Program Manajemen Resiko
Program Manajemen Resiko
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
ridha- Nya maka program kerja Manajemen Resiko Rumah Sakit Umum Daerah Dr H
Ibnu Sutowo tahun 2019 ini dapat kami selesaikan tepat waktu.
Program ini disusun untuk melaksanakan pelayanan di tahun 2019 dengan
menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara efektif dan
efisien agar pelaksanaan kegiatan diklat dapat berjalan optimal. Rumah Sakit Umum
Daerah Dr H Ibnu Sutowo akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan mengembangkan sumber daya manusia yang akan mendukung
berjalannya pelayanan di rumah sakit ini.
Tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan kepada tim penyusun sehingga program kerja ini dapat
diselesaikan dengan lancar. Kami menyadari masih banyak yang perlu
disempurnakan oleh sebab itu berbagai kritik dan saran untuk sempurnanya program
ini sangat kami harapkan.
Demikian program kerja ini kami susun, dengan harapan dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan program kerja Manajemen Resiko di RSUD dr.
H. Ibnu Sutowo Baturaja.
halaman
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
I. Pendahuluan................................................................................................... 1
II. Latar Belakang…..………………………………….……………………………… 1
III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus...…………….………………………………. 2
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan............................................................ 2
V Cara Melaksanakan Kegiatan......................................................................... 3
VI. Sasaran........................................................................................................... 15
VII . Jadwal Pelaksanaan Kegiatan........... ........................................................... 15
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan………………………………. 16
IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan……………………………….. 16
X. Penutup…………………………………………………………………………….. 17
I. PENDAHULUAN
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang
pekerjaan di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat
penting. Sebut misalnya: perminyakan, perbankan, penerbangan, IT,
ekspedisi luar angkasa, dan lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan,
maka makin besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini.
Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak pada pencapaian tujuan. Sedangkan manajemen risiko
adalah budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk mewujudkan
peluang peluang sambil mengelola efek yang tidak diharapkan atau kegiatan
terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan
dengan risiko.
Referensi utama manajemen risiko adalah standar Australia dan New
Zealand AS/NZS 4360:2004 yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO
dengan standar ISO 31000:2009. ISO pun menerbitkan standar
pendukungnya, yaitu ISO Guide 73:2009 dan ISO/IEC 31010:2009. Dan
sudah barang tentu, seluruh aktifitas manajemen risiko di dunia ini merujuk
pada standar-standar tersebut.
Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan
meningkatkan kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian
dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat
memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya
tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan
terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’.
I. LATAR BELAKANG
Tuntutan terhadap kelalaian kepada institusi kesehatan di dunia
semakin meningkat jumlahnya sejak tahun 1980-an. Hal ini mendesak
departemen kesehatan berbagai negara, seperti Inggris dan negara-negara
persemakmurannya untuk berpikir ekstra. Sampai awal tahun 1990-an
tuntutan hukum yang diterima institusi kesehatan seperti rumah sakit
mencapai 75 milyar ponsterling. Jumlah yang sangat besar ini memaksa
departemen kesehatan Inggris merombak keseluruhan sistem pelayanan
kesehatan, utamanya budaya kerja para pemberi layanan kesehatan.
Maka mulai diperkenalkan dan dibuat manajemen risiko dalam kerangka
kerja departemen kesehatan di Inggris, diberlakukan untuk seluruh trust dan
board yang menjadi afiliasinya. Kita menyadari bahwa tidak hanya
penanggulangan risiko saja yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan masyarakatnya. Perlunya evaluasi
berkelanjutan, fokus pada kepentingan pasien, dan komponen-komponen lain
membentuk sebuah kerangka kerja baru yang disebut clinical governance.
Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penerapan clinical governance
dalam institusi pelayanan kesehatan.
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan
dari identifikasi risiko secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko
dengan tujuan mengurangi dampak buruk bagi organisasi maupun individu,
dengan penekanan pada perubahan budaya kerja dari yang reaksioner dan
penanggulangan menjadi pencegahan dan pengelolaan.Risiko yang dicegah
dalam pengelolaan manajemen risiko berupa risiko klinis dan non klinis.
A. Tujuan umum
Meminimalisasi risiko yang ditimbulkan oleh berbagai potensi bahaya
yang ada di RSUD dr H Ibnu Sutowo Baturaja.
B. Tujuan Khusus
1. Mengurangi risiko kegagalan fasilitas yang ada di rumah sakit.
2. Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas dan lingkungan di
RSUD dr H Ibnu Sutowo Baturaja.
3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas yang ada di
RSUD dr H Ibnu Sutowo Baturaja, bagi karyawan, pasien dan
pengunjung.
3. Penanggulangan Kebakaran
4. Manajemen Emergensi
5. Peralatan Medis
C. Penilaian risiko
Penilaian dilakukan dengan menilai / skoring Probability / Likehood / kemungkinan,
Dampak/ konsekuensi, Current system / sistem yang ada, untuk menentukan skoring
PROBABILITY DAMPAK SISTEM YANG ADA
1 Sangat jarang 1 - Tidak ada cedera 1 Peraturan ada,
(> 5 tahun sekali) (Insignificant) - Pelayanan terhenti > 1 jam ( Solid) fasilitas ada,
- Kerugian keuangan kecil dilaksanakan
- Rumor masyarakat
2 Jarang terjadi 2 - Cedera yang dapat diatasi dengan pertolongan pertama 2 Peraturan ada,
(>2 - <5 tahun sekali) (Minor) - Pelayanan terhenti > 8 jam (Good) fasilitas ada,
- Kerugian keuangan dari 0.1 % anggaran tidak
- Publikasi media lokal dengan waktu singkat selalu
- Reputasi yang berdampak kecil terhadap moril dilaksanak
karyawan dan kepercayaan masyarakat an
3 Mungkin terjadi 3 - Berkurangnya fungsi motorik atau sensorik 3 Peraturan ada,
(1 - < 2 tahun sekali) (Moderate) - Setiap kasus memperpanjang perawatan (Fair) fasilitas ada,
- Pelayanan terhenti lebih dari 1 hari tidak dilaksanakan
- Kerugian keuangan lebih dari 0.25% anggaran
- Publikasi media lokal dalam waktu lama
- Dampak reputasi bermakna terhadp moril karyawan
dan kepercayaan masyarakat
4 Sering terjadi 4 - Cedera luas / kehilangan fungsi utama permanen 4 Peraturan ada,
(beberapa kali / (Major) - Pelayanan terhenti > 1 minggu (Poor) fasilitas tidak ada,
tahun) - Kerugian keuangan lebih dari 0.5 % anggaran tidak dilaksanakan
- Publikasi media nasional < 1 hari
- Reputasi berdampak serius terhadap moril karyawan
dan kepercayaan masyarakat
5 Sangat sering terjadi 5 - Kematian 5 Tidak ada peraturan
(tiap minggu / bulan) (Catastrophic) - Pelayanan terhenti permanen (None)
- Kerugian keuangan lebih dari 1% anggaran
- Publikasi media nasional lebih dari 3 hari
- Reputasi menjadi masalah berat bagi perusahaan
Ruang Jenis Pekerjaan Potensial Bahaya Risiko Bahaya Probabilitas Dampak Current Skor Pengendalian risiko
system
Keselamatan & Keamanan
Penambahan
Memperbaiki Atap Berjalan diatas atap Jatuh terpeleset 1 3 4 12
Tangga Menuju Atap
Komplain Pasien /
Kasir / Pelayanan Kekerasan Usulan Pemasangan
keluarga Pasien 4 1 4 16
Pendaftaran Administrasi Karyawan CCTV
Tidak ada CCTV
Ruang Jenis Pekerjaan Potensial Bahaya Risiko Bahaya Probabilitas Dampak Current Skor Pengendalian
system risiko
Edukasi penanganan
Pembuangan
Laboratorium Kontaminasi cairan kimia Iritasi kulit 3 2 2 12 tumpahan B3 dan
limbah biologis
penyediaan spilkit B3
Edukasi penanganan
Kebakaran /
Laundry Pengeringan Linen Penggunaan Gas LPG 1 3 1 3 Kecocoran Gas
kebocoran gas
dan sosialisasi valve gas
Current Pengendalian
Ruang Jenis Pekerjaan Potensial Bahaya Risiko Bahaya Probabilitas Dampak Skor
system risiko
Manajemen Emergency
Perbaikan pintu darurat,
Penyediaan Pintu Pintu Darurat terkunci Evakuasi pasien
Jalur Evakuasi 3 3 3 9 penambahan Jalur
Darurat dan kunci hilang terhambat
Evakuasi
Peralatan Medis
Pemeriksaan Kalibrasi alat medis tidak Kesalahan ukur Kalibrasi alat medis
Poliklinik 3 1 2 6
pasien teratur alat medis teratur
Pelayanan
Pemeriksaan Maintenance alat medis Monitoring
R.Inap pasien 3 3 2 18
pasien tidak teratur pemeliharaan alat medis
terhambat
Sistem Utilitas
Ketidaknyamana Pemberitahuan terlebih
Pengurasan
Semua ruang Air Keruh n pasien dan 3 3 1 9 dahulu ke
tandon
petugas pasien
Pelayanan
HD, CSSD, Gangguan PDAM tanpa
Penyediaan air pasien 4 2 1 8 MOU dengan PDAM
Gizi, pemberitahuan
terhambat
Penggunaan Cek persediaan solar
Persediaan Solar Listrik padam
Genset genset saat PLN 1 4 1 4 (saat
kurang / habis lebih dari 1 jam
mati pemanasan genset)
Ruang Jenis Pekerjaan Potensial Bahaya Risiko Probabilitas Dampak Current Skor Pengendalian
Bahaya system
4 Mushola dan R.Tunggu Barang pribadi tidak jaga Tidak ada CCTV 16
Probabilitas
Tak Signifikan 1 Minor 2 Moderat 3 Mayor 4 Katastropik 5
Dampak
5
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sangat sering
4
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering terjadi
3
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkin terjadi
2
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Jarang Terjadi
1
Sangat Jarang Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
terjadi
12
Extrim : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
D. Pengendalian risiko
14
V. SASARAN
Semua Unit di Lingkungan RSUD Dr H Ibnu Sutowo Baturaja.
Bulan ke
Kegiatan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Monitoring fasilitas
1
dan lingkungan
Identifikasi Bahaya
2
Potensial
3 Penilaian risiko
Pengendalian risiko
Penambahan rantai
pengikat tabung Gas medis
Pemasangan CCTV
Edukasi kepada petugas
untuk menggunakan APD
saat menggunakan
benda tajam
Perbaikan dan
Usulan penggantian AC
4 yang rusak
Edukasi penanganan
tumpahan B3 dan
penyediaan spilkit B3
Monitoring
pelaksanaan
pemeliharaan alarm
Edukasi kepada petugas
untuk menggunakan
masker saat
mengecat
Perapihan kabel
Edukasi kepada petugas
5 tentang
pelaksanaan program
Mengelola laporan
6
kejadian / insiden
7 Laporan Tahunan
15
VII. EVALUASI
A. Melakukan pengujian / testing dan pemantauan program
Pemantauan atas program yang dilaksanakan, untuk melihat apakah risiko
yang ada sudah dapat dihilangkan / diminimalisir.
16
VIII. Penutup
Program kerja Unit IT SIM-RS Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Ibnu
Sutowo Baturaja diharapkan dapat memberikan kejelasan peran, fungsi dan
kewenangan unit kerja SIM-RS sehingga dapat meningkatkan kinerja dari unit
ini.
Diharapkan Program Kerja ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi unit
terkait dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam
penyusunan rencana kebijakan dan program Kerja Selanjutnya di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Ibnu Sutowo Baturaja.
17