OLEH :
Alya Bakti Destiani 030.14.009
Alya Shafira 030.14.010
Eva Wulandari 030.14.058
Feny Lestari 030.14.069
Hani Aprilianti 030.14.078
Immanuella Yosephine 030.14.093
Luthfia Mahyarizqy 030.14.114
Novita Rahmawati 030.14.146
Risa Anindia Putri 030.14.167
Tiara Naviera Putri S. 030.14.193
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS / KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 28 OKTOBER 2019 – 05 JANUARI 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................2
2.1 Kematian Maternal...........................................................................................................2
2.2 Kematian Maternal di Indonesia......................................................................................2
2.3 Upaya Safe Motherhood...................................................................................................3
2.3.1 Keluarga Berencana...............................................................................................3
2.3.2 Pelayanan Antenatal...............................................................................................4
2.3.3 Persalinan yang Aman............................................................................................6
2.3.4 Pelayanan Obstetri Esensial...................................................................................6
2.4 Peranan Obstetri Esensial di Puskesmas..........................................................................8
BAB III DATA PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA....................................................9
3.1 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur............................................................9
3.1.1 Jumlah Kematian Ibu hamil...................................................................................9
3.1.2 Jumlah Kematian Ibu Bersalin...............................................................................9
3.1.3 Jumlah Kematian Ibu Nifas....................................................................................9
3.2 Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab......................................................................10
3.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil............................................................10
3.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Bersalin dan Ibu Nifas..................................10
3.5 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan.........................................11
BAB IV KESAMPULAN..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Angka Kesakitan dan Kesehatan Ibu dapat tergambarkan melalui Angka Kematian
Ibu (AKI) dari nilai tersebut dapat menggambarkan status kesehatan ibu. Kematian ibu
berkisar 305 per 100.000 menurut Survei Angka Sensus (Supas) tahun 2015. Dari 14.640
total kematian ibu yang dilaporkan hanya 4.999, berarti ada 9.641 yang tidak dilaporkan ke
pusat. Dari data tersebut, ada 83.447 kematian ibu di desa maupun kelurahan, semntara di
Puskesmas ada 9.825 kematian ibu, dan 2.868 kematian ibu di rumah sakit.1 Indikator AKI
tidak hanya menilai angka kesehatan ibu namun juga mampu menilai pelayanan kesehatan
dan angka kesehatan masyarakat.2 Sementara itu, Pemerintah Republik Indonesia
menargetkan turunnya angka kematian ibu menjadi 306 kasus per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2019.1
Untuk mengurangi angka kematian ibu, Pelayanan Obstetri Essential harus tersedia
dan dapat diakses oleh semua wanita. Pelayanan obstetri esensial adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan unsur pelayanan kebidanan yang diperlukan pada
penanganan persalinan normal dan komplikasi kehamilan, kelahiran dan masa nifas.
Pelayanan obstetri esensial diperuntukkan bagi ibu yang mengalami kehamilan
risiko tinggi atau komplikasi diupayakan agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil.
Pelayanan yang berkualitas dan baik harus tersedia secara universal dan dapat diakses, semua
wanita harus melahirkan bayinya di tolong oleh seorang profesional, bidan yang terlatih, dan
layanan utama ini harus diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan.
Berdasakan program yang ada sumber daya manusia disadari memiliki peranan
yang cukup penting dalam upaya membuat seluruh komponan dan sistem pelayan kesehtan
bekerja secara baik. Sebagai bagian dari program kesehatan maternal dan neonatal yang
komprehensif, kesipan pelayan dalam menangani keadaan gawat darurat harus dipersiapkan
dan dikembangakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi dalam bidang tersebut.3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Jenis Kontrasepsi
a. Iutrauterine Device (IUD)
Intrauterine device merupakan inserter kimia yang tersusun dari bahan yang
tidak mudah diserap. IUD (Intra Uterine Device), atau alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) adalah alat kontrasepsi yang oleh masyarakat awam biasa disebut spiral.
Sesuai dengan namanya AKDR, alat ini dipakai di dalam rahim.10
b. Kontrasepsi Hormon9
Kontrasepsi hormone terdapat dalam bentuk kombinasi estrogen dan progestin
atau hanya mengandung progestin saja. Kontrasepsi hormon yang hanya mengandung
progestin tersedia dalam bentuk injeksi dan pil, sedangkan kontrasepsi hormon
kombinasi tersedia dalam bentuk pil, cincin trans vaginal atau patch transdermal.
c. Kontrasepsi Barrier
1. Spermisid9
Penggunaan obat – obatan spermatisida untuk tujuan kontrasepsi dari
berbagai bahan telah digunakan dalam berbagai bentuk untuk dimasukkan
kedalam vagina. Walter Rendell tahun 1855 untuk pertama kali membuat
suppositorium, terdiri atas sulfaskinin dalam oleumkakao, kemudian seiring
3
perkembangan waktu sulfas kini diganti dengan hidrokuinon yang mempunyai
daya spermatisida yang lebih kuat.
2. Kondom9
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan
koitus dan mencegah pengumpulan sperma di dalam vagina.
d. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua
tuba Falopii perempuan atau kedua vas deferens laki – laki yang mengakibatkan
akseptornya tidak dapat hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi.11
Alat kontrasepsi ini hanya dianjurkan untuk mereka yang tidak berkeinginan
menambah jumlah anak atau yang memiliki masalah berat lainnya sehingga
kehamilan akan sangat berbahaya baginya.10
5
Gambar 1. Empat pilar safe motherhood14
6
a. Harus ada setidaknya empat fasilitas PONED dan satu fasilitas PONEK per
500.000 penduduk.
b. Tingkat fasilitas minimum juga harus dipenuhi di daerah subnasional.
c. Setidaknya 15% dari semua kelahiran dalam populasi harus dilakukan di fasilitas
kegawatdaruratan kebidanan.
d. 100% dari perempuan yang memiliki komplikasi kebidanan harus dirawat di
fasilitas kegawatdaruratan kebidanan.
e. Angka kematian maternal di fasilitas kegawatdaruratan kebidanan harus <1%.
Untuk memenuhi target pelayanan obstetri yang ada, fasilitas pelayanan harus
memiliki air, listrik,lingkungan yang steril (udara bersih, seprai bersih), peralatan untuk
memberikan anestesi yang aman (monitor, oksigen, suction, ventilator, obat-obatan,
perlengkapan intravena), instrumen bedah yang tepat (kauter, gaun, sarung tangan, benang,
jarum), peralatan resusitasi neonatal, kemampuan laboratorium dasar, dan kapasitas untuk
memberikan transfusi darah bila diperlukan.
Pengaturan penyediaan bahan habis pakai dan obat–obatan diperlukan untuk
keberhasilan pengimplementasian layanan. Advokasi di tingkat pemerintah juga diperlukan
untuk memastikan bahwa kementerian kesehatan setempat turut bertanggung jawab untuk
kelanjutan fasilitas yang ada.
7
Secara keseluruhan, keempat tonggak tersebut merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan primer. Dua di antaranya, yaitu asuhan ante-natal dan persalinan bersih dan aman,
merupakan bagian dari pelayanan kebidanan dasar. Sebagai dasar/fondasi yang dibutuhkan
untuk menca-pai keberhasilan upaya ini adalah pemberdayaan wanita.18
8
BAB III
DATA PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA
9
3.2 Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab
Penyebab Kematian Ibu
Nama Hipertensi Gangguan
No Gangguan Lain-
Puskesmas Perdarahan Dalam Infeksi Metabolik*
Vaskular* Lain
Kehamilan *
Kecamatan
1 0 0 0 0 0 0
Jagakarsa
Jumlah 0 0 0 0 0 0
Keterangan:
* : Jantung, Stroke, dll
** : Diabetes Melitus, dll
Beberapa penyebab kematian ibu diantaranya kematian akibat perdarahan, hipertensi
dalam kehamilan, infeksi, gangguan sistem peredaran darah, gangguan metabolik dan lain-
lain. Dari tabel diatas tidak didapatkan kematian ibu berdasarkan penyebab.
3.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
Ditolong NAKES Kujungan Nifas
No Nama Puskesmas Jumlah
Jumlah % Jumlah %
1 KecamatanJagakarsa 1105 443 40,0 443 40,0
Jumlah 1105 443 40,0 443 40,0
Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu bersalin dan ibu nifas di Kecamatan Jagakarsa
belum mencapai standar pelayanan minimal yaitu 100%.
10
3.5 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan
Perkiraan Ibu Penanganan Komplikasi
Jumlah Ibu Hamil Dengan Kebidanan
No Nama Puskesmas
Hamil Komplikasi
Jumlah %
Kebidanan
1 Kecamatan Jagakarsa 448 117 100 85,4%
Penanganan komplikasi kebidanan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa yaitu sebesar
85,4 % dari 117 ibu yang diperkirakan memiliki kehamilan disertai komplikasi kebidanan.
11
BAB IV
KESIMPULAN
Kematian maternal yaitu kematian perempuan hamil atau kematian dalam 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan.
AKI merupakan salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan suatu negara.
AKI di Indonesia jauh lebih tinggi daripada AKI di negara Asia Tenggara lainnya
sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi masalah kematian maternal agar target
SDGs dapat dicapai.
Upaya safe motherhood yang dapat dilakukan menurunkan AKI di Indonesia sesuai
dengan pilar safe motherhood antara lain program Keluarga Berencana (KB),
Antenatal Care (ANC), persalinan bersih dan aman, pelayanan obstetric esensial.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes RI, 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2. Badan Pusat Statisktik.Profil Penduduk Indonesia Hasil SUPAS 2015: Badan Pusat
Statistik;2015:pg53
3. World Health Organization (WHO). Monitoring Emergency Obstetry care: Handbook.
Geneva:WHO;2009: pg 1-11
4. Rachmatin H. Gambaran determinan kematian ibu di kota Surabaya tahun 2015-2017.
2018;7(2): 179-187
5. Badan pusat statistik. Profil penduduk indonesia hasil supas 2015. Supas 2015.
Tersedia di: shorturl.at/uDM05.
6. Nurrizka RS, Wahyono TYM. Disparitas Kematian Maternal di Indonesia: Studi
Ekologi dengan Analisis Spasial. Jurnal MKMI 2018;Vol.14(2):Hal.119-21.
7. World Health Organization. World Health Statistic: Monitoring Health for the SDGs
(Sustainable Development Goals). Geneva: WHO; 2017.
8. Kementrian Kesehatan RI. InfoDATIN: Situasi kesehatan ibu. PUSDATIN 2014.
Tersedia di:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf
9. World Health Organization. Medical eligibility criteria for contraceptive use, 5th ed.
Available at:
https://www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/MEC-5/en/.
Accessed on oktober 4st, 2019.
10. Sulistio E, Ispriyanti D. Penerapan regresi logistik multinomial pada pemilihan alat
kontrasepsi wanita. Semarang. Media statistika, Vol. 3, No. 1, Juni 2010: 31-40
11. Prawirohardjo, S.. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2011
12. Kemenkes RI. Buku Saku: Pelayaan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Asuhan Antenatal. 2015; 22-35
13. Safe Motherhood. Available at: www.safemotherhood.org. Accessed on: November
4th 2019.
14. World Health Organization. Mother-baby package: implementing safe motherhood in
countries. Available at:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/63268/WH;jsessionid=D6CB032943
13
76C2F9A58BD7BF56A70151?sequence=1. Acessed November 3, 2019
15. Stanton ME, Koblinsky M. Essential Obstetric Care and Subsets - Basic and
Emergency Obstetric Care: What’s the Difference? Available at :
http://www.jsi.com/intl/mothercare. [Accessed on 4 November 2019].
16. Adisasmita A, Deviany PE, Nandiaty F, Stanton C, Ronsmans C. Obstetric near miss
and deaths in public and private hospitals in Indonesia. BMC Pregnancy and
Childbirth. 2008;8.
17. World Health Organization (WHO). Monitoring Emergency Obstetric Care: A
Handbook. Geneva: WHO; 2009.
18. Kemenkes, R.I. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
14