Anda di halaman 1dari 13

Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

TINJAUAN PUSTAKA

PERICARDITIS TUBERKULOSIS
Ikhfana Syafina
Bagian Pulmonologi, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara
Email: ikhfana@gmail.com

Abstrak: Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab perikarditis yang banyak


dijumpai dalam praktik dokter sehari-hari yang sering diawali dengan keluhan
demam dan dalam perjalanan penyakitnya menjadi progresif karena dapat
menimbulkan suatu tamponade jantung, dan sering kali didiagnosa terlambat.
Sebelum era terapi antituberkulosis, perikarditis TB merupakan kasus yang cepat
menjadi fatal dengan angka kematian awal lebih dari 80 %. Sejak diperkenalkannya
obat antituberkulosis (OAT) tahun 1945, angka kematian akibat perikarditis TB
menurun bermakna, menjadi 3-17 % di Afrika Selatan.3
Kata kunci: efusi perikardium, tuberculosis, perikarditis tuberculosis, tamponade
jantung.

TUBERCULOUS PERICARDITIS

Abstract: Tuberculosis is one of the causes of pericarditis which often found in


daily doctor's practice, the symptoms normally begin with fever and in the course
of the disease becomes progressive because it can cause a cardiac tamponade, and
often diagnosed late. Before the era of antituberculosis therapy, TB pericarditis is
one of the cases with high mortality rate with more than 80%. Since the introduction
of the antituberculosis drug in 1945, the mortality rate from TB pericarditis has
decreased significantly, to 3-17% in South Africa.3
Keywords: pericardium effusion, tuberculosis, pericarditis tuberculosis, cardiac
tamponade.

135
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

PENDAHULUAN Afrika Selatan sekitar 1-2 % kasus TB


mengalami perikarditis TB. Laki-laki
Efusi perikardium sering dijumpai
dan bukan kulit putih relatif lebih
dalam praktik doker sehari-hari, dan
sering menderita perikarditis TB.
sering disebabkan oleh penyakit dari
Sebelum era terapi antituberkulosis,
jantung itu sendiri maupun penyakit
perikarditis TB merupakan kasus yang
inflamasi dari tempat lain. Berbagai
cepat menjadi fatal dengan angka
macam kondisi yang dapat
kematian awal lebih dari 80 %. Sejak
menyebabkan efusi perikard ini seperti
diperkenalkannya obat
inflamasi, infeksi, maupun
antituberkulosis (OAT) tahun 1945,
keganasan.1
angka kematian akibat perikarditis TB
Tuberkulosis (TB) merupakan menurun bermakna, menjadi 3-17 % di
penyakit menular yang disebabkan Afrika Selatan.3
basil Mikobakterium tuberkulosa (M.
Tuberkulosis merupakan salah
tb) tipe humanus. Menurut WHO
satu penyebab perikarditis, yang gejala
(World Health Organization), terdapat
awalnya hanya demam. Tetapi dalam
9 juta penderita yang mampu
perjalanan penyakitnya, perlahan-
menularkan penyakit TB dengan
lahan menjadi progresif karena
angka kematian 2 juta penderita per
timbulnya efusi perikardium yang
tahun, 75 % kasus TB terjadi di negara
dapat menyebabkan tamponade
berkembang dengan sosial ekonomi
jantung. Hal ini dikarenakan proses ini
rendah termasuk Indonesia, di
berlangsung perlahan sehingga
Indonesia merupakan penyakit rakyat
seringkali diagnosisnya terlambat.4,5
nomor satu dan penyebab kematian
nomor tiga.2
ISI
Perikarditis Tuberkulosis (TB)
Perikarditis tuberkulosis (TB)
merupakan salah satu kasus TB ekstra-
merupakan infeksi pada perikardium.
paru dengan angka kejadian 20 % dari
Infeksi pada perikardium ini dapat
seluruh penderita TB dan meningkat
menimbulkan akumulasi cairan pada
lebih dari 50 % pada penderita HIV, di
rongga pembungkus jantung, dan bila

136
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

penumpukan ini masif dapat normal disebut efusi perikardium,


menyebabkan tamponade jantung jumlahnya dapat lebih dari 1000 ml
yang mengancam jiwa.6 dan menyebabkan peningkatan
tekanan perikardium. Tiga faktor yang
Tuberkulosis ekstraparu
menyebabkan peningkatan tekanan
adalah kasus TB yang mengenai organ
perikardium memberikan gejala klinis
lain selain paru seperti pleura, kelenjar
penekanan jantung adalah: jumlah
getah bening, abdomen, traktus
cairan, kecepatan akumulasi cairan,
geniturinarius, kulit, tulang, selaput
dan kemampuan perikardium
otak dan jantung, dan perikarditis TB
menampung cairan perikardium.
merupakan TB ekstraparu yang
Tamponade jantung terjadi bila
mengenai organ jantung.7
tekanan perikardium melebihi tekanan
Anatomi dan Fisiologis dalam ruangan jantung, sehingga
Perikardium terjadi kegagalan pengisian jantung.9

Perikardium terdiri atas dua Etiologi


lapisan yaitu perikardium visceralis
Etiologi efusi perikardium
dan perikardium parietalis.
yang dapat menyebabkan tamponade
Perikardium visceralis merupakan
jantung adalah: infeksi, keganasan,
lapisan dalam yang berhubungan
proses inflamasi dan hubungan
langsung dengan epikardium.
perikardium dengan intrakardiak.
Sedangkan perikardium parietalis
Infeksi tuberkulosis merupakan
merupakan lapisan luar yang
kejadian tersering (52%) diikuti
berhubungan langsung dengan dinding
dengan infeksi bakteri (23%), virus
dada. diantara lapisan perikardium
(12%), idiopatik (8%), keganasan.9,10
parietalis dan visceralis terdapat suatu
rongga perikardium yang normalnya
berisi cairan sebanyak 15-20 ml yang
disekresi oleh sel mesotelial.8

Akumulasi cairan dalam


rongga perikardium jika melebihi

137
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

Tabel 1. Etiologi efusi perikardium. 9 langsung ke rongga perikardium atau


akibat dari penyebaran dari kelenjar
I. Infeksi
mediastinal yang dekat. Penyebaran
A. Perikarditis virus
secara hematogen juga dapat terjadi
B. Bakteri
yaitu dari fokus tuberkulosis di paru,
C. Tuberkulosis
traktus genitourinarius, otot, atau
II. Keganasan
fokus lain dalam tubuh.4,11
A. Metastass (limfoma,
melanoma) Pada perikarditis TB, protein
antigen kuman TB akan menginduksi
B. Ekstensi langsung (kanker
paru, kanker payudara) delayed hypersensitivityresponse dan
C. Tumor jantung merangsang limfosit untuk
III. Inflamasi mengeluarkan limfokin yang
A. Pasca infark miokard mengaktifasi makrofag dan
B. Uremia mempengaruhi pembentukan
C. Pasca operasi jantung granuloma. Terdapat 4 stadium
perikarditis TB:3,4,11
D. Penyakit kolagen pembuluh
darah
1. Stadium fibrinosa
IV. Hubungan perikardium dengan
Disini terjadi deposit fibrin
intrakardiak
luas bersamaan dengan reaksi
A. Trauma dada
granuloma.
B. Pasca prosedur kateterisasi
2. Stadium efusi
C. Pecah ventrikel kiri pasca
Efusi terjadi akibat reaksi
infark miokard
hipersensitiviti terhadap
tuberkuloprotein. Cairan efusi
Patogenesis
terbanyak mengandung lekosit
Efusi perikardium tuberkulosis dan infiltrat seluler dengan
atau perikarditis tuberkulosis terjadi konsentrasi protein tinggi.
akibat penyebaran fokus tuberkulosis Pada tahap awal lekosit
pada organ lain dalam tubuh yang polimorfonuklear merupakan
dapat menyebabkan penyebaran sel radang yang paling banyak

138
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

ditemukan, namun dalam 1-2 hepatomegali, edema perifer),


minggu lebih banyak peranan sedangkan peningkatan vena
dari limfosit, monosit dan sel pulmonalis menyebabkan bendungan
plasma. Pada stadiun ini basil paru.8,12
tahan asam (BTA)masih dapat
Penurunan pengisian ventrikel
ditemukan.
pada fase diastolik menyebabkan
3. Absorpsi efusi
penurunan isi sekuncup dan curah
Pada stadium ini terbentuk
jantung. Perfusi ke organ vital dan
fibrin dan kolagen yang
perifer pun berkurang, dan terjadi syok
menimbulkan fibrosis
yang dapat berakhir dengan
perikardium.
kematian.12
4. Penebalan perikardium
parietal Manifestasi Klinis
Konstriksimiokardiumakan
Manifestasi klinis efusi
membatasi ruang gerak
perikardium tuberkulosis merupakan
jantung dan ada deposit kalium
kombinasi keluhan efusi perikardium
di perikardium.
dan infeksi tuberkulosis, manifestasi
Efusi perikardium juga klinis efusi perikardium timbul akibat
menyebabkan peningkatan tekanan dua hal: penurunan curah jantung dan
rongga perikardium, sehingga terjadi peningkatan tekanan vena sistemik,
kompresi jantung, tekanan diastolik penurunan curah jantung
meningkat sama dengan tekanan menyebabkan hipotensi, perasaan
rongga perikardium. Kondisi ini cepat lelah, penurunan berat badan dan
mengakibatkan pengisian jantung refleks takikardi, sedangkan
terganggu, tekanan vena sistemik dan peningkatan tekanan atrium kanan dan
vena pulmonal meningkat, serta aliran vena sistemik yang ditandai oleh
balik ke jantung terhambat. edema, pembengkakan dan rasa tidak
Peningkatan tekanan vena sistemik enak di perut akibat asites, serta
menyebabkan tanda-tanda gagal hepatomegali. Jika tekanan jantung
jantung kanan (distensi vena jugularis, kanan dan kiri meningkat lebih tinggi,

139
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

maka gejala bendungan paru seperti Gambaran elektrokardiografi


batuk, dyspnoe on effort, dan tidak spesifik, jika terdapat
orthopnoe akan timbul.4,13 perikarditis tanpa efusi masif
gambaran elektrokardiografi dengan
Pada pemeriksaan fisik
elevasi segmen ST pada 2 atau 3
tamponade jantung dapat dijumpai:
sadapan ekstremiti dan prekordial.
-Trias Beck meliputi hipotensi,
Kompleks QRS tidak memperlihatkan
peningkatan JVP dan suara jantung
perubahan bermakna kecuali
menjauh.
penurunan voltase. Gambaran
-Pulsus Paradoksus: penurunan
elektrokardiografi efusi perikardium
tekanan sistolik lebih dari 12 mmHg
masif atau tamponade jantung berupa
pada saat inspirasi.
takikardi, komplek QRS voltase
-Kussmaul sign: penurunan tekanan
rendah dan alternans.14,15
dan distensi JVP yang sebelumnya.

Diagnosis

 Pemeriksaan Fisis
Gejala klinis perikarditis TB:
demam, nyeri dada tertusuk-tusuk,
sesak napas, batuk, keringat malam,
penurunan berat badan dan yang Gambar 2. Elektrokardiografi

sering ditemukan adalah tanda-tanda pada perikarditis

gagal jantung kanan, berupa distensi  Foto Toraks


vena jugularis, hepatomegali, asites Dapat berupa kardiomegali,
dan edema perifer, ini terjadi akibat bentuk jantung yang globular seperti
peningkatan tekanan diastolik atrium botol air atau terdapat kalsifikasi di
kanan karena kenaikan tekanan pericardium. Dari penelitian Strang
intraperikardium, sehingga dkk didapati 70% pasien dengan rasio
3,14
menghambat aliran balik vena. kardiotoraks > 55%, tetapi hanya 6%

 Elektrokardiografi yang mempunyai rasio kardiotoraks

140
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

>75%. Yang dkk juga meneliti mm), sangat berat (≥ 20 mm dan ada
penggunaan kortikosteroid pada kompresi daripada jantung).17,18,19
pasien perikarditis TB, dan dari 19
sampel yang diteliti selama 14 tahun
didapatkan 42% pasien terdapat efusi
pleura dan infiltrat pada foto toraks.3,16

Gambar 4. Menunjukkan
gambaran efusi perikardium
pada ekokardiografi

 Computed Tomography
Gambar 3. Menunjukkan
Scanning
bentuk jantung globular.
Computed Tomography
 Ekokardiografi Scanning (CT-Scan) dapat
Ekokardiografi merupakan alat menunjukkan penebalan perikardium
diagnostik nonivasif yang sensitif dan bentuk ireguler dengan cairan
untuk mendiagnosis efusi perikardium perikardium.5
dan tamponade jantung, serta dapat  Laboratorium
memperkirakan jumlah cairan di Penanda inflamasi seperti C
pericardium. Gambaran yang dapat Reaktif Protein (CRP), laju endap
ditemukan: late diastolic collapse, darah dan lekosit biasanya meningkat
pada atrium kanan, jantung yang pada infeksi. Light juga mengatakan
melambai (swinging heart) di rongga perikarditis TB cairannya umumnya
perikardium, dan dari ekokardiografi eksudat, dengan kriteria Light :
dapat menentukan jumlah dari cairan perbandingan kadar protein cairan
di perikardium: ringan (echo pleura dengan protein serum > 0,5,
free),sedang (10-20 mm), berat (≥ 20 perbandingan kadar lactate

141
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

Dehydrogenase (LDH) cairan pleura terjadi pada penderita alergi, infeksi


dengan LDH serum > 0,6, kadar LDH HIV dan usia tua.20,21
cairan pleura > 2/3 kadar normal
Penatalaksanaan
tertinggi serum (>200).Pemeriksaan
bakteriologis merupakan prosedur Pasien dengan sangkaan
penting dalam mendiagnosis perikarditis TB, perlu segera dirawat
tuberkulosis yaitu mendeteksi kuman di rumah sakit dan dilakukan observasi
tuberkulosis dalam sputum, bilasan kemungkinan terjadi tamponade
lambung, cairan perikardium dengan jantung. Tatalaksana perikarditis TB
pewarnaan BTA dan kultur M. meliputi pemberian obat anti
tuberkulosis. Pemeriksaan Polymerase tuberkulosis (OAT), kortikosteroid,
Chain Reaction (PCR) digunakan perikardiosintesis dan
untuk melihat amplifikasi asam perikardiektomi.
nukleta pada tuberkulosis.menurut
 Obat anti tuberkulosis
Gegielsky dkk, pemeriksaan PCR
(OAT)
memiliki akurasi mendekati metode
OAT berperan besar dalam
konvensional dan lebih cepat.5,7,20,21
menurunkan angka kematian pada
pasien perikarditis TB, menurut World
 Histopatologi
Health Organization (WHO)
Biopsi perikardium merupakan
pemberian OAT pada perikarditis TB
cara diagnosis pasti tuberkulosis
sama sengan pemberian OAT lainnya
perikardium.20
yaitu kategori I, menurut perhimpunan
 Uji Tuberkulin
dokter paru Indonesia (PDPI)
Uji tuberkulin merupakan
pemberian OAT pada perikarditis TB
salah satu alat diagnostik untuk
selama 9-12 bulan dengan
tuberkulosis pada pasien dengan
penambahan steroid. Fowler dkk
gejala tuberkulosis atau infeksi kuman
merekomendasikan pemberian INH
M.tb, penilaian uji tuberkulin ini
dosis 300 mg/hari, Rifampisin 600
dilakukan setelah 48-72 jam suntikan
mg/hari, dan Streptomisin 1 gram/hari
subkutan diberikan. Hasil negatif
atau Etambutol 15 mg/kg/ hari
palsu pada perikarditis TB dapat

142
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

minimal selama 9 bulan dan paling dengan efusi perikardium tuberkulosis


sedikit 6 bulan setelah konversi kultur. masif berulang karena pemberian
Strang dkk. memberikan INH, OAT tidak memberikan respons.
Rifampisin, Pirazinamid dan
Strang dkk. meneliti 143 kasus
Streptomisin selama 14 minggu
perikarditis, 70 kasus mendapat
pertama setiap hari, kombinasi
prednisolon dosis tinggi dan 73 kasus
tersebut memberikan respon perbaikan
mendapat placebo. Hasil penelitian
gejala yang baik. Dutt dkk24 serta
menyimpulkan bahwa angka kematian
Conn dkk membuktikan bahwa,
pada kelompok yang mendapat
pemberian OAT selama 9 bulan pada
kortikosteroid dosis tinggi lebih
tuberkulosis ekstrapulmoner
rendah (4% vs 11%), dan lebih sedikit
memperlihatkan angka keberhasilan
memerlukan perikardiektomi (21% vs
95%.4,7,22,23,
30%).4,23,22,25
 Kortikosteroid
Manfaat pemakaian  Perikardiosintesis
kortikosteroid dalam tatalaksana Pada keadaan efusi pericard
perikarditis TB masih diperdebatkan. dengan ukuran small hingga moderate
Beberapa peneliti berpendapat bahwa dapat diterapi dengan pemberian obat-
kortikosteroid bermanfaat, karena obatan, tetapi dalam keadaan efusi
dapat menekan respons inflamasi dini pericard yang large dengan keluah
dan mempercepat penyerapan kembali klinis yang nyata membutuhkan
cairan perikardium, sehingga tindakan intervensi lebih lanjut.26
terjadinya komplikasi konstriksi
Perikardiosintesismerupakan
pericardium dapat dicegah. Pemberian
tindakan invasif untuk mengeluarkan
kortikosteroid diindikasikan pada
cairan dari rongga perikardium.
kasus efusi persisten atau kambuh
Tindakan tersebut dilakukan jika
selama 3 bulan. Dosis prednison
terdapat efusi perikardium masif dan
adalah 1-2 mg/kgbb/ hari selama 5-7
tamponade jantung. Pengeluaran
hari dan dikurangi bertahap selama 6-
cairan perikardium dapat dilakukan
8 minggu. Lorrel dkk. menganjurkan
dengan cara membuat jendela
pemberian kortikosteroid untuk pasien

143
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

perikardium (pericardial window), terhadap perikardiosintesis, atau


sehingga pengeluaran cairan lebih mengalami perburukan setelah 6-8
efektif. Tindakan ini diindikasikan minggu pemberian obat-
pada kasus yang memerlukan obatan.4,22,25,27
perikardiosintesis berulang,
KESIMPULAN
tamponade berulang dan perikarditis
konstriktif-efusi.4,6 Perikarditis tuberkulosis (TB)
merupakan infeksi pada perikardium.
 Perikardiektomi
Infeksi pada periakrdium ini dapat
Perikardiektomi merupakan
menimbulkan akumulasi cairan pada
tindakan reseksi jaringan perikardium
rongga pembungkus jantung, dan bila
melalui pembedahan dinding toraks.
penumpukan ini masif dapat
Reseksi dapat meliputi hampir seluruh
menyebabkan tamponade jantung
atau sebagian jaringan perikardium.
yang mengancam jiwa. Tuberkulosis
Indikasi perikardiektomi yaitu efusi
ekstraparu adalah kasus TB yang
perikardium tuberkulosis yang
mengenai organ lain selain paru
mengalami tamponade jantung yang
seperti pleura, kelenjar getah bening,
tidak dapat diatasi dengan
abdomen, traktus geniturinarius, kulit,
perikardiosintesis dan perikarditis
tulang, selaput otak dan jantung, dan
konstriktif kronik. Fowler dkk.
perikarditis TB merupakan TB
menganjurkan perikardiektomi pada
ekstraparu yang, mengenai organ
keadaan dini sebagai tindakan
jantung. Pasien dengan perikarditis TB
penyelamatan atau tamponade jantung
sangat susah untuk ditegakkan
berulang. Pada keadaan lanjut
diagnosisnya karena tidak
perikardiektomi dilakukan bila pada
memberikan keluhan atau gejala yang
pemantauan terdapat peningkatan
spesifik sehingga sering sudah jatuh
tekanan vena sistemik. Setelah
dalam keadaan tamponade jantung.
pemberian OAT selama 4-6 minggu.
Pasien dengan sangkaan perikarditis
Long dkk. menganjurkan
TB, perlu segera dirawat di rumah
perikardiektomi pada pasen dengan
sakit dan dilakukan observasi
kompresi jantung, tidak ada respons
kemungkinan terjadi tamponade

144
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

jantung. Tatalaksana perikarditis TB tuberculose. Philadelphia:


Lippincot Williams and
meliputi pemberian obat anti
Wilkins, 2000. H. 183-86.
tuberkulosis (OAT), kortikosteroid, 8. Abadillah JE, Heurich AE.
Cardiovascular Tuberculosis.
perikardiosintesis dan
Dalam: Rom NY Ed.
perikardiektomi. Tuberculosis. Philadelphia: :
Lippincot Williams and
Wilkins, 2004. H. 509-21.
DAFTAR PUSTAKA 9. Ortbals DW. Tuberculosis
Pericarditis. Arch Intern Med,
1. Soler JS, Sauleda JS, Miralda 1979. H. 231-34
GP. Management of 10. Otto CM. Pericardial Disease:
pericardial effusion. Heart two dimesnsional
2001;86: 235-240. echocardiographc and
2. Jovie B, Jasa BB. Komplikasi doppler finding. Dalam: Otto
kardiovaskular pada CM, Ed. Textbook of clinical
tuberkulosis. TB Update-III. echocardiograsphy. Edisi 2.
Surabaya, 2001. H. 93-101 Philadelphia: WB Saunders
3. Mayosi MB. Interventions for Company, 1995. H. 213-28.
treating tuberculosis 11. Kirklin JW, Boyes B.
pericarditis. 2009. H. 4 Pericardial Disease. Dalam:
4. Otto CM. Textbook of Barrat B, Ed.
clinical. Dalam: Textbook of Pathophysiology of heart
clinical echocardiography. disease. Edisi 2. Philadelphia:
Edisi 2. Philadelphia: WB Lippincot Williams and
Saunders Company, 1995. H. Wilkins, 1993. H. 1683-93.
213-38. 12. Wijayakusuma DA. Penyakit
5. Kumar N, Kumar D, Agarwal Perikardium. Dalam: LI,
S. Pericardial effusions in Roebiono PS, ED. Buku ajar
children: Experience from kardiologi. Jakarta: Balai
Tertiary Cardiac Centre in penerbit FKUI. 1996. H. 286-
Northern India. Indian 71
Pediatrics Journal: 2014. H. 13. Sosvinska, Meielcarek.
211-13. Cardiac Involvement at
6. Lorell BH. Pericardial Presentation of Non small
Disease. Dalam: Braundwald Cell Lung Cancer. American
Ed. Heart Disease: a textbook Society of Clinical Oncology,
of cardiovascular medicine. 2008. H. 1010-11.
Edisi 5. Philadelphia: WB 14. Yang CC, Lee MH, Liu JW,
Saunders Company, 1997. H. Leu HS. Diagnosis of
1478-85 tuberculose pericarditis and
7. Iseman MD. Extrapulmonary treatment without
Tuberculosis in adults. corticosteroid at a tertiary
Dalam: Iseman MD Ed. A teaching hospital in Taiwan: a
clinician’s guide to 14 years experience. J

145
Vol 2 No 3 Bulan 2019

E-ISSN: 2614-5219

Microbiol Immunol Infect. complete open surgical


2005. H. 47-52 drainage and of prednisolone
15. Vachani A, Sterman. D. H. in treatment of tuberculous
Bronchoscopy. Dalam: Albert effusion in Transkei. Lancet,
R. K, Spiro S. G, Jert. J. R. 1998. H. 758-64
Clinical Respiratory 24. Dutt AK, Moers D. Short
Medicine. Edisi 3. course chemotherapy for
Philadelphia: Mosby Elsevier. extrapulmonary tuberculosis:
2008. H. 182-89. nine years experience. Ann
16. Oh JK. Pericardial Disease. Int Med, 1986. H. 7-12
Dalam: Oh JK, Seward JB, 25. Pankuweit S, Ristic AD.
Ed. The echo manual. Edisi 2. Bacterial Pericarditis:
Philadelphia: Lippincot diagnosis and management.
Williams and Wilkins, 1999. Am J Cardiovascular Drug,
H. 181-84. 2005. H. 103-12
17. Anderson B. Doppler 26. Wilkers JD, Fidias P, Vaickus
assessment of left ventricular L et al. Malignancy-Related
systolic and diastolic Pericaardial Effusion. Cancer
function. Dalam: Anderson 1995;76: 1377-1387.
B., Ed. The normal 27. Long R, Younes M, Patton N,
echocardiography. Australia: Harshfield E. Tuberculous
MGA Graphics, 2002. H. Pericarditis: long term
189-224 outcome in patients who
18. Cherian G, Uthaman B. received medical therapy
Detection and follow-up of alone. Am Herat J. 1989. H.
mediastinal lymph node 1133-39
enlargement in tuberculous
effusions using computed
tomography. Am J Med,
2003. H. 319-22
19. Light RW, Macgregor MI.
Pleural Effusios: the
diagnosticseparation of
transudate and exudates. Ann
Intern Med, 1972. H. 507-13
20. Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia: Tuberkulosis,
2011. H. 3-23
21. Roneey JJ, Croco JA.
Tuberculous pericarditis. Ann
Intern Med, 2007. H. 72-8
22. Fowler NO. Tuberculous
pericarditis. JAMA, 1991. 99-
103
23. Strang JI, Kakaza HHS.
Controlled clinical trial of

146

Anda mungkin juga menyukai