Anda di halaman 1dari 3

UAS

EKONOMI INTERNASIONAL
Banyak penipuan dalam perdagangan internasional , eksportir Indonesia jadi korban

Disusun Oleh :

Ahmad Helmi Hidayat (717212247)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
2019/2020
Banyak Penipuan dalam Perdagangan Internasional, Eksportir Indonesia Jadi Korban

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Penipuan dalam Perdagangan
Internasional, Eksportir Indonesia Jadi
Korban", https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/09/125919126/banyak-penipuan-dalam-
perdagangan-internasional-eksportir-indonesia-jadi?page=all.
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Andri Donnal Putera

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perdagangan mengimbau para eksportir asal


Indonesia untuk lebih waspada dalam bertransaksi. Imbauan ini disampaikan karena
meningkatnya kejahatan dan penipuan di bidang perdagangan internasional yang terjadi dengan
berbagai modus dan motif. “Untuk menghindari kerugian dan kehilangan dana ataupun barang
ekspor, diperlukan kewaspadaan serta kehati-hatian para eksportir saat melakukan transaksi
dengan mitra dagangnya,” ujar Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Heny
Rusmiyati dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/2/2019).
 Penyebab
1. Adanya oknum yang tidak bertanggung jawab
Adanya oknum yang tidak bertanggung jawab ini membuat ekspor impor ke luar
negeri akan menghambat perdagangan internasional , dikarenakan oknum yang tidak
bertanggung jawab ini akan memanipulasi kegiatan ini seperti halnya dengan mereka
membuat penipuan di harga.
2. Pelaku memberikan opsi pembayaran yang berisiko
yaitu pelaku berjanji akan melakukan pembayaran 100 persen saat barang
dikeluarkan dari pelabuhan dan setelah barang dibuka bersama-sama di antara kedua
pihak , akan tetapi dalam hal ini pelaku tidak melakukannya dan malah pelaku
membuat penipuan.
 Solusi

1. Memperhatikan legalitas calon buyer 


Memperhatikan legalitas calon buyer dengan memastikan bahwa calon buyer memiliki
legalitas yang resmi dan sah. Jika ada keraguan, eksportir dapat meminta kepada ITPC atau
perwakilan Pemerintah RI lainnya dalam melakukan verifikasi lapangan.
2. Menggunakan kontrak penjualan
Dengan adanya kontrak penjualan antara penjual dan pembeli otomatis akan mengikat
kedua belah pihak dalam memenuhi hak dan kewajibannya serta sebagai dasar hukum atas
penyelesaian setiap masalah yang akan timbul dikemudian hari dan juga akan membuat kegiatan
ekspor impor akan berjalan dengan baik dan tidak akan mengalami ketimpangan antara negara
yang melakukan perdagangan internasional.
3. Membuat kesepakatan sistem pembayaran
Adanya pembuatan system pembayaran yang aman dalam kegiatan eksport import barang
seperti dengan mengunakan Letter Of Credit (L/C), jika menggunakan transper harus disertai
dengan uang muka terlebih dahulu serta menjaga seluruh dokumen dokumen penting agar tidak
diberikan dahulu kepada bayer apabila bayer belum memenuhi seluruh kesepakatan yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai