Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KIMIA FARMASI KUANTITATIF

REVIEW TOPIK 4

OLEH

NAMA : Januarti R. Teju Hinga

NIM : PO.530333218162

TINGKAT : 2 Reguler C

PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
TOPIK 4

PENETAPAN KADAR FERO SULFAT (FeSO⁴) DENGAN METODE PERMANGANOMETRI

Tablet besi (II) sulfat atau ferro sulfat merupakan preparat yang digunakan untuk mengatasi
anemia terutama anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan
oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk eritropoeisis tidak cukup.
Zat besi (Fe) sangat diperlukan oleh tubuh antara lain untuk pertumbuhan, bekerjanya berbagai
macam enzim dalam tubuh dan yang paling penting digunakan untuk pembentukan hemoglobin.
Selain itu kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan susunan syaraf pusat, dapat
mengurangi prestasi kerja, kecerdasan terhambat, menurunnya kekebalan terhadap infeksi.

Penetapan kadar besi (II) sulfat dapat ditetapkan dengan banyak metode salah satunya
adalah titrimetri permanganometri. Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan
berrdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO⁴).

Metode titrasi ini didasarkan pada reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) antara KMnO⁴ dengan bahan
tertentu yang bersifat reduktor. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang
bersifat asam. Biasanya digunakan pada medium asam 0,1 N. Asam sulfat merupakan asam yang
paling cocok digunakan sebagai pelarutnya kerena jika digunakan untuk pembentukan klorin seperti
reaksi dibawah ini :

2 MnO₄- + 16H+ - 10 CT → 2 Mn²+ + 5CI₂ + 8H₂O

Kalium permanganat telah digunakan sebagai zat pengoksid secara meluas, pereaksi ini mudah
diperoleh, murah, dan tidak memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer.
Setetes permanganat 0,1N Memberikan warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam
suatu titras. Warna ini digunakan untuk menyarakan berlebihnya pereaksi yang digunakan (titik akhir
tercapai) Oleh karena itu, titrasi dengan metode Permanganometri tidak diperlukan larutan indikator
karena kalium permanganat sendiri berfungsi sebagai autoindikator.

Titrasi permanganometri harus dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat karena reaksi
tersebut tidak terjadi bolak balik.

Anda mungkin juga menyukai