Materi Audit Bab 23 Week 12
Materi Audit Bab 23 Week 12
Kas merupakan satu-satunya akun yang dimasukkan dalam setiap siklus kecuali
persediaan dan pergudangan. Sebagai contoh, jika pemahaman auditor mengenai
pengendalian internal dan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran menyebabkannya yakin untuk
mengurangi penilaian risiko pengendalian serendah mungkin, auditor dapat mengurangi
pengujian atas rincian saldo akhir kas. Akan tetapi, jika auditor menyimpulkan bahwa
penilaian risiko pengendalian harus lebih tinggi, pengujian akhir tahun yang ekstensif
mungkin diperlukan.
Kas merupakan hal yang penting karena kerentanannya terhadap pencurian, dan
kas juga dapat salah saji secara signifikan. Instrumen keuangan, yang meliputi investasi
dalam sekuritas utang dan ekuitas serta instrumen derivatif, bervariasi secara signifikan
pada masing-masing klien, mulai dari persentase aset yang kecil untuk perusahaan
manufaktur hingga persentase aset yang besar untuk institusi keuangan.
1
2) Akun Imprest.
Jenis akun imprest yang berbeda terdiri dari satu rekening bank untuk penerimaan
dan satu untuk pengeluaran. Mungkin terdapat beberapa rekening semacam itu di
perusahaan untuk divisi yang berbeda. Semua penerimaan disetorkan dalam akun
imprest, dan totalnya ditransfer ke akun umum secara periodik. Akun pengeluaran
ini ditetapkan atas dasar imprest, tetapi dengan cara yang berbeda dari akun
penggajian imprest.
5) Ekuivalen kas.
Bersifat jangka pendek dan sangat likuid. Hal tersebut termasuk deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan dana pasar uang. Ekuivalen kas, yang dapat
sangat material, dicantumkan dalam laporan keuangan sebagai bagian dari akun
kas hanya jika ekuivalen kas tersebut merupakan investasi jangka pendek yang
siap dikonversi menjadi sejumlah kas tertentu, dan terdapat risiko perubahan nilai
yang tidak signifikan akibat perubahan tingkat suku bunga.
2
6) Instrumen keuangan.
Akun instrumen keuangan mencakup investasi dalam sekuritas yang dapat
diperdagangkan seperti sekuritas utang dan ekuitas, instrumen derivatif, dan
aktivitas lindung-nilai (hedging). Investasi dalam instrumen keuangan dapat
diklasifikasikan sebagai sekuritas perdagangan, sekuritas yang tersedia untuk
dijual, atau sekuritas yang ditahan hingga jatuh tempo (held-to-maturity),
sedangkan instrumen derivatif dapat diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban,
sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Pembahasan singkat mengenai hubungan antara kas di bank dan siklus transaksi
lainnya memiliki peran ganda:
1) Hal tersebut menunjukkan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus
transaksi dalam audit kas.
2) Hal tersebut membantu kita memahami lebih lanjut tentang integrasi berbagai
siklus transaksi.
3
Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi
saldo pada laporan bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi
apakah kas yang tercatat di buku besar umum merefleksikan dengan benar semua
transaksi kas yang terjadi selama tahun berjalan. Sebagai contoh, masing-masing dari
salah saji berikut akhirnya menghasilkan pembayaran yang tidak tepat atau kegagalan
untuk menerima kas, tetapi biasanya tidak ada yang akan ditemukan sebagai bagian dari
audit rekonsiliasi bank:
Kegagalan menagih pelanggan
Penggelapan kas dengan memotng penerimaan kas dari pelanggan sebelum
penerimaan itu dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih
Salinan pembayaran faktur vendor
Pembayaran yang tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi pejabat.
Pembiayaan bahan baku yang tidak diterima
Pembayaran kepad akaryawan untuk jam kerja yang lebih besar dari yang dia
kerjakan
Pembayaran bunga kepada pihak terkait dalam jumlah yang melampaui tingkat
yang berlaku.
Seluruh jenis salah saji yang berbeda itu umumnya ditemukan sebagai bagian dari
pengujian rekonsiliasi bank, hal itu termasuk:
Kegagalan memasukkan cek yang belum dikliring oleh bank pada daftar cek yang
beredar, walaupun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
Kas yang diterima oleh klien setelah tanggal neraca tetapi dicatatat sebagai
penerimaan kas pada tahun berjalan.
Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke
bank pada bulan yang sama, dan dicantumkan dalam rekonsiliasi bank sebagai
setoran dalam perjalanan.
Pembayaran wesel bayar yang didebet langsung ke saldo bank oleh bank, tetapi
belum dimasukkan dalam catatan klien.
4
3. AUDIT AKUN KAS UMUM
Dalam mengkaji saldo akhir tahun pada akun kas umum, auditor harus
mengakumulasi bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi apakah kas, seperti
yang tercantum dalam neraca telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan
secara layak sesuai dengan lima dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo yang digunaka untuk semua pengujian atas rincain saldo (eksistensi,
kelengkapan, keakuratan, pisah batas, dan detail tie in).
Metodologi untuk mengaudit kas akhir tahun pada intinya sama dengan yang
digunakan untuk semua akun neraca lainnya.
5
dapat merekonsiliasi kas setiap hari dengan catatan perbankan online. Jika
suatu perusahaan menunda penyiapan reknsiliasi bank dalam periode yang
lama, nilai pengendalian akan berkurang dan mungkin mempengaruhi
penilaian risiko pengendalian kas oleh auditor. Rekonsiliasi independen
memberikan memberkan kesempatan bagi verifikasi internal atas transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas. Rekonsiliasi bank yang cermat oleh personil
klien yang kompeten meliputi tindakan-tindakan berikut :
6
4) Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian serta Pengujian
Substantif atas transaksi.
Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lain kecuali persediaan dan
pergudangan, ada banyak sekali transaksi yang mempengaruhi kas.
7
Pentingnya konfirmasi bank dalam audit melampaui verifikasi atas saldo
kas aktual. Biasanya, bank mengkonfirmasi informasi tentang pinjaman dan
saldo bank pada formulir yang sama.
Setelah auditor menerima konfirmasi bank yang lengkap, saldo akun bank
yang telah dikonfirmasi oleh bank harus ditelusuri jumlah yang dinyatakan
pada rekonsiliasi bank. Demikian juga, semua informas lain mengeni
rekonsiliasi harus ditelusuri ke skedul audit yang relavan. Jika konfirmasi
bank tidak sama dengan skedul audit, auditor harus menyelidiki perbedaan
tersebut.
8
item rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank akhir tahun klien dengan bukti yang
tidak dapat diakses oleh klien. Untuk memenui tujuan ini, auditor meminta
klien untuk meminta bank mengirimkan laporan periode parsial, atau akses
digital ke informasi 7 hingga 10 hari setelah tanggal neraca langsung ke
auditor.
a. Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran, dan
memo kredit.
b. Memverifiksi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika total
footing digunakan
c. Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan bahwa
hal itu telah dibatalkan oleh bank pada periode yang benar dan tidak
memasukkan penghapusan atau perubahan.
9
Dalam memverifikasi reknsiliasi, auditor menggunakan informasi
yang ada dari laporan pisah batas bank untuk memverifikasi item
kelayakan yang direkonsiliasi. Verifikasi atas rekonsiliasi yang dilakukan
auditor melibatkan prosedur :
c. Menelusuri cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan
dimasukkan ke laporan pisah batas bank ke dafatr cek yang beredar
pada rekonsiliasi bank dan ke jurnal pengeluaran kas pada periode itu
atau periode periode sebelum tanggal neracadan dimasukkan ke dalam
jurnal pengeluaran kas juga harus dimasukkan ke daftar cek yang
beredar jika belum di kliring sebelum tanggal neraca. Demikian juga
jika cek sudah di kliring oleh bank sebelum tangga neraca, cek itu
tidak boleh berada dalam rekonsiliasi bank.
10
f. Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank
dan rekonsiliasi bank. Hal tersebut termasuk item seperti beban jasa
bank, kesalahan dan koreksi bank, dan transaksi yang belum tercatat
didebet atau dikredit secara langsung ke akun bank oleh bank. Item
yang direkonsiliasi harus diselidiki untuk memastikan bahwa item itu
telah diperlakukan secara tepat oleh klien.
Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan terjadinya
kecurangan. Auditor harus memperluas prosedur audit kas akhir tahun untuk
menentukan kemungkinan adanya kecurangan yang material apabila pengendalian
internal tidak memadai, terutama pemisahan tugas yang tidak tepat antara
penanganan kas dan pencatatan kas transaksi kas dalam catatan akuntansi serta tidak
adanya rekonsiliasi bank bulanan yang disiapkan secara independen.
Ketika secara khusus menguji kecurangan, auditor harus ingat bahwa prosedur
audit selain pengujian atas rincian saldo kas juga dapat bermanfaat. Prosedur yang
dapat mengungkapkan kecurangna dalam bidang pemerimaan kas termasuk :
c. Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak
biasa
11
e. Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta kas
yang mengandung kecurangan.
Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan dengan
sengaja, makaa tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank
akhir tahun. Prosedur ini memverifikasi apakah semua transaksi yang
dicantumkan dalam jurnal selama beberapa bulan terakhir tahun berjalan telah
dimasukkan dalam atau dikeluarakan dari rekonsiliasi bank secara benar, dan
memverifikasi apakah semua item dalam rekonsiliasi bank telah dicantumkan
secara benar. Kelemahan pengendalian internal yang material dan akhir tahun
klien. Dengan menggunakan pendekatan umum auditor:
12
2) Bukti Kas.
1. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada awal
periode bukti kas.
2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan
penerimaan yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode
tertentu.
3. Merekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan
oleh bank dengan yang dicatat dijurnal pengeluaran kas selama periode
tertentu.
4. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum pada
akhir periode bukti kas.
Bukti kas dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih bulan interim, setahun,
atau bulan terakhir dari suatu tahun. Auditor berfokus pada merekonsiliasi
jumlah yang dicatat dalam pembukuan dengan jumlah yang dimasukkan
dalam laporan bank.
13
dengan rekening bank dan dengan rekonsiliasi bank. Akan tetapi, bukti
pengeluaran kas tidak efektif untuk mengungkapkan cek yang ditulis dalam
jumlah yang tidak sesuai, vek palsu, atau salah saji lainnya di mana jumlah
dolar yang muncul dalam catatan pengeluaran kas tidak benar. Demikian
juga, bukti penerimaan kas tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan
pencurian kas atau pencatatan dan penyetoran jumlah kas yang tidak tepat.
Para penggelap uang baisanya menutupi pencurian kas dengan praktik yang
dikenal sebagai kiting:
mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dan mencatat transaksi
tersebut dengan tidak benar. Dalam melakukan transfer tersebut, penggelap
uang memastikan bahwa cek disimpan dalam pada saat-saat terakhir
sehingga tidak diklirirng oleh pertama hingga akhir periode.
14
Tanggal pencatatan pengeluaran dan pnerimaan dari setiap transfer
harus berada dalam tahun fiskal yang sama.
Jika penerimaan kas dicatat di tahun fiskal saat ini dan pengeluaran di
tahun fiskal berikutnya, mungkin terdapat usaha untuk menutupi
kekuranagn kas.
15
5. AUDIT ATAS AKUN INSTRUMEN KEUANGAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo
bagi akun istrumen keuangan
16
Transaksi instrument keuangan dicatat Memeriksa transaksi tertentu
dalam periode yang tepat ( pisah batas ) mendekati akhir tahun dan
nasihat broker terkait untuk
menentukan apakah hal itu dicatat
paada periode yang sesuai
Instrumen keuangan yang tercantum dalam Menverivikasi harga pasar yang
skedul aktivitas investasi pada akhir tahun ditetapkan
telah dinyatakan pada jumlah yang tepat Menguju klasifikasi manajemen
sesuai dengan standar akuntansi (Nilai Menguji asumsi manajemen
realisasi ) terkait dengan penilaian
Mempertimbangkan penggunaan
jasa spesialis untuk menguji
estimasi nilai wajar
Mempertimbangkan apakah
diperlukan penurunan nilai
kerugian
Entitas memiliki ha katas instrument Memeriksa dokumen dan kontrak
keuangan yang tercantum dalam skedul yang mendasari
aktivitas investasi ( hak ) Mengkonfirmasi syarat syarat
signifikan dengan pihak terkait
dalam kontrak derivative
Meriview notulen rapat dewan
untuk menentukan apakah ada
sekuritas yang digadaikan sebagai
agunan
17
1) Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi instrument keuangan.
(tahap I).
Resiko bisnis yang terkait dengan instrumen keuangan akan bervariasi
tergantung pada signifikansi dan agresivitas aktifitas investasi perusahaan.
Resiko yang lebih tinggi akan ditanggung oleh perusahaan yang berinvestasi
dalam sekuritas yang kurang liquid atau instrument keuangan derivative, dan
jika proporsi investasi lebih besar dari total asset. Perusahaan jasa keuangan
akan menanggung risiko yang lebih besar akibat minimnya volume aktivitas dan
jenis instrument yang di perdagangkan.
18
4) Merancang dan melaksanakan pengujian pengandalian dan pengujian
substantive atas transaksi (tahap II)
Pengujian transaksi yang akan dilakukan terkait dengan instrument keuangan
meliputi pengujian pembelian dan penjualan sekuritas serta derivative atau
penyelesaian transaksi hedging atau lindung nilai, keuntungan atau kerugian yg
terkait, serta bunga dan pendapatann dividend. Biasanya auditor mengandalkan
laporan dan saran broker dari menejer investasi untuk menguji pembelian dan
penjualan selama pengendalian dianggap efektif, menelusuri pembayaran atau
hasil ke pengeluaran atau penerimaan kas, kemudian menguji keakuraratan
matematis keuntungan dan kerugian. Pendapatan bungga dapat dihitung ulang,
sementara dividend dapat dihitung ulang dan dibandingkan dengan sumber
publik seperti catatan dividend standar and poor’s.
19
memastikan bahwa manajemen tidak berupaya menutupi kekurangan kas dan
menghitung ganda kas.
Pengujian yang berkaitan dengan nilai realisasi dan bervariasi untuk jenis
sekuritas dan standar akuntansi yang terkait. Auditor harus menguji kelayakan
dan ketetapan asumsi serta model yang digunakan oleh manajemen ketika
menentukan estimasi nilai wajar. Jika auditor memilih menggunakan spesialis
untuk menguji estimasi nilai wajar, standar auditing mengharuskan auditor
menentukan apakah spesialis tersebut objektif dan memenuhi kualifikasi, selain
harus memahami metode yang digunakan olrh spesialis untuk menentukan nilai
wajar.
20