PERTEMUAN 1
JUDUL POKOK BAHASAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat
Capaian :
memahami pentingnya mempelajari Sistem Informasi Bank, Transaksi
Pembelajaran
Bank, Bank Indonesia, Arsitektur Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan,
Sub Pokok Bahasan : 1.1 Pengertian Akuntansi Bank
1.2 Sistem Informasi Akuntansi Bank
1.3 Sumber Daya Manusia
1.4 Prosedur
1.5 Data
1.6 Formulir
1.7 Perangkat Keras
1.8 Perangkat Lunak
1.9 Persamaan Dasar Akuntansi Bank
1.10 Transaksi Bank
1.11 Transaksi Kliring
1.12 Transaksi Mata Uang Asing
1. Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan – Dalam Rupiah dan Valuta
Daftar Pustaka :
Asing, Edisi Pertama, 2013, In Media
2. Lapoliwa, N dan Kuswandi, Daniel.2000.Akuntansi Perbankan.
Jakarta: Institut Bankir Indonesia
3. Mintardjo, Praktek Akuntansi Bank, Edisi Pertama, 2010, Erlangga
4. Bank Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, 2008
5. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan, 2012
1
1.1 Pengertian Akuntansi Bank
Akuntansi (accounting) disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu
alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin
baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan.
Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah
laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
Prinsip dan konsep akuntansi dikembangkan dari hasil penelitian praktik
akuntansi sehari-hari dan hasilnya diumumkan oleh lembaga yang
berwenang. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
interprestasinya di indonesia dilakukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan beserta komparternen akuntan
yang terkait. Sedangkan di Amerika lembaga yang merniliki kewenangan
dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi saat ini adaiah Financial
Accounting Standars Board (FASB).
Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai system informasi yang
menghasilkan laporan mengenai aktivitas eknomi dan keuangan suatu
perusahaan.
Menurut American Institute of Certified Public Accountant ( 1953, par.5)
Akuntansi adalah seni (art) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas
transaksi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang,
atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginter-prestasikan
hasilnya.
Definisi tersebut diatas menekankan akuntansi sebagai seni dalam prosedur yang
bersifat keuangan sampai menginterprestasikan hasilnya. Sedangkan definisi
akuntansi dalam bidang jasa menurut Accounting Principles Board dalam
statement No.4 tahun 1970 adalah sebagai berikut : "Akuntansi adalah kegiatan
jasa, fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang diharapkan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan ekonomi".
Dengan demikian akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai suatu
proses pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian dari kejadian
2
yang bersifat keuangan yang memungkinkan pembuatan kebijakan dan
keputusan oleh pemakainya.
Kemudian dari definisi tersebut diatas, berkembang ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan akuntansi, seperti Akuntansi Keuangan, Akuntansi Pemerintahan,
Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi yang satu
sama lain saling terkait dalam aplikasinya.
Dengan adanya akuntansi pihak manajemen dapat mengetahui laba-rugi
perusahaan, menyusun rencana, mengukur efisiensi dan pengendalian biaya.
Peranan Akuntansi dalam perusahaan secara sederhana dapat dikatakan bahwa
akuntansi menghasilkan informasi yang digunakan untuk menjalankan
perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi untuk mengetahui kinerja
ekonomi dan kondisi perusahaan.
Para pengambil keputusan selalu memerlukan informasi sebelum membuat
suatu keputusan. Makin penting keputusan yang diambil makin besar
kebutuhan akan informasi yang relevan. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh investor,
para manajer, kreditur, pelanggan, masyarakat, pemerintah, pengambil
kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, seperti pemegang
saham atau pemilik.
1.1.1 Investor
Investor yaitu para penanam modal, baik pemodal awal maupun yang
kemudian, memerlukan informasi akuntansi. Mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
1.1.2 Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan probalitas perusahaan. Para manajer
perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk menetapkan tujuan
organisasi mereka, mengevaluasi kemajuan mereka dan mengambil tindakan
perbaikan apabila diperlukan.
1.1.3 Kreditur
3
Para penanam modal atau kreditur menyediakan dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk menambah modal kerja, mereka memerlukan informasi untuk
mengetahui apakah perusahaan dapat melunasi hutang-hutangnya pada saat
jatuh tempo, mungkinkah perusahaan dapat membayar bunga (dividen).
1.1.4 Pelanggan
Para pelanggan memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimanakah kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang.
1.1.5 Masyarakat
Masyarakat menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui
bagaimanakah prospek perusahaan, bagaimana jika melakukan investasi atau
menempatkan dananya di perusahaan tersebut dan lain-lain.
1.1.6 Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawahnya berkepentingan
dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perus
ahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Praktik Akuntansi pada bank merupakan sistim informasi akuntansi yang pada
umumnya berbasis komputer dengan memanfaatkan teknologi informasi (E-
Banking) sebagai sarananya. Untuk mengetahui akuntansi perbankan tidak bisa
langsung saja kepada proses transaksi sehari-hari sampai membuat 1aporan
keuangan, namun perlu kiranya mengetahui sistim informasi akuntansi yang
dipakai berikut perangkat sistim yang digunakan berupa softwares dan
hardwarenya serta jurnal akuntansi dari masing-masing instrumen bank yang
jumlahnya relatif cukup banyak.
4
yang diterapkannya, terutama yang berkaitan dengan penyediaan akses terhadap
layanan perbankan secara lengkap, aman, cepat dan mudah.
Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat memenuhi kebutuhan perbankan, baik
untuk intern manajemen maupun untuk kepentingan nasabahnya berupa sistim
informasi akuntansi yang terintegrasi dengan mempergunakan sarana elektronik
yang berbasis komputer dalam mengaplikasikan teknologi informasi.
5
➢ Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam pembuatan laporan-
laporan yang bersifat keuangan maupun non keuangan dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen.
➢ Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
➢ Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Proses adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi perbankan dan
dipergunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi
tujuan suatu sistern. Proses baik secara manual ataupun vang terotomatisasi
dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan,
pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi.
6
memprogram sistem secara elektronik adalah prosedur-prosedur akuntansi. yang
tidalc jelas dapat menjadi lebih ringkas dan dapat dipahami dengan lebih baik
dalam proses tersebut.
Persaingan pasar yang cukup kompetitif dan kemajuan teknologi informasi (TI)
yang berkembang pesat memungkinkan untuk pengembangan instrument
bank yang beragam dan memenuhi kepuasan customer bank. Untuk maksud
tersebut tentunya diperlukan kecakapan dan kemampuan SDM yang terlatih yang
menanganinya. Dengan demikian pada bank-bank operasional yang memiliki
jaringan kantor cabang relatif cukup banyak maka harus menyiapkan SDM nya
guna dapat mengikuti perkembangan teknologi tersebut dengan melakukan
training secara merata keseluruh SDM kantor cabang bank, terutama yang
berkaitan dengan produk-produk bank yang baru.
Faktor sumber daya manusia baik yang membuat sistem teknologi informasi (IT)
maupun para user karyawan bank, memegang peranan yang sangat penting
7
dalam suatu sistem informasi akuntansi perbankan. Hal ini karena SDM
merupakan obyek perencana, pembuat dan pengguna dalam suatu sistem serta
yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem itu sendiri
Yang berkepentingan terhadap sistem informasi yang berasal dari intern bank
terdiri dari
➢ Customer bank
1.4 Prosedur
8
Secara sederhana prosedur dapat diartikan sebagai proses secara berurutan dalam
melakukan suatu kegiatan tertentu baik dalam sistem informasi akuntansi maupun
dalam kegiatan operasional perbankan sehari-hari.
1.5 Data
Data biasanya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin sehingga setiap
saat sistem komputer dapat mengolahnya dan biasanya dicatat dan diarsipkan
dengan maksud untuk segera dapat diambil kembali apabila diperlukan.
Data merupakan input dalam suatu sistem yang berasal dari intern atau ekstern
perusahaan, dapat berupa formulir, dokumen, angka-angka, gambar, bagan dan
lain-lain yang merujuk kepada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses
dengan sistem informasi. Data inilah yang akan dipilahkan, dimodifikasi atau
diperbarui oleh programprogram supaya dapat menjadi informasi tersebut.
Database dalam bank merupakan sarana penyimpanan bermacam-macam files
atau arsip sehingga dapat berguna bagi pemakai sistim informasi dalam bank.
Menurut Raymond McLeod,Jr. dan George P.Schell (2008; 158), data diorganisasikan
kedalam suatu hierarki field-field data yang tergabung untuk membentuk record,
dan record yang bergabung untuk membentuk file.
Jadi data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat.
Nilai data atau data value disimpan dalam ruang fisik (physical space) disebut field.
Gabungan dari beberapa field yang mengandung data tentang atribut dari entitas
yang sama membentuk catatan atau record. Record yang berisi field kode-kode
jenis produk bank dan namanya serta saling berhubungan dikelompokkan untuk
membentuk file.
Sebuah sistem pengelola basis data (data base management system-DBMS)
terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam
membentuk struktur system keseluruhan, dan umumnya memiliki sejumlah
komponen fungsional(modul) seperti : file manager, database rnanager, query
processor, DML precempiler dan DDL Compiler
Dalam sistem informasi akuntansi perbankan biasanya terdapat beberapayaitu:
File utama (master file) yang menyimpan data statis dari masing-masing modul
yang ada di bank seperti : modul giro, tabungan, deposito, pinjaman, buku
9
besar dan buku tambahan lainnya
File transaksi (transaction file) yang merupakan data dinamis dan berhubungan
dengan berbagai jenis transaksi di bank seperti : transaksi dari modul tabungan,
pinjaman dan lain-lain.
Kedua file ini saling berhubungan sehingga saldo rekening dari masing-masing
modul (giro dan lain-lain) dapat diperbarui dengan adanya bermacam-macam
transaksi.
10
Pada umumnya jenis perangkat keras yang sering dipergunakan dalam suatu
sistem basis data antara lain :
11
1.8.2 Perangkat Lunak Aplikasi Siap Pakai
Perangkat Lunak Aplikasi digunakan untuk memproses data user dengan
mempergunakan peranti lunak yang dibuat dan dikembangkan oleh para
profesional sistem informasi, oleh produsen kemudian dijual kepada pengguna
(user). Contoh: paket software akuntansi untuk perusahaan.
Dari dua jenis s6ftware ini yang dipakai oleh perbankan pada umumnya adalah
perangkat lunak sistem karena dapat dikembangkan dari waktu ke waktu
mengikuti teknologi informasi perbankan yang diperlukan oleh manajemen.
12
4) Protokol untuk Komunikasi Komputer System Network
Architecture (SNA) Paket : Internet Protokol
5) Alamat jaringan internet : alamat Internet Service Provider (ISP)
HAK = KEWAJIBAN
AKTIVA = PASIVA
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan pihak internal.
Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemberi
dana atau deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban
kepada pemilik modal. Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi:
Perhatikan pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan
terdapat hutang, modal, dan pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi
pemula dalam membuat jurnal.
13
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
+ - + - - + - + - +
Keterangan:
Pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat
Hutang, Modal dan Pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula
dalam membuat jurnal. Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku
besar, maka dapat disimpulkan bahwa:
➢ Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan
dikredit.
➢ Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan
dikredit.
➢ Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap
pengurangan/pelunasan hutang akan didebet.
➢ Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan
didebet.
➢ Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan
pendapatan akan didebet.
Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas
jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank
misalnya giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal
berupa modal disetor maupun laba ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa
pendapatan bunga dan pendapatan lainnya. Sedangkan biaya bank berupa biaya
bunga dan biaya lainnya.
14
berisi berupa rincian atau rekening individual.
Contoh secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
1 0 6 2 1
Keterangan:
Mulai dari kiri
1 = Aktiva
0 = Aktiva Dalam Rupiah
6 = Kredit yang Diberikan
2 = Pihak Tidak Terkait Dengan Bank
1 = Rekening Individual
Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.
Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi.
Tabel 2. Rubrik Rekening
Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
7 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
8 Komitmen
9 Kontijensi
15
1061 Pihak Yang Terkait Dengan Bank 1161 Pihak Yang Terkait Dengan Bank
1062 Pihak Yang Tdk Terkait Dengan Bank 1162 Pihak Yang Tdk Terkait Dengan Bank
107 Penyertaan 117 Penyertaan
108 Pendapatan yang Masih akan Diterima 118 Pendapatan yang Masih akan Diterima
109 Aktiva lain-lain 119 Aktiva lain-lain
1091 Biaya Dibayar Dimuka 1191 Biaya Dibayar Dimuka
1092 Aktiva Tetap 1192 Aktiva Tetap
1093 Aktiva Sewa Guna Usaha 1193 Aktiva Sewa Guna Usaha
1094 Uang Muka Pajak 1194 Uang Muka Pajak
1097 Rekening Antara Aktiva 1197 Rekening Antara Aktiva
1098 Rekening Perhitungan Antar Kantor 1198 Rekening Perhitungan Antar Kantor
Debet Debet
1099 Aktiva Lainnya 1199 Aktiva Lainnya
2 Kewajiban 2 Kewajiban
20 Kewajiban Dalam Rupiah 21 Kewajiban Dalam Valuta Asing
201 Giro 211 Giro
202 Kewajiban segera lainnya 212 Kewajiban segera lainnya
203 Tabungan 213 Tabungan
204 Deposito Berjangka 214 Deposito Berjangka
2041 Pihak Terkait Dengan Bank 2141 Pihak Terkait Dengan Bank
2042 Pihak Lain 2142 Pihak Lain
205 Sertifikat Deposito 215 Sertifikat Deposito
206 Surat-surat Berharga yang Diterbitkan 216 Surat-surat Berharga yang Diterbitkan
2061 SBPU 2161 SBPU
2062 Obligasi 2062 Obligasi
207 Pinjaman Yang Diterima 217 Pinjaman Yang Diterima
2071 Pihak Terkait Dengan Bank 2171 Pihak Terkait Dengan Bank
2072 Pihak Lain 2172 Pihak Lain
208 Beban Yang Masih Harus Dibayar 218 Beban Yang Masih Harus Dibayar
209 Kewajiban Lain-lain 219 Kewajiban Lain-lain
2091 Kewajiban Sewa Guna Usaha 2191 Kewajiban Sewa Guna Usaha
2092 Hutang Pajak 2192 Hutang Pajak
2093 Pinjaman Subordinasi 2193 Pinjaman Subordinasi
20931 Pihak Terkait Dengan Bank 21931 Pihak Terkait Dengan Bank
20932 Pihak Lain 21932 Pihak Lain
2094 Modal Pinjaman 2194 Modal Pinjaman
20941 Pihak Terkait Dengan Bank 21941 Pihak Terkait Dengan Bank
20942 Pihak Lain 21942 Pihak Lain
2097 Rekening Antara Kewajiban 2197 Rekening Antara Kewajiban
2098 Rekening Perhitungan Antar Kantor 2198 Rekening Perhitungan Antar Kantor
Kredit Kredit
2099 Aktiva Lainnya 2199 Aktiva Lainnya
3 Ekuitas 3 Ekuitas
30 Ekuitas Dalam Valuta Rupiah 31 Ekuitas Dalam Valuta Asing
301 Modal Disetor 311 Modal Disetor
3011 Saham Biasa 3111 Saham Biasa
3012 Saham Preferen 3112 Saham Preferen
302 Tambahan Modal Disetor 312 Tambahan Modal Disetor
3021 Agio/Disagio 3121 Agio/Disagio
3022 Modal Sumbangan 3122 Modal Sumbangan
3029 Lain-lain 3123 Penyesuaian
AkibatPenjabaran Lap.Keu
303 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
309 Saldo Laba 3129 Lain-lain
3091 Cadangan Tujuan 313 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
16
3092 Cadangan Umum
3093 Saldo Laba Yang Belum Dicadangkan
4 Pendapatan 4 Pendapatan
40 Pendapatan Dalam Rupiah 41 Pendapatan Dalam Asing
401 Pendapatan Operasional 411 Pendapatan Operasional
4011 Pendapatan Bunga 4111 Pendapatan Bunga
40111 Hasil Bunga 41111 Hasil Bunga
40112 Provisi dan Komisi Kredit 41112 Provisi dan Komisi Kredit
4019 Pendapatan Operasional Lainnya 4119 Pendapatan Operasional Lainnya
40191 Provisi dan Komisi Selain Kredit 41191 Provisi dan Komisi Selain Kredit
40199 Pendapatan Lain 4199 Pendapatan Lain
402 Pendapatan Non Operasional 412 Pendapatan Non Operasional
4021 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap 4121 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap
4029 Lainnya 4129 Lainnya
408 Pendapatan Luar Biasa 418 Pendapatan Luar Biasa
409 Pendapatan Pengaruh Kumlatif dari 419 Kebijakan Akt
Perub.
Pendapatan Pengaruh Kumlatif dari
Perub. Kebijakan Akt
5 Beban 5 Beban
50 Beban Dalam Rupiah 51 Beban Dalam Rupiah
501 Beban Operasional 511 Beban Operasional
5011 Beban Bunga 5111 Beban Bunga
50111 Bunga yang Dibayar 51111 Bunga yang Dibayar
50112 Hadiah 51112 Hadiah
50113 Provisi dan Komisi unt.mendptkn 51113 Provisi dan Komisi unt.mendptkn
dana dana
5019 Beban Operasional Lainnya 5119 Beban Operasional Lainnya
50191 Provisi & Komisi Selain 51191 Provisi & Komisi Selain
Unt.Mendptkan Dana Unt.Mendptkan Dana
50192 Beban Overhead 51192 Beban Overhead
501921 Beban Umum & Administrasi 511921 Beban Umum & Administrasi
501922 Penyisihan&Penurunan Atas 511922 Penyisihan&Penurunan Atas
Aktv.Produktif Aktv.Produktif
5011923 Beban Personalia 511923 Beban Personalia
5011929 Beban Lain 511929 Beban Lain
502 Beban Non Operasional 512 Beban Non Operasional
5021 Kerugian Penjualan Aktiva 5121 Kerugian Penjualan Aktiva
5022 Denda/sanksi 5122 Denda/sanksi
5029 Lainnya 5129 Lainnya
508 Beban Luar Biasa 518 Beban Luar Biasa
509 Beban Pengaruh Kumulatif 519 Beban Pengaruh Kumulatif
Perub;Kebijakan Akt Perub;Kebijakan Akt
6 Penyisihan 6 Penyisihan
60 Penyisihan Dalam Valuta Rupiah 61 Penyisihan Dalam Valuta Asing
601 Penyisihan Penempatan Pada Bank 611 Penyisihan Penempatan Pada Bank
Lain Lain
602 Penyisihan Surat-surat Berharga 612 Penyisihan Surat-surat Berharga
603 Penyisihan Kredit yang Diberikan 613 Penyisihan Kredit yang Diberikan
604 Penyisihan Penyertaan 614 Penyisihan Penyertaan
7 Akumulasi Penyusutan 7 Akumulasi Penyusutan
70 Akumulasi Penyusutan Dalam Valuta 71 Akumulasi Penyusutan Dalam Valuta
Rupiah Asing
701 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap 711 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
17
702 Akumulasi Pystn Aktiva Sewa Guna 712 Akumulasi Pystn Aktiva Sewa Guna
Usaha Usaha
8 Komitmen 8 Komitmen
80 Komitmen Dalam Valuta Rupiah 80 Komitmen Dalam Valuta Asing
801 Tagihan Komitmen 811 Tagihan Komitmen
8011 Fasilitas Pinjaman Yang Diterima 8111 Fasilitas Pinjaman Yang Diterima
8112 Pembelian Berjangka Valuta Asing 8113 Pembelian Valuta Asing (Spot)
yang Belum Terselesaikan.
8019 Lainnya 8119 Lainnya
802 Kewajiban Komitmen 812 Kewajiban Komitmen
8021 Fasilitas Kredit Kepada Nasibah 8121 Fasilitas Kredit Kepada Nasibah
Yang Belum Digunakan Yang Belum Digunakan
8022 Kewajiban Pembelian Kembali 8122 Kewajiban Pembelian Kembali
Aktiva Bank Yang Dijual Dengan Aktiva Bank Yang Dijual Dengan
Syarat Repo Syarat Repo
8123 L/C yang Irrevocable dan Masih 8124 Akseptasi Wesel Import atas dasar
Berjalan Dalam Rangka Impor dan L/C yang masih berjalan
Ekspor
8125 Penjualan Berjangka Valuta Asing
Diselesaikan
8029 Lainnya 8129 Lainnya
9 Kontijensi 9 Kontijensi
90 Kontijensi Dalam Valuta Rupiah 91 Kontijensi Dalam Valuta Asing
901 Tagihan Kontijensi 911 Tagihan Kontijensi
9011 Garansi dari Bank Lain 9111 Garansi dari Bank Lain
9012 Pendapatan Bunga Dalam 9012 Pendapatan Bunga Dalam
Penyelesaian Penyelesaian
9019 Lainnya 9119 Lainnya
902 Kewajiban Kontijensi 912 Kewajiban Kontijensi
9021 Garansi yang Diberikan 9121 Garansi yang Diberikan
90211 Bank Garansi 91211 Bank Garansi
90212 Akseptasi atau Endosemen Surat 91212 Akseptasi atau Endosemen Surat
Berharga Berharga
90219 Lainnya 91219 Lainnya
9122 L/C yang revocable yang masih 9123 Penjualan Opsi Valuta Asing
berjalan Dlm Rangka Impor dan
Ekspor
9029 Lainnya 9129 Lainnya
Setiap Bank yang beroperasi tidak peduli ukuran dan kompleksitasnya, harus
memiliki sejenis sistem akuntansi buku besar. Agar sistem tersebut dapat
berfungsi, data dikumpulkan, diidentifikasikan dan diberi kode dan nomor
rekening untuk pencatatan dalam jurnal dan pembukuan ke akun-akun buku
besar. Prasyarat untuk memenuhi tugas tersebut secara efisien adalah daftar
akun atau biasa disebut chart of accounts atau rekening stelsel yang didesain
dengan baik sehingga akan menjadikan suatu prosedur yang sistematis sesuai
dengan jenis usaha dan keinginan dari pihak-pihak yang berkepentingan. General
18
ledger memasukkan data dalam bentuk rekapitulasi untuk tiap akun asset, liability,
equity, revenue dan expenses.
Chart of accounts adalah daftar akun-akun buku besar yang dipergunakan dalam
operasional bank yang berupa angka-angka yang mewakili kategori utama akun
seperti asset lancar, asset tetap, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban dan
akun gabungan.
Dengan adanya akun dalam buku besar, maka secara otomatis semua jenis
Transaksi akan di diproses serta diklasifikasikan oleh sistem kedalam pos-pos
neraca dan laba-rugi pada suatu periode.
19
perbankan yang memik customer relatifbanyak, sehingga akan membantu
pengaplikasian sistem dalamjurnal sampai ke pembuatan laporan keuangan.
Buku Tambahan atau istilah lain sistem rekening yang ada di bank, baik dalam
valuta rupiah maupun dalam valuta asing pada umumnya adalah buku
tambahan giro, buku tambahan tabungan, buku tambahan deposito, buku
tambahan pinjaman dan buku tambahan lainnya.
Hubungan antara akun buku besar dengan saldo tiap akun dibuku
pembantutambahan memainkan peranan penting dalam memelihara akurasi
data yang disimpan di dalam database sistem. Fungsi dari buku tambahan ini
adalah untuk mengetahui jumlah seluruh rekening nasabah dari masing-masing
produk bank, sedangkan fungsi nomor rekening untuk memudahkan dalam
transaksi di bank yang biasanya menggunakan nomor rekening dari nasabah
yang telah di program sesuai dengan general It dger dari rekening tersebut.
Sehingga jika ada transaksi di rekening nasabah, maka secara otomatis gabungan
transaksi di rekening tersebut juga akan muncul pada transaksi di buku
besarnya. Proses transaksi di buku besar biasanya dilakukan pada saat batch
processing pada akhir hari setelah pelayanan kepada nasabah ditutup.
Selain memiliki nomor rekening, nasabah juga memiliki satu nomor nasabah yang
berfungsi untuk mengetahui jumlah nasabah pada suatu kantor bank. Dengan
demikian nasabah suatu bank memiliki satu nomor nasabah tetapi dapat
memiliki beberapa rekening. Misalnya : PT. Abadi menjadi nasabah Bank ABC
dengan No. 25 dan memiliki nomor rekening Giro, rekening Tabungan dan
beberapa rekening Deposito.
20
Rekening buku tambahan :
kode 04
lainnya
21
keperluan tersebut dalam transaksi perbankan diperlukan suatu rekening yang
berfungsi menjembatani transaksi antar kantor.
Sesuai dengan nama dari buku besarnya, Rekening Antar Kantor (RAK) berfungsi
untuk transaksi antar kantor bank, baik kantor cabang dengan kantor pusatnya
maupun kantor cabang dengan kantor cabang lainnya dan antara suatu kantor
bank dengan kantor bank lainnya.
Jika kantor bank yang satu mendebet kantor bank yang lain, maka kantor bank
yang didebet akan mengkredit atau sebaliknya. Dengan demikian timbul utang dan
piutang antar sesama kantor bank atau dengan kantor pusatnya,
3. RAK Kantor Bank yang berfungsi sebagai transaksi antara suatu kantor Bank
dengan kantor Bank yang lain dalam valuta rupiah ataupun dalam valuta
asing
a. RAK berasal dari transaksi dari kantor cabang yang mengkredit atau
mendebet kantor pusatnya sehubungan dengan adanya transaksi
nasabah dengan kantor cabang berupa penarikan atau penyetoran.
22
b. Posting transaksi umumnya dilakukan oleh teller di kantor cabang,
sedangkan kantor pusat bank bersifat pasif dan mengetahui transaksi
tersebut dari report harian yang dicetak atau pengecekan dari saldo
rekening di data base.
Yang dimaksud RAK Kantor Cabang (Interbranch) adalah rekening buku besar
yang berasaltransaksi antar kantor cabang yaitu dari nasabah suatu kantor cabang
yang melakukan penarikan atau penyetoran di kantor cabang lain namun masih
dalam satu bank. Yang berhubungan dengan timbulnya RAK antar kantor
cabang ini sebagai berikut :
➢ RAK berasal dari transaksi dari kantor cabang yang mengkredit atau
mendebet kantor cabang lainnya sehubungan dengan adanya transaksi
nasabah suatu kantor cabang berupapenarikan atau penyetoran
dananya di kantor cabang yang lain.
➢ Transaksi ini dimungkinkan terjadi apabila kondisi jaringan komunikasi
sesama kantorcabang bank harus on line, sehingga transaksi dapat real
time dan langsung mengkredit atau mendebet rekening nasabah.
➢ Sistem akuntansi perbankan biasanya sudah diset dengan
mempergunakan pos perantara dengan Buku Besar "Rekening Antar
Kantor" (RAK) baik dalam valuta rupiah maupundalam valuta asing yang
berfungsi sebagai rekening sistem online real time.
23
➢ Posting transaksi dilakukan oleh teller di kantor cabang yang didatangi
oleh nasabah,sedangkan jurnal di kantor bank pemilik rekening nasabah
dilakukan oleh sistem komputer secara otomatis dan kantor cabang
pemilik rekening nasabah hanya pasif menerima informasi transaksi
dari report harian yang dicetak.
➢ Saldo masing-masing buku besar "Rekening Antar Kantor" (RAK) dari
masing-masing kantor cabang bank akan bersaldo nihil ketika pembuatan
laporan keuangan konsolidasi (gabungan) pada akhir bulan.
24
bersaldo kredit berarti memiliki "piutang" dan sebaliknya apabila
RAK bersaldo debet berarti memiliki hutang.
Transaksi Bank hendaknya dilihat dari pihak bank dan jangan seperti biasanya
kita melihatnya dari pihak perusahaan. Jadi setoran dari nasabah diposting di
bank dengan kredit dan penarikan nasabah dari rekeningnya di bank
diposting oleh bank dengan debet karena mengurangi saldo uang yang ada
direkeningnya.
Penarikan dan penyetoran dana dari atau ke rekening nasabah dapat dilakukan
dengan mempergunakan : Cek, Bilyet Giro, Slip pemindah bukuan, Slip penarikan
tunai, Kartu ATM, Kartu debit, Kartu kredit, dan alat lainnya seperti HP atau
Laptop. Namun demikian transaksi tersebut dapat dilakukan apabila kondisi
sistem pada saat on line sedangkan apabila sistem tidak dalam kondisi on line
maka tidak dapat dilakukan.
25
1.10.1 Asal Transaksi
Transaksi buku besar akan tampak pada transaksi buku besar (general ledger)
secara gabunganrekening buku besar giro dan tabungan dengan pos lawan
masing-masing akun buku besarnya. Dengan demikian setiap ada transaksi di
rekening maka akan ada pula transaksi di general ledgernya sehingga saldo
antara general ledger dan buku tambahannya (rekening) selalu sama. Jurnal
yang dihasilkan atas transaksi-transaksi tersebut diatas akan dilakukan otomatis
26
oleh sistem perbankan.
27
Kliring merupakan jasa bank untuk melakukan penagihan atau pembayaran atas
transaksi keuangan yang terjadi dalam perdagangan para nasabahnya dalam satu
wilayah kerja Bank Indonesia.Sesuai dengan program kerja Bank Indonesia, maka
kliring akan dilakukan secara nasional diseluruh wilayah Indonesia yang
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
Transaksi kliring merupakan transaksi yang perlu penangan khusus bagi bank. Hal
ini disebabkan keunikan dari jenis transaksi ini yaitu tidak semata hanya
melibatkan nasabah saja namun juga melibatkan pihak-pihak bank lain dan Bank
Indonesia.
28
➢ Posting setoran kliring pertama (pagi hari) belum efektifmasukke rekening
jika belum diketahui hasilnya. Sedangkan hasilnya ditolak atau tidak oleh
bank penerima baru diketahui pada siang harinya.
29
Contoh mekanisme dalam transaksi kliring dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Keterangan :
1) PT. A mengadakan transaksi bisnis dengan PT. B
2) PT. A membayar transaksinya dengan membuka Bilyet Giro Bank ABC dimana dia berbankir.
3) PT. B menerima Bilyet Giro Bank ABC sebagai pembayaran dari transaksi bisnisnya dengan PT. A dan
kemudian datang ke Bank Mandiri untuk dikliringkan dan hasilnya dimasukkan ke rekening
gironya
4) Bank Mandiri niengkhringkan BG Bank ABC ke Bank Indonesia
5) Bank Indonesia meneruskan BG tersebut ke Bank ABC dengan mendebet rekening Gironya di BI
6) Bank ABC meneruskan BG tersebut ke PT. A dengan mendebet rekenin g gironya
7) Bank ABC dan Bank Mandiri membuat perhitungan menang/kalah kliring ke Bank Indonesia
8) Karena tidak ada tolakan, Bank Mandiri tnengkredit rekening giro PT. B
30
lebih lambat dibandingkan tindakan intervensi langsung yang hasilnya lebih cepat.
Transaksi dalam mata uang asing (foreign currencies) hanya dapat dilakukan
bagi bank yang telah memperoleh ijin operasional sebagai bank devisa. Transaksi
ini berasal dari transaksi perbankan berupa jual-beli bank notes (uang kartal)
atau jual-beli valuta asing (uang giral) seperti produk :
• Simpanan : giro, tabungan, deposito
• Jual beli uang asing
• Ekspor - Impor
• Transfer
Pengertian jual beli dalam valuta asing tidak berarti hanya dalam arti fisik uang
diserahkan dari penjual kepada pembeli, namun juga jumlah uang yang
diserahk dengan melalui transaksi antar rekening di kantor cabang bank atau
bankkorespondenny Untuk transaksi uang kertas asing, kurs (nilai tukar) yang
digunakan adalah kurs ba notes atau spot rates, sedangkan untuk transaksi
valuta asing atau transaksi spot, ku yang digunakan adalah kurs devisa umum
(DU) yang dikeluarkan oleh Bank Indones Umumnya uang asing yang sering
diperdagangkan adalah mata uang yang termasuk dalam golongan comvertible
currencies seperti : ►
31
1.12.1 Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
Menurut PAPI Revisi 2008, metode pencatatan transaksi mata uang asing adalah
sebagai be_rilcut :
uang asing
➢ Penjabaran (revaluasi) saldo rekening mata uang asing dilakukan
32
➢ Penjurnalan menggunakan pos rekening perantara
➢ Penjabaran (revaluasi) saldo rekening mata uang asing
dilakukan melalui rekening perantara mata uang asing.
Penjabaran ekuivalen rupiah dari rekening rekening tersebut
hanya dilakukan dalam rangka pelaporan neraca
➢ Pencatatan biaya dan pendapatan mata uang asing dilakukan
sebagai berikut:
Dalam transaksi valuta asing hal-hal yang perlu diketahui antara lain
sebagai berikut:
33
transaksi non tunai yaitu uang giral yang berasal dar jual beli
valuta asing(JBVA ).
Rekening general ledger yang dipakai dalam buku ini untuk transaksi
bank notes (tunai) adalah rekening perantara aset "Jual Beli Uang
Kertas Asing" dalam valuta rupiah dan untuk valuta asing rekening
perantara "Rekening Uang Kertas Asing" (kredit) dan unt transaksi
valas non tunai adalah "Jual Beli Devisa Umum" untuk rupiah dan dalam
valu asing "Rekening Devisa Umum".
Jadi tiap terjadi transaksi uang tunai valas akan merujuk kepada general
ledger pos law "Rekening Uang Kertas Asing" atau transaksi non tunai
rekening "Rekening Devisa Umum Jurnal yang berkaitan dengan
transaksi valuta asing dan transaksi bank notes dapat dilih pada contoh
jurnal jual beli valas dihawah ini.
Keuntungan dari jual-beli bank notes atau jual-beli valuta asing
berasal dari selisih ku pada saat terjadinya transaksi, dan pada akhir
bulan dihitung oleh sistem komputer seca kumulatif dari saldo jumlah
akun buku besar "Rekening Uang Kertas Asing" dan "Rekeni Devisa
Umum" atas dasar kurs akhir bulan(NTR).
Sehingga akhirnya masing-masing buku besar tersebut akan bersaldo
nihil dan kemudi akan muncul keuntungan kalau bersaldo kredit atau
kerugian kalau bersaldo debet d transaksi tersebut yang dimasukkan
kedalam buku besar "POL Laba Rugi kurs FX D atau UKA"
Jika kantor cabang tidak memiliki persediaan (stock) valuta Dollar atau
valuta asing lain maka harus membeli dahulu stock valuta asingnya ke
Kantor Pusatnya dengan memakai rekening perantara "Rekening Antar
Kantor" dalam valuta asing.
Ringkasan
Akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian dari kejadian yang
bersifat keuangan yang memungkinkan pembuatan kebijakan dan keputusan
oleh pemakainya.
Dalam persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan
34
kewajiban. Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. Hak ini ada karena
telah timbul kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank, harus
diikuti peningkatan hak atau asset.
Latihan Soal
1. Buatlah persamaan dasar akuntansi dengan studi kasus dibawah ini:
➢ Setoran Tunai untuk modal awal PT. Faustine sebesar Rp. 20.000.000,-
➢ PT. Faustine mendapat pinjaman bank sebesar Rp 50.000.000,-
➢ PT. Faustine membeli barang dagangan dengan utang dagang kepada
suplier sebesar Rp 25.000.000,-
➢ PT. Faustine menjual barang dagangan sebesar Rp 30.000.000,-
➢ PT. Faustine membayar gaji pegawai sebesar Rp 10.000.000,-
2. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak yang berkepentingan. Siapakah pihak
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut?
3. Apakah fungsi dari buku besar dan buku pembantu / tambahan dalam suatu
sistem informasi akuntansi bank?
4. Jenis uang apa saja yang sering diperdagangkan atau yang termasuk dalam
golongan comvertible currencies?
5. Kurs atau nilai tukar dikeluarkan oleh bank Indonesia, jelaskan jenis kurs yang
ada di Indonesia dan penggunaannya?
35