Anda di halaman 1dari 5

NAMA: MILHANVENS N.

DAUD
NIM : 17193300
KELAS: E

1. Resiko-resiko apa saja yang mungkin timbul karena factor investasi


Jawaban:
 Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga,
seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga.
Risiko ini bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan adanya perubahan suku
bunga yang ada di pasaran sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi.
 Risiko Pasar
Risko pasar ini adalah risiko fluktuasi atau naik turunnya Nilai Aktiva Bersih
(NAB) yang disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan (seperti saham
dan obligasi) yang sering disebut juga dengan risiko sistematik (systematic risk),
artinya risiko ini tidak bisa dihindari dan pasti akan selalu dialami oleh investor.
 Risiko Inflasi
Risiko inflasi, juga disebut risiko daya beli, adalah peluang bahwa arus kas dari
investasi tidak akan bernilai sebanyak di masa depan karena perubahan daya beli
karena inflasi. Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat
terhadap investasi dikarenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.
 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang
tunai dalam jangka waktu tertentu.
 Risiko Valas atau Nilai Tukar Mata Uang
Risiko valuta asing (Valas) adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama
pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik. Risiko jenis ini
berkaitan dengan sebuah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Pada umumnya, risiko jenis ini juga disebut sebagai currency risk atau
dengan
 Risiko Negara
Risiko ini disebut dengan risiko politik. Hal ini didasarkan pada kondisi
perpolitikan negara. Dari risiko ini juga masih ada kaitan dengan perubahan
ketentuan perundang-undangan yang membuat pendapatan menurun.
 Risiko Reinvestment
Risiko ini merupakan risiko yang terjadi pada penghasilan dari suatu aset
keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas re-invest.

2. Apa pengaruh pajak bagi perusahaan?


Jawaban:
Pengaruh Pajak Terhadap Perusahaan

o Mendorong Perkembangan Perusahaan

Mengukuhkan perusahaan Anda menjadi Perusahaan Kena Pajak (PKP)


adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk mendorong
perusahaan menjadi lebih besar dan profesional.

o Menentukan Nilai Akhir Besar Laba Perusahaan

Dalam perusahaan, pengusaha seringkali mengidentifikasikan pajak


sebagai beban. Pajak dianggap sebagai beban yang wajib dibayarkan oleh
perusahaan. Dengan adanya pajak, pengusaha akan berusaha
meminimalkan pajak yang dibayar agar laba yang diperoleh akan lebih
optimal.

o Perusahaan Melakukan Perencanaan dan Manajemen Pajak

Perencanaan pajak dan manajemen pajak biasanya dilakukan perusahaan


sebagai salah satu cara untuk tetap memenuhi kewajiban pajaknya dengan
baik. Pajak yang dibayarkan dapat ditekan serendah mungkin agar tetap
memperoleh laba yang diinginkan. Cara tersebut dilakukan untuk
memaksimalkan penghasilan setelah pajak agar perusahaan tetap untung.

o Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang dalam seluruh kegiatannya kurang atau sering terlambat


dalam membayar pajak dapat memperburuk reputasi dan citra perusahaan.
Dengan lebih berhati-hati menyusun laporan keuangan perusahaan, dapat
menjadi cara efektif untuk mengantisipasi hal tersebut. Selain itu, Anda
juga bisa mencatat berbagai tanggal penting dimana perusahaan harus
setor atau lapor pajak.
o Mengetahui Letak Efisiensi Perusahaan

Perusahaan yang tidak kena pajak lebih berpotensi dalam mengalami


pemborosan keuangan perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan
kurang mengkaji dan merencanakan keuangan perusahaannya dengan
matang, termasuk perhitungan nilai akhir besar laba perusahaan.

3. Apa saja tujuan manajemen pajak?


Jawaban:
Tujuan manajemen pajak bukan untuk mengelak membayar pajak,
melainkan mengatur sehingga pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang
semestinya"
PEMERINTAH saat ini melakukan upaya besar-besaran dalam bidang
perpajakan. Bagaimanapun pajak bagi perusahaan tetap sebagai ìbiayaî. Karena
itu, jika pengelolaan pajak tidak dilakukan dengan baik, kemungkinan di
kemudian hari perusahaan terpaksa rugi.
Tujuan manajemen pajak pada dasarnya sama dengan tujuan manajemen
keuangan, yaitu sama-sama ingin memperoleh likuiditas dan laba yang cukup.
Tujuan manajemen pajak bukan untuk mengelak membayar pajak, melainkan
mengatur sehingga pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang semestinya.
Manajemen perpajakan (tax management) merupakan suatu proses untuk
meminimalkan beban pajak (minimizing tax burden), dimana dalam hal ini tetap
berada pada jalur (on the track) ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (lawful) dan tidak melanggar (unlawful).
4. Fungsi manajemen pajak?
Jawaban:
Manajemen perpajakan memiliki beberapa fungsi penting dalam urusan
perpajakan perusahaan/badan Anda, yakni:
o Berfungsi untuk melakukan perencanaan pajak.
o Berfungsi dalam pengorganisasian pajak.
o Berfungsi dalam pelaksanaan pajak.
o Berfungsi untuk pengawasan pajak.
5. Apa itu perencanaan pajak?
Jawaban:
Perencanaan pajak adalah salah satu cara yang dapat dimanfaatkan oleh wajib
pajak dalam melakukan manajemen perpajakan usaha atau penghasilan, namun perlu
diperhatikan bahwa perencanaan pajak yang dimaksud adalah perencanaan pajak tanpa
melakukan pelanggaean konstitusi atau undang-undangf perpajakan yang berlaku.
6. Apa itu aspek formal dan administrative perencanaan pajak?
Jawaban:
Aspek formal dan administrative perencanaan pajak
o Kewajiban mendaftarkan diri memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
o Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
o Memotong dan/ memungut pajak
o Membayar pajak
o Menyampaikan surat pemberitahuan.
7. Apa saja yang menjadi kebijakan pajak?
Jawaban:
Yang menjadi kebijakan pajak adalah
o Kebijakan anggran surplus
o Kebijakan anggaran deficit
o Kebijakan anggaran seimbang
o Kebijakan anggran dinamis
8. Apa saja yang menjadi factor-faktor pajak?
Jawaban:
o Factor kesadaran pajak
o Factor petugas pajak
o Factor hukum pajak
o Factor sikap rasional
9. Apa saja yang menjadi factor-faktor non pajak?
Jawaban:
Kecenderungan manajemen mengalihkan resiko perusahaan kreditor.

Anda mungkin juga menyukai