Anda di halaman 1dari 4

KEGAWAT DARURATAN TRAUMA DADA

FLAIL CHECT

Ranti Meiniati

21-03-2020

Abstrak

Flail chest adalah suatu kondisi dimana patahnya tulang iga yang lebih dari 2 segmen
dalam satu tulang iga yang sama dan yang mengakibatkan gerakan paradoks pada
dindidng dada sesuai dengan pernapasan. Flail chest ini juga dapat disebabkan oleh
trauma tumpul yng dapat mengganggu karena flail chest ini sering terjadi pada iga
bagian depan anterior dan pada bagian samping lateral.

A. Definisi Flail Chest

Flail chest adalah suatu kondisi dimana patahnya tulang iga yang lebih dari 2
segmen dalam satu tulang iga yang sama dan yang mengakibatkan gerakan
paradoks pada dindidng dada sesuai dengan pernapasan. Flail chest terjadi
karena ketika pada segmen dinding dada tidak lagi mempunyai kontinuitas
dengan keseluruhan dinding dada (Wijaya, 2019, p. 183). Flail chest merupakan
suatu dimana pada area thorak yang melayang dan dapat disebabkan adanya
fraktur iga multipel berturutan atau sama dengan 3 iga dan memiliki garis fraktur
lebih atau sama dengan 2 pada tiap iganya (Sjamsuhidajat, 2005). Flail chest
yaitu terjadinya ketika dua atau lebih costa yang mengalami fraktur pada saat
ketika sternum lepas (Sheehy, 2018, p. 364).
B. Etiologi

Penyebab dari flail chest ini yaitu dapat disebabkan oleh trauma tumpul karena
flail chest sering terjadi pada iga bagian depan anterior atau pada bagian
samping lateral (Rini et al., 2019, p. 153).

C. Manifestasi klinis

Menurut (Sheehy, 2018, p. 365) Orang yang mengalami flail chest ini akan
mengalami tanda dan gejala yaitu sebagai berikut :

1. Nyeri dada

2. krepitasi tulang

3. Hematorax

4. Pneumothorax

5. Pergerakan pada dinding daad asimetri atau pergerakan paradoksal.

6. Kemungkinan efisema subkutan

7. Distre respirasi, dispnea, takipnea, dan kegagalan respirasi mungkin terjadi.

D. Patofisiologi

Terjadinya akibat dari flail chest akan terjadi pernapasan paradoksal yaitu
apabila pada saat ekspirasi segmen akan menonjol keluar lalu pada saat inspirasi
jusru akan masuk ke dalam. Kelainan ini akan mengurangi tidal volume
sehingga akan menggangu pada ventilasi jika ventilasi terganggu maka pasien
yang flail chest akan beresiko terjadinya hipoksia dan selain itu juga akibat dari
pergerakan segmen pasien akan beresiko terjadinya kontosio pulmonal (Rini et
al., 2019, p. 153).

E. Penatalaksanaan

1. Berikan oksigen tambahan pada pasien flail chest.


2. Masukan chest tube untuk pneumotoraks atau hemotoraks.

3. Atasi nyeri dan berikan narkotik dengan efek sistemik dan analgesik
efidural.

4. Lalu berikan cairan kristaloid secara IV dengan berhati-hati apabila kondisi


ketika hipovolemia.

5. Pemasangan kateter arteri untuk pengambilan sampel darah arteri secara


rutin (Ulya et al., 2017, p. 74).

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Radiografi dada dan juga CT scan yang menunjukan fraktur costa.

2. AGD (analisa gas darah) yaitu untuk menentukan status ventilasi


(Kurniawati and Trisyani and Theresia, 2013, p. 365).
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati and Trisyani and Theresia (2013) Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. singapore: Elsevier.

Rini, I. S. et al. (2019) Pertolongan Pertama Gawat Darurat PPGD. Malang: UB Press.

Sheehy (2018) Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana. Singapore: Elsevier.

Sjamsuhidajat, wim de J. (2005) Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Ulya, I. et al. (2017) Keperawatan Gawat Darurat pada Kasus Trauma. Jakarta
Selatan: Salemba Medika.

Wijaya, A. S. (2019) Kegawatdaruratan Dasar. Jakarta Timur: CV.Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai