Anda di halaman 1dari 3

Komoditi Sumatera Barat

1. Songket dari Pandai Sikek

Pandai Sikek merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan
Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Nagari ini terletak
di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar. Nagari Pandai Sikek juga dikenal
sebagai tempat pengrajin tenun.Di nagari ini yang menjadi sumber pendapatan primadona bagi
masyarakat setempat adalah sebagai pengrajin tenun atau songket. Motif-motif kain tenun di
nagari ini selalu diambil dari contoh kain-kain tua yang masih tersimpan dengan baik dan
sering dipakai sebagai pakaian pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup
upacara adat, misalnya sebagai tando dan dipajang juga pada waktu batagak (mendirikan)
rumah. Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan
perempuan-perempuan Pandai Sikek pada zaman lampau.

Secara spesifik kain tenun songket karya para perajin daerah Pandai Sikek mempunyai tiga
jenis motif wajib yang selalu ditampilkan dalam setiap pembuatan kain tenun, baik dalam
pembuatan kain tenun songket sebagai perangkat upacara adat, maupun sebagai produk-
produk praktis. Adapun ketiga jenis motif tersebut yaitu motif batang pinang (pohon pinang),
motif bijo bayam (biji bayam), dan motif saluak laka.

Penampilan ketiga jenis motif ini merupakan salah satu ciri khas kain tenun songket yang
dihasilkan. Artinya, kalau pada selembar kain tenun songket tidak ditemui ketiga jenis motif
tersebut, maka dapat dipastikan kalau kain tenun songket tersebut bukan hasil karya para
perajin daerah Pandai Sikek.
2. Karupuak Sanjay Bukittinggi

Meski masyarakat setempat menamakannya karupuak, penganan ini sebenarnya berwujud


keripik berbahan baku singkong. Karupuak sanjai secara umum terbagi menjadi tiga jenis,
tawar tanpa bumbu berwarna putih, asin berwarna kuning, dan berbumbu pedas atau yang
populer disebut dengan keripik balado.Di antara ketiga jenis keripik ini, keripik balado adalah
jenis yang paling populer dan dianggap paling khas karena rasanya yang pedas manis.
Karenanya, terkadang orang salah kaprah dan menganggap keripik sanjai adalah keripik jenis
balado.

Sebutan Sanjai berasal dari nama sebuah jalan atau daerah di bagian utara Kota Bukittinggi.
Jalan Sanjai ini terletak di Desa Manggis, Kelurahan Manggis Gantiang Sanjai, Kota
Bukittinggi. Munculnya sebutan ini tentu bukan tanpa alasan.Warga yang bermukim di sekitar
Jalan Sanjai ini memang rata-rata berprofesi sebagai pengrajin keripik singkong. Tidak hanya
itu, daerah Sanjai sendiri memang dipercaya sebagai daerah asal muasal persebaran industri
keripik singkong di Bukittinggi.Menurut sejarahnya, memang warga Sanjai yang pertama kali
memproduksi jenis keripik singkong di daerah sekitar Bukittinggi. Usaha keripik di Jalan
Sanjai ini diperkirakan mulai muncul sekitar tahun 1970-an.

Menurut seorang pengrajin bernama Ibu Rosnita, awalnya hanya ada tiga orang pengrajin yang
mulai berjualan keripik singkong ini, yaitu Amai Malan, Amai Seram dan Amai Terimalah.
Mereka adalah tiga orang nenek yang berjualan keripik singkong di Los Maninjau, Kawasan
Pasar Atas, Bukittinggi.
Kesuksesan usaha dari ketiga pengrajin ini menginspirasi warga di kawasan Jalan Sanjai untuk
ikut memproduksi keripik Singkong. Karenanya, keripik singkong asal daerah ini di kemudian
hari terkenal dengan sebutan karupuak sanjai.Seiring meningkatnya popularitas penganan ini
sebagai oleh-oleh khas Bukittinggi, bermunculan pula produsen keripik singkong di daerah-
daerah lain, bahkan hingga menyebar ke seantero ranah Minangkabau. Uniknya, nama sanjai
pun akhirnya menjadi sebutan umum untuk jenis keripik singkong asal Bukittinggi ini.

3. Nasi kapau Bukittinggi

Nasi Kapau adalah nasi ramas khas nagari Kapau, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam,
Sumatra Barat, terdiri dari nasi, sambal, dan lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka
(cubadak), gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi), gulai cangcang (tulang dan daging
kerbau), gulai babek (babat) atau paruik kabau. Nasi kapau standar selalu dilengkapi gulai
nangka ciri khas nasi kapau.Gulai nangka tidak menggunakan banyak santan dan tidak terlalu
kental. Gulai dicampur kacang panjang, kol, rebung, pakis, dan jengkol. Di samping gulai
nangka, hampir seluruh lauk nasi kapau terdiri dari masakan daging-daging. Gulai usus (gulai
tambunsu) campuran telur ayam dan tahu yang dimasukkan ke usus sapi (karena usus kerbau
lebih keras), gulai ikan, gulai tunjang, ayam panggang, teri balado, tongkol balado, dendeng
balado, goreng belut, dan sambal lado hijau. Lauk nasi Kapau lainnya berupa ayam goreng,
ayam goreng hijau gulai ayam, rendang ayam, rendang daging. Beras nasi kapau harus
bermutu tinggi, umumnya dikirim dari Bukittinggi dan Agam.

Anda mungkin juga menyukai