Anda di halaman 1dari 6

INTERVENSI KNEE CHEST POSITION PADA ANAK

DENGAN KELAINAN KONGENITAL PADA SISTEM


KARDIOVASKULAR:
TETRALOGI OF FALLOT

Disusun oleh:
Karina Sekar Galuh Rusdiantho
1851029

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PRODI S1


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
2021
A. Latar Belakang

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan yang kasusnya

sangat sering ditemui. Di Amerika Serikat, insidens penyakit jantung

bawaan dekat 8- 10 dari 1000 kelahiran hidup. Sepertiga di antara lain,

bermanifestasi pada keadaan kritis pada tahun awal kehidupan serta 50%

pada kehidupan berakhir dengan kematian pengidap. Di Indonesia, dengan

populasi 200 juta penduduk serta angka kelahiran hidup 2%, diperkirakan

ada dekat 30. 000 pengidap PJB.

Tetralogi Fallot adalah salah satu penyakit jantung bawaan dengan

jenis sianostik yang disebabkan dengan 4 berbagai kelainan, ialah:

Stenosis pulmonal, Defek Septum Ventrikel, Hipertrofi Ventrikel kanan,

overriding aorta pada septum ventrikel. Penindakan awal yang sangat

efektif merupakan dengan dikerjakannya pembedahan atau operasi. Tetapi,

intervensi tersebut tidak mudah dilakukan , disamping biayanya yang

mahal, operasi pun wajib dicoba dengan bermacam ketentuan. Sebelum

adanya tindakan operasi, maka seorang perawat wajib memberikan

pertolongan buat menolong klien anak yang mengalami spell cyanosis.

Salah satu tatalaksana dalam menanggulangi secara noninvasive yang

dapat dilaksanakan sendiri oleh klien serta keluarganya merupakan

melaksanakan knee chest position dikala terbentuknya tanda- tanda

tersebut.

Pemberian posisi ini dilihat secara rasional dan dipercayai dapat

membantu dalam menangani spell cyanosis. Makalah ini hendak

memapaparkan uraian tentang inervensi Knee Position bagaikan intervensi


yang bisa membantu penderita anak dengan penyakit kongenital:

Tetrallogy of Fallot.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui Intervensi Non invasif Knee Chest Positioning sebagai

pertolongan pertama pada anak dengan kelainan kongenital : Tetralogy of Fallot

2. Tujuan Khusus

1. Mampu mengetahui pengertian Knee Chest Positioning.

2. Mampu mengetahui tanda dan gejala spell cyanosis.

3. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan Knee Chest

Positioning secara tepat.

C. Tinjauan Teori

Menurut Helen Taussig yang merupakan orang yang pertama kali

menggambarkan secara lengkap fenomena jongkok, serta sangat menarik,

dalam berspekulasi tentang mekanisme dorongan yang diberikan kepada

penderita dengan metode ini, ia melansir perkata seseorang penderita berumur

10 tahun.," Ini akan memotong perputaran ke kaki aku serta adanya kenaikan

tingkatkan perputaran ke paru- paru aku." Semenjak dikala itu sudah banyak

polemik tentang metode jongkok yang pengaruhi perputaran pada pasien-

pasien ini yang dituliskan pada artikel British Medical Journey tahun 1968.

Menurut W. G. Guntheroth serta rekannya sudah mengukur secara

langsung aliran di vena kava inferior pada penderita tetralogi Fallot. Mereka

sudah mengkonfirmasi kesimpulan Brotmacher tentang aliran balik vena yang

menurun sepanjang jongkok, serta pula sudah menampilkan kalau terdapat


penyusutan aliran yang berkepanjangan di vena kava inferior dalam posisi

lutut- dada yang diadopsi sepanjang jongkok sehabis latihan. Perihal ini

diiringi dengan kenaikan tekanan arteri sistemik serta kenaikan saturasi

oksigen arteri, yang sudah turun ke tingkat rendah sepanjang latihan.

Lurie menemukan bahwa pada posisi berdiri yang tenang terjadi penurunan

saturasi arteri pada pasien dengan tetralogi Fallot, yang dikaitkan dengan

penurunan aliran balik vena, dengan dokumentasi penurunan paralel pada

aliran sistemik dan pulmonal. Dengan tidak adanya bukti yang sebanding, ia

berpendapat bahwa jongkok bermanfaat karena meningkatkan aliran balik vena

D. Pembahasan

1. Pengertian Knee Chest

Knee Chest Position adalah posisi dimana kaki menekuk lutut ke

arah dada untuk meningkatkan aliran darah ke Paru-paru. tindakan ini

adalah yang dapat dilakukan pada saat seorang anak di duga terkena spell

sianosis, yaitu keadaan biru yang menjadi semakin biru, dapat disertai

dengan gelisah dan sesak napas, kemudian bisa diikuti dengan kejadian

kejang atau penurunan kesadaran.

2. Intervensi Knee Chest Position

1) Memastikan bahwa anak mengalami tanda dan gejala spell sianosis. Anak

akan terlihat semakin biru, napas akan bertambah cepat, dan kemudian

bisa disertai lemas atau kejang atau penurunan kesadaran.

2) Menenangkan bayi atau anak

3) Segera posisikan anak (Knee-chest position)


4) Kedua paha di tekuk ke dalam, dan kedua lutut ditekuk maksimal,

sehingga lutut anak menyentuh dadanya.

5) Tetap pertahankan posisi ini sembari menenangkan anak. Posisi ini dapat

dilihat pada gambar berikut.

6) Pada anak yang sudah lebih besar, posisi knee-chest dapat dengan mudah

dilakukan dengan berjongkok, sehingga tidak jarang sering kali anak

berjongkok apabila sedang lelah atau sedang bermain.

7) Langkah selanjutnya, apabila tersedia oksigen, maka dapat diberikan

oksigen melalui selang hidung (nasal canul) sebanyak 2-3 liter per menit.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal B. M. (1968, 11 23). Squatting in Fallot's tetralogy.

Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/0002870368900872

Pusat Jantung Nasional, 2020. Waspada Spell Sianosis, Kondisi Ketika Anak Biru Semakin
Membiru: Apa yang Harus Anda Lakukan?. Jakarta

Link: https://www.pjnhk.go.id/artikel/waspada-spell-sianosis-kondisi-ketika-anak-biru-

semakin-membiru-apa-yang-harus-anda-lakukan

Anda mungkin juga menyukai