Anda di halaman 1dari 3

Apa yang dimaksud dengan Tegangan jatuh (Drop Voltage)

Tegangan Jatuh atau Drop Voltage adalah seberapa besar Penurunan atau kehilangan nilai
Tegangan listrik yang mengalir pada suatu kabel penghantar dari nilai tegangan normal.

Atau bisa juga disebut bahwa Tegangan jatuh adalah selisih antara besar tegangan pangkal
(Sumber) dengan besar tegangan ujung (Beban) dari suatu instalasi listrik.

Sebagai contoh, Besar tegangan listrik terukur dari suatu sumber listrik adalah 380 Volt,
kemudian tegangan listrik tersebut dialirkan melalui suatu kabel penghantar menuju berbagai
beban peralatan listrik, maka besar Tegangan listrik yang diterima berbagai peralatan listrik
tersebut akan mengalami penurunan atau menjadi kurang dari 380Volt.

Penurunan nilai tegangan ini disebut dengan kerugian tegangan atau Tegangan jatuh (Drop
Voltage).

Faktor penyebab Kerugian Tegangan (Drop Voltage)


Besarnya kerugian tegangan atau tegangan jatuh (Drop Voltage) yang terjadi pada suatu instalasi
listrik, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

 Panjang kabel Penghantar

Semakin panjang kabel penghantar yang digunakan, maka semakin besar Kerugian tegangan atau
Tegangan jatuh yang terjadi.

 Besar arus

Semakin besar arus listrik yang mengalir pada penghantar, maka semakin besar Kerugian
tegangan atau Tegangan jatuh yang terjadi.

 Tahanan jenis (Rho)

Semakin besar tahanan jenis dari bahan penghantar yang digunakan, maka semakin besar
Kerugian tegangan atau Tegangan jatuh yang terjadi.
Tahanan Jenis (Rho) beberapa jenis bahan penghantar

Besar kecilnya tahanan jenis penghantar tergantung pada bahan penghantar yang digunakan.

 Luas Penampang penghantar.

Semakin besar ukuran luas penampang penghantar yang digunakan, maka semakin kecil
Kerugian tegangan atau Tegangan jatuh yang terjadi.
Baca juga: Kenapa Jaringan Transmisi dan Distribusi memiliki Tegangan yang sangat Tinggi?
Rumus menghitung Kerugian Tegangan (Drop Voltage)
Rumus untuk menghitung besarnya kerugian tegangan atau tegangan jatuh (Drop Voltage) pada
instalasi listrik 3 phase.

Vr = (√3 x ρ x L x I x Cos phi) : A


 Vr: Tegangan jatuh (Drop Voltage)
 ρ: Tahanan jenis (rho)
 L: Panjang kabel penghantar
 I: Besar Arus
 Cos phi: Faktor daya
 A: Luas Penampang

Contoh Perhitungan Kerugian tegangan (Drop Voltage) pada suatu instalasi listrik 3 phase
Suatu Pembangkit listrik dengan tegangan sebesar 380 Volt, Cos phi 0,80, dialirkan
menggunakan Kabel tembaga ukuran 95mm² sepanjang 500 meter untuk menyuplai berbagai
peralatan listrik dengan beban arus sebesar 200 Ampere.

Berapa besar kerugian tegangan (Tegangan Drop) pada ujung kabel tersebut?

 Vr: Rugi tegangan atau Tegangan jatuh (Drop Voltage)


 ρ: Tahanan jenis Kabel bahan Tembaga 0,0000000172 Ohm.mm²/Meter
 L: Panjang kabel penghantar (500 Meter)
 I: Besar Arus (200 Ampere)
 Cos phi: Faktor daya (0,80)
 A: Luas Penampang (95 mm² atau 0,000095 m²)
 Vr = (√3 x ρ x L x I x Cos phi) : A
 Vr = (1,732 x 0,0000000172 Ωmm²/m x 500m x 200Amp x 0,80) : 0,000095 m²
 Vr = 0,002383232 : 0,000095 m²
 Vr = 25,08 Volt

Rugi Tegangan
Kerugian Tegangan (Drop Voltage) pada ujung kabel instalasi listrik tersebut adalah sebesar:
25,08Volt.

Besar Tegangan Akhir


Maka, Besar tegangan listrik yang sampai pada ujung kabel penghantar adalah sebesar:
380 Volt - 25,08 Volt = 354,92 Volt.

Persentase rugi tegangan


Persentase Rugi tegangan: (25,08 Volt : 380 Volt) x 100%
Persentase Rugi tegangan: 6,6 %

Kesimpulan:
Untuk meminimalkan Kerugian tegangan yang terjadi pada penghantar listrik, dapat dilakukan
dengan cara memperbesar ukuran Kabel penghantar yang digunakan.

https://www.researchgate.net/publication/312350911_Perbaikan_Jatuh_Tegangan_Dengan_Pemasang
an_Automatic_Voltage_Regulator

Anda mungkin juga menyukai