Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

MEKANISME PEMBAYARAN TRANSAKSI EKSPOR MENGGUNAKAN

LETTER OF CREDIT (L/C) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

(PERSERO) TBK KANTOR CABANG UTAMA

PALEMBANG A. RIVAI

1. Latar Belakang Permasalahan

Perkembangan globalisasi menyebabkan berbagai perubahan yang

fundamental dalam tatanan perekonomian dunia baik sektor keuangan maupun

perdagangan. Perubahan tersebut khususnya dibidang perdagangan telah mendorong

sebagian besar negara di dunia ini untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan

praktek perdagangan internasional sehingga memicu peningkatan persaingan

perdagangan antar negara sebagai konsekuensi atas berbagai kebijakan yang

dilakukan oleh masing-masing negara tersebut dalam rangka memperbaiki daya saing

perekonomiannya (Arifin dkk, 2007:1).

Hampir tidak ada lagi suatu negara di dunia yang betul-betul dapat memenuhi

kebutuhannya dari hasil produksi negaranya sendiri. Baik negara kecil maupun

negara besar, baik negara yang ekonominya sudah sangat maju, maupun yang masih

terbelakang, langsung atau tidak langsung membutuhkan dan melaksanakan

pertukaran barang dan jasa antara satu dengan lainnya. Pendeknya antara negara-

negara di dunia sudah terjalin suatu hubungan perdagangan satu sama lainnya (Amir,

2000:97).

1
2

Perdagangan merupakan suatu usaha jasa perantara, yang menghubungkan

produsen komoditas tertentu kepada konsumennya. Sedangkan

perdaganganinternasional ekspor impor adalah kegiatan yang dijalankan eksportir

maupun produsen eksportir dalam transaksi jual beli suatu komoditi dengan orang

asing,bangsa asing, negara asing. Kemudian penjual dan pembeli yang lazim disebut

eksportir dan importir melakukan pembayaran dengan valuta asing (Amir, 2004:1).

Dalam kegiatan transaksi ekspor impor ada berbagai ketentuan dan

pembatasan pada jenis barang atau komoditi ekspor impor, serta persyaratan-

persyaratan khusus dalam tata cara penanganan dan pengamanannya. Setiap negara

mempunyai peraturan dan ketentuan dalam sistem perdagangan yang berbeda-beda,

sehingga mereka yang terlibat dalam transaksi ekspor impor tersebut, baik para

pengusaha atau petugas bank, sangat perlu memperhatikan perkembangan dalam

sistem perdagangan luar negeri baik yang berlaku di Indonesia maupun di berbagai

negara lain.

Seiring dengan kebutuhan masyarakat dalam kegiatan bisnis yang melibatkan

perdagangan internasional, kemudian muncul fasilitas Letter of Credit (L/C) dalam

dunia perbankan. Letter of Credit adalah setiap janji, bagaimanapun dinamakan atau

diuraikan, yang bersifat Irrevocable dan karenanya merupakan janji pasti dari Issuing

Bank untuk membayar (to honour) presentasi yang sesuai (UCPDC 600 2007 Pasal

2). Transaksi perdagangan ekspor impor dapatdilakukan dengan atau tanpa Letter of

Credit, dimana dengan adanya Letter of Credit dapat melindungi kepentingan kedua

belah pihak yaitu pihak eksportir dan pihak importir untuk mengurangi resiko yang
3

mungkin timbul. Sehingga L/C memegang peranan penting dalam perdagangan

internasional yang merupakan instrumen dalam jasa-jasa perbankan.

Ketentuan dalam Letter of Credit mengacu pada Uniform Customs and

Practise for Documentary Credits (UCPDC 600) yang diterbitkan oleh International

Chamber of Commerce (ICC). Letter of Credit dipandang sebagai primadona dalam

pembayaran internasional, karena dinilai memberikan kepastian dan keamanan.

Penjual atau eksportir mendapat kepastian bahwa pembayaran akan dilakukan apabila

dokumen-dokumen yang diterima telah sesuai dengan persyaratan L/C dan kepada

pembeli atau importir dipastikan bahwa pembayaran hanya akan dilakukan oleh bank

apabila telah sesuai dengan persyaratan dalam L/C.

Untuk memperlancar akses perdagangan luar negeri, dibutuhkan lembaga-

lembaga yang dapat memberikan kemudahan dan keamanan dalam akses

perdagangan luar negeri. Lembaga-lembaga utama yang terlibat dalam perdagangan

internasional diantaranya bea cukai, agen perkapalan, dan lembaga keuangan bank.

Dimana Bank merupakan lembaga yang sangat penting dalam perdagangan

internasional yang kegiatannya memberikan jasa-jasa perbankan lainnya serta

menangani masalah pembayaran dari kegiatan tersebut. Tidak semua bank dapat

mengadakan sistem pembayaran internasional. Bank yang mengadakan sistem

pembayaran internasional disebut Bank Devisa.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu bank devisa

diindonesia yang memberikan pelayanan kepada nasabahnya dalam melakukan

transaksi pembayaran internasional. Sistem pembayaran yang sering diterapkan pada


4

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yakni dengan Letter of Credit (L/C). PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengoperasikan jaringan layanan yang luas

mencakup 9.990 outlets dalam negeri dan lima cabang luar negeri di Singapura,

Hongkong, Timor Leste, Cayman Island (Inggris), dan New York serta memiliki

lebih dari 1.200 bank koresponden bonafide yang tersebar diseluruh dunia. Selain itu,

dalam operasionalnya didukung oleh jaringan Corresponden Banking dan untuk

settlement transaksinya didukung oleh adanya rekening dalam valuta asing pada

masing-masing Counterpart yang berkerjasama dengan Bank BRI (www.bri.co.id ).

Dalam transaksi internasional PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

kantor Cabang Utama Palembang juga berhubungan dengan SWIFT (Society for

Worldwide Inter Financial Telecommunication) serta mendapatkan BIC (Bank

Identification Code). BIC dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kantor

Cabang Utama Palembang adalah “BRINIDJA”.

Dalam hal ini Bank BRI melakukan transaksi Ekspor pada tahun 2018 atas

permintaan PT. Pupuk Sriwdjaja (Persero) Tbk Palembang sebagai Eksportir. PT.

Pupuk Sriwidjaja (Persero) Tbk ini mengekspor pupuk amoniak maupun non

amoniak ke negara Fhilipina, Taiwan, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea

Selatan, dan India. Dan Bank BRI mendukung untuk kegiatan ekspor pupuk tersebut.

Kisaran kuantitas mata uang (currency code, amount) mencapai 500 ribu sampai 1,2

juta USD. Dalam melakukan transaksi internasional dapat meningkatkan pendapatan

dari luar negeri untuk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

Utama Palembang dan akan menciptakan peluang tersendiri. Namun dalam proses
5

memberikan pelayanan dalam transaksi luar negeri menggunakan Letter of Credit

(L/C), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Palembang

juga terkadang muncul resiko yang ditimbulkan dari proses Letter of Credit (L/C),

seperti ketidakmampuan importir untuk membayar atau mengalami pailit, penipuan,

dan peraturan undang-undang.

Di indonesia membuktikan L/C masih berperan dominan sebagai alat

pembayaran ekspor dan impor, dibandingkan dengan cara pembayaran non-L/C

(Ginting, 2000:125). Letter of Credit atau biasa disebut L/C adalah suatu instrument

perbankan yang sangat penting, khususnya dalam perdagangan ekspor impor yang

digunakan sebagai sarana untuk memudahkan penyelasaian utang piutang. Oleh

karena itu, dalam perdagangan internasional segala sesuatu yang menyangkut L/C

seperti arti, peranan, isi, jenis, serta peraturan yang mendasarinya perlu dipelajari

secara mendalam (Amir, 2001:1).

Berdasarkan uraian diatas dan dilihat dari kondisi saat ini tentang resiko-

resiko yang dihadapi Bank BRI dalam pelaksanaan mekanisme pembayaran transaksi

ekpor menggunakan Letter of Credit (L/C), penulis ingin mempelajari serta

memperdalam ilmu mengenai mekanisme Letter of Credit (L/C) khususnya untuk

transaksi ekspor yang ada di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian

mengangkatnya menjadi pokok permasalahan dengan judul “MEKANISME

PEMBAYARAN TRANSAKSI EKSPOR MENGGUNAKAN LETTER OF

CREDIT (L/C) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK

KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG A. RIVAI”.


6

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan penulis bahas

sebagai berikut :

1. Bagaimana mekanisme pembayaran transaksi ekspor menggunakan Letter of

Credit (L/C) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

Utama Palembang?

2. Apakah mekanisme pembayaran transaksi ekspor menggunakan Letter of

Credit (L/C) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

Utama Palembang sudah dilakukan dengan benar?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yag ingin

dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui mekanisme pembayaran transaksi ekspor menggunakan

Letter of Credit (L/C) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama Palembang.

2. Untuk mengetahui mekanisme pembayaran transaksi ekspor menggunakan

Letter of Credit (L/C) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama Palembang sudah dilakukan dengan benar.


7

3.2 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat berguna bagi,

Peneliti, Perusahaan dan Bagi pihak-pihak lain, yaitu :

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana

peneliti dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan

dalam dunia kerja nyata.

2. Bagi AKUBANK Mulia Darma Pratama

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan refrensi bagi yang

membutuhkan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Utama Palembang

Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dan saran yang

berkaitan dengan mekanisme pembayaran transaksi ekspor menggunakan

Letter Of Credit (L/C) Pada para eksportir dan PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Palembang.

4. Konsep Teoritis

4.1 Pengertian Ekspor

Ekspor adalah pengeluaran barang dari daerah pabean Indonesia untuk

dikirimkan ke luar negeri dengan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama

mengenai peraturan kepabeaan dan dilakukan oleh seorang eksportir atau yang
8

mendapat izin khusus dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

Departemen Perdagangan (Marolop Tandjung, 2011:269).

4.2 Mekanisme Pembayaran Transaksi Ekspor

Metode pembayaran dalam perdagangan internasional yang lazim

digunakan yaitu tanpa Letter Of Credit (L/C) dan dengan Letter Of Credit

(Marolop Tandjung, 2011:77-86).

a. Metode pembayaran tanpa Letter Of Credit (L/C)

1) Advance Payment

Adalah penempatan dana oleh pembeli sesuai

denganpermintaan penjual sebelum pengiriman barang atau

pelaksanaanjasa. Walaupun cara pembayaran ini mahal dan

mengandung risiko tinggi, namun tetap biasa dilakukan apabila sedang

berada dalamproses produksi barang khusus atau pelaksanaan jasa

secara khususdan pada modal. Hal ini, kedua belah pihak dapat

salingmenyetujui pembayaran dimuka sebagai pendanaan biaya

operasiatau pembayaran sesuai tahap proses produksi.

Cara pembayaran ini digunakan apabila :

a) Kredibilitas pembeli diragukan;

b) Situasi ekonomi dan politik negara pembeli belum stabil; dan

c) Terjadi penundaan yang cukup lama atas penerimaan

pembayaran dari pembeli, mungkin disebabkan oleh kejadian

diluar kuasanya (force majeure).


9

2) Open Account

Adalah suatu perjanjian antara pembeli dan penjual, dimana

barang diproduksi dan diserahkan sebelum pembayaran diperlukan.

open account merupakan janji untuk membayar sejumlah uang yang

ditetapkan, pada waktu yang akan datang dan tanpa pembeli

menerbitkan suatu negotiable instrument sehubungan dengan janjinya.

3) Collection

Adalah suatu perjanjian dimana barang dikirimkan dan wesel

yang berkaitan dengan collection tersebut ditarik olehpenjual lalu

diberikan kepada pembeli, dan atau dokumen dikirimkan kepada bank

penjual dengan instruksi yang jelassebagai collection melalui salah satu

bank korespondennya yangberlokasi ditempat pembeli.

Biasanya hak atas barang beralih kepada pembeli (kecuali

pembeli adalah nama penerima barang pada shipping document),

sampai wesel dibayar atau diterima oleh pembeli. Collection

memberikan suatu alternative pembayaran kepada kedua pihak selain

open account atau advance payment. Collection pada dasarnya lebih

berhubungan dengan penjualan barang dibanding dengan pelaksanaan

jasa.

4) Consignment

Adalah barang yang dikirimkan kepada importir sebagai barang

titipan untuk kemudian dijual, dimana kedudukan importir disini


10

bukanlah pembeli. Sampai saat barang dijual oleh importir, hak atas

barang tersebut masih atas eksportir, sedangkan pembayaran atas

barang tersebut baru akan dikirimkan kepada eksportir setelah barang

terjual. Cara pembayaran consignment (konsinyasi) ini biasa dilakukan

oleh perusahaan yang telah menjalin kerja sama erat atau antara induk

perusahaan dengan anak perusahaannya.

5) Counter Trade

Adalah perdagangan timbal balik antara dua negara atau antara

dua perusahaan di dua negara dengan cara membeli barang dari luar

negeri dengan pembayaran berupa barang yang senilai dengan barang

yang diimpor.

Alasan dilakukannya counter trade :

a) Kurangnya devisa untuk membiayai impor;

b) Promosi komoditas yang kurang populer dalam perdagangan

normal;

c) Perluasan pasar modal;

d) Mendorong terciptanya teknologi baru;

e) Menciptakan lapangan kerja baru; dan

f) Barter atau pertukaran barang dengan barang dalam bentuk yang

sudah tua.

b. Mekanisme pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)


11

Documentary Credit atau Letter Of Credit (L/C) adalah setiap

janji, bagaimanapun dinamakan atau diuraikan, yang bersifat irrevocable

dan karenanya merupakan janji pasti dari Issuing Bank untuk membayar

(to honour) presentasi yang sesuai. Setiap Letter Of Credit (L/C) yang

diterbitkan sesuai UCPDC 600 di atas yang bersifat irrevocable berarti

Letter Of Credit (L/C) tidak dapat dirubah oleh Issuing Bank tanpa

persetujuan kedua belah pihak (UCPDC 600, 2007: pasal 2-3).

Berdasarkan metode-metode pembayaran di atas, metode

Documentary Credit atau Letter of Credit (L/C) lebih memberikan

jaminan dan kepuasan bagi pihak importir maupun eksportir. Eksportir

yang mengharapkan pembayaran dijamin oleh Issuing Bank, sedangkan

importir mendapat fasilitas kredit tidak langsung dari bank. Yakni importir

baru akan membayar impor barangnya sesudah eksportir melengkapi

dokumen-dokumen dan memenuhi syarat serta kondisi Letter of Credit

(comply withterm and conditions L/C).

4.3 Pengertian Letter Of Credit (L/C)

Letter of Credit (L/C) adalah jaminan pembayaran, yang bersifat

irrevocable dari Issuing Bank (Bank Penerbit L/C) untuk membayar

presentasi dokumen yang sesuai dengan syarat dan kondisi L/C kepada

Beneficiary (https://veste.id/bri/letter-of-credit/).
12

4.4 Jenis Letter Of Credit (L/C)

Beberapa jenis Letter of Credit (L/C) sesuai dengan besar kecilnya

pertanggungjawaban importir dan Opening Bank, antara lain (Amir, 2000:35-41) :

a. Revocable L/C

Adalah suatu L/C yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali atau

dibatalkan oleh importir atau Opening Bank/Issuing Bank, tanpa

memerlukan persetujuan dari eksportir.

b. Irrevocable L/C

Adalah suatu L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka waktu

berlakunya (validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan Opening

Bank tetap menjamin untuk mengakseptir atau untuk menghonorir wesel-

wesel yang ditarik atas L/C tersebut. (Pembatalan mungkin juga

dilakukan, tetapi harus atas persetujuan semua pihak yang bersangkutan

dengan L/C tersebut).

c. Irrevocable & Confirmed L/C

L/C semacam ini dianggap paling sempurna dan paling aman

dipandang dari sudut penerima L/C (Eksportir/Beneficiary) sebab:

1) Pembayaran atau pelunasan wesel yang ditarik atas L/C semacam

ini dijamin sepenuhnya oleh Opening Bank maupun oleh Advising

Bank bila segala syarat-syaratnya dipenuhi.

2) Tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable.


13

Dari ketiga jenis L/C di atas, maka sudah sewajarnya eksportir menuntut

pembukaan Irrevocable & Confirmed L/C, sebab akan merupakan jaminan atas

pembayaran yang lebih sempurna. Dari sudut lain dapat pula diadakan perbedaan

L/C sebagai berikut :

a. Clean L/C

Dimaksudkan bahwa dalam L/C tersebut tidak dicantumkan

syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel, dalam arti tidak

diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari

credit yang tersedia itu dapat dilakukan dengan penyerahan kwitansi

biasa.

b. Documentary L/C

Penggunaan credit yang tersedia, dalam arti kata penarikan wesel

harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain sebagaimana disebutkan

dalam syarat-syarat dalam L/C.

c. Documentary L/C dengan Red Clause

Penerima L/C yaitu eksportir/beneficiary diberi hak untuk menarik

sebagian tertentu dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan

kwitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen-

dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal

Documentary L/C. Jadi L/C semacam ini merupakan kombinasi dari Open

L/C dengan Documentary L/C.

d. Revolving L/C
14

Credit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan

syarat khusus pada L/C tersebut. Jenis credit ini bisa bersifat cumulative

atau non cumulative. Jika credit itu cumulative, berarti setiap jumlah yang

tidak terpakai dalam bulan yang terdahulu, masih dapat dipakai dalam

bulan berikutnya, dan sebaliknya apabila credit non cumulative, maka

jumlah yang terpakai dalam bulan yang terdahulu menjadi batal.

Credit semacam ini akan memudahkan penerima L/C, namun bagi

pembuka L/C maupun Opening Bank mempunyai risiko yang tidak dapat

diperkirakan sebelumnya. Karena itu, Revolving Credit Semacam ini

biasanya ditetapkan batas maksimum nilai yang dapat ditarik.

e. Back to back L/C

Penerima L/C biasanya bukan pemilik barang, tetapi hanya

perantara. Karena itu, penerima L/C ini terpaksa meminta bantuan

banknya untuk membuka L/C untuk pemilik barang yang sebenarnya,

dengan menjaminkan L/C yang diterimanya dari luar negeri. Back to back

L/C semacam ini biasanya dipakai dalam perdagangan transito maupun

perdagangan segitiga.

Untuk kepentingan importir, maka L/C yang dibuka haruslah

Documentary L/C dimana importir dapat menentukan sendiri syarat-

syarat yang harus dicantumkan dalam L/C bersangkutan yang disesuaikan

dengan kebutuhannya baik untuk keperluan penanganan administrasi


15

maupun untuk memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh instansi

yang mengeluarkan Surat Izin Impor.

4.5 Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Letter Of Credit(L/C)

Menurut Sujipto (2009:10) Pihak-pihak yang terlibat dalam Letter of

Credit (L/C) antara lain :

a. Issuing Bank, yaitu bank yang menerbitkan L/C atas permohonan

applicant atau atas nama bank sendiri.

b. Confirming Bank (kalau ada), yaitu bank yang menambahkan

konfirmasinya pada L/C berdasarkan kuasa atau permohonan Issuing

Bank. Konfirmasi berarti janji pasti dari Confirming Bank sebagai

tambahan dari janji pasti Issuing Bank, untuk membayar atau menegosiasi

presentasi yang comply.

c. Beneficiary, adalah pihak yang untuk kepentingannya L/C diterbitkan

(eksportir).

d. Applicant, adalah pihak yang memohon diterbitkannya L/C (importir)

e. Advising Bank, adalah bank yang meneruskan L/C atas permohonan

Issuing Bank untuk diteruskan kepada Beneficiary (biasanya kedudukan

Advising Bank berada di negara Beneficiary)

f. Nominated, adalah setiap bank yang ditunjuk untuk melaksanakan

(Paying, Negotiating, Accepting) sehingga L/C available with any Bank.

g. Transferring Bank (jika ada), yaitu bank yang menjembatani antara

Beneficiary I dengan Beneficiary II di dalam Transferable L/C.


16

5. Metodelogi Penelitian

5.1 Locus Penelitian

Locus pada penelitian ini adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama Palembang A.Rivai.

Objek penelitian pada penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir adalah

salah satu jasa yang diberikan bank yaitu Letter Of Credit (L/C) pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Palembang yang

beralamat di jalan Kapten A. Rivai No.15, Palembang.

5.2 Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperlukan dengan cara mengumpulkan secara langsung

dari objek penelitian yang diteliti dalam hal ini adalah PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Palembang.

b. Data sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan dengan cara mempelajari hal-hal

berhubungan dengan objek yang diteliti melalui studi kepustakaan,

dokumen, laporan, buku-buku pedoman dan literatur yang disusun oleh

para ahli.

5.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara (interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan kegiatan tanya

jawab secara langsung kepada pimpinan atau karyawan yang mempunyai


17

wewenang untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam

penulisan.

2. Pengamatan (Observasi)

Yaitu teknik pengumpulan data yang mangadakan pengamatan secara

langsung atau seksama atas pelaksanaan operasi perusahaan sehubungan

dengan penelitian agar mendapat data yang sestematis dan objektif.

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan mengadakan pengumpulan data berdasarkan ilmu

pengetahuan yang didapat daru perkuliahan serat literatur, buku-buku

bacaan yang berkaitan dengan topik penulisan.

5.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulisan Proposal Tugas Akhir adalah metode

deskriftif yaitu suatu metode yang dimulai dengan mengumpulkan data, mencatat

data, mengklasifikasikan data dan kemudian mengembangkan hasil yang diteliti

dengan menbandingkan teori-teori yang disebutkan dalam konsep dengan

kejadian yang ada dilapangan.

5.5 Metode Analisa

Dalam menganalisa data ini metode yang digunakan adalah metode

kualitatif yaitu suatu metode dimulai dengan cara mengumpulkan mencatat,

mengklasifikasikan dan menggembangkan sifat atau karakteristik yang diteliti.


18

6. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran mengenai Proposal Laporan Tugas Akhir ini,

maka penulis memberikan sistematika penulisan secara sistematis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, metodelogi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BRI

Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran umum mengenai PT.

Bank Rakyat Indonesia Kantor (Persero) Tbk Cabang Utama Palembang

A. Rivai antara lain mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi, dan jenis-jenis bidang usaha.

BAB III ANALISA HASIL PENELITIAN

Bab ini penulis akan membahas tentang mekanisme pembayaran

transaksi ekspor menggunakan Letter Of Credit (L/C) oleh PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Utama Palembang A. Rivai dan

mekanisme pembayaran transaksi ekpor mengggunakan Letter of Credit

(L/C) sudah dilakukan dengan benar oleh bank BRI KCU A. Rivai.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis mencoba menarik kesimpulan berdasarkan uraian-uraian yang

telah dibahas sebelumnya dan akan diberikan beberapa memberikan saran

yang mungkin berguna bagi Bank, pembaca, maupun peneliti-peneliti

selanjutnya.
19
19

DAFTAR PUSTAKA

Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. Jakarta: PPM

Amir. 2004. Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta: Lembaga Manajemen PPM
dan Penerbit PPM

Tandjung, Marolop. 2011. Aspek dan Prosedur Ekspor – Impor. Jakarta: Salemba
Empat.

Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan perubahan atas Undang -


Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Uniform Customs and Practice For Documentary Credit 600

https://bri.co.id/cabang. Diakses hari jum’at 05 April 2019

https://bri.co.id/brifast-remittance1. Diakses hari jum’at 05 April 2019

https://veste.id/bri/letter-of-credit/. Diakses hari jum’at 05 April 2019

Anda mungkin juga menyukai