Anda di halaman 1dari 20

INDAHNYA HIDUP QANA’AH

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
pada Madrasah Aliyah Miftahul Huda Pasirnangka

Disusun oleh
Nurbaeti
NISN : 0026989124

MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA (MH)


JL. Aria jaya sentika KM. 2,5 Kp. Pasirnangka Kec. Tigaraksa
Kab. Tangerang Prov. Banten
TAHUN AJARAN 2019-2020 M/1441 H
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : NURBAETI
NIS/NISN :131236030001170085 / 0026989124
Jurusan/Program : X11 MIPA 2
Alamat : Ds. Talaga Rt04/01 Kec. Cikupa Kab.Tangerang

Menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “ INDAHNYA HIDUP


QANA’AH” dibuat oleh saya sendiri dan bukan hasil plagiat. Demikian surat
pernyataan ini dibuat agar diketahui sebagaimana mestinya.

Pasirnangka, 29 Maret 2020 M


2 Sya’ban 1441 H

Yang membuat pernyataan

NURBAETI

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah di ujikan dalam siding karya tulis Madrasah Aiyah
Miftahul Huda pada :

Hari / Tanggal :
Jam :
Judul : INDAHNYA HIDUP QANA’AH

Pasrinangka, 29 Maret 2020 M


2 Sya’ban 1441 H

Dewan Penguji,

Ketua Sekretaris

Penguji 1 Penguji 2

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penyusunan karya tulis dengan
judul INDAHNYA HIDUP QANA’AH dapat berjalan dengan baik.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menyadari bahwa karya tulis ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada ;
1. Almarhum Abuya Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
2. Bapak Mudirul Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
3. Bapak Mudirul Madrasah Tarbiyatul Mubtadiin
4. Ustadz Manager kelas X11 MIPA 2
5. Asatidz/dzah Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan bantuan serta didikan
baik secara moral, spiritual, maupun material, sehingga penulis sampai pada
tahap akhir Pendidikan di Madrasah Aliyah Miftahul Huda Pasirnangka
Penulis berharap semoga penulisan karya tulis ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca, aamiin yaa rabbal’alamiin.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Batasan Masalah................................................................................................1
C. Rumusan Masalah..............................................................................................1
D. Tujuan Masalah..................................................................................................1
E. Manfaat Karya Tulis..........................................................................................1
BAB II : LANDASAN TEORI........................................................................................2
A. Kajian Teoritis.......................................................................................................
B. Kerangka Berfikir..................................................................................................
C. Manfaat Penulisan.................................................................................................
BAB III : PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Deskripsi Kasus.....................................................................................................
B. Analisis Kasus.......................................................................................................
BAB IV : PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran-saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama islam meletakkkan suatu tuntutan hidup dengan menggunakan jalan


tengah. Tidak boleh berlebih-lebihan (mewah) juga tidak boleh kikir. Pengambilan jalan
tengah ini, misalnya dalam makan dan minum sangat sesuai dengan peraturan ini
kesehatan. Berlebih lebihan dalam makan dan mionum apalagi minuman keras bukan
sekedar merusak kesehatan akan tetapi membuka malapetaka dan ini termasuk
perbuatan setan .

Demikian dalam hal berpakaian atau perhiasan, kalau sudah berlebihan, tentu
bukan tidak hanya serasi malah menjadi norak dilihatnya bahakan bisa jadi mengundang
orang untuk mrenertawakannya.

Tak kalah pentingnya pula kesederhanaan dalam berbicara dan bertindak harus
kita jaga, jangan membuat orang mendengar dan memperhatikan kita tak simpati
sehingga timbul rasa tidak suka kepada kita, kalau sudah tidak suka, berarti akan dekat
dengan permusuhan .

Pada zaman sekarang kebanyakan manusia sering lupa atas semua nikmat yang
Allah berikan ,dan tidak pernah bersyukur atas apa yang mereka miliki, karna
kebanyakan manusia selalu merasa kurang atas apa yang sudah allah berikan kepada
mereka. Padahal islam sudah mengajarkan kepada kita untuk tidak hidup berlebih-
lebihan (mewah),dan islam juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas semua
nikmat yang allah berikan,seharusnya kita sebagai umat muslim harus membiasakan
hidup qana'ah karna sesungguhnya banyak sekali keindahan dalam hidup
qana'ah(sederhana) .

Tak kalah pentingnya pula kesederhanaan dalam berbicara dan bertindak harus
kita jaga, jangan membuat orang mendengar dan memperhatikan kita tak simpati
sehingga timbul rasa tidak suka kepada kita, kalau sudah tidak suka, berarti akan dekat
dengan permusuhan .

Juga jangan boros atau berlebih-lebihan dalam berbnelanja untuk membeli


makanan atau pakaian, karena akan mendatangkan kerugian dan akhirnya akan

1
menimbulkan hutang yang banyak. Oleh karena itu manusia harus berusaha supaya
jangan besar pasak daripada tiang. Hindarkan peribahasa “ gali lobang tutup lobang”.
Sebab akan menjerat kita kepada serba kekurangan.

B. BATASAN MASALAH

Dalam pembahasan ini penulis membatasi karya tulis ini pada:

1. Pengertian qana'ah dan bagaimana indahnya hidup qana'ah

2. Menjelaskan tentang indahnya hidup qana'ah

C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana hidup qana'ah dalm ajaran islam?

2. Bagaimana indahnya hidup qana'ah?

3. Bagaimana cara hidup qanaah?

D. TUJUAN MASALAH

1. Untuk memberitahu semua orang bahwa islam sangat mengajurka hidup qana'ah

2. Untuk memeberitahu semua orang khususnya para santri bahwa banyak sekali
keindahan dalm hidup qana'ah

3. Agar semua orang tahu bahwa cara hidup qana'ah itu sangat mudah

E. MANFAAT KARYA TULIS

Manfaat bagi penulis sendiri yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan tentang hidup
qana'ah dan juga untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Madrasah aliyah
Miftahul huda(MH) dan umumnya untuk para pembaca agar dapat mengetahui dan
mengamalkan tentunya tentang indahnya hidup qana'ah.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORITIS

1.PENGERTIAN QANA'AH

a. Qana'ah

Qanaah adalah suatu sikap yang rela menerima dan selalu merasa cukup dengan
hasil yang sudah diusahakan serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas juga perasaan
kurang. Dan seseorang bisa disebut bersifat qonaah apabila memiliki pendirian dengan
apa yang telah diperoleh atau bersyukur atas yang ada pada dirinya karena semua adalah
kehendak Allah.dengan qona’ah ini kita akan lebih bersyukur dengan yang telah Allah
tetapkan kepada kita. Balasan dari Allah untuk mereka yang bersikap qonaah selama di
bumi yaitu kita akan merasakan kehidupan di dunia ini dengan lebih baik lagi.
Sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala telah berfirma dalam suarat An-Nahal:97

َ‫صالِحًا ِم ْن َذ َك ٍر أَوْ أُ ْنثَ ٰى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم أَجْ َرهُ ْم بِأَحْ َس ِن َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
َ ‫َم ْن َع ِم َل‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”

b. Contoh Sikap Qanaah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sebagai manusia yang mempunyai hati nurani. Tentulah seseorang akan


mendambakan rasa aman, nyaman, dan tentram dalam kehidupannya tersebut. Rasa ini
tentunya akan muncul dari dalam dan luar dari manusia itu sendiri. Karena fitrahnya
sebagai manusia memang menghendaki rasa aman, nyaman, dan tentram tersebut.

Dalam agama Islam sendiri, manusia diwajibkan untuk berusaha dan bekerja.
Hal ini tidak lain adalah untuk memenuhi rasa bahagia yang dibutuhkannya. Tetapi,
harus kita ingat bahwa ketika dalam berusaha dan bekerja. Ada sebagian manusia yang
tidak tahu apa yang akan terjadi di tengah-tengah aktifitasnya tersebut.

3
Apa yang manusia lakukan adalah usaha tersendiri untuk melakukan perintah-
Nya, dan hasil dari apa yang mereka lakukan itu ada yang sama dan ada yang berbeda
dengan apa yang ia pertama kali impikan. Di sinilah umat muslim harus mempunyai
pegangan yang kokoh, supaya dalam keadaan apapun, mereka tetap bisa memegang
teguh apa yang telah di imaninya.

Dari sini pula umat muslim harus tahu perihal apa itu yang disebut dengan
qanaah (rela menerima). Mudah-mudahan dengan kajian singkat ini kita semuanya
(khususnya umat Islam) bisa saling mengerti dan saling menghormati antara umat satu
dengan umat yang lain. Karena kita tahu bersama bahwa di Negara kita Indonesia,
terdiri dari berbagai ragam suku, agama, status sosial, dan lain-lainnya.

Penting bagi kalian untuk mengetahui contoh dari sikap qanaah dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya contoh tersebut, tentu kalian bisa belajar
bagaimna menerapkan sikap qanaah sehingga keimanan kalian bisa bertambah. Adapun
beberapa contoh dari sikap qanaah dalam kehidupan sehari-hari ialah sebagai berikut:

 Selalu bersyukur atas apa karunia yang didapatkan oleh Allah SWT.

 Tidak merasa iri serta dengki atas apa yang didapatkan oleh orang lain.

 Giat bekerja guna mendapatkan hasil yang terbaik dalam kehidupan.

 Hidup cenderung lebih sederhana dan menyesuaikan kemampuan.

 Hidup dengan bersahaja, tidak rakus serta tidak tamak.

 Tidak akan mudah kecewa maupun putus asa, terutama ketika sesuatu
yang ia inginkan tidak tercapai.

 Memiliki keyakinan bahwa pemberian Allah SWT ialah sebuah anugerah


terbaik kepada hambanya.

Setelah kalian mengerti beberapa contoh dari sikap qanaah tersebut, maka sebisa
mungkin kalian harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika berhasil
menerapkan sikap tersebut, maka akan ada banyak manfaat yang didapatkan.

C. Manfaat Qanaah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

4
Ketika kalian sudah terbiasa untuk menerapkan qanaah dalam kehidupan sehari-
hari, maka akan ada cukup banyak manfaat yang akan kalian rasakan. Nah adapun
beberapa manfaat dari qanaah yang akan kalian dapatkan ketika sudah terbiasa
menerapkannya ialah sebagai berikut:

 Memiliki jiwa yang tenang karena merasa apa yang didapatkan


merupakan karunia dan anugerah dari Allah SWT.

 Terhindar dari sikap iri, dengki serta tamak ketika melihat orang lain
mendapatkan rezeki atau karunia lainnya.

 Hati senantiasa lebih sabar dan bisa menyikapi masalah atau bencana
yang terjadi pada dirinya dengan lebih baik.

 Senantiasa merasa cukup dan puas atas apa yang didapatkan setiap hari.

 Terhindar dari rasa khawatir serta resah karena baginya dunia bukankah
hal utama dalam kehidupan.

 Terjalin kehidupan yang harmonis dalam masyarakat karena kehidupan


senantiasa oleh perasaan yang nyaman dan pikiran yang positif.

Beberapa manfaat dari qanaah diatas bisa menjadi pemicu bagi kalian untuk berusaha
membiasakan diri untuk menerapkan qanaah dalam kehidupan.

d. Dalil Naqli Tentang Qana’ah

a. Al-qur'an

Dalam surat Hud ayat 6, Allah Ta'ala berfirman,

ٍ َ‫ض إِاَّل َعلَى ٱهَّلل ِ ِر ْزقُهَا َويَ ْعلَ ُم ُم ْستَقَ َّرهَا َو ُم ْستَوْ َد َعهَا ۚ ُك ٌّل فِى ِك ٰت‬
‫ب ُّمبِي ٍن‬ ِ ْ‫َو َما ِمن دَآبَّ ٍة فِى ٱأْل َر‬

“dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi
rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS.
Hud :6)

Surat Al-Baqarah ayat 155

ِ ُ‫ص ِّمنَ األَ َم َوا ِل َواألنف‬


ِ ‫ َوالثَّ َم َرا‬. ‫س‬
َ‫ت َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬ ِ ‫وف َو ْالج‬
ٍ ‫ُوع َونَ ْق‬ ْ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّمنَ ْال َخ‬

5
Artinya : “Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit
setakutan,kelaparan, dan kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar
gembira kepada orang-orang yang sabar.”

b. Hadist

Dari ’Ubaidillah bin  Mihshan  Al Anshary dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam, beliau bersabda,

ْ ‫وت يَوْ ِم ِه فَ َكأَنَّ َما ِح‬


‫يزَت لَهُ ال ُّد ْنيَا‬ ُ ُ‫َم ْن أَصْ بَ َح ِم ْن ُك ْم آ ِمنًا فِى ِسرْ بِ ِه ُم َعافًى فِى َج َس ِد ِه ِع ْن َدهُ ق‬

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri,


keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan
pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada
dirinya.” (HR. Tirmidzi)

e. Pendapat para ulama tentang qana'ah

Abu dzu’aib al hadzali berkata: nafsu akan suka jika kamu menyenangkannya
dan jika kamu menolak kepada yang sedikit dia akan menerima.” Lubaid berkata:
“Sebagian manusia adalah orang yang beruntung, yang mengambil bagiannya. Dan
sebagian dari mereka adalah orang yang celaka dengan kehidupannya,yang menerima
apa adanya”
Ulama lain berkata: “Rizki mempunyai banyak sebab, kami berangkat pagi dan pulang
sore, dan aku sendiri di antara orang yang berangkat berangkat pagi dan pulang sore
dari sebab tersebut, aku menerima dengan kain ketiadaan dari pakaian kekayaan dan
dari sejuknya ketiadaan dengan harta yang manis.” Ulama lain berkata: “Dengan apa
yang diberikan kepadamu, jadilah kamu sebagai orang yang menerima, kamu akan
dapat memelihara kehidupan yang menerima, orang yang merasa cukup. Seperti sebuah
pelita, yang hidupnya bergantung dengan minyak tanah. Jika pelita itu sudah
menghabiskan minyak

nya, diapun padam.”

f. .beberapa keindahan hidup qana'h

1. Mendapatkan dunia seluruhnya

Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi


shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

6
ْ ‫وت يَوْ ِم ِه فَ َكأَنَّ َما ِحي َز‬
‫ت لَهُ ال ُّد ْنيَا‬ ُ ُ‫َم ْن أَصْ بَ َح ِم ْن ُك ْم آ ِمنًا فِى ِسرْ بِ ِه ُم َعافًى فِى َج َس ِد ِه ِع ْن َدهُ ق‬

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga
dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada
hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR.
Tirmidzi, no. 2346; Ibnu Majah, no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan
gharib).

2. Menjadi orang yang beruntung

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ق َكفَافًا َوقَنَّ َعهُ هَّللا ُ بِ َما آتَاه‬ ِ ‫قَ ْد أَ ْفلَ َح َم ْن أَ ْسلَ َم َور‬
َ ‫ُز‬

“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup
dan Allah mengaruniakannya sifat qana’ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan
kepadanya.” (HR. Muslim, no. 1054).

3. Mudah bersyukur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda,

‫ا ْنظُرُوا إِلَى َم ْن أَ ْسفَ َل ِم ْن ُك ْم َوالَ تَ ْنظُرُوا ِإلَى َم ْن ه َُو فَوْ قَ ُك ْم فَه َُو أَجْ َد ُر أَ ْن الَ ت َْز َدرُوا نِ ْع َمةَ هَّللا ِ َعلَ ْي ُك ْم‬

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan
janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan
demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR.
Muslim, no. 2963).

4. Menjauhkan diri dari hasad (iri, cemburu pada nikmat orang lain)

Merasa tidak suka terhadap nikmat yang ada pada orang lain, sudah disebut
hasad oleh Ibnu Taimiyyah, walau tidak menginginkan nikmat tersebut hilang. Ibnu
Taimiyyah rahimahullah berkata, “Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap
keadaan baik yang ada pada orang yang menjadi sasaran hasad.” (Majmu’ah Al-Fatawa,
10:111). Adapun menurut kebanyakan ulama, hasad adalah menginginkan suatu nikmat
orang lain itu hilang. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 17:269)

7
Hasad itu begitu bahaya karena seolah-olah protes akan takdir Allah. Sebagaimana
disebut dalam ayat,

ُ ‫ت لِيَتَّ ِخ َذ بَع‬
‫ْض§§هُ ْم‬ ٍ ‫ْض َد َر َجا‬ َ ‫ك نَحْ نُ قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُ ْم َم ِعي َشتَهُ ْم فِي ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َو َرفَ ْعنَا بَع‬
َ ْ‫ْضهُ ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ َ ِّ‫أَهُ ْم يَ ْق ِس ُمونَ َرحْ َمةَ َرب‬
َ ِّ‫§ًّا َو َرحْ َمةُ َرب‬-‫بَ ْعضًا س ُْخ ِرًي‬
َ‫ك خَ ْي ٌر ِم َّما يَجْ َمعُون‬

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan
sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka
dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa
yang mereka kumpulkan.” (QS. Az-Zukhruf : 32)

Az-Zubair bin Al-‘Awwam radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

َ‫الش§ع َْر َولَ ِك ْن تَحْ لِ§ق ال§ ِّدينَ َوالَّ ِذى نَ ْف ِس§ى بِيَ§ ِد ِه ال‬ َّ ‫ق‬ َ ‫دَبَّ إِلَ ْي ُك ْم دَا ُء األُ َم ِم قَ ْبلَ ُك ُم ْال َح َس ُد َو ْالبَ ْغ‬
ُ §ِ‫ضا ُء ِه َى ْال َحالِقَةُ الَ أَقُ§و ُل تَحْ ل‬
ُ ‫تَ ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ َحتَّى تُ ْؤ ِمنُوا َوالَ تُ ْؤ ِمنُوا َحتَّى ت ََحابُّوا أَفَالَ أُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما يُثَب‬
‫ِّت َذا ُك ْم لَ ُك ْم أَ ْف ُشوا ال َّسالَ َم بَ ْينَ ُك ْم‬

“Telah berjalan kepada kalian penyakit umat-umat terdahulu, yaitu hasad dan
permusuhan. Dan permusuhan adalah membotaki. Aku tidak mengatakan membotaki
rambut, akan tetapi membotaki agama. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya
tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga
kalian saling mencintai. Maukah aku kabarkan kepada kalian dengan apa bisa
menimbulkan hal tersebut? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Tirmidzi, no.
2510 dan Ahmad, 1: 164. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini
dha’if. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini hasan)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda,

ْ َ‫ َو ْالب‬،ُ‫ األَ ْش§ر‬: ‫ يَا َرسُوْ َل هللاِ َو َما دَا ُء األُ َم ِم ؟ قَ§ا َل‬: ‫ فَقَالُوا‬، ‫صيْبُ أُ َّمتِي دَا ُء األُ َم ِم‬
‫ط§ ُر والتَّ َك§§اثُ ُر َوالتَّنَ§§اجُشُ فِي ال§ ُّد ْنيَا‬ ِ ُ‫َسي‬
‫َوالتَّبَا ُغضُ َوالتَّ َحا ُس ُد َحتَّى يَ ُكوْ نَ ْالبَ ْغ ُي‬

“Umatku akan ditimpa penyakit berbagai umat.” Para sahabat berkata, “Wahai
Rasulullah, apa saja penyakit umat-umat (terdahulu)?” Rasulullah berkata, “Kufur
Nikmat, menyalahgunakan nikmat, saling berlomba memperbanyak dunia, saling
berbuat najsy (mengelabui dalam penawaran, pen.), saling memusuhi, dan saling hasad-
menghasadi hingga timbulnya sikap melampaui batas (kezaliman).” (HR. Al-Hakim, 4:

8
168 dan Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath, 2/275/9173. Al-Hakim
menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya tsiqah termasuk perawi Imam
Muslim. Imam Adz-Dzahabi menyetujui sanadnya yang shahih. Lihat Silsilah Al-
Ahadits Ash-Shahihah, no. 680)

5. Mengatasi berbagai problema hidup seperti berutang

Karena kalau seseorang memiliki sifat qana’ah, ia akan menjadikan kebutuhan hidupnya
sesuai standar kemampuan, tak perlu lagi baginya menambah utangan.

Ingatlah, orang yang memiliki sifat qana’ah sungguh terpuji. Makanya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam minta dalam doa beliau sifat qana’ah (selalu merasa cukup) seperti
dalam doa berikut,

َ ُ‫اللَّهُ َّم إنِّي أسْأل‬


ِ ، َ‫ وال َعفَاف‬، ‫ والتُّقَى‬، ‫ك الهُدَى‬
َ‫والغن‬

“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu petunjuk (dalam ilmu dan amal), ketakwaan, sifat
‘afaf (menjaga diri dari hal yang haram), dan sifat ghina’ (hati yang selalu merasa cukup
atau qana’ah).” (HR. Muslim, no. 2721, dari ‘Abdullah).

‘Afaf artinya menjaga iffah, menjaga diri dari hal-hal yang tidak baik, termasuk juga
menjauhkan diri dari syubhat (hal yang masih samar). Imam Nawawi rahimahullah
menyatakan, “’Afaf adalah menahan diri dari yang haram, juga menjauhkan dari hal-hal
yang menjatuhkan kehormatan diri. Ulama lain mengungkapkan ‘iffah (sama dengan
‘afaf) adalah menahan diri dari yang tidak halal.” (Syarh Shahih Muslim, 12: 94)

B. KERANGKA BERFIKIR

Sifat manusia yang selalu ingin


hidup mewah

Perintah allah Keindahan hidup


tentang hidup Ajaran rasulullah tentang hidup
qona’ah
qona’ah qona’ah

Memberi tahu indahnya hidup Mengikuti ajaran rasulullah


qona’ah melalui dakwah tentang hidup qona’ah

9
Hasil dari memberitahu serta
mengikuti ajaran Rasulullah tentang
hidup qona’ah maka akan lebih banyak
manusia yang membiasakan hidup
qona’ah
Dari kerangka yang penulis buat,penulis menemukan satu masalah yaitu,sifat
manusia yang selalu ingin hidup mewah. Maka dari itu penulis menyusun rencana untuk
mengatasi masalah ini. Pertama, penulis akan menjelaskan terkait perintah allah tentang
hidup qana'ah(sederhan) serta memberitahu ajaran rasulullah saw tentang hidup
qana'ah,dan memberitahu beberapa keindahan dari hidup qana'ah melalui dakwah,lalu
mengajak para jama'ah untuk mengikuti ajaran yang sudah rasulullah saw ajarkan
tentang hidup qana'ah(sederhana)

C. METODE PENULISAN

Dalam melakukan metode penulisan karya tulis ini penulis hanya menggunakan
satu metode penulisan ,yaitu studi pustaka dengan cara metode mambaca buku,kitab
kuning,dan sumber dari intrnet yang di pelajari penulis dan kitab suci al qur’an dalam
mengumpulkan data dan informasi dari sumber-sumber bacaan tersebut yang sesuai
denagn masalah yang di bahas pada karya tulis ini.

1.studi pustaka

Studi pustaka merupakan langkah awal metode pengumpulan data.Studi pustaka


merupakan metode pengumpulan data yang di arahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen ,baik dokumen tertulis,gambar,maupun dokumen
elektronik yang dapat mandukung dalam proses penulisan.

2.sistematika penulisa

Untuk memudahkan pembahasan penulis membagi penulisan atau pembahasan


dengan 4 (empat) bab yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah,batasan masalah,rumusan


masalah,tujuan,dan manfaat.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai kajian teoritis,kerangak berfikir,dan metode penulisan.

10
BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai deskripsi kasus dan analisis kasus.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimoulan dan permasalahan yang di bahas dan saran-
saran yang di brerikan oleh penulis.

3.waktu studi pustaka

Adapun untuk penelitian,saya memulai untuk studi pustaka sejak bulan maret 2020
sampai dengan minggu ke-4 (empat) bulan april 2020.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI KASUS

1.HIDUP QANA’AH DALAM AJARAN ISLAM

Qanaah dalam islam termasuk ke dalam sifat terpuji yang bisa menerima seberapapun
rejeki yang diberikan oleh Allah atas semua usaha yang sudah kita lakukan dan merasa
cukup tanpa adanya sikap mengeluh. Rasulullah sejak dahulu sudah mengajarkan
kepada seluruh umat muslim untuk menerapkan sifat qanaah dalam diri mereka. Selalu
ridha terhadap semua masalah yang tengah mereka hadapi yang sudah ditentukan oleh
Allah Swt. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an surat Azumar ayat 49

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami
berikan kepadanya ni’mat dari Kami ia berkata:”Sesungguhnya aku diberi ni’mat itu
hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka
itu tidak mengetahui” (Q.S Azumar : 49)

2.INDAHNYYA HIDUP QANA’AH

Orang yang qana’ah adalah hamba yang beruntung di dunia, lebih-lebih di akhirat.
Tidak hasad dan tamak dengan nikmat Allah Taala yang diberikan kepada orang lain
akan melahirkan perasaan syukur. dengan qanaah, beban hatinya terasa ringan karena
betapa banyak orang yang diuji dengan kelimpahan harta dan segala fasilitas hidup
serba mewah, namun tak sedikit di antara mereka tergelincir menjadi orang yang rakus.
Dengan qanaah, niscaya manusia merasakan manisnya iman dan tak melalaikan akhirat,
negeri sesungguhnya yang diimpikan orang-orang beriman.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

ْ ‫ فَ َكأَنَّ َما ِحي َز‬،‫وت يَوْ ِم ِه‬


‫ت لَهُ ال ُّد ْنيَا‬ ُ ُ‫ ِع ْن َدهُ ق‬،‫ ُم َعافًى فِي َج َس ِد ِه‬،‫َم ْن أَصْ بَ َح ِم ْن ُك ْم آ ِمنًا فِي ِسرْ بِ ِه‬

12
“Barangsiapa yang merasa aman atas keluarganya, sehat badannya, ada sesuatu yang
dimakan pada harinya maka seakan-akan dunia menjadi miliknya.” (HR. At Tirmidzi
no. 2346)

3.CARA HIDUP QANA’AH

A.Memperkuat keimanan terhadap takdir Allah, kesabaran dan tawakkal

Rezeki termasuk salah satu yang telah ditakdirkan Allah bagi setiap hamba-Nya bahkan
ketika dia belum terlahir ke dunia dan masih berada dalam rahim sang ibu, bahkan sejak
azali seluruh hal yang terkait dengan hamba-Nya telah ditetapkan oleh-Nya.
Memperkuat keimanan terhadap takdir Allah, kesabaran dan tawakkal

B.Mentadabburi firman Allah ta’ala dan hadits nabi

Merenungi firman-firman Allah ta’ala dan hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
terutama berbagai ayat yang menerangkan tentang rezeki dan usaha yang dikerahkan
manusia untuk memperoleh penghidupan, yang semuanya itu berpulang pada takdir
Allah. Allah berfirman menerangkan bahwa Dia telah menetapkan rezeki kepada para
hamba-Nya,

ِ ْ‫َو َما ِم ْن دَابَّ ٍة فِي اأْل َر‬


ٍ ‫ض ِإاَّل َعلَى هَّللا ِ ِر ْزقُهَا َويَ ْعلَ ُم ُم ْستَقَ َّرهَا َو ُم ْستَوْ َد َعهَا ُك ٌّل فِي ِكتَا‬
‫ب ُمبِي ٍن‬

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (Huud:
6).

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Digital
Al-Maktabah al-Syaamilah v.3.64
Muhammad Ruhmadi, Pendidikan Agama Islam Untuk SMP IX 3, (Sukoharjo: Graha
Multi Grafika, 2007)
Robingan, Munawar Khalil, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 3: Untuk Sekolah
Menengah Pertama Kelas IX, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2010)
Tim Arafah, Pendidikan Agama Islam 3 untuk SMP Kelas IX, (Semarang: Aneka Ilmu),
2006

15

Anda mungkin juga menyukai