Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

KRIMINOLOGI HUKUM

Dosen : Dr. Ivan Zairani Lisi ,S.H.,M.Hum

NAMA : ANDI RESHA PRATAMA

NIM : 17.031

SEMESTER : VI

KELAS : V (E) SORE

ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

2020

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

1.
ABSTRAK
ANALISA HUKUM PIDANA DAN KRIMINOLOGI TERHADAP TINDAK PIDANA
PENISTAAN AGAMA DI INDONESIA

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimanakah analisa kriminologi terhadap penistaan
agama di Indonesia dan bagaimana Pengaturan Hukum terhadap Tindak Pidana Penistaan Agama
di Indonesia. Secara praktis penulis berharap agar penelitian ini dapat memberi masukan kepada
teman – teman mahasiswa khususnya yang mengambil konsentrasi hukum pidana yang
berhubungan dengan tindak pidana penistaan agama.
Jenis penelitian yang digunakan dalam usulan penelitian ini adalah jenis penelitian
NormatifDalam Penulisan penelitian ini agar memenuhi kriteria ilmiah dan dapat mendekati
kebenaran, maka metode pendekatan yang digunakan adalah :
a. Pendekatan Konseptual, merupakan pendekatan yang mengkaji tentang asas-asas
hukum, norma-norma hukum dan peraturan perundang-undangan baik yang berasal dari
Undang-Undang, Dokumen, buku-buku, dan sumber-sumber resmi yang berkaitan
dengan penulisan penelitian ini.
b. Pendekatan Sosiologis, yakni pendekatan yang melihat atau memperhatikan
keberlakuan atau penerapan aturan – aturan hukum dalam praktik yang berkaitan dengan
masalah penelitian ini.
c. Pendekatan Perundang – undangan, yakni pengkajian terhadap terhadap peraturan
perundang – undangan yang terkait dengan isu hukum.
Dalam proses pengumpulan bahan hukum, peneliti menggunakan studi dokumen, yang mana
dokumen ini merupakan data kepustakaan yang diperoleh melalui peraturan perundang-
undangan, literatur, karya tulis dan situs web.
Akhirnya tindak pidana penistaan terhadap agama diatur di dalam Pasal 156 dan 156a KUHP
yang memidanakan barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau
melakukan perbuatan :
1. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap
suatu agama yang dianut di Indonesia.
2. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apa pun juga yang
bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kata kunci : Tindak pidana penistaan agama, Hukum pidana, Kriminologi hukum.

2. Kajian Kriminologi :
metode pendekatan yang digunakan adalah :
a. Pendekatan Konseptual, merupakan pendekatan yang mengkaji tentang asas-asas
hukum, norma-norma hukum dan peraturan perundang-undangan baik yang berasal dari
Undang-Undang, Dokumen, buku-buku, dan sumber-sumber resmi yang berkaitan
dengan penulisan penelitian ini.
b. Pendekatan Sosiologis, yakni pendekatan yang melihat atau memperhatikan
keberlakuan atau penerapan aturan – aturan hukum dalam praktik yang berkaitan dengan
masalah penelitian ini.
c. Pendekatan Perundang – undangan, yakni pengkajian terhadap terhadap peraturan
perundang – undangan yang terkait dengan isu hukum.

3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi timbulnya tindak pidana penistaan agama :
a. Kegagalan pembinaan agama
b. Lemahnya penegakan hukum
c. Munculnya pembela aliran sesat
d. keberpihakan media

4. . Keyakinan keagamaan kelompok Lia “Eden” Aminuddin misalnya, bisa dituduh melakukan
penodaan agama dan divonis 2 tahun karena melanggar KUHP pasal 156a. Hal ini merupakan
contoh telanjang betapa diskriminasi atas dasar agama dan keyakinan, meski diingkari oleh
perundang-undangan kita, namun dalam realitasnya berbeda.
Sesuai pasal 156a Kuhp dengan pidana selama-lamanya lima tahun penjara, hukuman ini sangat
memberatkan namun dalam prakteknya ini sangat meringankan pelaku melalui keputusan hakim,
hal ini sebenarnya tidak menimbulkan efek jera dan ini juga merupakan bentuk ketidaktegasan
aparata hukum dalam memutus perkara.

5. Kriminologi khususnya sebagai pengaruh pemikiran kritis yang mengarahkan studinya pada
proses-proses (kriminalisasi), baik proses pembuatan maupun bekerjanya undang-undang, dapat
memberikan sumbangan besar di bidang sistem peradilan, khususnya berupa penelitian tentang
penegakan hukum, akan dapat digunakan untuk memperbaiki bekerjanya aparat penegak hukum,
seperti untuk memberikan perhatian terhadap hak-hak terdakwa maupun korban kejahatan,
organisasi (birokrasi) penegakan hukum serta perbaikan terhadap perundang-undangan itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai