Anda di halaman 1dari 31

Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior

Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI


Jl.Pejambon, Jakarta

BAB I. U M U M

1.1. Spesifikasi, gambar rencana dan Bill of Quantity adalah bagian yang saling mengisi
dan melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman atau patokan untuk melaksa-
nakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil akhir dari proyek dengan
baik dan memuaskan semua pihak.

Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan


bantu dan semua pekerjaan beserta segala sistim yang perlu untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan
seperti yang disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh
Pemberi Tugas.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tercantum dalam
gambar rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi dan atau
sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan dan sistim-sistim yang
diper lukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh
Kon- traktor Penanggung Jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab peker-
jaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi, gambar rencana maupun Bill
of Quantity, maka yang berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu paling
baik atau yang nilainya paling tinggi dengan sepengetahuan Direksi.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu
yang terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan yang
harus dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang
disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku.

1.5. Standard yang berlaku.

NI - 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia


NI - 3 (1970) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia.
NI - 4 (1974) Peraturan Cement Portland Indonesia.
SIOI - 0297 - 80 Baja Karbon Cor mutu dan cara uji.

1.6. Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus
dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk
persetujuan Direksi dengan sepengetahuan Konsultan Perencana.

1.7. Kontraktor harus memeriksa kesesuaian gambar rencana dengan keadaan di lapa-
ngan dan wajib melaporkan pada Direksi untuk persetujuan pelaksanaan. Semua
kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan hasil
pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor.

1.8. Kontraktor dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail sesu-
ai dengan hasil pemeriksaan dilapangan tanpa adanya biaya tambahan yang mempe
ngaruhi kontrak, kecuali diperhitungkan untuk pekerjaan kurang.

1.9. Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mung-
kin didalam pelaksanaan sehubungan dengan desain maka Kontraktor harus mela-
porkan kepada Direksi untuk pertimbangannya.

Bila Kontraktor tidak melaporkannya maka segala resiko kesalahan menjadi tang-
gung jawab Kontraktor.

1
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

BAB II. LINGKUP PEKERJAAN

2. 1. Pekerjaan meliputi dan tidak terbatas pada :

− Pengadaan barang / material kerja


− Peralatan-peralatan perlengkapan kerja
− Tenaga Kerja
− Sarana dan prasarana Kerja
− Penyediaan Keet Kontraktor, Los Kerja, Gudang Material dan Moveable Toilet
− Pembuatan foto-foto proyek (sesuai dengan tahapan pelaporan progress
pekerjaan)
− Penyelenggaraan keamanan proyek, dalam hal ini kontraktor harus
berkoordinasi dengan sekuriti inter Deplu.
− Referensi-referensi khusus dan lain-lain.

Ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan untuk pembangunan proyek ini sesuai de-


ngan pengarahan Direksi.

2. 2. Sebelum setiap pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan / material dimulai


Kontraktor wajib dan harus menyerahkan :

2.2.1. Spesifikasi dari pabrik pembuatnya.

2.2.2. Gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk persetujuan Direksi / Konsultan


Perencana.

2.2.3. Contoh bahan, warna, termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai per-
mintaan Direksi/Konsultan Perencana untuk penelitian dan persetujuan.

2.2.4. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk peker-
jaan tertentu sesuai permintaan Direksi dan Konsultan Perencana.

2.2.5. Izin pelaksanaan dari Direksi untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi, jika tidak
memenuhi syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi
persyaratan yang diminta atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor.

2. 3. Marking (tanda-tanda)

Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) yg diperlukan antara lain :


Centre Line (CL), Elevasi (peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-tanda yang jelas.

Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : Semua kolom, dinding,
lantai dan tinggi plafond sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik peralatan
M/E dapat dikerjakan setepat mungkin.

Kontraktor harus membuat marking pada tempat-tempat tertentu bilamana dianggap


perlu oleh Direksi tanpa biaya tambahan.

2. 4. Dalam penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan ba
ngunan yang ditawarkan.

2. 5. Kontraktor wajib bekerja sama dengan spesialis kontraktor untuk pekerjaan-peker


jaan khusus seperti antara lain : plumbing, listrik dsb sesuai petunjuk dan permin-
taan Direksi.

2
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

BAB. III. JENIS PEKERJAAN

III.A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. PENGUKURAN KEMBALI

a. Kontraktor harus melakukan pengukuran kembali site pekerjaan meliputi batas areal
maupun terhadap bangunan existing, untuk memastikan kesesuaian antara gambar
rencana dan site yang ada. Apabila Kontraktor mendapatkan hasil pengukuran yang
berbeda dengan site dalam gambar rencana, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk
dilakukan penyesuaian.
b. Kontraktor harus mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar
jarak ukuran ruangan dan bagian-bagian yang lain.Tanda tetap itu dibuat dari cat
menie yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan (akan ditentukan oleh Pemberi
Tugas / Konsultan Pengawas) dan penempatannya akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu
pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang
pertama.
c. Untuk dasar sumbu-sumbu ruangan harus dibuat pada lantai.
d. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan
berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap
untuk mengadakan pengukuran ulang.

2. KEET KONTRAKTOR DAN LOS PEKERJA

a. Kontraktor harus membuat bangunan sementara untuk keperluan sendiri sehubungan


dengan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini berupa Kantor Administrasi dan Teknis
Lapangan, R.Rapat dan gudang.
b. Untuk keperluan peturasan sementara karyawan dan tukang Kontraktor bisa
mempergunakan Toilet yang ada di areal pekerjaan, dengan ketentuan disediakan
petugas kebersihan untuk memelihara Toilet tersebut, dan setelah proyek selesai
Kontraktor harus memperbaiki Toilet tersebut.
c. Keet Kontraktor harus dibuat dari bahan-bahan yang baik, kuat dan mudah dibongkar
kembali. Atau bisa menggunakan ruangan kantor yang belum dibongkar.
d. Penataan Lay Out Kegiatan Proyek dan lokasi Keet kontraktor harus diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan, segera setelah Surat Perintah
untuk Mulai Bekerja diterima Kontraktor.

3. AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK PEKERJA

a. Untuk memenuhi kebutuhan air, baik untuk keperluan pekerja maupun keperluan air
kerja Kontraktor dapat berkoordinasi dengan Pengelola Gedung ex BP7 Deplu /
Bagian Tekniknya. Tapi apabila tidak diperkenankan Pengelola Gedung, maka
Kontraktor harus mendatangkan sendiri dari luar air untuk keperluan proyek dengan
biaya ditanggung Kontraktor.
b. Untuk kebutuhan daya listrik, baik untuk penerangan sementara maupun listrik untuk
alat-alat kerja Kontraktor dapat berkoordinasi dengan Bagian Teknik Gedung,
sebaiknya pasang meteran untuk mengetahui pemakaian daya listrik yang
dipergunakan kontraktor dan beban biayanya ditanggung Kontraktor. Sedangkan untuk
keperluan pakerjan las, Kontraktor harus mendatangkan sendiri genset yang
kapasitasnya sesuai untuk keperluan proyek tsb, dengan biaya sewa dan operasionil
ditanggung Kontraktor.

4. PENGAMANAN PROYEK

Untuk penyelenggaraan keamanan proyek, Kontraktor harus menyediakan tenaga


keamanan sendiri yang memenuhi kualifikasi yang diperlukan, dengan jumlah yang
diperkirakan mencukupi areal pekerjaan proyek.
3
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

Untuk keperluan perijinan, kartu identitas semua pekerja, maupun pelaksanaan tugas
keamanan proyek Kontraktor harus berkoordinasi dengan Sekuriti Intern Kompleks
Deplu. Sedangkan untuk keamanan yang menyangkut pihak luar, Kontraktor harus
berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

5. PENGADAAN SARANA KERJA

Untuk kelancaran jalannya pekerjaan Kontraktor harus menyediakan sarana kerja


(baik milik sendiri maupun sewa) yang meliputi :
a. Alat kerja utama seperti : mesin bor, mesin las, kompresor, alat rivet, molen dll.
b. Alat Bantu seperti : alat komunikasi/handy talky, computer, alat transportasi dll.
c. Untuk pengiriman material dilakukan melalui lift (koordinasi dengan sekuriti dan teknisi
gedung), Tapi hanya bisa dilakukan setelah jam kerja Deplu (jam 17.00 s/d jam 05.00
WIB).

6. FASILITAS KERJA DIREKSI

Untuk membantu kelancaran tugas Konsultan Pengawas, Kontraktor harus


menyediakan alat bantu sebagai berikut : Handy Talky yang akan dipakai dalam
rangka pengawasan dan pengendalian jalannya proyek.

A. 1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN

1. 1. UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran (kalau ada), atas daerah
pembangunan seperti yang tertera pada gambar rencana. Termasuk dalam pekerja-
an ini adalah pembongkaran dan lain-lain yang ditunjuk Direksi, serta pengamanan
atas jaringan-jaringan listrik, air, telepon dan lain-lain yang ada.

1. 2. PELAKSANAAN
Sebelum memulai, Kontraktor harus mengumpulkan semua data mengenai kondisi-
kondisi lapangan dan sifat-sifat struktur yang ada disekitar lapangan pembangunan
serta gambar-gambar dan izin-izin yang diperlukan untuk bekerja.
Semua kerugian pihak lain yang timbul karenanya akan menjadi tanggungan
Kontraktor.
Konstruksi-konstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atas petunjuk Direksi
tanpa menambah biaya.
Semua sarana yang dipakai lagi dan / atau ditambah / dikurangi harus terpasang
kembali sesuai dengan standard serta petunjuk Direksi, sehingga dapat berfungsi
dengan baik. Keadaan sesudah selesai harus rapi / bersih siap untuk pekerjaan
selanjutnya.
Untuk membawa puing-puing bongkaran, dilakukan melewati tangga dan dilantai
dasar Kontraktor harus menyediakan kendaraan/pick-up/truck kecil untuk segera
dibawa keluar site. Pembuangan puing-puing hanya bisa dilakukan setelah jam kerja
kerja Deplu ( jam 17.00 s/d 05.00).

A. 2. PEKERJAAN PERATAAN LAPANGAN

2. 1. UMUM
2.1.1. Kontraktor akan dianggap bertanggung jawab untuk penelitian yang
menyeluruh atas gambar dan persyaratan untuk Dokumen Pelaksanaan ini
dan Kontrak yang berhubungan dengan Proyek ini, termasuk semua addenda,
semua kondisi dari pekerjaan, memeriksa lapangan, semua fasilitas dan
kondisi yang ada, melakukan semua pengukuran lapangan dari pekerjaan
yang sehubungan dengan ini dan menentukan seluruh lingkup dari
penyelesaian dan penyempurnaan proyek yang diisyaratkan sesuai dengan
4
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan sebagai yang disetujui oleh


Direksi.
2.1.2. Kontraktor bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya dari
informasi yang disampaikan kepadanya sebagai hasil pemeriksaan yang
diperolehnya.
Kontraktor diperbolehkan atas biaya sendiri melakukan pemeriksaan
tambahan bilamana ia menganggapnya perlu, dan disetujui untuk menentukan
lebih lanjut kondisi dari lapangan guna pembangunan yang dipersyaratkan
disini.
2.1.3. Kontraktor wajib melakukan pembersihan dilapangan, meliputi pembuangan
puing-puing yang tidak diperlukan (bila ada) dan rintangan-rintangan lain
yang ada.

2. 2. PELAKSANAAN
2.2.1. Kontraktor harus mengerjakan pembersihan semua areal pekerjaan dan
tempat-tempat yang akan dilaksanakan pekerjaan finishing sebagaimana
diminta dan ditunjukkan dalam gambar.
2.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara semua peralatan dan material
untuk pelaksanaan sedemikian sehingga semua areal pekerjaan terjaga kelan
carannya.
2.2.3. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja dan pengawas lapangan yang
terampil pada bidangnya.

III.B.1. PEKERJAAN PASANGAN

B.1.a. PASANGAN BATU BATA

1.3. METODA PELAKSANAAN

− Semua batu bata harus dari mutu kelas I, padat, keras, ukuran presisi dan siku
serta dari hasil pencetakan yang merata.
− Contoh material harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas terlebih dahulu.
− Bata yang patah melintang dan besar patahannya lebih kecil dari setengah
panjangnya, tidak diperbolehkan untuk digunakan.
− Cara pemasangan batu bata harus membentuk siar yang seragam, siar tegak
tidak boleh saling menyambung membentuk garis lurus.
− Komposisi adukan untuk pasangan batu bata adalah sbb :
NO. URAIAN PC PASIR
1. Pasangan Trasram dan Dinding KM/WC 1 2
2. Pasangan Dinding Biasa 1 4

− Pada setiap dinding, luas bidang maksimum pasangan batu bata adalah 12 m2,
apabila lebih luas dari ketentuan tersebut harus dipasang kolom praktis dan
ring balk dengan diberi ankur dia.1/2" dipasang tiap jarak 60 cm.
− Khusus untuk nat persegi menggunakan cara lain, yaitu setelah adukan mulai
mengeras (2 jam) sikatlah nat tersebut dengan sikat kawat, kemudian cucilah
dengan air bersih menggunakan sikat ijuk.
− Pekerjaan pemasangan batu bata dilaksanakan setiap harinya tidak boleh lebih
tinggi dari 120 cm atau ± 24 lapis.
− Setiap batu bata harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempat-
nya hingga kuat.
− Semua pertemuan sudut dan pengakhiran pasangan batu bata apabila tidak
ditentukan lain maka dimensi kolom praktis, ring balk dan lintel beam di atas
ambang kusen pintu/jendela adalah sbb :
∗ Beton dimensi 12 x 12 cm (ad 1pc : 2ps : 3 split)

5
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

Tulang pokok 4 dia. 10 mm dan buegel dia. 8-20 cm


Besi tulangan sesuai standard PBI
− Setelah adukan agak keras, seluruh siar harus dikorek dibuat cekungan untuk
mendapatkan perekat plester.

1.4. ADUKAN PEREKAT / PLESTER


Adukan perekat digunakan untuk :
a. Perekat pasangan batu bata (trasram dan biasa)
b. Perekat plesteran
c. Perekat bahan-bahan finishing (keramik dsb.)
d. Bahan-bahan perekat terdiri dari semen, pasir dan air kesemuanya harus
memenuhi persyaratan yang sama dengan pekerjaan beton
e. Bahan pasir yang digunakan harus kasar dan bebas dari kotoran organis lumpur,
pasir berdiameter antara 0.15 mm - 1 mm
f. Portland cement (PC) yang digunakan harus berkualitas terbaik dan bermutu
tinggi
Komposisi adukan perekat menurut jenis pekerjaannya adalah sebagai berikut :

NO. URAIAN PC PASIR


1. Plesteran pasangan bata biasa 1 4
2. Plesteran trasram 1 2
3. Plesteran sudut beton, dinding 1 2
4. Plesteran pasangan bata bagian luar 1 3

Jenis pekerjaan di atas disesuaikan dengan gambar disain.


Semua pekerjaan plesteran harus dikerjakan dengan ketebalan sesuai dengan kondi
si di lapangan dengan rata-rata 20 mm.
− Lapisan kasar = 10 mm
− Lapisan halus = 7 mm
Bila di lapangan dijumpai ketebalan lebih dari 2,5 cm dilakukan pemelesteran secara
bertahap yaitu :
a. Plesteran kasar (kamprot)
b. Diberi kawat ayam selebar 50 cm
c. Plesteran akhir
Lapisan kasar harus dipasang dengan tekanan dan menutup seluruh bidang din-
ding, sebelum lapisan ini mengeras harus dibuat goresan-goresan melintang untuk
mendapatkan permukaan rekat yang lebih luas dengan lapisan berikutnya.
Lapisan halus direkatkan pada lapisan kasar yang telah dibiarkan kering selama mi-
nimal 7(tujuh) hari yang telah dibasahi secukupnya dan dibuat benar-benar rata dan
datar dengan bantuan alat yang memadai.
Lapisan ini dijaga selalu dalam keadaan basah selama 3 (tiga) hari.

RETAK PLESTERAN
Kontraktor harus memperbaiki atas biaya sendiri semua retak-retak plesteran yang
menurut penilaian Arsitek / Pengawas tak dapat diterima.
Keretakan plesteran harus diperiksa dengan jidar dan hasilnya harus betul-betul pre-
sisi. Hasil perbaikan akan diperiksa oleh Arsitek/Pengawas, toleransi kerataan 2 mm
/ 12 m2.
Untuk semua pasangan batu bata yang berhubungan dengan daerah luar dan se-
mua daerah basah seperti dan tidak terbatas pada toilet, harus dipasang dengan
pasangan trasram begitu juga untuk plesterannya.
Plesteran pada dinding batu bata baru dapat dilakukan setelah umur pasangan bata
minimal 2 minggu.
Dinding shaft harus diplester kedap air.

6
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

B.1.b METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PARTISI

1.1. GYPSUM BOARD

Bahan yang masuk ke lapangan harus selalu dalam keadaan kering.


Pemasangan harus menggunakan rangka.
Penyambungan antara 2 panel dan pemotongan panel harus rata (flush joint)
Penyimpanan dalam gudang harus ditumpuk dilantai dengan ganjal kayu jarak 60
cm, penumpukan tidak boleh lebih tinggi dari 100 cm.

1.2. RANGKA HOLLOW 40X40


Rangka dimaksud adalah untuk pemasangan panel gypsum, dimana seluruhnya
terbuat dari metal.
Jarak pemasangan rangka vertikal adalah 60cm.
Setiap pelubangan untuk jendela/pintu harus diberi rangka.
Pemasangan rangka horizontal dan vertikal harus presisi mengikuti pola plafond atau
lantai seperti tertera pada gambar rencana.

III.B.2. PEKERJAAN KAYU

B.2.a. PEKERJAAN KAYU KASAR DAN HALUS

2.5.1 Ukuran dan pola


Kayu harus mempunyai 4(empat) sisi permukaan dan ukuran diambil dari
kayu yang sudah terserut dan struktur kayu ini sesuai dengan NI – 5.
Kayu-kayu yang dikerjakan harus mengikuti pola-pola sesuai yang tertera
pada gambar pelaksanaan dan diutamakan untuk kayu halus harus terserut
dan rapi tanpa ada cacat atau lubang-lubang.

2.5.2 Kadar Air


Pada waktu penyerahan di lapangan kerja, kayu-kayu hanya boleh mengan-
dung kadar air maksimum 20% untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar
air maksimum 12% untuk tebal kurang dari 7cm.

2.5.3 Perlindungan
Semua kayu yang akan digunakan harus sudah diawetkan dan dikeringkan
dengan mesin sesuai persyaratan dalam NI-5 dan NI-3.

2.5.4 Plywood
Plywood dengan ketebalan 4mm seperti dijelaskan dalam gambar, produksi
lokal terekat erat dari jenis yang mempunyai perekat tahan air / waterproof.

2.5.5 Plywood dengan Veneer


Plywood dengan lapisan veneer lebih kurang 1mm dari jenis “Teak” yang
terekat erat kebadan plywood dan dipasang pada pintu sesuai gambar
pelaksanaan.
Pada sebelah dalam pintu-pintu toilet dipasang lapisan laminate material.
Bahan yang dipakai harus produksi lokal dengan kwalitas terbaik.

2.5.6 Pengikat-pengikat
Bahan pengikat digunakan dari kayu, baut atau plat besi sesuai dengan NI-
Bab.VI, pasal 14,15 dan 17.

Bahan perekat yang digunakan harus terbuat dari lem tahan air .

2.1 PELAKSANAAN

7
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

Semua pengerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapih. Untuk
profil panjang harus menggunakan mesin-mesin untuk pemotongan.
Semua lubang-lubang / cacat ditempat bekas paku, baut dan sebagainya harus ditu-
tup dengan dempul hingga rapih kembali.

III.C. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KACA

C.1. METODA PELAKSANAAN ALAT PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


01. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu / daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan yang
baik dan sempurna.

02. Melaksanakan pekerjaan alat penggantung dan pengunci hingga di peroleh hasil
yang baik dan memuaskan.

03. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh


pemasangan pada daun pintu kayu, seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam
gambar rencana.

1.2 PERSYARATAN BAHAN


01. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis.
Bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware” akibat dari pemilihan merek,
Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

02. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
berukuran 3 × 6 cm dengan tebal 1 mm.
Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci.

03. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan “Backed Enamel Finish”
yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap nomor pengenalnya.
Lemari berukuran lebar × tinggi adalah 40 × 50 cm dengan tebal 15 cm berdaun
pintu tunggal memakai engsel piano dan handle aluminium.

04. Semua anak kunci pintu harus dibuat Masterkey dan Grand Masterkey.

1.3. PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA


01. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
a) Engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu
dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan
warna engselnya.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban daun
pintu.
Tiap engsel dapat memikul maksimal 20 kg beban.

b) Semua kunci-kunci terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.


Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.

c) Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu untuk mendapatkan


persetujuan dari Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

d) Penggunaan perlengkapan pintu disesuaikan dengan jenis/tipe pintunya serta


lokasi ruangnya.

8
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

02. Pekerjaan Engsel Jendela dan Penguncinya.


a) Tipe pembukaan jendela adalah Projected System (Casement Window).

b) Untuk engsel casement dapat digunakan produksi dari Clopen (hitam) ex


impor

c) Tipe dan ukuran engsel harus disesuaikan dengan ukuran dan berat jendela.

d) Untuk pengunci daun jendela dipakai handle pengunci produk impor

1.4. CONTOH BAHAN


Kontraktor harus mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan.

1.5. PERSYARATAN PELAKSANAAN


01. Engsel pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan
bawah pintu.

02. Engsel pintu bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.

03. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,
engsel dipasang-pasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

04. Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.

05. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan.
Apabila hal tersebut tidak tercapai Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya tam-
bahan.

06. Setelah Door Closer terpasang Kontraktor harus mengadakan penyetelan, sehingga
pintu dapat menutup dengan baik dan sempurna (Kontraktor juga harus mengajar-
kan cara penyetelan kepada Pemberi Tugas).

07. Door Stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak
membentur tembok pada saat pintu terbuka.

08. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.

09. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

10. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan
Standar Spesifikasi pabrik.

11. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.

1.6. DAFTAR / CONTOH - CONTOH


Kontraktor harus menyerahkan daftar Perlengkapan dari material tersebut dalam tiga
rangkap untuk meminta persetujuan Direksi.
Daftar tersebut harus mempunyai bentuk sebagai berikut :

9
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

NO REFERENSI KATALOG NAMA BARANG YANG NAMA PRODUSEN &


DIUSULKAN NOMOR

Disamping daftar itu, contoh dari setiap perlengkapan harus diajukan untuk disetujui oleh
Direksi.

C.2. PEKERJAAN KUSEN DAN RANGKA PINTU/JENDELA ALUMINIUM

1. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
dan melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dicapai pekerjaan yang baik dan
sempurna.

b. Persyaratan Bahan.
01. Aluminium profil :
a) Bahan dasar Alloy B 6063 murni tanpa campuran bahan-bahan scrap yang
dilebur kembali.
b) Ukuran Shopfront / kosen : 40 × 100 mm.
c) Tebal Shopfront / kosen : 1,80 mm.
d) Standard kwalitas : produk lokal
e) Kedap suara : 40 DB.
f) Ketahanan terhadap kebakaran 60 menit.
g) Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil test,
minimum 100 kg / m2.
h) Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3 / hr dan terhadap tekanan
air 15 kg / m2 yang harus disertai hasil test.
i) Pewarnaan : powder coated.
j) Tebal Anodizing : 18 micron.

02. Accessories :
a) Rangka penguat profil : Steel tube 40 × 40 mm.
b) Glassing bead : Neoprane.
c) Weather strip : Vinyl.
d) Screw assembled : Stainless Steel.
e) Bahan pengikat lain : Dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.
f) Kaca : Tinted glass tebal 10 mm, produksi lokal
g) Sealant : ex impor
h) Sekrup-sekrup, engsel-engsel dan karet yang digunakan adalah sesuai
dengan ketentuan pabrik pembuat alumunium.
i) Model pembukaan jendela dan bovenlicht adalah Projectecd
System/Casement (dengan menggunakan tuas laying).
j) Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan,
alumunium dan kaca, contoh-contoh konstruksi (mock-up) dan membuat shop
drawing yang menggambarkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-
sambungan,pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen,
lengkap dengan ukuran-ukurannya.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
10
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

01. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan alumunium profil beserta kaca
harus dilaksanakan oleh ahlinya.

02. Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok dan memberitahukan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan
seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.

03. Kontraktor harus mengukur ke tempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerja-
annya.
Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings harus dikoreksi / diselesai-
kan bersama dengan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
kepastian.

04. Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang


ditentukan.

05. Bahan yang dipakai sebelum diproses fabrikasi diseleksi dahulu sesuai dengan
bentuk, toleransi ukuran ketebalan yang dipersyaratkan, kesikuan, kelengkungan
dan pewarnaan yang dipersyaratkan kemudian dikerjakan secara maximal dengan
mesin potong, mesin punch, drill, sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai
ukuran yang presisi.

06. Hubungan antara aluminium pada sambungan-sambungannya harus diberi lapisan


mastic dan pada bagian-bagian dalam sambungannya harus ditutup dengan
coulking.

07. Pemasangan kusen aluminium kebangunan harus dengan angkur yang kuat.

08. Antara tembok / kolom / beton dan kusen aluminium harus diisi dengan “seal” yang
elastis, terutama untuk jendela-jendela luar.

09. Pemasangan kaca-kaca terhadap kusen aluminium juga harus menggunakan “seal”
yang berupa alur karet.

10. Kaca yang harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel tengah-tengah
dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

11. Sebelum pemasangan kaca semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

12. Metal / aluminium harus dilindungi dari kemungkinan cacat, misalnya ; dengan clear
vinyl protective coating.

13. Kaca diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

14. Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh pekerjaan lain
seperti cipratan cat, plesteran, noda teraso waktu memoles atau percikan las.

15. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun


silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang
sempurna, bila perlu dengan sekrup-sekrup pengaku.
Sekrup-sekrup tidak boleh kelihatan.

16. Dalam keadaan ditutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar, yang menahan
kurang sempurnanya pasangan seal keliling.

11
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

17. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin, bahwa tidak akan
terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.

18. Pemasangan kaca / panel kaca sebaiknya dari arah dalam bangunan, untuk
memudahkan penggantian.

19. Pada bagian bawah jendela dilengkapi / diisi oleh bahan poly-urethane (tahan api)
sebagai peredam panas / suara.

20. Hal pemasangan dibuat oleh fabricator aluminium yang disetujui Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.

21. Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-


alat pelindung, tanda-tanda, label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan
larutan acid (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer
kaca.

22. Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda / cacat dan kerusakan baik pada
bahan maupun cara pengerjaannya dan adalah watertight dan perlu jaminan
pemeliharaan.

2. PEKERJAAN SHOP FRONT

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.

b. Persyaratan Bahan.

01. Standard Kwalitas : Produk lokal

02. Aluminium profil :


a) Bahan dasar : Alloy B 6063 murni tanpa campuran
bahan-bahan scrap yang dilebur kem-
bali.
b) Ukuran profil : 40X100mm
c) Tebal profil : 1,8mm
d) Standard kwalitas : Produksi lokal
e) Kedap suara : 40 dB.
f) Ketahanan terhadap kebakaran : 60 menit.
g) Beban angin : 120 kg/m2.
h) Ketahanan kebocoran terhadap air : 25 mm H2O.
i) Ketahanan kebocoran terhadap udara 12 m3/hr m.
j) Daya serap terhadap udara 30 dengan kaca 6 mm.
k) Pewarnaan : powder coated
l) Tebal anodized : 18 micron.
m) Accessories : Sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuatnya.

3. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM


12
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

02. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panel kaca seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan.

01. Bahan Rangka.

a) Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri ex SUPER
BANGUNAN atau setara.

b) Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

c) Warna profil aluminium framing powder coated (contoh warna diajukan oleh
Kontraktor untuk disetujui Konsultan Perencana).

d) Tebal pewarna powder coated 18 micron, tebal bahan aluminium minimal 1,8
mm.

e) Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan


seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan.

f) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat


dari pekerjaan aluminium, serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.

g) Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

02. Penjepit Kaca.

a) Digunakan penjepit kaca dari bahan karet dan sealant (pada bagian luar) yang
bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik,
pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan, serta harus kedap air.

03. Bahan Panil Kaca Daun Pintu, Jendela, Partisi.

a) Bahan untuk pintu masuk menggunakan tempered glass, frameless tebal 12


mm (tinted glass) ex ASAHIMAS atau setara..

b) Bahan untuk kaca exterior menggunakan :


- Tinted glass, tebal 10 mm.

c) Bahan untuk kaca interior menggunakan :


- Tinted glass, tebal 10 mm untuk kaca pada dinding partisi.
- Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfide maupun bercak-bercak lainnya, dari produk ASAHIMAS atau yang
setara.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
13
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

01. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-


gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, layout / penempatan, cara pasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.

02. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

03. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas
penyetelan.

04. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi.

05. Daun pintu :


- Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan
yang tampak.
- Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang dan
tidak melintir.

4. PEKERJAAN DAUN PINTU TEAK PLYWOOD, DAUN PINTU FORMICA + RANGKA


KAYU (Finish Melamic)

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan pekerjaan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

02. Melaksanakan seluruh pekerjaan ini sehingga didapatkan hasil yang baik dan
sempurna.

03. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu teak plywood dan rangka kayu kamper
difinish melamic (untuk rangka yang terlihat) dan kayu kamper untuk rangka yang
tidak terlihat yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Jenis kayu dan penggunaannya.

01. Pintu panel (kedua muka), digunakan pada :


Pada ruang kantor, ruang rapat, ruang kamar dan ruang-ruang lain seperti pada
gambar.

02. Pintu Lapis Formica (satu muka), digunakan pada :


Pintu pada ruang toilet bagian sisi dalam, ruang janitor dan ruang lain seperti pada
gambar (termasuk pintu toilet).

c. Persyaratan Bahan.

01. Bahan Rangka Kayu.

a) Mutu / kwalitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5, (PKKI tahun
1961) dan persyaratan lain yang tertulis dalam bab material kayu.

14
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

b) Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu, dan cacat lainnya.

c) Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12 % - 14 %.

d) Untuk rangka kayu yang dipakai adalah kayu kamper Samarinda dengan mutu
baik, keawetan kelas I dan kelas kuat I – II produk inhutani I.
Ukuran daun pintu yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.

e) Daun Pintu dengan konstruksi lapis teakplywood .Ukuran disesuaikan gambar-


gambar detail, tidak diperkenankan sambungan, harus utuh untuk 1 muka
(kecuali ditentukan lain dalam gambar).

f) Tebal rangka kayu daun pintu minimal 3,20 cm.

02. Bahan Perekat.

a) Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik yang disetujui oleh
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

b) Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku.

03. Bahan Daun Pintu.

a) Daun pintu dengan rangka kayu kamper Samarinda lapis teakplywood dengan
bahan-bahan :

1) Teakplywood ketebalan 4 mm produk dalam negeri merek GARUDA,


KELINCI atau yang setaraf.

2) Semua permukaan rangka kayu harus diserut rata, lurus, dan siku, terbuat
dari kayu kamper, Kelas I.

3) List akhiran daun pintu digunakan kayu kamper untuk teakplywood.

04. Bahan Finishing.


Finishing untuk permukaan pintu panel / teakwood kayu kamper adalah dengan
menggunakan cat melamic.

d. Syarat-syarat Pelaksanaan.

01. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-


gambar yang ada, kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mem-
pelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.

02. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

03. Harus diperhatikan semua sambungan siku / sudut untuk rangka kayu dan penguat
lain yang diperlukan sehingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan /
menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat bekas penyetelan.

04. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya dan dilapangan harus dalam keadaan siap untuk penyetelan /
pemasangan.

15
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

05. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat
pekerjaan /pemasangan.

06. Daun Pintu :


a) daun pintu teakplywood yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan cara
lem, tanpa pemakuan.
Jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan tanpa meninggalkan bekas cacat pada
permukaan yang tampak.
b) Permukaan teakplywood tidak boleh di dempul.

5. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.

02. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.

03. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan.

01. Toleransi lebar dan panjang.


Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan
oleh pabrik.

02. Kesikuan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut 90º, serta tepi
potongan yang rata dan lurus.

03. Cacat-cacat.
a) Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus ketentuan dari pabrik.

b) Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).

c) Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat meng-
ganggu pemandangan.

d) Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca, baik sebagian
atau seluruh tebal kaca).

e) Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke
arah luar / masuk).

f) Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat
garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan adalah
permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.

g) Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).

h) Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).

16
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

i) Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi


yang ditentukan oleh pabrik.

04. Bahan Kaca.


a) Bahan kaca dan cermin harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982. Digunakan
produk ASAHIMAS atau yang setara.

b) Bahan untuk partisi kaca interior menggunakan :


Clear Glass, tebal 10 mm atau sesuai gambar rencana.
Semua kaca Interior dilapis sticker sand blanted setinggi 1.5m dari lantai.

c) Bahan untuk cermin menggunakan :


Clear Glass, tebal 6 mm.
Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-
bercak lainnya.

d) Bahan untuk kaca exterior menggunakan :


Tinted Glass, ketebalan 6 mm atau sesuai dengan gambar rencana.

e) Bahan untuk pintu masuk utama adalah tempered glass ketebalan 12 mm.

f) Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

g) Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda / dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan.

01. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini.

02. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.

03. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan.

04. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi
tanda untuk diketahui.
Tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.
Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang dilekatkan dengan
menggunakan lem aci atau menggunakan selo tape kertas yang berwarna.

05. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus dan diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca.

06. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca produksi WINDEX atau yang setara.

07. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kosen,
harus diisi dengan lem silikon merk SILICONE Sealant produk DOW CORNING –
atau yang setara. Warna transparan.
Cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk
yang dikeluarkan pabrik.

08. Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan
bebas goresan.

17
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

09. Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua
yang terpasang harus disetujui Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
Jenis cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan
material dalam uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VVV polished, tebal 6
mm.

10. Potongan cermin harus rapih dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca
khusus.

11. Pemasangan cermin :


a) Cermin ditempelkan dengan dasar kayu lapis 8 mm yang disekrup pada klos-
klos di dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm.
Pemasangan cermin menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-
sekrup kaca yang mempunyai dop penutup stainless steel (harus disetujui oleh
Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.

b) Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang


mengandung amonia produksi WINDEX atau yang setara.

C.6. KUSEN DAN DAUN PINTU KAYU

6.1 UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pintu kayu termasuk pembuatan dan pemasa-
ngannya (termasuk tali air sekeling kusen).
Lihat bab lain mengenai ini :
Pekerjaan kayu
Pekerjaan alat perlengkapan pintu dan jendela

6.2 REFERENSI
NI – 5, NI – 3

6.3 MATERIAL
6.3.1 Kusen dari kayu kamper kelas terbaik dan kering oven, ukuran 5x15cm
(untuk dinding tembok) dan 5x10cm(untuk dinding partisi).
6.3.2 Plywood untuk Pintu-pintu Panel.
− Untuk pintu-pintu kayu difinish melamic finish teak
− Double teak plywood biasa kelas terbaik
− Jalusi kayu pada bagian bawah pintu (sesuai gambar rencana)
6.3.3 Perekat
Perekat kayu tahan air yang “non staining” digunakan sepenuhnya mengi-
kuti petunjuk produsen.

6.4 PELAKSANAAN
6.4.1 Pembuatan
− Ajukan contoh satu set terpasang kepada Direksi untuk persetujuan
sebelum diproduksi dalam jumlah besar.
− Perlihatkan kepada Direksi, bengkel / pabrik tempat pembuatan beser ta
kelengkapan-kelengkapannya.
− Lapisi dengan wood filler semua bagian rangka (kusen) yang bersen-
tuhan dengan pekerjaan bata/beton.
6.4.2 Transportasi dan Penyimpanan
Sediakan penunjang-penunjang untuk kusen daun pintu dan simpan ditem-
pat yang aman terhadap cuaca dan lalu lintas. Lindungi semua permuka- an.
6.4.3 Pemasangan
Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen pada tepi
samping (engsel), atas dan bawah antara 1,50 – 2mm dan 3 mm dan 3mm
pada sisi berkunci (pintu tunggal) dan 1,50 – 2mm (pintu ganda).

18
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

C.7. KUSEN DAN DAUN PINTU BESI

7.1. UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan kusen dan daun
pintu/jendela besi pada areal seperti yang tertera pada gambar.

7.2. REFERENSI
Semua pekerjaan harus mengikuti persyaratan dan spesifikasi yang sudah ditentu-
kan dalam gambar dan petunjuk Direksi Lapangan.

7.3. MATERIAL
a. Kusen dan daun pintu/jendela besi
Semua kusen dan daun pintu memakai besi galvanized, sebelum pemesanan
Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh profil dan metode pemasangannya,
lengkap dengan aksesoris dan sebagainya beserta spesifikasi teknis standard dari
produsen yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
b. Standard Material
Produk yang digunakan ialah setara Bostinco

C.8. PEKERJAAN MOVEABLE PARTISI

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan pekerjaan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

02. Melaksanakan seluruh pekerjaan ini sehingga didapatkan hasil yang baik dan
sempurna.

03. Pekerjaan ini meliputi pembuatan panel partisi partikel board dan rangka aluminium
anodized (untuk rangka yang terlihat) dan kayu kamper untuk rangka yang tidak
terlihat seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Jenis dan penggunaannya.

01. Panel partisi (kedua muka), digunakan pada :


Pada ruang ruang rapat, dan ruang-ruang lain seperti pada gambar.

c. Persyaratan Bahan.

01. BahanPanel.

a) Mutu / kwalitas material yang dipakai harus sesuai persyaratan umum.

b) Rangka/bingkai panel : aluminum anodized.

c) Permukaan Panel : MDF atau partikel board 12mm dan 9mm.

d) Pengisi Panel : glasswool density 16 kg/m3.

e) Ukuranpanel sesuai dengan gambar rencana.

f) Tebal panel : minimal 65 mm.

g) Rell dan Roda : Kend, MOWA, Ideal atau setara


19
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

h) Stacking Method : disesuaikan perencanaan

02. Bahan Finishing.


Finishing untuk permukaan panel adalah : HPL (2 muka).

d. Syarat-syarat Pelaksanaan.

01. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-


gambar yang ada, kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mem-
pelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.

02. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan panel di tempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

03. Harus diperhatikan semua sambungan siku / sudut dan penguat lain yang diperlukan
sehingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat
bekas penyetelan.

04. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya dan dilapangan harus dalam keadaan siap untuk penyetelan /
pemasangan.

05. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan material dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan / pemasa-
ngan.

III. D. PEKERJAAN FINISHING

D. 1. PLESTER DAN ACIAN

1.1 U M U M
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan yang disebut dalam gam-
bar dan Bab III.C. ayat 14.

1.2 REFERENSI
Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai dengan persyaratan dalam :
NI - 2 - 1971
NI - 3 - 1970
NI - 8 - 1972

1.3 MATERIAL
Semua bahan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan kebutuhan persya-
ratan yang tercantum dibawah ini.

1.3.1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, bebas dari tanah liat, lumpur
atau campuran-campuran lainnya sesuai dengan :
NI - 3 PASAL 14
NI - 2 BAB 3.3

1.3.2. Semen
20
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

Semen yang dipakai harus baru dengan type I (kwalitas I), tidak ada bagian-
bagian yang membatu dalam zak yang tertutup seperti disyaratkan dalam NI –
8.
Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh digunakan dalam peker
jaan.
1.3.3. Air
Harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti,
minyak, asam dan unsur organik.
Kecuali dinyatakan lain, Kontraktor harus menyediakan air kerja atas biaya
sendiri.

1.4 PERENCANAAN
1.4.1. Campuran ("MIXES") Adukan dan Plester
Catatan :
Perencanaan campuran dan pengetesan dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu.Tidak ada penambahan waktu yang dapat diberikan kepada Kontrak-
tor atas perencanaan dan pengetesan campuran plester dan adukan ini.

a. Plester/Adukan type A (1 pc : 2 pc)


Penggunaan :
Semua dinding beton maupun bata dan dinding-dinding lain yang diharuskan
memakai plester kedap air. Seperti terdapat dalam gambar.

b. Plester/Adukan type B (1 pc : 4 pc)


Penggunaan :
Semua dinding-dinding beton maupun batu bata yang akan diplester yang ti-
dak termasuk kelompok 1.1.

1.4.2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 ps:2 air(volume) semen acian hanya diguna-
kan pada dinding-dinding terplester yang akan dicat.

1.5 PELAKSANAAN

1.5.1. U M U M
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari
kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran.
Tukang-tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaannya yang bu-
ruk harus diganti dengan yang baik.
Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus di-
singkirkan dari pekerjaan.
Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya.
Pekerjaan yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Pengawas.
Tebal plesteran yang dimaksud,kecuali bila dinyatakan lain adalah 20mm de-
ngan toleransi minimum tebal 15mm dan maximum tebal 25mm.Bilamana ke-
tebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi permukaan dinding,ma-
ka permukaan dinding harus diperbaiki.

1.5.2. Pencampuran
a. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit.
Adukan/plesteran dapat dipakai sampai sebatas adukan/plester tersebut ti-
dak dapat lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi).
b. Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilak
sanakan dengan izin Pengawas.
c. Membuat campuran adukan/plester dengan mesin pengaduk (molen),bak mo
len harus benar-benar bersih, isikan setengah jumlah air yang diperlukan be-

21
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

rikut pasir,lalu tambahkan semen sementara bak pengaduk berputar, kemu-


dian isikan air sesuai dengan kebutuhan.

1.5.3. Pemasangan Acian/plesteran


a. Acian pasangan bata : lihat Pekerjaan Pemasangan Bata, Bab III.C.1.
b. Plesteran
Pasangan ke permukaan beton.
− Bersihkan permukaan beton dari sisa-sisa bekisting, debu, minyak-minyak,
cat dan lain bahan yang dapat mengurangi daya ikat plesteran.
Basahi beton dengan air sehingga jenuh.
Tunggu sampai aliran air berhenti.
− Pasangkan acian setebal 2-3 mm,kasarkan permukaannya, kemudian pa-
sangkan plester sebelum acian mengering.
− Ulangi b.1.2. lalu pasangkan plester dalam ketebalan/keretakan yang di-
syaratkan dalam gambar.
− Bilamana acian diperlukan, pasangan sesuai 1.5.3 untuk acian.

D.2. PEKERJAAN CAT

2.1 U M U M
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta "Finishing" pada semua
permukaan sesuai dengan gambar, daftar-daftar dan persyaratan.

2.2 REFERENSI
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standard sebagai berikut :
Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
− NI - 3 - 1970
− NI – 4

2.3 MATERIAL
Cat dasar maupun cat akhir yang akan digunakan adalah dari kwalitas baik.
Cat untuk dinding :
Plamur, Cat dasar, Cat akhir.

2.4 PELAKSANAAN
2.4.1. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel,
tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Perencana / Pengawas.
2.4.2. Kontraktor sudah harus memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan
digunakan disertai Surat Jaminan Kwalitas dari Pabrik pembuat atau agen-
agen penjual yang ditunjuk oleh Pabrik tersebut untuk disetujui Direksi.
2.4.3. Sebelum penggunaan dari cat ini Kontraktor harus sudah mengerti betul ten-
tang cara-cara penggunaannya sesuai rekomendasi pabrik yang bersang-
kutan.
2.4.4. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
a. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui
oleh Pengawas.
b. Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran diber-
sihkan.
c. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab
atau berdebu.
d. Sebelum didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding
atau bagian-bagian yang akan dicat.
e. Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus
me- ngatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan
pekerjaan yang tepat mulai dari pekerjaan dasar (under coats) sampai
dengan pengecat- an akhir (finishing coats).
f. Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dalam pengecatan.

22
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

g. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari


Direksi dan Pabrik pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan
Direksi.

2.4.5. Cat Dinding Dalam


a. Menggunakan produk setara dengan ICI-Dulux untuk semua ruang dalam
dan plafond(acrilyc emulsion paint)
b. Dinding baru yang akan dicat harus cukup kering. Setelah permukaan
tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya
terdapat pada dinding baru, dengan ampelas (emerald paper) kemudian
dengan lap sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrik pembuat.
c. Untuk lapisan plamur dipakai pada bagian-bagian dimana banyak reaksi de-
ngan alkali dan rembesan air harus diberi lapisan wall sealer.
d. Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan campuran kira-kira
15 % air.
e. Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plammur lagi, dan diamplas
bila setelah kering.
f. Pengecatan akhir dengan berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai war
na yang dikehendaki.
g. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan "Roller".
h. Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Direksi.

2.4.6. Cat Dinding Luar


a. Sebelum pengecatan dinding luar , dinding dicoat dengan waterproof wall-
sealer.
b. Menggunakan produk setara ICI – wheathershield.
c. Seperti halnya dengan cat dinding dalam
d. Pengecatan akhir dengan cat khusus luar (highly wheather resistant exterior
wall paint)
e. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan roller
f. Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Direksi

2.5 Pekerjaan Finishing Melamic.

2.5.1 Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu
yang terlihat didalam bangunan utama, termasuk kosen, panil-panil, list-list,
railing, pekerjaan interior dan mebel, plint, serta bagian-bagian lain yang
ditentukan dalam gambar.

2.5.2 Sesudah permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu
minyak dan kotoran yang mungkin melekat di situ.

2.5.3 Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya
seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat yang tidak rata
pada permukaan kayu tersebut.

2.5.4 Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup
dengan melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain
sampai halus dan rata.

2.5.5 Permukaan kayu yang telah diplitur dengan wood filler tersebut, dihaluskan
dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut
dibersihkan.

2.5.6 Cat akhir dipakai lmpra lapis 1 dengan rata dan sempurna dan amplas
kemudian ulaskan lmpra lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan
finished tidak perlu diamplas.

23
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

2.5.7 Jenis lmpra akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan .

2.6 Pekerjaan Cat Besi.

2.6.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi
pintu dan jam lift, yang ditentukan dalam gambar.

2.6.2. Cat yang dipakai adalah merk ICI Super Gloss atau setara.

2.6.3. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas
halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.

2.6.4. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar Epoxy.

2.6.5. Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi “touch up” dengan dua
lapis U-pox Red lead primer 520-1130 setebal 20 mikron.

2.6.6. Setelah kering sesudah 24 jam dan dibersihkan kembali dari kotoran-kotoran
oli dan sebagainya disemprot 1 lapis.

2.6.7. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir ICI - Super Gloss disemprot 2
lapis setebal 70 mikron.

2.6.8. Pengecatan untuk pintu besi dilakukan dengan menggunakan semprot


dengan compressor 2 lapis.

2.6.9. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

D.3. PEKERJAAN PLAFOND

3.1. GYPSUM BOARD


Gypsum board yang dipakai adalah yang berukuran 120X240cm, mempunyai
ketebalan 9 mm, dan berat ± 10.5 kg/m2. List plafond adalah metal wall angle.
− Mempunyai ketahanan terhadap api (fire rating) minimum 0.5 jam.
− Standard material : merk Jaya Board atau yang setara.
− Lokasi pemasangan : Semua Ruang dalam kecuali : R.Kerja Staff, Toilet, atau
sesuai gambar rencana.
− Bahan yang masuk ke lapangan harus selalu dalam keadaan kering.
− Pemasangan harus menggunakan rangka besi hollow 40x40.
− Pemasangan drop ceiling.
Kontraktor harus memberikan contoh bahan ukuran 60 x 120 cm sebanyak 2 (dua)
buah, yang diminta untuk persetujuan dari Arsitek.

3.2. CEMENT BOARD

a. UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penyediaan material plafond cement board dan
pemasangan pada Toilet/Pantry dan bagian luar bangunan.

b. REFERENSI
Tidak digunakan

24
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

c. MATERIAL
Material cement board adalah merupakan produk non asbes yang berbahan baku
semen dan tepung pasir alam serta diperkuat dengan serat selulosa sebagai
penulangan.
− Ukuran : 1220x2440mm
− Tebal : 4mm
− Berat : 5,2 kg/m2

3.3. ACOUSTIC TILE

a. UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penyediaan material plafond acustic tile dan
pemasangan pada ruangan R.Kerja Staff/Kasie (open plan) dan lain-lain sesuai
gambar rencana.

b. REFERENSI
ASTM E 1264, type III Form 2 Pattern C E

c. MATERIAL
− Ukuran : 60x60cm
− Tebal : ± 15mm
− Sistim : Suspended ceiling – Tegular Lay in
− Panel : Bahan dari mineral fibre board
− Berpola non directional fissured dengan pengakhiran square edge
− Berat : ± 0,60 lb/ft2
− Perambatan api : kelas A (fed.spec.SS-S-118B)
− Thermal conductivity : 0,045 kcal/mhc
− Refleksi cahaya : ± 89%
− Koefisien reduksi suara : 0,6 pada 500 hz
− Max.relative humidity : 100%
− Fire clasification : class 0 dan 1, one hour fire resistance
− Rangka : metal furing atau sesuai petunjuk pabrik
− Gantungan dari galvanis rod dia. 6mm yang dilengkapi dengan ulir dan baut
untuk pengaturan leveling.

d. Standard material : ARMSTRONG – RH 90 Texture


Pengadaan & Pemasangan : Pemesanan material harus disesuaikan dengan
schedule pekerjaan pemasangan.

e. PELAKSANAAN
Kontraktor harus membuat mock up hasil pekerjaan untuk Konsultan Perencana se-
belum pekerjaan pemasangan dimulai.
Sebelum pelaksanaan Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar detail
pelaksanaan kepada Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Contoh
bahan 60x60cm beserta spesifikasi dari pabrik pembuatnya lengkap dengan kons-
truksi, sistim pemasangan dan sistim pemeliharaannya harus diajukan juga untuk
penelitian dan persetujuan Konsultan Perencana.
Pemasangan menunggu seluruh ruangan terlindungi dari udara luar secara
langsung.

D.4. HOMOGENEOUS TILE

4.1 UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan homogeneous
tile seperti yang disebutkan dalam gambar.

25
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

4.2 REFERENSI
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada NI-3 dan SII
0583-81.

4.3 MATERIAL
4.3.1. Spesifikasi :
Ukuran : 80x80 cm type Gloudy White ex Ikad atau setara
Ukuran : 40x40 cm type Astro ex Granito atau setara
Plint : 10x40

4.3.2. Standar Material :


Type : Polished finish untuk ruangan dalam
Rock type untuk Toilet
Mutu : Sesuai SII 0583-81 perangkat gerabah keras.
Bahan harus dari kualitas terbaik
Penyimpangan uk.maksimum terhadap ukuran rata-rata: ± 0,8mm
Penyerapan air pada bahan 15%
Penyimpangan kesikuan maksimum 12mm
Bahan-bahan yang tidak sesuai baik warna, mutu maupun
ketepatan ukuran harus diganti atas tanggungan Kontraktor

4.3.3 Type-type Ubin Homogeneous/Granito tile :

a. Lantai Lobby : 80x80 cm type Gloudy White ex Ikad (border) atau setara
b. Lantai (Lobby Lift,Reception, Janitor , Switch Room) : 40x40 cm type
Astro ex Granito atau setara
c. Dinding (Pantry/Toilet) : 40x40 cm type Gloudy White ex Ikad atau
setara
d. Smooking Area/ R.Tamu/Lounge : 80x80 cm type Gloudy White ex Ikad
atau setara

4.3.4 PELAKSANAAN
Pola pemasangan sesuai gambar rencana
Sebelum pemasangan Kontraktor harus memberikan contoh bahan sesuai
ukuran yang dipakai, masing-masing 2 set dan spesifikasi pabrik untuk per-
setujuan Direksi.
Pemasangan lantai keramik diatas plat beton harus diberi lapisan cement
screed dengan campuran 1PC:4Ps setebal minimum 2cm.
Untuk mengisi naad keramik digunakan pasta cement produk AM-50 de-
ngan warna yang disetujui Direksi, celah-celah harus bersih dari debu sebe
lum diberi pasta cement.
Masa pengeringan 3x24jam setelah pemasangan, keramik tidak boleh di-
injak ataupun dibebani apapun juga.
Tidak diperbolehkan menyiram air cement pada permukaan keramik.
Bila terdapat kotoran semen pada permukaan keramik harus segera diber -
sihkan sebelum sampai mengeras.

D.5. CARPET TILE

7.1 Semua carpet digunakan/dipasang diatas lantai semen


Pemasangan carpet harus dilakukan oleh tenaga yang sudah akhli, untuk mendapat-
kan hasil yang baik.
Setiap carpet yang dipasang tidak perlu pakai perekat dan harus tepat pada sisi-
sisinya, sebelum pemasangan carpet harus dipastikan terlebih dahulu bahwa lantai
semen yang akan dipasang carpet sudah dalam keadaan rata dan bersih.
Lay out carpet sesuai dengan shop drawing yg telah disetujui Konsultan Perencana.

26
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

7.2 Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus memberikan contoh carpet seba-
nyak 2(dua) set untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Perencana.
Pemasangan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat.
Permukaan lantai lantai semen harus sudah dibersihkan dari kotoran debu, air,
minyak, dan lain-lain. Permukaan lantai harus dalam kondisi rata permukaan.
Perletakan out let / in let pada lantai harus sudah dipelajari dan diketahui lebih dulu
agar koordinasi dan finishing yang lebih baik dapat dilaksanakan dengan disiplin lain.
7.3 Karpet harus terbuat dari bahan nylon yang bermutu tinggi
7.4 Karpet harus yang tahan api (api tidak menjalar), tahan kelembaban dan mudah
dibersihkan.
7.5 Untuk jenis karpet yang digunakan adalah sebagai berikut :
− Product Description : Pattern Multi-Level Textured Loop pile
− Pile Material : 100% BCF Solution Dyed Synthetic Fiber
− Pile Yarn Weight : 780 g/m2
− Gauge : 1/12
− Tufted Pile Height : 3.0/4.5/5.5mm ± 0.5mm
− Overall Thickness : 7.5mm + 0.5mm
− Total Weight : 5600 g/m2 ± 100 g/m2
− Backing Type : PVC with Fiberglass reinforcement
− Tile Size : 50x50cm
− Tiles per Box : 20 pcs
− Special treatment : Fluorocarbon Anti-Soil Treatment Anti-Static built into Fiber

7.6 Carpet harus mengandung bahan anti bakteri (anti microbial) yang dicampur secara
homogen, dalam rangka mengurangi kemungkinan gejala “Sick Building Syndrome”.
7.7 Semua data mengenai hasil-hasil test, informasi mengenai : maintenance, warranty
dsb, harus disertakan oleh calon kontraktor agar produk data yang diusulkan
lengkap.
7.8 Merk yang dapat digunakan adalah : produk DuraFloor – Shades ex import
(PT.Aneka Interindo) atau setara
7.9 Warna akan ditentukan kemudian.
Pada saat memasuki tahap pemeliharaan, Kontraktor diharuskan memperbaiki carpet
yang cacat atau tidak menempel dengan baik pada lantai semen. Kerusakan carpet
yang tidak disebabkan oleh Pemberi Tugas harus diperbaiki oleh Kontraktor atas
biaya Kontraktor.
7.9 Selesai pemasangan carpet, permukaannya harus dibersihkan dengan penghisap
debu sehingga diperoleh permukaan carpet yang benar-benar bersih, bebas dari
noda kotoran dan sebagainya. Kemudian permukaan carpet ditutup dengan lembaran
plastik sebagai pelindung terhadap kotoran dan debu. Lembaran plastik pelindung
harus sudah termasuk dalam biaya pekerjaan.

III. F. PEKERJAAN KHUSUS

F.1 PEKERJAAN WATERPROOFING

1.1. UMUM
1.1.1. Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan waterproofing berikut segala
peralatan pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar
struktur dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi
pekerjaan beton.
1.1.2. Pekerjaan in harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini dan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan. Kontraktor harus
mempunyai tenaga ahli yang benar-benar berpengalaman untuk melaksa-
nakan pekerjaan, sehingga dapat mengatasi seluruh permasalahan yang
timbul dilapangan dengan cepat dan benar.
1.1.3. Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dengan personil-personil
yang berpengalaman untuk pekerjaan ini. Kontraktor harus menjamin bahwa

27
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

personil yang diajukan benar-benar berada di lokasi proyek selama masa


pekerjaan berlangsung dengan mengeluarkan surat pernyataan.
1.1.4. Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan
digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan
pekerjaan.
1.1.5. Kontraktor wajib mempersiapkan peralatan tersebut dilokasi pekerjaan tepat
pada waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainya.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN


1.2.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini dengan menggunakan bahan yang sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
1.2.2. Waterprofing harus dipasang dan digunakan pada seluruh area pekerjaan
beton yang berhubungan dengan air tanah atau air hujan, dan lain-lain, baik
yang tercantum dalam gambar maupun tidak, kecuali ditentukan lain oleh
Pengawas Lapangan dengan jenis waterproofing yang sesuai.

1.3. PERSYARATAN BAHAN


1.3.1. Standard Bahan : Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh
pabrik dan standard-standard lainya seperti : NI.3, ASTM 828, ASTME, TAPP
I 803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard dengan cara
apapun tanpa ijin dari Pengawas Lapangan.
1.3.2. Jenis Waterprofing
a. Waterproofing self adhesif /torching membrane dipergunakan pada atap
b. Waterproofing coating system dipergunakan pada lantai toilet
c. Waterproofing cementitious dipergunakan pada watertank

Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas Lapangan sebelum
pekerjaan dimulai.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum hal tersebut diselesaikan.

1.4. SUBKONTRAKTOR WATERPROOFING


1.4.1. Sub Kontraktor yang akan mengerjakan pekerjaan ini harus menunjukkan :
• Pengalaman kerja dalam bidang ini, sesuai dengan bagian yang akan
dikerjakan
• Daftar peralatan dan tenaga ahli yang akan terlibat dalam proyek ini
• Contoh material yang akan digunakan
1.4.2. Sub Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaanya
kepada Kontraktor Utama, sampai dengan saat-saat berakhirnya masa
garansi, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.
Selanjutnya Kontraktor Utama bertanggung jawab sepenuhnya kepada Pembe
ri Tugas.
1.4.3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau
peraturan-peraturan yang berlaku baik di dalam negeri maupun dari luar
negeri.
1.4.4. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli dilapangan yang setiap saat diper-
lukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan dilapangan,
baik teknis maupun administratip.

1.5. GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN


1.5.1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) ber-
dasarkan pada gambar dokumen kontrak dan harus disesuaikan dengan kea-
daan dilapangan.
1.5.2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
28
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

1.5.3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
1.5.4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Pengawas Lapangan.

1.6. CONTOH BAHAN


1.6.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
1.6.2. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan
sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk pembuatan
atau kecuali ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan.
1.6.3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merk yang memenuhi spesifikasi
akan diambil oleh Pengawas Lapangan dan akan diinformasikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.
1.6.4. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai

1.7. CARA PELAKSANAAN


1.7.1. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman
(ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus
mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK.
1.7.2. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yang berhubu-
ngan langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terha-
dap ultra violet atau apabila diisyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau
spesifikasi arsitektur, maka dibagian atas dari lembar waterproofing ini harus
diberi lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat
berupa screed yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengantisipasi
kemungkinan susut.

1.8. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN


1.8.1. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan/pengetesan ter-
hadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi sira-
man diatas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.
1.8.2. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Konsultan MK.
1.8.3. Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat
lainya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku,
selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi.

1.9. SYARAT PENGAMANAN PEKERJAAN


1.9.1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah
dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau keru-
sakan lainya.
1.9.2. Kalau terdapat kerusakan pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan
maka Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat dite-
rima oleh Konsultan MK. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini ada-
lah tanggung jawab Kontraktor.

F.2. PEKERJAAN SANITAIR

29
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

2.1. UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan perlengkapan pada toilet

2.2. REFERENSI
Tidak digunakan

2.3. MATERIAL

a. Closet Monoblock
Standard Material : TOTO type CW 661 JT1/SW 784 JP
Warna : Colour
Lokasi : Toilet

b. Closet Monoblock
Standard Material : TOTO type CW914J
Warna : Colour
Lokasi : Toilet

c. Closet Fixed Shower head


Standard Material : TOTO type TX 439 S
Warna : standar
Lokasi : Toilet

d. Floor Drain
Standar Material : TOTO type TX 1BN
Warna : Standar
Lokasi : Toilet

e. Kraan Tembok
Standar Material : TOTO type T 23 B 13
Warna : Standar
Lokasi : Toilet

f. Mixer Shower
Standard Material : TOTO type 405 SB
Warna : Standard
Lokasi : Toilet

g. Recessed Soap Holder


Standard Material : TOTO type S 156 N
Warna : Standard
Lokasi : Toilet Kabiro

h. Kitchen Sink
Standard Material : TEKA Classic 2B 1 D
Warna : Standard
Lokasi : Pantry

i. Kitchen Taps
Standard Material : TEKA type MC-10
Warna : Standard
Lokasi : Pantry

j. Shower Spray
Standard Material : TOTO THX20 NPIV
Warna : Standard
30
Metoda Pelaksanaan Proyek : Pekerjaan Perbaikan Interior
Lantai 6-7-8-9 Gedung ex BP7 DEPLU-RI
Jl.Pejambon, Jakarta

Lokasi : Pantry

k. Paper holder
Standard Material : paper Holder TOTO
Warna : Standard
Lokasi : Toilet

l. Urinal
Standard Material : urinal TOTO
Warna : Standard
Lokasi : Toilet pria

m. Closet
Standard Material : closet TOTO type LW 241 CJ/LW 239 FJ
Warna : Standard
Lokasi : Toilet pria

31

Anda mungkin juga menyukai