Notulensi Pertemuan 12
Notulensi Pertemuan 12
NOTULENSI PRESENTASI
MODUL HUTANG
PERTEMUAN KE-12
Disusun Oleh:
1. Aditya Rahmawan (02)
2. Gervy Lacstika Hutami (18)
3. Giraz Barazizu (19)
4. Mahessa Bayu Permadi (26)
Daftar Peserta:
dalam pengelolaannya, terpisah dari Aplikasi SAKTI dan SPAN. Menurut Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pembiayaan adalah setiap penerimaan
yang akan dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali dalam tahun
anggaran yang sama atau berikutnya. Sedangkan menurut PMK 218/PMK.05/2013, utang adalah
kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran
keluar sumber daya ekonomi pemerintah yang meliputi pinjaman dan surat berharga negara.
Sdr. Martinus kemudian menjelaskan mengenai jenis-jenis dari Utang Negara. Utang
Negara pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu Surat Berharga Negara (SBN) dan Pinjaman.
SBN dibagi lagi menjadi 2 yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN). Sedangkan Pinjaman juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu Pinjaman Luar Negeri dan
Pinjaman Dalam Negeri. Kemudian SUN dapat dibagi kembali menjadi Surat Perbendaharaan
Negara (SPN), biasanya berjangka waktu kurang dari 1 tahun, dan Obligasi Negara (ON),
biasanya berjangka waktu lebih dari 1 tahun. Selanjutnya SBSN dibagi menjadi 2 yaitu Surat
Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Sukuk Negara. Untuk lebih jelasnya mengenai
Aplikasi SAKTI dan SPAN, namun ada beberapa aplikasi utama yang digunakan dalam
pengelolaan utang di Indonesia yaitu DMFAS (Debt Management Financing Analysing System),
SASPEM dan SPAN. DMFAS merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh UNCTAD untuk
menatausahakan data utang. SASPEM menurut Kelompok 8 berkaitan dengan pengeluaran SPP
dan SPM dari informasi yang dikeluarkan oleh DMFAS mengenai utang yang telah jatuh tempo
pembayaran bunga maupun pokoknya yang kemudian diteruskan ke SPAN untuk dilakukan
pembayaran.
Kemudian ada beberapa aplikasi dan subsistem pendukung terkait pengelolaan utang
yaitu:
a. Decision Support System (DSS) : Aplikasi yang digunakan untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam hal ditetapkan kebijakan untuk melakukan penerbitan, pembelian kembali,
dan switch.
b. BI-SSSS (Bank Indonesia – Scripless Securities Settlement System) : Sarana transaksi
c. BI-RTGS (Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement) : Sistem transfer dana elektronik
yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika, khususnya untuk
memproses transaksi pembayaran bernilai besar (diatas 100juta dan bersifat mendesak).
d. MOFIDS (Ministry of Finance Dealing System) : Sistem yang digunakan oleh Kementerian
e. Many to Many : Aplikasi ini digunakan apabila seri SBN yang ditransaksikan lebih dari 1
(satu) seri.
f. Staple Bonds : Obligasi yang digolongkan ke dalam program pertukaran obligasi lama
dengan 2 jenis obligasi baru, dimana obligasi baru memiliki bunga yang lebih rendah dari
obligasi lama.
g. Dealing Room : Ruangan kerja khusus yang digunakan untuk melaksanakan transaksi yang
terdiri dari transaksi pasar uang, maupun transaksi surat berharga jangka panjang beserta
turunannya.
oleh UNCTAD yang digunakan oleh 86 Institusi Keuangan pada 57 negara. DMFAS mempunyai
kelebihan yaitu mampu meningkatkan kapasitas dalam mengelola utang publik dan
menghasilkan informasi yang reliable terkait utang untuk menunjang pengambilan keputusan.
Indonesia sendiri mengadopsi DMFAS sejak tahun 1989 sampai dengan saat ini yang digunakan
Sdr. Novian melanjutkan materi selanjutnya mengenai fungsi dan penggunaan DMFAS
di Indonesia. DMFAS adalah sistem pengelolaan utang berbasis komputer yang dikembangkan
oleh UNCTAD yang digunakan untuk menjalankan tugas operasional, memenuhi kebutuhan
analisis dan statistik atas pengelolaan utang, dan perencanaan keuangan eksternal. DMFAS
diakses dan digunakan oleh Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan PT SMI, sesuai dengan
kebutuhan dan level wewenangnya. Pengguna utama DMFAS untuk kepentingan manajerial
DMFAS yaitu Modul Administration, Modul Mobilization, Modul Debt Services, Modul Report,
a. Modul Administration.
perekaman. Terdapat 2 bagian utang yang direkam dalam Modul Administration diantaranya
Loans. Loans merupakan kredit bergulir dan pinjaman sindikasi serta DMFAS memfasilitasi
pinjaman karakteristik umum yang diberikan kepada pemerintah daerah. Selanjutnya adalah
Bonds yang merupakan Goverment Paper, Promisiory Notes, Treasury Bills, Surat Utang,
Obligasi baik jangka menengah maupun jangka panjang. Selanjutnya ada perekaman lainnya
yaitu Grants yang mirip dengan perekaman Bonds. Kemudian ada perekaman Projects yaitu
memungkinkan identifikasi yang mudah dari masing-masing proyek yang hubungannya dengan
instrumen utang dan memberikan pembiayaan dan pencairan individu. Terakhir adalah On-lent
Loans yang digunakan untuk merekam pinjaman yang diteruspinjamkan dengan hubunganannya
b. Modul Mobilization.
Modul ini digunakan dalam fungsi operasi untuk mencatat transaksi individual penarikan
yang muncul dari pinjaman. Fitur ini digunakan dalam operasionalisasi pinjaman, hibah, dan
project by sukuk. Informasi yang direkam dalam Modul Mobalization termasuk pembayaran
Modul ini merupakan modul operasi yang digunakan saat pembayaran. Opsi yang ada di
modul ini berkaitan dengan pembayaran pokok dan bunga. Sedangkan 2 opsi lain untuk komisi
dan bunga pinalti. Modul ini menghasilkan data schedule secara otomatis dari berbagai informasi
dan menghitung data historis baik untuk pinjaman maupun secara akumulatif baik berdasarkan
d. Modul Report.
Modul ini digunakan untuk menghasilkan laporan yang bersifat operasional dan analitis
yang berfungsi untuk menjalankan fungsi pengendalian dan pemantauan. Dari laporan ini akan
dianalisa apakah akan mengajukan kembali utang atau tidak sesuai dengan kemampuan negara
dalam membayarnya.
e. Modul Analysis.
Modul ini digunakan untuk mendukung fungsi analisis sebagai bahan untuk menyusun
strategi dan portofolio utang pemerintah. Modul ini hampir sama dengan Modul Report.
Hubungan antar modul dalam Aplikasi DMFAS dapat dilihat pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Hubungan antar Modul dalam Aplikasi DMFAS.
Sdr. Arif kemudian melanjutkan mengenai hubungan antara 3 aplikasi utama dalam
pengelolaan utang yaitu Aplikasi DMFAS, SASPEM, dan SPAN. Secara singkat hubungan
antara ketiganya yaitu DMFAS memberikan rincian mengenai daftar utang yang jatuh tempo,
pembayaran pokok dan bunga. Kemudian SASPEM melakukan proses atas data DMFAS agar
dapat diterbitkan SPP dan SPM. Selanjutnya SPAN memproses SPP dan SPM dari SASPEM
DMFAS dan SPAN sampai sekarang belum terintegrasi secara langsung, oleh karena itu
diperlukan sebuah sistem yaitu SASPEM untuk melanjutkan daftar pembayaran ke SPAN. Awal
proses ini yaitu pada saat Modul Debt Services akan melakukan perekaman notice of payment,
tagihan pembayaran dan juga tagihan. Kemudian menghasilkan output berupa Number of
Payment yang berhubungan dengan SASPEM dan secara otomatis Number of Payment akan
menjadi Nomor SPM. Kemudian dalam SASPEM, SPM tersebut akan diproses yang akan
menghasilkan Dokumen Pembayaran Tagihan dan dokumen lainnya. Kemudian Dokumen
Pembayaran Tagihan akan dikirimkan ke SPAN pada Modul Pembayaran untuk diproses SPP
dan SPMnya untuk menerbitkan SP2D, kemudian akan diteruskan ke KPPN untuk melakukan
DMFAS mengeluarkan perkiraan hutang yang digunakan oleh Modul Manajemen Kas untuk
Pada kesempatan terakhir presentasi, Sdr. Abrar menjelaskan terkait dengan Data Flow
Diagram (DFD) baik DFD Context maupun DFD Level 0. DFD Context menjelaskan menganai
proses utama dari penyelesaian utang berupa jaminan, pihak-pihak yang terkait serta dokumen-
dokumen yang digunakan. Sedangkan DFD level 0 menjelaskan lebih rinci alur/tahapan dalam
proses penyelesaian utang berupa jaminan. DFD Context dan DFD Level 0 dapat dilihat masing-
KREDITOR an Utang
dan SPM
SPAN Modul
Pembayaran
berupa Approval SPM
SP2D Pinjaman
SPAN KPPN
Dokumen SPM hasil
cetak dari SPAN
KASUBBAG TU
DIT EAS
Dokumen SPM dan
Lampirannya
Gambar 1.4 DFD Level 0
Notice of Analis data
Kasubdit ST Seksi ST I
Rencana
Pembayaran
Notice of NoP dan dan SPP Konsep
Payment Nota Dinas 2.0 Membuat SPM
1.0 rencana
Meneliti Pembayaran
Kreditor NoP
3.0
Approval
SPM
Approved
Informasi 4.0
SPM dan
5.0 penatausahaan
Lampirannya SPM dan
Pencatatan SPM
SP2D lampirannya
Approval
SP2D SPM dan
Approval
SPP SPAN
SPM
KPPN Kasubbag TU Dit EAS
Selanjutnya Sdr. Abrar menyampaikan beberapa masalah atau tantangan yang masih
lainnya. Dalam DMFAS mempunyai fungsi utama yaitu untuk keperluan analisis,
pengelolaan resiko, diversifikasi portofolio, menekan biaya utang atau cost of debt,
manajemen kas, dan pertanggungjawaban atas pelaporan pelunasan utang agar akuntabel.
Masalahnya yaitu integrasi antara DMFAS dengan Aplikasi perbendaharaan lainnya belum
terintegrasi secara penuh atau belum menjadi satu kesatuan sistem informasi keuangan yang
komprehensif.
b. Belum banyak dilakukan penelitian terkait penerapan DMFAS di lingkungan kementerian
keuangan dikarenakan hanya ada 2 institusi yang menggunakan DMFAS yaitu DJPPR dan
Bank Indonesia.
a. Utang merupakan bagian integral dari APBN indonesia dimana utang digunakan oleh
keuangan, dan instrument pasar moneter. Sehubungan dengan kebijakan defisit yang
dilakukan pemerintah, maka perlu dilakukan adanya penatausahaan informasi terkait utang
yang kredibel, pengelolaan yang efektif, handal, dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk
b. DMFAS merupakan sebuah sistem pengelolaan utang dan analisis keuangan berbasis
c. Modul-modul yang terdapat dalam DMFAS dan digunakan dalam pengelolaan utang di
Indonesia. Kelengkapan modul menjadi salah satu keunggulan DMFAS yang dipertahankan
d. DMFAS didukung dengan beberapa sistem lain yang dikembangkan secara mandiri oleh
Kementerian Keuangan. Aplikasi DMFAS ini didukung oleh beberapa sistem lain yang
dikembangkan oleh Sub TI dari DJPPR seperti Interface, SPAN, dan aplikasi lainnya.
Akhir dari presentasi yang disampaikan adalah saran dari kelompok 8 mengenai modul
hutang yaitu:
1. Perlu dibuat database yang sama antara SPAN dan DMFAS. Karena pada proses bisnis yang
terjadi, masih terdapat 2 kali perekaman data, yaitu pada aplikasi SASPEM saat merekam
data pembayaran dan Aplikasi SPAN untuk merekam data pembayaran sesuai yang telah
2. Diperlukan adanya peningkatan pada aplikasi SPAN, yaitu pada modul General Ledger dan
Pelaporan. Peningkatan yang dimaksud adalah adanya sebuah menu Adjustment yang dapat
secara otomatis membuat jurnal penyesuaian terhadap selisih kurs saat pemerintah
kemudian diperkenankan untuk memberi tanggapan, pertanyaan, dan tambahan terkait dengan
materi yang disampaikan oleh kelompok penyaji. Selain itu, para peserta juga dapat memberikan
pertanyaan terkait dengan materi yang disampaikan kelompok penyaji. Berikut adalah tanggapan
Tanggapan
Presentasi yang dibawakan oleh kelompok penyaji sudah sangat baik dan
Pertanyaan
yang tidak langsung. Apa yang dimaksud dengan integrasi yang tidak
langsung tersebut?
Pada bagian saran juga disebutkan “Database yang sama”. Database mana
Jawaban
Arti dari integrasi yang tidak langsung adalah SPAN masih harus menginput
Terdapat kontradiksi pada saran yang disampaikan oleh Tim Penyaji. Pada
terintegrasi dengan SPAN namun pada saran ditulis bahwa sistem sudah
integrasi yang tidak langsung). Perlu diketahui bahwa tidak ada integrasi tidak
langsung. Yang ada adalah belum terintegrasi atau masih menggunakan sistem
secara manual.
Tanggapan
Slide yang disajikan mudah untuk dipahami, Penggunaan dan penjelasan DFD
jelas dan mudah dipahami, serta disain dari slide juga sangat menarik.
Pertanyaan
DMFAS sudah digunakan sejak tahun 1989. Itu artinya aplikasi ini sudah
sangat teruji. Menurut kelompok penyaji, jika aplikasi ini adalah produk dari
Jawaban
Pengendalian internal pada DMFAS sudah tertanam pada aplikasi itu sendiri
yang dirancang agar memiliki sistem keamanan yang baik. Dari sisi lain,
pengguna aplikasi dapat memberikan masukan lewat modul reporting yang
Tambahan Dosen
Pengendalian secara sistem pada DMFAS sudah baik karena dipakai oleh
seluruh dunia. Dari sisi keamanan sistem, karena aplikasi sudah masuk dalam
aplikasi yang digunakan oleh PBB, tentu saja sudah teruji keamanannya.
Pertanyaan
DMFAS digunakan oleh DJPPR, BI, dan PT. SMI. Apakah kewenangan
DMFAS di Indonesia?
Jawaban
sebagai validator. Sedangkan PT. SMI sebagai pengguna dana dalam hal
pembangunan.
4. Pagiel T. Simanungkalit (32)
Pertanyaan
Pada SASPEM dan SPAN terdapat dua kali penginputan data. Menurut
kelompok penyaji, apa yang menyebabkan dua kali penginputan ini terjadi?
Jawaban
Pertanyaan
Sistem DMFAS diciptakan oleh PBB untuk negara berkembang yang terdiri
dari 57 negara. Apakah data yang ada pada DMFAS terintegrasi antara satu
negara dengan negara lain? Sebagai contoh, apakah satu negara dapat melihat
Jawaban
Ya, Pengguna DMFAS dapat mengakses info untuk mengetahui risiko kredit
dan kondisi keuangan global contohnya suatu negara dalam keadaan keuangan
yang tidak baik. DMFAS juga mengadakan pertemuan rutin dengan para
Tambahan Dosen
Informasi tidak cukup hanya dari 1 sumber untuk mengambil suatu keputusan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil presentasi dan diskusi Modul Hutang tersebut, terdapat beberapa
1. Modul Hutang, dalam pengelolaannya, terpisah dari Aplikasi SAKTI dan SPAN.
pengeluaran yang akan diterima kembali dalam tahun anggaran yang sama atau
yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran
keluar sumber daya ekonomi pemerintah yang meliputi pinjaman dan surat berharga
negara.
namun ada beberapa aplikasi utama yang digunakan dalam pengelolaan utang di
dan SPAN. DMFAS merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh UNCTAD untuk
kebutuhan analisis dan statistik atas pengelolaan utang, dan perencanaan keuangan
Indonesia, dan PT SMI, sesuai dengan kebutuhan dan level wewenangnya. Pengguna
utama DMFAS untuk kepentingan manajerial adalah Kementerian Keuangan c.q.
DJPPR.
5. hubungan antara 3 aplikasi utama dalam pengelolaan utang yaitu Aplikasi DMFAS,
SASPEM, dan SPAN aecara singkat yaitu DMFAS memberikan rincian mengenai
daftar utang yang jatuh tempo, pembayaran pokok dan bunga. Kemudian SASPEM
melakukan proses atas data DMFAS agar dapat diterbitkan SPP dan SPM.
Selanjutnya SPAN memproses SPP dan SPM dari SASPEM untuk diterbitkan SP2D