Pengkajian
Informasi Umum Pasien
Pola Fungsi Kesehatan (11 Pola Fungsional Gordon) 1. Identitas pasien dan penanggung
2. Riwayat penyakit keluarga
1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan 3. Satus kesehatan saat ini
2. Pola Nutrisi/metabolic 4. Status kesehatan masa lalu
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas dan latihan
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola kognitif-perseptual
7. Pola persepsi diri/konsep diri
8. Pola seksual dan reproduksi
9. Pola peran-hubungan
10. Pola manajemen koping stress
11. Pola keyakinan-nilai
Diagnosa Intervensi
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan 1. • Evaluasi frekuensi pernapasan dan kedalaman. Catat
ketidakadekuatan oksigen menuju paru-paru ditandai dengan upaya pernapasan, contoh adanya dispnea, penggunaan
perubahan kedalaman pernafasan, bradipnea, dispnea, otot bantu pernapasan, pelebaran nasal.
ortopnea, takipnea, peningkatan diameter anterior posterior, • Auskultasi bunyi napas. Catat area yang menurun atau
pernafasan cuping hidung, fase ekspirasi memanjang, tidak adanya bunyi napas dan adanya bunyi napas
pernafasan bibir mencucu, dan penggunaan otot aksesorius tambahan, contoh krekels atau ronki
untuk bernafas. 2. • Kaji/pantau tekanan darah. Ukur pada kedua tangan
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan /paha untuk evaluasi awal. Gunakan ukuran manset yang
dengan gangguan aliran darah sekunder akibat inflamasi tepat dan teknik yang akurat.
ditandai dengan perubahan karakteristik kulit (warna, • Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.
elastisitas, kelembapan, kuku, sensasi suhu), perubahan • Amati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa
tekanan darah di ekstremitas, penurnan nadi, edema, warna pengisian kapiler.
tidak kembali ke tungkai saat tungka diturunkan, warna kulit • Catat edema umum/tertentu
pucat saat elevasi, parestesia, dan penurunan nadi. • Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi pengalihan.
miokardium atau perubahan kontraktilitas jantung ditandai • Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan
dengan aritmia, bradikardi, palpitasi, takikardia, edema, darah.
keletihan, murmur, distensi vena jugularis, dispnea,
penurunan nadi perifer, oliguria, pengisian ulang kapiler 3. • Selidiki perubahan tiba-tiba atau gangguan mental
memanjang, perubahan warna kulit, ortopnea, ansietas, dan kontinyu, contoh: cemas, bingung, letargi, pingsan.
gelisah. • Lihat pucat, sianosis, belang, kulit dingin atau lembab.
Catat kekuatan nadi perifer.
• Kaji tanda edema.
• Pantau pernapasan, catat kerja pernapasan.
Referensi
Majid Abdul. Anatomi Jantung dan pembuluh darah, Sistem Kardiovaskuler secara
Umum, Denyut Jantung dan Aktifitas Listrik Jantung, dan Jantung sebagai
Pompa. Fisiologi Kardiovaskular. Medan: Bagian Fisiologi Fakultas
Kedokteran USU. 2005; 7 -16.
Rilantono, LI. Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2013;331-335
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis, Ed. 2. Jakarta:Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011:41-42
Tim pojka SDKI 2017. Standar diagnosa keperawatan Indonesia Defnisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta : Dewan pengurus PPNI.
Tim pokja SDKI 2017. Standar intervensi keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
pengurus PPNI
Thank You