, 2 syarat utama
harus dipenuhi;
(2) pasien harus bisa tiduran dengan posisi supinasi dengan tenang 2. Alat ini mengandalkan
kranium.
Tulang tengkorak memblok tranmisi dari ultrasound maka daerah dengan dinding
yang tipis atau acoustic window harus digunakan untuk analisa, karena itu dilakukan
perekaman pada daerah temporal di atas dari tulang pipi/arcus zygomaticus, melalui mata, di
(acoustic windows) pada tengkorak. Terdapat beberapa area dimana densitas tulang cukup
tipis untuk ditembusi oleh gelombang ultrasound sehingga prinsip Droppler bisa
diaplikasikan. Usia pasien, jenis kelamin, ras, dan faktor lainnya dapat mempengaruhi
ketebalan tulang, sehingga membuat beberapa pemeriksaan menjadi lebih sulit, bahkan tidak
mungkin dilakukan.
(1) transtemporal
(2) transorbital
(3) subossipital2. Terdapat kurang lebih 15% pasien tidak mempunyai jendela yang
Probe atau transduser ditempelkan pada tulang temporal, anterosuperior kepada tragus.
Segmen M1 dari arteri serebri media, arteri karotis siphon dan segmen A1 dari arteri
serebri anterior dapat dibaca alirannya pada bagian anterior. Pada bagian posterior, segmen P1
dari arteri serebri posterior dan arteri komunis posterior dapat dibaca.
Gambar 6. Gambaran seluruh Sirkulus Willisi yang dapat dilihat dengan transtemporal
window
Gambar 7. Sinyal Doppler dari arteri serebral media
2. Subossipital2
Dapat menilai arteri karotis interna bagian distal dan arteri oftalmika.
Gambar 9. Transorbital
4. Submandibular
Dapat menilai segmen distal dari arteri karotis interna bagian ekstradural. Berguna dalam
mendeteksi:
METODE TCD
dimensi yang terlihat oleh probe ultrasound. Ketika pembuluh darah ditemukan,
kecepatan aliran darah dapat ditentukan dengan probe Doppler yang berpulsasi, yang
2. Metode kedua adalah dengan menggunakan probe sahaja, dimana pada metode ini
dibutuhkan keahlian dan pengalaman dari seorang dokter dalam mencari pembuluh
darah yang tepat. Doppler isonansi dapat juga digunakan untuk mengobati pasien
dengan penyempitan pembuluh darah kecil. Teknik ini sudah dipopularkan di INggris
- Menggunakan teknik sonografi yang non invasif sehingga menghindarkan pasien dari
- Dapat dilakukan berulang kali untuk monitoring tanpa adanya efek samping
- Tidak memerlukan penggunaan zat kontras yang mempunyai resiko terjadinya efek
- Biaya yang lebih murah dibandingkan dengan teknik lain seperti arteriografi.
PERAN TCD
perdarahan subarakhnoid
antara parahnya perdarahan dan peningkatan kelajuan aliran pada arteri serebri
anterior, media dan posterior. Karena alat TCD yang mudah alih, metode yang
subarakhnoid masih belum sepenuhnya diketahui. Tetapi jelas adanya darah dan
adalah sekitar 58-62 cm/detik. Sewaktu spasme arterial, akan terjadi kenaikan
memperlihatkan adanya spasme vaskuler bila nilai MFV melampaui 120 cm/detik.
6
darah yang sedikit atau tidak memiliki kolateral seperti arteri serebri media, jika
lumen berkurang dua kali lipat, kecepatan aliran akan meningkat dua kali lipat. 6
Q1 x V1 = Q2 x V2
diketahui dari pemeriksaan TCD terjadi lebih awal daripada penilaian dengan
angiografi.
tengkorak, arteri serebri media memiliki kecepatan aliran (MFV) tertinggi. Hal ini
berkaitan dengan perannya yang memasok 80% dari kebutuhan darah hemisfer
otak, memiliki lumen yang lebih kecil dibandingkan dengan lumen arteri karotis
interna, dan memiliki sudut insonasi paling kecil pada pemeriksaan TCD. 7
Law Of Continuity turut berlaku dalam kasus stenosis arteri karotis interna
dengan diameter lumen yang tersisa. Bila stenosis melebihi 60-80% diameter
lumen, kecepatan aliran darah di distal segmen yang menyepit tersebut akan
menurun. 7
distal daerah stenosis. Disimpulkan bahwa pemeriksaan TCD amat sensitif dan
yang secara hemodinamik bermakna, yaitu yang beratnya >70% atau sisa lumen
<1.5mm. 7
Kondisi/patensi sirkulus Willisi bisa ditentukan dengan mengukur perubahan
kelajuan dan arah aliran saat perasat kompresi. Sebagai gambaran, jika terjadi
sumbatan/oklusi pada arteri karotis kanan, kelajuan aliran dan indeks pulsasi pada
dioksia dapat mengidentifikasi pasien dengan obstruksi subtotal pada arteri karotis
interna dimana terjadi perluasan progresif zona iskemia akibat berkurangnya aliran
intrakranial2.
Gambar 14. Perbedaan bacaan TCD pada pasien dengan angioma sebelah kanan.
Sebagaimana diketahui bahwa 30-60% dari stroke disebabkan oleh emboli otak
yang berasal dari arteri karotis dan jantung, sehingga mendeteksi emboli ini amat
terjadinya emboli otak, seperti pasien-pasien dengan klep jantung buatan, fibrilasi
atrium, infark miokard akut dan pasien dengan stenosis berat pada arteri karotis
singkat (<0.1 detik), intensitas >3 dB dan lokasinya bervariasi pada rekaman
gelombang TCD, disertai suara tiupan (Whistle atau Chirp) yang terdengar secara
perekaman.7
Pada kasus Malformasi Arter-Vena (AVM) yang besar, yang memiliki fistula atau
shunt, TCD dapat menilai perubahan hemodinamik pada pembuluh darah yang
ikut berperan sebagai pemasok (feeding artery) maupun pembuluh darah yang
menjadi pelepasan (draining vein) AVM tersebut. Identifikasi ini bisa dilakukan
Sungguhpun MRI dan angiografi adalah gold standard bagi mendiagnosa AVM,
TCD dapat digunakan untuk menilai hemodinamika dari arteri secara kuantitatif.
6. Monitoring intraoperatif
Pola aliran karekteristik telah diukur menggunakan TCD pada pasien yang telah
dinyatakan mati otak melalui tanda-tanda klinis dan kriteria EEG (electro-
encephalo-graphy). Pada TCD, mati otak dapat ditentukan dengan hilangnya atau
aliran terbalik (reverse) dari aliran diastolik atau tarikan pendek sistolik (short
TIA (Transient Ischemic Attack) dan Stroke untuk menilai stenosis pembuluh darah dan
aliran kolateral.
Post Trauma kepala atau perdarahan dari aneurysma sub arachnoid yang beresiko terjadi
Vascular Headache (seperti pada kasus migrain) dan beberapa kasus lain yang masih
ekstrakranial.
Monitor efek hemodinamika pada kardiopulmonal bypass atau carotid clamping saat
end-arterectomy.
malformation.
Pembatasan TCD2
Memerlukan pengetahuan normal dan variasi tentang anatomi dan vaskularisasi bagi
Kesabaran dan ketrampilan yang tinggi bagi menentukan jendela akustik. Lebih dari
15% pasien mempunyai jendela akustik transtemporal yang tidak dapat digunakan,
oklusi karena anjakan anatomis dari SOL (space occupying lesion) dan variasi lokasi
KESIMPULAN
Transcranial Doppler atau TCD merupakan alat penunjang yang baru ditemukan pada
tahun 1982. Selain keunggulan ultrasonografi (USG) yaitu non invasif, bebas dari radiasi dan
tidak memerlukan zat kontras, TCD juga boleh digunakan dan dipersiapkan dengan cepat
tanpa persiapan dan ruangan khusus dan boleh diandalkan bagi tujuan monitoring dalam
bentuk real-time.
menilai resiko terjadinya stroke, terutama pada pasien dengan faktor resiko tinggi seperti
perokok, penyakit jantung, dan alkoholisme. Faktor resiko tersebut dapat mengakibatkan
gangguan aliran pembuluh darah otak berupa penyempitan dan pengerasan pembuluh darah
(stenosis), dan penyumbatan akibat emboli. Stenosis pembuluh darah otak akan menyebabkan
resiko terjadinya stroke di masa yang akan datang bila tidak ditangani segera, sementara
stenosis ini seringkali belum memberikan gejala apapun hingga penyempitan telah mencapai
1. Trans Cranial Droppler. Laboratorium Klinik Pramita. Ditelusuri pada 17 Mei 2010 di
http://www.pramita.co.id/index.php/component/content/article/ 19bulletin/39-trans-
cranial-doppler-tcd
http://www.medana.unibas.ch/eng/tcd/tcd0.htm
5. Heros RC, Zervas NT, Varsos V. Cerebral Vasospasme After Subarachnoid Hemorrhage:
(TCD) dalam Neurologi dan Neurosurgery. PT. Setio Harto, Jakarta :2006.
8. http://www.cedars-sinai.edu/Patients/Programs-and-Services/Neurology/Diagnostic-
9. http://my.clevelandclinic.org/services/ultrasonography/hic_ultrasonography_test_transcra
10. http://www.pramita.co.id/index.php/component/content/article/%2019bulletin/39-trans-