10 Modul SIA - Expenditure Cycle - V - 02 PDF
10 Modul SIA - Expenditure Cycle - V - 02 PDF
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemprosesan informasi terkait yang terus menerus berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus ini adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan
pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan
perusahaan untuk berjalan. Untuk mencapai tujun tersebut, manajemen harus membuat
keputusan penting sebagai berikut:
2
dengan mempertimbangkan metode pengendalian inventory yang digunakan oleh
perusahaan apakah EOQ, MRP, atau JIT. Kemudian mengidentifikasi dan memilih
vendor mana yang akan diajak bekerja sama.
Aktivitas pemesanan memiliki beberapa sub-aktivitas didalamnya, yaitu
ada menentukan apa yang akan dipesan dan memilih pemasok. Adapun
kebutuhan perusahaan ditentukan dari pemintaan barang yang ada, baik melalui
back order atau purchase requisition. Kemudian pada setelah dilewatinya proses
pemilihan pemasok, maka akan diterbitkan purchase order yang diberikan ke
pemasok dan salinannya diarsip oleh divisi penerimaan.
3
yang dimiliki perusahaan sebelum pesanan replenish dibuat. Material
Requirements planning (MRP) adalah sebuah pendekatan manajemen inventori
yang bertujuan untuk mengurangi tingkat inventori yang dibutuhkan dengan
meningkatkan akurasi dari Teknik forecasting agar memperbaiki jadwal
pembelian untuk memenuhi kebutuhan produksi. Just in times (JIT) adalah sebuah
system untuk meminimalisir inventori dengan cara membeli atau membuat
inventori yang memang dibutuhkan, dibandingkan sebagai forecasted.
Perbedaan MRP dengan JIT adalah sistem MRP lebih cocok digunakan
untuk produk yang memiliki pola pemesanan lebih teratur, sedangkan JIT untuk
produk-produk yang memiliki siklus penggunaan/hidup yang sedikit dan sulit
untuk dapat memprediksi permintaan kedepannya. Pengendalian inventory yang
belum optimal dapat menimbulkan risiko adanya pencatatan yang tidak baik, dan
mengakibatkan inventory habis.
2.0 Penerimaan (Receiving)
Aktivitas yang kedua ini menunjukan adanya pemisahan proses dalam
fungsi organisasi. Departemen penerimaanlah yang bertanggung jawab untuk
menerima pengiriman dari para pemasok yang nantinya akan dilaporkan ke
manajer gudang dan wakil direktur manufaktur. Selajutnya bahan baku,
perlengkapan atau jasa tersebut diterima oleh departemen penyimpanan
persediaan yang akan dilaporkan juga ke manajer gudang.
Aktivitas penerimaan ini sendiri terdiri dari 2 sub-aktivitas, dikutip dari
buku Accounting information system Marshall romney aktivitas tersebut adalah
menerima barang dan mengirimkan barang ke Gudang atau departemen. Ketika
barang sampai, staf penerimaan membandingkan nomor PO dengan packing slip
pemasok dan file purchase order untuk memastikan jumlah barang yang dipesan.
Staf penerimaan mengecek receiving report dan fisik barang, agar barang yang
diterima tidak berbeda dengan yang dipesan, barang rusak, atau barang inferior.
Apabila ditemukan barang rusak, maka perusahaan mengeluarkan debit memo
yang kemudian dikirimkan ke pemasok. Setelah diterima dan disetujui, maka
selanjutnya pemasok mengeluarkan credit memo dan mengirimkannya kembali
perusahaan.
4
Figure 2 Data Flow Diagram Level 1: Penerimaan
5
bertanggung jawab untuk mencocokkan faktur dengan dokumen pendukung
lainnya seperti receiving report dan PO atau sering disebut voucher package.
Ada 2 cara untuk memporses faktur pemasok, disebut sistem voucher dan
nonvoucher. Pada sistem voucher, sebuah dokumen tambahan yang disebut
disbursement voucher dibuat ketika faktur pemasok telah disetujui untuk
dibayar. Pada sistem nonvoucher, tiap faktur (bersama dengan dokumen
pendukungnya) di posting pada tiap catatan utang pemasok.
Cara lain untuk mempercepat proses pembayaran adalah dengan
penghapusan faktur dari pemasok. Pada pembelian terjadi secara berulang,
perusahaan mengetahui harga dari barang atau jasa saat dipesan dan ketika bukti
terima barang atau jasa telah diverifikasi, maka perusahaan sudah dapat
membayar ke pemasok karena semua informasi yang diperlukan telah dipenuhi.
Pendekatan “Invoiceless” ini dinamakan evaluated receipt settlement (ERS). ERS
ini menggantikan three-way matching process (Supplier invoice, receiving report,
dan purchase order) menjadi two-way matching process (Purchase order dan
receiving report).
Divisi pembelian tidak hanya membeli barang inventori produksi, tetapi
juga barang-barang non inventori guna menunjang proses bisnis perusahaan.
Biasanya pembelian barang-barang non inventory bernilai tidak signifikan
dibandingkan total nilai pembelian secara keseluruhan, maka perusahaan
mengeluarkan procurement card untuk mempercepat proses pembayaran. Kartu
ini adalah semacam kartu kredit yang dapat digunakan karyawan untuk tujuan
tertentu dan memiliki limit pengeluaran.
6
Dokumen terkait expenditure cycle :
Dokumen yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan
produk tertentu pada harga tertentu. Ini juga merupakan sebuah pernytaan untuk
membayar dan menjadi sebuah kontrak setelah pemasok menerimanya.
Dokumen ini dibuat (biasanya) oleh divisi keuangan berdasarkan Purchase
requisition yang masuk.
Dokumen ini memuat informasi seputar nama supplier dan agen pembelian,
tanggal pemesanan, tujuan lokasi, metode pengiriman, dan detil barang yang
dikirimkan.
7
• Blanket order
Sebuah komitmen untuk membeli barang-barang tertentu pada harga yang telah
disepakati dari supplier tertentu dalam kurun waktu tertentu, biasanya 1 tahun.
8
Aktivitas Kontrol
Kontrol yang dapat dilakukan dalam expenditure cycle terkait aktivitas dasarnya, yaitu :
9
6. Membeli dari 6.1 Mengurus daftar pemasok yang sudah
disetujui dan mengkonfigurasi sisitem
pemasok yang tidak
untuk hanya mengizinkan pemesanan
diotorisasikan
kepada peasok yang disetujui saja.
6.2 Pengendalian EDI secara spesifik
10
11.4 Pemisahan tugas antara
penyimpanan persediaan dengan
penerimaan.
11
independen atas prosedur
pengeluaran kas
16.4 Audit
Purchase needs
Receipt of goods
Various department
12
Request
Request
Back order
2.0
Revenue
Suppliers Goods and packing slip Receive and Receipts
cycle
strore goods
Receiving report
Copy of P.O
General Account
ledger payable
Inventory
3.0
Invoice Copy Receiving report stores
Pay for goods
Payments (warehouse)
13
Daftar Pustaka
14