Anda di halaman 1dari 13

Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No.

1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)


url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir Di
RS Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

Triana Indrayani, Amelia Riani


Universitas Nasional, Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi DIV Kebidanan, Jakarta
*correspondence Author : 081311990181, E-mail : trianaindrayani21@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.420

ABSTRAK

Latar belakang : Fototerapi diberikan jika kadar bilirubin total > 10 mg/dl dalam 24 jam kelahiran.
Menurut data yang diperoleh dari Word Health Organization (WHO) tahun 2015 kejadian Ikterus
neonatrum di Amerika Serikat adalah 65 % dari 4 juta neonatus yang lahir setiap tahunnya, terjadi
dalam minggu pertama kehidupannya.
Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fototerapi dengan
penurunan kadar bilirubin total pada bayi baru lahir di RS Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan tahun 2019.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross-sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bayi yang mendapatkan terapi sinar di ruang perinatologi RS Aulia pada
bulan Januari Tahun 2019 sebanyak 30 orang.Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 bayi yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dan diambil dari hasil observasi langsung . tehnik pengambilan
sampel yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakam total sampling.
Hasil penelitian : Terdapat hubungan yang signifikan dari fototerapi dengan penurunan kadar
bilirubin total pada bayi baru lahir yang mengalami hiperbillirubin dengan nilai p= 0,039 di RS Aulia
Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019.
Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan pada pemberian fototerapi dengan penurunan kadar billirubin pada bayi baru lahir di
RS Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan tahun 2019

Kata Kunci : Fototerapi, Hiperbillirubin, Bayi Baru Lahir

448
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

The Relation Of Phototherapy To The Decrease Of Total Bilirubin Levels Among Newborns At
Aulia Hospital Jagakarsa South Jakarta 2019

Abstract

Background: Phototherapy is given if total bilirubin level is > 10 mg / dl within 24 hours of birth.
According to data obtained from World Health Organization (WHO) in 2015 the incidence of
jaundice neonatrum in the United States was 65% of the 4 million neonates born each year, occurring
in the first week of life.
Aim: The research aims to determine the relationship between phototherapy and a decrease in total
bilirubin levels among newborns in Aulia Hospital Jagakarsa, South Jakarta in 2019.
Method: This research used a cross-sectional research method. The population in this study was all
infants who received phototherapy in the perinatology room of Aulia Hospital in January 2019, 30
respondents. Samples in this study were 30 infants who met the inclusion and exclusion criteria and
were taken from direct observation. The sampling technique used in this study was total sampling.
Results: There was a significant relationship of phototherapy with a decrease in total bilirubin levels
among newborns who had hyperbillirubin with P value = 0.039 at Aulia Hospital Jagakarsa South
Jakarta in 2019.
Conclusion: Based on the research that has been conducted, it can be concluded that there is a
significant relationship between phototherapy with a decrease in the level of billirubin in newborns
in Aulia Hospital Jagakarsa, South Jakarta in 2019
Suggestion: Health personals need to maintain phototherapy in Jaundic patients among newborns
at Aulia Hospital, with appropriate procedures, and provide guidance to mothers on how to prevent
or minimize the incidence of jaundice in newborns.

Keywords: phototherapy, hyperbillirubin, newborns

Latar Belakang jam terhadap perubahan kadar bilirubin dan

Fototerapi merupakan terapi sinar untuk dilakukan berulang hingga kadar bilirubin

menurunkan kadar bilirubin darah dengan cara kembali normal. Tindakan fototerapi untuk

memfasilitasi ekskresi bilirubin tak memantau keadaan bayi, karena dapat

terkonjugasi sehingga mudah dipecah dan larut menyebabkan hiperpigmentasi, peningkatan

dalam air. Fototerapi diberikan jika kadar suhu dan kehilangan Insensible Water Loss

bilirubin total > 10 mg/dl dalam 24 jam (IWL) berlebih (Vivian, 2010).

kelahiran. Lama fototerapi ditentukan Menurut data yang diperoleh dari Word Health

berdasarkan kadar bilirubin neonatus dan Organization (WHO) tahun 2015 kejadian

periode waktu fototerapi dilakukan selama 24 Ikterus neonatrum di Amerika Serikat adalah

449
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

65 % dari 4 juta neonatus yang lahir setiap bilirubin 2,5±0,8 mg/dL dalam 24 jam (turun

tahunnya, terjadi dalam minggu pertama 16,3% dalam 24 jam) dengan p=0,001.

kehidupannya. Data yang didapatkan peneliti di ruang

Berdasarkan data Riset Kesehatan dasar perinatologi RS Aulia Jagakarsa pada bulan

(Riskerdas, 2015) menunjukkan angka November 2018 bahwa terdapat sebanyak 76

hiperbilirubin pada bayi baru lahir di Indonesia bayi yang dirawat diantaranya karena RDS

sebesar 51,47%, di Sumatra Barat 47,3% (respiratory distress syndrom ) sebanyak

dengan faktor penyebabnya antara lain 26,3% dirawat karena sepsis neonatorum

Asfiksia 51%, BBLR 42,9%, Sectio Cesaria 13,1%, hipoglikemia sebanyak 13.1% dan

18,9%, Prematur 33,3%, kelainan kongenital mendapatkan terapi sinar karena kadar

2,8%, sepsis 12%. hiperbilirubin total yang tinggi sebanyak

Insidensi ikterus di Indonesia pada bayi cukup 39,5% serta karena lain-lain sebanyak 7,9%.

bulan di beberapa RS pendidikan antara lain Pemeriksaan kadar bilirubin pada neonatus

RSCM, RS Sardjito, RS Dr.Soetomo,RS hiperbilirubinemia yang mendapat fototerapi

Dr.Kariadi Semarang dari 13,7% hingga 85% di RS Aulia dilakukan tiap 12-24 jam. Semakin

(Kosim,dkk,2008). lama fototerapi semakin cepat penurunan

penelitian yang dilakukan Dewi (2015) tentang kadar bilirubin, namun perlu diperhatikan efek

Efektivitas Fototerapi Terhadap Penurunan samping yang dapat timbul berupa eritema,

Kadar Bilirubin Total pada Hiperbilirubinemia kerusakan oksidasi, dehidrasi (kehilangan

Neonatal di RSUP Sanglah tedapat pengaruh cairan transepidermal), hipertermi, diare dan

fototerapi dengan penurunan kadar kerusakan retina.

hiperbilirubin dengan rata-rata kadar bilirubin Bayi yang dilakukan fototerapi diletakkan

total sebelum dilakukan fototerapi 15,3±1,94 dibawah lampu terapi sinar dengan penutup

mg/dL dan setelah dilakukan fototerapi 24 jam mata dan diusahakan permukaan tubuh seluas

12,8±1,88 mg/dL/hari. Penurunan kadar -luasnya terpapar sinar, ubah posisi setiap 3

450
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

jam, perhatikan intake dan output cairan. Populasi adalah wilayah generalisasi

Ketika orang tua mengunjungi bayinya, yang terdiri atas obyek/subyek yang

fototerapi dihentikan sementara dan membuka mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

pelindung mata untuk memudahkan interaksi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

alami bayi dan orangtuanya. Tidak ada dan kemudian ditarik kesimpulannya.

prosedur tertulis untuk berapa lama fototerapi (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian

dilakukan. Pada penelitian ini penulis tertarik ini adalah seluruh bayi yang mendapatkan

melakukan penelitian tentang hubungan terapi sinar di ruang perinatologi RS Aulia

fototerapi dengan penurunan billirubin total pada bulan Januari Tahun 2019 sebanyak 30

pada bayi baru lahir. orang.

METODE PENELITIAN 2. Sampel

Desain Penelitian Sampel adalah sebagian yang diambil

Desain penelitian adalah kerangka acuan bagi dari keseluruhan objek yang diteliti dan

hubungan antar variabel penelitian dianggap mewakili seluruh populasi

(Sastriasmoro, 2008). Penelitian ini (Notoatmodjo, 2012). Tehnik sampling atau

merupakan desain penelitian cross-sectional tehnik pengambilan sampel yang digunakan

yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk dalam Penelitian ini menggunakam total

mendapatkan gambaran tenteng suatu keadaan sampling, yaitu sampel yang terlibat dalam

secara objektif tanpa menganalisa lebih lanjut penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria

diperolehnya hipotesis yang spesifik, sehingga inklusi dan eksklusi yang sesuai dengan tujuan

dapat memecahkan atau menjawab penelitian yaitu sebanyak 30 responden.

permasalahan yang sedang dihadapi pada

situasi saat ini. (Notoatmodjo,2012). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

Populasi dan Sampel 1. Bayi yang di rawat dan mendapatkan

1. Populasi terapi sinar di Perinatologi RS Aulia

451
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

2. Bayi dengan kadar bilirubin total > 10 Variabel bebas pada penelitian ini adalah

mg/dl pemberian fototerapi, sedangkan variabel

3. Orang tua/ wali bersedia bayi diikut terikat adalah kadar bilirubin total pada bayi

sertakan dalam penelitian baru lahir.

4. Bayi yang lahir secara sc maupun Prosedur Pengumpulan Data

pervaginam Data yang digunakan dalam penelitian ini

5. Bayi yang tidak menggunakan alat bantu adalah data sekunder. Prosedur pengumpulan

nafas maupun pasang infus. ini terdapat langkah-langkah yang harus

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: ditempuh, diantaranya: editing, coding, data

1. Bayi yang lahir dengan berat lahir entry, melakukan teknik analisis. Dalam

≤2500 gram. melakukan analisis, khususnya terhadap data

2. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan penelitian akan menggunakan ilmu statistik

≤ 37 minggu. terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. Apabila penelitiannya

Lokasi dan Waktu Penelitian deskriptif, maka akan menggunakan statistik


1. Lokasi Penelitian deskriptif. Sedangkan analisis analitik akan
Tempat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan satistika inferensial.
yaitu di RS Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan (Notoatmodjo, 2012)
dengan pengambilan data selama Periode Pengolahan dan Analisis Data
Bulan Januari Tahun 2018. Data yang telah diperoleh dari rekam medik
2. Waktu Penelitian kemudian dilakukan pengolahan data. Analisis
Pelaksanaan penelitian pada bulan Bulan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Januari 2019 analisis univariat dan bivariat.
Variabel penelitian Analisa univariat dilakukan pada suatu

variabel dari hasil penelitian, yang bertujuan

452
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan Maximum 20,1

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa total


karakteristik setiap variabel penelitian. Pada
responden yang terlibat dalam penelitian
umumnya dalam analisis ini hanya
hubungan fototerapi dengan penurunan kadar
menghasilkan distribusi dan persentase dari
billirubin total pada bayi baru lahir sebanyak
tiap variabel yang diteliti (Notoatmodjo,
30 responden, dan dari tabel tersebut
2012).
didapatkan hasil nilai mean sebesar 15,103.
Analisis bivariat merupakan analisis hasil dari
Nilai median 14,550, nilai mode 13,2ª nilai
variable-variabel bebas yang diduga memiliki
Std. Deviation 2,1295 nilai minimum 12,1 dan
hubungan dengan variable terkait.
nilai maksimum sebesar 20,1.
(Notoatmodjo,2012). Analisis Bivariat
Tabel 4.2 Hasil analisis univariat data kadar
dilakukan untuk melihat hubungan antara
billirubin total pada bayi baru lahir setelah

fototerapi dengan kadar billirubin total pada perlakuan fototerapi (postest).


Hasil postest
bayi. Analisis bivariat dengan menggunkan uji
Valid 30

chi square untuk mengetahui hubungan Mean 9,66


Median 9,75
fototerapi dengan penurunan kadar billirubin
Mode 9,8ª

pada bayi baru lahir. Std. Deviation 1,4236


Minimum 7,6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Maximum 13,6
Hasil Penelitian
Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 30 reponden
1. Analisis Univariat
Tabel 4.1 Hasil analisis data kadar billirubin total yang sudah dilakukan fototerapi dan setelah
pada bayi baru lahir sebelum perlakuan.
dilakukan pengukuran kadar billirubin ulang
Hasil pretest
Valid 30 didapatkan hasil bahwa nilai mean sebesar
Mean 15,103
9,66 nilai ini menunjukan bahwa nilai mean
Median 14,550
atau nilai rata-rata < 10 mg/dl sedangkan nilai
Mode 13,2ª
Std. Deviation 2,1295 median 9,75 nilai mode 9,8ª dan nilai Std.
Minimum 12,1

453
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

Deviation 1,4236 nilai minimum 7,6 serta nilai Hasil penelitian pengukuran kadar bilirubin

maksimum sebesar 13,6. pada bayi yang mengalami hiperbilirubinemia

Tabel 4.3 Hasil analisis bivariat hubungan fototerapi sebelum dilakukan fototerapi di Ruang
dengan penurunan kadar billirubin
No Kelompok Rata-rata p-value
Perinatologi RS Aulia Jagakarsa Jakarta
1. Pretest 15,103 0,039 Selatan menunjukkan nilai rata-rata sebesar
2. Postest 966
15,103 mg/dl hal ini menujukan bahwa nilai
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan rata-rata
rata-rata kadar billirubin sebelum perlakuan
nilai pre-test sebesar 15,103 mg/dl hal ini
fototerapi lebih besar dari nilai normal yaitu
menujukan bahwa nilai rata-rata kadar
<10mg/dl.
billirubin sebelum perlakuan fototerapi lebih
Menurut Grohmanna, et al (2008) derajat
besar dari nilai normal yaitu >10mg/dl dan
ikterik merupakan kondisi umum diantara
rata-rata nilai post-test sebesar 9,66 mg/dl hasil
neonatus, disebabkan oleh kombinasi heme
ini menunjukan nilai normal yaitu < 10 mg/dl.
meningkat dan ketidakmampuan fisiologis hati
Sehingga nilai pretest dan postest kadar
dalam konjugasi dan ekskresi bilirubin.
billirubin mengalami penurunan sebesar 5,443
Menurut Kosim, dkk (2012) Ikterus
mg/dl. Hasil ini mempunyai nilai signifikansi
neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi
sebesar 0,039 < 0,05. Sehingga dapat
yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak
pemberian fototerapi dengan penurunan kadar
terkonjugasi yang berlebih.
bilirubin pada bayi baru lahir di RS Aulia
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Jagakarsa Jakarta Selatan tahun 2019.
dilakukan oleh Fatma, dkk tahun 2018 tentang
Pembahasan
studi komparatif kadar bilirubin pada bayi baru
1. Analisis univariat
lahir dengan fototerapi di RST Malang bahwa
a. Kadar Bilirubin Sebelum
kadar bilirubin pada bayi baru lahir yang
Perlakuan.
dilakukan fototerapi berjumlah 30 responden

454
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

dimana nilai rata – rata kadar bilirubin total hasil pengukuran masih menunjukan angka

17,696 mg/dl, direk 0,423 mg/dl dan > 10 mg/dl yaitu sebanyak 6 responden.

indireknya dengan rata –rata 17,273 mg/dl Menurut Bhutani (2011) Fototerapi rumah

Menurut asumsi peneliti tingginya kadar sakit merupakan tindakan yang efektif

billirubin pada bayi baru lahir selain untuk menurunkan kadar Total Bilirubin

dikarenakan oleh hal-hal yang berkaitan Serum (TSB) dan mencegah kadar bilirubin

dengan ketidakmampuan hati dalam meningkat. Uji klinis telah divalidasi

mengekskresikan billirubin, faktor lainnya kemanjuran fototerapi dalam mengurangi

adalah pengetahuan orang tua bayi dalam hiperbilirubinemia tak terkonjugasi yang

memberikan nutrisi seperti pemberian asi berlebihan, dan implementasinya telah

maupun pasi dan cara perlakuan orang tua secara Drastis membatasi penggunaan

seperti kurang menjemur bayi dibawah sinar transfusi tukar.

matahari saat pagi hari. Hal serupa juga telah dibuktikan melalui

b. Kadar Bilirubin Setelah Perlakuan penelitian yang telah dilakukan oleh Lasri

Fototerapi 2017 menunjukkan rata – rata kadar

Hasil penelitian pengukuran kadar bilirubin bilirubin awal dan akhir fototerapi terjadi

dari 30 bayi yang mengalami hiperbillirubin penurunan antara nilai kadar bilirubin

setelah dilakukan fototerapi selama 24 jam (Bilirubin Total, Direk, Indirek) awal

menunjukkan nilai rata-rata 9,66 mg/dl nilai dengan nilai kadar bilirubin (Bilirubin

rata-rata kadar billirubin setelah perlakuan Total,Direk,Indirek) akhir yang berbeda.

fototerapi ini normal yaitu <10mg/dl. Tetapi Penurunan terbesar dicapai sebesar 7,931

dari 30 responden tersebut masih ada mg/dl.

beberapa bayi yang harus mendapatkan Menurut pendapat peneliti fototerapi sangat

fototerapi lanjutan selama 24 jam karena efektif untuk menurunan kadar bilirubin

pada bayi baru lahir yang mengalami

455
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

hiperbilirubin. Fototerapi juga dapat selaput lendir yang ditandai dengan warna

menurunkan kebutuhan transfusi tukar pada kuning yang terlihat pada kulit atau di

bayi aterm dan preterm dengan proses bawah selaput lendir. Prinsip alat

hemolitik dan non hemolitik. phototherapy memberikan sinar pada kulit

c. Hubungan Fototerapi Dengan bayi secara langsung dalam jangka waktu

Penurunan Kadar Bilirubin Pada Bayi tertentu, dengan jarak penyinaran kurang

Baru Lahir lebih 45 cm (Blackburn, 2007).

Setelah semua responden mendapatkan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

perlakuan selama 24 jam dan dilakukan Selung,dkk tentang pengaruh fototerapi (24

pengecekan kadar bilirubin diperoleh nilai jam) terhadap derajat ikterus pada bayi baru

Sig. sebesar 0.039, hasil ini diperoleh dari lahir di Rumah Sakit Nicu Provinsi Nusa

hasil uji chi-square, berarti nilai sig < nilai Tenggara Barat tahun 2018 menunjukkan

α (0,05) artinya H0 ditolak dan H1 diterima, bahwa dari semua responden sejumlah 15

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa orang pada pengukuran 24 jam

terdapat hubungan antara pemberian menunjukkan p- value = 0,025 (p = 0,000 <

fototerapi dengan penurunan kadar bilirubin 0,05) ini berarti H1 diterima dan

pada bayi baru lahir selama 24 jam menunjukkan ada pengaruh fototerapi 24

pemberian. jam terhadap derajat ikterik pada bayi baru

Fototerapi adalah terapi dengan lahir di RSUD Provinsi NTB.

menggunakan penyinaran sinar dengan Penelitian ini juga mendukung penelitian

intensitas tinggi. Fungsinya untuk yang dilakukan dewi, dkk tentang

pengobatan atau terapi sinar pada bayi yang efektivitas fototerapi terhadap penurunan

terkena penyakit kuning. Penyakit ini kadar bilirubin total pada

disebabkan oleh adanya penimbunan hiperbilirubinemia neonatal di RSUP

bilirubin di bawah jaringan kulit atau Sanglah tahun 2016 mendapatkan

456
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

penurunan kadar bilirubin total setelah test sebesar 9,66 mg/dl sehingga mengalami

dilakukan fototerapi 2,5±0,8mg/dL /24 jam penurunan sebesar 5,443 mg/dl.

(turun 16,3% dalam 24 jam) dengan nilai p= 2. Setelah semua responden

0,001 yang artinya ada pengaruh yang mendapatkan perlakuan selama 24 jam dan

signifikan pada pemberian fototerapi dilakukan pengecekan kadar bilirubin, dari

terhadap penurunan kadar bilirubin pada hasil uji chi-square diperoleh nilai p= 0.039

bayi baru lahir. < nilai α (0,05) sehingga dapat ditarik

Sedangkan menurut asumsi peneliti, kesimpulan bahwa hubungan yang signifikan

pemberian fototerapi untuk menurunkan dari fototerapi terhadap penurunan kadar

kadar billirubin pada bayi baru lahir yang bilirubin total pada bayi baru lahir yang

mengalami hiperbillirubin sangat efektif, mengalamai hiperbillirubin.

dengan mendapatkan fototerapi kadar

bilirubin pada bayi baru lahir akan turun dan Daftar Pustaka

secara klinis bayi juga tidak tampak kuning American Academy of Pediatrics. 2015.
Subcomittee on Hyperbilirubinemia.
lagi, selain itu pemberian fototerapi akan Management of Hyperbilirubinemia in
the Newborn Infant 35 Or More Weeks
mengurangi kebutuhan transfusi tukar, Of Gestation. Clinica; Practice
Guidelines. Pg. 297-316.
tetapi harus diperhatikan efek samping
Bhutani VK.2004. Newborn jaundice and
jangka pendek dari fototerapi seperti disorders of bilirubin metabolism.
Dalam: Bhutani VK, Rao MN, Sagar
dehidrasi, diare, dan lain-lain DV, Fernandez A, penyunting. Recent
advances in neonatology. Edisi ke-1.
Simpulan New Delhi: Jaypee brothers medical
publishers.
1. Nilai rata-rata sebelum perlakuan /
Bhutani, V. 2011. ―Phototherapy to Prevent
pretest dan setelah perlakuan / postest dari 30 Severe Neonatal Hyperbilirubinemia in
the Newborn Infant 35 or More Weeks of
responden, didapatkan rata-rata nilai pre-test Gestationǁ. Journal of the American
Academy of Pediatrics, Vol. 128, No. 4,
sebesar 15,103 mg/dl dan rata-rata nilai post- PP e1046 - e1052.

457
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

Blackburn, S. T. 2007., Maternal, Fetal & Judarwanto, Widodo. 2012. Penanganan


Neonatal Physiology : A Clinical. Terkini Hiperbilirubinemia atau
Perspective ... Cahyono, A., Rachman, Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir.
M. A. http://childrengrowup.wordpre
ss.com/2012/05/07/. Jakarta : Children
Dewanto et al. 2009. Management of Grow Up Clinic.,
hyperbilirubinemia in near-term
newborns according to American Kemenkes RI (Kementrian Kesehatan
Academy of Pediatrics Guidelines: Republik Indonesia). 2015. Riset
Report three cases . Paediatr Indones. Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan
Dewi et al 2015. Efektivitas Fototerapi Kesehatan Kemenkes RI.
Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin
Total pada Hiperbilirubinemia Neonatal Kosim et al. 2007. Hubungan
di RSUP Sanglah Denpasar Sari Hiperbilirubinemia dan Kematian
Pediatri, Vol. 18, No. 2, Agustus 2016 Pasien yang Dirawat di NICU RSUP Dr
(available from Kariadi Semarang Sari Pediatri, Vol. 9,
file:///C:/Users/amel/Downloads/ Sari No. 4, Desember. Semarang: IKA FK
Pediatri Efektivitas Fototerapi Terhadap Undip. Cited on August, 14th, 2018
Penurunan Kadar Bilirubin Total pada
Hiperbilirubinemia Neonatal di RSUP Kosim et al.2012. Buku Ajar Neonatologi.
Sanglah. Edisi 1. Cetakan 3., Jakarta : Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Dewi,et al .2010. Asuhan Neonatus bayi dan
Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika Kosim, MS.dkk. 2008. Buku Panduan
Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Etika, R. et al. 2015. Hiperbilirubinemia pada untuk Dokter, Bidan dan Perawat di
Neonatus (hyperbilirubinemia in Rumahsakit. Jakarta: IDAI
neonate).
http://www.pediatrik.com/pkb/2006022 Laura AS et al.2017. Fundamentals of
0-js9khg-pkb.pdf. Diakses tanggal 28 phototherapy for neonatal jaundice.
November 2018 Diunduh dari:
http://www.emedicine.com/viewarticle/
Gomella TC et al. 2004. Neonatology: 551363/2.
management, procedures, on call
problems, diseases, and drugs. Edisi ke- Maisels, M.J. 2008. Neonatal Jaundice,
5. New York: McGraw-Hill. Neonatology Pathophysiology And
Management Of The Newborn Second
Grohmanna, K et al. 2008. “Bilirubin Edition. Philadelphia: J.B. Lippincott
Measurement for Neonates: Comparison Company.
of 9 Frequently Used Methods”. Journal
of the American Academy of Pediatrics, Maisels, M.J. 2015. Phototherapy for
Vol. 117, No.4, PP 1174 — 1183 Neonatal Jaundice. London: The New
http://pediatrics.aappublicatio England Journal of Medicine. cited on
ns.org/content/117/4/1174. August, 6th, 2018 (available from
https://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/
Hindryawati, Wiwin. 2011. Media Sehat ( NEJMct0708376)
PPNI ). Edisi 35., Semarang : Arfmedia
Grup

458
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Porter ML, Dennis BL.2002.


Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta: Hyperbilirubinemia in term newborn.
Media Aesculapius American family physician

Mansjoer, Arif. 2011. Kapita Selekta Pritchard MA et al.20004. Skin exposure


Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta: during conventional phototherapy in
Media Aesculapius preterm infants: A randomized
controlled trial. J. Paediatr Child Health.
Martin C et al. 2004. Neonatal
hyperbilirubinemia. Dalam: Cloherty J, Rekam Medik. November 2018. RS Aulia
Eichenwald E, Stark A, penyunting. Jagakarsa Jakarta Selatan. Tidak
Manual of neonatal care. Edisi ke-5. dipublikasikan
USA: Lippincott wiliams & wilkins.
Sastroasmoro, S. Sofyan I.2008. Dasar-Dasar
Mishra et al .2011. A Important Medicinal Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-5,
Plant: A Review. Der. Pharmacia Sinica, Jakarta :CV. Sagung Seto.
Journal of Chemistry.
Singarimbun M, Effendi S. 2013. Metode
Mishra et al. 2007. Jaundice in Newborns. Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka
New Delhi: Division of Neonatology, LP3ES AAP.2004. Management of
Department of Pediatrics. cited on hyperbilirubinemia in the newborn
August, 7th, 2018 (available from infant 35 or more weeks of gestation.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ Pediatrics.
18334797)
Stokowski et al.2006. Fundamentals of
Murray et al. 2012. Biokimia Harper Edisi 29. phototherapy for neonatal jaundice. Adv
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Neonatal Care
Jakarta.
Stokowski, L.A. 2011. Fundamentals of
Newman et al. 2009. ―Numbers Needed to Phototherapy for Neonatal Jaundice.
Treat With Phototherapy According to Virginia: National Association of
American Academy of Pediatrics Neonatal Nurses. Cited on August, 6th,
Guidelinesǁ. Journal of the American 2018 (available from
Academy of Pediatrics. Vol. 123, No. 5, http://nursing.ceconnection.com/ovidfil
PP 1352 – 1359 es/00149525- 201110001-00003.pdf)
http://pediatrics.aappublications.org/con
tent/123/5/1352. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Cetakan 14.,
Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi Penelitian Bandung : Alfabeta
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. .
2004. Metodologi Penelitian Kesehatan. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Jakarta: Rineka Cipta. Kualitatif dan R&D. Cetakan 14.,
Bandung : Alfabeta
Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
2004. Metodologi Penelitian Kesehatan. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Jakarta: Rineka Cipta. Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

459
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 ( ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Hubungan Fototerapi Dengan Penurunan Kadar Billirubin Total Pada Bayi Baru Lahir
Di Rs Aulia Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2019

Tridente A, De Luca D. 2011. Efficacy of light


emitting diode versus other light sources
for treatment of neonatal
hyperbilirubinemia : a systematic review
and meta analysis. Acta Paediatrica.

WHO. World Health Statistics 2015: World


Health Organization; 2015

Wolkoff, A.W. 2014. Hiperbilirubinemia,


Harrison Gastroenterologi &
Hepatologi. Jakarta: Penerbit EGC.

Wong, D.L. 2009. Buku Ajar Keperawatan


Pediatrik. Diterjemahkan oleh Agus S.,
Neti J., Kuncoro., Vol. 1. Edisi 6.
Cetakan 1., Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC

460

Anda mungkin juga menyukai