Anda di halaman 1dari 35

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PERTEMUAN 1
JUDUL POKOK BAHASAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat
Capaian :
memahami pentingnya mempelajari Sistem Informasi Bank, Transaksi
Pembelajaran
Bank, Bank Indonesia, Arsitektur Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan,
Sub Pokok Bahasan : 1.1 Pengertian Akuntansi Bank
1.2 Sistem Informasi Akuntansi Bank
1.3 Sumber Daya Manusia
1.4 Prosedur
1.5 Data
1.6 Formulir
1.7 Perangkat Keras
1.8 Perangkat Lunak
1.9 Persamaan Dasar Akuntansi Bank
1.10 Transaksi Bank
1.11 Transaksi Kliring
1.12 Transaksi Mata Uang Asing
1. Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan – Dalam Rupiah dan Valuta
Daftar Pustaka :
Asing, Edisi Pertama, 2013, In Media
2. Lapoliwa, N dan Kuswandi, Daniel.2000.Akuntansi Perbankan.
Jakarta: Institut Bankir Indonesia
3. Mintardjo, Praktek Akuntansi Bank, Edisi Pertama, 2010, Erlangga
4. Bank Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, 2008
5. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan, 2012

1
1.1 Pengertian Akuntansi Bank
Akuntansi (accounting) disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu
alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin
baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan.
Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah
laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
Prinsip dan konsep akuntansi dikembangkan dari hasil penelitian praktik
akuntansi sehari-hari dan hasilnya diumumkan oleh lembaga yang
berwenang. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
interprestasinya di indonesia dilakukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan beserta komparternen akuntan
yang terkait. Sedangkan di Amerika lembaga yang merniliki kewenangan
dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi saat ini adaiah Financial
Accounting Standars Board (FASB).
Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai system informasi yang
menghasilkan laporan mengenai aktivitas eknomi dan keuangan suatu
perusahaan.
Menurut American Institute of Certified Public Accountant ( 1953, par.5)
Akuntansi adalah seni (art) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas
transaksi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang,
atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginter-prestasikan
hasilnya.
Definisi tersebut diatas menekankan akuntansi sebagai seni dalam prosedur yang
bersifat keuangan sampai menginterprestasikan hasilnya. Sedangkan definisi
akuntansi dalam bidang jasa menurut Accounting Principles Board dalam
statement No.4 tahun 1970 adalah sebagai berikut : "Akuntansi adalah kegiatan
jasa, fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang diharapkan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan ekonomi".
Dengan demikian akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai suatu
proses pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian dari kejadian

2
yang bersifat keuangan yang memungkinkan pembuatan kebijakan dan
keputusan oleh pemakainya.
Kemudian dari definisi tersebut diatas, berkembang ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan akuntansi, seperti Akuntansi Keuangan, Akuntansi Pemerintahan,
Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi yang satu
sama lain saling terkait dalam aplikasinya.
Dengan adanya akuntansi pihak manajemen dapat mengetahui laba-rugi
perusahaan, menyusun rencana, mengukur efisiensi dan pengendalian biaya.
Peranan Akuntansi dalam perusahaan secara sederhana dapat dikatakan bahwa
akuntansi menghasilkan informasi yang digunakan untuk menjalankan
perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi untuk mengetahui kinerja
ekonomi dan kondisi perusahaan.
Para pengambil keputusan selalu memerlukan informasi sebelum membuat
suatu keputusan. Makin penting keputusan yang diambil makin besar
kebutuhan akan informasi yang relevan. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh investor,
para manajer, kreditur, pelanggan, masyarakat, pemerintah, pengambil
kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, seperti pemegang
saham atau pemilik.
1.1.1 Investor
Investor yaitu para penanam modal, baik pemodal awal maupun yang
kemudian, memerlukan informasi akuntansi. Mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
1.1.2 Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan probalitas perusahaan. Para manajer
perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk menetapkan tujuan
organisasi mereka, mengevaluasi kemajuan mereka dan mengambil tindakan
perbaikan apabila diperlukan.

1.1.3 Kreditur

3
Para penanam modal atau kreditur menyediakan dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk menambah modal kerja, mereka memerlukan informasi untuk
mengetahui apakah perusahaan dapat melunasi hutang-hutangnya pada saat
jatuh tempo, mungkinkah perusahaan dapat membayar bunga (dividen).
1.1.4 Pelanggan
Para pelanggan memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimanakah kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang.
1.1.5 Masyarakat
Masyarakat menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimanakah prospek perusahaan, bagaimana jika melakukan investasi atau
menempatkan dananya di perusahaan tersebut dan lain-lain.
1.1.6 Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawahnya berkepentingan
dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perus
ahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.

Praktik Akuntansi pada bank merupakan sistim informasi akuntansi yang pada
umumnya berbasis komputer dengan memanfaatkan teknologi informasi (E-
Banking) sebagai sarananya. Untuk mengetahui akuntansi perbankan tidak bisa
langsung saja kepada proses transaksi sehari-hari sampai membuat 1aporan
keuangan, namun perlu kiranya mengetahui sistim informasi akuntansi yang
dipakai berikut perangkat sistim yang digunakan berupa softwares dan
hardwarenya serta jurnal akuntansi dari masing-masing instrumen bank yang
jumlahnya relatif cukup banyak.

1.2 Sistem Informasi Akuntansi Bank

Kemajuan teknologi perbankan yang begitu pesat akan terus mewarnai


perkembangan dan kompetisi menuju era globalisasi dan persaingan bebas. Karena
itu competitif advantage suatu bank akan sangat ditentukan oleh tingkat teknologi

4
yang diterapkannya, terutama yang berkaitan dengan penyediaan akses terhadap
layanan perbankan secara lengkap, aman, cepat dan mudah.

Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat memenuhi kebutuhan perbankan, baik
untuk intern manajemen maupun untuk kepentingan nasabahnya berupa sistim
informasi akuntansi yang terintegrasi dengan mempergunakan sarana elektronik
yang berbasis komputer dalam mengaplikasikan teknologi informasi.

Sistem Informasi Akuntansi (accounting information systems) rnerupakan salah satu


bentuk sistim informasi manajemen (SIM) yang dipergunakan dalam bank, dimana
data akuntansi dikumpulkan dan diolah secara sistematis kedalam suatu data base
untuk membantu organisasi mencapai sasaran dan tujuannya.

Definisi sistem menurut W. Gerald Cole (Accounting Systems Cecil Gillespie),


Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan
suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Kemudian Marshall B.Ronmey dan Paul Iohn Stinbart (2006;2) mendefinisikan :


Sistim adalah, rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Dengan demikian dapat disimpulkan Sistim Informasi Akuntansi yang berbasis


komputer (computer based accounting information systems) merupakan
prosedur-prosedur akuntansi yang saling berkaitan dalam proses untuk
menyediakan data dan informasi yang berguna kepada pihak-pihak didalam
maupun diluar organisasi.

Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi dapat menyederhanakan


proses pencatatan dan penyimpanan data. Transaksi dicatat dalam bentuk
elektronik dan pada saat yang bersamaan diposting secara elektronik ke buku
besar dan buku besar pernbantu, sehingga didapatkan saldo akun yang terakhir
dari masing-masing pos dalam buku besar dan yang terinci dalam buku besar
pembantu.

Sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan umum, yaitu

5
➢ Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam pembuatan laporan-
laporan yang bersifat keuangan maupun non keuangan dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen.
➢ Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
➢ Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi perbankan adalah sistem informasi yang


menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukkan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen.
Dengan mengadopsi teknologi informasi (IT) sistim informasi manajemen dapat
dirancang dalam bentuk database (data base management system) sesuai
dengan kebutuhan organisasi.

Proses adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi perbankan dan
dipergunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi
tujuan suatu sistern. Proses baik secara manual ataupun vang terotomatisasi
dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan,
pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi.

Kecepatan dan fleksibilitas komputer telah menyebabkan bisnis mengubah


pemrosesan data ke sistern elektronik, menggantikan dokumen kertas dan buku
besar dengan media rekaman magnetik. Sistem ini dapat memproses sejumlah
besar data rutin dengan mudah, memverifikasi keakuratannya, menyediakan
ikhtisar dan secara otomatis menghitung data keuangan, membuat laporan dan
dokumen-dokumen lain, serta memelihara buku besar Umum (general ledger)
dan buku besar pemhantu atau buku tambahan(sub general ledger).

Ketika pemrosesan data secara elektronik digunakan, tugas akuntansi harus


diprogram secara hati-hati kedalam sistem agar sesuai dengan kebutuhan
manajemen, namun tidak rnengabaikan kebutuhan sistem itu sendiri.
Pemrograman termasuk menganalisis setiap tugas, menyiapkan diagram alur yang
mengubah tugas menjadi desain logis, dan menulis kode instruksi rinci untuk
diikuti oleh sistem. Salah satu keuntungan dari analisis yang diperlukan dalam

6
memprogram sistem secara elektronik adalah prosedur-prosedur akuntansi. yang
tidalc jelas dapat menjadi lebih ringkas dan dapat dipahami dengan lebih baik
dalam proses tersebut.

Sistem informasi akuntansi yang telah diprogram sesuai kebutuhan manajemen


secara otomatis dapat menyediakan data laporan keuangan baik untuk
kepentingan intern bank, untuk pengawasan Bank Indonesia maupun untuk
kepentingan lainnya. Sistim informasi membantu pengambilan keputusan dengan
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan melaporkan data.
Aktivitas yang berhubungan dengan sistim pemrosesan data antara lain
terdiri dari :
➢ Sumber daya manusia (SDM)
➢ Prosedur
➢ Data
➢ Formulir

Sedangkan yang berhubungan dengan komponen sistem basis data yaitu :


➢ Perangkat keras
➢ Perangkat lunak
➢ Jaringan Komunikasi
➢ Alat lainnya

1.3 Sumber Daya Manusia (SDM)

Persaingan pasar yang cukup kompetitif dan kemajuan teknologi informasi (TI)
yang berkembang pesat memungkinkan untuk pengembangan instrument
bank yang beragam dan memenuhi kepuasan customer bank. Untuk maksud
tersebut tentunya diperlukan kecakapan dan kemampuan SDM yang terlatih yang
menanganinya. Dengan demikian pada bank-bank operasional yang memiliki
jaringan kantor cabang relatif cukup banyak maka harus menyiapkan SDM nya
guna dapat mengikuti perkembangan teknologi tersebut dengan melakukan
training secara merata keseluruh SDM kantor cabang bank, terutama yang
berkaitan dengan produk-produk bank yang baru.

Faktor sumber daya manusia baik yang membuat sistem teknologi informasi (IT)
maupun para user karyawan bank, memegang peranan yang sangat penting

7
dalam suatu sistem informasi akuntansi perbankan. Hal ini karena SDM
merupakan obyek perencana, pembuat dan pengguna dalam suatu sistem serta
yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem itu sendiri

Yang berkepentingan terhadap sistem informasi yang berasal dari intern bank
terdiri dari

➢ Para analis sistem, administrator basis data, webmaster, spesialis


jaringan, programmer, dan operator.
➢ Para pemakai (computer users) intern bank dari output system informasi yaitu
para karyawan, para manajer maupun pimpinan atau direksi Bank.

Sedangkan yang berasal dari ekstern bank yaitu :

➢ Customer bank

➢ Instansi Pemerintah, seperti : Bank Indonesia

1.4 Prosedur

Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer


baik secara manual ataupun yang terotomatisasi guna mengumpulkan,
memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
Contoh : prosedur mengoperasikan computer, prosedur pembukaan atau penutupan
rekening, prosedur memproses data dan lain-lain sesuai dengan otoritas yang
dimiliki oleh intern user maupun ekstern user yang tertuang dalam password untuk
dapat masuk mengakses sistem dalam melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
utama dari perusahaan sesuai dengan kebijakan manajemen bank dalam
mengelola sistemnya.
Untuk intern bank, biasanya makin tinggi jabatan user di bank maka makin luas
otoritas yang dimiliki oleh pejabat bank tersebut dalam mengakses sistem, dan untuk
ekstern bank (customer) sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh pihak bank
dengan jenis produk bank yang dimiliki, misalkan : kartu ATM tidak dapat
dipergunakan oleh orang lain.
Dengan demikian prosedur meliputi perintah operator komputer, pembuatan input,
pemrosesan transaksi, deteksi kesalahan dan perbaikan, akses database, pembuatan
output serta pengendalian.

8
Secara sederhana prosedur dapat diartikan sebagai proses secara berurutan dalam
melakukan suatu kegiatan tertentu baik dalam sistem informasi akuntansi maupun
dalam kegiatan operasional perbankan sehari-hari.

1.5 Data

Data biasanya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin sehingga setiap
saat sistem komputer dapat mengolahnya dan biasanya dicatat dan diarsipkan
dengan maksud untuk segera dapat diambil kembali apabila diperlukan.
Data merupakan input dalam suatu sistem yang berasal dari intern atau ekstern
perusahaan, dapat berupa formulir, dokumen, angka-angka, gambar, bagan dan
lain-lain yang merujuk kepada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses
dengan sistem informasi. Data inilah yang akan dipilahkan, dimodifikasi atau
diperbarui oleh programprogram supaya dapat menjadi informasi tersebut.
Database dalam bank merupakan sarana penyimpanan bermacam-macam files
atau arsip sehingga dapat berguna bagi pemakai sistim informasi dalam bank.
Menurut Raymond McLeod,Jr. dan George P.Schell (2008; 158), data diorganisasikan
kedalam suatu hierarki field-field data yang tergabung untuk membentuk record,
dan record yang bergabung untuk membentuk file.
Jadi data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat.
Nilai data atau data value disimpan dalam ruang fisik (physical space) disebut field.
Gabungan dari beberapa field yang mengandung data tentang atribut dari entitas
yang sama membentuk catatan atau record. Record yang berisi field kode-kode
jenis produk bank dan namanya serta saling berhubungan dikelompokkan untuk
membentuk file.
Sebuah sistem pengelola basis data (data base management system-DBMS)
terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam
membentuk struktur system keseluruhan, dan umumnya memiliki sejumlah
komponen fungsional(modul) seperti : file manager, database rnanager, query
processor, DML precempiler dan DDL Compiler
Dalam sistem informasi akuntansi perbankan biasanya terdapat beberapayaitu:
File utama (master file) yang menyimpan data statis dari masing-masing modul
yang ada di bank seperti : modul giro, tabungan, deposito, pinjaman, buku

9
besar dan buku tambahan lainnya
File transaksi (transaction file) yang merupakan data dinamis dan berhubungan
dengan berbagai jenis transaksi di bank seperti : transaksi dari modul tabungan,
pinjaman dan lain-lain.
Kedua file ini saling berhubungan sehingga saldo rekening dari masing-masing
modul (giro dan lain-lain) dapat diperbarui dengan adanya bermacam-macam
transaksi.

1.6 Formulir (Form)


Dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi (IT) dengan sarana
elektronik, maka berpengaruh pula kepada transaksi perbankan yang ada,
sehingga untuk jenis transaksi tertentu tidak diperlukan formulir transaksi lagi
yaitu yang dilakukan customer diluar kantor bank dengan media elektronik
seperti Laptop, Hand Phone, Bank Cards dan sebagainya. Dan nasabah bank
kini tidak harus datang mengantri dan memadati di kantor bank untuk
melakukan transaksi penarikan atau penyetoran dananya sehingga menunjang
efisien dan efektivitas bisnisnya.
Namun demikian formulir sebagai barang bukti (evidence) masih tetap
diperlukan dalam menunjang operasional bank untuk data base management
system dan sebagai alat bantu user baik intern maupun ekstern bank guna
menginput data dalam suatu transaksi perbankan.
Formulir adalah dokumen yang dapat berasal dari intern atau ekstern
perusahaan yang tertulis nama bank penerbit serta bentuk dan warnanya dibuat
sedemikian rupa, sehingga merupakan ciri khas atau standar dari bank penerbit
seperti formulir pembukaan rekening, cek, bilyet giro, credit notes, debit notes, bank
draft, slip pernindah bukuan, slip penarikan, slip penyetoran dan alat lainnya.
Formulir ini sebagai bukti asli yang diposting dalam transaksi di kantor bank
sehari-hari.
1.7 Perangkat Keras (hardware)
Dalam sebuah sistem basis data, maka diperlukan perangkat keras computer
(hardware). Penggunaan jenis hardware ini masing-masing bank tidak sama
sesuai dengan kondisi dan kepentingan dari bank pemakai sistem.

10
Pada umumnya jenis perangkat keras yang sering dipergunakan dalam suatu
sistem basis data antara lain :

➢ Komputer yang terdiri dari : computer mikro (Personnal Computer), Komputer


mini, komputer besar (mainframe), super komputer
➢ Central Processing Unit (CPU) terdiri dari : Input, Output, Control unit,
Arithmetic Logic Unit (ALU), Primary Storage (penyimpan primer), Bus (jalur
yang membawa data).
➢ Penyimpan (storage) data dapat dilakukan didalam main memory computer
maupun didalam penyimpan eksternal seperti : disket, hard disk, compact
disk, micro fische dan micro film atau magnetic tape
➢ Perkakas Input terdiri dari keyboard, mouse, light pen, digitizer. Bar code
reader, OCR/OMR/MICR, Touch-sensitive screen.
➢ Perkakas output antara lain printer, plotter, facsimile

1.8 Perangkat Lunak (software)


Perangkat lunak atau piranti lunak terdiri dari program-program komputer yang
disimpan didalam hard disk beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan program komputer adalah instruksi-instruksi
yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian dari perangkat
keras computer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia.
Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,
disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan
data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data
dan sebagainya. Pada dasarnya terdapat dua jenis perangkat lunak, yaitu :

1.8.1 Perangkat Lunak Sistem (system software)


System software diperlukan untuk menggunakan komputer dalam menjalankan
tugastugas mendasar yang berhubungan dengan perangkat keras yang
dikerjakan oleh user (programer bank) dari suatu jenis komputer tertentu.
Contoh : Novel-Netware, MS-Windows NT, Unix dan Sun-Solaris

11
1.8.2 Perangkat Lunak Aplikasi Siap Pakai
Perangkat Lunak Aplikasi digunakan untuk memproses data user dengan
mempergunakan peranti lunak yang dibuat dan dikembangkan oleh para
profesional sistem informasi, oleh produsen kemudian dijual kepada pengguna
(user). Contoh: paket software akuntansi untuk perusahaan.
Dari dua jenis s6ftware ini yang dipakai oleh perbankan pada umumnya adalah
perangkat lunak sistem karena dapat dikembangkan dari waktu ke waktu
mengikuti teknologi informasi perbankan yang diperlukan oleh manajemen.

1.8.3 Jaringan Komunikasi (Network Communication)


Jaringan komunikasi berfungsi untuk menyatukan sumber daya komputasi yaitu
seluruh kantor cabang bank yang dimiliki, sehingga dapat saling berhubungan
untuk kepentingan intern dan ekstern Bank. Petugas jaringan akan membuat dan
menggabungkan bidang bidang komputasi maupun telekomunikasi serta
memelihara jaringan yang memenuhi persyaratan untuk aplikasi perbankan
online. Dengan adanya jari ngan ini dimungkinkan transaksi real time antar bank,
baik dalam negeri maupun dengan bank yang berlokasi diluar negeri.

Dalam praktiknya terdapat beberapa jenis jaringan yang membangun blok-


blok yang bergabung dan memungkinkan terjadinya internet dan jaringan area
lokal (Local Area Network-LAN) atau wide area network (WAN). Sehingga
custorner bank dapat mengadakan transaksi dengan media handphone,
komputer atau laptop.

Internet adalah jaringan internasional komputer yang saling berhubungan


sedangkan wide area network yaitu jaringan yang mencakup wilayah geografis yang
luas dan seringkali global. Internet membuat business lebih efektif dan untuk
saling bertukar informasi antara bank dengan nasabahnya.

Hal-hal yang berhubungan dengan jaringan komunikasi antara lain adalah :

1) Koneksi Publik : Modem Telepon, Modem Kabel


2) Saluran Pribadi (private line) : Telepon, Hand Phone
3) Jaringan Pribadi Maya (virtual private networks) : software tunneling
Komunikasi-Jaringan

12
4) Protokol untuk Komunikasi Komputer System Network
Architecture (SNA) Paket : Internet Protokol
5) Alamat jaringan internet : alamat Internet Service Provider (ISP)

1.9 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan

Dalam memahami proses akuntansi,ada baiknya untuk memahami persamaan


dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak
dan kewajiban. Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. Hak ini ada
karena telah timbul kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan
antara hak dan kewajiban. Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank,
harus diikuti peningkatan hak atau asset. Secara umum persamaannya adalah:

HAK = KEWAJIBAN
AKTIVA = PASIVA

Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan pihak internal.
Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemberi
dana atau deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban
kepada pemilik modal. Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi:

Aktiva Bank= Hutang Bank + Modal Bank

Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan


biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba milik bank. Laba bank
merupakan komponen modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi:

Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya


Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya

Perhatikan pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan
terdapat hutang, modal, dan pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi
pemula dalam membuat jurnal.

13
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
+ - + - - + - + - +

Keterangan:
Pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat
Hutang, Modal dan Pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula
dalam membuat jurnal. Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku
besar, maka dapat disimpulkan bahwa:
➢ Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan
dikredit.
➢ Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan
dikredit.
➢ Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap
pengurangan/pelunasan hutang akan didebet.
➢ Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan
didebet.
➢ Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan
pendapatan akan didebet.
Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas
jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank
misalnya giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal
berupa modal disetor maupun laba ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa
pendapatan bunga dan pendapatan lainnya. Sedangkan biaya bank berupa biaya
bunga dan biaya lainnya.

1.9.1 Sistematika Rekening Bank


Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman
agar laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk
itu sistematika rekening perbankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun
dengan menggunakan digit tertentu. Digit pertama berisi rubric rekening, digit
kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening group.
Digit keempat berisi kelompok rekening subgroup dan digit ke lima dan seterusnya

14
berisi berupa rincian atau rekening individual.
Contoh secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

1 0 6 2 1

Keterangan:
Mulai dari kiri
1 = Aktiva
0 = Aktiva Dalam Rupiah
6 = Kredit yang Diberikan
2 = Pihak Tidak Terkait Dengan Bank
1 = Rekening Individual
Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.
Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi.
Tabel 2. Rubrik Rekening
Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
7 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
8 Komitmen
9 Kontijensi

Tabel 3. Sistematika Rekening


No. Nama Rekening No. Nama Rekening
Rek. Rek.
1 Aktiva 1 Aktiva
10 Aktiva Valuta Rupiah 11 Aktiva Valuta Asing
101 Kas 111 Kas
102 Giro pada Bank Indonesia 112 Giro pada Bank Indonesia
103 Penempatan pada Bank Lain 113 Penempatan pada Bank Lain
104 Surat-surat Berharga 114 Surat-surat Berharga
105 Kredit yang Diberikan 116 Kredit yang Diberikan

15
1061 Pihak Yang Terkait Dengan Bank 1161 Pihak Yang Terkait Dengan Bank
1062 Pihak Yang Tdk Terkait Dengan Bank 1162 Pihak Yang Tdk Terkait Dengan Bank
107 Penyertaan 117 Penyertaan
108 Pendapatan yang Masih akan Diterima 118 Pendapatan yang Masih akan Diterima
109 Aktiva lain-lain 119 Aktiva lain-lain
1091 Biaya Dibayar Dimuka 1191 Biaya Dibayar Dimuka
1092 Aktiva Tetap 1192 Aktiva Tetap
1093 Aktiva Sewa Guna Usaha 1193 Aktiva Sewa Guna Usaha
1094 Uang Muka Pajak 1194 Uang Muka Pajak
1097 Rekening Antara Aktiva 1197 Rekening Antara Aktiva
1098 Rekening Perhitungan Antar Kantor 1198 Rekening Perhitungan Antar Kantor
Debet Debet
1099 Aktiva Lainnya 1199 Aktiva Lainnya
2 Kewajiban 2 Kewajiban
20 Kewajiban Dalam Rupiah 21 Kewajiban Dalam Valuta Asing
201 Giro 211 Giro
202 Kewajiban segera lainnya 212 Kewajiban segera lainnya
203 Tabungan 213 Tabungan
204 Deposito Berjangka 214 Deposito Berjangka
2041 Pihak Terkait Dengan Bank 2141 Pihak Terkait Dengan Bank
2042 Pihak Lain 2142 Pihak Lain
205 Sertifikat Deposito 215 Sertifikat Deposito
206 Surat-surat Berharga yang Diterbitkan 216 Surat-surat Berharga yang Diterbitkan
2061 SBPU 2161 SBPU
2062 Obligasi 2062 Obligasi
207 Pinjaman Yang Diterima 217 Pinjaman Yang Diterima
2071 Pihak Terkait Dengan Bank 2171 Pihak Terkait Dengan Bank
2072 Pihak Lain 2172 Pihak Lain
208 Beban Yang Masih Harus Dibayar 218 Beban Yang Masih Harus Dibayar
209 Kewajiban Lain-lain 219 Kewajiban Lain-lain
2091 Kewajiban Sewa Guna Usaha 2191 Kewajiban Sewa Guna Usaha
2092 Hutang Pajak 2192 Hutang Pajak
2093 Pinjaman Subordinasi 2193 Pinjaman Subordinasi
20931 Pihak Terkait Dengan Bank 21931 Pihak Terkait Dengan Bank
20932 Pihak Lain 21932 Pihak Lain
2094 Modal Pinjaman 2194 Modal Pinjaman
20941 Pihak Terkait Dengan Bank 21941 Pihak Terkait Dengan Bank
20942 Pihak Lain 21942 Pihak Lain
2097 Rekening Antara Kewajiban 2197 Rekening Antara Kewajiban
2098 Rekening Perhitungan Antar Kantor 2198 Rekening Perhitungan Antar Kantor
Kredit Kredit
2099 Aktiva Lainnya 2199 Aktiva Lainnya
3 Ekuitas 3 Ekuitas
30 Ekuitas Dalam Valuta Rupiah 31 Ekuitas Dalam Valuta Asing
301 Modal Disetor 311 Modal Disetor
3011 Saham Biasa 3111 Saham Biasa
3012 Saham Preferen 3112 Saham Preferen
302 Tambahan Modal Disetor 312 Tambahan Modal Disetor
3021 Agio/Disagio 3121 Agio/Disagio
3022 Modal Sumbangan 3122 Modal Sumbangan
3029 Lain-lain 3123 Penyesuaian
AkibatPenjabaran Lap.Keu
303 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
309 Saldo Laba 3129 Lain-lain
3091 Cadangan Tujuan 313 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap

16
3092 Cadangan Umum
3093 Saldo Laba Yang Belum Dicadangkan
4 Pendapatan 4 Pendapatan
40 Pendapatan Dalam Rupiah 41 Pendapatan Dalam Asing
401 Pendapatan Operasional 411 Pendapatan Operasional
4011 Pendapatan Bunga 4111 Pendapatan Bunga
40111 Hasil Bunga 41111 Hasil Bunga
40112 Provisi dan Komisi Kredit 41112 Provisi dan Komisi Kredit
4019 Pendapatan Operasional Lainnya 4119 Pendapatan Operasional Lainnya
40191 Provisi dan Komisi Selain Kredit 41191 Provisi dan Komisi Selain Kredit
40199 Pendapatan Lain 4199 Pendapatan Lain
402 Pendapatan Non Operasional 412 Pendapatan Non Operasional
4021 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap 4121 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap
4029 Lainnya 4129 Lainnya
408 Pendapatan Luar Biasa 418 Pendapatan Luar Biasa
409 Pendapatan Pengaruh Kumlatif dari 419 Kebijakan Akt
Perub.
Pendapatan Pengaruh Kumlatif dari
Perub. Kebijakan Akt
5 Beban 5 Beban
50 Beban Dalam Rupiah 51 Beban Dalam Rupiah
501 Beban Operasional 511 Beban Operasional
5011 Beban Bunga 5111 Beban Bunga
50111 Bunga yang Dibayar 51111 Bunga yang Dibayar
50112 Hadiah 51112 Hadiah
50113 Provisi dan Komisi unt.mendptkn 51113 Provisi dan Komisi unt.mendptkn
dana dana
5019 Beban Operasional Lainnya 5119 Beban Operasional Lainnya
50191 Provisi & Komisi Selain 51191 Provisi & Komisi Selain
Unt.Mendptkan Dana Unt.Mendptkan Dana
50192 Beban Overhead 51192 Beban Overhead
501921 Beban Umum & Administrasi 511921 Beban Umum & Administrasi
501922 Penyisihan&Penurunan Atas 511922 Penyisihan&Penurunan Atas
Aktv.Produktif Aktv.Produktif
5011923 Beban Personalia 511923 Beban Personalia
5011929 Beban Lain 511929 Beban Lain
502 Beban Non Operasional 512 Beban Non Operasional
5021 Kerugian Penjualan Aktiva 5121 Kerugian Penjualan Aktiva
5022 Denda/sanksi 5122 Denda/sanksi
5029 Lainnya 5129 Lainnya
508 Beban Luar Biasa 518 Beban Luar Biasa
509 Beban Pengaruh Kumulatif 519 Beban Pengaruh Kumulatif
Perub;Kebijakan Akt Perub;Kebijakan Akt
6 Penyisihan 6 Penyisihan
60 Penyisihan Dalam Valuta Rupiah 61 Penyisihan Dalam Valuta Asing
601 Penyisihan Penempatan Pada Bank 611 Penyisihan Penempatan Pada Bank
Lain Lain
602 Penyisihan Surat-surat Berharga 612 Penyisihan Surat-surat Berharga
603 Penyisihan Kredit yang Diberikan 613 Penyisihan Kredit yang Diberikan
604 Penyisihan Penyertaan 614 Penyisihan Penyertaan
7 Akumulasi Penyusutan 7 Akumulasi Penyusutan
70 Akumulasi Penyusutan Dalam Valuta 71 Akumulasi Penyusutan Dalam Valuta
Rupiah Asing
701 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap 711 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

17
702 Akumulasi Pystn Aktiva Sewa Guna 712 Akumulasi Pystn Aktiva Sewa Guna
Usaha Usaha
8 Komitmen 8 Komitmen
80 Komitmen Dalam Valuta Rupiah 80 Komitmen Dalam Valuta Asing
801 Tagihan Komitmen 811 Tagihan Komitmen
8011 Fasilitas Pinjaman Yang Diterima 8111 Fasilitas Pinjaman Yang Diterima
8112 Pembelian Berjangka Valuta Asing 8113 Pembelian Valuta Asing (Spot)
yang Belum Terselesaikan.
8019 Lainnya 8119 Lainnya
802 Kewajiban Komitmen 812 Kewajiban Komitmen
8021 Fasilitas Kredit Kepada Nasibah 8121 Fasilitas Kredit Kepada Nasibah
Yang Belum Digunakan Yang Belum Digunakan
8022 Kewajiban Pembelian Kembali 8122 Kewajiban Pembelian Kembali
Aktiva Bank Yang Dijual Dengan Aktiva Bank Yang Dijual Dengan
Syarat Repo Syarat Repo
8123 L/C yang Irrevocable dan Masih 8124 Akseptasi Wesel Import atas dasar
Berjalan Dalam Rangka Impor dan L/C yang masih berjalan
Ekspor
8125 Penjualan Berjangka Valuta Asing
Diselesaikan
8029 Lainnya 8129 Lainnya
9 Kontijensi 9 Kontijensi
90 Kontijensi Dalam Valuta Rupiah 91 Kontijensi Dalam Valuta Asing
901 Tagihan Kontijensi 911 Tagihan Kontijensi
9011 Garansi dari Bank Lain 9111 Garansi dari Bank Lain
9012 Pendapatan Bunga Dalam 9012 Pendapatan Bunga Dalam
Penyelesaian Penyelesaian
9019 Lainnya 9119 Lainnya
902 Kewajiban Kontijensi 912 Kewajiban Kontijensi
9021 Garansi yang Diberikan 9121 Garansi yang Diberikan
90211 Bank Garansi 91211 Bank Garansi
90212 Akseptasi atau Endosemen Surat 91212 Akseptasi atau Endosemen Surat
Berharga Berharga
90219 Lainnya 91219 Lainnya
9122 L/C yang revocable yang masih 9123 Penjualan Opsi Valuta Asing
berjalan Dlm Rangka Impor dan
Ekspor
9029 Lainnya 9129 Lainnya

1.9.2 Daftar Akun Buku Besar (Chart of Account General Ledger)

Setiap Bank yang beroperasi tidak peduli ukuran dan kompleksitasnya, harus
memiliki sejenis sistem akuntansi buku besar. Agar sistem tersebut dapat
berfungsi, data dikumpulkan, diidentifikasikan dan diberi kode dan nomor
rekening untuk pencatatan dalam jurnal dan pembukuan ke akun-akun buku
besar. Prasyarat untuk memenuhi tugas tersebut secara efisien adalah daftar
akun atau biasa disebut chart of accounts atau rekening stelsel yang didesain
dengan baik sehingga akan menjadikan suatu prosedur yang sistematis sesuai
dengan jenis usaha dan keinginan dari pihak-pihak yang berkepentingan. General

18
ledger memasukkan data dalam bentuk rekapitulasi untuk tiap akun asset, liability,
equity, revenue dan expenses.

Chart of accounts adalah daftar akun-akun buku besar yang dipergunakan dalam
operasional bank yang berupa angka-angka yang mewakili kategori utama akun
seperti asset lancar, asset tetap, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban dan
akun gabungan.

Dengan adanya akun dalam buku besar, maka secara otomatis semua jenis
Transaksi akan di diproses serta diklasifikasikan oleh sistem kedalam pos-pos
neraca dan laba-rugi pada suatu periode.

Chart of accounts biasanya dibagi menjadi dua bagian :


➢ Akun-akun Neraca untuk aset, kewajiban dan ekuitas
➢ Akun-akun Laporan laba rugi untuk penjualan jasa, harga pokok penjualan,
biaya overhead, beban pemasaran, beban administratif dan beban serta
pendapatan lain-lain.
Biasanya dalam penyusunan rekening buku besar (stelsel) dibuat sebagai berikut
:
➢ Assets disusun atas dasar tingkat likwiditasnya
➢ Pos-pos hutang disusun atas dasar urutan pemakaiannya atau urutan
jatuh temponya
➢ Pos-pos Ekuitas disusun berurutan atas dasar urutan kekekalannya
➢ Pos-pos revenue dan expense bank disusun atas dasar urutan dari
tingkat priorital kegiatan utama dari bank yang bersangkutan

Chart of accounts umumnya digunakan untuk menghindari kebingungan yang


diciptakan oleh ejaan yang berbeda-beda dan singkatan dari judul akun yang
sama.

1.9.3 Buku Tarnbahan (Subsidiary Ledger)


Tak kalah pentingnya dalam operasional bank adalah peranan rekening
pembantuatau ada yang memakai istilah buku tambahan yang berisikan data
rincianakun-akun buku besar yang memiliki banyak sub akun terpisah seperti
nomor rekening dari nasabah tabungan maupun nasabah pinjaman yang
dinamakan daftarial rekening. Hal ini diperlukan karena ke khususan dari usaha

19
perbankan yang memik customer relatifbanyak, sehingga akan membantu
pengaplikasian sistem dalamjurnal sampai ke pembuatan laporan keuangan.
Buku Tambahan atau istilah lain sistem rekening yang ada di bank, baik dalam
valuta rupiah maupun dalam valuta asing pada umumnya adalah buku
tambahan giro, buku tambahan tabungan, buku tambahan deposito, buku
tambahan pinjaman dan buku tambahan lainnya.
Hubungan antara akun buku besar dengan saldo tiap akun dibuku
pembantutambahan memainkan peranan penting dalam memelihara akurasi
data yang disimpan di dalam database sistem. Fungsi dari buku tambahan ini
adalah untuk mengetahui jumlah seluruh rekening nasabah dari masing-masing
produk bank, sedangkan fungsi nomor rekening untuk memudahkan dalam
transaksi di bank yang biasanya menggunakan nomor rekening dari nasabah
yang telah di program sesuai dengan general It dger dari rekening tersebut.
Sehingga jika ada transaksi di rekening nasabah, maka secara otomatis gabungan
transaksi di rekening tersebut juga akan muncul pada transaksi di buku
besarnya. Proses transaksi di buku besar biasanya dilakukan pada saat batch
processing pada akhir hari setelah pelayanan kepada nasabah ditutup.

Selain memiliki nomor rekening, nasabah juga memiliki satu nomor nasabah yang
berfungsi untuk mengetahui jumlah nasabah pada suatu kantor bank. Dengan
demikian nasabah suatu bank memiliki satu nomor nasabah tetapi dapat
memiliki beberapa rekening. Misalnya : PT. Abadi menjadi nasabah Bank ABC
dengan No. 25 dan memiliki nomor rekening Giro, rekening Tabungan dan
beberapa rekening Deposito.

Pembuatan nomor rekening biasanya disesuaikan dengan jenis rekening yang


dimiliki dari nasabah yang dilakukan oleh sistem komputerisasi bank secara
otomatis, contoh sebagai berikut :

Kode jenis Rekening :


Rekening tabungan : kode 00
Rekening pinjaman : kode 01
Rekening deposito : kode 02
Rekening giro : kode 03

20
Rekening buku tambahan :
kode 04
lainnya

Nomor Rekening Tabungan : XXX-XX-XXXXXX-X atau 01-125-00-96-45223


1) 2 Digit pertama (01) nomor kantor cabang pembantu atau pusat pemilik
rekening
2) 3 digit kedua (125) nomor kantor cabang
3) 2 digit ketiga (00) nomor jenis produk rekening (tabungan)
4) 2 Digit keempat (96) merupakan tahun pembuatan nomor rekening
5) 5 digit terakhir (45223) merupakan nomor rekening nasabah

Dengan adanya sistim penomoran rekening tersebut, maka akan segera


diketahui jenis produk bank dan kantor cabang yang mengeluarkan rekening
tersebut.Hendaknya perlu diketahui bahwa penomoran nomor rekening
tersebut diatas tidaklah dan dalam praktiknya masing-masing bank tidak sama
sesuai dengan kebijakan manajemen dari bank yang bersangkutan dalam
mengaplikasikan Sistem Informasi Akuntansinya.
Contoh :
Daftar Saldo Rekening Giro Rupiah

Daftar saldi rekening Giro rupiah

Buku Besar : 220.111.01.001

Posisi tanggal 31-Mei 2012


No Nomor Rekening Nama Saldo
1 125.03.09.00003 Bambang Sunarto Rp. 25.000.000
2 125.03.09.00009 Rini Astuti Rp. 15.000.000
3 125.03.09.00015 PT. Harapan Rp. 45.000.000
4 125.03.09.00021 PT. Basuki Rp. 30.000.000
5 125.03.09.00027 PT. Harum Rp. 10.000.000
Total Rp.175.000.000

1.9.3 Rekening Antar Kantor (RAK)


Karakteristik dari dunia perbankan menunjukkan kantor cabang berfungsi
sebagai operasionalnya, maka diperlukan kantor cabang yang relatif harus banyak
jumlahnya untuk menjangkau nasabahnya didalam negri maupun diluar negri. Guna

21
keperluan tersebut dalam transaksi perbankan diperlukan suatu rekening yang
berfungsi menjembatani transaksi antar kantor.

Sesuai dengan nama dari buku besarnya, Rekening Antar Kantor (RAK) berfungsi
untuk transaksi antar kantor bank, baik kantor cabang dengan kantor pusatnya
maupun kantor cabang dengan kantor cabang lainnya dan antara suatu kantor
bank dengan kantor bank lainnya.

Jika kantor bank yang satu mendebet kantor bank yang lain, maka kantor bank
yang didebet akan mengkredit atau sebaliknya. Dengan demikian timbul utang dan
piutang antar sesama kantor bank atau dengan kantor pusatnya,

Rekening Antar Kantor dalam buku ini dibagi menjadi :


1. RAK Kantor Pusat yang berfungsi sebagai transaksi antara kantor cabang
dengan kantor pusatnya atau sebaliknya baik dalam valuta rupiah maupun
dalam valuta asing.
2. RAK Kantor Cabang yang berfungsi sebagai transaksi antara suatu kantor
cabang dengan kantor cabang ya lain dalam valuta rupiah ataupun dalam
valuta asing dan RAK ini berfungsi sebagai rekening sistem dalam transaksi
on line.

3. RAK Kantor Bank yang berfungsi sebagai transaksi antara suatu kantor Bank
dengan kantor Bank yang lain dalam valuta rupiah ataupun dalam valuta
asing

1.9.4 Rekening Antar Kantor (RAK) Kantor Pusat

Rekening Antar Kantor-Kantor Pusat merupakan rekening untuk transaksi


antara kantor pusat bank dengan kantor cabang didalam negri atau diluar negri
atau sebaliknya dalam valuta rupiah maupun dalam valuta asing. Dengan
adanya transaksi RAK Kantor Pusat ini maka menimbulkan hutang dan piutang
antara kantor cabang bank dengan kantor pusatnya. Hal-hal yang berhubungan
dengan RAK ini adalah sebagai berikut :

a. RAK berasal dari transaksi dari kantor cabang yang mengkredit atau
mendebet kantor pusatnya sehubungan dengan adanya transaksi
nasabah dengan kantor cabang berupa penarikan atau penyetoran.

22
b. Posting transaksi umumnya dilakukan oleh teller di kantor cabang,
sedangkan kantor pusat bank bersifat pasif dan mengetahui transaksi
tersebut dari report harian yang dicetak atau pengecekan dari saldo
rekening di data base.

c. Saldo masing-masing buku besar "Rekening Antar Kantor" (RAK) dari


seluruh kantor cabang bank akan bersaldo nihil ketika pembuatan
laporan keuangan konsolidasi (gabungan) pada akhir bulan.

d. Apabila Rekening Antar Kantor di suatu kantor cabang bersaldo kredit


berarti memiliki "piutang", maka akan mendapatkan bunga atau jasa dari
Kantor Pusat bank yaitu yang dinamakan "Pendapatan Bunga Antar
Cabang" (BAC) sebesar prosen tertentu yang telah ditentukan oleh kantor
pusatnya. Sebaliknya apabila RAK bersaldo debet berarti memiliki hutang,
maka akan dikenakan "Biaya bunga antar cabang" sebesar prosen tertentu
yang ditentukan oleh kantor pusatnya.

1.9.5 Rekening Antar Kantor (RAK) Kantor Cabang

Yang dimaksud RAK Kantor Cabang (Interbranch) adalah rekening buku besar
yang berasaltransaksi antar kantor cabang yaitu dari nasabah suatu kantor cabang
yang melakukan penarikan atau penyetoran di kantor cabang lain namun masih
dalam satu bank. Yang berhubungan dengan timbulnya RAK antar kantor
cabang ini sebagai berikut :
➢ RAK berasal dari transaksi dari kantor cabang yang mengkredit atau
mendebet kantor cabang lainnya sehubungan dengan adanya transaksi
nasabah suatu kantor cabang berupapenarikan atau penyetoran
dananya di kantor cabang yang lain.
➢ Transaksi ini dimungkinkan terjadi apabila kondisi jaringan komunikasi
sesama kantorcabang bank harus on line, sehingga transaksi dapat real
time dan langsung mengkredit atau mendebet rekening nasabah.
➢ Sistem akuntansi perbankan biasanya sudah diset dengan
mempergunakan pos perantara dengan Buku Besar "Rekening Antar
Kantor" (RAK) baik dalam valuta rupiah maupundalam valuta asing yang
berfungsi sebagai rekening sistem online real time.

23
➢ Posting transaksi dilakukan oleh teller di kantor cabang yang didatangi
oleh nasabah,sedangkan jurnal di kantor bank pemilik rekening nasabah
dilakukan oleh sistem komputer secara otomatis dan kantor cabang
pemilik rekening nasabah hanya pasif menerima informasi transaksi
dari report harian yang dicetak.
➢ Saldo masing-masing buku besar "Rekening Antar Kantor" (RAK) dari
masing-masing kantor cabang bank akan bersaldo nihil ketika pembuatan
laporan keuangan konsolidasi (gabungan) pada akhir bulan.

1.9.6 Rekening Antar Kantor Bank (RAK Bank)


Rekening Antar Kantor Bank merupakan rekening untuk transaksi antara kantor
suatu bank dengan kantor bank yang lain atau sebaliknya dalam valuta rupiah
maupun dalam valuta asing. Dengan adanya transaksi RAK antar Bank ini maka
menimbulkan hutang dan piutang antara kantor bank.

Hal-hal yang berhubungan dengan RAK ini adalah sebagai berikut :

➢ RAK berasal dari transaksi :


a. Kantor cabang bank yang mengkredit atau mendebet kantor
cabang bank lainsehubungan dengan adanya transaksi
nasabah dengan kantor cabang bank lain berupa penarikan atau
penyetoran dilain kantor bank.Contoh : nasabah Bank Mandiri
mentransfer uang ke Bank BTN atau bank lain yang terhubung
dalam jaringan kerja sama di ATM bersama (ATM Link).
b. Posting transaksi dilakukan oleh teller di suatu kantor bank,
sedangkan kantorbank yang didebet atau dikredit (penerima)
bersifat pasif dan mengetahui transaksitersebut dari report
harian yang dicetak atau dari pengecekan daftar transaksi harian.
Saldo masing-masing buku besar "Rekening Antar Kantor" (RAK
antar Bank) dari seluruh kantor bank akan diperhitungkan oleh
kantor pusatnya dengan didebet atau di kredit sehingga akan
bersaldo nihil ketika pembuatan laporan keuangan pada akhir
bulan.Apabila Rekening Antar Kantor di suatu kantor bank

24
bersaldo kredit berarti memiliki "piutang" dan sebaliknya apabila
RAK bersaldo debet berarti memiliki hutang.

1.10 Transaksi Bank

Transaksi Bank hendaknya dilihat dari pihak bank dan jangan seperti biasanya
kita melihatnya dari pihak perusahaan. Jadi setoran dari nasabah diposting di
bank dengan kredit dan penarikan nasabah dari rekeningnya di bank
diposting oleh bank dengan debet karena mengurangi saldo uang yang ada
direkeningnya.

Penarikan dan penyetoran dana dari atau ke rekening nasabah dapat dilakukan
dengan mempergunakan : Cek, Bilyet Giro, Slip pemindah bukuan, Slip penarikan
tunai, Kartu ATM, Kartu debit, Kartu kredit, dan alat lainnya seperti HP atau
Laptop. Namun demikian transaksi tersebut dapat dilakukan apabila kondisi
sistem pada saat on line sedangkan apabila sistem tidak dalam kondisi on line
maka tidak dapat dilakukan.

Sistem perbankan dikatakan on line yaitu apabila semua jaringan komunikasi


antar bank terhubung satu sama sehingga transaksi antara bank yang satu
dengan yang lainnya dapat dilakukan.

Sedangkan sistem perbankan dikatakan off line apabila semua jaringan


komunikasi antar bank tidak terhubung antara kantor bank yang satu dengan
kantor bank yang lainnya, sehingga transaksi antar bank tidak dapat dilakukan.
Pada kondisi ini (offline) nasabah bank masih tetap dapat melakukan
transaksinya, namun harus datang ke kantor cabang pemilik rekeningnya.

Kejadian dalam kondisi offiine antara lain disebabkan karena:


1) Listrik padam disuatu daerah sedangkan daerah lain tidak mengalami
pemadaman

2) Trouble hardware atau software komputer


3) Trouble dalam jaringan komunikasi
4) Jaringan komunikasi tidak berfungsi
5) Dan lain-lain

25
1.10.1 Asal Transaksi

Pada dasarnya transaksi di bank berasal dari :


➢ Transaksi Manual yaitu transaksi yang dilakukan oleh manusia baik itu
pegawai bank maupun nasabah bank. Contoh transaksi ini : Posting oleh
teller bank, penarikan di ATM oleh nasabah bank.
➢ Transaksi Sistem Perbankan yaitu transaksi yang dilakukan oleh sistem
secara otomatis yang telah diprogram sesuai dengan kebutuhan dari
manajemen bank.Contoh transaksi ini : perhitungan bunga jasa giro,
tabungan, deposito atau pendapatan bunga pinjaman, transaksi antar
cabang, dan lain-lain.

1.10.2 Jenis Transaksi

Dari jenis transaksinya, transaksi rekening di bank dapat dibedakan :


➢ Transaksi tunai atau kas yaitu transaksi yang berhubungan dengan uang kas
baik penarikanmaupun penyetoran dari nasabah di kantor bank tersebut
atau dikantor bank lain. Setoran tunai diposting pada menu setoran tunai
dengan memasukkan data nomor rekening nasabah dan jumlah uang yang
disetorkan serta mengisi referensi transaksinya. Setelah di enter sistem akan
secara otomatis running dan meminta validasi di slip sebagai bukti transaksi.
➢ Transaksi non tunai atau non kas yaitu transaksi yang tidak berhubungan
dengan uang :unai, seperti : kliring, pemindah bukuan, transfer dan lain-
lain di kantor bank tersebut atau dikantor bank lain.Pemindah bukuan
diposting pada menu pemindah bukuan ( over booking ) dengan
memasukkan data nomor rekening giroatau nomor rekening tabungan
serta mengisi referensi transaksinya. Setelah di enter sistem akan secara
otomatis running dan memintadi slip sebagai bukti transaksi.

Transaksi buku besar akan tampak pada transaksi buku besar (general ledger)
secara gabunganrekening buku besar giro dan tabungan dengan pos lawan
masing-masing akun buku besarnya. Dengan demikian setiap ada transaksi di
rekening maka akan ada pula transaksi di general ledgernya sehingga saldo
antara general ledger dan buku tambahannya (rekening) selalu sama. Jurnal
yang dihasilkan atas transaksi-transaksi tersebut diatas akan dilakukan otomatis

26
oleh sistem perbankan.

1.10.3 Tempat Transaksi


Dilihatdari tempat terjadinya transaksi, maka transaksi rekening dapat
dilakukan di Kantor bank pemegang rekening dengan slip bank, Cek, BG dan
alat lainnya K.Intor bank lain namun masih dalam bank yang sama (transaksi antar
cabang), Kantor bank lain dengan melalui transfer/kliring, mesin ATM Tempat
lainnya seperti merchant bank, tempat pembelanjaan, penjualan tiket dan tempat
lainnya.

1.10.4 Terjadinya Transaksi


Dilihat dari awal terjadinya transaksi, transaksi di bank dapat terjadi pada
waktu
➢ Pembukaan rekening berupa setoran tunai, pemindah bukuan dari
rekening pada bank
➢ Transaksi sehari-hari berupa setoran atau penarikan dana, pembebanan :
biaya bank, biaya administrasi, pajak dan pendapatan bunga
➢ Pada waktu penutupan rekening berupa pembayaran bunga sampai
tanggal penutupan rekening, Pembebanan pajak atas bunga, pembebanan
biaya administrasi penutupan rekening, penarikan saldo uang yang ada
direkening. Untuk selanjutnya pendekatan dalam jurnal transaksi dari
produk perbankan, dalam buku ini yang dipakai adalah jurnal terjadinya
transaksi tersebut diatas agar memudahkan dalam mempelajarinya.

1.11 Transaksi Kliring


Dahulu sebelum tahun 2000 kliring dilakukan secara manual, contoh : untuk
wilayah kliring Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang maing-masing kantor cabang
bank merupakan peserta kliring yang langsung menyetor dan mengambil bilyet-
bilyet kliring pada pertemuan kliring di Bank Indonesia. Kini langkah tersebut
hanya dilakukan oleh bank koordinator peserta I-diring dan selanjutnya bank
koordinator yang membagikan bilyet-bilyet kliring tersebut ke kantor cabangnya
masing-masing, demikian juga wilayah kliring disuatu kota dalam suatu provinsi,
kantor cabang umum (KCU) menjadi koordinator kliring (sebagai pusat kliring
lokal-PKL) yang membawahi beberapa kantor cabang lainnya.

27
Kliring merupakan jasa bank untuk melakukan penagihan atau pembayaran atas
transaksi keuangan yang terjadi dalam perdagangan para nasabahnya dalam satu
wilayah kerja Bank Indonesia.Sesuai dengan program kerja Bank Indonesia, maka
kliring akan dilakukan secara nasional diseluruh wilayah Indonesia yang
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
Transaksi kliring merupakan transaksi yang perlu penangan khusus bagi bank. Hal
ini disebabkan keunikan dari jenis transaksi ini yaitu tidak semata hanya
melibatkan nasabah saja namun juga melibatkan pihak-pihak bank lain dan Bank
Indonesia.

1.11.1 KarakteristikTransaksi Kliring :


➢ Dalam transaksi Idiring yang dipakai adalah Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia(SKNBI) yang langsung dapat meng-update ke sistem
kliring Bank Indonesia.
➢ Kegiatan transaksi kliring dibagi dua yaitu kegiatan kliring debet yang
terdiri atas kliring penyerahan dan Idiring pengembalian, sedangkan
kegiatan Idiring kredit hanya berupa kliring penyerahan.
➢ Biasanya untuk menghitung menang/kalah kliring dibuat terlebih
dahulu neraca kliring oleh masing-masing bank peserta kliring yang
merupakan perhitungan akhirkliring debet dan kredit dan dilakukan
secara nasional oleh bank peserta kliring
➢ Pada umumnya pihak bank mempergunakan rekening (account)
perantara "Rekening Perantara Kliring" yang berfungsi sebagai rekening
penampungan sementara untuk memperhitungkan "menang-kalah
kliring" dengan "Rekening Giro-Bank Indonesia"
➢ Setoran dan penarikan kliring di posting pada menu setoran atau
penarikan kliring, dengan memasukkan data dari nomor rekening masing-
masing serta mengisi referensi transaksinya. Setelah di enter sistem akan
secara otomatis running dan meminta validasi di slip sebagai bukti
transaksi.

28
➢ Posting setoran kliring pertama (pagi hari) belum efektifmasukke rekening
jika belum diketahui hasilnya. Sedangkan hasilnya ditolak atau tidak oleh
bank penerima baru diketahui pada siang harinya.

1.11.2 Transaksi setoran kliring :


Transaksi setoran kliring keluar yaitu transaksi setoran ke rekening nasabah yang
masih harus dikliringkan terlebih dahulu oleh bank pemilik rekening, dilakukan
dengan warkat-warkat kizring dari nasabah yang diserahkan kepada bank
peserta kliring yang akan mengkreditkan rekeningnya di bank.
➢ Transaksi setoran kliring keluar dilakukan dengan dua kali posting yaitu
pertamasewaktu akan di kliringkan dan belum efektif menambah saldo
rekening. Yang kedua setelah diketahui tidak ada tolakan dan untuk
menihilkan rekening perantara kliring dan memperhitungkan menang/kalah
kliring dengan pos lawan rekening giro - Bank Indonesia.
➢ Transaksi setoran kliring masuk yaitu transaksi setoran ke rekening nasabah
pemilik rekening di bank dengan cek atau bilyet giro bank lain, diposting
pada waktu kliring kedua (siang/sore hari).Posting langsung mengkredit
rekening nasabah dengan pos lawan Rekening Perantara Kliring dan untuk
menihilkannya dapat dibuat secara gabungan setelah semua transaksi
setoran Idiring sudah diposting.

1.11.3 Transaksi penarikan kliring :


Penarikan Idiring dilakukan dengan warkat-warkat kliring dari nasabah yang
diserahkan kepada bank peserta kliring yang akan mendebet rekeningnya di
bank.
➢ Penarikan kliring keluar dengan menu transfer SKNBI bank pemilik
rekening atau dengan Cek ibilyet giro bank lain, dilakukan pada Idiring
pertama (pagi hari)
➢ Penarikan Idiring masuk yaitu dengan menu transfer, cek, bilyet giro bank
pemilik rekening nasabah, diposting pada Idiring kedua (siang/sore hari)
➢ Posting langsung mendebet rekening nasabah dengan pos lawan
Rekening Perantara Kliring dan untuk menihilkannya dapat dibuat secara
gabungan setelah semua transaksi penarikan Idiring sudah diposting.

29
Contoh mekanisme dalam transaksi kliring dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Keterangan :
1) PT. A mengadakan transaksi bisnis dengan PT. B
2) PT. A membayar transaksinya dengan membuka Bilyet Giro Bank ABC dimana dia berbankir.
3) PT. B menerima Bilyet Giro Bank ABC sebagai pembayaran dari transaksi bisnisnya dengan PT. A dan
kemudian datang ke Bank Mandiri untuk dikliringkan dan hasilnya dimasukkan ke rekening
gironya
4) Bank Mandiri niengkhringkan BG Bank ABC ke Bank Indonesia
5) Bank Indonesia meneruskan BG tersebut ke Bank ABC dengan mendebet rekening Gironya di BI
6) Bank ABC meneruskan BG tersebut ke PT. A dengan mendebet rekenin g gironya
7) Bank ABC dan Bank Mandiri membuat perhitungan menang/kalah kliring ke Bank Indonesia
8) Karena tidak ada tolakan, Bank Mandiri tnengkredit rekening giro PT. B

1.12 Transaksi Mata Uang Asing (Foreign Currencies)


Besarnya skala perdagangan valuta asing, seringkali membuat bank-bank sentral
tidak mampu mencegah terjadinya gej olak mata uang. Guna mengatasi pergolakan
nilai tukar seringkali bank sentral harus melakukan intervensi untuk memulihkan
nilai tukar. Kadang-kadang intervensi satu bank sentral saja tidak mampu
mengimbangi kekuatan pasar uang bebas, sehingga diperlukan kerjasama
beberapa bank sentral untuk melakukan intervensi bersama.
Jika nilai dollar terhadap euro merosot berkepanjangan, maka untuk memulihkannya
dilakukan intervensi membeli dollar sebanyak-banyaknya dengan menggunakan
euro. Penjualan euro dalam jumlah besar akan menyebabkan nilai euro turun dan
sebaliknya nilai dollar naik.
Selain tindakan intervensi, bank sentral juga dapat menetralisir nilai tukar valuta dengan
cara menaikkan atau menuninkan suku bunga. Akan tetapi kebijakan ini biasanya hasilnya

30
lebih lambat dibandingkan tindakan intervensi langsung yang hasilnya lebih cepat.
Transaksi dalam mata uang asing (foreign currencies) hanya dapat dilakukan
bagi bank yang telah memperoleh ijin operasional sebagai bank devisa. Transaksi
ini berasal dari transaksi perbankan berupa jual-beli bank notes (uang kartal)
atau jual-beli valuta asing (uang giral) seperti produk :
• Simpanan : giro, tabungan, deposito
• Jual beli uang asing
• Ekspor - Impor

• Transfer

• Swap, Forward dan lain-lain

Pengertian jual beli dalam valuta asing tidak berarti hanya dalam arti fisik uang
diserahkan dari penjual kepada pembeli, namun juga jumlah uang yang
diserahk dengan melalui transaksi antar rekening di kantor cabang bank atau
bankkorespondenny Untuk transaksi uang kertas asing, kurs (nilai tukar) yang
digunakan adalah kurs ba notes atau spot rates, sedangkan untuk transaksi
valuta asing atau transaksi spot, ku yang digunakan adalah kurs devisa umum
(DU) yang dikeluarkan oleh Bank Indones Umumnya uang asing yang sering
diperdagangkan adalah mata uang yang termasuk dalam golongan comvertible
currencies seperti : ►

USD = Amerika dollar


AUD = Australia dollar
SGD = Singapura dollar
Euro = Euro Negara-negara Eropa
GBP = Poundsterling Inggris
HKD = Hongkong dollar
JPY = Jepang Yen
FRF = France Perancis
CAD = Canada dollar

31
1.12.1 Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
Menurut PAPI Revisi 2008, metode pencatatan transaksi mata uang asing adalah
sebagai be_rilcut :

1. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan


menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs
jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari.
2. Dalam melakukan pencatatan transaksi mata uang asing terdapat dua
metode yang dapat digunakan yaitu :
a. single currency (satu jenis mata uang)
b. multi currency (lebih dari satu jenis mata uang)
3. Pengertian dan karakteristik :
a. Single currency adalah pencatatan transaksi mata uang asing dengan
membukukan langsung ke dalam mata uang dasar (base currency)
yang digunakan yaitu mata uang rupiah/Indonesian Rupiah (IDR).
Karakteristik dari single currency adalah sebagai berikut :
➢ Neraca yang diterbitkan hanya dalam mata uang rupiah

➢ Saldo rekening dalam mata uang asing dicatat secara


extracomptable
➢ Penjurnalan tidak menggunakan pos rekening perantara mata

uang asing
➢ Penjabaran (revaluasi) saldo rekening mata uang asing dilakukan

langsung per rekening yang bersangkutan.

b. Multi currency adalah pencatatan transaksi mata uang asing dengan


membukukan langsung ke dalam mata uang asing asal (original
currency) yang digunakan pada transaksi tersebut. Karakteristik dari
multi currency adalah sebagai berikut:
➢ Neraca dapat diterbitkan dalam setiap mata uang asing asal
(original currency) yang digunakan
➢ Untuk mengetahui posisi keuangan gabungan seluruh mata
uang, diterbitkan neraca dalam base currency

32
➢ Penjurnalan menggunakan pos rekening perantara
➢ Penjabaran (revaluasi) saldo rekening mata uang asing
dilakukan melalui rekening perantara mata uang asing.
Penjabaran ekuivalen rupiah dari rekening rekening tersebut
hanya dilakukan dalam rangka pelaporan neraca
➢ Pencatatan biaya dan pendapatan mata uang asing dilakukan
sebagai berikut:

a. Jika menggunakan single currency seluruh biaya dan


pendapatan mata uang asing dicatat dalam Rupiah.
b. Jika menggunakan multi currency
1) Seluruh biaya dan pendapatan mata uang asing dicatat
dalam mata uang asal
2) Agar saldo biaya dan pendapatan mata uang asing tidak
menimbulkan selisih kurs revaluasi maka pada Oetiap akhir
hari, saldo rekening biaya dan pendapatan mata uang asing
tersebut dipindahbukukan ke rekening biaya dan pendapatan
rupiah

Dalam transaksi valuta asing hal-hal yang perlu diketahui antara lain
sebagai berikut:

➢ Transaksi Bank Notes adalah transaksi jual-beli valuta asing


secara tunai dari mata uang asing yang berbeda jenisnya,
seperti nasabah menginginkan Dollar dan bank membayar
dalam Rupiah. Dalam transaksi ini bank bertindak sebagai
foreign exchange.

➢ Transaksi bank notes merupakan transaksi uang tunai (kartal)


yang berasal dari jual beli uang kertas asing (JBUKA).

➢ Transaksi valuta asing adalah semua transaksi yang


mernpergunakan valuta asing, dari valuta asal ke valuta yang
diinginkan atau sebaliknya dari valuta asing ke valuta asal,
sehingga timbul jual beli antara bank dengan nasabahnya atau
antara bank dengan bank. Transaksi Valuta Asing merupakan

33
transaksi non tunai yaitu uang giral yang berasal dar jual beli
valuta asing(JBVA ).
Rekening general ledger yang dipakai dalam buku ini untuk transaksi
bank notes (tunai) adalah rekening perantara aset "Jual Beli Uang
Kertas Asing" dalam valuta rupiah dan untuk valuta asing rekening
perantara "Rekening Uang Kertas Asing" (kredit) dan unt transaksi
valas non tunai adalah "Jual Beli Devisa Umum" untuk rupiah dan dalam
valu asing "Rekening Devisa Umum".
Jadi tiap terjadi transaksi uang tunai valas akan merujuk kepada general
ledger pos law "Rekening Uang Kertas Asing" atau transaksi non tunai
rekening "Rekening Devisa Umum Jurnal yang berkaitan dengan
transaksi valuta asing dan transaksi bank notes dapat dilih pada contoh
jurnal jual beli valas dihawah ini.
Keuntungan dari jual-beli bank notes atau jual-beli valuta asing
berasal dari selisih ku pada saat terjadinya transaksi, dan pada akhir
bulan dihitung oleh sistem komputer seca kumulatif dari saldo jumlah
akun buku besar "Rekening Uang Kertas Asing" dan "Rekeni Devisa
Umum" atas dasar kurs akhir bulan(NTR).
Sehingga akhirnya masing-masing buku besar tersebut akan bersaldo
nihil dan kemudi akan muncul keuntungan kalau bersaldo kredit atau
kerugian kalau bersaldo debet d transaksi tersebut yang dimasukkan
kedalam buku besar "POL Laba Rugi kurs FX D atau UKA"
Jika kantor cabang tidak memiliki persediaan (stock) valuta Dollar atau
valuta asing lain maka harus membeli dahulu stock valuta asingnya ke
Kantor Pusatnya dengan memakai rekening perantara "Rekening Antar
Kantor" dalam valuta asing.
Ringkasan
Akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian dari kejadian yang
bersifat keuangan yang memungkinkan pembuatan kebijakan dan keputusan
oleh pemakainya.
Dalam persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan

34
kewajiban. Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. Hak ini ada karena
telah timbul kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank, harus
diikuti peningkatan hak atau asset.

Latihan Soal
1. Buatlah persamaan dasar akuntansi dengan studi kasus dibawah ini:
➢ Setoran Tunai untuk modal awal PT. Faustine sebesar Rp. 20.000.000,-
➢ PT. Faustine mendapat pinjaman bank sebesar Rp 50.000.000,-
➢ PT. Faustine membeli barang dagangan dengan utang dagang kepada
suplier sebesar Rp 25.000.000,-
➢ PT. Faustine menjual barang dagangan sebesar Rp 30.000.000,-
➢ PT. Faustine membayar gaji pegawai sebesar Rp 10.000.000,-
2. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak yang berkepentingan. Siapakah pihak
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut?
3. Apakah fungsi dari buku besar dan buku pembantu / tambahan dalam suatu
sistem informasi akuntansi bank?
4. Jenis uang apa saja yang sering diperdagangkan atau yang termasuk dalam
golongan comvertible currencies?
5. Kurs atau nilai tukar dikeluarkan oleh bank Indonesia, jelaskan jenis kurs yang
ada di Indonesia dan penggunaannya?

35

Anda mungkin juga menyukai