AIRLANGGA
1
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Definisi
• Farmakope Indonesia IV (1994)
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat
dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
• USP
32
NF
27
(2009)
Capsules are solid dosage forms in which the drug is
enclosed within either a hard or soft soluble
container or “shell.” The shells are usually formed
from gelatin; however, they also may be made from
starch or other suitable substances.
2
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Keuntungan
• Bentuk dan warna yang elegan dan bervariasi
• Pemakaian dan penyimpanan yang mudah
• Dapat menutupi rasa dan bau
• Formulasi yang lebih fleksibel bila dibandingkan
dengan tablet :
1. isi kapsul dapat bervariasi (serbuk,
granul, tablet, cairan, semisolid, kapsul
yang berukuran lebih kecil daripada
cangkang terluarnya)
2. dapat digunakan untuk penghantaran
obat rute lain misal inhalasi, rektal,
vaginal
• Availabilitas yang lebih cepat : disolusi cangkang
kapsul berbahan gelatin maupun HPMC à pada
pH asam (lambung) pada t > 30 °C à disolusi
lebih cepat1)
4
1)
Chiwele,
Jones,
Podczeck.
2000.
Chem.Pharm.Bull.48(7):
951-‐956
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Conisnap
brochure.pdf
6
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Kerugian
• Output rates untuk proses produksi (jumlah kapsul/jam) lebih
rendah bila dibandingkan dengan mesin cetak tablet
• Harga cangkang kapsul yang lebih mahal
• Tidak dapat digunakan untuk garam-garam yang sangat larut
(garam iodida, bromida dan klorida) à pelepasan yang cepat dan
terkonsentrasi pada lokasi tertentu (lambung) à iritasi
• Tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang higroskopis/
deliquescent -> cangkah rapuh
• Tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang eflorescent ->
cangkang melunak
• Dapat tersangkut di esophagus
7
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
9
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
10
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
11
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
13
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Colorants, . Estetika
4.
• Identifikasi produk
opacifier
• Proteksi u/ senyawa
fotolabil
14
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
• Pullulan (polisakarida)
• starch
1. Once raw materials have been received and released by QC,
the gelatin and hot demineralized water are mixed under
vacuum in stainless steel. Concentration of gelatin : 25-30%,
18
viscosity 30-60 mps at 60 °C
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Dipping
RotaWng
Drying
6. The Pin Bar pass through the upper and lower kilns of R&J’s
Engineering Capsule Drying System. Here, gently moving air which is
precisely controlled for volume, temperature, and humidity, removes
the exact amount of moisture from the capsule halves.
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Stripping
Stripping
Trimming
Joining
2. Kelarutan
The American Federal Standard
Kapsul tidak larut dalam air pada suhu 25 °C selama 15
menit tetapi hancur, larut atau terdisintegrasi
sempurna dalam larutan HCl 0.5% suhu 36-38 °C dalam
15 menit.
30
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Catatan:
§ Setiap perubahan M.C 1 % dalam rentang 13.0% – 16.0 % menyebabkan
perubahan dimensi ± 0.5 %
§ Untuk pengisian dengan mesin berkecepatan tinggi, kondisi terbaik adalah
pada RH: 30% – 50 %
§ Penyimpanan cangkang kapsul keras berbahan gelatin : 25-30 °C, RH
40-60% 32
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
34
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
5. Bau
Kapsul tidak boleh memberi bau yang aneh setelah
disimpan dalam botol tertutup selama 24 jam pada suhu
30º - 40ºC.
35
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Cacat kapsul
No. Kategori Keterangan
1. Critical defects . cacat yang dapat menimbulkan masalah
(Major A) pada proses pengisian
. Contoh :
tidak tersambung dengan baik, pecah,
berlubang, penyok, bentuknya berubah
. AQL : 0,015 %
Cacat kapsul
3. Minor defects . Cacat yang bersifat penampilan, tetapi
(Minor A) berpengaruh pada pasien
. Contoh:
gelembung, tergores, lengket, bernoda
. AQL : 0,4 %
37
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
3) separation
1) supply
5) joining
vacuum
4) filling
2) rectification
6) discharge
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
41
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
• P e n g i s i a n k a p s u l s e c a r a
volumetrik
43
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
44
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
45
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
DosaWng
disc
terdiri
dari
beberapa
lubang.
Serbuk/granul
mengalir
ke
dalam
lubang
pertama
dan
dikompresi
dengan
Tamping
Pin/Piston
1
membentuk
plug
à
Lubang
berisi
plug
pertama
berpindah
ke
posisi
Tamping
Pin/Piston
2,
serbuk/granul
dari
Powder
bed
kemudian
mengalir
ke
dalam
dosaWng
disc
sedemikian
rupa
dan
dikompresi.
Proses
yang
sama
berlanjut
hingga
Tamping
Pin/Piston
terakhir
dan
plug
yang
terbentuk
kemudian
diejeksikan
ke
dalam
badan
kapsul.
KeWnggian
kompresi
di
seWap
lubang
berbeda-‐beda
dan
dapat
diatur.
46
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
47
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
48
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
49
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Formula
1. Bahan obat
2. Pengisi
3. Disintegran
4. Glidan
5. Lubrikan
6. Surfaktan
7. Polimer hidrofilik
50
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Bahan Obat
. Dosis
kecil à homogenitas
> 600 mg à granulasi
. BCS
. Disolusi
. Ukuran partikel : 10 µ – 60 µ à elektrostatik
. Kompatibel dengan gelatin
bahan obat dengan gugus aldehid à cross linking
bahan obat yang peka thd air à MC cangkang 13% - 16%
bahan obat yang higroskopis à cangkang rapuh
bahan obat yang eflorescent à cangkang melunak
51
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Pengisi
Fungsi : meningkatkan massa bulk
Bahan : - amylum
- laktosa
- eksipien cetak langsung :
. Starch 1500
. Fast flo
. Pharmatose DCL 15
. Emcompress
. Avicel
. Emcocel
52
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Disintegran
Fungsi : memudahkan disintegrasi dan deagregasi partikel-
partikel bahan obat sehingga dapat mempercepat
disolusi.
Bahan : superdisintegran
. AcDiSol
. Primojel
. Explotab
. Polyplasdone XL
53
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Glidan
Fungsi : memudahkan aliran serbuk
54
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Lubrikan
Fungsi : - memudahkan ejeksi plug
- mengurangi terbentuknya film pada piston
- mengurangi adesi serbuk pada permukaan
logam
- mengurangi friksi antara permukaan yang
kontak dengan serbuk
Surfaktan
Fungsi : - meningkatkan sifat pembasahan masa serbuk
- meningkatkan disolusi bahan obat
Bahan : . Sod lauryl sulfat
. Sod docusate
Polimer hidrofilik
Fungsi : meningkatkan sifat pembasahan bahan obat yang sukar larut
Bahan : . MC
. HEC
Prosesnya disebut hydrophilization :
bahan obat ditambah larutan polimer dalam high speed mixer,
kemudian campuran dikeringkan dan diayak
56
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
2. Waktu hancur
= tablet tidak bersalut (tanpa cakram)
3. Uji disolusi
57
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Keuntungan :
. memperbaiki bioavailabilitas bahan obat
. meningkatkan stabilitas bahan obat
. memberikan efek sustained release
. memudahkan proses untuk bahan obat dengan titik lebur
rendah.
. memperbaiki keseragaman kandungan bahan obat dengan
dosis kecil
58
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
00 0.85 0.77
0 0.67 0.55
1 0.45 0.41
2 0.34 0.31
59
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
60
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
61
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
62
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Penggunaan
63
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Keuntungan
• Memperbaiki bioavailabilitas bahan obat (BCS kelas II)
• Meningkatkan stabilitas bahan obat thd oksidasi, fotodegradasi dan
hidrolisis dalam sistem lipofilik
• Meningkatkan kepatuhan pasien karena bentuk dan warna yang
menarik
• Meningkatkan keseragaman kandungan bahan obat dosis kecil
• Meningkatkan keamanan pada bahan obat yg poten / sitotoksik
• Onset of action nya lebih cepat
• Tamper evident
64
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Kerugian
• Perlu peralatan khusus
• Biaya pembuatannya lebih mahal dibandingkan tablet
• Bentuk sediaan yang diisikan adalah sediaan cair à
masalah stabilitas pada senyawa-senyawa yang mudah
terhidrolisis
• Stabilitas cangkang kapsul lunak à pada kondisi panas
dan lembap à lengket dan rusak.
65
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
66
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
68
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Cairan
• Water-miscible liquids :
. PEG 400
. Surfaktan non ionik
. Propilenglikol
. Etanol
. Gliserin
• Water-immiscible liquids :
. Vegetable oils
. Aromatic oils
. Aliphatic, aromatic and chlorinated hydrocarbons
. Ethers, esters
. High MW organic acids
69
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Permasalahan
formulasi
• Terjadinya migrasi bahan pengisi ke dalam cangkang kapsul
untuk formula yang mengandung :
Ø Air ( > 5%)
Ø Pelarut organik BM rendah dan pelarut organik yang
mudah menguap (alkohol, keton,ester)
Ø Emulsi ( O/W atau W/O )
• Cairan dengan pH ekstrim (terlalu asam atau basa) à
rusaknya cangkang
• Aldehid à crosslnking à pengerasan cangkang à masalah
pada proses disolusi
70
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Suspensi
. Particle size < 180 µm à in order to ensure
homogenity
. Suspending agents for water miscible vehicles:
- higher MW PEG
. Suspending agents for water immiscible
vehicles :
- parafin wax
- beeswax
- hydrogenated vegetable oils
. Surfactants e.g : polysorbates
71
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
ml / g = (1 + B) / D
bila D = 1,28 g / ml
maka
1 + 0,60
ml / g = = 1,25 ml / g
1,28
73
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
74
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
75
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
76
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
77
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
78
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Gel strength : the force needed (in gram) to depress by 4 mm the surface of a gelatin
gel with a standard plunger. The gel has a concentration of 6.67% and has been kept
for 17 h at 10 °C prior to the test.
Instrument for testing :
79
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
80
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Referensi
Augsburger, L.L., Hard and Soft-Shell Capsule, in Banker, G.S., Rhodes,
C.T., 2009, Modern Pharmaceutics, 5th Ed., Vol. 2., Informa Healthcare,
USA Inc., New York
81
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
82