PERADILAN AGAMA
Dosen Pengampu :
Dr. M. Samir Fuady, M.Ag.
Disusun Oleh Kelompok 16
Anesia Syafitri (220101087)
Safna Aulia Putri (220101109)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
A. Latar Belakang
Pengkajian peradilan agama melibatkan beberapa aspek, seperti hukum, etika, dan sosial.
Beberapa tipe pengkajian aspektual peradilan agama melibatkan analisis aspek hukum, moral,
dan dampak sosial dari putusan atau kebijakan peradilan agama. Dalam konteks peradilan
agama, pengkajian perbandingan melibatkan perbandingan sistem hukum agama dari
berbagai negara atau tradisi. Tujuan pengkajian ini adalah untuk memahami perbedaan dan
persamaan dalam pendekatan hukum agama serta dampaknya terhadap masyarakat dan
individu.
Pengkajian analisis yurisprudensi dalam peradilan agama melibatkan penelitian dan
evaluasi atas keputusan-keputusan hukum sebelumnya. Analisis ini bertujuan untuk
memahami perkembangan interpretasi hukum agama oleh pengadilan dan dampaknya pada
peraturan hukum agama yang lebih luas. Adaptasi metode-metode penelitian dalam konteks
peradilan agama melibatkan penyesuaian teknik penyelidikan seperti studi kasus, wawancara,
atau analisis dokumen untuk memahami konteks dan dinamika unik yang terkait dengan
kasus-kasus hukum agama.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
c. Aspek Antropologis: Hal ini mencakup penelitian terhadap aspek budaya, nilai-
nilai, dan adat istiadat yang mempengaruhi proses peradilan agama di Indonesia.
e. Aspek Politik: Pengkajian ini mencakup penelitian terhadap aspek politik, seperti
analisis terhadap hubungan antara keputusan-keputusan peradilan agama dengan
kepentingan politik dan kekuasaan.
Kedua jenis pengkajian ini penting dalam memahami peradilan agama di Indonesia,
karena memungkinkan untuk membandingkan sistem peradilan agama dengan negara
lain, serta untuk mengevaluasi perkembangan yurisprudensi dalam konteks hukum
Islam di Indonesia. Hasil dari dua jenis pengkajian ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem peradilan agama dan menyesuaikan hukum Islam dengan
konteks sosial dan budaya di Indonesia.
Menurut pengertian etimologi, term yurisprudensi berasal dari kata latin (hukum)
prudencia (=keahlian atau kecakapan). Dalam Bahasa inggris disebut jurisprudence.
Secara singkat, yurisprudensi berarti dan kemampuan dalam kemampuan hukum.
Dalam perluasan maknanya yurisprudensi juga berarti ilmu atau penerapan tentang
undang-undang dan himpunan keputusan-keputusan pengadilan (di bidang hukum
positif, keputusan mahkamah agung dan peradilan tinggi) yang diikuti oleh para hakim
pengadilan dalam mengadili atau memutuskan perkara serupa.
a. Studi Literatur: Melakukan pencarian dan analisis terhadap literatur, buku, jurnal,
dan publikasi terkait peradilan agama, hukum Islam, serta kasus-kasus hukum yang
relevan. Hal ini akan membantu dalam memahami teori, konsep, dan perkembangan
dalam peradilan agama.
1
Siti Nurkhaerah, Optimalisasi Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum Islam (Yogyakarta:2022), Hal. 23
2
Andi Hamzah, Kamus Hukum (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1996), Hal. 638.
3
M.Yahya Harahap, Pelembagaan Yurisprudensi Tetap (Bagian Pertama), Mimbar Hukum Aktualisasi Hukum
Islam, No. 15 Tahun V, Agustus 1994, Hal. 70
b. Studi Kasus: Melakukan penelitian mendalam terhadap kasus-kasus tertentu dalam
peradilan agama di Indonesia. Dengan mengkaji kasus-kasus konkret, peneliti dapat
memahami proses, keputusan, dan dampak dari peradilan agama secara praktis.
d. Survei dan Analisis Data: Melakukan survei dan analisis data terhadap responden
terkait persepsi, pengetahuan, dan pengalaman terkait peradilan agama. Data dari
survei dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan
masyarakat terhadap peradilan agama.
A. Kesimpulan
1. Studi Literatur
2. Studi Kasus
3. Wawancara
4. Survei dan Analisis Data
5. Pendekatan Komparatif
6. Analisis Yurisprudensi