Npm : 201710315084
b. Capiital budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan oemilihan investasi jangka
panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Capital budgeting
dan keputusan keuanagn dilakukan secara terpisah. Bila investasi yang di ajukan telah
ditentukan untuk diterima , manager keuangan kemudian memilih metode pembiayaan
yang paling baik. Perilaku penyusunan capital Budgeting :
- Organisasi dari perusahaan yang bersangkutan harus baik
- Bagian administrasi harus dapat menyediakan angka standar yang diperlukan untuk
penyusunan anggaran
- Setiap orang yang berhubungan dengan budget harus dibuat budged minded (sadar
akan pentingnya budged)
- Budged harus seimbang, selaras ,integral
- Budged harus fleksibel
- Budged harus tepat waktu
- Budged harus realistis dan netral tidak terlalu pesimistis atau terlalu optimistis.
c. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji peran transparansi dan akuntabilitas tata kelola
pemerintahan dalam mewujudkan keadilan dan kinerja pemerintah sebagai wujud
tujuan pelaksanaan otonomi daerah khususnya dan cita-cita UUD 1945 pada
umumnya.
d. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
(1) Sejauhmana tingkat transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan kinerja pemerintah
daerah setelah delapan tahun otonomi daerah dilaksanakan saat ini.
(2) Apakah transparansi dan akuntabilitas pemerintahan daerah berpengaruh terhadap
keadilan pemerintahan secara parsial.
(3) Apakah transparansi, akuntabilitas, dan keadilan pemerintah berpengaruh terhadap
kinerja pemerintahan secara parsial.
e. Hipotesis
Dari uraian logika berpikir tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1a. 1a.
Transparansi dan akuntabilitas tatakelola
pemerintahan daerah berpengaruh terhadap keadilan pemerintah kepada
masyarakat secara simultan.
1b. Transparansi tatakelola pemerintahan daerah berpengaruh terhadap keadilan
pemerintah kepada masyarakat secara parsial.
1c. Akuntabilitas tatakelola pemerintahan daerah berpengaruh terhadap keadilan
pemerintah daerah kepada masyarakat secara parsial.
2a. Transparansi tata kelola pemerintahan daerah, akuntabilitas tata kelola
pemerintahan daerah, dan keadilan pemerintah daerah kepada masyarakat
berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah secara
simultan.
2b. Transparansi tata kelola pemerintahan daerah berpengaruh terhadap kinerja
pemerintah daerah secara parsial.
2c. Keadilan pemerintah daerah kepada masyarakat berpengaruh terhadap kinerja
pemerintah daerah secara parsial.
2d. Akuntabilitas tata kelola pemerintahan daerah berpengaruh terhadap kinerja
pemerintah daerah secara parsial.
Berdasarkan gambar tersebut, struktur hubungan antar variabel dapat dibagai ke
dalam dua sub struktur dan pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Pengujian hipotesis 1a, 1b, 1c
Pengujian hipotesis 1a, 1b, dan 1c didasarkan pada persamaan regresi dari sub
struktur pertama yang menidentifikasikan pengaruh X 1 dan X2 kepada Y secara
simultan dan parsial sebagai berikut:
+ε
Keterangan
Y = Keadilan Pemerintah Daerah
X1 = Transparansi Tata Kelola Pemerintahan Daerah
X2 = Akuntabilitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
P = Koefisien jalur
ε = Standar error
Hipotesis diterima apabila nilai p value dari standardized beta lebih kecil dari nilai α
(0,05).
Pengujian hipotesis 2a, 2b, 2c, 2d Pengujuan hipotesis 2a, 2b, 2c, dan 2d didasarkan
pada persamaan regresi dari sub struktur ke dua yang menidentifikasikan pengaruh X 1,
Y, X2 terhadap Z secara simultan dan parsial sebagai berikut:
Gambar 5. Sub Struktur ke dua
Keterangan:
Z = Kinerja Pemerintah Daerah
X1 = Transparansi Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Y = Keadilan Pemerintah Daerah
X2 = Akuntabilitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
P= Koefisien Jalur ε = Standar error