Anda di halaman 1dari 36

BUKU PANDUAN

PRAKTIK KLINIK PROFESI NERS


MANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh

TIM MANAJEMEN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah Nya kami dapat menyusun buku panduan praktik klinik Manajemen Keperawatan
yang sangat dibutuhkan bagi mahasiswa dalam upaya memperlancar proses upaya
pencapaian program pembelajaran.

Dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun dapat menambah wawasan untuk penyempurnaan kurikulum Program
Profesi Keperawatan ITKES Wiyata Husada Samarinda.

Akhirnya diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu
penyusunan kurikulum ini. Mudah-mudahan buku panduan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, dan dapat meningkatkan kualitas SDM di lingkungan civitas akademika ITKES Wiyata
Husada Samarinda.

Samarinda, Juni 2020

Rusdi, S.Kep, Ns, M.Kep

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii


BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Informasi Umum ………………………………………….. 1
BAB II CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI. 2
A. Capaian Pembelajaran …………………………………. 2
B. Kompetensi ………………………………………………….. 3
C. Metode Pembelajaran ………………………………….. 7
BAB III METODE DAN TATA TERTIB ……………………….. 8
A. Metode …………………………………………………………. 8
B. Tata Tertib …………………………………………………… 8
C. Lahan Praktik ………………………………………………. 12
D. Pembimbing ………………………………………………… 12
BAB IV EVALUASI ……………………………………………………. 13
Lampiran

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Informasi Umum

Buku ini merupakan buku panduan mahasiswa atau praktisi keperawatan dalam
melaksanakan praktek manajemen keperawatan di ruang rawat. Buku pedoman praktek
keperawatan ini pada awalnya dibuat sebagai pedoman yang digunakan untuk kurikulum

Program Pendidikan Ners tahap Profesi pada program studi ilmu keperawatan, namun pada
dasarnya buku ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa keperawatan lainnya
atau perawat di rumah sakit yang akan mendapat tanggung jawab sebagai manajer
keperawatan di ruang rawat.
Pelaksanaan praktek kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat
mengacu pada bidang keilmuan manajemen dengan beban studi 4 SKS. Dalam melaksanakan
praktek manajemen keperawatan menekankan pada penerapan konsep-konsep dan prinsip
kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata.
Bentuk pengalaman belajar dengan praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya
pada keperawatan klinik dalam praktek profesi.

1
BAB II

CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI

A. Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa mampu:

a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.


b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan secara
berkelompok.
e. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok.
f. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim.
g. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya.
h. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya.
i. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.
j. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan.
k. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien.

B. Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan untuk mencapai tujuan khusus tersebut diatas meliputi:
1. Pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan asuhan keperawatan secara
professional pada tingkat unit/ruang rawat (Metode penugasan tim atau PN/Primary
nurse)

2
2. Berperan sebagai agen pembaharu dan model peran dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan dan pengelolaan asuhan keperawatan

Uraian kompetensi 1:
Tahapan proses Peran kepala Ruangan / Peran
NO Peran Ketua Tim/PN
keperawatan Ka. ru Pelaksana
1 Pengkajian Mengidentifikasi masalah Mengidentifikasi
mengidentifikasi masalah terkait fungsi-fungsi maslah terkait
terkait fungsi-2 manajemen fungsi-fungsi
manajemen manajemen
2 Perencanaan
- Fungsi perencanaan • Menunjuk ka tim • Bersama karu • Bersama katim
- Fungsi ketenagaan • Mengikuti serah terima mengadakan mengikuti
klien serah terima overan dinas
• Mengidentifikasi tk. tugas • Melaksanakan
Ketergantungan • Bersama karu pembagian tugas
• Mengidentifikasi jumlah melakukan yang diberikan
pembagaian tugas kqatim
perawat yang dibutuhkan
berdasrkan aktifitas dan • Menyusun • Melaksanakan
kebutuhan klien rencana asuhan rencana asuhan
• Merencanakan strategi keperawatan keperawatan
pelaksanaan keperawatan • Mengidentifikasi • Mengikuti ronde
• Merencanakan logistic kesiapan keperawatan
ruangan/fasilitas ruangan keperluan untuk bersama katim &
melaksanakan kepala ruangan
• Melakukan asuhan
pendokumentasian keperawatan
• Melakukan ronde
keperawatan
bersama kepala
ruangan
• Mengorientasikan
klien baru pada
lingkungan
• Melakukan
pelaporan dan
pendokumentasian
rencana
keperawtan dan
lemba kerja
3 Implementasi
Fungsi pengorganisasian • Merupakan system • Menjelaskan • Melaksanakan
penugasan tujuan tugas sesuai
• Menjelaskan rincian tugas pengorganisasian system
ketua tim tim keperawatan penugasan yang
• Menjelaskan rentang • Membagi diberikan oleh
pekerjaan sesuai katim
kendali di ruang rawat
• Mengatur & tingkat • Melaksanakan
mengendalikan tenaga ketergantungan asuhan
keperawatan di ruang pasien keperawatan

3
rawat • Membuat rincian sesuai rencana
• Mengatur & tugas anggota keperawatan
mengendalikan logistic tim dalam • Melaksanakan
ruangan/fasilitas pemberian askep tugas yang
• Mengatur & • Mampu didelegasikan
mengendalikan situasi mengkoordinasi oleh katim dan
lahan praktek pekerjaan yang mempertanggun
• Mendelegasikan tugas harus dilakukan gjawabkannya
kepada ketua tim bersama tim • Melakukan
• Melakukan pelaporan dan kesehatan lain pelaporan dan
pendokumentasian • Megatur waktu pendokumentasi
istirahat untuk an tindakan
anggota tim keperawatan
• Mendelegasikan
pelaksanaan
proses asuhan
keperawatan pada
anggota tim
• Melakukan
pelaporan dan
pendokumentasian
Fungsi pengarahan • Memberikan pengarahan • Memberikan • Menerima
kepada ketua tim pengarahan bimbingan
• Memberikan motivasi kepada anggota pengarahan, dan
dalam meningkatkan tim memberikan
pengetahuan • Memberikan umpan balik
keterampilan & sikap bimbingan pada kepada katim
anggota tim anggota tim
• Member pujian pada • Memberikan
anggota tim yg informasi yang
melaksanakan tugas berhubungan
dengan baik dengan aspek
• Membimbing bawahan • Mengawasi proses
• Meningkatkan kolaborasi pemberian askep
dengan anggota tim • Melibatkan
• Melakukan supervise anggota tim dari
• Memberikan informasi awal s/d akhir
kegiatan
tentang hal-hal yang
berhubungan pelayanan • Memberikan
keperawatan di ruang pujian dan
rawat motivasi pada
• Melakukan pelaporan dan anggota tim
pendokumentasian • Melakukan
pelaporan dan
pendokumentasian
4 Evaluasi
Fungsi pengendalian • Mengevaluasi kinerja • Mengevaluasi • Mengevaluasi
katim asuhan asuhan
• Memberikan umpan balik keperawatan keperawatan
pada kinerja katim • Memberikan • Memberikan
• Mengatasi maslah di umpan balik pada umpan balik
pelaksana pada

4
ruang rawat & • Memperhatikan pelaksanaan
menetapkan tindak lanjut aspek legal & etik askep.
• Memperhatikan aspek • Melakukan • Memperhatikan
legal & etik keperawatan pelaporan dan aspek legal &
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian etik
pendokumentasian • Melakukan
pelaporan dan
pendokumentasi
an

Uraian Komptensi 2: Sebagai Agen Pembaharu

MINGGU
NO TAHAP KEGIATAN
I II III IV V
1 Kontrak kegiatan antara pembimbing & mahasiswa X
2 Mengidentifikasi Permasalahan fungsi manajemen ruang X
rawat: Pengkajian masalah (observasi, wawancara,
kuisioner)
3 Analisa data X X
4 Presentasi Data Pengkajian Manajemen* X X
5 Perencanaan pemecahan masalah & implementasi awal X
6 Evaluasi proses X X
7 Presentasi/seminar di ruang rawat* X X
CATATAN:
(*)

• Kegiatan dilakukan dalam kelompok, penanggung jawab ditetapkan oleh kelompok


• Presentasi dilaksanakan di ruang tempat praktek, dihadiri, kepala ruangan, perawat
ruangan, pengawas
• Presentasi dilaksanakan pada hari terakhir minggu ke I/II dan V
C. Metoda pembelajaran.
1. Pre dan post conference.
2. Diskusi kasus.
3. Case report dan overan dinas.
4. Pendelegasian kewenangan bertahap.
5. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini.
6. Problem solving for better health (PSBH).
7. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

5
BAB III

METODE DAN TATA TERTIB

A. Metode Pelakasanan

Metode pelaksanaan dan tata tertib pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan ruang rawat dilaksanakan dalam 5 minggu dengan menggunakan metode
penugasan Tim atau Pimary Nursing

2. Pelaksanaan dalam 6 hari kerja: Senin sampai Sabtu dengan rincian:


Mahasiswa Dinas Pagi : 07.30-14.30
Mahasiswa Dinas Sore : 14.30-21.30
Mahasiswa Dinas Malam : 21.00-07.00
CATATAN:
Mahasiwa wajib hadir 100%, dan diwajibkan mengganti hari dengan sepengetahuan
pembimbing.
B. Tata Tertib

1. Tata tertib dan Sanksi

a. Setiap mahasiswa menghubungi pembimbing klinik sebelum praktik.


b. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik profesi harus melaporkan ketidakhadiran

pada pembimbing klinik atau koordinator praktik profesi; apabila sakit harus harus
disertai surat keterangan sakit dari dokter han harus mengganti hari praktik atas
persetujuan pembimbing praktik profesi.
c. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktik tanpa ijin dari
pembimbing praktik atau yang mewakili.
d. Ijin untuk tidak masuk praktik profesi hanya diberikan oleh pembimbing klinik
dengan sepengetahuan koordinator praktik
1) Ijin yang diberikan berkaitan dengan (sakit, berkabung, menikah) untuk
keluarga inti termasuk mertua, nenek kandung.
2) Diluar ketentuan ini dianggap absent.

6
e. Sakit lebih dari 1 hari harus disertai surat sakit.
f. Sakit dirawat lebih dari 50% jumlah praktik satu periode dianggap gagal.
g. Bila absen lebih dari 10% ketidakhadiran selama periode praktik), maka dianggap

gagal dalam mengikuti praktik profesi dan pengulangan bersamaan dengan

periode angkatan berikutnya.

h. Pergantian hari praktik harus diketahui oleh pembimbing praktik dan koordinator
praktik profesi.

2. Disiplin

a. Mahasiswa datang 10 menit sebelum praktik di mulai dan wajib mengisi daftar hadir
praktik.

b. Menggunakan jam istirahat dengan tepat, secara bergantian dan memberitahukan


kepada pembimbing praktik sebelum dan sesudah istirahat.
c. Mahasiswa wajib memberitahukan kepada pembimbing praktik dan perawat ruangan
bila akan pulang.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan prosedur. Membaca rekam medis
pasien sesuai dengan keperluan dan mengembalikan ke tempat semula.

e. Sangat tidak diperkenankan peserta didik mengambil gambar/ foto selama praktik
profesi dan mempublikasikannya. Bila ketahuan akan dikenakan sanksi.
3. Sikap dan Tingkah Laku

a. Berperilaku sopan dan memperhatikan tata susila serta mencegah hubungan yang
kurang harmonis dengan perawat, dokter, karyawan lain, pasien, keluarga serta
pengunjung.
b. Menjaga kebersihan, ketertiban, ketenangandan keamanan baik d unit praktik
maupun diluar unit praktik lingkungan rumah sakit.
c. Bersikap jujur terhadap barang – barang rumah sakit dan milik sesama.
d. Menjaga privasi pasien.

7
4. Seragam

a. Memakai pakaian seragam lengkap dan rapi sesuai ketentuan ITKES Wiyata Husada :
1) Pakaian Seragam, rapih dan bersih. Mengenakan pakaian dalam.
2) Identitas: papan nama dan emblim wajib dipakai selama praktik profesi.
3) Kap (wanita) bersih dan rapih.
b. Sepatu tertututup, bersih. Tidak menggunakan sepatu olahraga.
c. Rambut: bersih dan rapi. Jepit rambut berwarna hitam/ coklat. Untuk putri tidk
melebihi bahu dan yang berambut panjang dijalin rapi dan dinaikkan ke atas. Untuk
pria rambut dipotong maksimal 3 sentimeter (tidak boleh botak).
d. Hanya boleh menggunakan jam tangan yang ada detiknya (warna jam tidak
mencolok), cincin kawin dan giwang kecil.

e. Menggunakan riasan wajah sederhana, wanita menggunakan lipstik warna soft, kuku
tidak boleh panjang dan tidak menggunakan cat kuku.
5. Larangan terhadap mahasiswa

Mahasiswa dilarang:

a. Melakukan tindakan keperawatan tanpa pengawasan pembimbing.


b. Melakukan tindakan yang dapat mengganggu pelayanan.
c. Memberi keterangan atau informasi medik pada pasien/ keluarga.
d. Meninggalkan unit kerja selama jam praktik, kecuali jam istirahat.
e. Membuat keributan dan ikut sertaq dalam keributan yang dapat mengganggu
keamanan, ketertiban dan ketenangan.
f. Meminjam atau membawa pulang alat-alat milik unit praktik, status pasien dan
barang milik pasien.
g. Malakukan hal berikut selama praktik; MEROKOK, MINUM MINUMAN KERAS dan
MABUK.
h. Menggunakan atau memperdagangkan segala jenis obat golongan NAPZA.

i. Membawa sejata tajam dan melakukan tindakan kriminal.

8
C. Lahan Praktek

Lahan praktek yang digunakan meliputi:

Lahan praktek yang digunakan untuk proses belajar mengajar praktek manajemen adalah
ruang rawat inap

D. Pembimbing

Pembimbing adalah seseorang yang menjadi preseptor dalam pelaksanaan praktek


kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Pembimbing berasal dari institusi pendidikan
maupun pembimbing dari rumah sakit serta counterpart lainnya.

9
BAB IV

EVALUASI

Komponen evaluasi pembelajaran meliputi:


1. Kinerja pengelolaan ruang rawat:
a. Sebagai Kepala ruangan/ Karu (1x)…………………………………… 25%
b. Sebagai Ketua tim/katim/PN (1x)………………………………….….. 20%
c. Sebagai Pelaksana (1x) ……………………………………………..… .
15%
2. Laporan pengelolaan ruang rawat:
a. Sebagai Kepala ruangan(1x)………………….………………………... 5%
b. Sebagai Ketua tim/PN (1x)…………..………………………………… 5%

3. Kinerja Project Peran pembaharu ………………………...………………. 15%


4. Makalah Akhir …………………………………………...………………..
10%
5. Presentasi Akhir …………………………………….…………………….
5%
CATATAN:

Evaluasi dilakukan oleh pembimbing dan mahasiwa:

Ø Pembimbing mengevaluasi karu dengan presentase 25%

Ø Pembimbing mengevaluasi katim dengan presentasi 15%, karu mahasiswa mengevaluasi

katim sebesar 5%

Ø Pembimbing mengevaluasi pelaksana sebesar 10% dan katim mahasiswa mengevaluasi


pelaksana sebesar 5%

Ø Pembimbing megevaluasi laporan dan kinerja project sesuai bobot di atas

Ø Laporan karu dan katim dikumpulkan tiap hari setelah praktek hari sebelumnya, laporan
pelaksana langsung pada catatan perawatan. Laporan mulai dinilai pada mg ke 2

10
Ø Laporan Katim yg dinilai adalah termasuk Renpra yang ditulis di catatan perawatan di

RS.

Ø Laporan akhir adalah laporan hasil kinerja project.

11
Lampiran

*Sistematika Laporan akhir

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan Penulisan
c. Manfaat Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III ANALISA SITUASI


a. Analisa Hasil Pengkajian Manajemen ruangan
b. Analisa SWOT/Fish Bone
c. Perumusan masalah
d. Prioritas Masalah
e. Alternatif Penyelesaian masalah
f. Planning Of Action (POA)

BAB IV IMPLEMENTASI
BAB V PEMBAHASAN
a. Kesenjangan teori dan penyelesaian
b. Analisa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA

Penulisan Menggunakan Times New Roman Font 12, Spasi 1,5

12
D. IKHTISAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. TEORI KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Kepemimpinan : adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok


menuju kepada pencapaian tujuan kelompok (Robbin, 1993)

Teori Kepemimpinan
1. The great man theory: beberapa orang dilahirkan untuk memimpin, sementara yang
lain dilahirkan untuk menjadi pengikut
2. Behavioral theory
* Otokrasi: pemimpin memutuskan, orientasi lebih pada tugas, berdasarkan perintah,
kurang inisiatif
* Demokrasi: melibatkan bawahan, orientasi pada tugas, mengutamakan kerja tim,
produktifitasnya tinggi
* Laisse-faire; gaya kepemimpinan santai, acuh tak acuh, pengarahannya kurang,
kebebasan individu, sering menimbulkan frustasi
3. Situasional theory: banyak situasi yang menjadi penentu dalam kepemimpinan

Lingkup Manajemen Keperawatan:


1. Manajemen operasional : plannging, organization, staffing, directing, controlling
2. Manajemen asuhan Keperawatan: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

B. FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

b.1. Perencanaan

Perencanaan:
Keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di
masa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990).

Prasarat perencanaan:
Sederhana, jelas tujuan, hasil yang akan dicapai, berdasarkan kebijakan dan prosedur yang
berlaku, prioritas, pelibatan aktif, praktis, fleksibel, berkesinambungan dan mempunyai
kejelasan metode evaluasi

Dasar perimbangan:
1 W + 1 H : What, When, Why, Who, How

Langkah-langkah dalam perencanaan;


1. Pengumpulan data
2. Analisa lingkungan (Analisa SWOT: Strength, weakness, opportunities, threts)
3. Pengorganisasian data: pilih data yang mendukung dan yang menghambat
4. Menetapkan masalah dan memprioritaskan masalah:

13
Dalam rangka memudahkan penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas,
maka dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah yang
ditemukan. Proses memprioritaskan masalah akan dilakukan dengan pembobotan yang
memperhatikan aspek sebagai berikut :
1. Magnitude(M) : kecenderungan dan seringnya kejadian masalah
2. Severity (S) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Manageable (Mn) : kemungkinan masalah dapat di pecahkan
4. Nursing consern (Nc) : melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat
5. Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya

Aspek – aspek diatas dapat diukur dengan cara yaitu :

1. Magnitude/ Prevalensi Masalah yaitu apabila masalah tersebut lebih banyak


ditemukan (prevalensinya tinggi)
2. Severity/ Akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat yang ditimbulkan suatu
masalah lebih serius
3. Manageable/ Bisa dipecahkan yaitu apabila masalah yang ada diyakini dapat
terpecahkan(menemukan jalan keluar)
4. Nursing consern/ keterlibatan perawat yaitu jika masalah tersebut akan selalu

melibatkan dan memerlukan pertimbangan perawat


5. Affordability/ ketersediaan sumber daya yaitu adanya sumber daya yang mencakup
dana, sarana dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Dengan rentang nilai 1 – 5 yaitu 5= sangat penting, 4 = penting, 3 = cukup
penting, 2 = kurang penting, 1 = sangat kurang penting. Dimana yang menjadi prioritas
adalah masalah dengan jumlah nilai/ skor paling besar. Skor akhir dirumuskan dengan
cara : M x S x Mn xNc x Af.

14
Tabel 2. Daftar Masalah Manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah A. W Sjahranie
Samarinda tahun 2018

No Fungsi Manajemen Masalah


1 Perencanaan

2 Ketenagaan

3 Pengorganisasian

4 Pengarahan

5 Pengendalian

Setelah diidentifikasi masalah-masalah manajemen, selanjutnya dilakukan pembobotan


untuk menentukan prioritas masalah, yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel Prioritas Masalah Manajemen di Rumah Sakit …………….

Pembobotan
No Masalah Total Prioritas
Mg Sv Mn NC Af
1 Perencanaan
5 5 5 5 5 3125 1
2 Ketenagaan 4 5 3 4 5 1200 2
3 Pengorganisasian
4 Pengarahan
5 Pengendalian

Alternative pemecahan masalah dengan menggunakan metode pembobotan


CARL, yaitu : Capability (C) adalah kemampuan kedua belah pihak antara mahasiswa
residensi dan rumah sakit untuk melaksanakan alternative pemecahan masalah;
Accesability (A) artinya kemudahan dalam melaksanakan alternative pemecahan
masalah; Readiness (R) artinya kesiapan dalam melaksanakan alternative pemecahan
masalah dan leverage (L) artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan
masalah. Masing-masing aspek diberikan penilaian dengan rentang 1 sampai dengan 5
dengan pemaknaan : 5 = sangat mampu, 4 = mampu, 3 = cukup mampu, 2 = kurang

15
mampu dan 1 = tidak mampu. Alternatif pemecahan masalah yang diprioritaskan
adalah yang memperoleh nilai total tertinggi sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel Seleksi Alternatif pemecahan masalah yang diprioritaskan menurut metode CARL

No. Alternatif Pemecahan Masalah C A R L Skor

1 5 4 5 5 500

2 3 4 5 4 240

Jenis perencanaan:
1. Perencanaan strategis
2. Perencanaan operasional
3. Perencanaan divisi
4. Perencanaan perencanaan unit

CARA PEMBUATAN POA


No Uraian Tujuan Sasaran Metode Media Dan Waktu PJ
kegiatan
Sosialisasi
supervise
FGD
ketenagaan

b.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian: Koordinasi beberapa aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemnen beberapa aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan. Manajemen mengubah
atau merancang fungsi dan meningkatkan metode yang efisien (Kron, Thora, 1981)
Prinsip pengorganisasian:
1. Rantai komando/Chan of command
2. Unity of command
3. Span of control/rentang kendali
4. Specialization
Aktivitas pengorganisasian;

16
1. Mengembangkan job deskripsi
2. Mengembangkan prosedur
3. Mengembangkan ketenagaan dan time schedules
Struktur organisasi:
1. Hierarchical structure/line structure
2. Free form structure/matrix organization
3. Adhocracy model
C. Ketenagaan
Ketenagaan : anggota organisasi/badan usaha yang memperoleh imbalan

Tujuan manajemen ketenagaan di ruang rawat : mendayagunakan tenaga keperawatan yang


efektif dan produktif yang dapat memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi
pengguna jasa
Perkiraan kebutuhan perawat harus memperhatikan: kategori klien yg dirawat, ratio perawat
dan metode penugasan

Kategori keperawatan klien:


• Keperawatan mandiri/self care: klien memerlukan bantuan minimal dalam melekukan
tindakan keperawatan dan pengobatan
• Keperawatan sebagian/partial care: klien memerlukan bantuan sebagai dalam
tindakan kperawatan dan pengobatan tertentu seperti pemberian obat intravena
• Keperawatan penuh/total care: klien memerlukan bantuan secara penuh dalam
perawatan diri dan memerlukan observasi ketat
• Keperawatan intensive/intensive care: klien memerlukan observasi dan tindakan yang
terus-menerus

Metode Penugasan: adalah cara untuk membagi pekerjaan yang ada di suatu unit perawat
kepada tenaga yang ada di unit tersebut.

Jenis-jenis metode penugasan:


1. Metode fungsional
2. Metode tim
3. Metode primer
4. Metode modular
5. Metode alokasi klien

Perhitungan tenaga:

Rumus Gillies:

∑ jam kept u. psn/hr × rata − rata sensus psn/hr × ∑hr/th


∑ hr/th − hari libur prwt × ∑ jam kerja/hr
∑ jam kept u. psn/th
= = jumlah perawat di suatu unit
∑ jam kerja prwt per th
Catatan:
• Waktu perawat menurut Giilies, 1989

17
1. Waktu perawat langsung:
Self care = ½ × 4 jam = 2 jam
Partial care = ¾ × 4 jam = 3 jam
Total care = 1-1 ½ jam × 4 jam = 4-6 jam
Intensive care = 2 × 4 jam = 8 jam
Rata-rata keperawatan langsung 4-5 jam
2. Waktu keperawatan tak langsung 38 mnt/psn/hr
3. Waktu penyuluhan = 15 mnt/psn/hari
• Rasio perawat ahli: trampil = 55% : 45%
• Proporsi dinas pagi: sore: malam = 47% : 36% : 17%

Rumus Douglas:

∑ perawat = ∑ pasien × derajat ketergantungan

Table ketergantungan pasien:


∑ Minimal care Particial care Total care
pasien Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0.17 0.14 0.07 0.27 0.15 0.10 0.36 0.30 0.20
2 0.34 0.28 0.14 0.54 0.30 0.20 0.72 0.60 0.40

Rumus Depkes 2003

Berdasarkan:
• Tingkat ketrgantungan pasien
• Rata-rata pasien per hari
• Jam keperawatan yang diperlukan/hari/pasien
• Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
• Jam kerja efektif setiap perawat

Cara penghitungan:
1. Hitung jumlah perawat yang harus tersedia

:;<=>? :>< @AB>C>D


a. :>< EAB:> AFAEDGF @AB H?GD
=A

2. Tambahkan dengan factor koreksi hari libur/cuti/hari besar dan tugas-tugas non
keperawatan

b. Less day/hari libur/cuti/hari besar

jumlah hari minggu/th + cuti + hari besar


× hasil A = B
jumlah hari kerja efektif

c. Tugas non keperawatan


jumlah tenaga kepwt + B × 25
=C
100

18
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan
A+B+C

D. Contolling dan Pengarahan

Controlling mempunyai hubungan kuat dengan perencanaan, karena dalam kontrolling kita
mengacu pada tujuan dan prencanaan yang telah dibuat.

Dalam suatu proses controlling/supervise harus mengandung unsur pengarahan, pembimbing


dan pemberian motovasi.

Prinsip controlling:
1. Principle of uniformity: dibentuk di awal sampai dengan akhir
2. Principle of comparison: membandingkan yang direncanakan dengan yang dicapai
3. The principle exception: tidak yang sempurna dari perencanaan, yang penting ada
umpan balik untuk perbaikan.

Controlling dapat dilaksanakan melalui:


1. Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan
2. Pre conference, overran, post conference
3. Ronde keperawatan
4. Mengevaluasi produktifitas berdasarkan gant cart yang telah dibuat
5. Program evaluasi dan pre review
Tipe controlling:
1. Input control
2. Proses control
3. Output control

E. Delegasi
Dalam melaksanakan delegasi kepada staf yang harus digarisbawahi bahwa pemberian
delegasi merupakan pemberian tanggung jawab, yang pada akhirnya yang bersangkutan
harus mempertanggungjawabkan. Dalam memberikan delegasi harus spesifik.

Serah terima atau sering disebut overran merupakan salah satu proses pendelegasian yang
bertujuan melaksanakan rencana keperawatan secara berkesenambungan.
Beberapa hal yang perlu dilaporkan atau didelegasikan saat overran adalh kondisi klien secara
umum. Diagnosa medis, diagnosa keperawatan, tindakan yang telah dilaksanakan, dan
tindakan yang akan dilaksanakan serta evaluasi perkembangan klien.

19
DAFTAR PUSTAKA

Huber, D. (1996). Leadership & nursing care management. Philadelphia: WB. Saunder.

Huston, C.J. (2000). Leadership roles & management function in nursing: Theory and
application. (third edition). Philedelphia:Lippincott.
Kron. (1981). The management of patient care: Putting leadershipskills to work. Toronto:
WB Saunders Co.
Gillies, D.A. (1994). Nursing management: A system approach. (third edition). Philadelphia:
WB. Sunder.
Steve, J. B. (1983). Firstline patient care management. Toronto: The CV Mosby Co. John
willey & son
Swansburg, R.C., & Swansburg R.J. (1999). Introduction management & leadership for nurse
manager. Boston: James & Bartlett Publisher.
Tappen, RN. (1995). Nursing leadership: concepsts & practice. Philadelphia:FA Davidson Co.

20
DAFTAR LAMPIRAN

1 Penilaian kinerja & penampilan sikap manajemen keperawatan pada karu & katim
2 Penilaian kinerja & penampilan pelaksana
3 Penilaian laporan kepala ruangan dan ketua tim
4 Penilaian laporan akhir & presentasi
5 Format penilaian kinerja/projek manajemen
6 Sistematika laporan akhir
7 Lembar kerja harian mahasiswa
8 Komunikasi pembimbing
9 Instrumen evaluasi aktivitas supervisi
10 Pedoman operan
11 Pedoman pre conference
12 Pedoman post conference

21
FORMAT I
Penilaian kinerja & penampilan sikap
Manajemen keperawatan pada karu & katim

No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Ket


1 Melaksanakan tugas sesuai fungsi & perannya:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, evaluasi (lihat form 3, peran tugas
karu & form 4 tugas & peran katim)

2 Kemampuan mengatasi masalah manajemen yg


terjadi
3 Kemampuan memimpin diskusi
4 Datang, pulang tepat waktu & bertanggung jawab

5 Bersikap etis
6 Bertanggung jawab terhadap semua yg dilakukan

7 Taat peraturan & kebijakan termasuk penampilan


fisik
Jumlah nilai
Np = x 100
Total score (28)

Rentang Nilai:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Baik Sekali

Pembimbing/Penguji,

………………………………

22
FORMAT 2
Penilaian Kinerja & Penampilan Perawat Pelaksana

No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Ket


1 Melaksanakan tugas sesuai fungsi &
perannya
2 Kemampuan mengatasi masalah manajemen
yg terjadi
3 Bersikap etis
4 Bertanggung jawab terhadap semua yg
dilakukan
5 Taat peraturan & kebijakan termasuk
penampilan fisik
Jumlah nilai
Np = x
100
Total score (20)

Rentang Nilai :
1. = Kurang
2. = Cukup
3. = Baik
4. = Baik Sekali

Pembimbing/Penguji,

………………………………

CATATAN:
Peran dan fungsi Kepala Ruangan, ketua tim, pelaksana adalah sesuai kompetensi

23
FORMAT 3
Penilaian Laporan Kepala Ruangan Dan Ketua Tim

No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Ket


1 Susunan kalimat & tata bahasa
2 Isi kelengkapan fungsi manajemen
(identifikasi masalah, fungsi perencanaan,
pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan,
pengendalian, evaluasi) / seuai kondisi yang
terjadi
3 Daya analisa
4 Memuat aplikasi teori yang berkaitan
5 Keaslian laporan
6 Ketepatan waktu pengumpulan
Jumlah nilai
Np = x
100
Total score (24)

Rentang Nilai :
1. = Kurang
2. = Cukup
3. = Baik
4. = Baik Sekali

Pembimbing/Penguji,

………………………………

24
FORMAT 4
Penilaian Laporan Akhir & Presentasi
No Aspek Penilaian 1 2 3 4 Ket
1 Penulisan Laporan akhir (sistematika *)
1. Susunan kalimat & tata bahasa
2. Sistematika uraian
3. Substansi:
a. Latar belakang masalah jelas
b. Relevan dengan judul
c. Ketajaman analisa
d. Kesesuaian alternative pemecahan
dengan tujuan penulisan
e. Saran bersifat operasional

2 Presentasi
1. Penyaji mempersiapkan presentasi dg. baik
2. Tujuan dipresentasikan dg. jelas
3. Penyaji menerangkan dg. jelas
4. Penyaji mendorong untuk diskusi dg. baik
5. Pembagian waktu diatur dg. baik
6. Pemakaian alat bantu yg tepat
7. Masalah dianalisa dg. tepat

Jumlah nilai
Np = x 100
Total score (56)

Rentang Nilai:
1. = Kurang 3. = Baik
2. = Cukup 4. = Baik sekali

Pembimbing/Penguji,

………………………………

25
Format Penilaian Kinerja/Projek Manajemen

No Komponen Nilai Keterangan


1 2 3 4
1 Proses identifikasi
masalah
2 Proses perencanaan

3 Proses Implementasi

4 Proses Evaluasi
5 Kerja sama dengan
kelompok
6 Kerja sama dengan
ruangan
Jumlah nilai
Np = x
100
Total score (24)

1. = kurang
2. = cukup
3. = baik
4. = baik sekali

Pembimbing/Penguji,

………………………………

26
LEMBAR KERJA HARIAN MAHASISWA

Tanggal:
Jam datang: Jam pulang:
A.Peran dalam Agen Perubahan
Peran sebagai: Karu/CCM/Katim/Pelaksana(coret yg tdk sesuai)
Peran individu dalam Project hari ini:
Kegiatan yang dilakukan: (tulis & bagaimana hasilnya)
Kegiatan:……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Hasil & evaluasi: …………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……....
B.Peran dalam pengelolaan ruangan
Tanggal:
Peran sebagai: Karu/Katim (coret yg tidak sesuai)
Nama Anggota:

I. Identifikasi masalah hari ini terkait Man, Methode, Money, Machine (5M), (sesuai peran
masing-masing)
Ket: Untuk karu lebih terkait 5 M: jumlah sb.daya, alat, metode, dll secara umum baik secara
kuantitas & kualitas. Untuk katim termasuk

pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada pada catatan perawatan di RS), tingkat
ketergantungan klien ……………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Perencanaan penyelesaian masalah terkait masalah yang ditemukan: (dapat didahului dengan
nalisa SWOT: (termasuk rencana pembagian tugas, rencana kegiatan harian, dan rencana
pemecahan masalah yg ditemukan)

27
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Ket: Untuk katim:tulis renpra klien yang perlu penanganan ekstra, sedangkan renpra lengkap
ditulis pada catatan perawatan di klien/di RS

II. Implementasi, kendala dan penyelesaian: Menggunakan pendekatan fungsi manajemen:


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi, & pengendalian.
…………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Ket: Untuk katim implementasi pelaksanaan renpra yang bermasalah saja yang ditulis.
Implementasi lengkap ada pada catatan perawatan.
III. Evaluasi: terkait hasil dari apa yang telah kita laksanakan …….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………
IV. Pembahasan :
Focus Masalah, penyelesaian, kendala yg muncul (Kaitkan dengan teori-teori manajemen &
kepemimpinan): …………………………

28
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
V. Evaluasi diri: .............................................................................
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………

Mahasiswa Pembimbing

( ) ( )

29
Komunikasi Pembimbing
PROGRAM PAGI
Hari/Tanggal:
Mahasiswa Tdk Hadir & alasan:
Mahasiswa terlambat & alasan:
Karu:
Katim:
CATATAN:
(Hasil preconference, postconference, ronde, perkembangan project, laporan akhir, dll)

Pesan pembimbing berikutnya:

Nama
Jam datang:
Jam pulang:

30
Instrumen Evaluasi Aktivitas Supervisi
Petunjuk
Jawablah pernyataan-penyataan berikut ini dengan member tanda √ pada kolom
masing-masing penyataan pada kolom:
4 jika anda sangat setuju terhadap isi pernyataan
3 jika anda setuju dengan isi pernyataan
2 jika anda tidak setuju isi pernyataan
1 jika anda sangat tidak setuju isi pernyataan

skor
no Criteria
4 3 2 1

1. Supervise disusun secara terjadwal

2. Semua staf menegtahui jadwal supervise yang dilaksanakan

3. Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun staf

4. Supervisor mengorientasikan materi supervise kepada staf yang


disupervisi
5. Supervisor mengakji kinerja setaf sesuai dengan materi supervise

6. Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan memberikan


reinforcement
7. Supervisor mengidentifiasi aspek kinerja yang perlu ditingkatkan oleh staf

8. Supervisor memberikan solusi dan role model bagaimana meningkatkan


kinerja staf
9. Supervisor menjelaskan tindak lanjut superisi yang telah dilaksanakan

10. Supervisor memberikan reinforcement terhadap pencapaian

Sub total

Total

Nilai Aktivitas Supervisi =Total nilai X 100%


40

31
PEDOMAN OPERAN
Waktu kegiatan : Awal pergantian Shif (pukul 07.30, 14.00, 21.00 Wita)

Tempat : Nursing Station / kantor perawat

Penanggung Jawab : Kepala Ruangan / PJ Shif

Kegiatan :

1. Karu /PJ Shif membuka acara dengan salam


2. PJ Shif mengoperkan menyampaikan:
a. Kondisi / keadaan pasien : Dx keperawatan, Tujuan yang telah dicapai, tindakan yang
sudah dilaksanakan, hasil asuhan
b. Tindak lanjut untuk shift berikutnya
3. Perawt shift berikutnya mengklarifikasikasi penjelasan yang sudah diberikan
4. Karu memimpin ronde ke Kamar pasien
5. Karu merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut
6. Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
7. Bersalaman

PEDOMAN PRE CONFERENCE


Waktu kegiatan : Setelah Operan

Tempat : Meja masing-masing Tim

Penanggung Jawab : Ketua Tim / PJ Tim

Kegiatan :

1. Katim / Pj Tim membuka acara


2. Katim / Pj Tim menayakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana
3. Katim / Pj Tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu
4. Katim / Pj Tim memberikan reinforcement
5. Katim / Pj Tim menutup acara

32
PEDOMAN POST CONFERENCE
Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas berikut

Tempat : Meja masing-masing Tim

Penanggung Jawab : Ketua Tim / PJ Tim

Kegiatan :

1. Katim / Pj Tim membuka acara


2. Katim / Pj Tim menayakan hasil asuhan masing-masing pasien pada perawat pelaksana
3. Katim / Pj Tim menaqnyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
4. Katim / Pj Tim menanyankan untuk tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutna
5. Katim / Pj Tim menutup acara

33

Anda mungkin juga menyukai