Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERADILAN AGAMA

Dosen Pengampu :
Dr. M. Samir Fuady, M.Ag.
Disusun Oleh Kelompok 16
Anesia Syafitri (220101087)
Safna Aulia Putri (220101109)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Banda Aceh, 28 November 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengkajian peradilan agama melibatkan beberapa aspek, seperti hukum, etika, dan sosial.
Beberapa tipe pengkajian aspektual peradilan agama melibatkan analisis aspek hukum, moral,
dan dampak sosial dari putusan atau kebijakan peradilan agama. Dalam konteks peradilan
agama, pengkajian perbandingan melibatkan perbandingan sistem hukum agama dari
berbagai negara atau tradisi. Tujuan pengkajian ini adalah untuk memahami perbedaan dan
persamaan dalam pendekatan hukum agama serta dampaknya terhadap masyarakat dan
individu.
Pengkajian analisis yurisprudensi dalam peradilan agama melibatkan penelitian dan
evaluasi atas keputusan-keputusan hukum sebelumnya. Analisis ini bertujuan untuk
memahami perkembangan interpretasi hukum agama oleh pengadilan dan dampaknya pada
peraturan hukum agama yang lebih luas. Adaptasi metode-metode penelitian dalam konteks
peradilan agama melibatkan penyesuaian teknik penyelidikan seperti studi kasus, wawancara,
atau analisis dokumen untuk memahami konteks dan dinamika unik yang terkait dengan
kasus-kasus hukum agama.

B. Rumusan masalah

 Bagaimana tipe-tipe pengkajian peradilan agama?


 Bagaimana cara membedakan pengkajian perbandingan dengan pengkajian
yurisprudensi?
 Bagaimana adaptasi dan Langkah-langkah penelitian pengadilan agama?

C. Tujuan

 Mengetahui tipe-tipe pengkajian peradilan agama


 Mengetahui apa itu pengkajian perbandingan dengan pengkajian yurisprudensi
 Mengetahui adaptasi dan Langkah-langkah penelitian peradilan agama
BAB II
PEMBAHASAN

1. Tipe-Tipe Pengkajian Peradilan Agama Dalam Pembahasan Pengkajian Aspectual

a. Aspek Hukum: Pengkajian peradilan agama di Indonesia dalam prespektif


pengkajian aspektual mencakup penelitian terhadap aspek hukum yang berkaitan
dengan peradilan agama, termasuk analisis terhadap undang-undang, peraturan, dan
putusan-putusan pengadilan agama.

b. Aspek Sosiologis: Pengkajian aspektual peradilan agama juga melibatkan


penelitian dalam aspek sosiologis, seperti analisis terhadap pola-pola perilaku
masyarakat terkait dengan kasus-kasus peradilan agama, serta keputusan-keputusan
pengadilan agama yang mempengaruhi masyarakat.

c. Aspek Antropologis: Hal ini mencakup penelitian terhadap aspek budaya, nilai-
nilai, dan adat istiadat yang mempengaruhi proses peradilan agama di Indonesia.

d. Aspek Ekonomi: Pengkajian aspektual peradilan agama juga mencakup penelitian


terhadap aspek ekonomi, seperti analisis terhadap dampak keputusan-keputusan
peradilan agama terhadap perekonomian masyarakat.

e. Aspek Politik: Pengkajian ini mencakup penelitian terhadap aspek politik, seperti
analisis terhadap hubungan antara keputusan-keputusan peradilan agama dengan
kepentingan politik dan kekuasaan.

Dalam prespektif pengkajian aspektual, pengkajian peradilan agama di Indonesia akan


melibatkan berbagai disiplin ilmu dan sudut pandang untuk mengevaluasi dan
memahami peradilan agama secara komprehensif.

2. Pengkajian Perbandingan Dan Pengkajian Yurisprudensi

a. Pengkajian perbandingan dalam peradilan agama di Indonesia melibatkan


perbandingan antara sistem peradilan agama di Indonesia dengan sistem peradilan
agama di negara lain, seperti Malaysia, Mesir, Arab Saudi, atau negara-negara
dengan mayoritas muslim lainnya. Hal ini bertujuan untuk membandingkan
perbedaan dalam hukum, prosedur, dan keputusan peradilan agama antara negara-
negara tersebut.

b. Pengkajian analisis yurisprudensi dalam peradilan agama di Indonesia melibatkan


analisis terhadap putusan-putusan pengadilan agama yang telah diberlakukan di
Indonesia. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tren putusan, interpretasi
hukum, dan perkembangan yurisprudensi dalam peradilan agama, serta dampaknya
terhadap hukum dan masyarakat.1

Kedua jenis pengkajian ini penting dalam memahami peradilan agama di Indonesia,
karena memungkinkan untuk membandingkan sistem peradilan agama dengan negara
lain, serta untuk mengevaluasi perkembangan yurisprudensi dalam konteks hukum
Islam di Indonesia. Hasil dari dua jenis pengkajian ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem peradilan agama dan menyesuaikan hukum Islam dengan
konteks sosial dan budaya di Indonesia.

Menurut pengertian etimologi, term yurisprudensi berasal dari kata latin (hukum)
prudencia (=keahlian atau kecakapan). Dalam Bahasa inggris disebut jurisprudence.
Secara singkat, yurisprudensi berarti dan kemampuan dalam kemampuan hukum.
Dalam perluasan maknanya yurisprudensi juga berarti ilmu atau penerapan tentang
undang-undang dan himpunan keputusan-keputusan pengadilan (di bidang hukum
positif, keputusan mahkamah agung dan peradilan tinggi) yang diikuti oleh para hakim
pengadilan dalam mengadili atau memutuskan perkara serupa.

Secara terminologisnya, kata yurisprudensi diartikan sebagai ajaran hukum yang


dibentuk dan dipertahankan oleh peradilan, dan pengumpulan secara sistematis
putusan-putusan mahkamah agung dan pengadilan tinggi yang diikuti oleh hakim-
hakim dalam memberikan putusannya dalam kasus serupa.2

m. yahya harahap mendefenisikan yurisprudensi ke dalam beberapa makna, antara


lain:
1. putusan hakim mengenal kasus terstentu, putusan yang mengundang ratio
decedendi atau mengandung basic reason sebagai prinsip hukum atas putusan kasus
yang bersangkutan.
2. putusan yang di jatuhkan merupakan kasus yang berhubungan dengan
perkembangan hukum sehingga pada hakekatnya kasus yang di putuskan berkaitan erat
dengan Perubahan sosial. 3

3. Adaptasi Metode-Metode Penelitian Dan Langkah-Langkah Penelitian

Dalam melakukan penelitian dalam konteks peradilan agama di Indonesia, terdapat


beberapa metode dan langkah yang dapat digunakan, antara lain:

a. Studi Literatur: Melakukan pencarian dan analisis terhadap literatur, buku, jurnal,
dan publikasi terkait peradilan agama, hukum Islam, serta kasus-kasus hukum yang
relevan. Hal ini akan membantu dalam memahami teori, konsep, dan perkembangan
dalam peradilan agama.

1
Siti Nurkhaerah, Optimalisasi Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum Islam (Yogyakarta:2022), Hal. 23
2
Andi Hamzah, Kamus Hukum (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1996), Hal. 638.
3
M.Yahya Harahap, Pelembagaan Yurisprudensi Tetap (Bagian Pertama), Mimbar Hukum Aktualisasi Hukum
Islam, No. 15 Tahun V, Agustus 1994, Hal. 70
b. Studi Kasus: Melakukan penelitian mendalam terhadap kasus-kasus tertentu dalam
peradilan agama di Indonesia. Dengan mengkaji kasus-kasus konkret, peneliti dapat
memahami proses, keputusan, dan dampak dari peradilan agama secara praktis.

c. Wawancara: Melakukan wawancara dengan para pemangku kepentingan, seperti


hakim, pengacara, tokoh agama, dan pihak terkait lainnya untuk memahami
perspektif mereka terhadap peradilan agama dan bagaimana prosesnya
berlangsung.

d. Survei dan Analisis Data: Melakukan survei dan analisis data terhadap responden
terkait persepsi, pengetahuan, dan pengalaman terkait peradilan agama. Data dari
survei dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan
masyarakat terhadap peradilan agama.

e. Pendekatan Komparatif: Melakukan perbandingan antara sistem peradilan agama


di Indonesia dengan sistem hukum Islam di negara lain untuk melihat perbedaan,
kesamaan, dan pembelajaran yang dapat diambil.

f. Analisis Yurisprudensi: Melakukan analisis terhadap putusan-putusan pengadilan


agama dan perkembangan yurisprudensi untuk memahami tren, interpretasi hukum,
dan dampaknya terhadap masyarakat.

Selain metode di atas, penting juga untuk memperhatikan langkah-langkah


penelitian seperti perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, dan
penyusunan laporan penelitian. Langkah-langkah tersebut akan membantu dalam
menghasilkan penelitian yang komprehensif dan relevan dalam konteks peradilan
agama di Indonesia.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tipe-Tipe Pengkajian Peradilan Agama Dalam Pembahasan Pengkajian Aspectual ada


lima. Yaitu, Aspek Hukum, Aspek Sosiologis, Aspek Antropologis, Aspek Ekonomi, Aspek
Politik.
Pengkajian Perbandingan Dan Pengkajian Yurisprudensi
Pengkajian perbandingan dalam peradilan agama di Indonesia melibatkan perbandingan antara
sistem peradilan agama di Indonesia dengan sistem peradilan agama di negara lain, seperti
Malaysia, Mesir, Arab Saudi, atau negara-negara dengan mayoritas muslim lainnya.
Pengkajian analisis yurisprudensi dalam peradilan agama di Indonesia melibatkan analisis
terhadap putusan-putusan pengadilan agama yang telah diberlakukan di Indonesia.
Adaptasi Metode-Metode Penelitian Dan Langkah-Langkah Penelitian

1. Studi Literatur
2. Studi Kasus
3. Wawancara
4. Survei dan Analisis Data
5. Pendekatan Komparatif
6. Analisis Yurisprudensi

B. Kritik Dan Saran


Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Dan untuk itu kami sangat menyadari bahwa
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Maka itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk penyempurnaass pembuatan tugas-tugas yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Siti Nurkhaerah, Optimalisasi Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum Islam


(Yogyakarta:2022)
Andi Hamzah, Kamus Hukum (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1996)
M.Yahya Harahap, Pelembagaan Yurisprudensi Tetap (Bagian Pertama), Mimbar Hukum
Aktualisasi Hukum Islam, No. 15 Tahun V, Agustus 1994
Bismar Siregar, Keadilan Hukum Dalam Berbagai Aspek Hukum Nasional (Cet. 1; Jakarta:
CV Rajawali, 1986)
Chainur Arrasyid, Dasar-Dasar Ilmu Hukum (Cet. 1; Jakarta: Sinar Grafika, 2000)

Anda mungkin juga menyukai