Laporan Tutorial Maternitas II-1
Laporan Tutorial Maternitas II-1
LAPORAN TUTORIAL
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4
AILDA DESTIANA
INDAH DWI AULIA
NURHAYATI
RAODATUL JANAH
RIZQIA ULANDARI
ROHATUL IBADIAH
SRI ASTUTI
TEDY BAYU ADI PRATAMA
VITA ULAN
WAHYUNI
WULAN SARITY
STIKES MATARAM
MEI 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini tentang “Abortus
Incomplet”
Adapun “Abortus Incomplet” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu kami mengucapkan
beribu-ribu maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan laporan ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadappembaca, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan
jazakumuloh khoiron katsiron
Kelompok 4 Tutorial
KASUS I
1. Seorang perempuan usia 40 tahun hamil 32 minggu datang ke poli KIA dengan keluhan
perdarahan pervaginam merah kehitaman, nyeri perut dan gerakan janin tidak dirasakan oleh
ibu. Hasil pemeriksaan didapatkan denyut jantung janin (-), palpasi ditemukan perut teraba
keras/kencang, tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 78 x/menit, suhu 36,5 OC
LO : Abortus Incomplit
LANGKAH-LANGKAH TUTORIAL:
1. menyusun kata kulit
2. menjawab kata sulit
3. tentukan LO
4. membuat pertanyaan dari LO
5. menjawab pertanyaan dari LO
6. membedakan yang jelas dan belum jelas sesuai dengan referensi
7. menjawab sesuai referensi
LANGKAH:
1. Menentukan kata sulit.
Pervagina
Janin
Nyeri
perdarahan
3. Nyeri
Nyeri adalah sensor tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang potensial atau aktual
Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang dapat membatasi kemampuan
seseorang untuk menjalankan rutinitas sehari-hari.
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yg umum disebabkan oleh rangsangan yg
kuat atau merusak
Nyeri terjadinya kontraksi otot rahim,rasa sakit akan timbul di sebabkan oleh
tekanan pada perineum kandung kemih dan husus.dan nyeri rusaknya suatu
jaringan yg menyebabkan nyeri
Nyeri merupaka perasaan tidak nyaman yg di rasakan seseorang karna kerusaka
jaringan, nyeri juga bisa merupakan alarm bagi tubuh jika terjadi kerusakan di
dalam tubuh, nyeri bisa berupa fisiologis karna melibatkan sensori dan nyeri bisa
merupakan fisiologis karna melibatkan emosional jika terjadi nyeri
Nyeri terdapat dua tipe yaitu nyeri akut dan kronik, nyeri akut biasanya terjadi
selama periode penyembukan dan kronik biasanya terjadi selama periode
penuembuhan dan lama sekitar 6 bulan
4. Perdarahan
Perdarahan adalah Keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak, baik di
dalam maupun di luar tubuh.
Perdarahan adalah kondisi ketika darah keluar dari pembuluh darah dan
menyebabkan penderita kehilangan darah dalam tubuhnya.
Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah
dari jalan lahir segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan
jumlah wajar merupakan hal yang normal terjadi, hal ini disebut lochia
Perdarahan adalah keluar nya darah dari pembulu darah saat ada kerusakan pd
pembulu darah
perdarahan merupakan ekstravasasi atau keluarnya darah dari tempatnya semula.
3. Tentukan LO
4. membuat pertanyaan dari LO
Apa pengertian dari abortus?
Penyebab abortus
Komplikasi abortus
Jenis – jenis abortus
Tindakan keperawatan pasien abortus
bagaimana penatalaksanaan medis abortus?
5. Menjawab pertanyaan dari LO
a. Pengertian abortus
b. Penyebab abortus ?
kelainan pada ibu atau anak.
kehamila tidak di kehendaki
kehamilan yg membahayakan Ibu
kematian anak di dalam rahim
c. Komplikasi abortus ?
Komplikasi pada aborus
Perdarahan
Infeksi pada daerah kandungan
kerusakan rahim
Kerusaka leher rahim
Kanker payudara karna hormon tidak seimbang
Kamandulan
Dan resiko kematian
Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari
20 minggu.
Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang
tertinggal.
Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah
mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan
jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasilu konsepsi seluruhnya masih
dalam kandungan.
Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih
e. Tindakan keperawatan pasien abortus ?
Tindakan keperawatan bagi pasien abortus
Tindakan kep :
Referensi :
Azhari. 2002. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Seminar
Kelahiran Tidak Diinginkan (aborsi) Dalam Kesejahteraan Reproduksi Remaja.
Palembang
Referensi :
Wahabi, et al. (2018). Progestogen For Treating Threatened Miscarriage (Review).
Cochrane Database of Systematic Reviews. DOI: 0.1002/14651858.CD005943.pub5
Garcia-Enguinados, et al. (2002). Risk Factors in Miscarriage: A Review. European
Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 102 (2002) pp. 111–119.
American Pregnancy Association (2017). Miscarriage
National Health Service (2015). Health A-Z. Miscarriage.
Jacobson, et al. National Institute of Health (2016). MedlinePlus Miscarriage.
Mayo Clinic (2016). Diseases & Conditions. Miscarriage.
Moore, K. Cafasso, J. Healthline (2016). Miscarriage.
Puscheck, EE. Medscape (2017). Early Pregnancy Loss.
Mattingly, et al. Medscape (2016). Evaluation of Fetal Death.
WebMD (2018). Bleeding During Pregnancy
WebMD (2017). Pregnancy and Miscarriage
Penyebab terjadinya abortus spontan antara lain paritas, usia ibu, penyakit infeksi,
penyakit kronis, kelainan kronis, kelainan endokrin, malnutrisi, anemia, umur
kehamilan, pemakaian obat, dan faktor lingkungan lain: alkohol, tembakau,
kafein, dan radiasi (Mahdiyah, 2013).
Faktor utama yang menyebabkan abortus adalah perkembangan janin yang tidak
normal akibat kelainan atau masalah genetik, terutama yang terjadi pada trimester
pertama kehamilan. Namun, jika abortus inkomplit terjadi pada trimester kedua
atau di antara minggu ke-13–20 masa kehamilan, penyebabnya biasanya
berhubungan dengan riwayat kesehatan ibu hamil.
Referensi : Stoppler, M. C. eMedicine Health. Miscarriage.
Komplikasi Keguguran
Keguguran berisiko menimbulkan infeksi akibat sisa jaringan tubuh janin yang
masih tertinggal di dalam rahim. Kondisi ini dinamakan abortus septik. Gejala yang perlu
diwaspadai dari abortus septik adalah demam, menggigil, keputihan, dan perut bagian
bawah mengeras.
Selain itu, jaringan plasenta (ari-ari) yang masih tertinggal di dalam rahim juga
berisiko menyebabkan perdarahan, sehingga dapat mengakibatkan anemia atau bahkan
syok.
Referensi :
Wahabi, et al. (2018). Progestogen For Treating Threatened Miscarriage (Review).
Cochrane Database of Systematic Reviews. DOI: 0.1002/14651858.CD005943.pub5
Garcia-Enguinados, et al. (2002). Risk Factors in Miscarriage: A Review. European
Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 102 (2002) pp. 111–119.
American Pregnancy Association (2017). Miscarriage
National Health Service (2015). Health A-Z. Miscarriage.
Jacobson, et al. National Institute of Health (2016). MedlinePlus Miscarriage.
Komplikasi, dalam kedokteran, adalah sebuah perubahan tak diinginkan dari sebuah
penyakit, kondisi kesehatan atau terapi. Penyakit dapat menjadi memburuk atau
menunjukkan jumlah gejala yang lebih besar atau perubahan patologi, yang menyebar ke
seluruh tubuh atau berdampak pada sistem organ lainnya. Sebuah penyakit baru juga
dapat muncul sebagai sebuah komplikasi dari penyakit yang telah ada sebelumnya.
Pengobatan medis, seperti obat-obatan dan pembedahan dapat menyebabkan efek
samping dan/atau menyebabkan masalah kesehatan baru dari penyakit itu sendiri.
Referensi :
Coventry, Brendon J. Surgery: Complications, Risks and Consequences. Book series,
seven volumes. Springer (2014).
Mulholland, Michael W. & Doherty, Gerard M. Complications in Surgery. Lippincott
Williams and Wilkins (2006).
Gawande, Atul. Complications: A Surgeon's Notes on an Imperfect Science. Macmillan
(2002).
Komplikasi lain adalah adanya jaringan sisa setelah abortus spontan atau setelah kuretase.
Hal ini dapat menyebabkan perdarahan terus menerus ataupun perlunya dilakukan
tindakan kuretase ulang.
Referensi :
18. Hooker AB, Lemmers M, Thurkow AL, Heymans MW, Opmeer BC, Brölmann
HAM, Mol BW, Huirne JAF. Systematic review and meta-analysis of intrauterine
adhesions after miscarriage: prevalence, risk factors and long-term reproductive outcome,
Human Reproduction Update, 2014. 20(2): 262–278,
https://doi.org/10.1093/humupd/dmt045
Penatalaksanaan abortus
Konfirmasi diagnosis penting dilakukan sebelum melakukan penatalaksanaan
abortus karena penatalaksanaan tanpa indikasi dapat menyebabkan gangguan dan
komplikasi kehamilan serta timbul defek pada janin.
Stabilisasi
Pada tahap ini, dilakukan penilaian keadaan umum ibu secara menyeluruh
mencakup tanda vital dan memeriksa tanda-tanda syok seperti akral dingin, pucat,
takikardi, dan tekanan sistolik <90 mmHg). Resusitasi cairan dilakukan jika terjadi
hipotensi dan syok.
Referensi :
2. The American College of Obstetricians and Gynecologists. Clinical Management
Guideline for Obstetrician and Gynecologist : Early Pregnancy Loss. Practice Bulletin,
2017. 150:1-10
4. A. Y. Weintraub and E. Sheiner, In Bleeding During Pregnancy: A Comprehensive
Guide, 2011, 25-44. DOI 10.1007/978-1-4419-9810-1
7. J. Calleja-Agius, E. Jauniaux, S. Muttukhrishna. Inflammatory Cytokines in Maternal
Circulation and Placenta of Chromosomally Abnormal First Trimester Miscarriages.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MATARAM
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
MATERNITAS
Nama Perawat :
Tempat Klinik : Poli KIA
Tanggal Pengkajian :
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah dilakukan:
1. Abortus Incomplit
2. Pemeriksaan fisik
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi terhadap kesehatan-manajemen kesehatan
Tidak merokok, Tidak minum Alkohol, Tidak ada Alergi makanan, Tidak ada Alergi obat-obatan
2. Pola nutrisi/metabolic
-
3. Pola eliminasi
-
ANALISA DATA
Perdarahan
Uterus berkontraksi
Nyeri
Gangguan rasa
nyaman nyeri
ANALISA DATA
Pasien mengatakan
gerakan janin tidak terasa
Hasil konsepsi terlepas
DO : dari uterus
Denyut jantung janin (-)
Uterus berkontraksi
Merasa kehilangan
Ansietas
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
3. Kolaborasi Mengurangi
pemberian onset terjadinya
analgesik nyeri dapat
dilakukan dengan
pemberian
analgetika oral
maupun sistemik
dalam spectum
luas atau spesifik
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PELAKSANAAN
No. Tgl Jam Tindakan Evaluasi Nama/Paraf
DX Pelaksana
PELAKSANAAN
EVALUASI
A :Masalah teratasi
P :Intervensi dihentikan
EVALUASI
A :Masalah teratasi
P :Intervensi dihentikan
EVALUASI
A :Masalah teratasi
P :Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA ASUHAN KEPERAWATAN