Anda di halaman 1dari 12

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

ENGINE CONTROL SYSTEM

SISTEM PENGATURAN DURASI INJEKSI BAHAN BAKAR

Waktu Injeksi Bahan bakar


Waktu penginjeksian (Injection Time) adalah waktu pembukaan katup injektor (lamanya injector
membuka). Dengan durasi 1 – 20 mS (mili detik).

Mesin bekerja kondisi Idel Mesin bekerja kondisi Beban

Durasi penginjeksian sangat tergantung dari : metode injeksi, besarnya CC kendaraan, dan
kondisi – kondisi kerja berdasarkan masukan sensor – sensor.

Metode Injeksi
Cara (metode) penginjeksian dapat digolongkan dalam 3 cara :

1. Injeksi Simultan
Penyemprotan secara SIMULTAN adalah ritme penyemprotan secara serentak pada semua
silinder setiap 1 putaran poros engkol ( 360 derajat poros engkol ).

Wiring dan saat penyemprotan

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
1 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
2. Injeksi Group
Penyemprotan secara GROUPING adalah ritme penyemprotan secara serentak pada group
silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720 derajat poros engkol ).

Wiring dan saat penyemprotan

3. Injeksi Individu (Squential)


Penyemprotan secara SQUENTIAL adalah ritme penyemprotan secara individu pada masing
masing silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720 derajat poros engkol ).

Wiring dan saat penyemprotan

Pertanyaan dan Kesimpulan:


Dari 3 metode penginjeksian metode mana yang paling bagus?
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
2 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
Model pengontrolan durasi injeksi

- Injeksi Dasar

Kondisi Start - Temperatur Mesin


- Tegangan Baterai

Injeksi Dasar
Durasi injeksi - Temperatur Mesin
(mili detik) - Pengayaan setelah start
- Pengayaan waktu Warm-up
- AFR waktu perpindahan
Setelah Start - AFR feedback correction
Sistem Koreksi - Stabilisasi Idel
(mesin kerja)
- Kondisi Beban (Power)
- Percepatan (Accelerasi)
- Perlambatan (Deccelerasi)
- Posisi Ketinggian Kendaraan

Tegangan Baterai

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
3 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
1. Kondisi Start
Pada saat temperatur mesin masih dingin (belum tercapai temperatur kerja), mesin sulit hidup
(sebagian bahan bakar yang diinjeksikan menempel pada manifold, sehingga campuran jadi kurus).

Pemecahan :
1.1. Sistem Start dengan Injektor Start Dingin (Model Lama).
Komponen : - Injektor Start Dingin
- Saklar Waktu start dingin
Nama bagian sistem start

1. Injektor Start
Dingin
2. Saklar Waktu Start
Dingin
1
3. Kunci Kontak
2

Prinsip Kerja :
Saat kunci kontak pada posisi start, arus akan
ke injektor dan saklar waktu start masih
menutup (on), Injektor akan terbuka dan
bahan bakar menyemprot.
Penyemprotan maksimum = 9 detik
Tujuannya = Bila terjadi gagal start tidak
terjadi banjir (bahan bakar berlebih).

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
4 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
1.2. Sistem Start Tanpa Injektor Start Dingin (Model Baru)
Saat kunci kontak posisi start, ECU menerima tegangan sinyal dari kunci kontak. ECU
mengkalkulasi durasi injeksi berdasarkan : Temperatur Mesin, Temperatur Udara masuk, Tegangan
baterai. Bila ada sinyal putaran ECU akan memberi durasi sinyal Injeksi yang aktual (diperlukan).
Nama Komponen

1. Injektor Utama
2. Sensor Temperatur
Engine (ECT) 1
3. Kunci Kontak (ST)

2
3

Alur kerja ECU saat Start :


KALKULASI ECU SENSOR PENDUKUNG DURASI INJEKSI (mS)
- ECT Sensor 4 mili detik
Injeksi Dasar
- Sensor putaran
Koreksi 1 mili detik
- IAT Sensor
Temparatur Udara Masuk

Koreksi Tegangan Baterai - Sensor B+ 1 mili detik

Total Durasi Injeksi = 4 + 1 + 1 = 6 mili detik

Diagram hubungan temperatur dengan durasi


injeksi pada saat start.
Bila temperatur semakin rendah maka durasi
injeksi dibuat semakin besar (lama).

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
5 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
2. Engine Running (setelah start)
Setelah mesin hidup pengontrolan durasi injeksi dikelompokkan pada 3 tingkatan :
- Injeksi Dasar (Basic Injection Duration)
- Sistem Koreksi (Injection Correction)
- Koreksi Tegangan (Voltage Correction)

2.1. Injeksi Dasar (Basic Injection)


Pencampuran bahan bakar dan udara secara stokiometri (campuran ideal). Yaitu 14,7 kg udara
dibanding 1 kg bahan bakar.
Dasar Penginjeksian didasarkan pada 2 sensor :

1. Sensor Putaran (RPM)


RPM
Berfungsi menginformasikan waktu
Penginjeksian.
Tidak ada putaran = tidak ada injeksi 1:
2. Sensor Aliran Udara (AFS) 14,7
Berfungsi = Menentukan banyaknya
Udara yang masuk.

Udara masuk = 14,7 Kg


KONTROL
Injeksi = 1 Kg UNIT

Keterangan :
n = sinyal putaran
Q = besarnya udara masuk
ti = durasi injeksi

Prinsip kerja penginjeksian dasar

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
6 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
2.2. Sistem Koreksi
Menentukan/mengkoreksi campuran disesuaikan dengan kondisi dari engine.
Misal : Bila temperatur engine dingin maka campuran disesuaikan tidak ladi dipakai dasar
(1 : 14,7), dibuat sedikit gemuk dst.

RPM

DASAR
Sensor temperatur mesin (ECT)

Sensor temperatur udara (IAT)

Sensor Katup Gas (TPS)


KONTROL
Sensor Start UNIT

Sensor Tegangan Baterai ECU


Sensor Gas buang (λ)

KOREKSI

Kenapa sistem koreksi diperlukan :


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
7 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
2.2.1. Koreksi Temperatur Engine

Pada temperatur rendah bahan bakar akan sulit menjadi uap dan cenderung mengalami kondensasi.
Maka bahan bakar yang tercampur dengan udara akan cenderung kurus serta kurang homogen.

Dalam sistem injeksi sensor ECT (Engine Coolant Temperature) akan mengirim informasi
temperatur mesin ke ECU guna koreksi durasi injeksi, semakin rendah temperatur penambahan
bahan bakar semakin tinggi, penambahan berangsur-angsur turun dan berhenti pada temperatur
kerja (60 – 80 °C).

Dari garfik disamping dapat dillihat


bahwa penambahan bahan bakar
berbanding terbalik dengan
temperatur mesin. Dan berhenti
(tidak ada penambahan pada 60°C)

2.2.2. Koreksi Temperatur Udara Masuk (Intake)


Kepadatan udara akan berkurang bila temperatur bertambah, sensor IAT (Intake Air Temperatur)
menginformasikan temperatur udara masuk dan ECU akan mengatur durasi injeksi sesuai dengan
perubahan kepadatan udara yang ada. ECU diprogram pada 20°C, menambah bahan bakar bila
temperatur kurang dari 20°C dan mengurangi bila lebih.

Model ini tidak berlaku untuk


kendaraan yang memakai sensor
Massa Udara /MAF (Mass Air Flow)

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
8 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
2.2.3. Koreksi Beban

Bila kendaraan bekerja pada beban tinggi, ECU akan menambah durasi injeksi. Sensor pendukung
untuk koreksi beban : Sensor MAF, MAP, Katup Gas (TPS), dan putaran (RPM).
Bila beban naik (Udara masuk banyak) durasi injeksi naik, bila putaran (RPM) naik frekuensi
injeksi naik dengan durasi sama.

2.2.4. Koreksi Percepatan

Pada awal percepatan, ECU membuat durasi injeksi besar (campuran kaya) untuk menjaga supaya
mesin tidak tersendat.
Besar kecilnya durasi injeksi tergantung pada seberapa cepat katup gas membuka dan beban mesin.
Semakin cepat bukaan katup gas dan beban mesin, semakin besar durasi injeksi.

2.2.5. Koreksi Perlambatan (Fuel Cut Off)

Sensor pendukung : - Sensor Putaran (RPM)


- Sensor Katup Gas (TPS)
- Sensor MAP
Reaksi ECU = Mematikan Injektor (Fuel Cut Off).

Selama katup gas menutup dan putaran mesin tinggi, kendaraan tidak memerlukan bahan bakar.
Fuel Cut Off terhadap putaran engine adalah variable, tergantung dari temperature mesin. Bila
terjadi extra beban, ECU membuka injeksi lebih awal (fuel cut off putaran tinggi).

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa fuel


cut off tertinggi pada putaran 2000 bila
temperature rendah dan berangsur
mengecil seiring kenaikan temperature,
putaran terendah pada temperature kerja.

Untuk menjaga dari kerusakan mesin, ECU akan mematikan injector (fuel cut off) pada putaran
tinggi, missal 6200 RPM.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
9 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
2.2.6. Koreksi Tegangan Baterai
Besar kecilnya tegangan baterai akan mempengaruhi kecepatan pembukaan katup injector. Bila
tegangan baterai rendah waktu pembukaan injector lebih lambat dari waktu yang diberikan ECU.
Dengan begitu ECU akan mengoreksi durasi injeksi seiring perubahan tegangan.

Tegangan baterai rendah, maka


ECU membuat durasi lebih lama
supaya durasi aktualnya sesuai
dengan keinginan.

Grafik koreksi hubungan antara


durasi injeksi dengan tegangan
baterai

2.2.7. Koreksi Ketinggian

Kepadatan udara akan berkurang seiring


dengan tingginya suatu daerah (tekanan
turun).
ECU mengoreksi durasi sesuai dengan
daerah (tekanan udara).

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


OTOTRONIK Hus 09.`07
10 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :
OTOTRONIK Hus 09.`07
11 – 10
Nama :
6 5 1 5 0 5 2 5
Halaman:

12

Anda mungkin juga menyukai