0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tiga metode pengasutan motor induksi tiga fasa, yaitu:
1. Pengasutan hubungan bintang/segitiga dapat mengurangi arus mulai jalan motor hingga 1/3 dari langsung.
2. Pengasutan dengan pengaturan tegangan menggunakan tahanan seri atau autotransformator dapat mengurangi tegangan dan arus mulai jalan motor.
3. Pengasutan motor rotor belitan menggunakan tahanan mul
Dokumen tersebut membahas tiga metode pengasutan motor induksi tiga fasa, yaitu:
1. Pengasutan hubungan bintang/segitiga dapat mengurangi arus mulai jalan motor hingga 1/3 dari langsung.
2. Pengasutan dengan pengaturan tegangan menggunakan tahanan seri atau autotransformator dapat mengurangi tegangan dan arus mulai jalan motor.
3. Pengasutan motor rotor belitan menggunakan tahanan mul
Dokumen tersebut membahas tiga metode pengasutan motor induksi tiga fasa, yaitu:
1. Pengasutan hubungan bintang/segitiga dapat mengurangi arus mulai jalan motor hingga 1/3 dari langsung.
2. Pengasutan dengan pengaturan tegangan menggunakan tahanan seri atau autotransformator dapat mengurangi tegangan dan arus mulai jalan motor.
3. Pengasutan motor rotor belitan menggunakan tahanan mul
Pada dasarnya menjalankan motor induksi hampir sama dengan menghubung singkat sebuah transformator, akibatnya arus mulestart yang diambil sangat besar. Hal in tidak boleh dilakukan terhadap setiap motor induksi. Motor-motor dengan days yang lebih kecil dari 5 HP dapat distart secara langsung ke jala-jala sumber listrik, tetapi untuk motor yang dayanya lebih besar, start mulanya harus diatur. Sehingga motor yang beroperasi tidak mengalami arus mula jalan yang sangat besar. Beberapa cara untuk melakukan pengasutan motor induksi tiga fasa
9.3.1 Pengasutan Motor Hubungan Bintang/Segitiga
Kapasitas motor yang menggunakan hubungan bintang segitiga kira-kira 5-15 WA, hal inl bertujuan untuk mengurangi anus mula jalan. Secara teoritis dengan dihubungkan bintang, kemampuan kumparan motor 3 dari tegangan jala-jala, dan arus startnya adalah sepertiga kali arus start bila motor tersebut dihubungkan langsung (Direct On Line). Hubungan bintang-segitiga dapat dilakukan secara manual yaitu dengan saklar bintang segitiga yang digernkkan oleh tangan. Disamping itu dapat dilakukan secara otomatis yang diatur melalui relay penunda waktu. Gambar 9.3 menunjukkan sambungan saklar tangan Y/∆.
Gambar 9.3 Sambungan saklar tangan
Gambar 9.4. Diagram daya hubungan Y/∆ motor 3 fasa
Gambar 9.5. Diagram kontrol hubungan Y/∆ motor 3 fasa
9.3.2 Pengasutan Motor Dengan Pengaturan Tegangan Di antara banyak metode starting motor tiga fasa rotor sangkar adalah : A. Starting Dengan Tahanan Seri Stator ( Automatic Primary Resistance Starter ) Pengurangan tegangan ke motor dapat dilakukan dengan menambah tahanan seri terhadap motor. Bila motor dijalankan arus yang diambil adalah besar dan dapat menimbulkan goncangan dari starting serta terjadinya trip pengaman beban lebih terlalu cepat. Dengan memasang tahanan seri kita dapat mengatur kecepatan motor secara bertahap, secara otomatis dan mendapat kopel mula yang diinginkan. Terutama untuk motor dengan daya besar di Betas 5 HP. Starter dengan tahanan primer dapat dilakukan satu tingkat atau lebih bergantung pada daya motor yang hendak dioperasikan. Gambar 9.6 menunjukkan diagram daya dengan tahanan primer dua tahap.
Gambar 9.6 Diagram daya starter motor dengan tahanan primer
Gambar 9.7 Diagram kontrol starter motor dengan tahanan primer B. Starting Dengan Auto-Transformator Start melalui autotransformator akan mengurangi tegangan motor waktu start mula jalan motor. Selama periode start motor dihubungkan pada cabang autotransformator dengan tegangan yang rendah, arus yang diambil oleh motor pun kecil berarti kopel yang dibangkitkan lebih kecil bila dibandingkan dengan kopel waktu motor dihubungkan langsung. Tegangan Start dari autotransformator dapat dipilih antara 50 % sampai 85 % dari tegangan sumber. Untuk menjalankan motor-motor yang besar, start dengan autotransformator dapat digunakan dengan pengurangan tegangan melalui cabang autotransfonnator. Gambar 9.8 menunjukkan bagan lengkap starter dengan autotransformator
Gambar 9.8 Bagan lengkap starter dengan autotransformator
9.3.3 Pengasutan Dengan Tahanan Mula Jalan Tidak seperti pengasutan pada motor rotor sangkar, pengasutan dengan tahanan mula jalan dilakukan pada motor rotor belitan ( slip ring/ cincin geser ). Kumparan rotor motor dihubungkan pada cincin geser dan sikat arang pada tahanan mula jalan. Pada saat start kumparan rotor disambung seri degan tahanan atur dalarn kedudukan penuh/maksimum, hal ini membuat arus rotor berkurang, sehingga arus start dari sumberpun menurun. Pada saat berputar penuh tahanan mula jalan terhubung singkat, menyebabkan kumparan jangkar hubung singkat dengan adanya peralatan mekanik, kontak khusus yang terdapat pada sumbu. Sehingga motor berputar seperti umumnya type motor induksi, dimana rotor dalam hubungan singkat. Tahanan mula jalan sering dibuat dengan lima tingkat atau lebih dengan harga yang brbeda-beda. Berikut ditampilkan gambar hubungan antara motor slip-ring (cincin geser) dengan tahanan mula jalan
Gambar 9.9 Motor cincin geser dengan tahanan mula jalan
Gambar 9.10 Hubungan motor rotor belitan dengan tahanan mula jalan dibantu dengan kontaktor