Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM X

ANALISA KANDUNGAN MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR DENGAN GCMS

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar analisa sampel dengan GCMS.
2. Mahasiswa mampu melaporkan hasil percobaan secara ringkas, sistematis dan akurat.
3. Mahasiswa mampu menentukan komposisi minyak atiri rimpang kencur dengan GCMS.

TEORI SINGKAT
Kromatografi gas adalah metode analisis, dimana sample dipisahkan secara fisik menjadi
komponen-komponen molekul tunggal (hasil pemisahan dapat dilihat berupa kromatogram), sedangkan
spektroskopi massa adalah metode analisis, dimana komponen yang dianalisis akan diubah menjadi ion-
ion dalam bentuk gas, dan massa dari ion-ion tersebut selanjutnya diukur sebagai rasio massa per
muatannya (m/z). Pada GC hanya terjadi pemisahan untuk mendapatkan komponen yang diinginkan,
sedangkan bila dilengkapi dengan MS (berfungsi sebagai detector) akan dapat mengidentifikasi
komponen tersebut, karena dilengkapi dengan LIBRARY (reference) database yang ada pada software.
Dengan menngunakan intrumentasi GCMS akan diperoleh data 3D yaitu, puncak kromatogram
dengan waktu retensi tertentu dan spectrum massa dari masing-masing puncak kromatogram yang
mewakili masing-masing molekul yang dianalisis (Gambar 1).

Gambar 1. Data 3D yang dihasilkan GCMS


Keterangan :
Kurva dengan warna garis hitam adalah kromatogram sedangkan garis-garis berwarna merah adalah
spectrum massanya.

Kriteria sample yang dapat dianalisis dengan menggunakan GCMS, harus memenuhi beberapa
syarat, diantaranya:
 Dapat diuapkan hingga suhu ~400oC;
 Secara termal stabil (tidak terdekomposisi pada suhu ~400 oC);
 Sample-sample lainnya dapat dianalisis setelah melalui tahapan preparasi yang khusus.

Instrumentasi GCMS
Bagian-bagian dari instrumen Kromatografi Gas adalah sebagai berikut:
 Pengatur aliran gas (Gas Flow Controller);
 Tempat injeksi sample (Injector);
 Kolom (tempat terjadinya pemisahan);
 Lalu dihubungkan pada interface (fungsi interface adalah sebagai penghubung antara GC dan MS).

Sedangkan bagian-bagian dari Spektrometer Massa adalah sebagai berikut:


 Tempat masuk sample (melalui interface);
 Sumber ion (Ion Source);
 Pompa vakum (Vacuum Pump);
 Penganalisis Massa (Mass Analyzer);
 Detektor (Electron Multiplier Detector).
 Sistem Pengolah Data (pada Personal Computer)

Pengaturan suhu kolom pemisahan sangat penting karena pemisahan komponen sangat dipengaruhi
oleh kenaikan suhu dan laju alir gas pembawa. Kromatografi gas spektroskopi massa (GCMS) dapat
digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif dengan cara membandingkan
kromatogram sample dengan baku pembanding (standar) berdasarkan waktu retensi (waktu tambat) dan
luas area dari masing-masing sampel. Untuk keperluan analisis kualititatif, informasi nama senyawa dan
struktur bisa diperoleh berdasarkan pola fragmentasi dari masing-masing komponen dimana teknik
ionisasi yang digunakan adalah Electron Impact (EI).

ALAT DAN BAHAN


Alat :
- GCMS Shimadzu 2010 dengan column : Agilent HP 5MS
- Alat destilasi Stahl (labu destilasi dan pendingin)
- Klem dan statif
- Labu erlenmeyer
- Corong pisah

Bahan :
- Aquades
- Sampel Rimpang Kencur
- NaCl
- Na2SO4
- Dietil ether

PROSEDUR KERJA
Preparasi Sampel
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah rimpang kencur yang di potong kecil-kecil
beserta dengan kulitnya yang diperoleh dari Pasar Tradisional.
Isolasi Minyak Atsiri Rimpang kencur Dengan Alat Destilasi Stahl
Sebanyak 300 gram rimpang kencur dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam labu alas
bulat volume 1000 mL ditambahkan aquadest sebanyak 500 mL, dihubungkan dengan alat penyuling
Stahl yang dilengkapi dengan penangas minyak, dipanaskan hingga mendidih selama ± 4-5 jam
hingga menghasilkan destilat air bersama minyak atsiri. Destilasi diakhiri setelah destilat yang
keluar jernih. Destilat minyak bersama air yang diperoleh ditampung pada gelas Erlenmenyer.
Kemudian ditambahkan NaCl padat hingga terjadi larutan jenuh, lalu dimasukkan kedalam corong
pisah, ditambahkan dietil eter, didiamkan hingga diperoleh dua lapisan. Lapisan atas ditambahkan
Na2SO4 anhidrous, lalu didekantasi, dimasukkan ke dalam botol vial, ditutup rapat dan disimpan
ditempat sejuk. Minyak atsiri yang diperoleh dianalisis kandungan kimianya menggunakan alat GC-
MS.
Analisa Minyak Atsiri Rimpang Kencur Dengan GC-MS
Cuplikan dimasukkan kedalam gerbang suntik (injector) pada alat GC-MS. Selanjutnya
kondisi disesuaikan dengan kondisi pemisahan seperti di bawah ini kemudian diamati kromatogram
yang dihasilkan oleh recorder dan mass recorder serta mass spektra masing-masing senyawa.
Kondisi Pemisahan
Kolom : Agilent HP 5MS Flow Control Mode: Pressure
Panjang : 30 meter Pressure: 100.0 kPa
Gas Pembawa : Helium Total Flow: 150.6 mL/min
Pengion : EI [GC-2010] Column Flow: 1.46 mL/min
Column Oven Temperature: 80.0 oC Linear Velocity: 44.5 cm/secPurge
Injection Temperature: 200oC Flow: 3.0 mL/min
Injection Mode: Split (1/100) Split Ratio: 100.0
Equlibrium Time: 1.0 min
Ion Source Temperature: 210.0 oC MS Start End Time : 60.00 min
Interface Temperature: 200.0 oC ACQ Mode : Scan
Solvent Cut Time: 2.00 min Even Time : 0.50 sec
Detector Gain Mode : Relative Scan Speed : 666
Detector Gain : +0.00 kV Start m/z : 40.00
Threshold :1000 End m/z : 350..00

HASIL PENGAMATAN
Hasil analisis minyak atsirti rimpang kencur yang dianalisis dengan GCMS diperoleh 7 puncak
kromatogram sebagai berikut :

Gambar 2. Kromatogram Hasil Analisis Minyak Atsiri Rimpang Kencur

Berikut adalah spectrum massa ketujuh sampel dan perbandingannnya dengan Library (database
WILLEY dan NIST)
1. Puncak ke-1 dengan RT 3.336 menit merupakan senyawa golongan monoterpen dengan rumus
molekul C10H16. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/z 136 diikuti puncak-
puncak fragmentasi pada m/e 121, 107, 93, 79, 68, 53,41, 40 dan puncak utama pada m/e 93
(Gambar 3).

Gambar 3. Spektrum massa puncak ke-1 dan perbandingannya dengan library

2. Puncak ke-2 dengan RT 3.459 menit merupakan senyawa monoterpen dengan rumus molekul
C10H18O. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/z 154 diikuti puncak-
puncak fragmentasi pada m/z 140, 139, 125, 108, 93, 81, 69, 43,,40 dan puncak utama pada m/z
43 (Gambar 4).

Gambar 4. Spektrum massa puncak ke-2 dan perbandingannya dengan library


3. Puncak ke-3 dengan RT 3.953 menit merupakan senyawa terpinen dengan rumus molekul
C10H16. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/z 136 diikuti puncak-puncak
fragmentasi pada m/z 121, 105, 93, 71, 65, 41, 40 dan puncak utama pada m/z 93 (Gambar 5).

Gambar 5. Spektrum massa puncak ke-3 dan perbandingannya dengan library

4. Puncak ke-4 Puncak dengan RT 9.109 menit merupakan senyawa alkana dengan rumus molekul
C15H32 Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/e 212 diikuti puncak-puncak
fragmentasi pada m/z 155, 141, 127, 113, 99, 85, 71, 57, 43, 41, 40 dan puncak utama pada m/z.
57 (Gambar 6).

Gambar 6. Spektrum massa puncak ke-4 dan perbandingannya dengan library


5. Puncak ke-5 dengan RT 15.034 menit merupakan senyawa terpenoid dengan rumus molekul
C10H18O. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/z 154 diikuti puncak-
puncakfragmentasi pada m/z 139, 121, 110, 71, 67, 43, 41, 40 dan puncak utama pada m/e 95
(Gambar 7).

Gambar 7. Spektrum massa puncak ke-5 dan perbandingannya dengan library

6. Puncak ke-5 dengan RT 24.900 menit merupakan senyawa monoterpen dengan rumus molekul
C10H10O2. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/z 162 diikuti puncak-
puncak fragmentasi pada m/e 147, 131, 117, 103, 91, 77, 63, 51,40 dan puncak utama pada m/e
131 (Gambar 8).

Gambar 8. Spektrum massa puncak ke-6 dan perbandingannya dengan library


7. Puncak ke-6 dengan RT 26.062 menit merupakan senyawa seskuiterpen dengan rumus molekul
C11H12O2. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada m/z 176 diikuti puncak-
puncak fragmentasi pada m/z 158, 148, 131, 117, 103, 91, 77, 63,51, 40 dan puncak utama pada
m/e 131 (Gambar 9).

Gambar 9. Spektrum massa puncak ke-7 dan perbandingannya dengan library

Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah laporan sederhana dengan format artikel jurnal
sebagaimana yang telah dicontohkan sebelumnya. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini :

PERTANYAAN
1. Jelaskan bagaimanakah prinsip identifkasi senyawa (secara kualitatif maupun kuantitatif)
melalui analisis GCMS?
2. Senyawa apa saja yang terkandung dalam minyak atsiri rimpang kencur berdasarkan hasil
interpretasi data spectrum massanya!
3. Apakah yang dimasksud dengan nilai SI (similarity index) dalam interpretasi data spectrum
massa GCMS!
4. Berikan salah satu contoh teknik preparasi sampel dengan metode derivatisasi dalam analisis
GCMS!
5. Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatian dalam analisis dengan GCMS untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang baik?

Video Pembelajaran :
https://www.youtube.com/watch?v=APMkpGLxQl8
https://www.youtube.com/watch?v=SbMTtV7auHE

Anda mungkin juga menyukai