DOSEN PEMBIMBING:
SAHRUL ALIM, S.TP,MM
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian dengan judul
“Makalah Alat Elektromedis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis mengucapkan terima kasih semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Penulis
I
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
II
2.3 RANCANG BANGUN HEART RATE MONITOR BERBENTUK GELANG..........6
III
2.6.1 Nama Alat.........................................................................................12
IV
2.9.1 Nama Alat.........................................................................................17
V
2.12.3 Jenis Alat...........................................................................................22
VI
2.15.3 Jenis Alat...........................................................................................28
VII
DAFTAR GAMBAR
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat, karena kesehatan
merupakan hal yang mendorong pemerintah untuk terus mengupdate layanan
kesehatan setiap tahunnya, agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan
dengan layak karena layanan kesehatanlah tombak dalam pembangunan masyarakat.
Dalam hal ini pemerintah terus mengupdate segala jenis pelayanan baik
dirumah sakit, puskesmas dan lembaga kesehatan lainnya yang sering diakses oleh
masyarakat, pemerintah memberikan pengarahan untuk terus mengupdate setiap
rumah sakit, seperti alat rumah sakit memperbanyak tenaga medis sesuai alat dan
lainnya.
Dengan begitu semakin tahun semakin banyak alat yang canggih dan harus
diketahui para tenaga medis agar pelayanan kesehatan dapat diberikan pada
masyarakat dengan baik dan tidak terjadi kesalahan sedikitpun yang dapat
mengurangi keakuratan data yang diterima masyarakat. Dari tahun ketahun semakin
banyak alat yang canggih mulai dari alat yang beresiko besar, sedang sampai kekecil.
Maka sebagai seorang tenaga medis perlu mengupdate setiap ilmu dalam setiap
tahunnya demi pelayanan kesehatan yang berkualitas kemasyarakat
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui setiap fungsi alat yang dibuat penulis dalam makalah ini.
2. Mengetahui setiap prinsip kerja alat kesehatan yang ditulis oleh penulis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.5. Bahan Larutan Eye Wash
1. Eye Wash menggunakan air bersih semata-mata.
2. Eye Wash bisa menggunakan larutan tambahan misalnya Eye
Saline.
Karakteristik Eye Saline :
Merupakan larutan Buffer yaitu larutan yang mempunyai
keasaman sama persis dengan cairan mata yaitu dengan
pH 7,4.
Tersimpan dengan aman tanpa pertumbuhan bakteri,
bebas kontaminan, organisma dan chlorine.
Tidak berpengaruh terhadap kulit dan selaput lendir.
Tidak berpengaruh terhadap pernafasan / terhirup.
Penelanan lebih dari 2 liter menyebabkna iritsi saluran
pencernaan
Tidak termasuk bahan mudah terbakar, larut dalam air
100 % dicampur degan air bersih dalam galon Eye Wash
dengan perbandingan 1 : 10.
4
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet
diguncang. Fungsi friability tester adalah penentuan keregasan,
kerapuhan atau kepadatan tablet dilakukan terutama pada waktu
tablet akan dilapisi (coating). Friability Tester dimana alat ini
sangat penting sebagai alat untuk menguji keregasan suatu tablet.
Dari beberapa obat khususnya tablet yang baru di produksi ada
kalanya kadar atau berat tablet tersebut berbeda, sehingga
mengurangi keefisienan tablet tersebut.
2.2.3. Jenis Alat
Alat Laboratorium
2.2.4. Prinsip Kerja Alat
Pesawat Friability Tester merupakan salah satu peralatan
kesehatan khususnya farmasi yang digunakan untuk mengetahui
keregasan atau kerapuhan suatu obat khususnya tablet, yaitu
dengan cara mengatur kecepatan putaran pada alat tersebut.
Friabilitas diukur dengan friabilator. Prinsipnya adalah
menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama
diputar dalam friabilator selama waktu tertentu.
Pada proses pengukuran friabilitas, alat diputar dengan
kecepatan 25 (RPM) dan waktu yang digunakan adalah 4 menit.
Jadi penggunaan kecepatan 25 ada 100 putaran dalam 4 menit.
Dan kecepatan 30 (RPM) waktu yang digunakan adalah 3 menit,
jadi ada 90 putaran dalam 3 menit.
5
Setting waktu
kecepatan
Setting
keyped
Start
2.2.5. Cara Kerja Alat
Mikrokontroler
monostabil
AT89S52
Buzzer
Komparator
LCD
Motor
Driver
optocopler
Motor
6
berhenti, dengan berhentinya motor maka proses dari alat ini
telah selesai dan buzzer akan berbunyi menandakan akhir dari
friability.
2.3 RANCANG BANGUN HEART RATE MONITOR BERBENTUK GELANG
2.3.1. Nama Alat
Heart Rate Monitor
2.3.2. Pengertian atau Fungsi Alat
7
2.3.4. Prinsip Kerja Alat
1. Blok transducer yang digunakan sebagai pendeteksi detak
jantung melalui jari tangan untuk mengakomodasi fungsi dari
heart rate untuk penghitungan saat objek sedang beraktivitas.
2. Rangkaian pengkondisian sinyal yang berfungsi sebagai filter
dan penguat-penguat sinyal hasil pembacaan transducer. Blok
ini meminimalkan noise dan menguatkan sinyal data
pembacaan untuk dapat di proses.
3. Rangkaian data proses yang akan memproses (counting) data
hasil pembacaan menjadi informasi yang diinginkan.
Komponen utama dari blok ini adalah mikroprosesor yang
dapat digunakan sebagai counter data beep.
4. Blok transmitter yang digunakan sebagai pengirim data hasil
olahan proses data ke displayblok ini merupakan blok yang
penting pada transmisi data dengan wireless pada penelitian
ini digunakan radio frekuensi (RF) sebagai perantara
pengiriman data (transmitter).
5. Receiver penerima data dari transmitter yang selanjutnya
diproses ke dalam perangkat display. Blok ini prinsipnya
hampir sama dengan transmitter namun blok ini hanya
menerima data dari receiver dengan frekuensi tertentu.
6. Perangakat display dan penyimpan data merupakan
komponen yang menampilkan informasi yang sudah diolah
sehingga dapat dibaca secara langsung oleh pengguna dan
diolah sesuai kebutuhan informasi pengguna.
8
2.4 SIMULATOR HEMOGLOBLIN ANALYZER DENGAN MEETODE NON
INVASIVE TAMPILAN DISPLAY LCD
2.4.1. Nama Alat
Hemogloblin Analyzer
2.4.2. Pengertian atau Fungsi Alat
konsentrasi.
9
2.4.4. Prinsip Kerja Alat
Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar
yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan
atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan
prinsip flow cytometer . Flow cytometri adalah metode
pengukuran (=metri) jumlah dan sifat-sifat sel (=cyto) yang
dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah sempit Ribuan
sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel
dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan
jumlah sel dan ukurannya.
Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler,
termasuk inti sel. Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada
variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam
mikrooperture (celah chamber mikro ) yang mana sampel darah
yang diencerkan dengan elktrolit diluents/sys akan melalui
mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi
sekum dan konstan ) yang pada masing masing arus listrik berjalan
secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik
(impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel
(ukuran sel) yang melewati impulst / voltage yang dihasilkan oleh
amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektonik system
lalu hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood Cels (REC)
dengan sys.
LYSE membentuk methemoglobin , cyanmethemoglobin
dan diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550
nm pada chamber. Has yang didapat diprintout pada printer
berupa nilai lain grafik sel. Prinsip light scattering adalah metode
dimana sel dalam suatu aliran melewati celah dimanaberkas
cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut
10
mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan
manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu. Alat
yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.
11
4. 20% sampai 80% kelembaban relatif non kondensasi.
12
c. Besar kecepatan pengaduk dan pemanasan dapat diatur
berdasarkan keperluan.
d. Memanaskan (plate) yang terdapat dalam alat ini sehingga
dapat mempercepat proses homogenisasi.
13
Inkubator Amoeba adalah alat yang berfungsi untuk
mengamati perkembangbiakan bakteri tertentu, dengan tujuan
untuk mengembangbiakan bakteri-bakteri yang berguna bagi
tubuh manusia.
Alat ini menggunakan ruang tanpa media air, sedangkan
pengaturan suhu tergantung dari bahan apa yang
dikembangbiakan atau yang ditempatkan pada inkubator
tersebut, dengan rentang suhu antara 0-80 °C.
2.7.3. Jenis Alat
Alat Laboratorium
2.7.4. Prinsip Kerja Alat
Inkubator amoeba ini menggunakan beragam cara
transferensi (penyebaran) panas dan pengendalian suhu ruang
untuk mencapai kondisi suhu yang telah ditentukan. Secara
umum, prinsip ini memiliki sistem resistor listrik (elemen listrik)
yang dikendalikan oleh thermostat atau mikroprosesor. Adapun
sistem transferensi panas inkubator amuba menggunakan sistem
konduksi dan sistem konveksi
2.7.5. Pemeliharaan Alat
1. Bersihkan inkubator secara teratur, setidaknya setiap 14 hari
sekali dan setelah adanya tumpahan bahan/sample, bersihkan
menggunakan bahan disinfektan.
2. Lepaskan sambungan listrik dari inkubator sebelum memulai
proses pembersihan.
3. Gunakan bahan pembersih non-abrasif (tidak memicu
timbulnya korosif), yang baik menggunakan sepotong kain
yang dibasahi dengan deterjen lembut untuk membersihkan
permukaan interior dan eksterior dengan mudah.
14
4. Hindari kotak langsung antara bahan pembersih dan elemen
listrik.
5. Tunggu sampai inkubator kering (bebas dari kelembaban)
sebelum menghubungkan ke listrik.
15
sangat cepat dan dapat mengancam nyawa bayi jika tidak
ditangani dengan segera.
Karena masalah sering dijumpai bayi yang baru lahir
sesegera mungkin ditaruh ke dalam pelukan ibu untuk
menghangatkan suhu tubuh bayi. Selain itu, menggunakan infant
warmer apabila pelukan ibu tidak cukup untuk menghangatkan
bayinya. Hipotermia terjadi karena suhu dalam rahim ibu berbeda
dengan suhu ruangan.
Gejala hipotermia sering dijumpai dengan warna merah
dalam kulit bayi. Saat anda menyentuh kulit bayi terasa dingin.
Sering dijumpai bahwa bibir bayi menjadi biru dan biasanya bayi
tidak menangis saat lahir. Selain itu, badan bayi menggigil dan bayi
tidur secara terus menerus. Terkadang, bayi tidak merespon ASI
dengan baik serta detak jantung dan detak nadi pada bayi
menurun dengan cepat.
2.8.3. Jenis Alat
Alat Life Support
2.8.4. Prinsip Kerja Alat
Prinsip Alat ini adalah sebagai penghangat bayi yang baru
lahir. Pada prinsipnya, komponen terpenting di alat ini adalah
( pemanas ) atau heater dan juga sister control suhu. Pemanas
pada infant warmer terbuat dari elemen kering yang dapat
meradiasikan panas antara 35 C hingga 37 C.
Sementara system control berfungsi untuk mendeteksi
suhu tersebut dan mengontrol apabila terjadi kondisi yang tidak
sesuai dengan program perintah yang dimaksud pada alat.
Misalnya overheat, temperature eror dan lain sejenisnya. Pada
jenis infart warmer yang sudah canggih, dilengkapi lebih banyak
mode-mode yang berfungsi untuk efektifitas penggunaan.
16
2.9 RANCANG BANGUN INFRARED TERAPI DENGAN TIMER BERBASIS
ARDUINO NANO
2.9.1. Nama Alat
Infrared Terapi
2.9.2. Pengertian atau Fungsi Alat
17
2. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50
– 10 µm.
3. Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100
µm.
18
Alat Life Saving
2.11.4. Prinsip Kerja Alat
Kursi roda electric memiliki sumber energy listrik berasal
dari ACC (AKI) atau baterai kering kursi roda electri sudah
dilengkapi dengan system isi ulang aki/ baterai.yang dapaf
dihubungkan secara langsung dengan sumber listrik. System
kursi roda listrik digerakan dengan actuator berupa motor listrik
dan dilengkapi dengan tombol pemandu berupa joystick, untuk
mengatur kecepatan dan arah gerakan.
19
ditutup rapat (atau “terhenti”) sehingga memaksa cairan
dipompa untuk bergerak melalui tabung.
2.11.3. Jenis Alat
Alat Laboratorium
2.11.4. Prinsip Kerja Alat
Pompa peristaltik / Peristaltic pump memiliki prinsip kerja
berdasarkan tekanan dan perpindahan. fungsi utama alat ini
adalah untuk pompa cairan melalui tabung. Pompa peristaltik ini
adalah salah satu alat yang paling umum digunakan untuk
memompa cairan, terutama dalam bidang medis. Karena
mekanisme kerja peristaltic pump tidak pernah bersentuhan
langsung dengan cairan, sehingga alat ini sangat bermanfaat
terutama dalam situasi dimana cairan harus benar benar steril.
Peristaltic pump ini dapat digunakan pada mesin dialisis, serta
mesin pemompa jantung. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan
untuk cairan lainnya bahkan yang biasa dikonsumsi sekalipun.
20
membuka saluran pernapasan yang menyempit. Nebulizer terdiri
dari mesin kompresor, wadah untuk menampung cairan obat,
selang penghubung kompresor dan wadah cairan obat, lalu corong
atau masker untuk menghirup udara yang dihasilkan oleh
kompresor.
Selain asma, ternyata fungsi nebulizer juga untuk
mengatasi sejumlah gangguan pernapasan lainnya. Berikut adalah
fungsi nebulizer :
1. Meredakan Sinusitis
2. Cystic Fibrosis
3. Bronkiektasis
21
bakteri. Sama seperti cystic fibrosis, bronkiektasis juga
menghasilkan banyak lendir berbahaya yang dapat
menganggu kinerja sistem pernapasan.
Nebulizer berperan untuk mengantarkan obat yang
akan membersihkan lendir-lendir tersebut sehingga sistem
pernapasan dapat kembali bekerja normal.
2.12.3. Jenis Alat
Alat Therapy
2.12.4. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja Nebulizer adalah dengan penguapan. Jadi
obat- obatannya diracik (berupa cairan) yang dimasukkan ke
dalam cup obat lalu dengan bantuan listrik menghasilkan uap
yang dihirup dengan mouthpiece (masker khusus). Tidak ada
bau apa- apa jadi rasanya seperti bernafas seperti biasa.
Terapi penguapan sekitar 5-10 menit, 3 - 4 kali sehari (seperti
jadwal pemberian obat). Dapat dipakai sejak bayi 0 bulan,
anak- anak hingga dewasa. Pengobatan lewat nebulizer ini
lebih efektif dari pada obat- obat minum, karena lansung
dihirup lewat paru- paru, sehingga dosis yang dibutuhkanpun
lebih kecil, otomatis juga lebih aman. Biasanya dipakai untuk
anak asma atau yang memang sering batuk pilek berat karena
alergi maupun flu.
2.12.5. Jenis-Jenis Nebulizer
1. Nebulizer Compressor
22
Dibandingkan dengan jenis nebulizer lainnya, alat
nebulizer compressor ini paling murah harganya, namun
memiliki suara yang kencang saat dioperasikan. Idealnya,
nebulizer digunakan selama 10-20 menit sekali pemakaian.
2. Nebulizer Ultrasonik
3. Nebulizer Mesh
23
berisik saat dinyalakan. Nebulizer mesh menggunakan
baterai sebagai sumber dayanya. Untuk itu, harga nebulizer
jenis ini adalah yang termahal dari semua tipe nebulizer yang
dijual di pasaran.
24
pada) suara terdengar seperti mendesah dan serak, suara
pelan, atau benar-benar hilang
• Nyeri yang tidak bisa dijelaskan pada tenggorokan
dan telinga.
• Kesulitan menelan.
• Benjolan pada tenggorokan.
• Batuk lendir berdarah.
• Cedera pada tenggorokan.
• Tenggorokan menyempit.
• Sumbatan pada saluran pernapasan.
• Tanda dan gejala kanker pada kotak suara (laring).
2.13.3. Jenis Alat
Alat Bedah
2.13.4. Prinsip Kerja Alat
Laringoskopi dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung oleh dokter THT di kantornya di rumah sakit atau klinik
spesialis.Laringoskopi langsung juga disebut laringoskopi
suspensi mikro, adalah prosedur yang paling umum dilakukan
pada laring di bawah bius total dan bisa diaplikasikan pada
beragam kondisi serta tujuan. Di antaranya,
menghilangkansumbatan dan objek asing yang tersangkut di
tenggorokan, biopsi, pengangkatan polip pada pita suara, atau
untuk memfasilitasi pengobatan masalah kesehatan pada laring.
Prosedur ini menggunakan laringoskop konvensional, yang
dilengkapi dengan sumber cahaya (untuk membantu dokter
melihat laring) dan seperangkat pisau yang bisa diganti sesuai
dengan jenis pasien (dewasa berbadan besar, dewasa berbadan
kecil, anak-anak, balita, dan bayi). Pisau-pisau ini juga memiliki
kaca yang memperluas bidang penglihatan dan portal oksigen
untuk meningkatkan pernapasan pasien.
25
2.13.5. Bagian-Bagian Alat
26
2.14.3. Jenis Alat
Alat Therapy
2.14.4. Prinsip Kerja
Mekanisme kerja alat ini yaitu dengan cara menempelkan
selang aspirator di hidung bayi, kemudian ibu menyedotnya
hingga lendir itu keluar. Hal yang paling penting dalam
penggunaan Nasal Aspirator yaitu jaga higienitas atau kebersihan
alat, sebelum dipakai sterilkan dulu dengan alat sterilisasi atau
dengan mengoleskan alkohol pada bagian ujung nasal aspirator.
Selain itu, jangan terlalu dalam saat memasukkan alat kedalam
hidung bayi dan ujung karet yang berfungsi untuk menyedot
harus dalam keadaan ditekan, lalu lepas perlahan saat sudah
didalam hidung. Lakukan dengan lembut agar hidung bayi tidak
terluka.
27
sembuh. Pembalut khusus (perban) disegel di atas luka dan
pompa vakum lembut terpasang. NPWT digunakan untuk
manajemen luka dengan menggunakan tekanan negatif atau
tekanan sub-atmosfer di tempat luka.
2.15.3. Jenis Alat
Alat Therapy
2.15.4. Prinsip Kerja Alat
NPWT dikembangkan dari prinsip-prinsip dasar
penyembuhan luka dimulai dari fase inflamasi, fase proliferasi,
dan fase maturasi. Beberapa faktor dapat memiliki efek negatif
dari penyembuhan luka seperti adanya infeksi, edema,
peningkatan produksi eksudat, dan iskemia, sehingga dapat
menunda proses penyembuhan. Penggunaan NPWT atau
tekanan negatif pada perawatan luka dapat mengurangi efek
negatif yang menunda proses penyembuhan dengan mendorong
penurunan jumlah bakteri pada luka, meningkatkan vaskularisasi
dan ploriferasi sel. Sehingga membantu menghilangkan eksudat
dari luka, mendorong pembentukan jaringan granulasi.
penyembuhan luka :
menimbulkan kontraksi.
lembab.
jaringan lunak.
28
d. Micro-deformation : menyebabkan proliferasi sel pada
permukaan luka.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa judul KTI alat di atas, dapat di simpulkan bahwa
setiap udul KTI alat memiliki perkembangan dan pengebangan yang
berbeda dalam pembuatan Judul KTI, dari beberapa judul alat KTI yang di
jelaskan di atas, masih banyak Judul KTI yang bisa kita gunakan sebagai
bahan penulisan karya tulis ilmiah.
30
DAFTAR PUSTAKA
31